DISUSUN OLEH:
MAYORA DEVELOPMENT PROGRAM FACTORY PT. MAYORA INDAH, TBK. MAYORA GROUP 2013
Nilai Z Nilai Z adalah suhu (F atau C) yang diperlukan untuk mengubah nilai D sebesar satu log. Contoh: Jika Z= 10 C, menunjukkan jika nilai D pada 100 C = 50 menit, maka pada suhu 110 C, nilai D= 5 menit. Nilai Z diperoleh dari kurva yang diplot pada kertas semilog dengan ordinat nilai D, sedangkan absisnya adalah suhu dalam derajat Fahrenheit. Secara matematis Z merupakan 1/slope dari kurva TDT Nilai F Nilai F adalah jumlah waktu (dalam menit) pada suhu tertentu yang diperlukan untuk menghancurkan sejumlah mikrobia. Nilai F tergantung pada suhu proses dan nilai Z. F = D (log a log b) Ket. : a = jumlah mikrobia awal b = jumlah mikrobia akhir D = jumlah waktu pada suhu tertentu untuk membunuh 90% populasi mikrobia yang ada. Fo adalah jumlah waktu (dalam menit) pada 250 oF yang diperlukan untuk menghancurkan sejumlah mikrobia tertentu yang memiliki nilai Z sama dengan 18oF. Konsep 12 D Salah satu tujuan sterilisasi komersial pada makanan adalah untuk mereduksi populasi mikrobia awal sebanyak 12 D. Proses pemanasan minimal harus mampu mengurangi populasi 1/1012 nya. Bahan pangan asam standar siklus pembunuhan mikrobia 5-7 siklus logaritma. Bila dianggap bahwa dalam setiap kaleng sebelum diproses rata-rata mengandung satu spora Clostridium botulinum, reduksi 12D artinya pada akhir proses spora yang hidup sebanyak 10-12.
Contoh Penghitungan Fo C. botulinum Z = 18 oC D250 = 0,21 menit. Waktu proses minimum pada suhu 250 oF (Fo) Fo = D250 (log a log b) = 0,21 menit (log1 log 10-12) = 0,21 menit [0-(-12)] = 0,21 menit x 12 = 2,52 menit Umumnya mikrobia tahan panas yang terdapat dalam kaleng memiliki nilai D 10-20 kali lebih besar daripada nilai D untuk C. botulinum