Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT KURIKLUM Pendahuluan.

Dalam dunia pendidikan bahwa Pembelajaran mencakup kerangka konseptual dan operasional tentang strategi pembelajaran, sistem kredit semester, penilaian hasil belajar, dan layanan bimbingan dan konseling. Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Oleh karena itu kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Konsep-konsep inilah yang dikemas dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang wajib dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Kata kurikulum berasal dari bahasa yunani kuno yang kata dasarnya adalah currere. Kata currere sering digunakan dalam perlombaan , khususnya dalam perlombaan lari. Dengan perkembangan jaman , kata currere kemudian diadopsi oleh dunia pendidikan. Di dunia pendidikan disebut kata kurikulum. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional merumuskan kurikulum sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pendapat tokoh diatas, maka dapat ditentukan bentuk kurikulum yaitu: a) Curriculum as asubject matter, ini meggambarkan bahwa kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi yang akan dikerjakan. b) Curriculum as experience, yang menggambarkan kurikulum sebagai seperangkat pengalaman yang direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pendidikan. c) Curriculum as intention, yang menyatakan kurikulum sebagai suatu rencana mulai dari tujuan, sasaran dan juga evaluasinya. d) Curriculum as cultural reproduction, menyatakan kurikulum sebagai refleksi suatu budaya masyarakat tertentu.

e) Curriculum as currere, yang menekankan pada kapasitas individu untuk berpartisipasi dan mengonsepkan kembali pengalaman hidup seseorang. Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkam bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan .

A.

HAKIKAT KURIKLUM.
Merumuskan kurikulum ternyata tidak mudah . Kurikulum jika disederhanakan

hanyalah seperangkat pengetahuan yang seharusnya diberikan dan dimiliki oleh siswa siswi , sesuai dengan masing-masing jenjang pendidikannya . Misalnya, seseorang lulus sekolah dasar, maka pengetahuan dan ketrampilan harusnya sudah dimiliki. Demikian pula pada jenjang pendidikan setelahnya, yaitu pada sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan hingga perguruan tinggi. Kurikulum harus disusun dengan baik , disesuaikan dengan jenis ilmu yang telah ditemukan di dunia pendidikan , yaitu secara umum dikelompokkan menjadi ilmu alam, ilmu sosial, dan humaniora. Dalam menyusun menyusun kurikulum, pertanyaan yang ada perlu dipertimbangkan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang seharusnya dimiliki oleh lulusan pada masing-masing jenjang pendidikan.

I.

PENGERTIAN KURIKLUM
Kurikulum berasal dari bahasa yunani kuno, curir yang artinya pelari dan curere yang berarti

tempat pacuan. Kurikulum merupakan istilah yang diambil dari dunia olahraga masa lalu yang memiliki makna jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Setelah ditransfer ke dunia pendidikan, kurikulum berarti sejumlah mata pelajaran yang harus diselesaikan peserta didik. Menurut para ahli kurikulum berarti : 1. Ronald C Doll mengatakan kurikulum sekolah adalah isi dan proses formal maupun nonformal yang mengantarkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Selain itu, peserta didik mengalami perkembangan keterampilan, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah lembaga pendidikan. 2. J Galen, William M Alexandre, dan Arthur J Lewis menyimpulkan, kurikulum merupakan perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran agar seseorang menjadi lebih terdidik.

3. Danniel Tanner mengatakan, kurikulum merupakan rekontruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah atau perguruan tinggi. Tujuannya, peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya. 4. Said Hamid Hasan (1992) mengemukakan bahwa kurikulum bersifat fleksibel, yang memandang dua posisi. Posisi pertama, hubungan dengan fleksibelitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi pendidik dan pelatih. Posisi kedua, sebagai kaidah pengembangan kurikulum. 5. Menurut Yadi Mulyadi (2006), konsep kurikulum dapat di klasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian, yang meliputi: 1. Kurikulum sebagai produk, yang artinya hasil perencanaan, pengembangan, dan perekayasaan kurikulum. 2. Kurikulum sebagai program yang artinya kurikulum yang berbentuk program- program pengajaran yang riil. 3. Kurikulum sebagai hasil yang diinginkan yang artinya mendeskripsikan kurikulum sebagai pengetehuan, keterampilan, perilaku, sikap, dan berbagai pemahaman terhadap bidang studi. 4. Kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik yang artinya akumulasi pendidikan yang diproleh siswa sebagai hasil belajar atau pengaruh situasi dan kondisi belajar yang telah direncanakan. 6. Tyler (1949) sampai dengan decade abad ke-21, yaitu UU, 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pada tahun 1949, Tyler memakai kuriklum [ currere ] memasukkan kuriklum [ currere ] dunia pendidikan dengan tujuan positive : 1. Apa yang harus dicapai oleh sekolah? 2. Pengalaman belajar yang bagaimana yang dilaksanakan guna mencapai tujuan pembelajaran? 3. Bagaimana pengalaman belajar diorganisasikian secara efektif? 4. Bagaimana cara menentukan bahwa tujuan pembelajaran telah dapat dicapai?. 7. Saylor, dkk (1981) menyimpulkan Kurikulum dilahat dari empat pandangan, yaitu: 1. Kurikulum sebagai tujuan. 2. Kurikulum sebagai kesempatan belajar yang terencana. 3. Kurikulum sebagai mata pelajaran. 4. Kurikulum sebagai pengalaman. Dari pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa kurikulum adalah kumpulan pelajaran yang diberikan kepada peserta didik secara teoretis maupun praktik selama mengikuti suatu proses

pendidikan. Di sini, kurikulum lebih bersifat pragmatis karena hanya menyediakan bekal pengetahuan dan keterampilan agar peserta didik dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Arti lain kurikulum ialah semua pengalaman yang diberikan lembaga pendidikan kepada peserta didik. Hal ini mencakup teknis yang diatur dalam lingkungan pendidikan, yang dinilai mendukung kelulusan peserta didik secara optimal. Contohnya, pakaian seragam, penyediaan laboratorium, hingga penerapan penghargaan dan sanksi.

II. FUNGSI KURIKLUM


Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi kurikulum dalam pendidikan kuriklum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan. A. Jadi fungsi kuriklum : 1. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2. Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3. Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. A. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan . Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan sebagai berikut 1. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.

B.

Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

C.

Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

D.

Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan

penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. E. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah. F. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.

III. PERANAN KURIKLUM


Peranan kuriklum dalam dunia pendidikan formal dan non formal sangatlah penting. Kuriklum sangat menentukan apa yang harus dicapai oleh sekolah seperti : 1. Peranan Konservatif Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generas muda, dalam hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses social. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai social yang hidup di lingkungan masyarakatnya. 2. Peranan Kreatif Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya. 3. Peranan kritis dan evaluative Peranan ini di latarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu diseusaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru

yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai social yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kin dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

B.

PENGEMBANGAN KURIKLUM
Kuriklum adalah petunjuk untuk mencapai tujuan. Tetapi kuriklum dapat di kembangkan

melalui kompetensi yang diharapkan seperti : 1.Menjelaskan pengertian prinsip pengembangan kurikulum 2.Menjelaskan sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum 3.Menjelaskan berbagai tipe prinsip dalam pengembangan kurikulum. Dan menggunakan beberapa prinsip seperti : a. Prinsip Azas, dasar, keyakinan, pendirian b. Prinsip menunjukkan sesuatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi atau kondisi serupa. c. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum 1. Data Empiris (Empirical data) 2.Data Eksperimen (Experiment data) 3.Cerita/Legenda yang hidup di masyarakat (Folklore of Curriculum) 4.Akal sehat ( Common sense) Prinsip- tersebut mempunyai tipe-tipe pengembangan sesuai dengan kurikulum seperti : 1. Anggapan Kebenaran Utuh atau Menyeluruh (Whole Truth) 2. Anggapan Kebenaran Parsial (Partial) 3. Angapan Kebenaran yang Masih Memerlukan Pembuktian (Hypothesis) 4. Whole Truthadalah fakta, konsep, dan prinsip yang diperoleh dan telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa berlaku di tempat yang berbeda. 5. Partial Truth yaitu suatu fakta, konsep, dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi sifatnya masih belum bisa digeneralisasi. 6. Hypothesis yaitu asumsi kerja atau prinsip yang sifatnya tentatif. Prinsip ini muncul dari hasil deliberasi yaitu judgementdan pemikiran akal sehat.

d. Prinsip-prinsip Pengembangan kurikulum 1. PRINSIP UMUM : Prinsip yang harus diperhatikan untuk dimiliki oleh kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangunnya. Prinsip Umum adalah : 1.Prinsip Relevansi 2.Prinsip Fleksibilitas 3.Prinsip Kontinuitas 4.Prinsip Praktis atau Efisiensi 5.Prinsip Efektivitas

2. PRINSIP KHUSUS : 1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan 2. Prinsip pemilihan isi pendidikan 3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar 4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran 5. Prinsip yang berkenaan dengan penilaian Dengan tujuan mengembangkan prinsip dan komponen isi kurikulum, dan prinsip-prinsip

C. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKLUM

Anda mungkin juga menyukai