Anda di halaman 1dari 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

TENTANG KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

Latar Belakang Kami berawal dari sekumpulan sahabat yang mayoritas tinggal bersama di kota kecil Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Kota kecil yang sudah relatif banyak dikenal orang sebagai kota wisata bahari/pantai di Pulau Jawa Selatan. Kota kecil dengan bentangan gunung, rimba, laut, sungai dan seni budaya yang cukup indah dan unik. Namun disetiap kami jalan dan menikmati keunikan dan keindahan itu, selalu saja dibenturkan kepada hal-hal yang mengganggu, yang sering membuat tidak nyaman baik secara indrawi ( pemandangan, pendengaran ,penciuman ) maupun secara psikologis. Dan, awalnya kami tidak sadar bahwa kecenderungan itu akan terus meningkat dan bisa mengancam (membahayakan) kelangsungan kehidupan itu sendiri, yakni tatanan kehidupan yang asri, harmonis , sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan sebagaimana selalu dan setiap orang cita-citakan. Berangkat dari kesadaran itu kami mencoba suatu upaya dengan cara ambil bagian think global, act local, talk less, do more, untuk ikut mendukung usaha bersama bersama-sama masyarakat dunia lainnya membangun suatu komunitas yang bermula dari sebuah nexus (komunitas kecil) dengan harapan bisa menularkan virus kepedulian ini semakin meluas, meluas,dan meluas hingga bisa menulari sebanyak mungkin umat manusia penduduk bumi ini. Amieeen!!! Legal Formal Sesuai Akta Nomor 6 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Deddy Saptono , SH Kedudukan Kompleks Dormitori III, No. B-I, Hotel Inna Samudera Beach, RT. 02/01 desa Cikakak, kecamatan Palabuhanratu, Tlp: (0266) 436072, email: komunitas.lingkarhijau@gmail.com VISI Bersama-sama mewujudkan tatanan kehidupan alam dan kehidupan sosial yang asri, harmonis, sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan. MISI Memperjuangkan dan menggalang dukungan dengan cara melakukan propaganda/kampanye, provokasi, konfrontasi, diplomasi, edukasi,advokasi, politisasi, pertanggung gugatan (somasi hukum) terhadap issueissue dan permasalahan lingkungan hidup yang dianggap penting dan strategis.

Page 1 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

Nilai-Nilai Dasar

Kami sadar bahwa alam semesta beserta segala isinya adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri, dipelihara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan umat manusia dan harus dapat dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya tanpa harus mengurangi atau mengabaikan hak-hak manusia lainnya, hak-hak ekologis dan hak-hak generasi selanjutnya; Kami sadar bahwa tanggungjawab memelihara dan melestarikan lingkungan adalah merupakan tanggungjawab bersama (tanpa kecuali) seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini; Kami percaya bahwa hak hidup secara sehat dan layak adalah hak asasi manusia. Kami percaya bahwa kesempatan atas akses terhadap semua sumberdaya dan kekayaan alam dan lingkungan adalah hak yang azasi dan setara (egaliter) seluruh umat manusia , dengan demikian pengelolaan dan pemanfaatannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara kemanusiaan serta harus memenuhi rasa keadilan bagi semua umat manusia; Kami yakin bahwa pengelolaan organisasi yang demokratis, terbuka, bertanggung jawab dan profesional akan mampu melindungi dan menyokong hak-hak masyarakat dan lingkungan hidup yang adil dan berkelanjutan.

Prinsip-Prinsip Dasar Selalu menjunjung tinggi demokrasi, keterbukaan dan egalitarianisme dalam mensikapi setiap issue dan permasalahan; Dalam melakukan setiap usaha, dukungan dan kegiatan dalam rangka mencari solusi terhadap setiap issue dan permasalahan lingkungan,, kami tidak memiliki sekutu ataupun lawan secara permanen. Lingkar hijau adalah organisasi sukarela (volunteer) dan tidak berorientasi kepada keuntungan financial ( non profit oriented/ nirlaba) yang mendasarkan tanggungjawab dan kesadarannya kepada diri sendiri dan lingkungannya, yang oleh karenanya ia bebas dari kepentingan politik, rezim, korporasi, atau pihak-pihak tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar, prinsip-prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau; Menjamin independensi sumber keuangan dari hegemoni kepentingan politik, rezim, korporasi; atau pihak manapun yang bersifat mengikat; Selalu mengedepankan dialog dan aksi damai serta tata cara lain yang elegan dan dianggap etis, bermartabat dan berbudaya dalam setiap melakukan ekpose dan aksi/tindakan terkait issue dan permasalahan lingkungan dan kemanusiaan;

Page 2 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 Azas Pancasila dan UUD 1945 Dalam setiap sikap , keputusan , langkah dan tindakannya Komunitas Lingkar hijau selalu menjunjung tinggi dan mendasarkan kepada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945; Keterbukaan dan demokrasi; Dalam setiap sikap , keputusan , langkah dan tindakannya Komunitas Lingkar hijau selalu menjunjung tinggi dan mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan dan demokrasi; Keadilan Setiap sikap, keputusan , tindakan dan keberpihakan Komunitas Lingkar Hijau selalu didasarkan kepada pertimbangan rasa keadilan baik secara ekologis maupun secara kemanusiaan; Otonomi Komunitas Lingkar Hijau adalah organisasi sukarela, yang berhak menyelenggarakan Rumah Tangganya Sendiri, yang tidak memiliki hubungan yang bersifat permanen dan mengikat dengan pihak manapun terutama terhadap kepentingan politik, rezim dan koorporasi, oleh karenanya ia berhak dan independen dalam mengambil setiap sikap dan tindakan sejauh tidak melanggar norma hukum dan bertentangan dengan nilai-nilai dasar, prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau. Professional Benar bahwa Komunitas Lingkar Hijau adalah organisasi sukarela dan wahana belajar bersama untuk mengembangkan wawasan; pengetahuan, pemahaman dan kesadaran berorganiasi dan peduli terhadap lingkungan, namun didalam melaksanakan suatu perbuatan organisasi tetap harus mengedepankan ketaatan terhadap nilai-nilai dasar, prinsip dasar dan azas organisasi serta disiplin dan konsekwen dalam setiap perbuatan; Akuntabel Dalam setiap usaha dan upaya serta hasil keputusan dan tindakan, kinerja maupun anggaran yang dilakukan Komunitas Lingkar Hijau harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal terhadap komponen organisasi maupun ke hadapan public; Egalitarianisme Lingkar hijau adalah organisasi sukarela , setiap orang berhak mengemukakan pendapat dan argumentasi secara terbuka, terlibat secara sukarela, serta setiap orang memiliki hak yang sama untuk ambil peran dan bagian tanpa melihat latar belakang status usia, sosial, akademis, SARA, atau status apapun yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai dasar, prinsip-prinsip dasar, azas , Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komunitas Lingkar Hijau; Keberpihakan kepada nilai-nilai kemanusiaan Apapun alasan terhadap setiap issue ataupun permasalahan yang dikelola dan diperjuangkan Komunitas Lingkar Hijau harus berhenti kepada pertimbangan yang terbaik bagi kebaikan dan kemaslahatan bersama umat manusia.
Page 3 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

Issue Strategis Menajamkan fokus dan prioritas dalam mengelola Kampanye , advokasi dan aksi kegiatan untuk berbagai isu dan permasalahan

Bumi, air dan biosfer; Hutan, Perkebunan dan pangan ; Energi dan Tambang; Pesisir dan Laut ; Isu-isu Perkotaan dan persampahan ; Harmonisasi ruang dan penatagunaan lahan; Konservasi , reboisasi, pemberdayaan dan keberlanjutan; Pendidikan lingkungan bagi masyarakat dan usia dini.

Sumber Keuangan Sumber pendanaan Komunitas Lingkar Hijau berasal dari iuran anggota, sumbangan masyarakat individu, serta lembaga lainnya baik lokal, nasional maupun internasional, sepanjang tidak mengikat dan tidak berasal dari kegiatankegiatan yang merusak lingkungan dan bertentangan dengan nilai-nilai dasar, prinsip-prinsip dasar dan azas serta sifat organisasi Komunitas Lingkar Hijau . Komunitas Lingkar Hijau juga melakukan usaha-usaha lain yang legal dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar, prinsip-prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau. Dana tersebut dikelola berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan yang benar dan dipertanggungjawabkan secara berkala kepada komponen Komunitas Lingkar Hijau dan kepada publik.

Page 4 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR (MUBES) KOMUNITAS LINGKAR HIJAU NO: 01/Kpts/KLH/02/14 TENTANG PEMILIHAN FORMATEUR/KETUA

Bissmillahirrahmanirrahiim Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah : Menimbang : Bahwa untuk mencapai suatu tujuan organisasi, maka dipandang perlu untuk menetapkan Formateur/Ketua organisai Komunitas Lingkar Hijau.

Mengingat

Memperhatikan

Menetapkan

: 1) Pentingnya memilih Formeteur/ketua dalam sebuah orgnaisasi. 2) Hasil Rapat Anggota Tentang pemilihan formateur/ketua Komunitas Lingkar Hijau. : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 Tanggal 15 Juni 2011 Pasal. 15 AD Pasal 14 ayat 1 ART Memutuskan : 1) Wahid, S.IP sebagai Formateur/Ketua Komunitas Lingkar Hijau (KLH) Periode 2014-2016. 2) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya masa jabatan sebagai ketua dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya. : Palabuhanratu : 07 Februari 2014 : Pukul 16.30 WIB PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

Ditetapkan di Pada Tanggal Waktu

ASEP YADI Dewan Penasehat KLH

Page 5 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU NO: 2 /Kpts/KLH/02/14 TENTANG AGENDA ACARA MUSYAWARAH BESAR

Bissmillahirrahmanirrahiim Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah : Menimbang : Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Rapat Anggoata Komunitas Lingkar Hijau, maka dipandang perlu untuk menetapkan agenda acara Musyawarah Besar.

Mengingat

Memperhatikan

Menetapkan

: Pentingnya Agenda Acara dalam Pelaksanaan Kegiatan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau (KLH) Kabupaten Sukabumi. : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 tanggal 15 Juni 2011 Pasal. 13 AD Pasal 11 ART Memutuskan : 1). Agenda Acara MUBES Komunitas Lingkar Hijau (KLH) 2). Agenda Acara yang dimaksud sebagaimana terlampir : Palabuhanratu : 14 Maret 2014 : Pukul 16.00 WIB

Ditetapkan di Pada Tanggal Waktu

PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

WAHID Formateur/Ketua

Page 6 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU NO: 3 /Kpts/KLH/02/14 TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR

Bissmillahirrahmanirrahiim Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah : Menimbang : Bahwa untuk terciptanya ketertiban dan kelancaran dalam pelaksanaan Rapat Anggoata Komunitas Lingkar Hijau, maka dipandang perlu untuk menetapkan Tata Tertib MUBES.

Mengingat Memperhatikan

Menetapkan

: Prinsip-prinsip demokrasi dalam proses MUBES Komunitas Lingkar Hijau (KLH). : Akta Notaris Dedy Saptono No. 6 tanggal 15 Juni 2011 Pasal.13 AD Pasal 11 ART Memutuskan : 1). Tata Tertib MUBES Komunitas Lingkar Hijau (KLH) 2). Tata Tertib yang dimaksud sebagaimana terlampir : Palabuhanratu : 14 Maret 2014 : Pukul 16.15 WIB

Ditetapkan di Pada Tanggal Waktu

PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

WAHID Formateur/ketua

Page 7 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU NO: 4 /Kpts/KLH/02/14 TENTANG ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

Bissmillahirrahmanirrahiim Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah : Menimbang : 1). Bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola organisasi yang baik, maka dipandang perlu untuk menetapkan bentuk dan struktur organisasi. 2.) Bentuk dan Struktur Pengurus Organisasi dibuat dalam rangka pengalokasian tugas dan wewenang serta tanggungjawab kepengurusan.

: Tata kelola organisasi yang baik, efektif dan efisien dan bertanggungjawab. Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 Tanggal 15 Juni 2011 Memutuskan Menetapkan : 1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART Organisasi Komunitas Lingkar Hijau (KLH). 2) AD/ART yang dimaksud sebagaimana terlampir. 3) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan didalam penetapannya. Ditetapkan di : Palabuhanratu Pada Tanggal : 14 Maret 2014 Waktu : Pukul 16.30 WIB PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

Mengingat

WAHID Formateur/ketua

Page 8 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU NO: 5 /Kpts/KLH/02/14 TENTANG STRUKTUR DAN SUSUNAN PENGURUS

Bissmillahirrahmanirrahiim Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah : Menimbang : 1). Bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola organisasi yang baik, maka dipandang perlu untuk menetapkan bentuk dan struktur organisasi. 2.) Bentuk dan Struktur Pengurus Organisasi dibuat dalam rangka pengalokasian tugas dan wewenang serta tanggungjawab kepengurusan.

: Tata kelola organisasi yang baik, efektif dan efisien dan bertanggungjawab. Memperhatikan : Akta Notaris Dedy Saptono No.6 Tanggal 15 Juni 2011 Pasal.13 AD Pasal 11 ART Memutuskan Menetapkan : 4) Bentuk dan Struktur Pengurus Organisasi Komunitas Lingkar Hijau (KLH). 5) Bentuk dan Struktur yang dimaksud sebagaimana terlampir. 6) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan didalam penetapannya. Ditetapkan di : Palabuhanratu Pada Tanggal : 14 Maret 2014 Waktu : Pukul 16.30 WIB PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

Mengingat

WAHID Formateur/ketua

Page 9 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU NO: 6 /Kpts/KLH/02/14 TENTANG PROGRAM KERJA

Bissmillahirrahmanirrahiim Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah SWT. Pimpinan Rapat Anggota Komunitas Lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi, setelah : Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi Komunitas Lingkar Hijau, maka dipandang perlu untuk merumuskan program kerja organisasi. : Bahwa pentingnya menyusun program sebagai pedoman kerja untuk mencapai Visi dan Misi Organisasi Komunitas Lingkar Hijau (KLH). : Akta Notaris Dedy Saptono No. 6 tanggal 15 Juni 2011 Pasal 14 AD Pasal. 12 ART Memutuskan : 1). Program Kerja Komunitas Lingkar Hijau (KLH) 2). Program Kerja yang dimaksud sebagaimana terlampir : Palabuhanratu : 14 Maret 2014 : Pukul 16. 40 WIB

Mengingat

Memperhatikan

Menetapkan

Ditetapkan di Pada Tanggal Waktu

PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

WAHID Ketua

Page 10 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

LAMPRAN-LAMPIRAN

Page 11 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 AGENDA ACARA MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU (KLH)

Hari/tanggal

Waktu

Pukul. 13.0013.30

Jumat/1403-14

Pukul.13.3016.00

Agenda Opening ceremony 1) Pembacaan Ayat Suci Alquran 2) Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3) Sambutan Dewan Penasehat sekaligus membuka Rapat Anggota KLH 4) Sekapursirih Ketua KLH periode 2014-2016 Pleno I 1) Pembahasan Agenda Acara 2) Pembahasan Tata Tertib Pleno II 1) Pembahsan Bentuk dan Struktur Organisasi KLH 2) Pembahasan AD/ART 3) Pemabahsan Program Kerja atau Rencana Strategis Per 2 Tahun Pleno III 1) Pembahasan Rencana Kerja per semester 2) Penetapan-penetapan.

Keterangan Mc Faizal Anwar All Asep Yadi, S.STP. MSi

Wahid. S.IP

All All All

Pengurus/penasehat Pengurus/penasehat

Masing-masing Bidang Pemimpinan rapat.

Page 12 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU (KLH)

BAB I NAMA, WAKTU dan TEMPAT Pasal 1

1. Kegiatan ini bernama Rapat Anggota 2. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal Empat Belas , bulan Maret Tahun Dua Ribu Empat Belas. 3. Kegiatan ini diselenggarakan di Cikakak Palabuhanratu

BAB II KEKUASAAN dan WEWENANG Pasal 2 Rapat anggota mempunyai wewenang menetapkan keputusan keputusan rapat untuk keperluan dan kepentingan organisasi kedepan. 2. 3. Menetapkan Rekomendasi-rekomendasi internal dan eksternal. Menetapkan dan mengevaluasi program kerja atau rencana kerja strategis serta menetapkan Rencana Kerja per semester.

1.

BAB III PESERTA Pasal 3 Peserta Rapat anggota adalah : 1. 2. 3. Seluruh anggota atau kader Komunias Lingkar Hijau. Pengurus atau fugsionaris Komunitas Lingkar Hijau. Tamu undangan

Page 13 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 BAB IV HAK dan KEWAJIBAN Pasal 4 Hak Peserta adalah : 1. 2. Seluruh anggota dan pengurus mempunyai hak bicara dan hak suara Tamu undangan hanya berhak mengikuti rapat yang bersifat terbuka dan tidak memiliki hak suara dan hak bicara.

Pasal 5 Kewajiban Peserta adalah : 1. Setiap Peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara wajib mengikuti setiap persidangan 2. Setiap peserta harus menaati tata tertib persidangan dan menggunakan hak bicaranya atas izin pimpinan sidang secara santun, tertib, dan disiplin.

BAB V PERSIDANGAN Pasal 6

1.

Rapat Pleno , yaitu rapat yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang yang memiliki hak bicara da hak suara.

2.

Rapat pengurus , yaitu rapat yang sesuai dengan bidang kerja dan dihadiri oleh satuan kerja masing-masing.

BAB VI PIMPINAN RAPAT Pasal 7

1. 2.

Setiap Rapat/persidangan dipimpin oleh Ketua umum. Dalam hal ketua umum tidak dapat memimpin rapat dapat memilipih pimpinan rapat berdasarkan hirarkis struktur kepengurusan.

Page 14 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

BAB VII QUORUM Pasal 10

1. Rapat dikatakan sah bila dihadiri oleh separuh lebih ( + 1 ) jumlah peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara. 2. Apabila point 1 tersebut belum tercapai, maka sidang dapat diundur 1 30 menit dan setelah itu dinyatakan sah. 3. Apabila point 2 belum tercapai, sidang dapat dilanjutkan berdasarkan keputusan bersama peserta sidang yang hadir.

BAB VIII PERATURAN TAMBAHAN Pasal 11

1. Tata Tertib ini dinyatakan sah dan berlaku setelah dilakukan pembahasan oleh peserta rapat yang memiliki hak bicara dan hak suara. 2. Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan akan ditentukan kemudian. 3. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang apabila terdapat kekeliruan didalamnya.

Page 15 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

Pembukaan (Preambule)

Bahwa sesungguhnya

alam semesta dengan segala isinya ini adalah anugerah

Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri, dikelola, dimanfaatkan dan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh semua umat manusia yang ada di muka bumi ini, baik kepada Tuhannya, lingkungannya, sesamanya dan generasi selanjutnya. Bahwa kesempatan untuk mendapat akses dan hak untuk hidup sehat dan layak adalah merupakan hak azasi umat manusia. Dan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa organisasi ini terbentuk sebagai sebuah keyakinan bahwa dengan itikad yang baik, komitmen, semangat dan integritas yang tinggi organisasi dapat

memperjuangkan , menyokong dan membantu menyelamatkan lingkungan dan kemanusiaan dari ancaman bencana alam, pengrusakan, kepunahan dan tindakantindakan degradasi yang tidak bertanggungjawab lainnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha dan kepedulian kita, amieen.dan salam lestari!!!

Page 16 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

ANGGARAN DASAR KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

BAB I Nama, Kedudukan dan Legalitas Pasal 1 Perkumpulan ini bernama Komunitas Lingkar Hijau atau disingkat KLH. Pasal 2 Kedudukan organisasi ini bertempat di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Indonesia. Pasal 3 Komunitas Lingkar Hijau atau yang disingkat KLH telah didirikan dan disyahkan Sesuai Akta Pendirian Nomor 6 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan

Notaris Deddy Saptono , SH.

BAB II Maksud dan Tujuan Dibentuknya Organisasi Pasal 4 Maksud dibentuknya Organisasi Maksud dibentuknya organisasi ini adalah menggugah kepedulian dan kesadaran bersama terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup agar tetap memiliki daya dukung dan daya tampung bagi kelangsungan hidup umat manusia saat ini dan mendatang. Pasal 5 Tujuan Organisasi Tujuan Dibentuknya Organisasi ini adalah: 1. Menjadikan issue dan permasalahan lingkungan menjadi gerakan sosial yang dapat dikelola dengan baik; arus utama dan

Page 17 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 2. 3. 4. 5. 6. Menjadi organisasi yang populis, inklusif dan bersahabat. Menjadi organisasi yang bertanggung gugat dan transparan. Menjadikan Organisasi yang Mandiri dan Profesional dalam advokasi lingkungan. Ikut menyokong prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang

baik ( Good Governance); Menjadikan Komunitas Lingkar Hijau sebagai pressuregroup yang senantiasa memberikan kontribusi konstruktif dalam setiap pembuatan kebijakan (policy making). 7. Menjadi organisasi pembelajar yang dapat mengelola informasi dan

pengetahuan yang dikumpulkannya untuk menjadi wawasan, pemahaman, keyakinan dan kesadaran dalam mendukung upaya penyelamatan

lingkungan hidup yang dilakukan anggota dan jaringannya maupun publik.

BAB III Visi dan Misi Organisasi Pasal 6 Organisasi Komunitas Lingkar Hijau memiliki Visi untuk bersama-sama

mewujudkan tatanan kehidupan alam dan kehidupan sosial yang asri, harmonis, sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan. Pasal 7 Misi organisasi 1. Membangun dan membina kepedulian dan kesadaran bersama dalam rangka menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. 2. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas organisasi dalam melakukan advokasi lingkungan hidup melalui tindakan-tindakan persuasif, preventif dan refresif. 3. Memperjuangkan dan menggalang propaganda, kampanye, provokasi, dukungan dengan cara melakukan konfrontasi, diplomasi, edukasi,

advokasi, politisasi, pertanggung gugatan (class action) terhadap issue issue dan permasalahan lingkungan hidup yang dianggap penting dan strategis.

Page 18 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

BAB IV Nilai Dasar, Prinsip Dasar dan Azas Organisasi Pasal 8 Nilai-nilai Dasar Organisasi Nilai-nilai Dasar Organisasi didasarkan kepada:

Kesadaran

bahwa alam semesta beserta segala isinya adalah anugerah

Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang harus disyukuri, dipelihara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan umat manusia dan harus dapat dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya tanpa harus

mengurangi atau mengabaikan hak-hak manusia lainnya, hak-hak ekologis dan hak-hak generasi selanjutnya;

Kesadaran

bahwa tanggungjawab memelihara dan melestarikan

lingkungan adalah merupakan tanggungjawab bersama (tanpa kecuali) seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini;

Kepercayaan

bahwa hak hidup secara sehat dan layak adalah adalah

merupakan hak asasi manusia.

Kepercayaan bahwa kesempatan atas akses terhadap semua sumberdaya dan kekayaan alam dan lingkungan adalah hak yang azasi dan setara

(egaliter) seluruh umat manusia , dengan demikian pengelolaan dan pemanfaatannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara kemanusiaan (sosiologis) dan ekologis serta harus memenuhi rasa keadilan bagi semua umat manusia;

Keyakinan

bahwa pengelolaan organisasi yang demokratis, terbuka,

bertanggung jawab dan profesional akan mampu melindungi dan menyokong hak-hak masyarakat dan lingkungan hidup yang adil dan berkelanjutan.

Page 19 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 Pasal 9 Prinsip Dasar Organisasi Prinsip-Prinsip Dasar Organisasi dibangun dan diletakkan pada : a. Selalu menjunjung tinggi demokrasi, keterbukaan dan egalitarianisme

dalam mensikapi setiap issue dan permasalahan lingkungan; b. Fokus aksi dan kegiatan Komunitas Lingkar Hijau adalah

memperjuangkan hak-hak lingkungan, sehingga dalam dalam prakteknya ia tidak memiliki sekutu ataupun lawan secara permanen. c. Lingkar hijau adalah organisasi sukarela (volunteer) yang mendasarkan tanggungjawab dan kesadarannya kepada Tuhan, diri dan lingkungannya, yang oleh karenanya ia bebas dari kepentingan politik, rezim, korporasi, atau pihak-pihak tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar, prinsip-prinsip dasar dan azas Komunitas Lingkar Hijau; d.

Menjamin independensi kepentingan dan sumber keuangan dari hegemoni kepentingan politik, rezim ataupun korporasi; Selalu mengedepankan dialog dan aksi damai serta tata cara lain yang sesuai dengan norma/etika ekologi, sosial, budaya dan hukum, dalam menyikapi setiap issue-issue dan permasalahan lingkungan;

Pasal 10 Azas Organisasi Dalam setiap sikap dan tindakannya organisasi Komunitas Lingkar Hijau selalu melandaskan dan taat terhadap azas Organisasi, yakni:
o

Azas organisasi Komunitas lingkar Hijau adalah: UUD 1945, Keterbukaan dan demokrasi, keadilan, profesionalisme, akuntabilitas dan egalitarianisme.

Makna azas sebagaimana tertuang dalam pasal 10 ayat 1 dapat dilihat dalam penjelasan AD/ART ini.

Pasal 11 Sifat Komunitas Lingkar Hijau bersifat Independen sehingga ia terbebas dari Issue kepentingan politik dan SARA ( Suku, Agama dan Ras);

Page 20 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

BAB V KEANGGOTAAN Pasal 12

1.

Keanggotaan Komunitas Lingkar Hijau terdiri dari keanggotaan individu, keanggotaan korporasi, keangggotaan kehormatan dan keanggotaan partisipan.

2. 3.

Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban; Syarat, ketentuan hak dan kewajiban anggota sebagaimana disebutkan didalam pasal 11 ayat 1 dan 2 diatur lebih lanjut didalam Anggaran Rumah Tangga Komunitas Lingkar Hijau yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.

BAB VI KEDAULATAN Pasal 13 Kedaulatan berada ditangan anggota yang pelaksanaanya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan penjabarannya. BAB VII STRUKTUR ORGANISASI Pasal 14 Keksuasaan dipegang oleh Musyawarah Besar, Musyawarah Cabang.

Pasal 15 Kepemimpinan Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang. Pasal 16 Sistem Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban penyelenggaraan organisasi dilakukan terhadap anggota yang pelaksanaanya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan penjabarannya.

Page 21 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

Pasal 17 Majlis Pengawas dan Konsultasi 1. Ditingkat pengurus pusat Komunitas Lingkar Hijau dibentuk Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat. 2. Ditingkat pengurus cabang Komunitas Lingkar Hijau dibentuk Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang. BAB VII KEUANGAN DAN HARTA BENDA Pasal 18 1. Keuangan dan harta benda Komunitas Lingkar Hijau dikelola dengan prinsip transparansi, bertanggungjawab, efektif, efesien dan

berkesinambungan. 2. Keuangan dan harta benda Komunitas Lingkar Hijau diperoleh dari iuran anggota, sumbangan anggota dan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan prinsip dan azas KLH.

BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 19 1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar KLH; 2. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh: a. b. 3. Musyawarah Besar KLH; Peraturan Perundangan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Harta benda KLH setelah dibubarkan harus diserahkan kepada organisasi atau pihak lain yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama terhadap lingkungan hidup.

Page 22 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

BAB IX ATURAN TAMBAHAN Pasal 20 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dimuat dalam peraturanperaturan/ketentuan-ketentuan tersendiri Anggaran Dasar KLH. yang tidak bertentangan dengan

Page 23 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

BAB I KEANGGOTAAN

BAGIAN I ANGGOTA Pasal 1 Keanggotaan individu Anggotaan individu adalah setiap orang yang secara pribadi menyatakan diri secara tertulis menjadi anggota Komunitas Lingkar Hijau dan ditetapkan oleh pengurus pusat. Pasal 2 Keanggotaan Korporasi Anggotaan korporasi adalah setiap kelompok atau badan hukum yang berdasarkan keputusan kelompok atau kelembagaannya menyatakan secara tertulis menjadi anggota Komunitas Lingkar Hijau. Pasal 3 Keanggotaan Kehormatan Anggotaan kehormatan adalah anggota yang berjasa terhadap organisasi Komunitas Lingkar Hijau yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar. Pasal 4 Keanggotaan Partisipan Anggotaan partisipan adalah anggota biak secara individu maupun kelompok atau korporasi yang senantiasa mendukung, mengikuti dan membantu kegiatankegiatan Komunitas Lingkar Hijau.

Page 24 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 BAGIAN II SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN Pasal 5 1. Setiap orang baik secara individu atau secara kelembagaan ataupun korporasi yang memiliki kepedulian dan rasa tanggungjawab serta sukarela untuk terlibat didalam memperjuangkan hak-hak lingkungan;

2.

Setiap individu, lembaga ataupun korporasi yang ingin menjadi anggota Komunitas Lingkar Hijau harus mengajukan permohonan serta menyatakan secara tertulis kesediaan untuk mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan organisasi (satuta) Komunitas Lingkar Hijau lainnya. Pasal 6 Masa Kanggotaan

1.

Masa keanggotaan Komunitas Lingkar Hijau berlaku selama ditetapkan dan belum dicabut status keanggotaannya.

2.

Masa keanggotaan Komunitas Lingkar Hijau selama anggota individu, kelompok atau korporasi tidak mengundurkan diri status keanggotaannya.

3.

Keanggotaan partisipan diakui sebagai anggota selama mendukung, mengikuti dan mambantu kegiatan-kegiatan Komunita Lingkar Hijau.

4.

Masa keanggotaan individu, kelembagaan maupun korporasi berakhir apabila yang bersangkutan telah dinyatakan oleh organisasi Komunitas Lingkar Hijau setelah dicabut status keanggotaannya.

BAGIAN III HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 7 Hak Anggota 1. Setiap anggota , baik anggota individu, korporasi, kehormatan, partisipan , memiliki hak bicara dan hak berpartisipasi yang sama didalam setiap proses pengambilan keputusan dan kegiatan organisasi;

Page 25 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 2. Anggota kehormatan memiliki hak mengajukan usul/saran dan pertanyaan kepada pengurus secara lisan atau tulisan.

Pasal 8 Kewajiban Anggota 1. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik KLH, serta menjunjung tinggi azas, prinsip dan etika organisasi. 2. 3. 4. 5. Setiap anggota wajib mentaati setiap ketentuan (statuta) organisasi KLH; Setiap anggota berkewajiban menjalankan misi organisasi. Setiap anggota berkewajiban menghormati simbol-simbol organisasi. Setiap anggota berkewajiban membayar iuran anggota. BAGIAN IV RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN Pasal 9 1. Dalam keadaan tertentu anggota KLH dapat merangkap menjadi anggota organisasi lain atas persetujuan pengurus pusat. 2. 3. Pengurus tidak dibenarkan merangkap jabatan struktural KLH. Anggota KLH yang menjadi anggota organisasi lain harus menyesuaikan diri dengan Anggaran Dasar, Anggaran rumah Tangga dan ketentuan KLH. BAGIAN V SANKSI ANGGOTA Pasal 10 1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang siberikan organisasi kepada anggota yang melanggar peraturan-peraturan organisasi dan mencemarkan nama baik organisasi. 2. Sanksi dapat berupa tegura secara lisan, peringatan secara tertulis, pemecatan status keanggotaan dan bentuk lain yang ditentukan oleh pengurus pusat. 3. Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan diforum yang ditunjuk untuk itu.

Page 26 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 BAB II STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN I MUSYAWARAH BESAR

Pasal 11 Status 1. Musyawarah Besar merupakan musyawarah seluruh anggota individu atau korporasi atau utusan cabang-cabang. 2. Musyawarah Besar memegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan. 3. 4. Musyawarah Besar dilakukan 2 (dua) Tahun sekali. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Besar dapat dilakukan menyimpang dari ketentuan pasal 11 ayat 3. 5. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Besar dapat diadakan berdasarkan inisiatif seluruh anggota, sekurang-kurangnya diajukan oleh separuh atau lebih anggota atau cabang.

Pasal 12 Kekuasaan/Wewenang 1. 2. Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus pusat. Menetapkan AD, ART, Ketentuan-ketentuan Pokok dan Program Kerja Pusat. 3. 4. Memilih kepengurusan organisasi; Menetapkan Anggota Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat.

Pasal 13 Tata Tertib 1. Peserta Musyawarah Besar terdiri dari pengurus pusat, pengurus cabang dan anggota KLH. 2. Pimpinan sidang Musyawarah Besar dipilih dari peserta dan berbentuk presidium.

Page 27 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 3. Musyawarah Besar baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta Musyawarah Besar. 4. Apabila ayat 3 tidak terpenuhi maka Musyawarah Besar diundur selama 2 x 6 jam setelah itu dinyatakan sah. 5. Setelah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan dibahas oleh Musyawarah Besar dinyatakan demisioner.

BAGIAN II STRUKTUR PIMPINAN Pasal 14 Pengurus Pusat 1. 2. Pengurus Pusat adalah instansi kepemimpinan tertinggi organisasi. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 2 (dua) Tahun. Pasal 15 Personalia Pengurus Pusat 1. Formasi Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara. 2. Formasi Pengurus Pusat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan efektifitas dan efesiensi kinerja pengurus. 3. Yang dapat menjadi personalia pengurus pusat adalah: a. b. c. Bertaqwa kepada Allah SWT, Tidak sedang dijatuhi sanksi oleh organisasi. Memiliki pemahaman yang baik terkait persoalan-persoalan

lingkungan hidup. d. Tidak sedang menjadi pengurus untuk ketiga kalinya dalam masa jabatan. e. Tidak menjadi salahsatu pengurus di salahsatu organisasi Partai Politik tertentu; f. Tidak sedang tersangkut kasus tindak hukum pidana sampai dengan ada keputusan pengadilan yang sah dan mengikat ( incraht); 4. Yang dapat menjadi ketua.formatuer KLH adalah : a. Bertaqwa kepada Allah SWT,

Page 28 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 b. Tidak sedang dijatuhi sanksi oleh organisasi. c. Memiliki pemahaman yang baik terkait persoalan-persoalan lingkungan hidup. d. Tidak sedang menjadi pengurus untuk ketiga kalinya dalam masa jabatan. e. Tidak menjadi salahsatu pengurus di salahsatu organisasi Partai Politik tertentu; f. Tidak sedang dijtuhi h sampai dengan ada keputusan pengadilan yang sah dan mengikat ( incraht);

5.

Selambat-lambatnya 30 hari setelah Musyawarah Besar pengurus pusat KLH harus sudah dibentuk dan pengurus demisioner telah melakukan serah terima jabatan kepengurusan.

6.

Apabila ketua tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih pejabat pelaksana sementara.

7.

Yang dimaksud tidak dapat melaksanakan tugas adalah : a. b. Meninggal dunia. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif selama 6 (enam) bulan berturut-turut. c. Tidak dapat hadir dalam setiap kegiatan maupun rapat/pertemuan selama 10 kali secara berturut-turut tanpa ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;.

8.

Ketua dapat diberhentikan dan diangkat pejabat ketua sebelum Musyawarah Besar dilaksanakan apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut: a. b. Terbukti Terbukti melanggar AD/ART setelah dinyatakan oleh keputusan rapat Majelis Pengawas KLH dan dewan penasihat KLH; c. Membuat pernyataan kepada publik atas nama pengurus pusat KLH karena telah melanggar AD/ART dan Statuta organisasi; d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai ketua sebagaimana diatur dalamART pasal 15.

Page 29 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 9. Pemberhentian ketua dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua sebelum Musyawarah Besar hanya dapat melalaui, a. Keputusan sidang pleno pengurus pusat yng disetujuai minimal 50%+1 suara pengurus apabila pemberhentian dilakukan melalui rapat pengurus pusat. b. Keputusan sidang pleno pengurus pusat yang disetujuai oleh 50%+1 peserta pleno apabila pemberhentian diusulkan oleh pengurus cabang. 10. Usulan pemberhentian ketua disampaikan secara tertulis disertai alasan, bukti dan saksi. Dan ditandangani oleh pengusul yang ditembuskan ke Dewan Penasihat. 11. Ketua dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan

pemberhentiannya kepada Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan, Majlis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat bersifat final dan mengikat dikeluarkan paling lambat 14 (empat belas hari) sejak pengajuan gugatan pembatakan diterima. 12. Dalam hal ketua mangkat atau mengundurkan diri, sekretaris pengurus pusat diangkat menjadi pejabat sementara ketua hingga dilakukan pemilihan. 13. Bila sekretaris pengurus pusat tidak dapat menjadi ketua sementara karena mangkat, mengundurkan diri atau berhalangan tetap hingga 2 (dua) kali rapat ketua semantara diangkat dari ketua bidang pembinaan aparatur oganisasi. 14. Sumpah jabatan ketua dilakukan oleh pengurus Majlis Pengawas dan Konsultasii pengurus pusat. 15. Ketua dapat melakukan reshuffle atau pergantian personalia pengurus pusat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. b. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat penurus pusat KLH. Realisasi program kerja dibidang yang bersangkutan dalam satu semester. c. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja pengurus pusat diluar bidang yang bersangkutan.

Page 30 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 Pasal 16 Tugas dan Wewenang 1. Menggerakan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 2. 3. Melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan KLH kepada seluruh aparat dan anggota KLH terkait. 4. Melaksanakan sidang pleno pengurus pusat setiap semester kegiatan selama periode berlangsung. 5. Menetapkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan Pengurus Pusat selama tidak bertentangan dengan Anggaan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi. 6. 7. 8. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada Musyawarah Besar. Mengesahkan status keanggotaan. Mengesahkan status kelembagaan tingkat cabang.

Pasal 16 Struktur Pengurus 1. Struktur Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari : a. b. c. d. e. 2. Ketua Umum Ketua Bidang Sekretaris Umum Bendahara Umum Dewan penasihat

Struktur Pengurus Komunitas Lingkar Hijau dapat disesuaikan dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan azas merit system dan efektif, efesien dalam penyelenggaraan organisasi.

Page 31 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 BAB IV KEUANGAN DAN HARTA BENDA Pasal 18 Pengelolaan Keuangan dan Harta Benda 1. Prinsip transparansi maksudnya adalah adanya keterbukaan tentang sumber dan besaran dana yang diperoleh serta alokasi anggaran yang dilaksanakan;. 2. Prinsip bertanggungjawab (accountable) maksudnya adalah setiap satuan dana yang diperoleh dan dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek perolehan sumber dana, besaran dan alokasi anggaran , sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang baik; 3. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan memiliki nilai guna dan manfaat yang tinggi dalam rangka menyokong terwujudnya visi dan misi organisasi. 4. Efesien adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak melebihi kebutuhannya. 5. Berkesinambungan maksudnya adalah setiap upaya untk memperoleh dan menggunkan dana tidak merusak sumber pendanaan untuk jangka panjang dan tidak membebani generasi yang akan datang. 6. Iuran anggota bersifat wajib yang besaran dan mekanisme pemungutannya diserahkan kepada pengurus pusat.

BAB V LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI Pasal 19 Lambang dan atribut organisasi lainnya diatur dalam ketentuan tersendiri yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar.

Page 32 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 BAB VI PERUBAHAN ANGGRAN RUMAH TANGGA Pasal 20 1. Perubahan Anggran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Besar. 2. Perubahan anggran rumah tangga hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar yang pada waktu perubahan tersebut akan dilakukan dan disahkan dihadiri oleh 2/3 peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara Musyawarah Besar dan disetujui oleh 50%+1 jumlah peserta.

BAB VII ATURAN TAMBAHAN Pasal 21 Struktur kepemimpina KLH berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga kepada seluruh anggota KLH.

BAB VIII ATURAN PERALIHAN Pasal 22 Pedoman-pedoman organisasi dibahas pada forum tersendiri dan disahkan oleh pleno pengurus pusat. BAB IX PENUTUP Pasa 23 Pembubaran Organisasi Pembubaran Organisasi ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar atau karena sebab hukum lainnya yang memungkinkan dibubarkannya organisasi ini setelah melalui suatu proses hukum dan memiliki keputusan hukum yang berkekuatan hukum yang syah dan mengikat.

Pasal 24. Ketentuan Penutup

Page 33 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 Hal-hal lain yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain Organisasi melalui mekanisme system pengambilan keputusan yang telah ditentukan;

KOMUNITAS LINGKAR HIJAU

Page 34 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

SUSUNAN PENGURUS KOMUNITAS LINGKAR HIJAU (KLH) PERIODE 20114-2016

KETUA UMUM KETUA BIDANG ADVOKASI RAMDANA KETUA BIDANG AKSI MAULANA FAJAR

: WAHD, S.IP : SETIADI

: GILANG

ARIS ARIA ERIK AES SULASTRI KETUA BIDANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN SIHABUDIN : YING-YING

RISKAWATI MINA SM KETUA BIDANG LITBANG : AGUNG DERI ZEIN NOVA SANTIASARI SEKRETARIS UMUM BENDAHARA DESNIATI SARI WAKIL BENDAHARA : EVA N FAUZAN : MIRANTI

: NENG SUHARYANI

Page 35 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014

PROGRAM KERJA KOMUNITAS LINGKAR HIJAU PERIODE 2014-2019

I.

Pendahuluan Pada hakikatnya, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang terdapat didalamnya adalah anugrah dan nikmat bagi manusia, maka jika kita berbicara tentang anugrah dan nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, kita tidak akan mampu untuk menghitungnya, meskipun lautan dijadikan tintanya dan pohonpohon djadikan penanya kita tidak akan mampu mencatatnya. Dari anugah dan nikmat yang Allah berikan ini maka senyata adalah bahwa manusia diberikan amanah yang besar untuk menjaga dan memelihara serta memanfaatkan apa yang ada di alam semesta ini. Karena dalam Firmany menjelaskan untuk menjadikan manusia sebagai khalifah atau pemimpin dimuka bumi ini, artinya jika manusia dijadikan khalifah atau pemimpin dimuka bumi ini, maka manusia harus bertanggungjawab untuk menjaga alam ini dari kerusakan, karena Tuhan Yang Maha Esa pun menjelaskan bahwa yang melakukan kerusakan didarat, laut itu adalah oleh tangan-tangan manusia, kemudian sebagai pepimpin dimuka bumi ini manusi harus bertanggungjawab untuk memelihara dan memanfaatkannya dengan baik, dan Allah telah menjelaskan dalan ayat yang lain bahwa setiap dari kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimiatai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan kesumuanya itu (alam semesta, sebagai pemimpin) adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kita sebagai manusia dengan fitroh sebagai pemimpin hendaknya senantiasa menjaga, memelihara serta memanfaatkan alam ini dengan sebaik-baiknya dan semata-mata untuk kemakmuran dan kesejahteraan hidup manusia didunia dan akhirat. Manusia dan lingkungan alam ini merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, begitulah Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dan alam semesta. Artinya ini menjadi kodrat illahiyah dan merupakan hukum alam bahwa manusia hidup didunia ini tidak lepas dari alam. Sehingga alam menjadi sumber pendukung kehidupan manusia, maka kalau kita maknai alam sebagai sumber yang mendukung kehidupan manusia maka senyatanya keberadaan alam menjadi wujud eksistensi manusia. Manusia menjadi episentrum dalam alam ini, jikalau manusia salah memaknai dan memperlakukan alam

Page 36 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 maka alampun bukan lagi menjadi sumber pendukung kehidupan melainkan sumber malapetaka dan kehancuran bagi manusia. Saat inipun kita dapat menyaksikan bahwa kondisi alam telah menjadi sumber pendorong timbulnya malapetaka dan kehancuran bagi manusia seperti terjadinya pemanasan global (global warming), banjir, longsor, banjir, lumpur, polusi, kerusakan lahan, rusaknya keanekaragaman hayati (biodiversity) dan timbul berbagai penyakit endemik serta kerusakan ekosistem yang mengakibatkan alam kehilangan keseimbangannya. Dengan begitu besarnya kerusakan alam yang mengancam kehidupan manusia baru lah mulai ada kesadaran dunia terhadap pentinganya menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup yang diawali dengan Konferensi stockholm tahun 1972 dan KTT rio serta KTT johanesberg megenai pembangunan berkelanjutan (world summit on sustainable development). Meskipun dunia telah memperlihatkan perhatiannya terhadap lingkungan hidup tetapi pada dasarnya persoalan lingkungan hidup harus pula menjadi perhatian setiap individu untuk menjaga, memelihara dan memanfaatkan alam ini dengan sebijaksana mungkin. Selain itu juga lingkungan hidup merupakan tanggungjawab negara, yang secara konstiusional telah diatur secara eksplisit bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (UUD pasal 33 ayat 3). Maka secara konstitusional negara memiliki kedaulatan untuk mengatur, mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam dengan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya dan menjamin bahwa cabang-cabang produksi yang penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak harus terwujud karena merupakan hak azazi manusia seperti yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 28 H. Akan tetapi pada tataran sosio empiris hak-hak konstitusional negara seakan kehilangan kedaulatannya manakala sumberdaya alam indonesia dieksploitasi secara sporadis tanpa memperdulikan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan hak azasi manusia, sehingga mengakibatkan distorsi sosial dan distorsi enviromental. Komunitas Lingkar Hijau atau disingkat KLH adalah organisasi yang lahir dari sebuah penomena distorsif dan kegelisahan moral, intelektual bahkan sepiritual terhadap alam. Manakala melihat, pelbagai perlakuan eksploitatif sebagian manusia terhadap lingkungan yang mengancam kelangssungan hidup mahluk hidup bahkan nilainilai peradaban manusia, konsepsi pembangunan dijadikan sebuah alibi untuk mengeksploitasi sumberdaya secara sporadis tanpa mempertimbangkan kelangsungan kehidupan manusia dan mahluk

Page 37 of 39

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 hidup lainya. Perkembangan kehidupan manusia telah membawa perubahan bahkan ancaman yang signifikan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Pada dasarnya pembangunan meuntut ketersediaan sumber daya alam yang memadai akan tetapi di lain pihak sumberdaya alam pun menuntut kelestarian agar tetap memiliki fungsi yang semestinya untuk menunjang kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, kemudian selain daripada itu sumberdaya alam memiliki sifat terbatas sehingga daya dukung dan daya tampung lingkungan perlu dijaga dan dipelihara semaksimal mungkin. Kemudian terdapat sifat-sifat sumberdaya alam yang berifat dapat diperbaharui (renewable resource) dan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resource). Maka konsepsi pembangunan akan menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang paradoksal apabila tidak diselaraskan dengan sifatsifat sumberdaya alam tersebut, karena pada akhirnya pembangunan akan kehilangan maknanya dari hakikat pembangunan itu sendiri. Issue Strategis Dalam merencanakan dan menjalankan program, Komunitas Lingkar Hijau (KLH) menajamkan fokus dan ptioritas dalam mengelola aksi dan advokasi terhadap isu-isu dan permasalahan lingkungan sebagai berikut : Bumi, Air dan Biosfer. Hutan, Perkebunan dan Pangan. Energi dan Tambang. Pesisir dan Laut. Isu-isu Perkotaan dan persampahan. Harmonisasi ruang dan penatagunaan lahan. Konservasi, reboisasi, pemberdayaaan dan keberlanjutan. Pendidikan lingkungan bagi masyarakat dan usia dini. Rencana Kerja Program kerja Komunitas Lingkar Hijau difokuskan pada hal-hal sebagai berikut : 1. Menjadikan Komunitas Lingkar Hijau sebagai pressurgroup yang memiliki kakapsitas untuk melakukan intervensi politik terhadap proses pembuatan kebijakan (policy making) dan mengawal pelaksanaanya (implementation policy). Yang terdiri dari : a. Mendesak Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera merevisi PERDA No 7 Tahn 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. b. Mendesak Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera membuat instrumen-istrumen pengelolaan dan perlindungan
Page 38 of 39

II.

III.

MUSYAWARAH BESAR KE-I KOMUNITAS LINGKAR HIJAU Palabuhanratu 14 Maret 2014 Lingkungan Hidup sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No 32 Tahun 2009. c. Mendesak pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk melakukan penataan ulang terhadap segala bentuk eksploitasi sumber daya alam dibidang pertambangan batuaan dan logam serta dibidang pemanfataan air permukaan dan air bawah tanah. 2. Menjadikan Komunitas Lingkar Hijau sebagai organisasi yang memiliki kapastias untuk melakukan aksi, propaganda, advokasi, tanggung gugat dan classaction dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Sehingga perlu menetapkan strategi pelaksanaan program dengan pendekatan sebagai berikut : a. Melakukan kajian hukum lingkungan. b. Menyelenggarakan DIKLAT. c. Menyelenggarakan seminar atau workshop lingkungan. d. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari lingkungan seperti Hari Bumi, Hari Air dan lain sebagainya. e. Memberikan penghargaan terhadap komitment dan upayaupaya masyarakat, LSM, lemaga pemerintahan dan korporasi dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. f. Memuat bank pohon 3. Melaksanakan penelitian tentang masalah-masalah lingkungan hidup. a. Melakukan penelitian tentang persoalan persampahan dipalabuhanratu. b. Melakukan penelitian terhadap segala bentuk eksploitasi sumberdaya alam. 4. Membuat konsep pengelolaan sampah dipalabuhanratu dengan membuat bank sampah atau warung sampah. Penutup Demikian rancangan program kerja Komunitas Lingkar Hijau (KLH) sebagai upaya yang diarahkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.dengan senantiasa memohon rahmat dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, semoga apa yang direncanakan tersebut dapat terlaksana dengan baik hingga pada akhirnya memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia saat ini dan mendatang.

IV.

SALAM LESTARI ................!

Page 39 of 39

Anda mungkin juga menyukai