Anda di halaman 1dari 56

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan ujung tombak utama pelayanan kesehatan di rumah sakit dan merupakan cermin utama dari keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.Pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi harus dilaksanakan oleh tenaga keperawatan professional dengan cara yang professional juga. Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan

intelektual, interpersonal kemampuan teknis dan moral. Dengan demikian diharapkan terjadi perubahan besar yang mendasar dalam upaya berpartisipasi aktif mensukseskan program pemerintah dan berwawasan yang luas tentang profesi keperawatan. Perubahan tersebut bisa dicapai apabila pendidikan tinggi keperawatan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan perkembangan pelayanan dan program pembangunan kesehatan seiring dengan perkembangan IPTE bidang

kesehatan!keperawatan serta diperlukan proses pembelajaran baik institusi pendidikan maupun pengalaman belajar klinik di rumah sakit dan komunitas. Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi keperawatan yang telah terbentuk "#$%&' mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat. "www.inna(ppni.or.id, )**$'

eputusan +enteri ,egara Pendayagunaan -paratur ,egara ,omor $&! ep!+.P-,!II!)**# .-. I Pasal I -yat ) Tentang jabatan /ungsional Perawat dan -ngka kreditnya. Tertulis bahwa Pelayanan keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat perawat yang mencakup biopsikososial yang komprehensif, ditunjukan pada indi0idu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang meliputi peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan dan menggunakan keperawatan. Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama pasien "klien' dalam menentukan kebutuhan -suhan eperawatan pendekatan proses keperawatan dalam melakukan tindakan

"askep' dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta menge0aluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berbubungan. Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada klien "-limul, )**1'. 2ktober )**&, 342 dan berbagai lembaga mendirikan 5World Alliance For Patient Safety5 dengan tujuan mengangkatkan patient safety goal dan menurunkan morbiditas, cidera dan kematian pasien. Dan tahun )**6, sebagai tema hari perawat international ditetapkan bahwa perawat dengan patien safety merupakan target dan sub standar dari pelayanan kesehatan. Sebuah penelitian mengatakan staff perawat yang tidak memadai dan buruknya dukungan dari organisasi memberikan efek yang buruk pada patien safety 2

secara global "-lken, )**)'. Serta jam kerja perawat yang panjang "lama' pada sebuah rumah sakit akan meningkatkan kelalaian kerja petugas "7ogers, )**&' International Council Of Nurse "I8,, )**9' mengatakan kesalahan terjadi bukan karena petugas yang kurang pelatihan tetapi karena sistem organisasi itu sendiri yang tidak didisain untuk mencegah kesalahan tersebut. Di Indonesia sendiri pencanangan gerakan keselamatan pasien rumah sakit telah ditetapkan oleh menteri kesehatan pada seminar nasional PE7SI tanggal )# -gustus )**6. eselamatan pasien "Patient Safety' merupakan suatu sistem yang mendorong rumah sakit membuat asuhan pasien menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil " )**6'. Pada World Health Assembly ke 66, +ei )**) ditetapkan suatu resolusi yang mendorong negara untuk memberikan perhatian kepada problem patient safety meningkatkan keselamatan dan sistem monitoring. Dimana salah satu program kerjanya adalah menggunakan teknologi untuk mencapai patient safety. Dokumentasi merupakan sarana komunikasi antara perawat atau dengan tim kesehatan lainnya. Dokumentasi sebagai bentuk pertanggung jawaban pemberian pelayanan keperawatan dituntut untuk dapat didokumentasikan askep secara benar, yang bernilai hukum karena dapat digunakan sebagai barang bukti di pengadilan. "Iyer dan 8amp, )**6' Pada umumnya tidak sedikit rumah sakit di Indonesia yang masih menggunakan metode pendokumentasi askep secara manual. Sehingga masalah yang 3 P(7S,

sering kali ditemukan diantaranya adalah adanya pencatatan askep yang berulang( ulang, penurunan efekti0itas inter0ensi, sampai minimnya pelayanan kesehatan yang diberikan karena tingkat kerja perawat yang dirasakan terlalu tinggi karena perawat terlalu sibuk membuat pendokumentasian. 4al ini sesuai dengan pernyataan 342 yang mengatakan bahwa sebagian besar perawat dan bidan di rumah sakit menghabiskan waktu kerjanya untuk melakukan aktifitas rumah tangga dasar dibangingkan untuk merawat klien "www.searo.who.int, )**%'. Dan menurut pengamatan 3estu bahwa perawat yang jaga sore harus menghabiskan waktu di nurse station hampir 9 jam lebih dari waktu % jam jaga untuk pencatatan dokumentasi "3astu, )**1' Sebuah penelitian di salah satu rumah sakit di Surabaya didapatkan bahwa perawat sering tidak mengisi format dokumentasi e0aluasi sebesar %#,1:, format dokumentasi inter0ensi sebesar 6$,%:, dan format rencana keperawatan sebesar 6#,): "Trisnawati, )**1'. .eberapa rumah sakit telah menggunakan sistem informasi manajemen askep berbasis komputer termasuk beberapa ruangan di 7umah Sakit Islam ;akarta 8empaka Putih "7SI;'. Dengan adanya sistem komputerisasi ini perawat tidak lagi berulang(ulang dalam penulisan askep, menghabiskan waktunya untuk menulis askep dan perawat lebih optimal dalam tindakan keperawatan terahadap klien. ,amun komputerisasi ini masih sebatas penulisan askep secara manual ke komputer. Sehingga dikatakan oleh Daniel <inting ")**1', Sedikitnya &): klien pernah mengalami kesalahan penanganan medis saat dirawat di rumah sakit. esalahan

terjadi antara lain dalam hal perawatan luka, pengawasan cairan infus, pengawasan

pemberian oksigen, pemberian injeksi, pemasangan sonde dan fi=asi atau pengikatan "www).kompas.com, )**%'. -skep untuk stroke sangatlah penting mengingat klien dengan stroke adalah klien dengan tingkat ketergantungan total care atau klien yang memerlukan bantuan perawat sepenuhnya ",ursalam, )**)'. Selain itu menurut Panjaitan (2008) mengatakan dampak yang ditimbulkan stroke lebih kompleks dari penyakit lain sehingga memerlukan penatalaksanaan yang lebih komprehensif dan profesional. Stroke atau serangan otak merupakan penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak sehingga fungsi sebagian dari tubuh terganggu. Seperti diketahui, fungsi otak sangat banyak dan dapat disimpulkan bahwa selain merupakan generator kehidupan "Tak ada kehidupan tanpa otak', juga merupakan pelaksan kemampuan berkomunikasi, gerakan tubuh dan panca indra ";usuf +isbach, )**6'. ;umlah penderita stroke di Indonesia kian meningkat dari tahun ke tahun. penyakit ini sudah menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia. -ngka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. .ahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di -sia. Sekitar )%,6 persen penderita penyakit stroke di Indonesia meninggal dunia. . "www.yastroki.or.id' Stroke 8enter 7SI; memiliki klien yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. .erdasarkan data angka kejadian kasus klien stroke dari bulan januari sampai dengan bulan Desember )**) berjumlah ### kasus, pada bulan ;anuari sampai dengan bulan Desember )**9 berjumlah ##> kasus sedangkan pada tahun )**& dari ;anuari sampai dengan bulan Desember berjumlah 9$# orang.

+elihat fenomena di atas diharapkan dengan adanya sistem informasi monitoring askep akan memperbaiki komunikasi, menghilangkan kesalahan dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap e0aluasi efekti0itas inter0ensi, maupun sampai kepada upaya identifikasi hasil askep sehingga pemberian askep pun akan dirasakan lebih optimal

1.2.

Rumusan Masalah

1.2.1. Permasalahan Askep Perlunya memonitoring askep dari mulai pengkajian sampai dengan e0aluasi akan mengoptimalkan kinerja perawat dan mengurangi kesalahan dalam tindakan keperawatan. Sehingga tidak ditemukan lagi kesalahan dalam hal perawatan luka, pengawasan cairan infus, pengawasan pemberian oksigen dan pemberian injeksi. 1.2.2. Masalah Sistem In !rmasi Dokumentasi merupakan pernyataan tentang kejadian atau aktifitas yang otentik dengan membuat catatan tertulis. Dokumentasi keperawatan berisi hasil akti0itas keperawatan yang dilakukan perawat terhadap klien, mulai pengkajian hingga e0aluasi. Dokumentasi keperawatan sewaktu(waktu dapat dijadikan barang bukti di pengadilan jika terjadi gugatan yang dilakukan oleh klien maupun keluarga. 2leh karena itu, catatan yang terdapat dalam dokumentasi keperawatan harus jelas, lengkap objektif, waktu harus tertulis dengan jelas "hari, tanggal, bulan, tahun dan jam', ditandatangani oleh petugas kesehatan yang melakukan interaksi terapeutik dengan klien "dokter, perawata, ataupun petugas

lainnya', serta hindari penulisan yang menimbulkan persepsi salah. ,amun dari hasil masalah yang didapat dari hasil pra analisis adalah? #. .elum tersedianya aplikasi sistem informasi manajemen askep di ruang stroke center 7SI;. ). .elum tersedianya sistem informasi monitoring askep di stroke centre 7SI; yang dapat menunjang tercapainya askep yang optimal.

1.". 1.".1

#u$uan Penelitian #u$uan Umum Dihasilkannya sistem informasi manajemen monitoring askep stroke dalam mendukung proses askep di stroke centre 7SI;.

1.".2. #u$uan %husus a. Dihasilkan indikator "Penkajian, Diagnosa eperawatan, Perencanaan,

Implementasi dan e0aluasi' yang dapat dimanfaatkan dalam manajemen askep. b. Teridentifikasinya permasalahan sistem informasi askep. c. Dihasilkannya rancangan input, proses dan output sistem informasi manajemen askep. d. Dihasilkan prototype basis data askep yang dapat menghasilkan informasi mengenai proses askep klien yang disajikan dalam bentuk laporan, table dan grafik. e. Dihasilkannya aplikasi monitoring askep.

"

1.&. Man aat Penelitian Pengembangan sistem informasi manajemen askep ini diharapkan dapat mempermudah perawat dalam pencatatan dan pengawasan tindakan askep sehingga dapat menyajikan askep secara akurat, cepat dan rele0an dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

1.'. Ruang Lingkup Penelitian ini dilakukan di Stroke 8entre 7SI; melalui studi dokumentasi, obser0asi dan wawancara. Penelitian ini dibatasi hanya pada klien stroke yang ada di stroke center mulai dari klien masuk sampai keluar dari ruang stroke center.

BAB II #IN(AUAN PUS#A%A

2.a. Sistem In !rmasi Rumah Sakit Sistem informasi rumah sakit "SI7S' pada hakekatnya adalah sistem manajemen yang diterapkan di rumah sakit. Dalam model SI7S, output dari sistem informasi menjadi input dari sistem keputusan, yang bertujuan meningkatkan mutu atau menjaga mutu pelayanan rumah sakit. ebutuhan dari SI7S meliputi? #. Informasi medis? #* jenis penyakit terbanyak, diagnosa terbanyak, #* penyebab utama kematian, mobiditas, mortalitas, keadaan penyakit, status imunisasi, penggunaan obat dan lain(lain. ). Efisiensi!utilisasi ? .27, -@2S, T2I, .T2 9. +utu ? ,D7, <D7 &. 8akupan ? 7ata(rata kunjungan perhari 6. Informasi non medis >. Informasi eperawatan Informasi yang dihasilkan dalam SI7S umumnya mempunyai indikator dalam mengukur dan menge0aluasi suatu kegiatan. Indikator tersebut tidak dipergunakan secara langsung untuk mengukur kualitas pelayanan, tetapi dapat dianalogikan sebagai tanda yang menunjuk pada adanya suatu masalah spesifik yang memerlukan monitoring dan e0aluasi. Informasi diagnosa medis akan membantu dalam kasus(kasus penyakit yang berpotensi wabah, trend penyakit

dalam waktu tertentu, penyediaan obat(obatan, memberikan gambaran pola penyakit dan sebagai bahan bagi perencanaan pelayanan kesehatan. Diagnosa keperawatan merupakan dasar bagi perencanaan tindakan dan implementasi askep. Diagnosa yang tepat akan membantu pada proses pemulihan klien karena berkaitan dengan proses pengobatan dan perawatanya.

2.). %epera*atan eperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio(psiko(sosial(spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada indi0idu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat secara berkualitas. .erdasarkan konsep keperawatan di atas, dapat ditarik beberapa hal yang merupakan hakikat!prinsip dari keperawatan, antara lain? #. eperawatan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari profesi kesehatan yang lain di dalam memberikan layanan kesehatan kepada klien. ). eperawatan mempunyai beberapa tujuan, antara lain memberikan bantuan yang paripurna dan efektif kepada klien serta memenuhi kebutuhan dasar manusia " D+' klien. 9. /ungsi utama perawat adalah membantu klien "dari le0el indi0idu hingga masyarakat', baik dalam kondisi sakit maupun sehat, guna mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan. &. Inter0ensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui 10

upaya promotif, pre0entif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab, etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif "-smadi, )**%'.

2.+. Para,igma %epera*atan Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas fenomena yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan suatu fenomena. Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah "keperawatan' atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori(teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas empat unsur, yaitu keperawatan, manusia, sehat(sakit, dan lingkungan. eempat unsur inilah yang

membedakan paradigma keperawatan dengan teori lain "-smadi, )**%'.

2.,. %e*enangan Pera*at +enurut 3ila 8handrawila Supriadi ")**#', yang dimaksud kewenangan adalah kewenangan dari tenaga kesehatan untuk melaksanakan pekerjaan, yang dikenal dengan kewenangan profesional. Di Indonesia yang berhak memberi kewenangan seorang tenaga kesehatan adalah Departemen esehatan dalam bentuk Surat IAin Praktek.

11

ewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan askep berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan dan posisi sarana kesehatan. ewenangan perawat adalah melakukan askep meliputi pada kondisi sehat dan sakit mencakup? #. -skep pada perinatal ). -skep pada neonatal 9. -skep pada anak &. -skep pada dewasa 6. -skep maternitas "www.pelkesi.or.id, )**$'

2.e. Sistem In !rmasi Mana$emen %epera*atan Swanburg ")***' mengatakan perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, perawat menggunakan komputer pada akhir tahun #$>* dan #$1*, mencakup automatisasi catatan keperawatan untuk menjelaskan status dan perawatan klien. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf. -khir tahun #$%* muncul perangkat lunak khusus yaitu Sistem Informasi +anajemen eperawatan "SI+ '. Sistem Informasi +anajemen eperawatan "SI+ ' menurut Swanburg ")***'

adalah suatu alat sistem informasi yang membantu manager perawat dalam melaksanakan fungsi(fungsi manajemen perawat. @ebih lanjut Swanburg menjelaskan SI+ merupakan paket perangkat lunak

yang dikembangkan secara khusus untuk di0isi pelayanan keperawatan. Paket perangkat lunak ini memiliki modul!program untuk mengklasifikasikan klien, 12

penjadwalan, pengendalian mutu, catatan pengembangan staf, rencana kerja dan e0aluasi program. -nalisa kelompok diagnosa yang berhubungan dan pemantauan kendali mutu dikerjakan untuk kualitas perawat. 4al ini dapat membantu memberikan pedoman merencanakan kebutuhan perawatan pada masa yang akan datang.

2. . Stan,ar Praktek %epera*atan Dengan berkembangnya keperawatan sebagai suatu profesi, diperlukan penetapan standar praktik keperawatan. Standar praktik sangat penting untuk menjadi pedoman objektif didalam menilai askep. -pabila sudah ada standar, klien akan yakin bahwa ia mendapatkan askep yang bermutu tinggi. Standar praktik keperawatan juga sangat penting jika terjadi kesalahan yang terkait dangan hukum "Sitorus, )**>'. +enurut -merica ,ursing -ssociation "-,-' standar praktek keperawatan merefleksikan nilai(nilai dan prioritas profesi keperawatan. Standar tersebut memberikan arah dalam melakukan praktik perawatan professional dan menjadi kerangka dalam menge0aluasi praktek tersebut. Perawat bertanggung jawab kepada masyarakat tentang hasil akhir askep yang diberikannya. Penetapan standar ini juga bertujuan untuk mempertahankan mutu pemberian askep yang tinggi. -,- "#$19' telah menetapkan standar praktik keperawatan, standar tersebut berfokus pada proses keperawatan " oAier, #$$1'. Persatuan Perawat ,asional Indonesia "PP,I' sudah menetapkan standar praktik keperawatan yang dikembangkan berdasarkan standar praktek keperawatan yang dikeluarkan oleh -,- "PP,I, )***'. 13

Standar praktek keperawatan menurut -,- terdiri dari enam standar, yaitu Perawat mengumpulkan data tentang kesehatan klien. Perawat menetapkan diagnosis keperawatan. Perawat mengindentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap klien. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatn yang berisi rencana tindakan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Perawat mengimplementasikan tindakan yang sudah ditetapkan dalam rencana askep. Perawat menge0aluasi perkembangan klien dalam mencapai hasil akhir yang sudah ditetapkan.

2.g. Askep eputusan +entri ,egara Pendayagunaan -paratur ,egara ,omor

$&! ep!+.P-,!II!)**# tentang jabatan /ungsional Perawat dan angka kreditnya .-. I pasal # ayat ) dikatakan bahwa pelayanan keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat perawatan yang mencakup bio(psiko( sosio(spiritual yang komprehensif, ditujukan pada indi0idu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang meliputi peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuah dan pemulihan kesehatan dan menggunakan pendekatan proses keperawatan. +enurut Sitorus, )**> -skep dilihat berdasarkan sudut pandang, erja elompok

eperawatan "PDI ' tahun #$$) yang menjelaskan bahwa layanan

keperawatan adalah suatu bentuk layanan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan, berbentuk layanan bio(psiko(sosio(spiritual yang komprehensif, ditunjukan pada indi0idu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat, yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. @ayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan 14

mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari(hari secara mandiri. @ebih lanjut Sitorus menjelaskan inti praktek keperawatan ialah pemberian askep yang bertujuan mengatasi fenomena keperawatan. /enomena keperawatan adalah penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia "bio(psiko(sosial( spiritual' mulai dari tingkat indi0idu sampai masyarkat. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan metode yang sistematis dalam memberikan askep, yang terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan e0aluasi.

$angkah 1. 1. Pengkajian $angkah Pengkajian Pengumpulan %ata+alidasi %ata,dentifikasi -asalah

$angkah 2. 2. %iagnosa &epera'atan $angkah %iagnosa &epera'atan

$angkah 3. 3. Peren(anaan $angkah Peren(anaan Penentuan Prioritas %iagnosaPenentuan .ujuan %an /asil 0ang %i/arapkan,dentifikasi -asalah $angkah 4. 4. Pelaksanaan $angkah Pelaksanaan .indakan &epera'atan -andiri.indakan &epera'atan &olaboratif $angkah $angkah. )*aluasi . )*aluasi )*aluasi Proses)*aluasi /asil

<ambar ).# Proses eperawatan "-limul, )**&' 1

Penerapan proses keperawatan dalam askep untuk klien merupakan salah satu wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien. Pada akhirnya, penerapan proses ini akan meningkatkan kualitas layanan keperawatan kepada klien Proses keperawatan menurut Bura dan 3als "#$%9', adalah suatu metode yang sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat dalam mencapai atau

mempertahankan keadaan bio(psiko(sosio(spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, implementasi tindakan keperawatan serta e0aluasi. Sebagai sebuah metode ilmiah, proses keperawatan harus mencakup langkah( langkah tertentu. +etode pemecahan masalah secara ilmiah diawali dengan penemuan masalah. +asalah tersebut kemudian dianalisis untuk diketahui penyebabnya. Setelah permasalahan yang sebenarnya terungkap, disusunlah langkah(langkah atau strategi pemecahan masalah untuk mengatasinya. Dengan demikian, upaya inter0ensi dapat dilakukan dan dilanjutkan dengan e0aluasi. E0aluasi ini bertujuan untuk menilai keberhasilan inter0ensi dalam mengatasi masalah tersebut. ;ika berhasil, proses keperawatan tersebut dianggap selesai. ;ika sebaliknya, perlu dilakukan pengkajian ulang untuk mengetahui penyebab kegagalan tersebut "-smadi, )**%'. 2.g.1. -ungsi Pr!ses %epera*atan Proses keperawatan, seperti yang telah dijelaskan di atas, merupakan suatu metode yang digunakan dalam pemberian askep sebagai kerangka berpikir ilmiah untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawab perawat secara mandiri. /ungsi proses keperawatan disini, selain sebagai kerangka 1!

berpikir ilmiah, juga merupakan alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan askep secara sistematis, melaksanakan rencana keperawatan, dan menilai hasil. Dengan demikian proses keperawatan merupakan alat untuk menjamin terlaksananya peraktik keperawatan yang sistematis dan ilmiah dalam rangka memenuhi kebutuhan klien untuk mencapai dan memepertahankan bio(psiko(sosio(spiritual yang optimal melalui tahap yang ada "-smadi, )**%'. 2.g.2. #u$uan Pr!ses %epera*atan Tujuan penerapan proses keperawatan bagi klien, antara lain? #. +empertahankan kesehatan klien ). +encegah sakit yang lebih parah!penyebaran penyakit!komplikasi akibat penyakit 9. +embantu pemulihan kondisi klien setelah sakit &. +embantu klien terminal untuk meninggal dengan tenang Tujuan penerapan proses keperawatan bagi profesionalitas keperawatan, antara lain? #. +empraktikan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan ). +enggunakan standar praktik keperawatan 9. +emperoleh metode yang baku, rasional, dan sistematis &. +emperoleh hasil askep dengan efekti0itas yang tinggi 2.g.". %!mp!nen Pr!ses %epera*atan .Asma,i/ 20012 Sebagian ahli keperawatan menyebutkan ada empat tahap dalam proses keperawatan, sedangkan sebagian lain menyebutkan lima tahap. +eski berbeda, pada hakikatnya kedua pandangan tersebut sama. 1"

@angkah!komponen proses keperawatan merupakan suatu siklus yang dapat dilihat pada gambar berikut ini? Klien Masuk

Klien Keluar

<ambar ).) Siklus Proses eperawatan #ahap I .Pengka$ian2 Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Disini, semua data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini. Pengkajian harus dilakukan secara konperhensip terkait dengan aspek biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien. Pengkajian dilakukan saat klien masuk instansi layanan kesehatan. Data yang diperoleh sangan berguna untuk menentukan tahap selanjutnya dalam proses keperawatan. Data yang salah atau kurang tepat dapat mengakibatkan kesalahan dalam penetapan diagnosis yang tentunya akan berdampak pada langkah selanjutnya.

18

egiatan utama dalam tahap pengkajian ini adalah pengumpulan data, pengelompokan data, dan analisis data guna perumusan diagnosis keperawatan. Pengumpulan data merupakan akti0itas perawat dalam mengumpulkan informasi yang sistemik tentang klien. Pengumpulan data ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data yang penting dan akurat tentang klien. Dalam melakukan pengumpulan data, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh perawat, diantaranya? #. Tujuan pengumpulan data ). Informsi atau data yang diperlukan 9. Sumber(sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh data &. .agaimana sumber(sumber tersebut dapat memberikan informasi yang baik 6. .agaimana mengorganisasi dan menggunakan informasi yang telah dikumpulkan +etode utama yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, obser0asi, dan pemeriksaan fisik serta diagnosis. #ahap II .Diagn!sis %epera*atan2 Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh perawat professional yang memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien, baik aktual maupun potensial, yang ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data hasil pengkajian. Pernyataan diagnosis keperawatan harus jelas, singkat dan lugas terkait masalah

1#

kesehatan klien berikut penyebabnya yang dapat diatasi melalui tindakan keperawatan. Penetapan diagnosis keperawatan berlangsung dalam 9 fase, yaitu? #. +emproses data "mengorganisasi data, membandingkan data dengan standar nilai normal, mengelompokan data' ). +enentukan masalah keperawatan klien 9. +enyusun diagnosis keperawatan Diagnosis keperawatan berfungsi untuk mengidentifikasi,

memfokuskan, dan memecahkan masalah keperawatan klien secara spesifik. Diagnosis keperawatan harus betul(betul akurat sebab ini akan menjadi patokan dalam melaksanakan tindakan keperawatan. omponen(komponen dalam pernyataan diagnosis keperawatan meliputi masalah"problem', penyebab "etiology' dan data "sign and symptom'. Cntuk memudahkannya, disingkat dengan kata PES. #. +asalah "problem'. Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan yang menggambarkan perubahan status kesehatan klien. Perubahan tersebut menimbulkan masalah. ). Penyebab "etiology'. Pernyataan etiologi mencerminkan penyebab dari masalah kesehatan klien yang memberi arah bagi terapi keperawatan. Etiologi tersebut dapat terkait dengan aspek

patofisiologi, psikososial, tingkah laku, perubahan situasional gaya hidup, usia perkembangan, juga faktor budaya dan lingkungan. /rase

20

D.erhubungan dengan5 "related to' berfungsi untuk menghubungkan masalah keperawatan dengan pernyataan etiologi 9. Data "sign and symptom'. Data diperoleh selama tahap pengkajian sebagai bukti adanya masalah kesehatan pada klien. Data merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Penggunaan frase Dditandai oleh5 menghubungkan etiologi dengan data. Diagnosis keperawatan terdiri atas tiga tipe, yaitu diagnosis keperawatan aktual, diagnosis keperawatan risiko, dan diagnosis keperawatan potensial. #ahap III .Peren+anaan2 Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien, keluarga, dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan. Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin tercapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. arenanya, dalam menyusun rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga dan orang terdekat perlu dilibatkan secara maksimal. 21

Cnsur terpenting pada tahap perencanaan ini adalah membuat perioritas urutan diagnosis keperawatan, merumuskan tujuan,

merumuskan criteria e0aluasi, dan merumuskan inter0ensi keperawatan. Mem)uat Pri!ritas Urutan Diagn!sis %epera*atan Setelah merumuskan diagnosis keperawatan "tahap

kedua', perawat dapat memulai membuat urutan prioritas diagnosis. Penentuan prioritas ini dilakukan karena tidak semua diagnosis keperawatan dapat diselesaikan pada waktu yang bersamaan. Pada tahap ini, perawat dan klien bersama(sama menentukan diagnosis keperawatan mana yang harus dipecahkan terlebih dahulu dan memprioritaskannya. Ini bukan berarti satu diagnosis keperawatan harus tuntas terselesaikan sebelum diagnosis keperawatan lain ditimbangkan. Cntuk memudahkan penentuan prioritas, kita dapat membuat skala prioritas tertinggi sampai prioritas terendah. Ini dilakukan dengan mengurutkan diagnosis keperawatan yang dianggap paling mengancam kehidupan "mis, gangguan

kebersihan jalan napas' sampai diagnosis yang tidak terlalu mengancam kehidupan. 8ara lainnya adalah dengan mengurutkan diagnosis keperawatan menurut hierarki kebutuhan dasar +aslow " aslo!"s hierarchy of needs'. @ima tingkatan dalam hierarki tersebut adalah kebutuhan pisiologisE kebutuhan keselamatan dan keamananE kebutuhan mencintai dan memilikiE kebutuhan harga diriE dan kebutuhan aktualisasi diri. 22

Merumuskan #u$uan Setelah menyusun diagnosis keperawatan berdasarkan prioritas, perawat perlu merumuskan tujuan untuk masing(masing diagnosis. Tujuan ditetapkan dalam bentuk tujuan jangka panjang dimaksudkan untuk mengatasi masalah secara umum, sedangkan tujuan jangka pendek dimaksudkan untuk mengatasi etiologi guna mencapai tujuan jangka panjang. 7umusan tujuan keperawatan ini harus S+-7T, yaitu specific "rumusan tujuan harus jelas', measurable "dapat diukur', achie#able "dapat dicapai, ditetapkan bersama klien', realistic "dapat tercapai dan nyata', dan timing "harus ada target waktu'. Merumuskan %riteria E3aluasi Setelah merumuskan tujuan, langkah selanjutnya adalah merumuskan kriteria hasil!e0aluasi. Dalam penyusunan kriteria hasil!e0aluasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya, kriteria hasil!e0aluasi terkait tujuan, bersifat khusus, dan konkret. Selain itu, hasilnya harus dapat dilihat, didengar, dan diukur oleh orang lain. Merumuskan Inter3ensi %epera*atan Dalam merencanakan inter0ensi keperawatan, perawat harus memperhatikan beberapa kriteria yang terkait dengan rumusan inter0ensi keperawatan. riteria tersebut, antara lain? #. +emakai kata kerja yang tepat

23

). .ersifat spesifik "apa yang akan dilakukan, Siapa yang melakukanF Dimana hal tersebut dilakukanF .agaimana cara melakukannyaF Dan seberapa sering hal tersebut dilakukanF' 9. Dapat dimodifikasi. Inter0ensi keperawatan terdiri atas inter0ensi keperawatan yang independen dan inter0ensi keperawatan yang kolaboratif. Inter0ensi keperawatan independen adalah inter0ensi keperawatan yang dilakukan perawat terhadap klien secara mandiri tanpa peran aktif dari tenaga kesehatan lain. Inter0ensi keperawatan kolaboratif adalah inter0ensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat terhadap klien dalam bentuk kerja sama dengan tenaga kesehatan lain. #ahap I4 .Implementasi2 Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana askep ke dalam bentuk inter0ensi keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. emampuan komunikasi

yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya dan saling membantu, kemampuan melakukan teknik psikomotor, kemampuan melakukan obser0asi sistematis, kemampuan memberikan pendidikan kesehatan, kemampuan ad0okasi, dan kemampuan e0aluasi. Inter0ensi keperawatan berlangsung dalam tiga tahap. /ase pertama merupakan fase persiapan yang mencakup pengetahuan tentang 0alidasi rencana, implementasi rencana, persiapan klien dan keluarga. /ase kedua merupakan puncak implementasi keperawatan yang 24

berorientasi pada tujuan. Pada fase ini, perawat berusaha menyimpulkan data yang dihubungkan dengan reaksi klien. /ase ketiga merupakan terminasi perawat(klien setelah implementasi keperawatan selesai dilakukan. @angkah selanjutnya adalah menyimpulkan hasil pelaksanaan inter0ensi keperawat tersebut. #ahap 4 .E3aluasi2 E0aluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antar hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. E0aluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. ;ika hasil e0aluasi menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. ;ika sebaliknya, klien akan masuk kembali kedalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang "reassessment'. Secara umum, e0aluasi ditunjukan untuk? #. +elihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan. ). +enentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum. 9. +engkaji penyebab jika tujuan askep belum tercapai. E0aluasi terbagi atas dua jenis, yaitu e0aluasi formatif dan e0aluasi sumatif. E0aluasi formatif berfokus pada akti0itas proses keperawatan dan hasil tindakan keperawatan. E0aluasi formatif ini dilakukan segera setelah perawat mengimplementasikan rencana

keperawatan guna menilai keefektifan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Perumusan e0aluasi formatif ini meliputi empat komponen 2

yang dikenal dengan istilah S2-P, yakni subjektif "data berupa keluhan klien', objektif "data hasil pemeriksaan', analisis data "perbandingan data dengan teori', dan perencanaan'. E0aluasi sumatif adalah e0aluasi yang dilakukan setelah semua akti0itas proses keperawatan selesai dilakukan. E0aluasi sumatif ini bertujuan menilai dan memonitor kualitas askep yang telah diberikan. +etode yang dapat digunakan pada e0aluasi jenis ini adalah melakukan wawancara pada akhir layanan, menanyakan respon klien dan keluarga terkait layanan keperawatan, mengadakan pertemuan pada akhir layanan. -da tiga kemungkinan hasil e0aluasi yang terkait dengan mencapai tujuan keperawatan. #. Tujuan tercapai jika klien menunjukan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditentukan ). Tujuan tercapai sebagian atau klien masih dapam proses pencapaian tujuan jika klien menunjukkan perubahan pada sebagian kriteria yang telah ditetapkan. 9. Tujuan tidak tercapai jika klien hanya menunjukkan sedikit perubahan dan tidak ada kemajuan sama sekali serta dapat timbul masalah baru. 2.g.&. D!kumentasi %epera*atan Dokumentasi merupakan pernyataan tentang kejadian atau aktifitas yang otentik dengan membuat catatan tertulis. Dokumentasi keperawatan berisi hasil akti0itas keperawatan yang dilakukan perawat terhadap klien, mulai pengkajian hingga e0aluasi. "-smadi, )**%' 2!

Dokumentasi bukan hanya persyaratan untuk akreditasi tetapi juga merupakan catatan permanen tentang apa yang terjadi dengan setiap pasien. Dokumentasi ini merupakan persyaratan legal dalam setiap lingkungan pelayanan kesehatan. Dalam masyarakat kita, dengan banyaknya gugatan dan sorotan malpraktik agresif, semua aspek rekam medik menjadi penting untuk pencatatan legal "Doenges, #$$$' Dokumentasi keperawatan sewaktu(waktu dapat dijadikan barang bukti di pengadilan jika terjadi gugatan yang dilakukan oleh klien maupun keluarga. 2leh karena itu, catatan yang terdapat dalam dokumentasi keperawatan harus jelas, lengkap objektif, waktu harus tertuls dengan jelas "hari, tanggal, bulan, tahun dan jam', ditandatangani oleh petugas kesehatan yang melakukan interaksi terapeutik dengan klien "dokter, perawata, ataupun petugas lainnya', serta hindari penulisan yang menimbulkan persepsi salah "-smadi, )**%' 2.g.'. %lasi ikasi %lien lasifikasi klien dibagi dalam tiga atau empat kategori berdasarkan kebutuhan ketergantungan dan kebutuhan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien. lasifikasi tersebut adalah minimal, sebagian, total dan

intensif, dalam sistem tiga kategori total dan intensif digabung sehingga menjadi ringan sedang dan berat "Edwarson #$%*E <illies #$$>'. #. ategori perawatan minimal lien dalam kategori rawat minimal adalah klien yang mampu melakukan semua kegiatan harian sendiri, seperti klien yang masuk rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan laboratorium dan ronsen. 2"

).

ategori perawatan sebagian lien dalam kategori rawat sebagian mampu untuk makan, mandi, ke toilet dan berpakaian sendiri tanpa bantuan tetapi memerlukan bantuan perawat seperti klien yang memerlukan pengobatan melalui suntik, perawatan luka, pemberian cairan intra0ena, klien dengan persiapan pembedahan.

9.

ategori perawatan total lien dalam kategori perawatan total termasuk klien lumpuh yang kurang kuat bergerak!lemah perlu bantuan perawat dalam semua kegiatan hariannya, seperti makan, mandi, berganti pakaian, berpindah tempat dan berpindah posisi.

&.

ategori perawatan intensif ategori perawatan intensif merupakan klien akut atau kritis yang dalam ancaman kematian. Stroke adalah klien dengan kategori perawatan total atau "tingkat ketergantungan total' yaitu klien yang memerlukan bantuan perawat sepenuhnya.

2.h. Str!ke Stroke adalah kehilangan fungsi otak diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak, biasanya merupakan kulminasi penyakit serebro0askuler selama beberapa tahun "SmeltAer, )**#'.

28

Stroke merupakan sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau global yang berlangsung )& jam atau lebih, bisa juga langsung menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik "+ansjoer, )***'. +enurut Satyanegara "#$$%', gangguan peredaran darah otak atau stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu? a. ,on 4aemorrhagi!Iskemik!Infark #. Transient Ischemic -ttack "TI-'!Serangan Iskemi Sepintas TI- merupakan tampilan peristiwa berupa episode(episode serangan sesaat dari suatu disfungsi serebral fokal akibat gangguan 0askuler, dengan lama serangan sekitar ) (#6 menit sampai paling lama )& jam. ). Defisit ,eurologis Iskemik Sepintas!7e0ersible Ischemic ,eurologi Defisit "7I,D' <ejala dan tanda gangguan neurologis yang berlangsung lebih lama dari )& jam dan kemudian pulih kembali "dalam jangka waktu kurang dari tiga minggu'. 9. In E0olutional atau Progressing Stroke<ejala gangguan neurologis yang progresif dalam waktu enam jam atau lebih. &. Stroke omplit "8ompleted Stroke ! Permanent Stroke'<ejalagangguan

neurologis dengan lesi(lesi yang stabil selama periode waktu #%()& jam, tanpa adanya progesifitas lanjut. 2#

b. Stroke 4emorrhagic Perdarahan intrakranial dibedakan berdasarkan tempat perdarahannya, yakni di rongga subararakhnoid atau di dalam parenkhim otak "intraserebral'. -da juga perdarahan yang terjadi bersamaan pada kedua tempat di atas seperti? perdarahan subarakhnoid yang bocor ke dalam otak atau sebaliknya. Selanjutnya gangguan(gangguan arteri yang menimbulkan perdarahan otak spontan dibedakan lagi berdasarkan ukuran dan lokasi regional otak. +enurut SmeltAer ")**#' stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian yaitu? a. Trombosis serebral -rteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral, yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda(tanda trombosis serebral ber0ariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. .eberapa klien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, atau kejang, dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari haemorrhagi intracerebral atau embolisme serebral. Secara umum, trombosis serebral tidak terjadi dengan tiba(tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralisis berat pada beberapa jam atau hari.

30

b. Embolisme serebral Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang(cabangnya, yang merusak sirkulasi serebral. -witan hemiparesis atau hemiplegia tiba( tiba dengan afasia atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran pada klien dengan penyakit jantung atau pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral. c. Iskemia serebral Iskemia serebral "insufisiensi suplai darah ke otak' terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak. d. 4aemorrhagi serebral #. 4aemorrhagi ekstradural "haemorrhagi epidural' adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. eadaan ini biasanya

mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah arteri meninges lain, dan klien harus diatasi dalam beberapa jam cedera untuk mempertahankan hidup. ). 4aemorrhagi subdural pada dasarnya sama dengan haemorrhagi epidu ral, kecuali bahwa hematoma subdural biasanya jembatan 0ena robek. arenanya periode pembentukan hematoma lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak. .eberapa klien mungkin mengalami haemorrhagi subdural kronik tanpa menunjukkan tanda atau gejala.

31

9. 4aemorrhagi subarakhnoid dapat terjadi sebagai akibat trauma atau hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area sirkulus 3illisi dan malformasi arteri 0ena kongenital pada otak. &. 4aemorrhagi intracerebral adalah perdarahan di substansi dalam otak paling umum pada klien dengan hipertensi dan aterosklerosis

serebral,karena perubahan degeneratif karena penyakit ini biasanya menyebabkan ruptur darah. .iasanya awitan tiba (tiba, dengan sakit kepala berat. .ila haemorrhagi membesar, makin jelas defisit neurologik yang terjadi dalam bentuk penurunan kesadaran dan abnormalitas pada tanda 0ital. Daftar Diagnosis eperawatan Dengan lien Stroke Doenges ")***' #. <angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan interupsi aliran darah ). Perubahan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan 9. Perubahan komunikasi 0erbal dan atau non 0erbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler &. urangnya perawatan diri berhubungan dengan pernurunan kekuatan dan ketahanan 6. Perubahan sensori persepsi berhubungan dengan defisit neurologis >. <angguan harga diri berhubungan dengan perubahan biofisik, perceptual kognitif

32

1. 7esiko tinggi kerusakan menelan berhubungan dengan kekrusakan neuromuskuler %. urangnya pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif

2.i. Sistem In !rmasi -l(.ahra ")**6' mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut? a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen( komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan untuk

mengendalikan organisaai. c. Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan(laporan yang diperlukan +enurut adir ")**9', sistem adalah kumpulan beberapa elemen

yang saling terkait atau terpadu untuk mencapai suatu tujuan. .eberapa elemen(elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan balik. Sistem tersusun atas sejumlah sistem(sistem yang lebih kecil yang disebut sub sistem " adir, )**9'.

33

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat(sifat tertentu. arakteristik tersebut yaitu "4artono, )**6' ? #. omponen sistem$compenents% Suatu sistem terdiri dari sejumlah kompenen yang saling berinteraksi, yang artinya bekerjasama membentuk satu kesatuan. omponen(

kompenen sistem tersebut dapat berupa subsistem dan supra sistem. Dikatakan sebagai sub sistem bila sistem memiliki sistem yang lebih kecil dan supra sistem jika memiliki sistem yang lebih besar. ). .atas sistem $boundary% .atas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya dimana dengan batas sistem ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. 9. @ingkungan luar sistem $en#ironments% @ingkungan luar sistem adalah semua yang diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. @ingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara sedang yang merugikan yaitu hal(hal yang mengganggu dari kelangsungan hidup sistem sehingga harus ditahan dan dikendalikan. &. Penghubung sistem $interface% Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya, sehingga memungkinkan

34

sumber daya mengalir antar subsistem tersebut. +elalui penghubung, keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dan juga melalui penghubung, antar subsistem dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan. 6. +asukan sistem $input% +asukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. +asukan perawatan adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. >. eluaran sistem $output% eluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah, dapat berupa keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. eluaran dapat menjadi

masukan untuk subsistem lainnya atau kepada supra sistem. 1. Pengolah sistem $process% Pengolah sistem adalah bagian dari sistem yang dapat merubah masukan menjadi keluaran. %. Sasaran sistem $ob&ecti#es% dan tujuan sistem $goal% Sasaran dan tujuan adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh suatu sistem. Tanpa sasaran maka operasi sistem tidak berguna. Sasaran menentukan masukan dan keluaran dari suatu sistem dan sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

adir ")**9' mengklasifikasikan sistem yang terdiri dari sistem abstrak dan sistem fisik, sistem deterministik dan sistem probalhistik, sistem tertutup dan terbuka, sistem alamiah dan sistem buatan manusia, sistem sederhana dan sistem kompleks. 2.5.1. Pengertian In !rmasi Informasi didefinisikan sebagai 5data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya5. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu sistem. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi maka makin lama sistem tersebut akan berakhir "4artono, )**6'. Sumber dari suatu informasi adalah data. Data tersebut kemudian diolah menggunakan suatu model proses tertentu untuk menghasilkan suatu informasi. @alu penerima menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, kemudian diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut sebagai siklus informasi. ";ohn .urch G <ary <rudnitski dalam 4artono, )**6'. Suatu informasi mempunyai kualitas dan bernilai. Informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi tersebut akurat, tepat waktu dan rele0an. -kurat berarti informasi tersebut bebas dari kesalahan dan

3!

jelas. Tepat waktu berarti penerima tidak terlambat dalam menerima informasi tersebut. 7ele0an berarti informasi tersebut bermanfaat untuk pemakainya. Informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir dengan persis dengan suatu nilai uang tetapi dapat dilihat dari nilai efekti0itasnya. 4al ini berhubungan dengan informasi dalam suatu sistem digunakan tidak hanya oleh satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi dengan suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya "4artono, )**6'. 2.5.2. Pengertian Sistem In !rmasi Pengertian sistem informasi sangat beragam. Dari berbagai sumber yang didapatkan, adir ")**9' menyimpulkan bahwa 5sistem

informasi mencakup sejumlah komponen "manusia, komputer, teknologi informasi, prosedur kerja', ada sesuatu yang diproses "data menjadi informasi' dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. +enurut adir ")**9', sesuai dengan klasifikasi sistem, maka

sistem informasi termasuk dalam sistem fisik, terbuka, buatan manusia, deterministik dan probalhistik. Termasuk dalam penggolongan tersebut karena sistem informasi merupakan buatan manusia yang secara fisik dapat terlihat, dapat menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan serta beradaptasi terhadap lingkungan tersebut, kondisi masa depan

3"

sistem informasi tidak dapat diramalkan dengan pasti tetapi bagian tertentu dapat sebagai sistem yang deterministik. omponen(komponen suatu sistem informasi terdiri dari? perangkat keras yang berupa komputer dan printer, perangkat lunak atau program yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memperoses data, prosedur yaitu sekumpulan aturan untuk melakukan proses data sehingga

menghasilkan suatu keluaran, orang yaitu pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran, basis data yaitu penyimpanan data yang terdiri dari sekumpulan tabel yang saling berhubungan, jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem penghubung yang memungkinkan informasi dapat dipakai bersama(sama " adir, )**9'. +enurut ;ohn .urch dan <ary <rudnitski "4artono, )**6' komponen sistem informasi disebut dengan blok bangunan yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali dimana blok ini saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

38

Perangkat &eras

3rang &omponen 4istem ,nformasi 2asis %ata

Perangkat $unak

Prosedur

1aringan &omputer dan &omunikasi %ata

<ambar. ).) omponen Sistem Informasi " adir, )**9'

3#

BAB III %ERAN6%A PI%IR

".1.

%erangka Pikir Sebagai langkah dalam mengatasi masalah yang ada maka selanjutnya dilakukan

upaya pemecahan masalah yang mempercepat pengolahan, analisis, pengawasan tindakan keperawatan dan mempermudah pelaporan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan penyusun kebijakan. 4al tersebut dilakukan melalui pendekatan sistem yang terdiri dari input, proses dan output maka dibentuk kerangka pikir sebagai berikut?

INPUT %ata &lien 5 5 ,dentitas 6i'ayat kesehatan 5 5 5 5 5

PROSES Pengolahan data Pembuatan 4truktur basis data 7nalisa data %iagnosis &epera'atan Peren(anaan 5 5

OUTPUT %okumentasi &epera'atan 5 5 7nalisa %ata %iagnosa kepera'atan Peren(anaan ,mplementasi

40

".2. ,o #

De inisi !perasi!nal Istilah Data lien Definisi!/ormula Terdiri dari Identitas, 7iwatya kesehatan "Data 2bjektif dan data subjektif'. Data 2bjektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan pemeriksaan atau

obser0asi secara langsung. Sifatnya dapat diukur dan dilihat. Sedangakan data Subjektif adalah Data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau perkataan klien atau keluarganya. Sifatanya sangat subjektif dan indi0idual. ) Pengolahan Data Serta pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. +engolah data -skep menjadi Data focus yang akan tersusun dan memfokuskan menjadi diagnosa

keperawatan dan akan menghasilkan tujuan dan rencana 9 Struktur .asis Data tindakan keperawatan Susunan kumpulan file(file yang mempunyai kaitan satu sama lain sehingga membentuk satu basis data yang dapat menghasilkan informasi(informasi yang diperlukan & 6 -nalisa Data Diagnosis eperawatan oleh pengguna Proses analisa data menjadi informasi 8ara mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik klien serta respons terhadap masalah actual dan resiko tinggi. > 1 Perencanaan Implementasi 7encana tindakan keperawatan untuk megatasi masalah klien +engaplikasikan rencana askep guna membentuk klien mencapai tujuan yang ditetapkan 41

% $

E0aluasi Dokumentasi keperawatan

+embandingkan antara hasil akhir keadaan klien dengan tujuan yang telah dibuat 8atatan yang bersisi hasil akti0itas perawat yang dilakukan terhadap klien. #. -nalisa Data ). Diagnosa eperawatan 9. Perencanaan &. Implementasi 6. E0aluasi

42

BAB I4 ME#7D7L76I PEN6EMBAN6AN SIS#EM

+etode penelitian untuk sistem informasi monitoring askep di 7SI; meliputi beberapa tahapan yaitu? Entitas, langkah pengembangan sistem dan perancangan sistem. &.1. L!kasi Penelitian Sistem inforamsi monitoring askep ini untuk membantu perawat dalam melakukan tindakan keperawatan, sistem ini dikembangkan di 7umah Sakit Islam ;akarta Pusat.

&.2.

Entitas Entitas adalah unit!pihak!organisasi!institusi yang memiliki keterkaitan langsung

dengan sistem yang akan dikembangkan, yang menjadi entitas dalam sistem ini adalah .idang eperawatan 7SI;. 7uang Stroke 8enter merupakan entitas sumber

-skep dan entitas tujuan adalah perawat pelaksana, kepala ruangan dan seksi khusus stroke. erangka dasar entitas sistem informasi monitoring askep dapat dilihat pada diagram konteks berikut ini?

43

P)$707979 -)%,4 P)$707979 -)%,4 &/8484 &/8484

PERAWAT PERAWAT PELAKSANA PELAKSANA

SISTEM SISTEM INFORMASI INFORMASI MONITORIN MONITORIN GG ASUHAN ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWAT AN AN

4)&4, &/8484 4.63&) 4)&4, &/8484 4.63&)

&)P7$7 6879:79 &)P7$7 6879:79

P)67;7. P)$7&4797 P)67;7. P)$7&4797

eterangan ? 7lur Perlaporan 7lur 8mpan 2alik <ambar &.# Entitas Sistem Informasi -suhan eperawatan Stroke 7umah Sakit Islam ;akarta

Dari kerangka dasar entitas seperti pada gambar di atas, terdapat proses kegiatan dalam sistem tersebut, kegiatan tersebut lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

44

Pengumpulan Pengumpulan %ata %ata

P)$707979 P)$707979 -)%,4 -)%,4 &/8484 &/8484

Pera'at Pelaksana Pera'at Pelaksana Pengelompokan Pengelompokan 4istem 4istem -onitoring -onitoring

4)&4, &/8484 4)&4, &/8484 4.63&) 4.63&)


%ata %ata

&)P7$7 &)P7$7 6879:79 6879:79


%iagnosa %iagnosa .ujuan .ujuan 6en(ana .indakan 6en(ana .indakan

P)67;7. P)67;7. P)$7&4797 P)$7&4797

.indakan .indakan &epera'atan &epera'atan

)*aluasi 7skep )*aluasi 7skep

<ambar &.) egiatan Sistem Informasi +onitoring -suhan eperawatan

&.".

Met!,!l!gi Pengem)angan Sistem +etode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metode

incremental dan interaktif. +odel incremental adalah suatu model yang menggabungkan element(element dalam urutan Sistem De0elopment @i0e 8ycle "SD@8' dengan filosofi iterati0e dari metoda prototype. 4

-endefinisikan -endefinisikan &ebutuhan &ebutuhan

,n(rement ,n(rement &ebutuhan &ebutuhan

%esain arsitektur %esain arsitektur sistem sistem

-engembangkan -engembangkan in(rement sistem in(rement sistem

+alidasi +alidasi in(rement in(rement

,ntegrasi ,ntegrasi ,n(rement ,n(rement

+alidasi +alidasi ,n(rement ,n(rement

4istem <inal 4istem <inal

<ambar &.9 Incremental De0elopment

+enurut ;ugyanto ")**9' Suatu prototype adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau bagian dari suatu sistem. Setelah dioperasikan, prototype ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat. Sedangkan prototyping adalah proses pengembangan suatu prototype secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh. Proses pengembangan sistem ini yaitu dengan membuat prototype atau model awal, mencobanya, meningkatkanya dan

mencobanya lagi dan meneruskannya sampai mendapatkan sistem yang lengkap. &.".1. #ahap Analsis Sistem Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis terhadap sistem informasi monitoring askep stroke di stroke center 7SI;, mengamati prosedur, sistem pencatatan data, aliran data dan permasalahan yang ada. &.".2. Peran+angan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjut dari hasil analisis sistem. +eliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut? a. Pembuatan Pemodelan 4!

+odel yang akan dirancang harus mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan sistem informasi, untuk itu diperlukan tahap kegiatannya yang meliputi? #. Pembuatan bagan alir data, digunakan untuk mengetahui aliran data yang masuk, baik berupa data laporan maupun data analisis, sehingga dengan mudah dapat diolah menjadi informasi ). Diagram konteks, dibuat berdasakan masukan, proses dan keluaran, secara garis besar dapat diketahui siapa saja yang menjadi pemberi atau menjadi sumber data, siapa yang mengolah dan siapa yang menjadi pengguna. 9. Pembuatan diagram detail, untuk menggambarkan proses perhitungan dan manipulasi data sehingga menghasilkan secara terinci. b. Perancangan .asis Data Cntuk mendapatkan rancangan model yang akurat sesuai kebutuhan sistem, diperlukan beberapa komponen pendukung yaitu? #. Pengumpulan Field Pada tahap ini sumber data dikumpulkan dalam suatu kelompok field agar mudah untuk dibuka dan mengakses serta dapat disimpan secara tertatur. ). ,ormalisasi Data ,ormalisasi ini dmaksudkan untuk membentuk analisis untuk mengurangi terjadinya duplikasi data dan mengidentifikasi data(data yang digunakan dan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari data yang sudah ada. 4"

9. Pembuatan amus Data Pembuatan kamus data bertujuan untuk memudahkan pengolahan dan pengguna sistem informasi mencari komponen data atau unit data yang diperlukan. &. Pembuatan 4ubungan Entitas -ntar Tabel Pada tahap ini bertujuan agar pemakai dapat mengetahui hubungan sistem yang dibuat sehingga mempermudah penemuan permasalahan program pada tiap entitas. c. Pembuatan Prototype Pada tahap ini pengembang akan merancang sebuah prototype sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan pemakai. @angkah(langkah

prototyping ? #. Pembuatan rancangan masukan dan keluaran "interface' yaitu bentuk entry data' report' (uery dalam sistem menu. ). +embuat pengaduan penggunaan aplikasi user manual' agar prototype lebih mudah di pahami oleh pemakai. &.".". Peran+angan Basis Data egiatan dalam perancangan basis data adalah membuat struktur file basis data melalui proses normalisasi. &.".&. #ahap Pengk!,ean Pada tahap pengkodean ini dilakukan penerjemahan dari rancangan kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa bahasa Hisual yang akan dikoneksikan dengan database Access. 48

&.".'. #ahap U$i 8!)a Pengujian perangkat lunak dilakukan sesuai dengan metoda pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tiap tahap model incremental meliputi analisis, perancangan dan pengkodean. Pengujian ini dilaksanakan di Stroke 8enter 7SI; 8empaka Putih.

&.&.

Pengumpulan Data ,an In !rmasi

&.&.1. Pengumpulan Data %ualitati Tehnik yang dilakukan adalah ? #. 3awancara mendalam yang dilakukan kepada pihak(pihak yang terkait dengan askep ). 2bser0asi terhadap lingkungan pekerjaan 9. 2bser0asi terhadap dukungan sistem dan pelaksanaan kegiatan &. Telaah dokumen yang berhubungan dengan kebijakan organisasi, prosedur standar operasional kegiatan, perencanaan program monitoring askep dan dokumentasi sistem.

&.&.2. Sum)er In !rmasi atau In !rmasi Sumber informasi dalam penelitian kualitatif untuk mengembangkan sistem informasi monitoring askep adalah orang(orang yang dapat memberikan informasi, yaiut orang yang mengetahui dan dapat diminta keterangan yang terkait dengan topik penelitian, dengan pertimbangan pemenuhan kriteria kesesuaian "appropriate' dan kecukupan "ade(uency'. 4#

.erdasarkan pertimbangan tersebut maka informasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah? #. Perawat pelaksana di ruang stroke center 7SI; ). epala ruangan stroke center 7SI;

9. Seksi khusus stroke 7SI;

DA-#AR PUS#A%A

-bdullah -bid. ")**$', Dr, +-7S, DPatient Safety In Hospital)' Seminar 4IP -.I D I -l(.ahra .in @adjamudin )**6, 5Analisa dan *esain Sistem Informasi. *isi pertama5' <raha IlmuBokyakarka. -limul, -AiA. )**1. Pengantar +onsep *asar +epera!atan ,disi -, Salemba +endika, ;akarta. -smadi. )**%, +onsep *asar +epera!atan' E<8, ;akarta .runner G Sudarth. ")**) '..u/u A&ar +epera!atan Hol.#.;akarta ? E<8. edi/al .edah. Edisi %

Doenges +, #$$$, 0encana +epera!atan, E<8, ;akarta 4artono, .ambang, )**6, DPengembangan Sistem Informasi +esehatan *aerah5, Pusdatin, Depkes 7I, ;akarta ;ugianto 4+, +.-, -kt, Ph.D )**9. Sistem 1e/hnologi Informasi, -ndi, ;ogjakarta adir, -bdul ")**9', 5Pengenalan Sistem Informasi). Penerbit -ndi, Bogyakarta ompas, D1a/ Sedi/it Pasien Alami Salah edi)s, -0ailable IonlineJ? http?!!www).kompas.com!kompas(cetak!*1##!)9!sumbagut!&*)*&*9.htm, )) Desember )**%. oAier, .. ")**&'. DFundamental Of Nursing2 Concepts' Process and Practice). Se0enth Edition. ,ew ;ersey? Pearson Education, Inc +anjoer -rif, dkk " )**# '. D+apita sele/ta /edo/teran). ;akarta, +edia aesculapius / CI ,ursalam, D1antangan +epera!atan Indonesia *alam Proses Profesionalisme)' -0ailable IonlineJ? http?!!www.inna(ppni.or.id!inde=.phpF nameK,ewsGfileKprintGsidK1%, *# +ei )**$ ,ursalam, )**), 5 ana&emen +epera!atan), Salemba +edika, ;akarta Panjaitan,51a/ut Stro/e' .erhentilah ero/o/), -0ailable IonlineJ? http?!!www.koalisi.org!detail.phpFmK6GsmK#&GidK#)&%, #% +ei )**$

Sekarsari 7ita, S p, 8H7,, +4S+. ")**$', 3Patient Safety In Perioperati#e Nursing)' Seminar 4IP -.I D I Sitorus 7atna, D7, S. p, +.-pp.Sc, )**>, 5 odel Pra/ti/ +epera!atan Profesional *i 0umah Sa/it), E<8, ;akarta Swanburg 7ossel 8, )***, 5Pengantar +epemimpinan dan untu/ pera!at /lini), E<8 ;akarta ana&emen +epera!atan

Trisnawati, D4paya Pening/atan +ualitas Pelayanan +epera!atan .erdasar/an Analisis Format *o/umentasi As/ep 2 Studi *i 0uang Instalasi 0a!at Inap 0sud *r. Soetomo Surabaya)' -0ailable IonlineJ? Lhttp?!!www.adln.lib.unair.ac.id!go.phpFidKgdlhub(gdl(s)()**1(trisnawati( 9>%&GMKTrisnawatiN, )) Desember )**%. 3astu, D4rgensi Sistem Informasi As/ep)' -0ailable IonlineJ? http?!!nersmanajer.blogspot.com!)**1!*1!urgensi(sistem(informasi(asuhan.html, )) Desember )**% 342, 5Family and Community Health Nursing and id!ifery)' -0ailable IonlineJ? http?!!www.searo.who.int!en!Section#)&9!Section)#>1!Section)#>$.htmODe0elo pment, )) +aret )**$ Bastroki , DAng/a +e&adian Stro/e ening/at 1a&am), -0ailable IonlineJ? http?!!www.yastroki.or.id!read.phpFidK9#1, #% +ei )**$

@embar untuk perawat ruangan stroke center PED7MAN 9A9AN8ARA ASUHAN %EPERA9A#AN S#R7%E DI RUAN6 S#R7%E 8EN#ER RUMAH SA%I# ISLAM (A%AR#A 8EMPA%A PU#IH Tujuan wawancara ini adalah untuk memperoleh masukan terkait dengan kegiatan asuhan keperawatan di ruang stroke center rumah sakit Islam ;akarta 8empaka Putih Petunjuk wawancara? 5. 4cap/an terima /asih atas /esediaan di!a!ancarai -. Per/enal/an diri dan &elas/an topi/ !a!ancara dan tu&uan !a!ancara dila/u/an 6. 7elas/an bah!a tida/ ada &a!aban benar atau salah. Informan bebas menyampai/an pendapat' pengalaman' harapan dan saran8saran ber/aitan dengan topi/ !a!ancara serta di&amin /erahasiaanya 9. 7elas/an pula bah!a pendapat' saran dan pengalaman informan sangat berharga :. Catat seluruh pembicaraan ;. intalah !a/tu &i/a informan hanya memili/i !a/tu terbatas saat ini.

#. .agaimana alur pelaporan askep yang ada di ruangan stroke center selama iniF ). .agaimana peluang pengembangan sistem informasi askep diruangan stroke centerF 9. 4arapan ibu!bapak terhadap sistem informasi askepF &. .agaimana dukungan yang diberikan pihak rumah sakit terhadap peningkatan sistem informasi askepF

@embar untuk kepala ruangan stroke center PED7MAN 9A9AN8ARA ASUHAN %EPERA9A#AN S#R7%E DI RUAN6 S#R7%E 8EN#ER RUMAH SA%I# ISLAM (A%AR#A 8EMPA%A PU#IH Tujuan wawancara ini adalah untuk memperoleh masukan terkait dengan kegiatan asuhan keperawatan di ruang stroke center rumah sakit Islam ;akarta 8empaka Putih Petunjuk wawancara? 5. 4cap/an terima /asih atas /esediaan di!a!ancarai -. Per/enal/an diri dan &elas/an topi/ !a!ancara dan tu&uan !a!ancara dila/u/an 6. 7elas/an bah!a tida/ ada &a!aban benar atau salah. Informan bebas menyampai/an pendapat' pengalaman' harapan dan saran8saran ber/aitan dengan topi/ !a!ancara serta di&amin /erahasiaanya 9. 7elas/an pula bah!a pendapat' saran dan pengalaman informan sangat berharga :. Catat seluruh pembicaraan ;. intalah !a/tu &i/a informan hanya memili/i !a/tu terbatas saat ini.

#. .agaimana alur pelaporan askep dari ruangan ke bidang(bidang keperawatan diatasnyaF ). @aporan askep apa saja yang diberikan ruangan kepada kasi " epala Seksi' khusus strokeF 9. .agaimana peluang pengembangan sistem informasi askep diruangan stroke centerF &. 4arapan ibu!bapak terhadap sistem informasi askepF 4

INS#RUMEN PENELI#IAN Analisa Input Sistem In !rmasi M!nit!ring Asuhan %epera*atan #. Siapa yang bertugas dalam pengkajian klienF ). -pakah dalam format pengkajian terdapat pengawasan dalam pengisiannyaF Dan tidak pengawasan dalam pengkajianF 9. ;ika format pengkajian ada beberapa poin yang tidak diisi, apakah akan dilanjutkan ke tahap berikutnya "+enganalisi Data'F Analisa Pr!ses Sistem In !rmais M!nit!ring Asuhan %epera*atan #. Siapa yang melakukan analisis dataF "Diagnosa, Tujuan Cmum, Tujan husus dan Iterpensi' ). -pakah perawat memprioritaskan diagnosa keperawatanF 9. Tujuan keperawatan harus S+-7T "specific, measurable, achie#able, realistic dan timing'. Dalam hal timing apakah perawat menentukan timing tersebutF &. -pakah setiap implementasi keperawatan sudah sesuai dengan jam inter0ensi yang telah di buatF 6. Siapa yang bertugas melakukan e0aluasiF >. -dakah pengawasan dalam melakukan implementasi dan e0aluasiF Analisa 7utput Sistem In !rmais M!nit!ring Asuhan %epera*atan #. -pakah setiap dokumentasi keperawatan di tanda tangani oleh perawat pelaksanaF ). -pakah dokumentasi keperawatan dimonitoring oleh kepala ruangan dan seksi khusus strokeF

9. .agaimana cara kolaborasi perawat dengan tenaga kesehatan lain dalam dokumentasi keperawatanF

Anda mungkin juga menyukai