Anda di halaman 1dari 15

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Berdasarkan sifat fisisnya campuran dapat dibagi atas campuran homogen dan campuran heterogen. Secara fisis campuran dapat dipisahkan dengan cara penyaringan, pengkristalan, penyulingan, kromatografi, sublimasi, dan dekantasi. Pada percobaan ini, dilakukan kromatografi. Cara pemisahan campuran zat berdasarkan perbedaan kecepatan perembesan dari zat-zat dalam campuran tersebut didalam suatu media pelarut disebut dengan kromatografi. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu cromos yang berarti arna dan graphos yang berarti menulis. Kromatografi pertama kali diberikan oleh !ichel "s ett, seorang ahli botani #usia yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan klorofil dan pigmen lainnya dari ekstrak tanaman. Pada praktikum ini dibahas tentang kromatografi. Kromatografi kertas paling sering digunakan dilaboratorium. Kromatografi kertas digunakan untuk pemisahan zat berpori% untuk arna. Bahan yang dipakai dapat berupa kertas saring $kertas memisahkan komponen-komponen penyusun campuran. arna dasar tinta, karena

Kromatografi kertas ini dipakai untuk memisahkan zat

ada katanya arna tinta terdiri dari beberapa komponen arna penyusun. Kromatografi &uga mempunyai arti teknik pemisahan suatu zat yang didasarkan pada perbedaan migrasi, komponen-komponen yang dipisahakan antara dua fase. Kromatografi ini &uga termasuk teknik kimia yang sangat penting dalam banyak bidang penelitian. Karena itulah dalam percobaan ini kita akan membahas dengan berbagai aspek dari prose kromatografi dan men&elaskan secara sederhana prinsip ker&a kromatografi.

1.2. Tujuan percobaan 'ntuk mengetahui pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi kertas. !enghitung harga #f dari pemisahan suatu senya a sehingga dapat diketahui sifat senya a dari pemisahan tersebut !engetahui sampel arna. arna- arna penyusun $utama maupun pelengkap% suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTA A


Kromatografi pertama kali diberikan oleh !ichel " ett, seorang ahli botani #usia yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan klorofil dengan pigmen lainnya dari ekstrak tanaman. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu cromos yang berarti arna dan graphos yang berarti menulis. Karena hasilnya merupakan padatan $gambar% yang ber arna. Pemisahan dengan cara kromatografi dibedakan dalam dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Sehingga dapat dikatakan bah a kromatografi ialah teknik pemisahan yang didasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dibedakan atas dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. (pabila kedua fase tersebut tidak ada, maka proses kromatografi pun tidak dapat ber&alan. )leh karena itu, pada kromatografi selalu fase yaitu * zat yang dianalisis merupakan fase mobile $bergerak% fase stasioner $diam% tempat dimana zat $sampel% bergerak ada beberapa cara dalam mengelompokkan teknik kromatografi mulai dari mekanismenya sampai teknik yang digunakannya. +isini metode kromatografi sebagian dikelompokkan berdasarkan pada mekanisme pada distribusi fase * Kromatografi cairan-padat +itemukan oleh "s ett, pada tahun ,-.,, telah digunakan secara luas untuk analisis organik dan biokimia. Pada kromatografi ini fase geraknya adalah gas dan fase diamnya adalah padatan yang amorf dapat menyerap. Pada umumnya sebagai isi kolom adalah silica gel atau alumina yang mempunyai angka banding luas permukaan terhadap /olume sangat besar. Sayangnya hanya ada beberapa bahan penyerap, maka pemilihannya sangat terbatas. Pada kromatografi ini, koefisien distribusi untuk serapan kali tergantung pada kadar berat. 0al ini menyebabkan pemisahan tidak sempurna.

Kromatografi cairan-cairan Pada kromatografi ini, fase diamnya adalah cairan dan fase geraknya berupa cairan &uga yang dilapisi pada padatan yang inert. Kromatografi ini &uga dapat disebut sebagai kromatografi partisi. "eknik kromatografi ini dikenalkan oleh !artin dan Syinge pada tahu ,-1,. 2ase diam terdiri dari lapisan berlapis cairan yang melapisi permukaan dari padatan yang berpori-pori. (da banyak macam kombinasi cairan yang dapat digunakan sehingga metode ini sangat berguna lebih lan&ut, koefisien distribusi sistem ini lebih tidak bergantung pada kadar, sehingga memberikan pemisahan lebih sempurna. Kromatografi 3as-Padat Pada metode ini yang men&adi fase geraknya adalah gas dan fase diamnya berupa padatan yang dapat menyerap. !etode ini digunakan sebelum ,455-an untuk memurnikan gas. Pada aktu dulu teknik ini tidak berkembang karena keterbatasannya yang sama seperti halnya kromatografi cairan-padat, tetapi penelitian lebih lan&ut dengan macam fase padat baru memperluas penggunaan metode ini. Kromatografi gas-cairan Pada metode ini yang men&adi fase geraknya adalah gas dan fase diamnya berupa cairan yang dilapisi pada padatan yang inert. !etode ini merupakan pemisahan yang sangat efisien dan serbaguna. "eknik ini telah menyebabkan re/olusi dalam kimia organik, se&ak dikenalkan pertama kali oleh 6ames dan !artin pada tahun ,578. 0ambatan utama adalah bahan cuplikan harus memiliki tekanan uap paling tidak beberapa suhu pada suhu kolom. Sistem ini sangat baik sehingga dapat dikatakan sebagai metode pilihan dalam kromatografi karena dapat memisahkan dengan cepat dan peka.

!acam-macam kromatografi * Prinsip * * Kromatografi partisi 9 pembagian berdasarkan perbedaan koefisien pembagian $distribusi% dari zatzat terhadap 8 fase air. bila suatu zat berada dalam 8 fase $cairan yang tak bercampur% misal eter dan air dikocok maka zat akan terbagi dalam pelarut ini dalam perbandingan yang tetap. Sebagai fase stasioner, air yang diikatkan pada zat-zat yang inert Sebagai fase mobil, zat yang akan diperiksa dilarutkan dalam sebagai pendukung seperti selulosa gel. pelarut organik, zat mempunyai koefisien distribusi terkecil akan tinggal dan seterusnya yang memilki koefisien distribusi terbesar akan ikut keluar. Perbandingan antara &arak yang dibuat oleh zat dan &arak yang dibuat pelarut adalah konstan sehingga apabila kita melakukan kromatografi suatu zat yang tidak diketahui #f-nya maka dapat kita lihat pada buku standar zat. Kromatografi kertas Prinsipnya sama dengan kromatografi pembagian tetapi sebagai pendukung $zat inert% disini ialah kertas saring yang sifatnya kapiler. Pelarut yang sering digunakan ialah pelarut organik karena cepat menyerap sehingga akan naik lebih cepat daripada pelarut organik $air pada kertas%. Berdasarkan koefisien pembagian zat yang lebih mudah larut dalam pelarut anorganik, pelarut eluar biasanya percampuran $air amonia% dengan pelarut organnik $kloroform, butanol, dll%. Kromatografi (dsorbsi $kolom% Prinsipnya berdasarkan pada berbeda-bedanya adsorben $selektif% terhadap sesuatu zat. Kromatografi adsorbsi memiliki 8 fase, yaitu padat dan fase cair $pelarut%. Pelarut memegang peranan dalam metode ini, bila polaritas besar

adsorpsi sedikit, sebaliknya bila polaritas kecil adsorpsi besar. Kromatografi kolom ter&adi apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak melalui sebuah kolom kemudian setiap komponen terpisahkan berupa zonazona pita. Pada kromatografi analitik setiap komponen yang keluar dari kolom akan dicatat oleh rekorder dan disa&ikan dalam bentuk puncak $peak% yang menun&ukkan konsentrasi eluen sebagai fungsi aktu. Kromatografi planar $kromatografi lapis tipis dan kertas% Kromatografi lapis tipis menggunakan berbagai macam senya a anorganik dengan butiran halus seperti aluminium oksida, silica oksida, magnesium karbonat, kalsium karbonat, dan lain-lain, dan senya a organik seperti pati dan selulosa yang dilapiskan pada penyangga padat seperti pelat gelas dan plastik aluminium. (pabila fase diam diimpregnasi yang tidak bercampur dengan fase gerak, dapat dilakukan metode kromatografi partisi. Kromatografi lapis tipis atau :;C, seperti kromatografi kertas tidaklah mahal dan sederhana men&alankannya. +ibandingkan kromatografi kertas lebih cepat proses itu mungkin memerlukan aktu setengah &am. :;C sangat popular dan secara rutin banyak digunakan dilaboratorium. !edium pemisahnya berupa lapisan barangkali sebesar atau setebal 5,, - 5,. mm zat adsorben pada lempeng kaca, plastic, aluminium, lempeng yang lazim berukuran 85 < 7 cm. =at padat yang lazim adalah aluminium, gel silica, dan selulosa. 2ase gerak untuk kromatografi planar dapat dipilih diantara berbagai pelarut murni atau pelarut campur, tergantung kepada senya a yang dipisahkan, sifat kimia fase diamnya, dan metode kromatografi yang dipilih untuk pemisahan itu. Polaritas pelarut dapat dipilih dan diatur dengan mencampur pelarut polar dengan pelarut tidak polar atau kurang polar. Kromatografi lapis tipis merupakan teknik pemisahan yang banyak dipakai untuk menentukan kemurnian produk industri farmasi. Banyak digunakan dilaboratorium kimia untuk pengka&ian biokimia dan biologi pada pengembangan kondisi optimum untuk pemisahan pada kromatografi kolom, karena dapat menggunakan fase diam yang sama dan hasilnya dapat diketahui relatif tepat

cepat. Kromatografi kolom tertutup Yang termasuk dalam golongan ini adalah kromatografi gas dan kromatografi cair, masing-masing dapat dibagi dalam subgolongan yang lebih spesifik. Kromatografi gas dapat dibagi dalam kromatografi gas-padat, dan gascair. Sedangkan kromatografi cair dibagi dalam kromatografi cair-padat, cair-cair, penukar ion, ekslusif, fase terikat, dan cairan super kririh. Kromatografi gas memisahkan komponen campuran senya a kimia berbentuk gas dengan sistem adsorpsi pada fase diam padat atau system partisi diantara fase diam cair yang melapisi penyangga padat dan fase gerak gas. "u&uan utama pada kromatografi gas adalah resolusi, kecepatan, dan kapasitas sample. Pada kromatografi cair kiner&a tinggi memisahkan komponen campuran senya a kimia terlarut dengan sistem adsorbsi pada fase diam padat atau sistem partisi diantara fase cair yang terikat pada penyangga padat, dan fase gerak cair. Kromatografi cair kiner&a tinggi dapat memisahkan makromolekul, ion, bahan atom yang telah stabil, polimer, dan berbagai gugus polifungsi dengan berat molekul tinggi. Berbeda dengan hasil interaksi spesifik setara molekul senya a dengan fase diam dan fase gerak. Berdasarkan se&arah, kromatografi cair mendahului gas selama bertahun-tahun, tetapi ide-ide teoritis dan peralatan modern yang menghasilkan kiner&a yang sangat efisien baru dikembangkan pertama kali dalam kromatografi gas. +alam kromatografi cair, zat terlarut dapat berinteraksi secara kuat dengan cairan fase bergerak, dan selan&utnya interaksi fase bergerak ini dengan fase stasioner dapat berpengaruh besar terhadap retesi zat terlarut. Polaritas +alam kromatografi, polaritas memegang peranan yang sangat penting yaitu dalam kromatografi sifat polaritas khususnya digunakan sebagai petun&uk sifat zat terlarut, adsorben, dan senya a yang akan dipisahkan. (ir yang termasuk zat pelarut, konfigurasi elektronnya, dan geometri molekulnya dapat

menghasilkan dipol permanen yang sangat kuat. )leh karena itu, air dianggap memiliki polaritas yang sangat kuat. Senya a lain yang memiliki atom oksigen seperti alcohol, keton, eter, dan ester memiliki dipol yang lebih lemah daripada air, oleh karena itu polaritas &uga kecil. >amun, demikian benzene yang mempunyai struktur simetris dan tidak mempunyai dipol ira memiliki a an elektron yang dapat terprotonasi apabila ada senya a polar yang mendekatinya. Senya a benzene memiliki polaritas yang lebih besar daripada senya a-senya a hidrokarbon lain. Pada umumnya, polaritas senya a organik meningkat dengan bertambahnya gugus fungsional, dan berkurang dengan bertambahnya berat molekul. )leh karena itu, karbohidrat sederhana termasuk kedalam senya a yang sangat polar karena memiliki banyak gugus hidroksil, polaritas &uga dapat digunakan untuk menggambarkan sifat molekul yang benar-benar mengandung muatan positif dan negatif.

BAB ! "ET#D#L#$I PE%&#BAAN !.1. Alat 'an ba(an


..,.,. Alat ) alat 3elas kimia ,55 ml Kertas saring Penggaris Pensil dan pulpen Pipet ukur ,5 ml 3unting 6arum !.1.2. Ba(an "inta merah "inta hitam "inta biru ?kstrak ma ar ?kstrak pandan Pelarut (@uadest Pelarut ?tanol Pelarut (seton (@uades

!.2. Pro*e'ur percobaan


+ipotong kertas saring persegi pan&ang dengan ukuran pan&ang ,5 cm dibuat hingga ada . potongan kertas saring dengan ukuran yang sama. +iberi garis batas sekitar , cm dari batas ba ah kertas dan , cm dari batas atas dengan menggunakan pensil.

+iberi noda $titik% tinta biru, tinta hitam, ekstrak bunga sepatu, ekstrak pandan yang kecil pada dari batas ba ah pada masing-masing kertas saring.

+imasukkan masing-masing kertas-kertas tersebut dalam gelas kimia yang telah diisi terturut-turut dengan a@uades, etanol, dan aseton. +ibiarkan air merembes naik hingga batas atas kertas, diambil dan dikeringkan. +iukur &arak yang ditempuh pelarut dan komponen-komponen noda yang terpisahkan, pada masing-masing kertas saring. +ihitung hargaan #f dari masing-masing noda.

BAB + HASIL DAN PE"BAHASAN


+.1. Ha*,l Percobaan >o. Pelarut >oda "inta 0itam "inta Biru ?ks. Bunga sepatu ?ks. Pandan "inta 0itam 8 ?tanol "inta Biru ?ks. Bunga sepatu ?ks. Pandan "inta 0itam . (@uades "inta Biru ?ks. Bunga sepatu ?ks. Pandan +.2. Pe-ba(a*an Prinsip percobaan kromatografi adalah memisahkan campuran zat-zat berdasarkan perbedaan kecepatan perembesan dari zat-zat dalam campuran tersebut didalam suatu medium pelarut. +engan kata lain, memisahkan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dipisahkan diantara dua fase $fase diam dan fase gerak%. 0al yang menyebabkan ada tidaknya noda yang larut sangat dipengaruhi oleh polaritas tinta dan pelarut yang digunakan. !isalnya sa&a pada pelarut akuades yang memiliki polaritas yang sangat kuat karena memiliki konfigurasi elektron, dan geometri molekul yang dapat menghasilkan dipol permanen yang sangat kuat apabila dicelupkan tinta spidol biasa kedalamnya menghasilkan /ariasi arna akan arna noda. 0al ini dikarenakan tinta spidol bersifat polar 6arak noda ..7 . A,7 B 5 5 , 7,B 5 5 5 5 6arak pelarut 7 7,7 ,,7 , 4,A 4,A B 8,. 4 4 4,7 4,7 #f 5,B 5,71 1,. B 5 5 5,71 5,,1 5 5 5 5

(seton

&uga, begitu pula sebaliknya. Pada percobaan ini yang men&adi fase gerak adalah pelarutnya, sedangkan yang men&adi fase diam adalah kertas saring yang

digunakan. 2aktor-faktor yang mempengaruhi harga #f adalah &arak yang ditempuh komponen dan &arak yang ditempuh pelarut. 2aktor ini didapat dari rumus harga #f yaitu pan&angnya &arak yang ditempuh komponen dibagi dengan &arak yang ditempuh pelarut. Kromatografi Kertas Prinsip kromatografi kertas yaitu berdasarkan perbedaan koefisien dari zat-zat terhadap dua fase tetapi sebagai pendukung $zat inert% disini ialah kertas saring yang sifatnya kapiler. Pelarut yang sering digunakan ialah pelarut yang cepat menyerap sehingga akan naik lebih cepat. !etode kromatografi kertas ini digunakan karena peralatan yang dipakai tidak perlu alat-alat yang teliti dan mahal. +imana hasil-hasil yang lain dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-materi yang sangat sederhana. 6adi, cukup dengan metode ini sa&a kita sudah dapat melakukan percobaan dengan hasil yang baik. Kromatografi Berdasarkan &enis kromatografi planar kromatografi lapis tipis, dan kromatografi kertas. kromatografi kolom kromatografi kolom terbuka, kromatografi gas-cair, kromatografi cair-cair, dan kromatografi cair supertiti ;arutan polar adalah suatu keadaan gometri molekulnya dapat menghasilkan dipol permanen yang kuat. ;arutan non polar adalah suatu keadaan senya a yang konfigurasi elektronnya dan geometri molekulnya tidak dapat menghasilkan dipole permanen yang kuat, melainkan hanya menghasilkan dipole permanen yang

lemah. ;arutan semi polar adalah zat uang larut sempurna yaitu larutan yang se&enis.

BAB .

PENUTUP
..1. e*,-pulan Kromatografi kertas merupakan kromatografi dengan kertas penyarin sebagai penun&ang fase diam dan fase geraknya berupa cairan yang terserap diantara struktur pori kertas. 'ntuk pelarut a@uades, pada sampel tinta hitam, tinta biru, ekstrak bunga sepatu dan ekstrak pandan tidak menghasilkan noda, sehingga harga #f masing-masing tinta dan ekstrak #f C 5. 'ntuk pelarut aseton, pada pada sample tinta hitam, tinta biru, ekstrak bunga sepatu dan ekstrak pandan menghasilkan noda bunga sepatu #f C 1,., dan ekstrak pandan #f C B. 'ntuk pelarut etanol, pada sampel tinta hitam, tinta biru, ekstrak bunga sepatu dan ekstrak pandan harga #f pada tinta hitam dan tinta biru #f C 5, sedangkan pada ekstrak bunga sepatu #f C 5,71, dan ekstrak pandan #f C 5,,1. - +ari keterangan diatas, dapat diketahui komponen $utama maupun pelengkap%, yaitu * - Pelarut * - Pelarut * akuades, masing-masing tinta adalah hitam, merah, biru. etanol, tinta hitam, tinta mera penyusun utama, tinta biru penyusun utama biru muda. - Pelarut * aseton, sama dengan etanol. ..2. Saran - +alam penentuan noda, sebaiknya menggunakan alat yang dapat menentukan &arak noda dengan tepat karena banyaknya noda tersebut sehingga pengukurannya hanya dengan perkiraan sa&a. - +alam percobaan dapat dilakukan dengan menggunakan larutan lain agar dapat lebih mengetahui bagaimana pengaruh larutan terhadap harga arna penyusun arna masingmasing, untuk sampel tinta hitam #f C 5,B, tinta biru #f C 5,71, ekstrak

#f.

DA/TA% PUSTA A

+ay, #.(, 6unior dan (.;. 'nder ood. 855A. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. ?rlangga * 6akarta 0erdayan Sumar, dkk. ,--7. Kimia Analitik Instrumen. :K:P Semarang Press * Semarang Keenan. ,-41. Ilmu Kimia Untuk Universitas. 3elora (ksara Pratama * 6akarta. Satradarma, dkk. 8551. Asas-Asas Pengembangan Prosedur Analisis. (irlangga 'ni/ersity Press * Surabaya

Anda mungkin juga menyukai