Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES

Signal Conditioning (Pengkondisi Sin al!"

OLEH # KELOMPOK $II De%o&a 'it&i ana Sito&(s ()*+,+*)-*,! .enita Ma a Sa&i ()*+,+*)*//! K0ai&(nnisa ()*+,+*)**1!

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KIMIA 2AKULTAS TEKNIK UNI$ERSITAS RIAU *+)3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia, rahmat, serta kemampuan untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk tanggung jawab dari dosen atas tugas yang telah diberikan kepada penulis. Dalam penyusunan maupun penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki. Namun,berkat bimbingan dari beberapa pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih terdapat banyak kekurangan. leh sebab itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah !nstrumentasi dan Pengendalian Proses. Makalah ini berisi tentang materi yang berhubungan dengan !ndtrumentasi dan Pengendalian Proses yang membahas tentang signal conditioning. Makalah ini diharapkan dapat memberikan in"ormasi kepada para pembacanya. Penulis menyadari bahwa sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar,penyusunan maupun penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. leh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya umpan berupa kritik, saran, atau apapun bentuknya yang bersi"at membangun dan positi" demi perbaikan makalah ini dan agar makalah ini lebih berdaya guna di masa yang akan datang.

Pekanbaru, #$ Maret #%&'

Penulis

4A4 I PENDAHULUAN

)5) Lata& 4elakang (ensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. )etepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. (ensor digunakan untuk mengubah *ariabel "isik menjadi bentuk energi terukur. +entuk energi ini digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk memberikan indikasi *isual, sebagai sinyal kontrol aktuator atau sebagai sinyal untuk controller . Pengkondisian sinyal mengacu pada modi"ikasi atau perubahan yang diperlukan untuk mengoreksi *ariasi dalam sensor. )arakteristik input , output sehingga output-nya memiliki hubungan linear dengan *ariabel proses yang akan diukur, dan sinyal kemudian akan cocok digunakan oleh unsur-unsur lain dalam loop kontrol proses . )ebanyakan sensor tidak memberikan output yang dapat langsung digunakan untuk tampilan *isual atau kontrol. (alah satu contohnya ialah sensor tekanan, misalnya mengubah bentuk *ariabel "isik ketika tekanan diterapkan memberikan gerak linear yang kemudian harus diubah menjadi tampilan dial-type untuk indikasi langsung atau sinyal listrik untuk tampilan alpha numerik . +ab ini berkaitan dengan pengkondisian sinyal sensor sehingga akan cocok untuk digunakan oleh elemen linear lainnya dalam sistem.

)5* R(6(san 6asala0 Dalam makalah ini penulis mengidenti"ikasi masalah yaitu sebagai berikut . &. /pa yang dimaksud dengan signal conditioning 0pengondisi sinyal1 2 #. /pa saja jenis-jenis teknik pengkondisi sinyal 2 3. +agaimana prinsip pengkondisi sinyal 2

)5- T(7(an Pen(lisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan in"ormasi tentang signal conditioning 0pengkondisi sinyal1.

4A4 II PEM4AHASAN
*5) Signal Conditioning (Pengkondisi Sin al! Pengkondisian sinyal merupakan suatu kon*ersi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses. Dalam hal ini dibedakan menjadi # 0dua1 teknik, yaitu pengkondisi sinyal analog dan pengkondisi sinyal digital.

*5)5) Pengkondisi Sin al Analog A5 P&insi8 Pengkondisi Sin al Analog Prinsip kerja sensor ialah mengubah suatu besaran non elektris yang terukur menjadi suatu besaran elektris. 4ntuk membentuk sensor tersebut kita meman"aatkan *ariabel dinamik yang mempengaruhi karakteristik suatu bahan. Pengkondisi sinyal analog berperan penting sebagai pengubah keluaran sensor ke suatu bentuk yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain pada suatu kontrol proses. Terkadang kita menggambarkan e"ek pengkondisi sinyal sebagai persamaan "ungsi trans"er. Melalui persamaan tersebut kita mengartikan e"ek suatu pengkondisi sinyal pada sinyal masukan. 5adi sebuah penguat tegangan sederhana mempunyai "ungsi trans"er dan suatu konstanta yang ketika dikalikan terhadap masukan tegangan akan memberikan keluaran tegangan. )5 Le9el Sin al dan Pe&(%a0an 4ias (atu dan sebagian besar tipe pengondisi sinyal melibatkan menyesuaian le*el 0magnitido1 dan bias 0nilai nol1 dan suatu tegangan yang mewakili sebuah *ariabel proses. 6ontohnya suatu keluaran tegangan sensor ber*ariasi antara %,# 7 sampai %,8 7 sebagai perubahan *aniabel proses terhadap kisaran pengukuran. +agaimanapun, suatu alat dengan sensor ini harus mempunyai keluaran tegangan ber*ariasi dan % *olt sampai 9 *olt untuk *ariasi yang sama pada *ariabel proses.

)ita melakukan pengkondisi sinyal yang diperlukan dengan pertama mengubah menjadi nol ketika keluaran sensor adalah %,# 7. !ni dapat dilakukan dengan mengurangi %,# dan keluaran sensor, yang disebut pergeseran nol atau penyesuaian bias. (ekarang kita mempunyai tegangan antara % 7 sampai %,' 7, sehingga kita perlu tegangan yang lebih besar. 5ika kita kalikan tegangan dengan &#,9, tegangan keluaran yang baru akan ber*ariasi antara % 7 sampai 9 7 seperti yang diperlukan. :al ini disebut penguatan (amplification) dan &#,9 disebut perbesaran 0gain1. Dalam kasus lain kita perlu membuat keluaran sensor menjadi lebih kecil yang disebut dengan pelemahan 0attenuation1. Dalam mendesain bias dan rangkaian penguat kita harus memperhatikan beberapa "aktor antara lain tanggap "rekuensi, impedansi keluaran, dan impedansi masukan. *5 Linie&isasi (eperti yang ditekankan diawal, suatu perancangan kontrol proses mempunyai sejumlah pilihan karakteristik keluaran sensor terhadap *ariabel proses. (ering kali hubungan yang terjadi antara masukan dan keluaran adalah tidak linier. Menurut sejarah, sirkuit analog dikhususkan untuk melinierkan sinyal. (ebagai contoh, keluaran sensor ber*ariasi dengan tidak linier terhadap *ariabel proses, suatu sirkuit penglinier, idealnya ada;ah sebagai pengkondisi keluaran sensor sehingga tegangan yang dihasilkan menjadi linier terhadap *ariabel proses. (irkuit demikian sulit untuk dirancang dan biasanya beroperasi dengan suatu batas. Pendekatan modem terhadap masalah ini adalah memberikan sinyal nonlinier sebagai input pada komputer dan melinierkannya menggunakan software. -5 Kon9e&si Terkadang pengkondisi sinyal digunakan untuk mengkon*ersi satu tipe *ariasi listrik menjadi yang lain. (ejumlah sensor mempunyai prinsip kerja sebagai perubahan resistansi terhadap *ariabel dinamik. Pada kasus ini, diperlukan suatu sirkuit untuk mengon*ersi perubahan resistansi ini menjadi tegangan atau sinyal tertentu. T&ans6isi sin al merupakan tipe kon*ersi yang penting yang berkaitan dengan control proses standar dan pentransmisian sinyal sebagai le*el arus '-#% m/ dalam kabel. !ni memberikan peningkatan kebutuhan untuk mengkon*ersi resistansi dan le*el tegangan< pada le*el arus yang sesuai pada akhir pentransmisian dan untuk kon*ersi arus kembali ke tegangan

pada akhir penerimaan. (ehingga, kon*ersi tegangan ke arus, arus ke tegangan seringkali digunakan. Anta&6(ka digital, penggunaan computer pada control proses memerlukan kon*ersi "ormat anal=og ke "ormat digital, menggunakan !6 yang disebut analog to digital converter 0/D61 kon*ersi sinyal analog biasanya memerlukan penyesuaian pengukuran sinyal analog agar sepadan terhadap input yang diperlukan untuk /D6. 35 Pen a&ingan dan Pen e8adanan I68edansi Dua pengkondisi sinyal yang lain ialah penyaringan dan penyepadanan impedansi. (eringkali sinyal-sinyal palsu dengan tingkat yang patut diperhitungkan nampak dalam lingkungan industri, seperti sinyal "rekuensi 8% :>. Dalam banyak kasus hal ini memerlukan high-pass, low-pass atau penyaring takik untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang tak diinginkan. Penyaringan semacam itu dapat dilakukan "ilter pasi" dengan hanya menggunakan resistor, kapasitor, dan induktor atau "ilter akti", menggunakan gain dan feedback. Penyepadanan impedansi merupakan elemen penting dan suatu pengkondisi sinyal ketika impedansi internal transduser atau impedansi garis dapat menyebabkan eror pada pengukuran dinamik *ariabel. )edua jaringan pasi" dan akti" itu diterapkan untuk memberikan penyepadanan tersebut. :5 Konse8 Pe6%e%anan (atu dari yang paling penting berkaitan dengan pengkondisi sinyal analog adalah pembebanan dan satu sirkuit pada sirkuit yang lain. (ecara kuantitati" pembebanan dapat dilukiskan sebagai berikut. (uatu keluaran sirkuit terbuka pada sebuah elemen adalah berupa tegangan 7s, ketika masukan suatu elemen adalah ?. Elemen ini dapat berupa sensor atau bagian lain dan sirkuit pengkondisi sinyal seperti sirkuit jembatan atau penguat. (irkuit terbuka artinya bahwa tidak ada yang terhubung dengan keluaran. Pembebanan terjadi ketika kita menghubungkan dengan sesuatu, suatu beban terhadap keluaran dan tegangan keluaran dan suatu elemen jatuh pda suatu harga, Vy @ Vx. pembebanan yang berbeda akan menghasilkan jatuh tegangan yang berbeda pula. (ecara kuantitati", kita dapat menge*aluasi pembebanan sebagai berikut. Teorema the*enin mengatakan bahwa terminal keluaran dari dua buah terminal elemen yang dapat dide"inisikan sebagai sebuah sumber tegangan yang sen dengan impedansi keluaran. /sumsikan

ini adalah resistansi 0resistansi keluaran1 untuk membuat penggambaran menjadi lebih mudah diikuti. !ni disebut model rangkaian persamaan the*enin dan suatu elemen.

45 Si&k(it Pasi' (irkuit jembatan dan pembagi adalah dua teknik pasi" yang telah digunakan untuk pengkondisian sinyal selama bertahun-tahun. Meski sirkuit akti" modem seringkali menggantikan teknik ini, namun masih banyak penerapan yang memberikan keuntungan sehingga metode ini masih berguna. C5 Si&k(it Pe6%agi Prinsip rangkaian ini adalah perubahan nilai tegangan yang diakibatkan perubahan hambatan.

Aambar &. Bangkaian Pembagi Tegangan D5 Si&k(it .e6%atan Prinsip rangkaian ini adalah perubahan tegangan yang diakibatkan perubahan impedansi. (alahsatu keuntungan rangkaian jembatan ini adalah bahwa rangkaian ini dapat didesaian sedemikian rupa sehingga memberikan tegangan keluaran sekitar nol. :al ini berarti bahwa penguatan dapat digunakan untuk meningkatkan le*el tegangan untuk meningkatkan sensiti*itas terhadap perubahan impedansi. (alah satu rangkaian jembatan adalah .e6%atan ;0eatstone tampak pada Aambar #.

Aambar #. Bangkaian 5embatan Cheatstone 0D61

Bangkaian pada Aambar #. adalah rangkaian jembatan tegangan D6, sedangkan rangkaian jembatan untuk tegangan /6 tampak pada Aambar 3.

Aambar 3 Bangkaian 5embatan Cheatstone 0/61 E5 RC 2ilte& Dilter adalah suatu rangkaian yang ber"uingsi untuk menyaring sinyal noise 0derau1 dan suatu pengukuran. (ecara sederhana, "ilter dapat disusun atas sebuah resistor dan sebuah kapasitor. )5 Lo<=8ass RC 2ilte& Bangkaian Low- pass ! filter ini menahan "rekuensi tinggi dan melewatkan

"rekuensi rendah. Dengan kata lain "rekuensi yang melampaui "rekuensi kritis akan ditahan, sedangkan "rekuensi dibawah "rekuensi kritis dibiarkan lewat. (ecara sederhana, rangkaian low - pass !filter dapat dilihat pada Aambar '.

Aambar '. Low-pass ! "ilter Drekuensi kritis adalah suatu "rekuensi dimana perbandingan tegangan keluaran dan tegangan masukan kira-kira %,E%E.

*5 Hig0=8ass RC 2ilte& #igh-pass ! "ilter melewatkan "rekuensi tinggi dan menahan "rekuensi rendah. (ecara skematis #igh-pass ! "ilter tampak pada Aambar 9.

Aambar 9. :igh-Pass B6 Dilter

-5 4and=8ass RC 2ilte& Prinsip kerja $and-pass "ilter adalah menahan "rekuensi rendah dan tinggi bila keduanya melewati suatu batas "rekuensi tertentu. "ilter jenis ini dapat dibuat dan resistor dan kapasitor, tetapi penggunaan induktor dan , atau kapasitor dinilai memberikan hasil yang lebih e"ekti". (ebuah $and-pass ! "ilter dapat disusun dan gabungan rangkaian high-pass filter dan low-pass filter tampak pada Aambar 8.

Aambar 8. ! $and-pass filter 35 4and=&e7e>t 2ilte& +and-reject filter adalah "ilter yang menahan "rekuensi pada rentang tertentu. )arena "ilter jenis mi menahan "rekuensi pada rentang yang cukup lebar. Bespon terhadap penahanan suatu band "rekuensi tertentu ditunjukkan pada Aambar E. (edangkan gambar rangkaian re%ect filter ditunjukkan pada Aambar F. !-band

Aambar E. Bespon penahanan suatu band "rekuensi.

Aambar F. !-band re%ect filter

*5)5*5 Pengkondisi Sin al Digital A5 Ka&akte&istik ADC 6a(8(n DAC5 perasi penting yang berhubungan dengan sinyal analog dan digital adalah kon*ersi digital ke analog yang dilakukan oleh pengubah digital ke analog 0D/61 dan kon*ersi analog ke digital yang dilakukan oleh pengubah analog ke digital 0/D61. /pabila yang akan kita proses besaran analog balk sebagai masukan ataupun keluaran analog sedang unit prosesing yang kita pakai berbasis digital, maka harus dipakai con*erter analog - ke - digital apabila masukan adalah analog dan dibutuhkan con*erter digital - ke- . analog jika keluaran yang dikehendaki adalah analog. 6ontoh besaran analog adalah temperatur, tekanan, kecepatan, suara dan lain sebagainya dimana besaran tersebut tidak dapat dinyatakan dengan nilai logika G&H ataupun logika G%H, maka dibutuhkan perubah , con*erter. Tentunya besaran-besaran temperatur, tekanan adalah berasal dan "enomena aIiam ya harus dirubah kebesaran listrik dengan suatu peralatan yang disebut transducer.

45 Analog to Digital Con9e&te& (ADC! (istem mikroprosesor hanya dapat mengolah 0memproses1 data dalam bentuk biner saja, atau lebih sering disebut besaran digital, oleh sebab itu setiap data analog yang akan diproses oleh mikrokomputer harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk kode biner 0digital1. Tegangan analog yang merupakan masukan dan /D6 berasal dan transducer. Tranducer inilah yang mengubah besaran kontinue seperti temperatur, tekanan, kecepatan, ataupun putaran motor menjadi tegangan listrik. Tegangan listnik yang dihasilkan oleh transducer yang berubah secara kontinyu pada suatu range tertentu disebut tegangan analog, dan tegangan analog ini diubah oleh /D6 menjadi bentuk digital yang sebanding dengan tegangan analognya. /da 3 karakteristik yang perlu diperhatikan dalam pemilihan komponen /D6, antara lain. Resol(si5 Merupakan spesi"ikasi terpenting untuk /D6, yaitu jumlah langkah dan sinyal skala penuh yang dapat dibagi, dan juga ukuran dan langkah-langkah. +oleh juga dinyatakan dalam jumlah bit yang ada dalam satu kata 0digital word1, ukuran =(+ 0langkah terkecil1 sebagai persen dan skala penuh atau dapat juga =(+ dalam m7 0untuk skala penuh yang diberikan1.

Ak(&asi5 /dalah jumlah dan semua kesalahan, misalnya kesalahan non linieritas, skala penuh, skala nol dli. Dapat juga menyatakan perbedaan antara tegangan input analog secara teoritis yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu kode biner tertentu terhadap tegangan input nyata yang menghasilkan tegangan kode biner tersebut. ;akt( kon9e&si5 Caktu yang dibutuhkan untuk mendigitalkan setiap sampel atau yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kon*ersi

C5 Digital to Analog Con9e&te& /da tiga karakteristik yang penting dan D/6 adalah . Besolusi, )ecermatan 0akurasi1 dan &ettling time. Resol(si5 /dalah perubahan terkecil pada output analog. Besolusi selalu sama dengan bobot dan =(+ yang disebut besar langkah 0step si>e1. :arganya akan lebih kecil bila digunakan jumlah bit yang lebih banyak. Dengan menambah jumlah bit maka akan menambah jumlah step untuk skala penuh, karena hanya jumlah bit yang menentukan prosentase resolusi. Ke>e&6atan (ak(&asi!5 )ecermatan, menghubungkan keluaran analog yang diperoleh sebenarnya dengan keluaran yang diharapkan, biasanya dinyatakan dalam prosentase dan skala pentth keluaran. Makin kecil prosentase harga kecermatan, akan semakin akurat dan tentu saja semakin mahal harganya. )adang-kadang kecermatan D/6 dilihat dan linieritasnya. )ecermatan dan resolusi dan D/6 haruslah sebanding. Setting ti6e5 /pabila input-input digital suatu D/6 berubah, bagi le*el ampli"ier dan rangkaian internal lainnya memerlukan waktu untuk memberikan respon menghasilkan suatu harga keluaran

analog yang baru. Caktu yang diperlukan keluaran tersebut untuk menstabilkan sampai $$,$9 J dan harga barunya disebut setting time.

4A4 III PENUTUP -5) Kesi68(lan Pengkondisian sinyal merupakan suatu kon*ersi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses. Dalam hal ini dibedakan menjadi # 0dua1 teknik, yaitu pengkondisi sinyal analog dan pengkondisi sinyal digital. perasi penting yang berhubungan dengan sinyal analog dan digital adalah kon*ersi digital ke analog yang dilakukan oleh pengubah digital ke analog 0D/61 dan kon*ersi analog ke digital yang dilakukan oleh pengubah analog ke digital 0/D61.

DA2TAR PUSTAKA
Anonim,2007. Pengkondisi Sinyal (http://www.elisa.ugm.ac.id/user/archive/Pengkondisi-sinyal.pdf, Diakses 2 !aret 2"#$. Anonim, 2""%. &undamental of 'ndustrial 'nstrumentation and Process Control (http://la(volt.com/instrumentation-of-industrial-and-process-control.pdf,diakses 2 !aret 2"#$

<,,

Anda mungkin juga menyukai