Anda di halaman 1dari 6

REMIDI UKD II FARMASI PERAPOTEKAN Nama : Aditya Rizki K NIM : M3510001

1. a) Permasalahannya adalah adanya interaksi obat dengan obat yang tidak diinginkan yaitu ciprofloxacin yang diminum bersamaan dengan antasida, interaksi ini akan mengurangi absorbsi ciprofloxacin, sehingga efektifitas terapi menurun. Lansoprasole adalah sediaan salut enterik, jika bila diminum bersamaan dengan antasida akan mengakibatkan rusaknya salut enterik yang dirancang untuk mencegah pelarutan obat dalam lambung, sehingga terjadi penurunan efek terapi yang diinginkan atau malah gagal menimbulkan efek. Permasalahan ini timbul karena kekurang tahuan ibu A tentang cara meminum obat-obat tersebut dengan benar sehingga efek terapi yang diinginkan tidak tercapai, oleh karena itu ibu A masih mengeluh lambungnya terasa nyeri. Solusinya yaitu menjelaskan tentang aturan waktu minum obat kepada Ibu A : 1. Antasida dan ciprofloxacin diberi jeda 2 jam agar tidak terjadi penurunan absorbsi ciprofloxacin. Ciprofloxacin diminum bersamaan dengan makan, aturan pakai 2 x sehari maka tiap 12 jam ciprofloxacin diminum. Antasida diminum jeda 2 jam setelah makan, antasida dengan aturan pakai 3x sehari maka tiap 8 jam antasida diminum. 2. Antara lansoprazole dan antasida diberi jeda waktu 2 jam agar tidak terjadi perusakan salut enterik lansoprazole (t1/2 lansoprazole 1-4 jam). Lansoprasole diminum 30-60 menit sebelum makan pagi.

b)

Pasien datang

mengeluh susah BAB selama 3 hari

Menanyakan kebiasaan pasien: Pasien sehari-hari diruangan AC, minum <2gelas selam kerja dan suka makanan cepat saji.

menanyakan kondisi khusus danpengalaman alergi, jika tidak ada...

Mempertimbakan pemilihan obat sarankan Laksansia yang memperbesar isi usus (laktulosa, psyllium)

Menghitung harga obat

Persetujuan pasien bila setuju

Pemberian obat dan KIE

Monitoring penggunaan obat

Disaran menggunakan laksansia karena zat ini berdaya menahan air sambil mengembang sehingga mekanisme kerjanya berdasarkan rangsangan mekanis dan kimiawi terhadap dinding usus dan pelunakan tinja.Selama penggunaan obat ini penting untuk minum banyak air (3 liter per hari) ,makan makanan berserat (sayur dan buah).

c). Langkah yang dilakukan untuk menghadapi komplain Bapak R: 1. Menenangkan Bpk R yg sedang emosi 2. Mengajak Bpk R ke tempat yang lebih nyaman dan tertutup 3. Dengarkan keluhan pasien tanpa interupsi 4. Setujui perasaan pasien atau memahaminya 5. Tidak hanya mengandalkan kerasionalitasan tetapi berusaha untuk mengerti pada posisi pasien 6. Menunjukkan kalau kita mengerti pasien 7. Menyebut nama pasien dengan benar ketika menanggapi pasien 8. Meminta maaf,atas kejadian tersebut dan mengganti kerugian yang dialami pasien. Sarannya sebelum menyerahkan obat kepada pasien teliti dan periksa dulu apakah obat yg diserahkan sesuai dengan obat yg diminta.

2. Skrining Resep: Aspek Legalitas

Administrasi resep sebagai berikut : No . 1. 2. 3. Uraian Nama, SIP, dan alamat dokter Tanggal penulisan resep Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 4. Nama, alamat, dan umur pasien Nama obat dan jumlah obat yang diminta 6. Cara pemakaian yang jelas Ada/Tida k alamat tidak dicantumkan Keterangan

5.

Keterangan : = ada/ - = tidak ada

Ketepatan dosis Perhitungan dosis Erysanbe chew Dosis = ( 15 x 30 mg) ( 15 x 50 mg ) = 450 mg 750 mg / hr Dosis sekali minum = 150 mg 250 mg Dosis dalam resep = 100 mg/ minum dan 300 mg/ hr ( sub dosis) Ephedrin HCl Dosis = ( 15 x 0,8 mg)- ( 15 x 16 mg) = 12 mg 240 mg/ hr Dosis sekali minum = 4 mg 80 mg Dosis dalam resep = 15 mg/ minum dan 45 mg / hr Heptasan Dosis anak 5 th = ( 15 x 0,5 ) 7,5 mg / hr Dosis sekali minum = 2,5 mg Dosis dalam resep = 2 mg/ minum dan 6 mg/ hr (Sub dosis) Dosis obat Erysanbe chew dan heptasan sub dosis, sehingga menghubungi dokter untuk mengkonfirmasi dosis dinaikan. Diasumsikan dokter tidak setuju sehingga dosis obat yang diracik sesuai dengan resep dokter. Sehingga resep tetap diracik. Perhitungan jumlah obat yang dibutuhkan Erysanbe chew = 100 mg x 15 = 1500 mg Sediaan erysanbe chew 200 mg Jumlah yang dibutuhkan = 1500 mg / 200 mg = 7,5 tablet GG = 50 mg x 15 = 750 mg Sediaan GG = 100 mg, Jumlah yang dibutuhkan = 750 mg/ 100 mg = 7,5 tablet Ephedrin HCl = 15 mg x 15 = 225 mg Sediaan Ephedrin HCl = 25 mg Jumlah yang dibutuhkan = 225 mg/ 25 mg = 9 tablet

Heptasan = 2 mg x 15 = 30 mg Sediaan Heptasan = 4 mg Jumlah yang dibutuhkan = 30 mg/ 4 mg = 7,5 tablet.

Proris supp = 4 buah supp Ketepatan pemilihan obat Tidak ada masalah Perhitungan harga obat Resep racikan = (harga satuan tanpa ppn) x ppn x indeks x jumlah tablet + Tuslah + Embalase Erysanbe Chew = (harga satuan tanpa ppn) x ppn x indeks x jumlah tablet = (130.000 : 100 ) x 1,1 x 1,25 x 7,5 = Rp. 13. 406,25 dibulatkan Rp. 13. 500,00 GG = (harga satuan tanpa ppn) x ppn x indeks x jumlah tablet = ( 50.000 : 500 ) x 1,1 x 1,25 x 7,5 = Rp. 1.031, 25 dibulatkan Rp. 1.100,00 Ephedrin HCl = (harga satuan tanpa ppn) x ppn x indeks x jumlah tablet = (150.000 : 1000) x 1,1 x 1,25 x 9 = Rp. 1.856,25 dibulatkan Rp. 1.900,00 Heptasan = (harga satuan + ppn) x indeks x jumlah tablet = ( 18450 : 100) x 1, 25 x 7, 25 = Rp. 1.729, 69 dibulatkan Rp. 1.800,00 Total Resep racikan = 13.500,00 + 1.100,00 + 1.900,00 + 1.800,00 + T (1000) +E (500) = Rp. 19.800,00 Resep non racikan Proris supp = (harga satuan + ppn) x indeks x jumlah suppo + T (1000) +E (500 ) = ( 150.000 : 10) x 1,25 x 4 = 76.500 Harga obat yang harus dibayarkan oleh pasien adalah = Rp. 19.800,00 + Rp. 76.500,00 = Rp. 96.300,00

Anda mungkin juga menyukai