Anda di halaman 1dari 1

Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan alami dan radikal bebas. Yogyakarta : Kanisius Soetmaji, D.W. 1998.

Peran Stress Oksidatif dalam patogenesis Angiopati Mikro dan Makro DM. Dalam Medica. 5 (24): 318-325. Radikal bebas memeiliki reaktivitas senyawa yang tinggi, yang dapat mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal. Bila radikal baru tersebut bertemu dengan molekul lain akan terbentuk radikal baru lagi, dan seterusnya sehingga akan terjadi reaksi berantai (chain reactions). Reaksi seperti ini akan berlanjut terus dan baru akan berhenti apabila reaktivitasnya diredam oleh senyawa yang bersifat antioksidan menurut Soeatmaji (1998) Radikal bebas (free radical) adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luar. Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif. Akan tetapi, bila elektron yang terikat berasal dari ikatan kovalen (umumnya biomakromolekul, seperti lipid, protein, maupun DNA), akan sangat berbahaya karena ikatan yang digunakan secara bersama-sama pada orbital terluarnya. Kerusakan sel akan berdampak negatif pada struktur dan fungsinya. Oleh sebab itu, tubuh kita memerlukan suatu substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan meredam dampak negatifnya

Flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan yang merupakan sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi. Senyawa flavonoid juga terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat, yaitu sebagai antioksidan yang dapat menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi nitrit oksida (NO) yang berperan melebarkan pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Anda mungkin juga menyukai