Anda di halaman 1dari 31

HASIL AUTOPSI SEBAB KEMATIAN MENDADAK TAK TERDUGA DI BAGIAN FORENSIK BLU RSUP. PROF. DR. R. D.

KANDOU MANADO TAHUN 2010-2012

Dione Sophia Magdalena Bhaskara 100111275

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada sebagian kematian, dokter berfungsi untuk memeriksa dan memberikan surat keterangan kematian. Tentunya pada sebagian besar kematian, sebab kematian dapat ditentukan secara klinis. Walau keadaan ini kurang memuaskan, namun harus dipahami bahwa tidak setiap kematian dapat diautopsi untuk menentukan sebab kematian, bahkan terkadang bila keluarga yang bersangkutan menginginkannya.

Wajar

Tidak wajar

Kematian
Tanpa diduga

Tiba - tiba

Penentuan sebab kematian menjadi penting terkait dengan kepentingan hukum yang diusung oleh penyidik dan kepentingan keluarga terkait dengan rasa keadilan. Autopsi sebagai suatu jalan penentuan sebab kematian merupakan pilihan solusi saat berhadapan dengan suatu kematian mendadak.

PERUMUSAN MASALAH
Kurangnya bukti yang pasti mengenai penyebab kematian mendadak sehingga menimbulkan pertanyaan: Bagaimana hasil autopsi pada kematian mendadak tak terduga ?

TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui dan memahami tentang autopsi. Untuk mengetahui fungsi dan peranan autopsi pada kematian mendadak tak terduga. Untuk mengetahui penyebab kematian mendadak tak terduga.

MANFAAT PENELITIAN
Meningkatkan pengetahuan dalam memahami autopsi. Meningkatkan pengetahuan dalam fungsi dan peranan autopsi pada kematian mendadak tak terduga. Menambah wawasan mengenai penyebab kematian mendadak tak terduga.

TINJAUAN PUSTAKA

KEMATIAN MENDADAK

Definisi WHO untuk kematian mendadak adalah kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul, namun pada kasus-kasus forensik, sebagian besar kematian terjadi dalam hitungan menit atau bahkan detik sejak gejala pertama timbul. Kematian mendadak tidak selalu tidak terduga, dan kematian yang tak diduga tidak selalu terjadi mendadak, namun amat sering keduanya ada bersamaan pada suatu kasus.

LESI PENYEBAB

Menurut sistem tubuh, lesi yang menyebabkan kematian mendadak dapat dibagi atas : 1. Penyakit jantung dan pembuluh darah a. Penyumbatan arteri koroner b. Trombosis koroner c. Hipertensi d. Stenosis aorta e. Penyakit miokard f. Aneurisma sifilis 2. Penyakit respirasi a. Epiglotis

LESI PENYEBAB

3. Penyakit pada otak dan lesi intrakranial lain a. Ruptur aneurisma berry b. Perdarahan serebral c. Meningitis

4. Penyakit sistem gastrointestinal


5. Penyakit sistem urogenital 6. Lain-lain a. Asthma dan epilepsi

Dalam kasus forensik, penyebab kematian dapat di identifikasi dengan cara pemeriksaan medik dengan tujuan membantu penegakan hukum antara lain adalah pembuatan visum et repertum.

VISUM ET REPERTUM
Merupakan keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan.

Adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal 184 KUHAP

menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang di dalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti benda bukti.

Pemeriksaan medik lain yang sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab kematian adalah autopsi. Autopsi berasal dari kata Auto = sendiri dan Opsis = melihat. Jika pada pemeriksaan autopsi ditemukan beberapa jenis kelainan bersama-sama, maka dilakukan penentuan kelainan mana yang merupakan penyebab kematian, serta apakah kelaianan yang lain turut mempunyai andil dalam terjadinya kematian tersebut.

AUTOPSI
Autopsi klinik
Autopsi forensik/m edikolegal
dilakukan terhadap jenazah seseorang yang diduga meninggal akibat suatu sebab yang tidak wajar seperti pada kasus kecelakaan, pembunuhan maupun bunuh diri.

Autopsi anatomi

dilakukan terhadap jenazah seorang yang diduga terjadi akibat suatu penyakit, tujuannya untuk menentukan penyebab kematian yang pasti

dilakukan terhadap mayat korban meninggal akibat penyakit, oleh mahasiswa kedokteran dalam rangka belajar mengenai anatomi manusia.

Pemeriksaan kasus kematian mendadak perlu beberapa alasan, antara lain: menentukan adakah peran tindak kejahatan pada kasus tersebut, klaim pada asuransi, menentukan apakah kematian tersebut karena penyakit akibat industri atau merupakan kecelakaan belaka, terutama pada pekerja industry, adakah faktor keracunan yang berperan, mendeteksi epidemiologi penyakit untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

Pada kasus kematian yang terjadi seketika atau tak terduga, khususnya bila ada tanda-tanda penyakit sebelumnya dan kemungkinan sakit sangat kecil, untuk menentukan penyebabnya hanya ada satu cara yaitu dilakukannya pemeriksaan autopsi pada jenazah, bila perlu dilengkapi dengan pemeriksaan tambahan lain seperti pemeriksaan toksikologi. Hal ini sangat penting untuk menentukan apakah termasuk kematian mendadak yang wajar atau tidak wajar.

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif retrospektif. Penelitian ini dimaksud untuk memberikan gambaran suatu penyakit/gejala tertentu yang didasarkan pada catatan medis dengan waktu peristiwanya terjadi di masa lalu.

TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di bagian forensik BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan November hingga Desember 2013.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini termasuk jenis populasi terjangkau, dimana populasinya adalah seluruh catatan rekam medis hasil autopsi pada kasus kematian mendadak tak terduga di bagian forensik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada saat dilakukannya penelitian yakni tahun 20102012.

POPULASI DAN SAMPEL


Adapun besar sampel yang diambil adalah seluruh populasi terjangkau pada penelitian ini. Sampling frame Kriteria inklusi Hasil autopsi pada kasus kematian mendadak tak terduga yang ada pada tahun 2011-2012 di bagian forensik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado dengan usia >15tahun. Kriteria ekskusi Hasil autopsi pada kasus kematian mendadak tak terduga yang ada pada tahun 2011-2012 di bagian forensik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado dengan usia <15tahun.

PENGAMBILAN SAMPEL

Penelitian ini dilakukan dengan metode stratified random sampling, yaitu digunakan kriteria inklusi untuk mengetahui hasil autopsi pada kematian mendadak tak terduga di bagian forensik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

DEFINISI OPERASIONAL
Umur : kategori umur: 0-23 thn, 2-12 thn, 1320 thn, 21-40 thn, 41-59 thn, 60 thn. Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Tingkat pendidikan: SD, SMP, SMA, S1, S2, S3. Penyebab kematian : penyakit, korban kekerasan, dsb.

INSTRUMEN PENELITIAN
Alat dan Bahan : 1. Buku-buku teks. 2. Makalah-makalah ilmiah. 3. Jurnal Kedokteran. 4. Literatur. 5. Alat tulis. 6. Dokumen/data bagian forensik BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

PROSEDUR PENELITIAN

Cara Kerja : Mengumpulkan bahan-bahan berupa: buku-buku, makalah, jurnal-jurnal, majalah, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan karya tulis ini. Membaca, mempelajari, menyusun, dan menarik kesimpulan dari buku-buku, makalah, jurnal-jurnal, dan literatur yang berhubungan dengan karya tulis ini. Mengambil data di bagian forensik BLU RSUP. Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Mengolah data dan dibuat dalam bentuk tabel serta diagram. Konsultasi dengan dosen pembimbing. Penyusunan dan pengetikan naskah. Pemeriksaan ulang terhadap naskah yang sudah dibuat. Koreksi naskah oleh dosen pembimbing.

ANALISIS DATA

Data diolah dan dianalisis berdasarkan hasil presentase untuk kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi tabel dan diagram untuk mengetahui hasil autopsi pada kematian mendadak tak terduga di bagian forensik BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BIAYA PENELITIAN

Alat dan Bahan 700.000 Data sekunder (hasil rekam medis) Penggandaan hasil penelitian: Foto copy Hard cover Kertas A4 Plastik transparan Jumlah 2.500.000

Rp. Rp. 900.000

Rp. 350.000 Rp. 250.000 Rp. 200.000 Rp. 100.000 Rp.

Anda mungkin juga menyukai