Anda di halaman 1dari 36

EPILEPSI

Adam Mahendra 012010101055

by adams - 08 august 2007

I. Definisi
Manifestasi gangguan otak dengan berbagai gejala klinis yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik dari neuronneuron otak secara berlebihan dan berkala, tetapi reversibel, dengan berbagai etiologi.

by adams - 08 august 2007

II. Etiologi (1)


1. Idiopatik (77%)

Semua umur, terutama 5-20 tahun, kelainan neurologis (-), riwayat keluarga sering (+).
Trauma lahir (terutama anak <10 tahun). DM. Gangguan elektrolit. GGK. Defisiensi nutrisi. Intoksikasi alkohol/obat-obatan.

2. Kelainan kongenital 3. Kelainan metabolik

by adams - 08 august 2007

II. Etiologi (2)


4. Trauma kepala

5.
6.

Tumor

Terutama kontusio cerebri (2 tahun post-trauma). Pada semua umur, terutama >30 tahun, Parsial s.d. umum tonik-klonik. Pada usia lanjut. Ensefalitis, meningitis, abses. Infeksi berat di bagian lain. Infeksi kronis (sifilis). Komplikasi AIDS. Demensia Alzeimer.

GPDO (Stroke)

7.

Infeksi

8. 9.

Penyakit degeneratif Kejang demam

by adams - 08 august 2007

III. Faktor Presipitasi (Faktor Pencetus)


1. Faktor Sensoris

Cahaya yang berkedip-kedip. Bunyi-bunyi yang mengejutkan. Air panas. Demam. Penyakit infeksi. Obat-obatan tertentu (golongan fenotiazin). Hipoglikemi. Makan tidak teratur. Kelelahan fisik.
Stress.

2. Faktor Sistemik

3. Faktor Mental
by adams - 08 august 2007

IV. Patofisiologi
1. 2. Gangguan fungsi neuron otak Gangguan transmisi pada sinaps
Ketidakseimbangan: L-glutamat, aspartat, achetilcoline (eksitasi) GABA, glisin (inhibitory)

Kelainan pelepasan muatan listrik sejumlah besar neuron.

Karena berbagai keadaan yang mempengaruhi metabolisme otak (tergantung: daerah yang mencetuskan muatan listrik abnormal dan jalur yang dilalui).

Sehingga: serangan beragam dan kompleks.


by adams - 08 august 2007

V. Gejala Klinis
1. Gangguan kesadaran: kesadaran / hilang (sementara). 2. Gangguan motorik: kejang umum/fokal. 3. Gangguan sensorik: parestesia, halusinasi, gangguan pengecapan dan penciuman. 4. Gangguan vegetatif: gangguan saraf otonom (misalnya: ngompol). 5. Gangguan psikis

by adams - 08 august 2007

Tanda Khas Epilepsi Fokal (Parsial):


1. 2. Ada aura. Ada pemutaran kepala (pada saat kejang kepala tidak di tengah-tengah, tetapi menoleh ke salah satu sisi Fokus letaknya berlawanan arah kepala). Ada hemiparesis post-iktal (Todds paralysis)
Monoplegia/hemiplegia pasca epilepsi yang berlangsung beberapa menit/jam/kadang-kadang sampai beberapa hari post serangan.

3.

4. 5.

Kejang saat mau bangun tidur/akan tidur. Kejang mulai terjadi pada usia <3 tahun/setelah pubertas.

by adams - 08 august 2007

VI. Klasifikasi Epilepsi


A. Bangkitan Parsial 1. Parsial Sederhana. 2. Parsial Kompleks (Epilepsi Psikomotor). 3. Kejang Parsial Mid Tonik-Klonik Umum secara Sekunder. Bangkitan Umum 1. Absence Seizure (Petit Mal). 2. Tonik-Klonik (Grand Mal). 3. Epilepsi mioklonik. 4. Epilepsi Atonik (Astatic Seizure). 5. Clonic Seizure. 6. Tonic Seizure. Kejang yang Tidak Dapat Diklasifikasikan

B.

C.

by adams - 08 august 2007

A. Bangkitan Parsial 1.Parsial Sederhana


Manifestasi motorik

(1)

Terbatas pada 1 bagian tubuh saja. Dari 1 bagian tubuh menjalar ke bagian lain (Epilepsy Jackson). Disertai gerakan memutar kepala, mata, tubuh (Epilepsy Versif). Lengan dan tungkai kaku dalam sikap tubuh tertentu (Epilepsi Postural). Arus berbicara terhenti/mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu (Epilepsy Fonasi).

Manifestasi sensorik Kulit: rasa seperti ditusuk jarum. Visual: melihat cahaya. Auditorik. Olfactoric.
by adams - 08 august 2007

A.

Bangkitan Parsial 1.Parsial Sederhana


Manifestasi otonom
Nyeri epigastrium. Pucat. Berkeringat.

(2)

Manifestasi psikis
Disfagia. Dysmnesia (ingatan berkurang). Kognitif. Afektif. Ilusi. Halusinasi.

by adams - 08 august 2007

A.

Bangkitan Parsial (3) 2. Parsial Kompleks (Epilepsi Psikomotor)

a. Dengan gangguan kesadaran sejak onset. b. Onset parsial sederhana diikuti penurunan kesadaran. Terdapat amnesia, deja vu/jamais vu.

3. Kejang Parsial Mid Tonik-Klonik Umum secara Sekunder a. Parsial sederhana tonik-klonik umum. b. Parsial kompleks tonik-klonik umum. c. Parsial sederhana parsial kompleks tonik-klonik umum.
by adams - 08 august 2007

B.

Bangkitan Umum

(1)

1. Absence Seizure (Petit Mal)


Tidak kejang, tidak sampai jatuh. Terjadi gangguan kesadaran singkat (6-10 detik). Terutama pada anak-anak. Seakan-akan melamun beraktivitas kembali seperti normal. Dapat terjadi 10-20x/hari. Paling sering dijumpai. Ada gejala prodromal (merasa tegang, cepat tersinggung, dll.). Tidak ada aura. Dimulai fase tonik (30 detik) fase klonik (60 detik) fase post-iktal (15-30 menit).

2. Tonik-Klonik (Grand Mal)

by adams - 08 august 2007

B.

Bangkitan Umum

(2)

2. Tonik-Klonik (Grand Mal) Fase tonik: Semua lengan dan tungkai ektensi. Penderita tampak mengejan (wajah merah) apnea 30 detik akhir fase: - sianosis, tekanan darah , pupil melebar, refleks cahaya (-), refleks patologis (+), incontinensia urin. Fase klonik: Kejang ritmik lidah tergigit (buih kemerahan). Wajah Normal, tekanan darah , vital sign Normal.

Post-iktal: Setelah kejang penderita sadar disorientasi total. by adams - 08sadar august 2007

B.

Bangkitan Umum
3. Epilepsi Mioklinik

(3)

Banyak pada anak-anak. Gangguan kesadaran sebentar, disertai gerakan involunter aneh, terutama tubuh bagian atas (bahu dan lengan).

Myoclonic Jerking

4. Epilepsi Atonik (Astatic Seizure)


Mendadak kehilangan tonus otot. Berlangsung singkat (drop attack).

5. Clonic Seizure 6. Tonic Seizure

by adams - 08 august 2007

C. Kejang yang Tidak Dapat Diklasifikasikan


Gerakan bola mata ritmik. Mengunyah-ngunyah. Gerakan seperti berenang. Pernafasan berhenti. pada bayi

by adams - 08 august 2007

VII. Diagnosis (1)


1. Anamnesa Kejang Psikogenik
1. Remaja/dewasa. 2. Serangan malam dapat terjadi diketahui keluarga/penderita. 3. Gigitan lidah jarang dijumpai. Jika (+): di pipi/di ujung lidah. 4. Tidak ngompol. 5. Tidak ditemukan luka di tubuh. 6. Aura macam-macam (pembauan dan penglihatan). 7. Ada konflik yang mendasarinya dan penderita tidak menyadari. 8. EEG Normal. 9. Tidak sembuh dengan OAE
by adams - 08 august 2007

Kejang Epileptik
1. Semua umur. 2. Serangan malam dapat terjadi penderita tidak merasa/tidak tahu. 3. Sering dijumpai gigitan lidah. 4. Ngompol. 5. Sering ada luka-luka di tubuh. 6. Perasaan aneh dan sensasi di abdomen. 7. Penderita sadar konflik dapat mencetuskan kejang. 8. EEG Abnormal. 9. Sembuh dengan OAE.

VII. Diagnosis (2)


2. Pemeriksaan Neurologis 3. Pemeriksaan Tambahan a. Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap dan urin lengkap: untuk mengetahui adanya gangguan metabolik. LCS: bila dicurigai ada radang otak.

b. EEG
Adanya spike dan sharp wave, maupun kelainan fokal.

c. Foto Ro Kepala
Dapat terlihat impresio digitatae/kerusakan sela tursika.

d. Eko-ensefalografi: untuk menentukan lateralisasi. e. CT-Scan: untuk melihat kelainan seperti: infark, perdarahan, kista, tumor, AVM. f. Arteriografi: bila dicurigai ada AVM.
by adams - 08 august 2007

VIII. Differential Diagnose


1. Syncope

(1)

Hilang kesadaran sementara karena iskemia otak. Terjadi saat berdiri. Serangan tiba-tiba, rasa lemah, dahi berkeringat, pusing, pucat, nadi cepat, kulit dingin. Bila penderita dibaringkan cepat pulih.

2. Drop Attack

3. Narcolepsy

Penderita tiba-tiba jatuh karena ekstremitas inferior lemah akibat insufisiensi A. Basilaris. Sering disertai vertigo dan bicara sulit. Berlangsung sementara dan sembuh sendiri.
Penyebab tidak diketahui. Keinginan tidur yang tidak terkendali dan berulang. Kehilangan tonus otot ekstremitas. Bersifat familial.

by adams - 08 august 2007

VIII. Differential Diagnose


4. Histeria

(2)

Sering timbul di hadapan orang banyak, untuk menarik perhatian. Kejadian di tempat aman dan tidak melukai dirinya. Ada latar belakang gangguan psikis. 5. Breath Holding Spells Tidak kejang, tetapi menangis keras. Menahan nafas waktu ekspirasi. Terjadi anoksemia. 6. Sindrom neurologis periodik tanpa gangguan kesadaran Misalnya: TIA, migren, tetani, dan hiperventilasi.
by adams - 08 august 2007

IX. Tata Laksana Epilepsi


1. Terapi Kausal
Infeksi otak antibiotik. Tumor operasi. GPDO O2.

2. Terapi Medikamentosa (Anti Kejang)


Menggunakan OAE: sedini mungkin dan jangka lama. Cara kerja OAE:
Memperbaiki peredaran darah lesi epileptogen, mencegah perubahan keseimbangan ion. Menurunkan/mencegah pelepasan muatan yang berlebihan. Mencegah menjalarnya pelepasan muatan yang berlebihan.
by adams - 08 august 2007

Penatalaksanaan pada tahap akut:


Penolong tenang, jaga supaya penderita aman. Miringkan posisi penderita untuk mencegah aspirasi saliva/muntahan. Penolong jangan melakukan tindakan melawan gerakan/kejang. Pakaian dilonggarkan, kalung/kacamata dilepas. Setelah kejang-dapat bingung dan atau agresif: jangan diberi makan/minum. Bila telah sadar betul, baru dapat ditinggal.

by adams - 08 august 2007

Prinsip Terapi (OAE):


Monoterapi spesifik. Mulai dengan dosis serendah mungkin yang berefek terapi sebaik mungkin dengan efek samping seminimal mungkin. Bila monoterapi kurang memuaskan kombinasi 2 atau 3 obat. Periksa kadar obat dalam plasma pada awal terapi dan periksa ulang tiap 3 bulan (pada tahun I) dan tiap 6 bulan (pada tahun II). OAE dihentikan minimal 2-3 tahun bebas kejang (penghentian obat secara bertahap).
by adams - 08 august 2007

Dengan pengobatan yang baik, sebagian besar penderita dapat terbebaskan dari penyakitnya.

Kendala-kendala pengobatan: 1.Penderita:


Malu. Bosan dengan pengobatan. Tidak teratur berobat.

2. Keluarga:
Disembunyikan (kutukan, turunan).

by adams - 08 august 2007

Obat Anti Epilepsi


Tipe:
1. Parsial: a. Parsial Sederhana

Obat yang efektif:


- Fenobarbital - Difenilhidantoin - Karbamazepin - Fenobarbital - Difenilhidantoin - Karbamazepin - Fenobarbital - Difenilhidantoin - Karbamazepin - Etosuksimid - Asam Valproat - Etosuksimid - Asam Valproat - Asam Valproat - Fenobarbital - Difenilhidantoin - Karbamazepin - Etosuksimid - Asam Valproat

b. Parsial Kompleks

c. Umum Sekunder

2. Umum: a. Lena b. Mioklonik

c. Tonik klonik

d. Atonik
by adams - 08 august 2007

Therapy of seizure disorders


A. Partial Seizures: First choice: Carbamazepine or phenytoin. Second choice: Phenobarbital or primidone. Third choice: Valproic acid. B. General Seizures: 1. Generalized tonic-clonic seizures: Same choice as above for partial seizures. 2. Absence seizures: First choice: Ethosuximide. Second choice: Valproic acid. 3. Atonic seizures: Resistent to treatment. Valproic acid. 4. Myoclonic seizures: First choice: Valproic acid. Second choice: Clonazepam. 5. Infantile spasms: by adams Adrenocorticotropic - 08 august 2007 hormone.

Dosis Obat Anti Epilepsi


Obat Anti Epilepsi: Fenobarbital Difenilhidantoin Asam Valproat Karbamazepin Etosuksimid Dosis Dewasa: 1,5-3 mg/kg BB 4 mg/kg BB 4 mg/kg BB 1,5-8 mg/kg BB 1,5-8 mg/kg BB Anak: 1-5 mg/kg BB 4-8 mg/kg BB 10-70 mg/kg BB 15-25 mg/kg BB 10-70 mg/kg BB

by adams - 08 august 2007

X. Status Epileptikus (1)


Suatu keadaan yang ditandai dengan kejang epilepsi yang sangat frekwen dan lama sebagai satu keadaan kejang yang menetap. Merupakan medical emergency. Harus dihentikan sesegera mungkin untuk mencegah: kecacatan permanen. kematian. Mortalitas: 8-20%.

by adams - 08 august 2007

X. Status Epileptikus (2)

Di dalam praktek pasien mengalami kejang epilepsi berulang tanpa sadar sebelum kejang berikutnya atau kejang secara klinis dan atau elektris yang berakhir >30 menit, baik kesadaran terganggu atau tidak. 1. General tonic-clonic status epileptikus (di antara dua kejang: kesadaran (-)). 2. Non-convulsive seizures yang lama Absence status atau parsial kompleks status. 3. Fokal seizures yang terus menerus.

by adams - 08 august 2007

Pengelolaan Status Epileptikus


Tujuan:
Segera mengakhiri aktivitas kejang baik secara klinis maupun elektris (sangat baik dalam 30 menit). Mencegah kejang berulang. Jaga fungsi kardiorespirasi dan oksigenasi serebral dengan menjaga jalan nafas dan tekanan darah. Koreksi faktor presipitasi:
- Hipoglikemi. - Hiponatremi. - Hipokalsemi atau demam.

Mencegah dan mengatasi komplikasi sistemik, khususnya hiperpireksia, kejang terus-menerus. Mencari dan melakukan terapi terhadap kemungkinan kausa status epileptikus.
by adams - 08 august 2007

Terapi Status Epileptikus


A. Umum:

(1)

Bebaskan jalan nafas. Beri O2 8L/menit. Infus D5/NS. Catat vital sign secara teratur, terutama suhu, untuk mencegah hipertermi (kompres, dll.)

B. Spesifik (Obat-obatan) - Diazepam. - Phenitoin. - Phenobarbital.


by adams - 08 august 2007

Terapi Status Epileptikus B. Terapi Spesifik


(2)

1. Diazepam 5 mg I.V. setelah 2 menit.

2. Phenitoin

Diazepam 5 mg I.V. Harus diberikan I.V. langsung. Efektif 10-20 menit. Hati-hati depresi pernafasan pada injeksi yang berulang. Loading dose: 15 mg/kg BB diberikan perlahan: I.V. 50 mg/menit. Jika belum memberikan efek dosis ditingkatkan 7 mg/kg BB. Harus diberikan I.V. perlahan dalam NS untuk menghindari hipotensi. Cek tekanan darah setiap 5 menit. Bila tekanan darah <90/60: hentikan pemberian obat, beri dopamin. Tidak mendepresi pernafasan (namun kadang-kadang dapat terjadi). Hati-hati aritmia kordis. KI: AMI, gangguan konduksi jantung.

3. Phenobarbital

4. Bila masih kejang: konsul anaestesi (pentobarbital, midazolam, propofol). Bantuan respirasi terus-menerus. Monitoring ketat tekanan darah dan EKG.
by adams - 08 august 2007

Diberikan 200-300 mg I.V. dengan kecepatan 50 mg/menit. Awasi respirasi.

XI. Aspek Psikososial


1. Serangan epilepsinya sendiri

(1)

Khawatir (kejang atau lainnya), kelainan jiwa, masalah psikososial. Kurangi serangan:
minum obat teratur. makan/minum teratur. tidur cukup. hindari faktor pencetus.

2. Gangguan tingkah laku 3. Cacat jasmani


Serangan yang berulang-ulang. Efek samping obat. Psikoterapi dan fisioterapi.

by adams - 08 august 2007

XI. Aspek Psikososial


4. Sikap dan pandangan masyarakat

(2)

Lingkungan keluarga kadang-kadang depresi: - tidak dapat sembuh. - aib keluarga. - cacat mental. - ekstra biaya. Rejeksi: - orang tua menolak diagnosa. - dilarang keluar rumah. Overproteksi: - orang tua takut terjadi serangan.

Orang tua harus realistis, mempersiapkan masa depan anak, melakukan pengobatan, dll. Lingkungan sekolah: - serangan di sekolah: dikucilkan/diliburkan. Lingkungan pekerjaan: - diperlakukan kurang wajar oleh rekan/pimpinan. Dalam perkawinan: - banyak perceraian dan perlakuan kurang wajar. by adams - 08 august 2007

XI. Aspek Psikososial


5. Mengemudi kendaraan
Boleh mengemudi kendaraan bila 2 tahun bebas kejang.

(3)

6. Olah raga
Semua boleh. Berenang (harus di bawah pengawasan). Hindari memanjat tebing, mendaki gunung.

by adams - 08 august 2007

by adams - 08 august 2007

Anda mungkin juga menyukai