Anda di halaman 1dari 4

PERANAN ORGANISME DAN RANTAI MAKANAN

A. TUJUAN Mengetahui peranan organisme pada suatu komunitas Mengetahui bentuk jaring-jaring makanan pada suatu komunitas

B. DASAR TEORI Kita manusia yang hidup sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia dimana masing-masing individu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak hanya manusia, makhluk hidup juga melakukan aktivitas makan, bergerak, dan berkembang biak untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhtumbuhan dan hewan-hewan membentuk suatu komunitas dan berinteraksi dengan lingkungan fisik disekelilingnya sebagai suatu kesatuan. Kesatuan antara organisme-organisme dengan lingkungan abiotik lain yang akan saling mempengaruhi sehingga menghasilkan suatu sistem yang stabil dimana terjadi pertukaran materi di antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem (dalam Ramli, 1989: 17). Ekosistem tersusun dari beberapa komponen dimana semua komponen saling berhubungan dan berinteraksi. Menurut Ramli, 1989 (23), ada 2 komponen dalam ekosistem yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik terdiri dari benda-benda tak hidup sedangkan komponen biotik meliputi makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Dari pernyataan tadi ekosistem juga dapat diartikan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yang terdiri atas makhluk hidup berdasarkan peranannya dalam kehidupan dibedakan menjadi 4 (Ramli, 1989: 24) diantaranya produsen, komsumen, detrivor dan dekomposer. Dalam ekosistem organisme yang berperan menjadi produsen biasanya ditempati oleh organisme autotrof yaitu organisme yang mempu menghasilkan makanan sendiri. Adapun konsumen adalah organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Detrivor merupakan organisme yang mengkonsumsi hasil pelapukan yang sudah mati. Sedangkan dekomposer ialah organisme yang menguraikan organisme yang telah mati.

Untuk memenuhi kebutuhannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Interaksi yang terjadi ini dapat menimbulkan aliran energi dan materi melalui peristiwa makan dan dimakan. C. ALAT dan BAHAN
Alat : 1) Plot ukuran 1x1 meter 2) Alat tulis 3) Loop

Bahan : 1) Sampel tanaman 2) Sampel hewan 3) Plastik untuk sampel D. CARA KERJA Menentukan daerah untuk dipasang plot Didalam plot yang telah dibagi 4 kuadran, masing-masing anggota mengidentifikasi organisme yang berada pada plot. Mencatat jenis atau nama spesies yang berada pada kuadran beserta jumlahnya. Memasukkan organisme x yang tidak diketahui namanya pada plastik. Melakukan pengulangan pda langkah 1-3 sebanyak 5 kali dengan letak plot berbeda. Mengidentifikasi peran masing-masing organisme.

Merangkai rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang mungkin terjadi.


E. DATA PENGAMATAN 1. Hewan Nama Semut hitam kecil Semut hitam besar Semut merah Belalang Plot 1 38 1 10 5 Plot 2 7 3 13 4 Plot 3 12 1 7 Plot 4 1 3 1 Plot 5 2 3

Semut pudak Jangkrik Spesies F 2. Tumbuhan Nama Putri malu Rumput teki R tempuyang Spesies B R mutiara Spesies D R malela

20 1 -

5 3

5 -

Plot 1 8 134 45 48 1 12 5

Plot 2 150 11 33 30 31

Plot 3 5 138 16 32 15 -

Plot 4 114 19 15 3 34

Plot 5 100 15 18 47

F. ANALISIS DATA Praktikum kali ini dilakukan pengamatan struktur dan komponen pada komunitas rumput untuk mengetahui peranan masing-masing organisme dan rantai makanan yang terbentuk. Dilihat dari tabel hewan dan tumbuhan setelah melewati pendataan pada tiap kuadran dan pengulangan sebanyak 5 plot. 1) Pada plot 1 ditemukan semut hitam kecil sebanyak 38 ekor, semut hitam besar seekor, semut merah 10 ekor, semut pudak sebanyak 20 ekor, belalang yang ditemukan sebanyak 5 ekor, jangkrik pada plot 1 ditemukan seekor. Sedangkan tumbuhan yang ditemukan pada plot 1 untuk jenis putri malu sebanyak 8, rumput teki sebanyak 134, spesies A sebanyak 45, spesies B sebanyak 48, spesies C sebanyak 1, spesies D sebanyak 12 dan spesies E sebanyak 5. 2) Pada plot 2 ditemukan semut hitam kecil sebanyak 7 ekor, semut hitam besar sebanyak 3 ekor, semut merah sebanyak 13 ekor, semut pudak ditemukan sebanyak 5 ekor, ditemukan belalang sebanyak 4 ekor dan spesies F sebanyak 3 ekor. Tumbuhan di plot 2 ditemukan jenis rumput teki sebanyak 150, ditemukan juga spesies A, spesies B, spesies D, spesies E yang masing-masing berjumlah 11, 33, 30 dan 31. 3) Pada plot 3 ditemukan semut hitam kecil sebanyak 12 ekor, semut merah seekor saja dan belalang ditemukan sebanyak 7 ekor. Untuk tumbuhan ditemukan jenis putri malu,

rumput teki, spesies A, spesies B, dan spesies C yang masing-masing berjumlah 5, 138, 16, 32, dan 15. 4) Pada plot 4 ditemukan beberapa jenis hewan seperti semut hitam kecil sebanyak seekor, semut hitam besar sebanyak 3 ekor, semut pudak sebanyak 5 ekor dan belalang seekor. Jenis tumbuhan yang ditemukan seperti rumput teki, spesies A, spesies B, spesies D, dan spesies E masing-masing berjumlah 114, 19, 15, 3, dan 34. 5) Pada plot 5 ditemukan jenis semut hitam besar sebanyak 2 ekor, dan belalang sebanyak 3 ekor. Sedangkan untuk jenis tumbuhan ditemukan rumput teki, spesies A, spesies B dan spesies E masing-masing sebanyak 100, 15, 18 dan 47.

G. PEMBAHASAN

H. KESIMPULAN I. DAFTAR RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai