Anda di halaman 1dari 55

NUTRISI MIKROORGANISME

Pujiati S.Si M.Si

NUTRISI
Environmental factors : pH, Temperature, Moisture, etc

Sel
Sel

Sel
Sel
NUTRISI

NUTRISI
Mikrobia memerlukan energi dan bahan-bahan untuk membangun tubuhnya

Proses atau reaksi kimia yang berlangsung dalam kaitanya dengan energi dan bahan-bahan tersebut disebut metabolisme

FUNGSI UTAMA MAKANAN

Ada 5 golongan :
Air Sumber Sumber Sumber karbon Sulfur Sumber aseptor Oksigen dan dan elektron energi Nitrogen

Makroelemen dan Fungsinya


C = Penyusun bahan2 organik sel H = Penyusun air sel, bahan2 organik sel O = Penyusun air sel, bahan2 sel, aseptor elektron dlm respirasi aerob N = Penyusun protein, asam nuklein, koenzim2 S = Penyusun protein2, beberapa koenzim P = Penyusun asam nuklein, fosfolipida, koenzim2 K = Salah satu dr kation anorganik sel, kofaktor u/ beberapa enzim

Mikroelemen dan Fungsinya


Ca = Kation seluler, kofaktor u/ beberapa enzim Mg = Kation seluler, u/ pengikatan enzim pd substrat Fe = Penyusun sitokrom dan protein home atau non home Mn = Kofator anorganik u/ beberapa enzim Mo, Zn, Cu, Co = Penyusun derivat2 koenzimnya, unsur anorganik penyusun enzim2 tertentu Ni, Si, Br = Penyusun vitamin Na, Cl = penyusun garam

Air
Merupakan komponen utama sel
Berfungsi antara lain sebagai sumber oksigen dan alat pengangkut dalam metabolisme

Sumber akseptor elektron

Proses oksidasi biologi adalah proses pengambilan dan pemindahan elektron dari substrat, penangkap elektron ini disebut akseptor elektron

Akseptor elektron adalah agensia pengoksidasi

Pada mikrobia yang dapat berfungsi sebagai akseptor elektron : O2, senyawa organik, NO3-, NO2-, N2O, SO4--, CO2 dan Fe + +
+

Sumber karbon dan energi


Organisme yang dapat memperoleh energi melalui fotosintesis atau melalui oksidasi senyawa anorganik dapat menggunakan CO2 sebagai sumber karbon utama Semua organisme selain tersebut diatas memperoleh karbon yang berasal dari bahan organik. Dan biasanya bahan organik ini berperan sebagai sumber karbon dan energi. Sebagian diasimilasi ke dalam material sel dan sebagian dioksidasi untuk menghasilkan energi

Sulfur dan nitrogen


Kedua unsur ini ada dalam sel terutama dalam bentuk senyawa tereduksi yaitu sulphydryl dan amino groups
Mikroorganisme menggunakan nitrogen dalam bentuk amonium, nitrat, asam amino dan protein. Beberapa mikrobia ada yang dapat menggunakan N2 (gas) sebagai sumber nitrogen Sulfat terutama digunakan dalam bentuk teroksidasi. Tidak semua mikrobia dapat mereduksi sulfat, beberapa memerlukan H2S atau cystein sebagai sumber sulfur

Oksigen
Oksigen selalu ada dalam bentuk air, CO2 dan banyak bahan organik

Banyak mikrobia tergantung pada oksigen molekuler (O2)

O2 mempunyai fungsi utama sebagai akseptor elektron terakhir pada respirasi aerob

ACCESSORY NUTRIENTS
Senyawa yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dalam konsentrasi yang sangat kecil

Senyawa senyawa ini disebut juga faktor pertumbuhan


Ada 3 type accessory nutrients : Asam amino Purin dan pirimidin vitamin

KONDISI PERTUMBUHAN
pH

CO2

Tekanan hidrostatik

Temperatur

Oksigen

pH
Ion H dan OH adalah ion yang paling mobil sehingga perubahan konsentrasinya mempunyai efek yang besar

Ion H terutama berpengaruh terhadap kegiatan enzim. Penyimpangan dari pH optimum akan menghambat bahkan dapat mematikan mikrobia Untuk tiap mikrobia dikenal :
pH minimum pH optimum pH maksimum

Berdasarkan pH optimal untuk pertumbuhannya mikroorganisme :


Mikrobia alkalifil : 8,4 9,5 Mikrobia acidofili : 2 -5 Mikrobia neutrofili / mesofil : 5,5 - 8

Temperatur
Merupakan salah satu Batas-batas daerah faktor penting didalam temperatur untuk kehidupan mikrobia mikrobia : - Temperatur minimum - Temperatur maksimum - Temperatur optimum

Temperatur
Berdasarkan batas 1. Mikrobia psichrofil (cryofil) temperatur : 0-30 oC, optimal 15 oC pertumbuhannya mikrobia 2. Mikrobia mesofil : min. dibedakan menjadi : 15oC, opt. 25-37oC,maks. 45-55oC 3. Mikrobia termofil : min. 40 oC, opt. 55-60oC, maks. 75 oC

Temperatur
Berpengaruh terhadap laju metabolisme

Temperatur tinggi : denaturasi protein dan enzim

Titik kematian thermal: suatu temperatur yang dapat mematikan suatu spesies mikrobia dalam waktu 10 menit pada kondisi tertentu Waktu kematian thermal : waktu yang diperlukan untuk membunuh suatu spesies mikrobia pada suatu temperatur tetap Faktor yang mempengaruhi titik kematian thermal : waktu dan temperatur, kelembaban, spora, umur mikrobia, pH dan komposisi medium

Tekanan Hidrostatik
Mikrobia yang hidup didalam laut dengan tekanan tinggi (mis. Samudra pasifik dengan P > 16.000 pound/inchi persegi : barofil Tekanan tinggi menyebabkan denaturasi protein, inaktifasi enzim, pengecilan volume koloid, menaikan viskositas cairan dan disosiasi elektrolitnya

Karbondiksida

Media nutrient untuk bakteria autotrofik biasanya mengandung sodium bikarbonat dan diinkubasi pada udara yang mengandung CO2 dalam suatu sistem tertutup. Alternative yang lain adalah dilakukan aerasi menggunakan udara yang diperkaya dengan CO2

Karbondiksida
Berdasarkan Sumber Karbon mikroorganisme dibagi menjadi 2 yaitu : Autotroph : m.o yg menggunakan sumber karbon (C) dlm bentuk senyawa anorganik
Heterotoph : m.o yg menggunakan senyawa karbon (C) organik sebagai sumber karbon Terbagi menjadi 2 yaitu : - m.o saprofit : m.o yg dpt menggunakan bhn2 organik yg berasal dr sisa2 jasad hidup atau mati - m.o parasit : m.o yg menggunakan bhn2 organik dr jasad inangnya

Karbondiksida
Berdasarkan Sumber Energi mikroorganisme dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Fototroph
Mikrobia yang menggunakan cahaya (radiasi elektromagnetik) sebagai sumber energi
Anaerobic phototroph (tidak melepaskan Oksigen pada proses fotosintesisnya) Aerobic phototroph (melepaskan oksigen )

Jazad fotosintetik

Karbondiksida

2. Chemotroph
Mikrobia yang mendapatkan energinya melalui reaksireaksi kimia (redoks) dari nutrient substratnya

Jazad chemosintetic

Karbondiksida
Berdasarkan atas Sumber donor elektron m.o di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Litotroph
Mirobia yang menggunakan donor elektron anorganik Contoh : H2, NH3 dan H2S

2. Organotroph
Mikrobia yang menggunakan donor elektron dalam bentuk senyawa organik

Karbondiksida
1. Fotolitotroph

Berdasarkan Sumber Energi dan Donor Elektron mikroorganisme dibagi menjadi 4 yaitu :
2. Fotoorganotroph Mikrobia yang mendapatkan energinya dari cahaya matahari dan menggunakan donor elektron organik

Mikrobia yang mendapatkan energinya dari cahaya matahari dan mengguakan donor elektron anorganik

Contoh : Algae, beberapa bakteri fotosintetik

Contoh : Bakteri belerang fotosintetik

Karbondiksida
3. Chemolilo troph 4. Chemoorganotroph
Mikrobia yangmendapatka n energinya dari reaksi oksidasi bahan organik

Mikrobia yang mendapatkan energinya dari hasil oksidasi senyawa aorganik

Contoh : Bakteri besi, bakteri hidrogen dan bakteri nitrifikasi

Contoh : Mikrobia heterotroph

Karbondiksida
1.

Berdasarkan Kebutuhan Oksigen mikroorganisme dibagi menjadi 5 yaitu :

Aerob Mikrobia yang dapat menggunakan oksigen bebas (O2) sebagai satu satunya aseptor hidrogen terakhir dalam proses respirasinya Anaerob Mikrobia yang tidak dapat menggunakan oksigen bebas sebagai akseptor elektron terakhir Mikroaerofil Mikrobia yang hanya memerlukan oksigen dalam jumlah yang sangat kecil Fakultatif anaerob Mikrobia yang dapat hidup pada keadaan yang arob maupun anaerob Kapnopil Mikroorganisme yg memerlukan kadar O2 rendah dan CO2 tinggi

Interaksi antar mikroba dalam penggunaan nutrien

Sintropik koloni satelit

Cross feeding

SINTROPIK : SIMBIOSIS COMENSALISME

Merupakan fenomena interaksi metabolisme atau interaksi dalam penggunaan nutrisi

Contoh : m.o metan (Anaerob obligat) tidak dapat menggunakan glukosa sebagai substrat, tetapi m.o metan akan tumbuh apabila ada m.o lain yg dpt memfermentasikan glukosa menjadi substrat yg sesuai dngn m.o metan

CONTOH SINTROPIK PD CAWAN PETRI :

m.o metan

m.o heterotroph

CROSS FEEDING : SIMBIOSIS MUTUALISME


Contoh : Pertumbuhan m.o yg satu tergantung pd pertumbuhan m.o yg lain karena kedua m.o tersebut memerlukan faktor tumbuh esensial yg diekskresikan oleh masing2 m.o tersebut

m.o B m.o A

Pujiati S.Si, M.Si

MEDIA
Adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikrobia

Fungsi Media
Untuk isolasi

Untuk memperbanyak Untuk pengujian sifat-sifat fisiologi Untuk perhitungan jumlah mikrobia

SYARAT-SYARAT MEDIA
Mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikrobia Mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan dan pH yang sesuai

Tidak mengandung zat-zat penghambat

Steril

Air Karbon Energi Mineral Faktor tumbuh

Klasifikasi Media
Susunan kimia

Media sintetik komposisi kimiawi medium diketahui dengan pasti Media non sintetik komposisi kimiawi tidak diketahui dengan pasti

Konsis tensi
Berdasarkan

Media cair (Liquid medium)

Berdasarkan

Media Padat (Solid medium) Media semi padat (Semi solid medium)

Fungsi
Media diperkaya

Berdasarkan

Media penguji Media Selektif

Media Khusus

Media diferensial Media untuk perhitungan jumlah mikroba

Media diperkaya
Media yang ditambah zat-zat tertentu (misalnya : serum, darah, ekstrak tumbuhan) sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof tertentu. Medium buatan loeffler ditambah serum (memiara basil difteri) Medium ditambah air tomat untuk menumbuhkan lactobacillus

Media Penguji

Media Selektif

Media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitaminvitamin, asam amino, antibiotik dan sebagainya

Media yang ditambah zat-zat tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain
Mis: Kristal violet menumbuhkan bakteri Gram negatif saja, menghambat bakteri Gram positif

Media Khusus Media untuk menentukan tipe pertumbuhan mikrobia dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan kimia tertentu

Media Diferensial Media yang ditambah zat kimia tertentu, suatu mikrobia membentuk pertumbuhan tertentu, dapat untuk membedakan tipe-tipenya

mis : Darah Agar dapat membedakan bakteri hemolitik dan bakteri non hemolitik.

Media untuk perhitungan jumlah mikrobia

Media yang spesifik untuk perhitungan jumlah mikrobia

Cara membuat media


Mencampur bahan-bahan

Menyaring media
menentukan dan mengatur pH Memasukkan media ke dalam tempat tertentu Sterilisasi media

A and b, Serratia marcesens, grown on MacConkey agar. D Shigella flexneri, grown on MacConkey agar b

Colonies of the bacterium Micrococcus luteus grown on blood agar plates

Zones of hemolysis around colonies of Streptococcus pyogenes growing on a blood agar plate

Fermentation test. Biochemical test such as fermentation are used to study bacterial metabolism and to understand the role of bacteria in the environment

Differential media

Staphylococcus aureus on telluriteglycine medium

E. Coli on Eosin
Methylene blue (EMB) medium. The blackcentered colonies are surrounded by a characteristic metallic green sheen

Enterobacter aerogenes on EMB medium


showing characteristic dark-centered colonies

On pseudomonas agar P (PSP) medium,

Pseudomonas aeruginosa
produces a blue-green water-soluble pigment

Media diferensial

Media diferensial
Fermentasi laktosa (kuning)

Anda mungkin juga menyukai