Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UMUM

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Ketel uap berasal dari kata boil yang artinya mendidih dan menguap. Dengan demikian boiler dapat diartikan sebagai suatu peralatan

pembangkit/pembentuk uap atau disebut juga sebagai suatu peralatan yang berfungsi untuk mengkonversikan energy kimia dari bahan bakar menjadi energy panas pembentukan uap. Adapun tipe tipe dari boiler, antara lain : 1. Fire Tube Boiler (Ketel pipa api) Pada jenis ketel ini nyala api dan gas asap mengalir di dalam bagianbagian dalam pipa, sedangkan di luar pipa di kelilingi oleh air ketel. Panas diserap oleh air secara aliran konveksi dari bagian dalam pipa, tetapi karena permukaan bidang yang dipanaskan terbatas yaitu hanya permukaan saja yang dipanaskan sehingga uap yang dihasilkan sangat kecil (terbatas). Ketel ini umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan tekanan uap dengan kapasitas kecil. 2. Water Tube Boiler (ketel pipa air) Karya Tulis Orientasi Calon Karyawan Pimpinan, PTP Nusantara IV 13. Ketel ini umumnya digunakan pada kebutuhan uap dan tekanan dengan kapasitas besar. Uap yang dihasilkan dari ketel ini terjadi akibat kalor yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar di ruang bakar di berikan kepada air yang mengalir pada pipa-pipa air. Panas atau kalor yang dipindahkan oleh nyala api ke pipa adalah searah pancaran (radiasi) kemudian air menyerap panas dari dinding pipa secara aliran (konveksi). Jenis ketel inilah yang dipakai pada pabrik kelapa sawit bah jambi. Prinsip Kerja Boiler Boiler terdiri dari dua buah main drum, bagian bawah disebut mud drum dan atasnya steam drum, keduanya dihubungkan pipa air tegak. Selain itu didepan main drum, kiri kanan combustion chamber terdapat dua buah header dan steam

header. Masing-masing wall header saling berhubungan dengan mud drum dan steam header, melalui steam collector berhubungan dengan steam drum. Di kiri kanan, muka belakang dan bagian atas boiler dipasang batu dinding tahan api sebagai isolasi panas. Tebal, kekuatan maupun daya isolasinya berlainan disesuaikan dengan kegunaan masing-masing. Disamping itu, dibagian belakang combustion chamber (dapur) dipasang dinding penyekat yang salah satu maksudnya untuk menyalurkan udara panas menuju sela-sela pipa air yang menghubungkan steam drum dan mud drum, selanjutnya melalui tarikan IDF fan keluar ke cerobong asap. Semua pipa-pipa yang berada diluar boiler dibalut dengan semen batu tahan api, sebagai isolasi panas. Dibagian luar batu tahan api, seluruhnya ditutup pakai plat baja setebal 5mm. Pada bagian samping kanan diberi pintu kontrol untuk membersihkan abu dan membersihkan pipa-pipa. Dibagian depan boiler ada 6 buah pintu, masing-masing tiga buah di bagian atas untuk pemeriksaan pipa diruang combustion chamber dan tiga buah bagian bawahnya untuk mengambil abu yang disebut under grate. Pintunya bawah selain untuk mengambil abu juga untuk saluran udara hembusan dari FDF Fan dan udara luar. Pintu atas untuk menyalakan dapur disebut fire grate juga sebagai pintu kontrol dan memasukkan bahan bakar secara manual. Dilantai combustion chamber dimana bahan fiber terbakar terdapat rooster untuk membuang abu ke bawah. Prinsip Kerja Boiler Pada Pabrik Kelapa Sawit Boiler merupakan salah satu dari beberapa alat proses dalam pabrik pembuatan kelapa sawit. Boiler adalah alat yang di gunakan untuk menghasilkan steam. a. Inspeksi dan Persiapan Pengapian boiler Langkah persiapan yang harus dilakukan : 1. Yakinkanlah bahwa semua bagian-bagian yang berputar dan

bergerak/bergeser telah diberi minyak pelumas secukupnya.

2. Masuklah ke dalam ruang pembakaran dan periksa secara berhati-hati kondisi roster, kondisi dinding dapur, dan nozel udara apakah ada kemungkinan tersumbat. 3. Yakinkanlah bahwa alat kontrol tekanan ruang dapur telah berfungsi dengan sempurna. 4. Periksa semua damper pengatur udara untuk dicoba dan diteliti ratio (perbandingan) pembukaan alat penyetel dengan posisi damper. Buka penuh damper Induced Draft fan. 5. Periksa kwantity (jumlah) bahan bakar apakah sudah cukup tersedia untuk pengoperasian awal. 6. Operasikan peralatan pengisi bahan bakar dalam keadaan kosong untuk meneliti fungsinya. Selanjutnya masukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar hingga merata diatas rangka bakar dan lakukan pengapian untuk pemanasan awal dengan tanpa mengoperasikan komponen-komponennya kecuali Instrument Panel. 7. Untuk pengoprasian ketel, pada saat pemanasan awal keterangan blow down pada header Atas dan kerangan starting valve harus terbuka penuh. Kedua kerangan ini boleh ditutup penuh setelah main steam valve (kerangan utama) dibuka. b. Pengapian boiler Setelah persiapan pengapian telah terpenuhi, yakinkan bahwa didalam ruang dapur telah menerima panas secara merata, dan dari keterangan Air Vent telah keluar steam yang berarti tidak akan terjadi pemuaian mendadak, dan telah diperoleh tekanan pada ketel min. 1-1,5 kg/cm2 selama pemanasan awal. Maka kita dapat melakukan pengapian dengan mengikuti prosedur dibawah ini : 1. Periksa Kondisi air dalam water level (gelas penduga). 2. Operasikan komponen-komponen seperti : a. Double damper b. Draft Control Perhatikan jika ada kesalahan fungsinya.

3. Operasikan I.D.fan dengan damper ditutup sama sekali. Perlu diketahui bahwa didalam Boiler Panel dilengkapi dengan system Inter lock. 4. Setelah I.D. Fan beroperasi normal, posisikan handle draft control ke posisi Auto. 5. Operasikan F.D.Fan dengan damper utama ditutup sama sekali dan damper udara dibawah fire grate tetap buka 30 40 %. 6. Operasikan jet Fan (2nd F.D.Fan) dengan damper utama dibuka 50-70%, damper ke ruang bakar dibuka 30 % dan damper udara ke chute bahan bakar sesuai kebutuhan (lihat posisi jatuhnya bahan bakar didalam ruang bakar). Biarkan kondisi seperti ini selama 15 menit untuk menstabilkan system balancing draft didalam ruang dapur. 7. Perhatikan bila boiler yang menggunakan Super Heater. Maka pada saat start pengoperasiannya kerangan blow down pada super heater dan starting valve harus terbuka 100% : gunanya agar kandungan air yang tertinggal didalam pipa super heater keluar. Kerangan blow down dari super heater ini dapat ditutup setelah Main Steam valve (kerangan utama) dibuka. 8. Operasikan alat pensupply bahan bakar (Rotary Feeder). 9. Karena pembakaran didalam ruang dapur belum besar, jatuhkan bahan bakar secara perlahan-lahan hingga tekanan furnace mencapai -5 s/d 10mm Ag, prosedure ini harus ditempuh secepat mungkin setelah tekanan dapur menaik, sebab kemungkinan timbul tekanan balik (back fire). Jangan berdiri tepat didepan lobang pengisian. 10. Tutup kerangan buang udara (Air Vent) bila tekanan Boiler mencapai 0,5 1 kg/cm2. 11. Untuk menaikkan tekanan dapat dilakukan dengan jalan membuka damper utama F.D.Fan yang dapat dikontrol melalui instrument panel. Ikuti prosedur-prosedur menaikkan tekanan dibawah ini : Untuk menaikkan tekanan harus ikut mempertimbangkan faktor thermal expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding dapur dan bagian-bagian lain ketel agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat pemuaian paksa.

Menaikkan tekanan dengan tiba-tiba akan mengakibatkan bahaya kebocoran atau retak pada pasangan batu api. Pada saat tekanan Boiler naik secara perlahan-lahan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Apabila Uap mulai terjadi, setiap kerangan uap harus dioperasikan untuk menjaga agar handle dari masing-masing kerangan itu dapat bergerak bebas walaupun ada thermal expansi. 2. Untuk Boiler baru, apabila tekanan mencapai 5-10 kg/cm2 setiap sambungan dengan mur pada tutup manhole harus dikencangkan kembali. Meter level air, kerangan pembuang, meter tekanan dan peralatanperalatan lainnya harus diinspeksi kefungsiannya. 3. Apabila ketel telah mencapai tekanan kerja normal, kerangan pengaman (safety valve) harus dicoba kefungsiannya dengan jalan mengangkat handlenya untuk meyakinkan bahwa kerangan pengaman itu dapat bekerja dengan baik. 4. Lakukan pemanasan pada steam pump, agar steam pum dapat tetap stand by untuk menjaga apabila arus listrik putus pada saat boiler sedang full operation. 5. Diperiksa bagian luar dari dapur dan ducting atas kemungkinan rusak yang disebabkan oleh thermal expansie. 6. Diteliti apakah ada kondisi yang kemungkinan abnormal pada setiap bagian yang berputar atau bergerak. Perhatian khusus diberikan pada kemungkinan terlalu panasnya Induced Draft fan. 7. Penyaluran uap pada waktu operasi normal dari ketel . a. Setiap kerangan pembuang (drain valve) pada pemipaan uap harus dibuka. b. Yakinkanlah bahwa tidak ada terjadi bahaya Hummering air, atau bunyi abnormal atau kebocoran setelah dibukanya keran stop utama. c. Pembukaan total kerangan uap uap utama secara tiba-tiba harus dihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan turunnya tekanan

secara tiba-tiba dan kenaikkan level air yang tiba-tiba, yang akan menyebabkan bahaya lanjutan. Prinsip Kerja Boiler Pada PLTU Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.

Gb 1 water tube boiler Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi. Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat dibedakan menjadi :
1. 2. 3. 4.

PLTU Batubara PLTU Minyak PLTU gas PLTU nuklir atau PLTN Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses

pembakarannya, yaitu PLTU dengan pembakaran batu bara bubuk (Pulverized Coal / PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara curah (Circulating Fluidized Bed).

Perbedaan antara PLTU Batu bara dengan PLTU minyak atau gas adalah pada peralatan dan sistem penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan limbah abunya. PLTU batubara mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak dan lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas. PLTU gas merupakan PLTU yang paling sederhana peralatan bantunya.

Gb 2 Tata letak Pulverized Coal (PC) Boiler Batubara

Gb 3 Tata letak Circulating Fluidized Boiler (CFB)

Ditinjau dari tekanan ruang bakar boilernya, PLTU dapat dibedakan menjadi:
1. 2. 3.

PLTU dengan Pressurised Boiler PLTU dengan Balanced Draft Boiler PLTU dengan Vacuum Boiler Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa

disebut draft atau tekanan statik didalam ruang bakar dimana proses pembakaran bahan bakar berlangsung. PLTU denganpressurised boiler (tekanan ruang bakar positif) digunakan untuk pembakaran bahan bakar minyak atau gas. Tekanan ruang bakar yang positif diakibatkan oleh hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). Gas buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena perbedaan tekanan.

Gb 4 Jenis-jenis Tekanan (Draft) Boiler

Gb 5 Skema Balanced Draft Boiler

PLTU

dengan Balanced

Draft

Boiler (tekanan

berimbang)

biasa

digunakan untuk pembakaran bahan bakar batubara. Tekanan ruang bakar dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir, biasanya sekitar 10 mmH2O. Tekanan ini dihasilkan dari pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap paksa ( Induced Draft Fan, IDF) dan kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). FDF berfungsi untuk menyuplai udara pembakaran menuju ruang bakar (furnace) di boiler, sedangkan IDF berfungsi untuk menghisap gas dari ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong. Sedangkan PLTU dengan vacum boiler tidak dikembangkan lagi, sehingga saat ini tidak ada lagi yang menerapkan PLTU dengan boiler bertekanan negatif. Siklus Air di Boiler Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan ditampung didalamsteam drum. Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum. Di dalameconomiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.

Gb 6 Economiser tipe pipa bersirip (finned tubes)

Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipadown comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan temperatur. Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipapipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya. Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump).

Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
1. 2.

Waktu start (pemanasan) lebih cepat Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa pemanas pada saat start maupun beban penuh.

3.

Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

Gb 7 Siklus air

Anda mungkin juga menyukai