Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi 1) Karsinoma duktal menginfiltrasi Type yang paling umum, merupakan 15% dari semua jenis kanker payudara.

Kanker ini sangat jelas karena keras saat dipalpasi, biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk dibandingkan dengan tipe kanker lainnya. 2) Karsinoma lobular menginfiltrasi Jarang terjadi, merupakan 5-10 % kanker payudara. Tumor ini biasanya terjadi pada suatu area penebalan yang tidak baik pada payudara. 3) Karsinoma medular Menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul di dalam duktus. Tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat; Sehingga prognosisnya lebih baik. 4) Kanker mesinus Sekitar 2% dari kanker payudara. Penghasil lendir, juga tumbuh dengan lambat. Kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik. 5) Kanker duktal-tubular Jarang terjadi, sekitar 2% dari kanker. Karena metastasis aksilaris secara histologis tidak lazim, maka prognosisnya sangat baik. 6) Karsinoma inflamatori Jarang terjadi sekitar 1%-2%. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri payudara secara abnormal keras dan membesar; kulit diatas tumor ini merah dan agak. Hitam. Sering terjadi edema dan tetraksi puting susu. 7) Penyakit paget payudara Jarang terjadi, gejala yang sering timbul adalah rasa terbakar, dan gatal pada panyudara. Tumor dapat duktal atau invasif. Massa tumor sering tidak dapat diraba dibawah puting tempat dimana penyakit ini timbul. 8) Karsinoma payudara in situ: a) Karsinoma duktal in situ Secara histologis dibagi 2 sup tipe mayor: komedo dan nonkomedo. Pengobatan paling umum adalah mastektomi. b) Karsinoma lobular in situ Ditandai adanya proliferasi sel-sel didalam lobulus payudara. Tahap-tahap Ca mammae berdasarkan pentahapan patologi ada 4 tahap yaitu: 1) Tahap I Terdiri atas tumor yang kurang dan 2 cm, tidak mengenai modul limfe dan tidak terdeteksi adanya metastase.

2) Tahap II Terdiri dari tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dengan dengan nodul limfe tidak terfiksasi negatif atau positif dan tidak terdeteksi adanya metastatis. 3) Tahap III Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam vena klavikator dan tanpa bukti adanya matastase. 4) Tahap IV Terdiri atas tumor sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankermosa dan adanya metastase jauh. Klasifikasi Ca mammae berdasarkan tumor, nodus dan metastasis 1) Tumor Primer (T) T0: Tidak ada tumor pasien Tl: Tumor < 2 cm dalam dimensi terbesarnya. T2: Tumor >2cm, tetapi tidak>5 cm dalam dimensi terbesarnya T3: Tumor > 5 dalam dimensi terbesarnya T4: Tumor sembarang ukuran dengan arah perluasan ke dinding dada atau kulit 2) Nodus limfe regional N0: Tidak ada metastase nodus limfe regional N1: Metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral (s) yang dapat digerakkan. N2: Metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral (s) terfiksasi pada satu sama lain atau pada struktur lainnya N3: Metasiasis kemnodus limfe mamaria internal ipsilateral.. 3) Metastase jauh (ni) M0: Tidak ata metastase yang jauh M1 : Metastase jauh (termasuk metastase ke nodus limfe supraklankular ipsilateral) Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada kasus Ca mammae yaitu (Bruner & Suddarth, 2002) : 1) Mamografi Memperlihatkan stuktur internal payudara dapat untuk mendefeksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal 2) Ultrasound

Dapat membantu membedakan antara massa padat dan kista, pada wanita yang jaringan payudaranya keras, hasil komplemen dari mamografi 3) Tomography Memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran, letak dan kepadatan jejas tumor, 4) MRI (Magnetic Ressonance Imaging) Dapat mendeteksi penyakit payudara, khususnya massayang lebih besar atau tumor kecil, payudara rnengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi 5) Biopsi payudara (jarum atau eksisi) Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histologi pertahanan dan seleksi terapi yang tepat. 6) Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung set darah dan skan tulang dilakukan untuk mengkaji adanya metastase. d. Penetalaksanaan Medis Penatalaksanaan medis pada kasus dengan Ca mammae yaitu : 1) Tindakan operatif a) Biopsi biasanya jenis pembedahan pertama bagi penderita kanker payudara untuk menentukan bila ada massa, malignansi dan jenis kanker payudara. b) Mastektomi radikal yang dimodifikasi Pengangkatan keseluruhan jaringan dan nodus imfe aksilaris otot pektoralis mayor dan minus tetap utuh. c) Bedah dengan menyelamatkan payudara Beberapa tehnik yang dilakukan pembedahan payudara diantaranya limfektomi, mastektomi segmental, reseksi kuadran payudara yang sakit dan diseksi nodus aksilaris. 2) Terapi radiasi Dengan pembedahan yang menyelamatkan payudara, perjalanan terapi penyinaran radiasi biasanya dilakukan setelah insisi massa tumor untuk mengurangi kecendrungan kambuh dan untuk menyingkirkan kanker residual. Sekarang ini pengobatan penyinaran dektron ekstemal telah menggantikan iridium secara luas. Radiasi penyinaran ekstemal dengan foton yang diberikan melalui akselator linier, diberikan setiap hari selama lebih dari 45 minggu pada seluruh regio payudara. Dosis radiasi pekatdiberikan pada tempat tumor primer memiliki elektron sebelum radiasi diberikan pasien menjalami sesi perencanaan, untuk tindakan radiasi yang akan berfungsi sebagai model untuk tindakan radiasi yang akan berfungsi sebagai model untuk pengobatan harian.

Penanda tinta permanen yang kedua digunakan untuk mengidentifikasikan jaringan payudara yang, akan diiradiasi. 3) Kemoterapi Kemoterari ajufan untuk kanker payudara melihatkan kombinasi obat multipel yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang lebih sering dianjurkan disebut CMF yang meliputi siklofosfamid (cyfoxam) metotrexat, fluorasil (5-Fu). Regimen-regimen ini biasanya diberikan selama 3-6 bulan. Kombinasi kemoterapi dan hormon-horman seperti famoksifen dapat meningkatkan laju respon tetapi belum menunjukkan secara bermakna peningkatan laju bertahan hidup. Pemberian bersama kemoterapi dengan iradiasi dapat mengakibatkan efek samping dan toksisitas yang lebih menonjol. Pada tumor yang lebih besar, kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk mengecilkan tumor. 4) T erapi hormonal Keputusan terapi hormonal untuk kanker payudara didasarkan pada indeks estrogen dan progesteron yang diturunkan dari pemeriksaan uji jaringan tumor yang diambil selama biopsi biasa. Adapun preparat hormonal yang digunakan antara lain : a) Tamoxiten Preparat ini awalnya diindikasikan mengobati pasten pasca menopause dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris positif. Efek samping yang ditimbulkan mual, muntah, rasa, panas, retensi cairan. b) Diethylstillbestrol Preparat ini menghambat pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormune (LH) dengan demikian menurunkan pembentukan estrogen dan ikatan estrogen. Efek sampingnya yaitu penambahan berat badan, refensi cairan, mual. c) Magestrol Preparat ini cara kerjanya dengan menurunkan. Jumlah reseptor estrogen. Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan adalah efek samping yang mungkin. d) Fluksimesteron (halotesti) Derivatif testeron. ini menekan estrogen dengan menekan LH dan FSH etek samping mencakup virilasasi yaitu peningkatan pertumbuhan bulu wajah, suara lebih dalam, hiperfropi. klitois, peningkatan libido. e) Aminogliltetimid (Cytadien)

Medikasi ini menghambat aromatase, enzim yangberpengaruh terhadap pengubahan androgen. Menjadi estrogen. Efek samping mencakup kemerahan (ruam). menyebabkan gatal-gatal

Anda mungkin juga menyukai