Anda di halaman 1dari 34

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Masalah remaja (usia > 10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi karena remaja tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja men akup aspek !isik biologis" mental" dan sosial. #erubahan !isik yang pesat dan perubahan endokrin $ hormonal yang sangat dramatik merupakan pemi u masalah kesehatan remaja yang serius. %al ini disebabkan karena timbulnya dorongan moti&asi seksual yang menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi" kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya. 'ebutuhan dan jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai iri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. (enis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan" aborsi" penyakit menular seksual (#M))" ke-kerasan seksual" serta masalah keterbatasan akses terhadap in!ormasi dan pelayanan kesehatan. *isiko ini dipengaruhi oleh berbagai !aktor yang saling berhubungan" yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual" akses terhadap pendidikan dan pekerjaan" ketidaksetaraan gender" kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. #ermasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya in!ormasi dan pemahaman serta kesadaran untuk men apai sehat se ara reproduksi. +i sisi lain" remaja sendiri mengalami perubahan !isik yang epat. ,kses untuk mendapatkan in!ormasi bagi remaja banyak yang tertutup. +engan memperluas akses in!ormasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar dan jujur bagi remaja" maka akan membuat remaja makin sadar terhadap tanggung jawab perilaku reproduksinya.
1

+engan makin banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja" maka pemberian in!ormasi" layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi sangat penting. B. RUMUSAN MASALAH +ari gambaran latar belakang di atas" maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi C. TUJUAN PENULISAN -ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja pria dan wanita. D. MANFAAT PENULISAN #enelitian ini diharapkan dapat berman!aat bagi . 1. #uskesmas /epo-/epo" sebagai in!ormasi dan penambah khasanah keilmuan untuk lembaga kesehatan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan re!erensi penelitian selanjutnya. 0. )M'1 2 'endari" sebagai bahan masukan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dalam rangka menentukan kebijakan dan mengambil keputusan sehubungan dengan pengembangan mutu pendidikan. 3. #eneliti" sebagai syarat pendidikan internsip sekaligus penambah wawasan serta sebagai proses pembelajaran dalam menganalisis permasalahan dan penyelesaian masalah kesehatan di #uskesmas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relati! belum men apai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. 4anyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis. +i negera-negara berkembang masa transisi ini berlangsung sangat menikah. #engaruh in!ormasi global (paparan media audio-&isual) yang semakin mudah diakses justru meman ing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaankebiaasaan tidak sehat seperti merokok" minum minuman berakohol" penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang" perkelahian antar-remaja atau tawuran. #ada akhirnya" se ara kumulati! kebiasaan-kebiasaan tersebut akan memper epat usia awal seksual akti! serta mengantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi" karena kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap in!ormasi dan pelayanan kesehatan reproduksi" termasuk kontrasepsi. 'esehatan reproduksi perlu mendapat perhatian khusus karena memiliki kaitan yang erat antara kesehatan reproduksi dengan kependudukan. +ewasa ini permasalahan kesehatan dan sosial penduduk yang berhubungan dengan sistem" !ungsi dan proses reproduksi manusia semakin kompleks. 'esehatan reproduksi merupakan ke enderungan baru yang lebih manusiawi" dimana penduduk tidak epat. 4ahkan usia saat berhubungan seks pertama ternyata selalu lebih muda daripada usia ideal

hanya dipahami sebagai angka-angka mati" tetapi sebagai manusia yang memiliki hak-hak dasar yang harus dilindungi. Menga u pada isu-isu global" seperti yang dibahas di International Conference of Population and Development (I5#+) di 'airo tahun 1996" maka setiap orang (laki-laki dan perempuan" tanpa diskriminasi" termasuk anak dan remaja) harus mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang memadai. Maka bila ada golongan tertentu (anak $ remaja) yang karena sebab-sebab tertentu tidak dapat mengakses pelayanan" maka hal tersebut termasuk pelanggaran hak. B. KESEHATAN REPRODUKSI Masa remaja sering dipahami sebagai suatu masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan se ara !isik dan kematangan biologis atau seksual" perubahan se ara psikologis yaitu dengan adanya proses pembentukan diri dan se ara sosial yang ditandai dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan masyarakat. 7hite dan )peisman (1989) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak dan masa dewasa dimana seseorang dihadapkan pada sekumpulan peran dan dan harapan yang tidak sejalan dengan peran dan harapan di masa lalu. )edangkan Medinnus dan (ohnson (199:) menyatakan bahwa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan indi&idu yang ditandai oleh adanya tanda-tanda kematangan seksual. 'ematangan ini mulai terjadi pada perkembangan !isik dan sosial serta berakhir pada saat seseorang telah mengambil peran-peran dewasa dan diterima dalambanyak hal sebagai orang dewasa oleh re!eren e group-nya" yaitu orangorang kepada siapa indi&idu menujukan$mengharapkan tingkah lakunya untuk diterima. #ikunas (198:) mengatakan bahwa masa remaja adalah masa pen arian diri (sel!) yang ditandai oleh a!iliasi terhadap teman-teman dekat" pembentukan kelompok-kelompok" pembentukan nilai-nilai dan dengan segala tantangan dan tanggung jawabnya.
6

ita- ita yang tinggi"

pembentukan kepribadian dan pen apaian status sebagai orang dewasa lengkap

'esehatan *eproduksi adalah keadaan sejahtera !isik" mental dan sosial yang utuh" bukan hanya bebas dari penyakit dan ke a atan" dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi" !ungsi serta prosesnya. #engertian kesehatan bukan hanya men akup sehat se ara jasmani dan ketiadaan penyakit" tapi kondisi dimana seseorang mendapat kesejahteraan !isik" mental dan rohani. *eproduksi merupakan proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup 'esehatan reproduksi menurut 7%; adalah suatu keadaan !isik" mental dan sosial yang utuh" bukan hanya bebas dari penyakit atau ke a atan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi" !ungsi serta prosesnya. 'esehatan reproduksi juga merupakan suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan !ungsi dan proses reproduksinya se ara sehat dan aman. C. SYARAT REPRODUKSI DAN SEKS SEHAT <i=i yang adekuat" bertujuan agar tidak terjadi kelainan anatomis dan !isiologis. )ebagai ontohnya perempuan harus memiliki rongga pinggul yang ukup besar untuk mempermudah persalinan juga memiliki kelenjar penghasil hormon reproduksi yang sehat. 1. /andasan psikis yang kuat dan memadai" terutama dimulai sejak bayi. 0. -erbebas dari penyakit organ reproduksi. 3. +apat melewati masa hamil dengan aman. 6. ,man dari kemungkinan kehamilan yang tidak dikehendaki. 2. -erlindung dari praktek reproduksi yang berbahaya. :. 4ebas memilih kontrasepsi yang o ok baginya. 9. Memiliki akses terhadap in!ormasi kontrasepsi dan reproduksi. 8. Memiliki akses tehadap perawatan kehamilan dan pelayanan persalinan yang aman. 9. Memiliki akses terhadap pengobatan kemandulan (in!ertilitas).
2

,dapun syarat seks yang sehat adalah indi&idu terbebas atau terlindung dari kemungkinan terkena penyakit menular karena hubungan seksual" indi&idu terlindungi dari praktik-praktik yang berbahaya dan kekerasan seksual" indi&idu dapat mengontrol akses seksual orang lain kepadanya" indi&idu dapat memperoleh kenikmatan atau kepuasan seksual" serta indi&idu dapat memperoleh in!ormasi tentang seksualitas. D. RUANG LINGKUP MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI +itinjau dari siklus kehidupan keluarga (#rogram kerja 7%; I> tahun 199: ? 0001)" ruang lingkupnya meliputi . 1. #raktik tradisional yang berakibat buruk semasa anak-anak (mutilasi" genital" diskriminasi nilai anak). 0. Masalah kesehatan reproduksi remaja. 3. -idak terpenuhinya kebutuhan '4. 6. Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak. 2. In!eksi saluran reproduksi. :. 'emandulan. 9. )indrom pre dan post menopause. 8. 'ekurangan hormon yang berakibat osteoporosis. 9. +itinjau dari masalah reproduksi" meliputi . 10. 'esehatan" kesakitan dan kematian perempuan yang terkait dengan kehamilan. 11. #eranan $ kendali sosial budaya terhadap masalah reproduksi. 10. Inter&ensi pemerintah terhadap masalah reproduksi. 13. -ersedianya pelayanan reproduksi dan '4. 16. 'esehatan bayi dan anak. 12. +ampak pembangunan ekonomi" industri dan perubahan lingkungan terhadap kesehatan reproduksi.

4erdasarkan masalah gender dan seksualitas" meliputi . 1. #engaturan negara terhadap seksualitas. 0. #engendalian sosio-budaya terhadap masalah seksualitas. 3. )eksualitas di kalangan remaja. 6. )tatus dan peran perempuan. 2. #erlindungan terhadap perempuan bekerja. 4erdasarkan masalah kekerasan dan perkosaan terhadap perempuan" meliputi . 1. 'e enderungan penggunaan kekerasan se ara sengaja kepada perempuan. 0. 1orma sosial mengenai kekerasan dalam rumah tangga. 3. )ikap masyarakat mengenai kekerasan perkosaan terhadap pela ur. 4erdasarkan masalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual" meliputi . 1. Masalah penyakit menular seksual yang lama (si!ilis" <onorhea). 0. Masalah penyakit menular seksual yang baru ( hlamydia" herpes). 3. Masalah %I@ $ ,I+). 6. +ampak sosial dan ekonomi dari penyakit menular seksual. 2. 'ebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi masalah penyakit menular seksual. :. )ikap masyarakat terhadap penyakit menular seksual. 9. 4erdasarkan masalah pela uran" meliputi . 8. +emogra!i pekerja seksual komersial. 9. Aaktor-!aktor yang mendorong pela uran. 10. +ampaknya terhadap kesehatan reproduksi. 11. 4erdasarkan masalah sekitar teknologi" meliputi . 10. -eknologi reproduksi dengan bantuan. 13. #emilihan bayi berdasarkan kelamin. 16. #enapisan genetik. 12. 'eterjangkauan dan kesamaan kesempatan.
9

1:. Btika dan hukum yang terkait dengan teknologi reproduksi. E. TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI -ujuan utama kesehatan reproduksi adalah meningkatkan kesadaran kemandirian remaja dalam mengatur !ungsi dan proses reproduksinya" termasuk kehidupan seksualitasnya" sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup. )edangkan tujuan khusus kesehatan reproduksi adalah . 1. Meningkatnya kemandirian remaja dalam memutuskan peran dan !ungsi reproduksinya 0. Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil" jumlah dan jarak kehamilan 3. Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual dan !ertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anak-anaknya 6. +ukungan yang menunjang remaja untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya. F. ORGAN REPRODUKSI PRIA 1. ;rgan reproduksi luar a. #enis -erdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. +ua rongga sebelah dalam berisi jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. )atu rongga sebelah luar berisi jaringan spons korpus kar&enosa. Cretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang penuh dengan pembuluh darah dan ujung sara! perasa. b. )krotum (kantong pelir) ,dalah kantung yang berisi testis. )krotum ada sepasang diantara keduanya terdapat sekat yang disebut otot +artos yang ber!ungsi untuk
8

menggerakkan skrotum" mengerut dan mengendur. +i dalam skrotum terdapat otot kremaster ber!ungsi sebagai pengatur suhu lingkungan. #embentukan sperma membutuhkan suhu yang stabil yaitu beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh. 0. ;rgan reproduksi dalam a. -estis -estis berbentuk o&al" terletak di dalam skrotum atau kantung pelir" terdiri dari sepasang kiri dan kanan" dibatasi oleh sekat yang terbentuk dari jaringan ikat dan otot polos. -estis ber!ungsi sebagai alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan (testosteron). -estis terdiri dari kurang lebih 020 lobulus testis yang didalamnya terdapat pintalan tubulus semini!erus (tempat proses pembentukan sperma). b. @as de!erens Merupakan saluran lurus yang mengarah ke kelenjar prostat. 4er!ungsi sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju ke kantung semen (&esikula seminalis). . Bpididimis Merupakan saluran berkelok-kelok didalam skrotum yang berasal dari testis. Bpididimis ber!ungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara menunggu sampai masak. d. )aluran ejakulasi )aluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. e. Cretra )aluran akhir yang terdapat dalam penis" ber!ungsi sebagai saluran kelamin juga sebagai saluran urine. !. @esikula seminalis +indingnya menghasilkan =at makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
9

g. 'elenjar prostat Menghasilkan getah yang mengandung kolesterol" garam dan !os!olipid yang berguna bagi kelangsungan hidup sperma. h. 'elenjar 5owper Menghasilkan getah yang bersi!at alkali (basa). G. SPERMATOGENESIS #eristiwa spermatogenesis (pembentukan sperma) terjadi pada di dalam testis tepatnya di tubulus semini!erus. #ada tubulus semini!erus terdapat sel epitel benih (spermatogonia). )permatogonia membelah terus" memperbanyak diri" lalu masing-masing berdi!erensiasi sesuai dengan tahap pembentukan sperma. %ormon-hormon yang terdapat pada pria adalah . 1. -estosteron . disekresi oleh sel-sel /eydig yang terdapat diantara tubulus semini!erus. %ormon ini penting dalam pembelahan meiosis I. 0. /% (Luteinizing Hormon). disekresi oleh hipo!isis anterior. %ormon ini menstimulasi sel-sel /eydig untuk memproduksi testosteron. 3. Aolli le )timulating %ormon . disekresi oleh hipo!isis anterior. %ormon ini mennstimulasi sel-sel sertoli untuk mengubah spermatid menjadi sperma (spermiasi). H. PERUBAHAN HORMON TESTOSTERON PADA REMAJA PRIA %ormon testosteron dihasilkan sel /eydig dalam testis dan kelenjar anak ginjal (suprarenal)" menyebabkan perubahan !isik pada remaja berupa iri- iri seks sekunder" yaitu. -umbuh rambut di sekitar alat kelamin" kaki" tangan" dada" ketiak" dan wajah (kumis dan jambang) 1. tubuh bertambah berat dan tinggi 0. pundak dan dada bertambah besar 3. keringat bertambah banyak
10

6. kulit dan rambut berminyak 2. lengan dan tungkai kaki bertambah panjang :. tulang wajah memanjang dan membesar 9. tumbuh jakun" suara menjadi berat 8. penis dan buah =akar membesar"diikuti mimpi basah I. MEKANISME FUNGSI KHUSUS ORGAN REPRODUKSI PRIA 1. Breksi . pengerasan dan pembesaran penis karena pembuluh darah penis dipenuhi dengan darah 0. Bjakulasi . keluarnya airan sperma melalui saluran kemih" karena rangsangan atau tanpa rangsangan (mimpi basah) 3. Mimpi basah . keluarnya sperma saat tidur. 'etika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas" terjadi pematangan sperma didalam testis. )perma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui @as +e!erens kemudian berada dalam airang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. ,ir mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Bjakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. 6. Masturbasi$;nani . merupakan akti!itas merangsang dengan menyentuh atau meraba organ genitalia. J. Organ Reprod !"# $an#%a 1. ,lat reproduksi bagian luar (<enetalia eksterna) a. 5elah (&ul&a)" terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian luar" dan dua bibir ke il (labium minora) pada bagian dalam. b. 'elentit (klitoris)" jaringan erektil yang memiliki struktur seperti penis pada pria. . /ubang uretra" merupakan lubang ken ing. 0. ,lat reproduksi bagian dalam (<enetalia interna) a. )epasang indung telur (o&arium)" merupakan tempat pembentukan sel telur (o&um) dan hormon reproduksi (estrogen dan progesteron).
11

b. )epasang saluran telur (o&iduk) atau tuba !allopii yang menyalurkan telur dari o&arium menuju uterus. ;&iduk juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (!ertilisasi). . *ahim (uterus)" tempat pertumbuhan embrio. d. /eher rahim ( er&iD). e. /iang peranakan (&agina)" tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi saat melahirkan. !. )elaput dara (hymen). K. U"#a S & r )istem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas" pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pe ahnya pembuluh darah. %al ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Csia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause). -ahap siklus menstruasi. a. Aase menstruasi" dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. b. Aase pra o&ulasi" dipengaruhi oleh hormon A)%. . Aase o&ulasi" dipengaruhi oleh hormon /)%. d. Aase pas a o&ulasi" dipengaruhi oleh hormon progesteron. )edangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah" yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Csia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hayat. L. PENTINGNYA PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI Melihat besarnya permasalahan dan dampaknya di masa depan untuk generasi mendatang" maka dalam rangka menjamin pemenuhan hak seksual dan kesehatan reproduksi untuk remaja" diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan se ara terpadu dan lintas sektor. Cntuk itu" perlu dibangun komitmen bersama antar elemen" baik pemerintah maupun
10

masyarakat" yang menetapkan kesehatan reproduksi remaja sebagai agenda$isu bersama dan penting. +alam men apai tujuan untuk mengembangkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi" diperlukan keyakinan bersama bahwa membangun generasi penerus yang berkualitas perlu dimulai sejak anak" bahkan sejak dalam kandungan. Cntuk itu" harus ada kesadaran bersama bahwa upaya yang dilakukan saat ini tidak serta merta tampak hasilnya" namun perlu waktu panjang untuk memetik hasilnya. ;leh karena itu" untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi dan seksual" sehingga remaja mampu membuat keputusan terhadap kebutuhan dan hak-hak reproduksinya se ara sehat" aman dan bertanggungjawab" diperlukan langkahlangkah taktis dan strategis melalui pendekatan yang komprehensi! dan berkelanjutan. 4erkaitan dengan membuka akses in!ormasi" pendidikan dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja diperlukan dukungan dari berbagai pihak" sepertiE orang tua dan tokoh agama dan perhatian serta keseriusan dari pemerintah di semua le&el. #embagian peran dan tanggung jawab berkaitan dengan membuka akses dan pelayanan terhadap remaja agar mereka dapat menjalani hak-hak kesehatan reproduksinya se ara bertanggungjawab" dapat dilakukan sebagai berikut . 'eluarga dan masyarakat harus mulai membuka diri terhadap #endidikan 'esehatan *eproduksi dan )eksual. )ikap keluarga dan masyarakat yang selama ini apriori dan ketakutan" jika remaja mendapat pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas akan semakin mendorong mereka melakukan seks bebas harus dihilangkan. )ebab" dari banyak penilitian dan pengalaman berbagai pihak yang se ara intensi! memberikan in!ormasi dan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual kepada remaja se ara benar" mampu merubah perilaku seksual remaja untuk semakin bertanggungjawab. #enelitian dan pengalaman banyak pihak" mentabukan pendidikan seks di keluarga dan masyarakat semakin tidak dapat menyelesaikan masalah. )ebab" semakin pendidikan seks di tabukan" semakin mendorong remaja untuk Fingin tahu dan ingin men obaF. )ebab" !aktanya remaja semakin mudah mendapatkan akses seksualitas yang menyesatkan melalui berbagai media elektronik (lihat di

13

internet" puluhan jenis situs pornogra!i yang menyajikan rangsangan seksual remaja dapat dengan mudah diakses oleh remaja). #emerintah di semua le&el" harus menempatkan isu-isu kesehatan reproduksi remaja menjadi prioritas utama dalam penyusunan kebijakan. 'ebijakan yang dihasilkan harus dapat memastikan remaja memperoleh hak-hak kesehatan reproduksinya Media Massa harus ikut bertanggung jawab dalam memberikan in!ormasi dan pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja bukan malah membuat posisi remaja semakin sulit dalam menjalani hak-hak kesehatan reproduksinya akibat banyaknya in!ormasi yang menyesatkan. Membuka ruang dan akses bagi remaja untuk berpartisipasi dalam proses-proses pengambilan keputusan menyangkut kebutuhan remaja akan hak-hak kesehatan reproduksi dan seksualnya. 4anyak program pemberdayaan remaja yang dilakukan selama ini tidak direspon se ara positi! oleh remaja" karena remaja tidak dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan menyangkut kebutuhannya. Cpaya-upaya yang perlu dilakukan adalah pemberian in!ormasi kesehatan reproduksi dalam berbagai bentuk sedini mungkin kepada seluruh segmen remaja" baik di perkotaan maupun di pedesaan. #emberian in!ormasi ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan yang pada gilirannya mampu memberikan pilihan kepada remaja untuk bertindak se ara bertanggung jawab" baik kepada dirinya maupun keluarga dan masyarakat. Cntuk itu" pemerintah bersama tenaga kesehatan dan masyarakat dapat menjadi inisiator lahirnya kebijakan. 'ebijakan itu misalnya dengan memberikan keputusan bahwa seluruh sekolah" baik negeri maupun swasta mempunyai kewajiban memberikan in!ormasi kesehatan reproduksi remaja mulai )+ hingga )MC. +engan lahirnya kebijakan ini" maka sudah tidak ada alasan lagi bagi berbagai pihak yang menentang pemberian in!ormasi kesehatan reproduksi dengan alasan-alasan yang tidak rasional. #endidikan kesehatan reproduksi yang dimaksud di sini tidak ada hubungannya dengan teknik-teknik hubungan seks" namun merupakan sekumpulan pengetahuan yang berisi tentang pengenalan dan !ungsi-!ungsi organ reproduksi (termasuk di dalamnya proses terjadinya menstruasi dan mimpi basah)" proses terjadinya pembuahan" pengetahuan in!eksi"
16

%I@$,I+)" pengetahuan tentang gender dan risiko-risiko hubungan seks yang tidak bertanggung jawab. +engan memberikan waktu khusus pendidikan kesehatan reproduksi remaja dalam sekolah" maka akan ada upaya-upaya sistematis dan teren ana dalam pemberian in!ormasi kepada anak didik" sehingga pada gilirannya mereka dapat mengetahui dan bertanggung jawab atas perilaku seksualnya di masa depan. Man!aat lain yang dapat diambil dari pemberian in!ormasi kesehatan reproduksi remaja ini adalah memberikan benteng $ pertahanan kepada remaja itu sendiri untuk se ara tegas dapat bersikap atas maraknya in!ormasi pornogra!i yang beredar di masyarakat" baik dalam bentuk tulisan" maupun elektronik.

12

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN (enis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripti! yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripti! tentang suatu keadaan se ara objekti!. B. TEMPAT DAN $AKTU PENELITIAN 1. -empat penelitian #enelitian dilakukan di )M'1 2 'endari 0. 7aktu penelitian #enelitian dilaksanakan pada tanggal 01 )eptember 0013 pada a ara penyuluhan kesehatan reproduksi remaja. C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. #opulasi penelitian #opulasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti. #opulasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa remaja siswa )M'1 2 'endari yang mengikuti penyuluhan.
1:

0. )ampel #enelitian )ampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. )ampel pada penelitian ini adalah siswasiswi kelas > dan >I yang hadir pada saat a ara penyuluhan berlangsung sebanyak 00 orang. 3. -eknik )ampling )ampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada" sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. -eknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling atau pengambilan sampel se ara a ak sederhana yaitu pengambilan sampel dimana setiap anggota $ unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. D. 'ARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. @ariabel @ariabel mengandung pengertian ukuran" iri" yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang miliki oleh kelompok lain. @ariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah &ariabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pria dan wanita. 0. +e!inisi ;perasional +e!inisi operasional adalah mengidenti!ikasikan &ariabel se ara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati" sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan obser&asi atau pengukuran se ara ermat terhadap suatu objek atau !enomena. +e!inisi operasional dalam penelitian ini adalah pengetahuan. #engetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah merupakan hasil tahu remaja tentang kesehatan reproduksi yang meliputi pengertian kesehatan reproduksi" organ reproduksi" dan perubahan pubertas. ,lat ukur . 'uesioner
19

)kala 1ilai ukur 'ategori

. ;rdinal . 1ilai 1 untuk jawaban benar" nilai 0 untuk jawaban salah (Favourable)" .

dan nilai 0 untuk jawaban benar" nilai 1 untuk jawaban salah (Unfavourable). o #engetahuan baik . (ika nilai pengetahuan responden :9G-100G dengan nilai skor (0:-39) o #engetahuan ukup . (ika nilai pengetahuan responden 36G-::G dengan nilai skor (13-02) o #engetahuan kurang . (ika nilai pengetahuan responden H 36G dengan nilai skor (0 -10)

E. PROSEDUR PENELITIAN /angkah-langkah dalam penelitian ini adalah . 1. -ahap persiapan #eneliti menetapkan topik masalah dari upaya pokok program puskesmas #eneliti mengajukan judul kepada dokter pembimbing puskesmas #eneliti mengajukan i=in kepada instansi berwenang ditempat penelitian untuk melakukan penelitian ditempat tersebut 0. -ahap pelaksanaan #eneliti melakukan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan dari klien sebagai responden penelitian #eneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden #eneliti memberikan kuesioner kepada responden dan mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk. )etelah kuesioner terkumpul" kemudian di lakukan pengolahan data dan analisis data dan dibuat laporan.

18

F. METODE PENGUMPULAN DATA 1. )umber +ata +alam penelitian ini" sumber data diperoleh dari a. +ata primer +ata primer adalah data yang diambil se ara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yaitu data-data dari pengisian kuesioner oleh responden. b. +ata sekunder +ata sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari responden kepada pengumpul data atau peneliti" misal lewat orang lain atau dokumen. +ata sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data pro!il #uskesmas #asar /epo/epo. 0. Instrumen #enelitian Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. ,lat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja. #ertanyaan kuesioner terdiri dari 39 pertanyaan. #ertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dimana diberikan jawaban 4 jika benar diberi nilai 1" ) jika salah diberi nilai 0 #ertanyaan kuesioner berisi tentang pertanyaan mengenai kesehatan reproduksi remaja yang meliputi pengertian kesehatan reproduksi" organ reproduksi" perubahan pubertas" dan ara merawat organ reproduksi" semua berjumlah 39 soal. G. ANALISIS DATA Metode pengolahan a. diting ,dalah memeriksa data terlebih dahulu meliputi menge ek kelengkapan identitas subyek penelitian" menge ek ma am isian data dari kuesioner yang telah dibagikan.
19

b. Coding )etelah dilakukan pemeriksaan data" langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengkodean data. %al ini bertujuan untuk memudahkan peneliti agar tidak terjadi kekeliruan. c. S!oring ,dalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi skor berdasarkan jawaban responden dengan mengelompokan dari jawaban yang ada dan kemudian menempatkannya pada tempat yang semestinya. d. "abulating %asil dari jawaban ditabulasi dengan skor jawaban sesuai dengan jenis pertanyaan" kemudian digambarkan dalam bentuk diagram dan tabel. Cntuk melengkapi hasil penelitian diberikan pertanyaan atau penyajian tentang karakteristik responden. e. ,nalisis +ata ,nalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ,nalisis data deskripti! yaitu uni&ariat dengan distribusi !rekuensi. Cntuk distribusi !rekuensi menggunakan rumus penentuan besarnya prosentasi menurut (Mah!oed=" 0009" p.103) *umus prosentase yaitu . > I A $ 1 D 100G 'eterangan . > . #rosentase A . Arekuensi hasil pen apaian 1. (umlah seluruh sampel

00

BAB I' DATA UMUM PUSKESMAS LEPO(LEPO ). Pro*#+ Ko, n#%a" U, , #uskesmas /epo-/epo merupakan #uskesmas #erawatan ( 'ebidanan J Cnit <awat +arurat )" dengan jumlah tempat tidur sebanyak 10 buah. #uskesmas /epo-/epo terletak di (l. 5hristina M. -iahahu 1o.119 'ota 'endari -elp.(0601) 3192398. #ada

01

tahun 0009 dilakukan rehabilitasi !isik untuk peningkatan menjadi rawat inap penuh (khususnya rawat inap umum). -. Da%a Geogra*#" a) b) ) 7ilayah kerja terdiri dari 6 kelurahan (/epo-lepo " 7undudopi " 4aruga" 7atubangga ) yang merupakan wilayah administrati! 'e amatan 4aruga. /uas wilayah kerja . 13.130 %a 4atas ? batas wilayah . )ebelah Ctara )ebelah -imur )ebelah )elatan )ebelah 4arat . 'e amatan 7ua-wua dan 'e amatan 'adia . 'e amatan #oasia . 'e amatan 'onda ( 'ab.'onsel ) . 'e amatan *anomeeto ('ab.'onsel) dan

'e amatan Mandonga 'ota 'endari. d) "'eadaan ,lam . 80 G dataran dan 00 G #erbukitan. e) #rasarana dan tanah. .. Da%a De,ogra*#! (umlah penduduk di wilayah kerja #uskesmas /epo-lepo pada tahun 0010 sebanyak 193:8 jiwa yang tersebar di 6 kelurahan (/epo-lepo" 7undudopi" 4aruga" 7atubangga) +istribusi penduduk per kelurahan disajikan pada tabel berikut . -ransportasi . :0 G jalan aspal dan 60 G jalan berbatu

-abel 1. Jumlah dan Keadaan penduduk per kelurahan tahun 2012.

No.

Na,a Ke+ ra/an

J ,+a/ KK

J ,+a/ J#0a

00

1. 0. 3. 6. JUMLAH

/epo - /epo 7ududopi 4aruga 7atubangga

9:2 :31 12:2 1108 12.3

6029 3130 96:0 6201 )3.24

4erdasarkan tabel 1" terlihat bahwa jumlah penduduk terbanyak di 'elurahan 4aruga yaitu 6201 jiwa dari 12:2 '' dan yang paling sedikit di 'elurahan 7undudopi yaitu 3130 jiwa yang terhimpun dalam :31 ''.

1. Sarana Pra"arana Ke"e/a%an 5Pe,&#naan UKBM6 a. Sarana Ke"e/a%an Pe,er#n%a/ : #uskesmas Induk . 1 unit yang merupakan #uskesmas #erawatan

(menyelenggarakan rawat jalan" rawat inap umum dan kebidananan )erta Cnit <awat darurat 06 jam)" berlokasi di 'elurahan /epo-/epo. #uskesmas #embantu #oskeskel . . 0 unit" masing-masing terletak di 'elurahan 7atubangga +an 'elurahan 4aruga 0 unit" masing-masing berlokasi di 'elurahan 4aruga dan

'elurahan 7atubangga dan keduanya sudah ber!ungsi. &. Sarana Ke"e/a%an S0a"%a *umah 4ersalin 'elurahan 4aruga. #raktek dokter berkelompok . 1 Cnit" berlokasi di 'elurahan 7undudopi. #raktek dokter perorangan . 0 . 0 Cnit" yang berlokasi di 'elurahan 7undudopi dan

7. Sarana Ke"e/a%an &er" ,&er Da8a Ma"8ara!a% 9

03

#osyandu . 18 unit" berlokasi di 'elurahan /epo-/epo 6 unit" di 'elurahan 4aruga 6 unit" di 'elurahan 7atubangga : unit dan di 'elurahan 7undudopi 6 unit. #os /ansia . 3 unit " berlokasi di 'elurahan /epo-/epo 1 unit" di 'elurahan 4aruga 1 unit dan di 'elurahan 7atubangga 1 unit. :. Ke%enagaan P "!e",a" (umlah tenaga kesehatan yang bertugas di #uskesmas /epo-lepo pada tahun 0010 sebanyak orang dengan uraian sebagai berikut . -abel 0. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan 1o 1. 0. 3. 6. 2. :. 9. 8. 9. 10. 11. 10. 13. 16. 12. 1:. 19. (enis -enaga +okter Cmum +okter <igi )arjana 'eperawatan )arjana 'esehatan Masyarakat )arjana 'ebidanan ,poteker ,hli Madya 'eperawatan ,hli Madya 'ebidanan ,hli Madya <i=i ,hli 'esehatan /ingkungan ,hli Madya ,nalis 'esehatan #erawat #erawat gigi 4idan )#,< )##% )MA )tatus #1) 3 1 3 10 1 1 19 1: 0 1 1 11 3 2 1 0 1 %onor )ukarela 1 19 3 1 3 0 (umlah 3 1 3 11 1 1 36 1: 2 0 6 13 3 2 1 0 1

06

18. 19. 00. 01. 00.

-enaga ,dministrasi #ekarya 'esehatan )opir #etugas 'ebersihan -ukang Masak dan -ukang 5u i

3 1 1 1 4:

1 0 1 1

-;

3 1 1 0 0 1 ))2

03. )MC (umlah

2. Da%a !e"e/a%an ,a"8ara!a% 5pr#,er6 -abel 2 . (enis-jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat" disajikan dalam bentuk urutan 00 (enis #enyakit terbanyak -ahun 0010 sebagai berikut .

NO. 1. 0. 3. 6. 2. :. 9. 8. 9. 10. 11. 10. 13. 16. 12. 1:. 19. 18. 19. 00.

JENIS PENYAKIT I)#, #enyakit usus lain +ermatitis ,lergi #enyakit )yara! /ain #enyakit pada sistim otot +iare +emam -hypoid +ermatitis In!eksi %ipertensi 'e elakaan *uda #aksa +iabetes Melitus #enyakit Mata /ain Myalgia -onsilitis +ermatitis (amur In!eksi -elinga -engah 4ron hitis ,sma 4ron hiale 5a ar ,ir 'elainan *e!raksi

JUMLAH 3.133 0.603 1.228 1.260 1.211 1.360 1.109 999 89: 999 299 682 690 392 369 308 0:9 130 116 111

02

+ari -abel diatas" dapat disimpulkan bahwa penyakit yang menjadi urutan pertama adalah penyakit I)#, dengan jumlah 3.133 kasus" urutan kedua adalah penyakit Csus /ain dengan jumlah 0.603 kasus" urutan ketiga +ermatitis ,lergi dengan jumlah 1.228 kasus" urutan keempat penyakit )yara! /ain dengan jumlah 1.206 kasus" urutan kelima penyakit pada sistim otot dengan jumlah 1.211 kasus" urutan keenam +iare dengan jumlah 1.360 kasus" urutan ketujuh adalah penyakit +emam -hypoid dengan jumlah 1.109 kasus" urutan kedelapan +ermatitis In!eksi dengan jumlah 999 kasus" urutan kesembilan penyakit %ipertensi dengan jumlah 89: kasus" urutan kesepuluh #enyakit 'e elakaan *uda #aksa dengan jumlah 999 kasus. +apat disimpulkan bahwa penyakit-penyakit yang diderita masyarakat masih sebagian besar penyakit-penyakit in!eksi" namum penyakit-penyakit metabolik dan degenerati! diderita masyarakat dalam jumlah ke il. Ta&e+ .- .Cakupan Ispa Balita Tahun 2012 1o 'elurahan 1 0 3 6 /epo-lepo 4aruga 7undudopi 4ulan (an Aeb Mar ,pr Mei (un (ul ,gs )ep ;kt 1op +es 33 10 30 06 01 19 10 1: 19 12 10 18 68 18 19 11 3 60 08 00 08 00 9 11 11 2 10 9 6 63 4: 02 09 09 09 10 13 18 12 11 10 02 8 10 8 2 13 19 19 -otal 009 0:3 030 103 90: )::.

7atubangga 30

2 /uar 7ilayah 96 60 J ,+a/ --. 4)

100 101 6: --< )41 31

1: :2 20 62 88 18 3- ):< )). )<: )-. )).

-abel 30 menunjukkan jumlah kasus Ispa 4alita pada tahun 0010 sebanyak 1223 orang baik berasal dari dalam wilayah kerja #uskesmas /epo-/epo maupun berasal dari luar wilayah kerja. (ika dilihat waktu kejadian" maka kasus I)#, 4alita tertinggi pada bulan (anuari (003 kasus) dan terendah pada bulan Aebruari (81 kasus). ;. Ke"e/a%an L#ng! ngan Tabel 20.Jumlah dan keadaan rumah per kelurahan Tahun 2012 No Ke+ ra/an Targe% J ,+a/ R ,a/ Ca! pan

0:

D#per#!"a 1. 0. 3. /epo-lepo 4aruga 7atubangga 899 1691 1090 :19 899 1691 1090 :19

MS 860 13:1 939 281

= 96 91 89 96

TM S 29 118 119 38

= : 9 11 :

6. 7undudopi J ,+a/

1<3; 1<3; .;)3 3< ..< )< 5Ke7.Bar ga6 #ada -abel 00 menunjukkan bahwa dari jumlah target 6099 rumah di 'e amatan 4aruga" diperiksa sebanyak 6099 rumah " dimana akupan tertinggi jumlah rumah yang memenuhi syarat di kelurahan /epo-lepo sebanyak 860 rumah (96G) dan di kelurahan 7atubangga memiliki akupan terendah sebanyak rumah 939 (89G).

09

BAB ' HASIL DAN DISKUSI A. Penge%a/ an Ma"a+a/ Ke"e/a%an Ma"8ara!a% Se&e+ , dan Se" da/ In%er>en"# 4erdasarkan data yang peneliti dapatkan dari sta! #uskesmas /epo-/epo" sasaran penyuluhannya adalah )M'1 2 'endari" dimana dilihat dari segi usia" anak-anak remaja yang mulai mengenal seksual dengan keingintahuan tentang seks yang meningkat. Cntuk itu peneliti memberikan penyuluhan di )M'1 2 agar para siswa pun mengetahui tentang 'esehatan *eproduksi *emaja. (umlah responden yang ikut dalam penelitian ini adalah sebanyak 00 responden" yang terdiri dari 9 orang responden pria dan 12 responden wanita.

<ambar 1. (umlah *esponden #enelitian


a

08

#ada penyuluhan yang peneliti laksanakan di )M# 4ina 4angsa" sebelum memulai presentasi materi tentang 'esehatan *eproduksi *emaja #ria" peneliti memberikan pretest terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengertian mereka tentang 'esehatan *eproduksi *emaja #ria. 'emudian setelah pemberian materipun" peneliti memberikan sema am posttest yang berguna untuk mengetahui keberhasilan setelah memberikan penyuluhan. ,dapun soal-soal yang peneliti berikan sebagai berikut . Soal Pretest # $pa!a% pengertian &ese%atan Reprodu!si ' ( ) pertan*aan+ $pa!a% pengertian pubertas ' () pertan*aan+ $pa sa,a!a% organ-organ reprodu!si pria dan .anita ' (/0 pertan*aan+ $pa sa,a!a% tanda peruba%an pubertas pada rema,a' (0 pertan*aan+ Pertan*aan seputar masala% reprodu!si rema,a pria dan .anita (/) pertan*aan+ Soal Postest # $pa!a% pengertian &ese%atan Reprodu!si ' ( ) pertan*aan+ $pa!a% pengertian pubertas ' () pertan*aan+ $pa sa,a!a% organ-organ reprodu!si pria dan .anita ' (/0 pertan*aan+ $pa sa,a!a% tanda peruba%an pubertas pada rema,a' (0 pertan*aan+ Pertan*aan seputar masala% reprodu!si rema,a pria dan .anita (/) pertan*aan+ +ari hasil pretest sebelum pemberian penyuluhan yang peneliti lakukan" ternyata sebanyak 0 responden memiliki tingkat pengetahuan tentang penyakit menular seksual masih kurang (9"1G)" 18 responden tingkat pengetahuannya ukup (81"8G) dan 0 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang penyakit menular seksual (9"1G).

09

Ga,&ar -. Ha"#+ pre%e"% pene+#%#an

)edangkan dari hasil postest yang dilakukan" maka hasilnya didapatkan peningkatan pengetahuan yang signi!ikan tentang penyakit menular seksual ini. %asilnya yaitu sebanyak responden saja yang tingkat pengetahuan tentang penyakit menular seksualnya masih kurang (0G). )edangkan untuk responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang ukup sebesar 12 responden (:8"0G)" dan peningkatan terbesar yaitu pada jumlah responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik" yang awalnya hanya 0 responden" menjadi 9 responden (31"8G).

30

<ambar 3. %asil postest penelitian

31

BAB 'I KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Masalah kesehatan remaja men akup aspek !isik biologis dan mental" sosial. #erubahan !isik yang pesat dan perubahan endokrin$ hormonal yang sangat dramatik merupakan pemi u masalah kesehatan remaja serius karena timbuhnya dorongan moti&asi seksual yang menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi" kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya yaitu. hubungan seks pranikah" aborsi" #M) J *I@-,I+) serta narkotika. #ermasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya in!ormasi dan pemahaman serta kesadaran untuk men apai sehat se ara reproduksi. +i sisi lain" remaja sendiri mengalami perubahan !isik yang kandungan. #emberian in!ormasi ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan yang pada gilirannya mampu memberikan pilihan kepada remaja untuk bertindak se ara bertanggung jawab" baik kepada dirinya maupun keluarga dan masyarakat. B. SARAN 1. #erlu dibangun komitmen bersama antar elemen" baik pemerintah maupun masyarakat yang menetapkan kesehatan reproduksi remaja sebagai agenda$isu bersama dan penting. 0. #erlu pendekatan kepada pihak yang berkompeten dalam pembinaan remaja melalui pembekalan dan penyuluhan dengan menggunakan berbagai media. epat. %arus ada keyakinan bersama bahwa membangun generasi penerus yang berkualitas perlu dimulai sejak anak" bahkan sejak dalam

30

DAFTAR PUSTAKA +e&i" 1. 0009. <ambaran -ingkat #engetahuan -entang #ubertas #ada )iswi 'elas @II +i )M# 1 0 )idoharjo )ragen. 'arya -ulis Ilmiah. )urakarta. ,'4I+MC) %urlo k. 0006. #sikologi #erkembangan )uatu #endekatan )epanjang *entang 'ehidupan Bdisi 'elima. Kogyakarta . Brlangga. Manuaba" I4<" 1999. Memahami 'esehatan *eproduksi 7anita. ,r an. (akarta. Monks. 0000. #sikologi #erkembangan #engantar +alam 4erbagai 4agiannya. Kogyakarta . C<M. 1arendra. 0000. 4uku ,jar I -umbuh 'embang ,nak dan *emaja. A'CI . (akarta. 1ur!ajriyah. 0009. #sikologi *emaja. ririrenata.multiply. om$ journal$item$0$psikologiLremaja" *abe" -homas" 0000. 4uku )aku Ilmu 'andungan" %ipokrates" (akarta. )arwono" 0000. 4uku , uan 1asional #elayanan 'esehatan Maternal +an 1eonatal. Kayasan 4ina #ustaka. (akarta. )oetjiningsih. 0006. -umbuh 'embang *emaja dan #ermasalahannya. (akarta . 5@. )agung )eto.)arlito. 0009. #erubahan Aisik *emaja. e-psikologi. om

33

LAMPIRAN

36

Anda mungkin juga menyukai