1.1 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta saling berintegrasi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. (Tarwoto, 200 ! Klien masuk kerumah sakit dan dirawat mengalami stres "isik dan mental baik dari diri sendiri, lingkungan maupun keluarga. Kebutuhan Maslow dinyatakan bahwa tingkat yang paling tinggi dalam kebutuhan manusia adalah ter#apainya aktualisasi diri. $ntuk men#apai aktualisasi diri diperlukan konsep diri yang sehat. Konsep diri adalah semua perasaan, keper#ayaan dan nilai yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri berkembang saat bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain. (Tarwoto, 200 !
1.2 RUMUSAN MASALAH %. &pa pengertian dari konsep diri' 2. &pa "aktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri' . &pa komponen-komponen dari konsep diri' (. )agaimana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri'
%. $ntuk mengetahui pengertian dari konsep diri. 2. $ntuk mengetahui "a#tor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri. . $ntuk mengetahui komponen dari konsep diri. (. $ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada kliendengan gangguan konsep diri
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN Konsep diri adalah semua ide, pikiran, keper#ayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. ( Stuart dan Sundeen,!. )e#k *illiam +owle, mende"inisikan konsep diri sebagai #ara memandang individu terhadap diri se#ara utuh baik "isik, emosi, intelektual, sosial , spiritual. Se#ara umum, konsep diri dapat dide"inisikan sebagai #ara kita memandang diri kita se#ara utuh, meliputi- "isik, intelektual, keper#ayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual, dan pendirian
2.2 FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN KONSEP DIRI &da beberapa "aktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan konsep diri, antara laina! $sia Konsep diri terbentuk seiring dengan bertambahnya usia .ada masa kanak-kanak, konsep diri seseorang menyangkut hal-hal disekitar diri dan keluarganya. .ada masa rema/a, konsep diri dipengaruhi oleh teman sebaya. Sedangkan rema/a yang 2
kematangannya terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa tidak dipahami sehingga #enderung berperilaku kurang dapat menyesuaikan diri. Sedangkan masa dewasa konsep dirinya sangat dipengaruhi oleh status sosial dan peker/aan, dan pada usia tua konsep dirinya lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan "isik, perubahan mental maupun sosial (Syai"ul, 2000!.
b!
1nteligensi
1nteligensi mempengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya, orang lain dan dirinya sendiri. Semakin tinggi tara" intreligensinya semakain baik penyesuaian dirinya dan lebih mampu bereaksi terhadap rangsangan lingkungan atau orang lain dengan #ara yang dapat diterima. 2al ini /elas akan meningkatkan konsep dirinya, demikian pula sebaliknya (Syai"ul, 2000!. #! .endidikan
Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan prestisenya. 3ika prestisenya meningkat maka konsep dirinya akan berubah (Syai"ul, 2000!. d! Status Sosial 4konomi .enerimaan lingkungan terhadap seseorang #enderung didasarkan pada status sosial ekonominya..enelitian +osenberg terhadap anak-anak dari ekonomi sosial tinggi memiliki konsep diri yang tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari status ekonomi rendah. e! 2ubungan Keluarga
Seseorang yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan mengidenti"ikasikan diri dengan orang lain dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. "! 5rang 6ain
5rang-orang yang dinilai baik oleh orang lain, #enderung memberikan skor yang tinggi /uga dalam menilai dirinya. &rtinya, harga diri sesuai dengan penilaian orang lain terhadap dirinya.
2.3 KOMPONEN-KOMPONEN KONSEP DIRI Komponen-komponen konsep diri menurut (Tarwoto, 200 ! terdiri daria. Citra Tu u! " B#$% I&a'( ) adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu se#ara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, "ungsi, keterbatasan, makna dan ob/ek yang kontak se#ara terus menerus (anting, make-up, kontak lensa, pakaian, kursi roda! baik masa lalu maupun sekarang 7angguan #itra tubuh-perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, "ungsi, keterbatasan, makna dan ob/ek yang sering kontak dengan tubuh Stressor pada tiap perubahan antara lain perubahan ukuran tubuh, bentuk tubuh, struktur, "ungsi dan keterbatasan serta makna dan ob/ek yang sering kontak Tanda dan ge/ala gangguan #itra tubuh a! Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah b! Tidak menerima perubahan tubuh yang telah ter/adi8akan ter/adi #! Menolak pen/elasan perubahan tubuh d! .ersepsi negati" pada tubuh e! Mengungkapkan keputusasaan (
"! Mengungkapkan ketakutan Masalah keperawatan yang mungkin timbul %! 7angguan #itra tubuh 2! 7angguan harga diri ! Keputusasaan (! Ketidakberdayaan 9! Kerusakan penyesuaian
. I$(a* Diri .ersepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar perilaku. adalah persepsi individu tentang bagaimana dia harus berprilaku berdasarkan standar, tu/uan, keinginan atau nilai pribadi tertentu (#ita2, keinginan, harapan tentang diri sendiri! 7angguan ideal diri adlh ideal diri yang terlalu tinggi, sukar di#apai dan tidak realistis, ideal diri yang samar dan tidak /elas serta #enderung menuntut Tanda dan ge/ala Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya, misal- saya tidak bisa ikut u/ian karena sakit, saya tidak bisa lagi /adi peragawati karena bekas operasi di muka saya, kaki saya yg dioperasi membuat saya tidak dapat main bola
Masalah keperawatan yang mungkin timbul %! 1deal diri tidak realistis 2! 7angguan harga diri- harga diri rendah ! Ketidakberdayaan
(! Keputusasaan
+. Har'a Diri &dalah penilaian terhadap hasil yang di#apai dengan analisis, se/auh mana perilaku memenuhi ideal diri. 2arga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. 7angguan harga diri dpt digbrkn sbg perasaan yg negati" terhadap diri sendiri, hilang keper#ayaan diri, merasa gagal men#apai keinginan %! Situasional, yaitu ter/adi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, ke#elakaan, di#erai suami, putus sekolah, putus hubungan ker/a, perasaan malu karena sesuatu ter/adi (korban perkosaan, dituduh KK:, dipen/ara tibatiba..enyebabnyaa .riva#y yang kurang diperhatikan, misalnya pemeriksaan "isik yang sembarangan pemasangan alat yang tidak sopan (pengukuran pubis, pemasangan kateler pemeriksaan perin#al! 2arapan akan struktur, bentuk dan "ungsi tubuh yang tidak ter#apai karena dirawat8sakit8penyakit. .erlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa pen/elasan, berbagai tindakan tanpa persetu/uan. 2! Kronik yaitu perasaan negati" terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit8dirawat klien ini mempunyai #ara berpikir yang negati". Ke/adian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negati" terhadap dirinya. Tanda dan ge/ala yang dapat dika/i %! .erasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakti dan akibat tindakan terhadap penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut /adi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker.
2! +asa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya ini tidak akan ter/adi /ika saya segera kerumah sakit, menyalah gunakan8menge/ek dan mengkritik diri sendiri. ! Merendahkan martabat. Misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa. (! 7angguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri. 9! .er#aya diri kurang. klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternati" tindakan. ;! Men#ederai diri. &kibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
$. P(ra, Diri &dalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan se#ara sosial yang berhubungan dengan "ungsi individu pada berbagai kelompok sosial 7angguan penampilan peran adalah berubah8berhenti "ungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan ker/a. .eran klien yang berubah adalah .eran dalam keluarga .eran dalam peker/aan8sekolah .eran dalam berbagai kelompok Klien tidak dapat melakukan peran yang biasa dilakukan selama dirawat di rumah sakit atau setelah kembali dari rumah sakit, klien tidak mungkin melakukan perannya yang biasa. Tanda dan ge/ala yang dapat di ka/i
<
%! Mengingkari ketidakmampuan men/alankan peran 2! Ketidakpuasan peran ! Kegagalan men/alankan peran yang baru (! Ketegangan men/alankan peran yang baru 9! Kurang tanggung /awab ;! &patis8bosan8/enuh dan putus asa (. I$(,tita- Diri 1dentitas adalah kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri. 1dentitas ditandai dengan kemampuan memandang diri sendiri beda dengan orang lain, mempunyai per#aya diri, dapat mengontrol diri, mempunyai persepsi tentang peran serta #itra diri. 7angguan identitas adalah kekaburan8ketidakpastian memandang diri sendiri. .enuh keraguan, sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan .erubahan peran dan "ungsi. klien men/alankan peran sakit, peran sebelumnya tidak dapat di /alankan.
Tanda dan ge/ala yang dapat di ka/i %! %.Tidak ada per#aya diri 2! 2.Sukar mengambil keputusan ! .Ketergantungan
=aktor resiko gangguan konsep diri menurut (Tarwoto, 200 ! adalaha. Gangguan identitas diri %! .erubahan perkembangan 2! Trauma ! 3enis kelamin yang tidak sesuai (! )udaya yang tidak sesuai b. Gangguan citra tubuh (Body image) %! 2ilangnya bagian tubuh 2! .erubahaan perkembangan ! Ke#a#atan
c. Gangguan harga diri %! 2ubungan interpersonal yang tidak hurmonis 2! Kegagalan perkembangan ! Kegagalan men#apai tu/uan hidup (! Kegagalan dalam mengikuti aturan moral d. Gangguan peran %! Kehilangan peran 2! .eran ganda ! Kon"lik peran (! Ketidakmampuan menampilkan peran
>
%! Aktualisasi diri - pernyataan diri tentang konsep diri yang positi" dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima 2! Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positi" dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal ?hal positi" maupun yang negative dari dirinya ! Harga diri rendah: individu #enderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah dari orang lain (! Identitas kacau: kegagalan individu mengintegrasikan aspek ? aspek identitas masa kanak ? kanak ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis 9! epersonalisasi: perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan ke#emasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
=aktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik =aktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai dengan /enis kelamin, peran dalam peker/aan dan peran yang sesuai dengan kebudayaa =aktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak per#aya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur so#ial yang berubah 2! =aktor .resipitasi =aktor presipitasi dapat disebabkan oleh "aktor dari dalam atau "aktor dari luar individu ( internal or eksternal sour#es !, yang dibagi 9 ( lima ! kategori a. Ketegangan peran, adalah stress yang berhubungan dengan "rustasi yang dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan seperti konsep b. Kon"lik peran - ketidaksesuaian peran antar yang di/alankan dengan yang diinginkan #. .eran yang tidak /elas- kurangnya pengetahuan individu tentang peran yang dilakukannya d. .eran berlebihan - kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang kompleks e. Transisi peran sehat ? sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan -Kehilangan bagian tubuh, .erubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau "ungsi tubuh,.erubahan "isik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan 3.1.2 MASALAH KEPERA0ATAN 1ANG MUNGKIN MUNCUL
%! 7angguan harga diri (2@+!- situasional8 kronis 2! 7angguan #itra tubuh ! 1deal diri tidak realistis (! 7angguan identitas personal %%
9! .erubahan penampilan peran ;! Ketidakberdayaan <! Keputusasaan 0! 1solasi sosial- menarik diri >! +isiko perilaku kekerasan
3.1.3
DIAGNOSA KEPERA0ATAN
a! 7angguan konsep diri- gambaran diri b.d perubahan "isik8 kehilangan bagian tubuh. b! 7angguan konsep diri- harga diri b.d harapan diri yang tidak relaistis #! 7angguan konsep diri- identitas diri b.d harapan orang tua yang tidak relaistis d! 7angguan konsep diri- peran diri b.d menerima peran dan peker/aan baru dimayrakat.
BAB I2
%2
PENUTUP
A. KESIMPULAN Konsep diri adalah semua ide, pikiran, keper#ayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalalm berhubungan dengan orang lain. ( Stuart dan Sundeen,!. )e#k *illiam +owle, mende"inisikan konsep diri sebagai #ara memandang individu terhadap diri se#ara utuh baik "isik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual. Se#ara umum, konsep diri dapat dide"inisikan sebagai #ara kita memandang diri kita se#ara utuh, meliputi- "isik, intelektual, keper#ayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual, dan pendirian =aktor-=aktor .embentukan Konsep @iri - $sia,1ntelegent,.endidikan,Status ekonomi dan so#ial,2ubungan keluarga dan 5rang 6ain. Komponen Konsep diri a! Aitra tubuh b! 1deal diri #! 2arga diri d! .eran e! 1dentitas personal +entang Konsep @iri a! &ktualisasi @iri b! Konsep @iri .ositi" #! 2arga diri +endah d! 1dentitas Ka#au
e! @epersonalisasi Masalah keperawatan yang mungkin mun#ul - 7angguan #itra tubuh,7angguan harga diri,1deal diri tidak realistis, 7angguan identitas personal, .erubahan penampilan peran, Ketidakberdayaan, Keputusasaan
DAFTAR PUSTAKA
%(