Anda di halaman 1dari 14

Resusitasi Jantung Paru Otak

Oleh : Wesry RN Siburian (209 210 037)

Pembimbing :

dr !enri J"nes #a$anik% S& 'n

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA


KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ANESTESI

RUMAH SAKIT UMUM DR DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR 2014

(')' P*N+'N)'R
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul Resusitasi Jantung Par" Otak dalam rangka melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik &jasamen aragih Pematangsiantar' &alam kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan rasa terimakasih kepada dr' (enri )!nes &amanik, pr!gram Kepaniteraan Klinik menyusun tulisan ini' Penulis menyadari sepenuhnya bah+a tulisan ini masih jauh dari sempurna' %ntuk itulah, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan' em!ga tulisan ini dapat berman,aat dan menambah pengetahuan kita' p' #n yang telah mem!ti*asi, membimbing, dan mengarahkan penulis selama menjalani eni!r di bagian #nestesi dan dalam eni!r di M" #nestesi $ %& &r'

Pematangsiantar, Maret -./0

Penulis

Resusitasi Jantung Paru Otak


Basic life support atau bantuan hidup dasar (BHD) sudah sering diperkenalkan dalam situasi kegawat daruratan. Dalam perkembangannya, metode BHD selalu mengalami penyempurnaan. BHD sangat bermanfaat bagi penyelamatan kehidupan mengingat dengan pemberian sirkulasi dan napas buatan secara sederhana, BHD memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke sistem tubuh terutama organ yang sangat vital dan sensitif terhadap kekurangan oksigen seperti otak dan jantung. Berhentinya sirkulasi beberapa detik sampai beberapa menit, asupan oksigen ke dalam otak terhenti, terjadi hipoksia otak yang yang mengakibatkan kemampuan koordinasi otak untuk menggerakkan organ otonom menjadi terganggu, seperti gerakan denyut jantung dan pernapasan. enyelamatan ini akan sesegera mungkin sangat bermanfaat jika Lebih baik dilakukan ditolong, dan sebaik mungkin.

walupun tidak sempurna daripada dibiarkan tanpa pertolongan. ada saat henti napas, kandungan oksigen dalam darah masih tersedia sedikit, jantung masih mampu mensirkulasikannya ke dalam organ penting, terutama otak, jika pada situasi diberi bantuan pernapasan, kebutuhan jantung akan oksigen untuk metabolisme tersedia dan henti jantung dapat dicegah. Keterlambatan BHD ! menit % menit !$ menit Peluang Keberhasilan (Hidup "# dari !$$ korban &$ dari !$$ korban ! dari !$$ korban

'asus(kasus penyebab terjadinya henti jantung dan henti napas dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. )ontoh kasusnya antara lain adalah tenggelam, stroke, obstruksi jalan napas,

!u"uan dari BHD adalah# !. *encegah berhentinya sirkulasi darah atau berhentinya pernapasan +. *emberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi (melalui kompresi dada) dan ventilasi (melalui bantuan napas penolong) dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui rangkaian kegiatan ,esusitasi -antung aru (,- ). $. R$%&K$'$% (()K*)%( B$%!*$% H'D*P D$($R ,angkaian bantuan hidup dasar pada dasarnya dinamis, namun sebaiknya tidak ada langkah optimal. +. Response astikan situasi dan keadaan pasien dengan memanggil nama.sebutan yang umum dengan keras disertai menyentuh atau menggoyangkan bahu dengan mantap. rosedur ini disebut sebagai teknik /touch and talk0. Hal ini cukup untuk membangunkan orang tidur atau merangsang seseorang untuk bereaksi. -ika tidak ada respon, kemungkinan pasien tidak sadar. !erdapat tiga le,el tingkat kesadaran, -aitu# a. 1adar penuh2 sadar, berorientasi baik terhadap diri, waktu dan tempat b. 1etengah sadar2 mengantuk atau bingung.linglung c. 3idak sadar2 tidak berespon Jika pasien berespon 3inggalkan gawat darurat. o -ika sendirian, tinggalkan pasien sementara, minta bantuan o 5bservasi dan kaji ulang secara regular pada posisi dimana ditemukan dan hindari kemungkinan resiko cedera lain yang bisa terjadi. 4nalisa kebutuhan tim yang terlewatkan untuk hasil yang

Jika pasien tidak berespon o Berteriak minta tolong o $tur posisi pasien. 1ebaiknya pasien terlentang pada permukaan keras dan rata. -ika ditemukan tidak dalam posisi terlentang, terlentangkan pasien dengan teknik log roll, secara o $tur dapat (,- ). o .ek nadi karotis -ika dalam lebih dari !$ detik nadi karotis sulit dideteksi, kompresi dada harus dimulai. enolong awam tidak harus memeriksa denyut nadi karotis cardiac arrest jika pasien tiba(tiba tidak sadar, tidak bersamaan posisi kepala, leher dan sejajar efektif punggung digulingkan. penolong. agar Berlutut secara dengan bahu pasien

memberikan resusitasi jantung paru

Anggap

bernapas atau bernapas tapi tidak normal (hanya gasping). /. .ir0ulation ((irkulasi Compressions Bila tidak ada nadi *ulai lakukan siklus %$ kompresi dan + ventilasi !. 6utut berada di sisi bahu korban +. %. osisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan 6etakkan salah satu tumit telapak tangan pada 7 sternum, diantara + putting susu dan telapak tangan lainnya di atas tangan pertama dengan jari saling bertaut atau dua jari pada bayi ditengah dada

8.

3ekan dada lurus ke bawah dengan kecepatan setidaknya !$$9.menit (hampir + 9.detik)

1. $irwa- (Jalan %apas astikan jalan napas terbuka dan bersih yang memungkinkan pasien dapat bernapas Bersihkan "alan napas o 4mati suara napas dan pergerakan dinding dada o )ek dan bersihkan dengan menyisir rongga mulut dengan jari, bisa dilapisi dengan kasa untuk menyerap cairan. o Dilakukan dengan cara jari silang (cross finger) untuk membuka mulut. 2embuka "alan napas o 1ecara napas !. Head Tilt & Chin Lift a. *embaringkan korban terlentang pada permukaan yang datar dan keras b. *eletakkan telapak tangan pada dahi pasien c. *enekan dahi sedikit mengarah ke depan dengan telapak tangan d. *eletakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah dari tangan lainnya di bawah bagian ujung tulang rahang pasien e. *enengadahkan kepala dan menahan.menekan dahi pasien secara bersamaan sampai kepala pasien pada posisi ekstensi perlahan angkat dahi dan dagu pasien (Head tilt & Chin lift) untuk buka jalan

+. -aw 3hrust a. *embaringkan datardan keras b. *endorong ramus vertikal mandibula kiri dan kanan ke depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas, atau, c. *enggunakan ibu jari masuk ke dalam mulut korban dan bersama dengan jari(jari yang lain menarik dagu korban ke depan, sehingga otot(otot penahan lidah teregang dan terangkat d. *empertahankan posisi mulut pasien tetap terbuka o 4mbil benda apa saja yang telihat o ada bayi, posisi kepala harus normal korban terlentang pada permukaan yang

o )ek tanda kehidupan2 respon dan suara napas o -angan mendongakkan dahi secara berlebihan, secukupnya untuk membuka jalan napas, karena bisa berakibat cedera leher. Jalan %apas !ersumbat o *iringkan pasien ke salah satu sisi o 'eluarkan apa saja objek yang terlihat dalam mulut 4mbil gigi.palsu yang lepas 3inggalkan gigi palsu yang tempatnya Jalan %apas Bersih o ertahanakan jalan napas terbuka dan cek adanya pernapasan normal o -ika dalam beberapa menit terdengar suara seperti gurgling, atau batuk dengan pergerakan dada dan abdomen, perlakukan tetap seperti tidak bernapas, karena pernapasan ini tidak efektif. utuh pada

Pemasangan Oro3pharingeal $irwa- (OP$ o :kuran umum yang tersedia 2 Dewasa besar ; !$$ cm (<uedel no. &) Dewasa sedang ; "$ cm (<uedel no. 8) Dewasa kecil ; #$ cm (<uedel no. %) 4nak(anak ; <uedel no. ! dan no. +

o )ara pemasangan !. *enentukan ukuran 5 4 yang tepat bagi pasien dengan meletakkan 5 4 disamping pipi ke pasien dan sudut memilih 5 4 yang panjangnya sesuai dari sudut mulut hingga rahang bawah (angulus mandibulae) +. *emasang alat, terdapat + cara 2 a. )ara pertama ( ( ( ( ( *embuka mulut dan memasukkan 5 4 terbalik *emutar.merotasi 5 4 jika telah mencapai palatum molle *embuka mulut dengan spatel Dengan hati(hati memasukkan 5 4 hingga ke belakang. ada anak(anak, sebaiknya memakai cara ini, faring karena rotasi dapat menyebabkan patahnya gigi dan kerusakan

b. )ara kedua

%. *engecek ketepatan pemasangan 5 4 dengan memberikan ventilasi pada pasien. -ika pemasangan tepat akan tampak pengembangan dada dan suara napas terdengar melalui auskultasi paru dengan stetoskop selama ventilasi Pemasangan %aso3pharingeal $irwa- (OP$ !. *enentukan ukuran = 4 yang tepat bagi pasien a. *eletakkan = 4 di samping pipi pasien dan memilih = 4 yang b. = 4 panjangnya yang terlalu sesuai dari pangkal cuping hidung sampai dapat menstimulasi gag refle9 cuping telinga panjang sedangkan = 4 yang telalu pendek tidak dapat menjauhkan lidah dari faring anterior +. *elubrikasi ujung = 4 dengan lubrikan larut air (water soluble lubricant) pada untuk meminimalkan tahanan dan menurunkan iritasi = 4 dengan cara memegang = 4 seperti saluran lubang hidung

%. *emasukkan

memegang pensil dan secara perlahan dimasukkan ke dalam lubang hidung pasien dengan bevel menghadap ke nasal septum 8. *endorong alat sepanjang dasar lubang hidung, mengikuti lekukan saluran lubang hidung, hingga pinggiran pangkal = 4 rata dengan lubang hidung &. -ika terjadi tahanan selama insersi, merotasi = 4 bolak balik dengan lembut di antara kedua jari >. -ika tahanan tetap terjadi, tidak memaksakan pemasangan alat karena dapat menyebabkan abrasi dan laserasi mukosa hidung yang dapat mengakibatkan perdarahan dan risiko aspirasi ?. *engecek ventilasi ketepatan pada pasien. pemasangan = 4 dengan memberikan tepat akan tampak -ika pemasangan

pengembangan dada dan suara napas terdengar melalui auskultasi paru dengan stetoskop selama ventilasi 4. Breathing (Pernapasan

-ika pasien bernapas o <ulingkan ke arah recovery position o 5bservasi secara regular

Jika tidak bernapas o Berikan + 9 napas buatan *ulut ke mulut.hidung @ 3utup hidung pasien @ 3iup ke dalam mulut pasien sekitar ! detik @ 6ihat adanya pengembangan dada pada tiap tiupan @ Beri tiupan yang kedua @ Bila melalui hidung, mulut pasien harus ditutup Bag 5al,e 2ask o Bisa digunakan secara efektif bila penolong minimal berdua o 5ksigen o rosedur 2 !. +. %. *emilih ukuran mask yang sesuai dengan pasien dan memasangnya pada wajah pasien *enghubungkan bag dengan mask, jika belum tersambung *eletakkan bagian yang menyempit (apeks) dari masker di atas batang hidung pasien dan bagian yang melebar (basis) diantara bibir bawah dan dagu 8. *enstabilkan masker pada tempatnya dengan ibu jari dan jari dapat diberikan hingga #&A kapasitas reservoir

10

teluntuk membentuk huruf /)0. *enggunakan jari yang lainnya pada tangan yang sama untuk mempertahankan ketepatan posisi kepala dengan mengangkat dagu sepanjang mandibula dengan jari membentuk huruf /B0 &. >. *emberikan ventilasi dengan mengempiskan bag dengan menggunakan tangan lainnya *engobservasi pengembangan dada pasien selama melakukan ventilasi Kompresi dada sa"a o -ika buatan lakukan o )ek karena tidak suatu kondisi di napas tetap dalam dapat diberikan, karena

kompresi ulang bila

tubuh masih ada oksigen sirkulasi. ,e(check dihentikan resusitasi *ulti penolong o Cakinkan ambulans (emergency team) telah dipanggil o astikan seseorang telah mengambil alat yang perlu digunakan napas normal telah kembali, jangan menghentikan

o 6akukan pergantian setiap + menit untuk menghindari kelelahan o Hidari gap waktu dalam pergantian personel secara berlebihan Kapan RJP dihentikan 6 o 4rea menjadi tidak aman o 1taf yang lebih ahli telah datang o 3anda(tanda kehidupan muncul o 3anda(tanda kematian2 rigor mortis, dilatasi pupil o 'elelahan fisik penolong atau sudah %$ menit tidak ada respon

11

D$7!$R P*(!$K$

1. Resusitasi "antung paru pada dewasa dan anak,www.slideshare.net8arena998resusitasi-jantung-paru-padadewasa-dan-anak 2. anduan ,4H4 www.klikdokter.com +$!$2 aru Dahulukan (,- ) 'ompresi , Dada, kampus(

3. ,esusitasi -antung kedokteran.blogspot.com.+$!!

12

Anda mungkin juga menyukai