Anda di halaman 1dari 12

Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Hak asasi merupakan bagian dari jaminan terhadap adanya persamaan kedudukan warga negara, yaitu bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam negara. DiIndonesia Hak asasi manusia dijamin dalam Ketetapan MPR XVII tahun 1998 tentang hak asasi manusia. Berikut ini merupakan undang undang yang memperjelas jaminan pelaksanaan hak asasi manusia 1. 2. umum 3. 4. 5. UU No.14 Tahun 1970 tentang pokok pokok kekuasaan kehakiman UU No.9 Tahun 1998 tentang cara cara mengemukakan pendapat dimuka

UU No.2 Tahun 2002 tentang kepolisian negara UU No. 3 tentang pertahanan negara UU No. 12 TAhun 2003 tentang pemilihan umum Hak Warga Negara Hak adalah kepentingan yang dilindungi oleh hukum yang memberikan keleluasan kepada orang untuk melaksanakannya. Hak wargaa negara Indonesia telah diatur dalam UUD 1945 antara lain sebagai berikut 1. Pasal 27 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945

Ayat (2) "Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan" Ayat (3) " Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara" 2. Pasal 28 UUD 1945 "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagai mana ditetapkan dengan undang undang" 3. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 "Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan" 4. Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai nilai budayanya" 5. Pasal 34 ayat (1) UUD 1945 " Fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara" Kewajiban Warga negara Kewajiban adalah pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan

dengan sesama orang atau dengan negara. Kewajiban dasar warga negara diberbagai bidang kehidupan adalah 1. Pembukaan UUD 1945 alenia I, yaitu menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan dan keadilan 2. Pembukaan UUD 1945 alenia II, yaitu menghargai nilai nilai persatuan , kemerdekaan dan kedaulatan bangsa 3. Pembukaan UUD 1945 alenia IV , yaitu menjunjung tinggi dan etia kepada konstitusi negara dan dasar negara 4. Pasal 27 ayat (1) yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintah dengan tidak ada kecualinya 5. Pasal 30 ayat (1) yaitu wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban sebagai Warga Negara

Pelanggaran Hak warga Negara Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapatkan perhatian khusus dari negara sebagai jaminan dijunjung tinggi dalam sila ke lima yaitu " keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Berikut ini merupakan yang termasuk pelanggaran hak warga negara menurut UU, adalah sebagai berikut 1. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum 2. Penerapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ektrem yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan stabilitas negara 3. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan 4. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut ddicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah. 5. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah Adapun Contoh pelanggaran Hak warga negara yang terjadi diIndonesia 1. Hukuman Mati 2. Pilkada 3. Penggusuran rumah Pengingkaran Kewajiban sebagai warga negara Kewajiban negara menghormati hak dasar warga negara tercermin dalam UUD 1945 yang menjiwai keseluruhan pasal dalam batang tubuhnya, terutama berkaitan dengan persamaan kedudukan warga negara dalam hukum

pemerintahan, hak atas pekerjaan dan penghidupan layak, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan berbibadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu dan serta hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran

berikut ini merupakan contoh kewajiban negara 1. menjamin sistem hukum yang adil 2. menjamin hak asasi warga negara 3. mengembangkan sistem pedidikan nasional untuk rakyat, 4. memberi jaminan sosial 5. memberi kebebasan beribadah kepada setiap warga negaranya berikut ini contoh pengingkara kewajiban seorang warga negara 1. tidak membayar pajak pada negara 2. tidak menjunjung tinggi nilai nilai kemanusaiaan dan keadilan 3. sering membuat kerusuhan 4. tidak menaati hukum yang berlaku Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap hak hak dasar negara 1. Meningkatkan profesionalitas lembaga keamanandan pertahanan negara 2. Menegakan hukum secara adil, konsekuen dan tidak diskriminatif 3. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan warga negara agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan masing masing 4. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi Isu yang sering muncul ke permukaan adalah pandangan para warga negara yang menilai tidak adanya kepastian penegakan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara di negara ini berkaitan dengan anggapan banyaknya pelanggaran terhadap hal tersebut. Itulah suara dari rasa keadilan para warga negara yang perlu ditangkap oleh negara untuk dijadikan sebagai motivasi dalam upaya penegakan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara. Bagi warga negara juga diharapkan adanya kesadaran untuk berpartisipasi secara aktif untuk membantu terwujudnya penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara. Masalah penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara tidak semudah yang terlihat karena negara tidak mungkin bekerja sendiri di dalam penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara, peran serta warga negara mutlak diperlukan atau kita harus memilih tenggelam dalam keterpurukan akibat tidak berjalan dengan baiknya pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hakhak dasar warga negara.

Pengingkaran kewajiban warga negara


KEWAJIBAN WARGA NEGARA Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban . Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara imbang dalam praktik kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara . Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan menimbulkan gejolak dalam kehidupan baik dari kalangan individu maupun kelompok . Gejolak tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak berjalannya hak dan kewajiban secara seimbang . Oleh sebab itu , untuk menghindari adanya gejolak pada masyarakat mengenai ketimpangan akan hak dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada individu akan kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai atas pelaksanaan kewajiban tersebut . KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945 Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi. a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu: 1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. 2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan. Pasal 28 menyatakan, bahwa Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Arti pesannya adalah: 1. Hak berserikat dan berkumpul. 2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat). 3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya) b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Arti pesan yang terkandung adalah: 1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan. 2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah. 3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan. 4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya. 5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah. Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal 29 ayat (2)

yang menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Arti pesannya adalah: 7. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik. 8. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam Pasal 30 menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Arti pesannya: o bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara. d Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pasal 34 menyatakan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Arti pesannya adalah: 1. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat. 2. Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar. 3. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam. 4. Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain. 5. Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu. 2.3 Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Beserta Pendapat Pengingkaran terhadap kewajiban warga Negara mencakup kejahatan melanggar hokum baik pidana maupun perdata seperti pembunuhan, tidak mau membayar pajak maupun korupsi. Selain itu, kegiatan mengganggu ibadah agama lain seperti ancaman kekerasan terhadap pemeluk agama lain merupakan pengingkaran kewajiban menghormati dan menghargai hak asasi orang lain. Penyimpangan terhadap kewajiban warga Negara diperlukan kebaikan dan kesadaran yang dibangun oleh masyarakat seperti kesadaran umum dan moral agar setiap warga dapat saling menghormati. Demi kondisi Negara yang lebih baik, maka pengingkaran kewajiban warga Negara merupakan hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah dan warga Negara. Berikut contoh contoh pengingkaran kewajiban warga Negara : 1. Pengingkaran terhadap pembayaran pajak atau retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintahan atau pemda setempat. Rabu, 20 November 2013 18:59 MAKASSAR, BKM -- Sebanyak 72 pengusaha Hiburan Makassar menolak membayar pajak hiburan seiring dengan pemberlakukan Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan hingga dipenghujung akhir tahun 2013 ini. Perda yang mulai diterapkan Januari 2013 lalumewajibkan pengusaha karaoke umum di kota Makassar untuk membayar pajak 50 persen dari omset. Mereka menilai kenaikan pajak dari 35 persen menjadi 50 persen sangat membebani pengusaha. 72 usaha hiburan tersebut berjenis, karaoke umum, rumah bernyanyi keluarga, pub dan massage, diskotik serta pijat tradisonal. Menyikapi sikap dari 72 usaha hiburan tersebut, anggota Komisi B DPRD Makassar, Nurmiati, Selasa, (19/11) meminta pihak Dispenda Makassar segera bersikap tegas dengan mengeluarkan peringatan keras kepada usaha hiburan yang menolak membayar pajak. Apalagi besaran dari pajak tersebut memang terlalu "Perda dan perwali sangat jelas mengatur kewajiban para pengusaha hiburan. Jadi hal yang sangat lucu jika ada pengusaha yang mengaku usahanya merugi dengan adanya regulasi perda dan perwali tersebut," tegas legislator Hanura itu. Sementara itu, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Makassar, Asryadi Samad menegaskan akan memanggil seluruh stakeholder yang tergabung dalam Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) dan Dispenda untuk membahas permintaan kebijaksanaan penurunan pajak hiburan sebesar 25 persen dari 50 persen. "Pada prinsipnya selaku anggota dewan kami akan memfasilitasi rencana judicial revieuw dari permintaan penurunan pajak hiburan,"ujar Asryadi Samad. Di tempat terpisah, Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makaassar (AUHM), Zulkarnaen Ali Naru mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha memperjuangkan aspirasi

pengusaha hiburan seperti rumah bernyanyi dan karaoke yang ada di kota Makassar. tinggi dan tidak dilandasi aturan yang ada sebelumnya. "semua pengusaha TMH yang ada di Makassar merasa keberatan dengan kenaikan pajak itu. Memang sangat tinggi dan memberatkan, jadi wajar ada penolakan," katanya. Zul menambahkan,pihaknya mendapat isyarat positif dari Komisi B terkait rencana revisi penetapan nilai pajak hiburan. Atau permintaan peninjauan ulang nilai pajak hiburan hingga 25 persen. "Kami mengajukan permintaan legislatif review dalam perda/perwali itu agar walikota Makassar mencabut atau membatalkan pemberlakuan peraturan walikota nomor 12 tahun 2012 tentang pajak daerah. Kami minta jangan memeras pengusaha," tutupnya. (ril/war/b) Pendapat saya : Dari kutipan wacana di atas, telah kita ketahui bahwa sebanyak 72 pengusaha hiburan yang berada di Makassar enggan untuk membayar pajak atau retribusi yang telah ditentukan oleh pemda setempat. Padahal telah ada peraturan yang dikeluarkan oleh pemda setempat untuk membayar pajak sebesar 50% dari omset mereka. Tetapi menurut saya memang benar, peraturan pembayaran pajak yang ditentukan oleh pemda setempat terlalu besar sehingga dapat merugikan para pengusaha hiburan tersebut. Sebaiknya pemerintah setempat mereview kembali peraturan tersebut dan untuk para pengusaha hiburan tersebut tetap wajib membayar pajak sesuai dengan UUD 1945 dalam bidang ekonomi yang mewajibkan warga Negara membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu. 2. Pengingkaran kewajiban warga Negara dalam menjaga keutuhan Negara Para pengunjuk rasa yang mengarah ke kantor DPRD Papua Barat itu menyerukan pemisahan Papua dari Indonesia dan membawa petisi berisi pernyataan MANOKWARI (voa-islam.com) Obama Datang Papua Senang. Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia dimanfaatkan oleh separatis Papua Barat untuk memisahkan diri dari NKRI. Mereka berharap pada Obama agar mendukung kemerdekaan Papua Barat dengan mengintervensi Pemerintah RI. Bersamaan dengan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, ribuan orang yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Dewan Rakyat Papua menggelar unjuk rasa besar-besaran di Manokwari, Papua Barat, hari Kamis (17/11). rakyat. Tokoh masyarakat dan gereja Papua Barat, ML Wanma, mengatakan isi petisi itu antara mempertegas pernyataan kemerdekaan Papua. lain "Papua sudah merdeka sejak Kongres Rakyat Papua III di Jayapura sekaligus telah terbentuk pemerintahan transisi," kata Wanma. "Kedua, karena kami sudah merdeka maka kami menolak semua jenis tawaran pemerintah Jakarta," tambah dia. Selain itu, lanjut Wanma, dengan pernyataan dirinya hanya berharap masyarakat sudah siap kemerdekaan ini maka mereka tidak lagi memikirkan opsi referendum. dengan konsekuensinya. "Saya tidak tahu apakah kami siap menghadapi Petisi itu kemudian diserahkan kepada DPRD Papua Barat yang diharapkan meneruskannya ke militer Indonesia. Kami dengan TNI sudah menambah dua batalion di Papua Barat," ujar rohaniwan ini. pemerintah pusat di Jakarta. Selain menyampaikan petisi "Tapi saya kira menyelesaikan masalah Papua dengan menggunakan kekuatan militer bukan solusi untuk pemerintah Indonesia, para pengunjuk rasa juga meminta Obama memberikan dukungan penuh untuk kemerdekaan yang tepat," tegas Wanma. Situasi politik Papua memanas Papua. "Saya sudah menyurati kedutaan besar Amerika keamanan membubarkan Kongres Rakyat Papua III di Jayapura, pertengahan Oktober lalu. Serikat di Jakarta dan pihak kedutaan merasa senang karena kami mempercayai Presiden Obama," ujar Pemerintah sejauh ini berupaya mengedepankan dialog untuk menyelesaikan masalah di provinsi Wanma. "Rakyat Papua meminta Obama menggunakan pengaruhnya untuk mendesak Jakarta paling timur itu. Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengambil langkah nyata masalah di sini," tambahnya. menyelesaikan membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang diharap bisa Saat ditanya apakah muncul kekhawatiran pemerintah akan menanggapi dengan keras mempercepat penyelesaian masalah Papua. [taz, up/bbc] untuk setelah aparat pernyataan kemerdekaan ini, Wanma mengatakan Pendapat saya : Dari kutipan wacana di atas dapat diketaui bahwa para separatis Papua Barat dan rakyat rakyat Papua Barat yang menghendaki untuk

memisahkan diri dari NKRI telah mengingkari kewajiban warga Negara dalah hal menjaga keutuhan bangsa dan Negara. Menurut saya mereka seharusnya sadar diri dan bercermin kepada para pendahulunya bagaimana berat dan usahanya untuk menjaga keutuhan bangsa pada zaman dahulu. Bagaimana merebut tanah air ini dari para penjajah. Bagaimana susahnya mencapai kemerdekaan ini, malah sekarang mereka ingin memisahkan diri dari NKRI. Sebaiknya jika ada masalah diselesaikan baik baik. Jangan dengan membentuk kelompok seperti itu. Kita harus sadar kita ini bangsa Indonesia dan kita memiliki kewajiban yang sangat besar untuk menjaga dan membangun keutuhan NKRI tercinta ini. Belum tentu juga setelah mereka berpisah dengan Indonesia mereka dapat hidup dengan nyaman dan damai, mungkin bias sebaliknya. Maka dari itu, kita rakyat Indonesia berjanji dan berjuang bersama sama untuk menjaga keutuhan NKRI ini dan memajukan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju. Pengingkaran kewajiban warga Negara tentang pertahanan dan keamanan Negara. SURABAYA Densus 88 Anti Teror menangkap 2 orang terduga pelaku teroris, di kawasan Kedung Cowek Surabaya, Senin (20/1) malam. Terduga teroris ditangkap di sebuah SPBU tanpa perlawanan, meski sempat melarikan diri dari sergapan polisi. Kepala Kepolisian Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono mengatakan, sejumlah tempat hiburan dan pos-pos polisi, diduga akan menjadi sasaran aksi terorisme dari kedua orang yang ditangkap. Unggung Cahyono mengatakan, Sasarannya dia pos-pos, pos-pos kita, pos polisi, sasarannya pos dia. Sempat malarikan diri, sudah kita ikuti mulai tadi (Minggu) malam, jadi ransel ini sudah dibawa mulai tadi malam sebetulnya, kita ikuti terus mulai tadi malam, maka tadi (Senin) pagi kita laksanakan evaluasi dengan Densus di Polda, baru tadi kita laksanakan penangkapan malam hari. Unggung Cahyono mengatakan, hasil penggeledahan di rumah terduga pelaku teroris di jalan Tanah Merah Sayur 1 Nomor 14, polisi menemukan 2 bom rakitan, bendera jihad warna hitam bertuliskan huruf Arab, tas punggung, tiga buah HP, charger, baterai, timer dari jam digital, rangkaian elektronik berupa saklar dan transistor, lampu LED 5 buah, sumbu api 1 plastik, paku panjang 5 cm dan sejumlah barang bukti lainnya. Jadi tadi tepatnya jam tujuh (19.00 WIB), itu di pom bensin Kedung Cowek, dia ditangkap 2 orang, inisialnya R dengan M. Jadi yang kita laksanakan penggeledahan di rumah, kita laksanakan sterilisasi, ditemukan ada bom di situ, tambah Cahyo Saat ini, kedua terduga pelaku teroris dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Unggung menegaskan proses penangkapan berjalan tanpa adanya baku tembak atau perlawanan, sehingga terduga teroris ditangkap dalam keadaan hidup. Tidak ada, tidak ada. Kita tangkap (mereka) dalam keadaan hidup-hidup, demikian menurut Unggung Cahyono. Pendapat saya : Dari kutipan wacana diatas dapat kita ketauhi bahwa sekarang ini banyak muncul teroris teroris yang ingin menghancurkan Negara ini. Mereka telah ingkar akan kewajibannya sebagai warga Negara menurut UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 yang berbunyi Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Mengapa hal ini terjadi ?hal ini terjadi dikarenakan kurangnya rasa patriotism mereka, kurangnya rasa cinta tanah air mereka. Maka kita sebagai warga Negara hendaknya meningkatkan rasa cinta tanah air kita, budaya kita dan jauhi orang orang yang mengajak kita berbuat yang tidak bercerminkan nilai nilai Pancasila. Maka perangilah para teroris dengan cara meningkatkan rasa iman dan ketakwaan kita kepada Allah, mengingkatkan rasa kepedulian kita terhadap Negara dan teruslah menuntut ilmu dan membanggakan Negara.

PELANGGARAN HAK WARGA NEGARA DAN SOLUSINYA

1. Pelanggaran Hak Warga Negara Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pengakuan Hak sebagai warga negara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk bermimpi bisa mendapatkan pengakuan akan hak hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka dioerhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih memihak kepada mereka. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, setiap warga Negara dijamin haknya oleh pemerintah sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945. Namun seperti yang kita ketahui dan kita rasakan. Hingga saat ini masih banyak perilaku yang dianggap merupakan pelanggaran terhadap hak warga Negara, baik oleh Negara ataupun warga Negara lainnya. Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih mengutamakan hak - hak daripada kewajiban kewajiban asasi warga negara. Ada kecenderungan menuntut hak hak yang berlebihan sehingga merugikan orang lain.penuntutan hak hak yang berlebih lebihan atau tanpa batas akan merugikan orang lain yang memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu, pelaksanaan hak hak warga negara perlu dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya karena terjadinya pengabaian terhadap kawajiban asasi. Sebab antara hak dan kawajiban merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Bila ada hak pasti ada kewajiban, yang satu mencerminkan yang lain. Bila seseorang atau aparat negara melakukan pelanggaran HAM, sebenarnya dia telah melalaikan kewajibanya yang asasi. Sebaliknya bila seseorang/kelompok orang atau aparat negara melaksanakan kewajibanya maka berarti dia telah memberikan jaminan terhadap hak asasi manusia. Sebagai contoh di negara kita sudah punya UU No.9 tahun 1998 berkenaan dengan hak untuk menyampaikan aspirasi secara lisan dan tertulis. Disatu sisi undang-undang tersebut merupakan hak dari seseorang warga negara, namun dalam penggunaan hak tersebut terselip kewajiban yang perlu diperhatikan. Artinya seseorang atau kelompok yang ingin berunjuk rasa dalam undang-undang tersebut harus memberi tahu kepada pihak keamanan (Polisi) paling kurang 3 hari sebelum hak itu digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati hak orang lain seperti tidak mengganggu kepentingan orang banyak, mentaati etika dan moral sesuai dengan budaya bangsa kita. Contoh lain, dalam lingkungan kampus dapat saja terjadi mahasiswa yang melakukan kegiatan seperti diskusi yang bebas mengemukakan pendapat tetapi mereka dituntut pula menghormati hak-hak orang lain

agar tidak terganggu. Begitu pula kebebasan untuk mengembangkan kreativitas, minat dan kegemaran (olah raga, kesenian, dll) tetapi hendaklah diupayakan agar kegiatan tersebut tidak mengganggu kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa atau warga kampus lainnya yang juga merupakan haknya. Banyak contoh lain dalam lingkungan kita baik di kampus maupun di dalam masyarakat yang menuntut adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Untuk itu marilah kita laksanakan apa yang menjadi hak dan kewajiban kita dan itu termuat dalam berbagai aturan/norma yang ada dalam negara dan masyarakat. 2. Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara Yang termasuk pelanggaran hak warga negara menurut UU yaitu: a. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum. b. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan. c. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan. d. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara. e. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah. Berikut ini adalah beberapa Kasus pelanggaran ataupun kontroversi HAM dan Hak Warga Negara khususnya yang terjadi di Negara kita. Hukuman Mati

Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi ini. Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati dan yang kontra hukuman mati masih bersilang sengketa. Masing-masing datang dengan rasional dan tumpukan bukti yang berseberangan, dan dalam banyak hal seperti mewakili kebenaran itu sendiri.

Seharusnya kontroversi itu berakhir ketika UUD 1945 mengalami serangkaian perubahan. Dalam konteks hukuman mati kita sesungguhnya bicara tentang hak-hak asasi manusia yang dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal 28A dengan eksplisit mengatakan: Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Jadi, hak untuk hidup atau the right to life adalah hak yang paling mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk hidup ini adalah puncak hak asasi manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi lain.

PILKADA Semestinya ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi wadah yang menghidupkan demokrasi lokal dengan berfungsinya organ-organ politik di daerah. Meski demikian, sepanjang sejarah penyelenggaraan pilkada di Indonesia, ternyata sarat pelanggaran hak warga Negara.

Salah satu penyebabnya adalah kebebasan yang terlalu meluas demikian cepat menyebabkan membanjirnya partisipasi dalam pencalonan kandidat kepala daerah, sementara ruang kompetisi sangat ketat dan terbatas.

Lagi pula, bayang-bayang potensi kekuasaan dan kekayaan yang amat menjanjikan dari jabatan kepala daerah menarik minat banyak kandidat, sementara kebanyakan dari mereka tidak memiliki integritas moral dan kapasitas keahlian yang memadai. Karena itu,tidak jarang cara-cara licik dan premanisme politik,entah sengaja atau terpaksa,digunakan dalam politik perebutan kekuasaan.Di sinilah pelanggaran Hak warga Negara kerap terjadi.

EMAIL BERUJUNG BUI

Kasus yang menimpah Prita Mulyasari cukup menarik.Sebetulnya bukan termasuk besar, tetapi rupanya ada konspirasi yang membesar-besarkan. Kasus ini bermula dari kejadian Curhat dan bersifat pribadi dari korban ( pasien ) di RS Omni Internasional atas dampak pengobatan yang mengakibatkan korban mengalami luka tambahan dari luka lama. Curhat tersebut dia ungkapkan kepada sahabatnya via email. Artinya si Prita dapat disebut sebagai pihak Konsumen dari penyedia jasa layanan usaha RS Omni tersebut. Sebagai konsumen Prita punya hak menyampaikan unek-unek ketidakpuasannya terhadap pelayanan penyedia jasa dan itupun dilindungi Undang Undangnomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Penegakan hukum terhadap Prita jelas-jelas melanggar Haknya Sebagai Warga Negara, Polres dan Kajari Tangerang dapat dituntut balik beserta Rumah sakitnya, demi nama baik dan kerugian yang diderita ibu 2 orang anak Balita ini.

Tragedi trisakti

Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat

demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada. Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara khususnya.

Penggusuran Rumah

Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang merugikan bagi sebagian warga kota itu.Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.

3. Solusi dari permasalahan pelanggaran hak warga negara Indonesia menganut paham kekeluargan yang tidak memperbolehkan diskriminasi dalam bentuk apapun dan atas dasar apapun. Kita tidak mempertentangkan antara mayoritas dan minoritas. Yang kita dambakan adalah kerukunan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan. Memang dalam suatu masyarakat akan dapat terjadi benturan dalam kehidupan yang berkembang dan dinamis, namun kita tidak dapat membiarkan konflik itu timbul dan berkembang tanpa terkendali. Kita usahakan penyelesaiannya dengan memperhatikan aspirasi dan kepentingans semua pihak, tanpa ada yang merasa menang atau merasa kalah, dan tidak ada yang merasa dimenangkan dan dikalahkan. Pelanggaran-pelanggaran Hak Warga Negara di Indonesia selama ini, dan sulitnya melakukan penyelesaian disebabkan karena kurangnya peraturan perundang-undangan yang memberikan jaminan dan petunjuk dalam penyelesaiannya. Semenjak reformasi telah ada peraturan perundangundangan yang memberikan jaminan dan petunjuk dalam penyelesaian masalah yang sehubungan dengan HAM ataupun Hak Warga Negara diantaranya adalah Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia; dan UU No. 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Pembentukan lembaga yang mengurus Hak Warga Negara dan pelanggarannya juga merupakan upaya yang memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Lembaga-lembaga tersebut diantaranya KOMNAS HAM, pusat-pusat/Lembaga Kajian HAM yang terbentuk di berbagai daerah, LSM dan sebagainya. Lembaga-lembaga ini di samping berupaya mensosialisasikan peraturan-peraturan tentang HAM juga menerima pengaduan-pengaduan pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara dan meneruskan kepada lembaga yang berwenang untuk memprosesnya. Upaya

yang dilakukan selama ini terkendala oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya perangkat hukum, kurangnya bukti-bukti yang lengkap dan keterbatasan penegak hukum. Oleh karenanya bila telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia ataupun hak warga negara maka secepatnyalah hal ini dilaporkan kepada yang berwenang. Upaya yang sangat menentukan perlindungan terhadap pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara adalah melalui peradilan. Peradilan yang kuat akan memberikan perlindungan yang baik terhadap Hak Warga Negara dan berdampak positif terhadap tindakan-tindakan yang menjurus kepada pelanggaran Hak Warga Negara. Untuk mendukung itu sekarang sudah ada undang-undang tentang pengadilan hak asasi manusia yaitu Undang-Undang No. 26 tahun 2000. Undang-undang itu menetapkan disetiap daerah kabupaten atau kotamadya ada pengadilan HAM yang mengurusi Hak Warga Negara. Pelaksanaan peradilan HAM juga perlu dukungan penyidik yang berusaha untuk mencari bukti-bukti yang kuat tentang pelanggaran Hak warga Negara tersebut. Bantuan kita bersama dalam memberikan data (bukti) adalah langkah baik untuk tegaknya HAM di negara Indonesia khususnya Hak Warga Negara. Lembaga-lembaga pendidikan juga berperan dalam memberikan perlindungan terhadap HAM. Lembaga-lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan formal memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada pelajar, siswa atau mahasiswa tentang hak asasi manusia, prosedur yang harus ditempuh bila mengetahui adanya pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Kepedulian terhadap hak asasi sudah berarti menekan peluang terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai