Anda di halaman 1dari 9

A. PROSES INSTALASI MIKROTIK 1. Masukkan CD Mikrotik ke dalam CD Drive, lalu booting PC.

2. Pilihlah paket instalasi yang ingin digunakan. Proses ini berkaitan dengan lisensi RouterOS yang kamu miliki.

3. Tekan tombol I untuk melanjutkan instalasi. Kamu akan ditanya apakah akan meneruskan dengan memformat isi hard disk (hati-hati jangan sampai salah hard disk). Saat ditanya apakah akan menyimpan informasi lama, silakan dijawab tidak atau tekan tombol N.

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

4. Setalah selesai, tekan Enter untuk melakukan booting pertama kali RouterOS.

5. Sesaat setelah RouterOS berhasil di boot, kamu akan dihadapkan pada layar seperti gambar 6. Lakukan pengecekan sistem terhadap kemungkinan kerusakan yang terjadi, tekan tombol Y.

6. Kamu sudah selesai melalukan instalasi RouterOS.

7. Setelah sukses instalasi, kita sudah dapat login untuk pertama kalinya seperti terlihat pada gambar 7. Gunakan username admin dengan password kosong (tekan tombol Enter saja). Kamu wajib mengganti password dengan password-mu sendiri, gunakan perintah /password.

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

Paket standar Mikrotik yang sudah diinstall minimal akan berisi paket sistem (system package) saja. Termasuk dasar Routing IP dan Administrasi Router. Untuk menambah paket lainnya seperti wireless, OSPF, IP Telephony dan sebagainya silakan download terlebih dahulu paketpaketnya. Penting untuk diperhatikan adalah saat memilih paket tambahan yaitu harus sama versinya dengan RouterOS yang kamu gunakan. Jika tidak maka paket tambahan tersebut tidak dapat diinstalasi.

B. SETTING DASAR MIKROTIK 1. Membuat User Baru User dibutuhkan untuk otoritas penggunaan. Biasanya secara umum pembuatan baru ini disertai dengan Password. Di bawah ini langkah-langkah membuat User di Mikrotik RouterOS dengan nama user smk dan group full [admin@Mikrotik] > user add name=smk group=full Jenis group yang ada dimiliki Mikrotik ada tiga, yaitu : 1. Full : Sebagai jenis user yang memiliki otoritas tertinggi, yaitu mampu menulis, membaca dan menghapus konfigurasi. 2. Read : Jenis user ini hanya mampu membaca. Untuk dua fungsi yang lain tidak dapat dilakukan jenis user read. 3. Write : user ini hanya bisa melakukan konfigurasi, tanpa bisa menghapus konfigurasi yang telah ada.

2. Membuat Password Untuk User Password di Mikrotik sama dengan password-password pada umumnya. Yaitu berfungsi sebagai pengaman dari orang yang tidak bertanggung jawab. Langkah membuat password sebagai berikut :

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

a. Reboot system Mikrotik dengan perintah : [admin@Mikrotik] > system reboot b. Login sebagai user baru (User baru yang telah dibuat) c. Kosongkan password (karena password belum pernah dibuat) d. Setelah login ketikkan perintah di bawah ini : [smk@Mikrotik] > password Old password : [karena kita belum pernah membuat password, maka kosongkan saja] New password : [isikan password yang diinginkan] Retype new password : [ketik ulang password yang kita inginkan]

Untuk memastikan password yang telah dibuat sudah aktif, reboot system Mikrotik, kemudian login sebagai user baru, isikan password yang baru saja dibuat.

3. Merubah System Identity System merupakan penegasan bahwa sebuah system yang telah dikonfigurasi adalah milik kita. Untuk merubah identitas tersebut, ikuti langkah berikut : 1. [smk@Mikrotik] > System Indentity edit name 2. Rubah Mikrotik menggunakan nama yang diinginkan (Contoh : Cilegon) 3. Simpan perubahan dengan menekan tombol Crtl+O 4. System Identity kita sudah berubah [smk@Cilegon] >

C. KONFIGURASI ROUTER Untuk keperluan konfigurasi, biasanya beberapa orang akan melakukan beberapa persiapan. Misalnya mengidentifikasi perangkat yang akan digunakan, misalnya NIC. Konfigurasi NIC ini berguna untuk membedakan NIC mana yang langsung terhubung dengan insternet dan NIC mana yang akan digunakan untuk jaringan lokal. Dalam membangun Router, selain sebuah PC, syarat wajib untuk Router adalah minimal memiliki dua NIC. Satu NIC digunakan untuk koneksi langsung dengan internet dan satu NIC digunakan untuk Jaringan Lokal yang akan menerima layanan Router yang bersangkutan.

1. Identifikasi NIC Sebelum melakukan konfigurasi, pastikan 2 NIC yang terpasang terbaca dengan baik. Untuk mengetahui NIC yang terpasang sudang berfungsi dengan baik, ikuti perintah di bawah ini :

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

[smk@Cilegon] > interface print (enter) Hasilnya akan terliihat sepertidi bawah ini : [smk@Cilegon] > interface print Flags: D dynamic, X disable, R Running, S - slave # NAME Type 0 R ether 1 ether 1 R ether2 ether

MTU 1500 1500

Apabila terlihat tampilan seperti di atas, berarti NIC sudah terbaca ndengan baik. Selanjutnya merubah nama NIC untuk mempermudah konfigurasi. Dalam hal ini, apabila salah satu NIC merupakan NIC onboard, biasanya akan dikenali sebagai ether1. Untuk menentukan NIC mana yang akan dihubungkan dengan internet langsung terserah pada kebutuhan. Kita akan gunakan ether1 sebagai NIC yang terhubung lasngsung dengan Internet. Ikuti perintah di bawah ini untuk merubah nama NIC. [smk@Cilegon] > interface set ether1 name=public (enter) Ket : merubah nama ether1 menjadi public [smk@Cilegon] > interface set ether2 name=lokal (enter) Ket : merubah nama ether1 menjadi lokal 2. Setting IP Address Untuk pengisian IP Address, interface public harus satu segmen dengan ip yang diberikan oleh ISP. Dalam hal ini IP Address dari ISP adalah 192.168.1.1, jadi IP Address untuk interface public misalnya 192.168.1.20, 192.168.1.30, sementara untuk interface local, bisa digunakan IP Address yang lainnya. Konfigurasinya sebagai berikut : [smk@Cilegon] > ip address add address=192.168.1.10/24 interface=public (enter) [smk@Cilegon] > ip address add address=198.180.10.1/24 interface=lokal (enter) Untuk melihat hasil konfigurasi yang telah kita buat, perintahnya adalah : [smk@Cilegon] > ip address print (enter) Maka akan terlihat tampilan seperti di bawah ini : Flags: X disable, I Invalid, D Dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST 0 192.168.1.10/24 192.168.1.0 192.168.1.255 1 198.180.10.1/24 192.180.10.0 198.180.10.255 3. Menambahkan Gateway Dalam hal ini, gateway yang digunakan adalah IP Address yang diberikan ISP, yaitu 192.168.1.1. Perintahnya adalah : [smk@Cilegon] > ip route add gateway=192.168.1.1 (enter) INTERFACE public lokal

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

Untuk melihat gateway yang kita gunakan sudah benar, lakukan perintah sebagai berikut : [smk@Cilegon] > ip route print (enter) Hasilnya adalah :
Flags: X # 0 ADC 1 ADC 2 A S disable, A Active, DST-ADDRESS 192.168.1.0/24 198.180.10.0/24 0.0.0.0/0 D Dynamic, C Connect, S Static, r rip, b bgp, o - ospf PREF-SCR G GATEWAY D INTERFACE 192.168.1.1 public 192.180.10.1 lokal r 192.168.1.1 public

Catatan : Perhatikan pada bagian yang dilingkari, r berarti run atau gateway sudah aktif 4. Konfigurasi DNS Dalam hal ini DNS yang kita gunakan adalah DNS yang diberikan oleh IPS. Umumnya IPS memberikan dua DNS, Primary dan Secondary. Diasumsikan DNS yang diberikan oleh ISP adalah Primary : 202.134.0.155 dan Secondary : 202.134.0.61. Perintahnya sebagai berikut : [smk@Cilegon] > ip dns set primary-dns=202.134.0.155 (enter) [smk@Cilegon] > ip dns set secondary-dns=202.134.0.61 (enter) Untuk melihat hasil konfigurasi, gunakan perintah print.

5. Konfigurasi NAT (Network Address Translation) NAT merupakan fasilitas router untuk meneruskan paket IP asal ke IP tujuan. NAT merupakan standar internet yang mengijinkan computer host dapat berkomunikasi dengan jaringan luar menggunakan IP Address public. Dengan kata lain, NAT berperan untuk menghubungkan client ke jaringan Internet. Terdapat dua jenis NAT, yaitu Source NAT (srcnat) dan Destination NAT (dstnat). Di bawah ini adalah perintah untuk mengaktifkan NAT. [smk@Cilegon] > ip firewall nat add action=masquerade out-interface=public chain=srcnat (enter) Keterangan : - Action : aksi yang akan dilakukan pada paket

- Masquerade : alamat asal (IP lokal) akan ditranslasikan ke IP public - Chain : proses yang akan dialamu oleh paket

- Out-interface : antarmuka pada router sebagai jalan keluarnya paket

Setelah urutan konfigurasi di atas selesai, lakukan pengujian terhadap jaringan publik dengan cara ping ke IP DNS, Gateway dan salah satu alamat web. Apabila respon dari jaringan publik reply,maka konfigurasi router berhasil, tapi apabila belum mendapatkan reply, restart system, kemudian lakukan pengujian sekali lagi.

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

D. DHCP SERVER DCHP merupakan protocol yang mendistribusikan IP Address secara otomatis. Hal ini memungkinkan seorang Administrator tidak lagi sibuk mengisikan IP Address secara manual terhadap client, karena telah secara otomatis didistribusikan oleh protocol ini. 1. Konfigurasi Pool Pool berfungsi untuk menampung IP Address yang akan didistribusikan oleh DHCP. Untuk penentuan IP yang akan dibagikan secara otomatis, sesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah user atau client. [smk@Cilegon] > ip pool add name=tkj ranges=198.180.10.2-198.180.10.11 (enter) 2. Konfigurasi DHCP Network Dan Gateway Konfigurasi ini bertujuan untuk mendefinisikan IP Network dan gateway yang akan diberikan ke client. Berikut konfigurasinya : [smk@Cilegon] > ip dhcp-server network add address=198.180.10.0/24 gateway=198.180.10.1 (enter)

3. Konfigurasi DHCP Server Selanjutnya adalah konfigurasi pada antarmuka lokal agar menyebar (Broadcast) paket DHCP. Di bawah ini konfigurasinya : [smk@Cilegon] > ip dhcp-server add interface=lokal address-pool=tkj (enter) Hasilnya adalah : Flags: X disable, I invalid # NAME INTERFACE 0 x dhcp1 lokal RELAY ADDRESS-POOL tkj LEASE-TIME 3d ADD-ARP

keterangan : tanda x menandakan DHCP server belum diaktifkan Selanjutnya adalah menhaktifkan DHCP-SERVER yang telah dibuat, caranya sebagai berikut : [smk@Cilegon] > ip dhcp-server enable 0 (enter) Setelah diaktifkan maka statusnya seperti di bawah ini : Flags: X disable, I invalid # NAME INTERFACE 0 dhcp1 lokal RELAY ADDRESS-POOL tkj LEASE-TIME 3d ADD-ARP

Selanjutnya, lakukan pengujian dengan menggunakan computer client. Pilih option obtain pada pengisian IP Address, kemudian ping ke salah satu alamat web, apabila mendapatkan reply, maka konfigurasi DHCP-SERVER berhasil.

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

E. KONFIGURASI HOTSPOT 1. HotSpot HotSpot adalah sebuah wilayah terbatas yang dilayani oleh satu atau sekumpulan Access Point Wireless LAN standar 802.11a/b/g. Di mana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, laptop, PDA, dan sejenisnya. Biasanya HotSpot dioperasikan di tempat umum, seperti, Cafe, Mall, dan kampus. Access Point yang digunakan umumnya tidak dimodifikasi antenanya, sehingga kemampuannya memang dibatasi hanya untuk ruangan terbatas saja. Jadi jaringan Wireless di sebuah kota, RT/RW-net bukan kategori HotSpot. 2. WiFi WiFi, kependekan dari Wireless Fidelity, adalah standar yang dibuat oleh konsorsium perusahaan produsen peranti W-LAN; Wireless Ethernet Communications Alliance untuk mempromosikan kompatibilitas perangkat 802.11, tetapi tidak semua 802.11 mengikuti standar WiFi. 3. Perangkat Client Perangkat client yang digunakan untuk HotSpot sangat beragam sekali bentuknya. Sering kita lihat orang membawa laptop atau PDAnya saat menggunakan HotSpot. Beberapa laptop yang baru, tertutama kelas centrino, biasanya siap digunakan untuk operasi WiFi tanpa perlu tambahan alat apapun. Peralatan pendukung berupa card Wireless LAN/WiFi yang dipasang di laptop Anda dapat berupa Compact Flash, PCMCIA, Embedded card dan USB WLAN card. Bagi Anda yang menggunakan PC dapat menggunakan card PCI atau USB WLAN card 4. Type HotSpot Ada beberapa jenis HotSpot yang biasa digunakan, yaitu : HotSpot gratis sebagai tambahan pelayanan umum biasanya dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di conference room, di coffee shop, atau di cafe. Biasanya dengan adanya HotSpot gratis akan menaikan image dan menarik pangsa pasar tertentu untuk datang ke tempat tersebut. Kadang HotSpot jenis ini merupakan instalasi semi permanen, di acara pameran komputer atau konferensi/seminar komputer. HotSpot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau coffe shop. Tidak semua hotel mampu memberikan servis WiFi gratis. Mereka mengambil kebijakan untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna HotSpot untuk menalangi biaya leased line atau unlimited ADSL ke Internet yang minimal Rp. 3-4 juta/bulan.

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

HotSpot berbayar ke operator WiFi HotSpot, misalnya Boingom iPASS. Operator WiFi HotSpot ini merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang mobile secaa internasional. Jenis HotSpot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara. Tentunya sebuah HotSpot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe HotSpot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja. Jadi bisa saja, HotSpot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator WiFi HotSpot dioperasikan pada sebuah HotSpot. Jadi bagi pengguna biasa yang tidak berlangganan ke iPass dapat tetap menggunakan dengan membayar biayanya ke pemilik gedung. Berikut ini adalah perintah dan konfigurasi Hotspot menggunakan mikrotik : [smk@Cilegon] > ip hotspot setup (enter)

Konfigurasinya adalah sebagai berikut : hotspot interface: lokal local address of network: 198.180.10.1/24 masquerade network: yes address pool of network: 198.180.10.2-198.180.10.11 select sertificate: none ip address of smtp server: (kosongkan) dns server: 202.134.0.155 dns name: (kosongkan) name of local hotspot user: admin (boleh diganti) password for the user: (isikan sesuai keinginan) (enter)

--SELAMAT BEKERJA--

Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

Anda mungkin juga menyukai