Sindrom Metabolik Part 1
Sindrom Metabolik Part 1
Laporan Kasus
Bapak Andi 60 tahun seorang karyawan swasta di Jakarta. Ia berasal dari Manado dan beristri dengan dua anak yang kuliah di Fakultas Ekonomi dan tinggal di BSD city. Bapak Andi sangat merasa sangat kurang dalam penampilan karena perut buncit, padahal ia merasa makannya cukup agar tetap sehat. Ia juga mengerti harus olahraga, tetapi tidak ada waktu. Ketika bapak Andi pergi ke dokter, ia diukur lingkaran perutnya 110 cm dan TD 140/90 mmHg serta diminta pemeriksaan lab : FBG, TG, dan HDL. Doter mengatakan ia menderita sindrom metabolik dan dikatakan gaya hidupnya harus sesuai agar tidak terjadi gangguan jantung dan sakit gula.
Identifikasi masalah
Sindrom Metabolik
Sindrom Metabolik atau Sindrom X merupakan kumpulan dari faktorfaktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular yang ditemukan pada seorang individu.
Faktor Risiko
Penuaan
Pria Genetik
Gaya Hidup
Patofisiologi
Komplikasi
Penatalaksanaan
Mengubah gaya hidup
Mengurangi pemasukan kalori dan mengatasi
kelebihan BB Menambah aktivitas fisik Obat-obatan sesuai indikasi Pemeriksaan kesehatan rutin
Tujuan Penatalaksanaan
Pencegahan
Utamakan berolahraga.
Lakukan olahraga secara perlahan dan bertahap. Berjalan kaki adalah salah satu contoh olahraga yang dapat dilakukan, disamping mudah, berjalan kaki juga murah. Lakukan berjalan kaki sekitar setengah jam setiap hari, setidaknya lima hari dalam seminggu. Diet sehat dan tepat. Mengonsumsi lebih buah-buahan dan sayuran, memilih protein yang tidak berlemak, gandum utuh dan susu rendah lemak. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, lemak trans, garam dan yang tinggi kolesterol. Mengurangi berat badan. Jika berat badan Anda berlebih, apalagi jika Anda mengalami obesitas, segera turunkan berat badan Anda. Kelebihan berat badan bisa memicu banyak penyakit berbahaya seperti gangguan jantung, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Berhenti merokok. Pemeriksaan kesehatan rutin
Terima kasih