MENGGAMBAR
ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
KILASAN
Pemahaman tentang ketrampilan dasar teknik pengungkapan gagasan arsitektur secara
grafis/visual, dengan pemanfaatan berbagai alat dan media.
Latihan menggambar, ketrampilan komunikasi grafis; perspektif untuk arsitek; perekaman
bagian bangunan nyata lewat pengukuran dan pencatatan; denah, tampak potongan dan
tampak bangunan dan luar bangunan; perspektif interior dan eksterior, unsur-unsur
horizontal dan vertikal, bidang terbuka dan tertutup; detail arsitektural.
METODA
Tatap muka, Tugas, Studi Lapangan, Diskusi, Studio, Simulasi, Asistensi
JADWAL
JADWAL KULIAH
: 3 SKS
: 3 X 50 menit
TATA TERTIB :
1. Mahasiswa wajib mengikuti minimal 75% dari acara kuliah dan 75% acara studio.
2. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas dan wajib asistensi pada jadwal asistensi.
3. Mahasiswa wajib melaksanakan asistensi kepada asisten. Penilaian merupakan suatu
proses yang akan dilakukan pada setiap kali asistensi sesuai dengan materi asistensi
tiap pertemuan. Jumlah asistensi untuk masing-masing tugas disesuaikan dengan
jumlah pertemuan asistensi.
4. Produk tugas-tugas kecil yang dikumpulkan pada waktu yang ditentukan, harus
dilengkapi dengan catatan asisten.
SANKSI :
1. Dikenakan pengurangan nilai angka 5 pada nilai Tugas setiap kekurangan jumlah asistensi yang ditentukan.
2. Tugas tidak dinilai jika tidak pernah asistensi.
3. Dikenakan pengurangan nilai angka 5 pada nilai Tugas setiap 30 menit keterlambatan
pengumpulan, dengan batas akhir pengumpulan 90 menit setelah waktu yang
ditentukan. Tugas tidak akan dinilai jika melebihi waktu tersebut.
4. Nilai Mata Kuliah akan digugurkan jika melakukan tindakan kriminal akademik, misal:
digambarkan orang lain, memalsu tanda tangan asisten.
5. Sanksi Akademis yang lain mengacu pada Peraturan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan serta Peraturan Universitas Mercu Buana.
Demikian Tata Tertib dan Sanksi dalam Pelaksanaan MK Menggambar Arsitektur ini dibuat
untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
MATERI PENGAJARAN
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah Menggambar Arsitektur memberikan metode atau tata cara dalam perancangan
arsitektur. Tata cara menvisualisasi obyek rancangan dengan aturan-aturan komposisi,
perspektif dan teknik rendering. Menggambar Arsitektur dalam semester I adalah sebagai
landasan terhadap matakuliah perancangan yang diselenggarakan mulai dari semester II
hingga semester akhir berupa tugas akhir.
KERTAS
Jenis kertas yang sering digunakan dalam bidang arsitektur adalah:
Kertas kalkir
Kertas roti (untuk sketsa)
Kertas putih (misalnya kertas Padalarang/ concorde/ tidak licin, diatas 90 gr)
Apabila kertas hendak disimpan dalam arsip, maka hendaknya disusun sedemikian rupa
sehingga pelobangan tersebut hanya menembus pada satu jalur yang sama. Metode
melipatnya adalah sbb:
Cara melipat kertas untuk arsip dan penjilidan (sumber: Neufert, 1996)
FORMAT KERTAS
Format kertas terdiri dari ukuran kertas, tata letak dan keterangan gambar.
Setiap lembar kertas sebaiknya diberi garis tepi, kolom keterangan dan kolom judul.
Garis tepi: di bagian kiri kertas dengan lebar 2 cm untuk keperluan penjilidan atau
pelobangan kertas, sedang tepi yang lain disesuaikan (misalnya 1 cm).
Kolom keterangan: catatan-catatan penting no, tanggal perbaikan gambar, paraf arsitek.
Kolom judul: judul pekerjaan, nama proyek, nama gambar, skala, tanggal disain,
perencana/perancang/arsitek, drafter.
Gambar kunci/ key plan untuk suatu kawasan/ proyek yang besar, menunjukkan
kesinambungan pada gambar tersebut.
Petunjuk arah/ orientasi: biasanya dicantumkan arah Utara.
Contoh format kertas (Neufert, 1996: 3)
2.5
1,5
1,5
1,5
1,5
2,5
6
1,5
30 cm
25 cm
1.5
6
2.5
3
SEMESTER I 2003/2004
TUGAS
2
KE- A R S I R
MAHASISWA
NIM
SIAPASAYA
01200334
TGL
PEMASUKAN
NAMA DOSEN
23 09 2003
NILAI
97
42 cm
1
16 cm
4 cm
4 cm
4 cm
4 cm
4 cm
4 cm
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
CENTURY GOTHIC 18
TUGAS KE-
SEMESTER I 2003/2004
SKALA
Skala diperoleh dengan membandingkan sesuatu. Sebuah bangunan dikatakan mempunyai
skala jika bangunan tersebut dibandingkan dengan unsur-unsur berukuran manusiawi (yang
mudah dikenal atau yang sering dipakai manusia ada di dekatnya).
Perbandingan antara manusia, kendaraan, pohon dan rumah tinggal memberi skala manusiawi (sumber:
Report Minimum cost Housing Group, School of Architecture, Mc Gill University, Canada)
10
Skala tertulis
Sistem pengukuran dengan menggunakan skala perbandingan sederhana untuk
menunjukkan hubungan skalanya, misalnya: 1:10, 1:50, 1:100, 1:200, 1:500, dan seterusnya.
Skala tertulis
dan
Petunjuk Arah
Petunjuk arah biasanya diletakkan dekat dengan petunjuk skala.
Petunjuk arah utara harus:
1. Sederhana, tidak mengganggu, tetapi mudah dilihat
2. Mempunyai bentuk yang menunjukkan arah dengan tegas
3. Menunjukkan ke arah atas jika memungkinkan, dan jangan menghadap ke arah bawah.
11
12
13
1. KOMPOSISI
Bagian-bagian dari gambar arsitektur yang terdiri dari bangunan dan elemen-elemen
penunjang harus disatukan dan diatur dengan baik. Bangunan sebagai perhatian utama,
lansekap sebagai komplemen, dan langit-langit dan pohon atau bangunan lain digambar
secukupnya, sehingga adanya keseimbangan komposisi antara elemen utama, elemen
background dan elemen foreground.
Titik pusat perhatian (point of interest) dari sebuah gambar adalah elemen utama. Misalnya
pintu masuk ke dalam bangunan atau tempat berenang, atau apapun, berilah penekanan
pada point of interest tersebut: garis-garis pengarah, pemberian detail yang lebih cermat pada
bagian tersebut, atau tone yang lebih kontras akan memberikan aksen.
14
2. PROPORSI
- Proporsi yang baik antara ukuran besar gambar dan besar kertas.
- Proporsi yang baik antara ukuran besar orang dan besar bangunan, ukuran halaman dan
adanya unsur pohon di depan maupun di samping bangunan.
Proporsi juga menjelaskan ukuran dengan membandingkan besar orang dengan besar
bangunan
15
3. SUDUT PANDANG
Arsitek harus pandai memilih sudut pandang yang paling menarik dari obyek ciptaannya
melalui gambar perspektif.
Ketiga bangunan diatas memiliki komposisi yang baik, meskipun pengambilan sudut
pandang berbeda ketinggian (horizonnya).
Perbedaan ini tentu disesuaikan dengan maksud dari arsitek; misalnya untuk menunjukkan
keindahan halaman rumah, atau bagian-bagian lain yang menarik.
4. KESAN TIGA DIMENSI
Untuk menghilangkan kesan datar suatu gambar, perlu kesan tiga dimensi pada suatu
gambar arsitektur, yaitu dengan:
- Kontras
- Naung dan bayangan
16
Naung dan bayangan yang dibentuk oleh sinar matahari dari berbagai arah
17
5. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
Untuk menimbulkan kesan akan keadaan yang sebenarnya dan sebagai pembanding/
skala dalam gambar arsitektur perlu elemen-elemen penunjang:
- Manusia
- Pohon
- Kendaran
18
19
KURUS
STANDAR
GEMUK
ABCDEF12345
ABCDEF12345
ABCDEF12345
Huruf konstan adalah huruf yang dibuat dengan tekanan dan ketajaman pensil yang sama,
dan dengan tarikan garis langsung yang tidak diulang
2. Jarak antara huruf/ angka dalam membentuk kata
Jarak antara huruf bukan dengan memberikan ukuran jarak yang sama, tetapi jarak
antara huruf dibuat dengan mempertimbangkan besaran luas area antara huruf sehingga
terlihat harmonis, lihati ilustrasi berikut:
SPACING
SP A CING
Jarak antara S dan P tidak sama dengan P dan A, tetapi bentuk kata harmonis
II
II
II
Jarak antara S dan P sama dengan P dan A, tetapi bentuk kata tidak harmonis
LETTER SPACING
LETTER SPACING
baik
jelek,
terlalu
renggang
20
21
22
23
24
Contoh huruf dan angka (kecil besar) dan terapannya pada kata:
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
TAMPAK DEPAN
skala 1:100
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
POTONGAN A-A
skala 1:100
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ELEVATION
scala 1:200
DENAH LANTAI 1
skala 1:100
KANTOR PUSAT
pipa pvc 3
PERSPEKTIF
sketsa suasana
EKSTERIOR
INTERIOR
keramik poles 30x30
cm
OKTOGONAL
utara
GROUND PLAN
genteng plentong
berglazur
TAMPAK DEPAN
skala 1: 200
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
DETAIL FASADE
skala 1:50
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
SITE PLAN
scala 1:200
INTERIOR
30x30 cm
OKTOGONAL
utara
GROUND PLAN
genteng plentong
dan seterusnya ..... cari kata-kata
yang terpakai di gambar
25
26
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRS234567
8
abcdefghijklmnopqrst0123456789
ABCDEFGHIJKLM0123456
7
abcdefghijklmnop012345
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRST012345
abcdefghijklmnopqrstuvwx0123456789
ABCDEFGHIJKLMO01234
abcdefghijklmnopq01234567
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur
27
ABCDEFGHIJ01234
abcdefghijkl0123456
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRST01234
5
abcdefghijklmnopqrstuvwx01234567
89
ABCDEFGHIJKLMO01234
abcdefghijklmnopq012345
67
ABCDEFGHIJ01234
abcdefghijkl012345
6
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur
28
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTO123456
789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz01234567
89
ABCDEFGHIJKLMO01234
5
abcdefghijklmnop0123456
7
ABCDEFGHIJ01234
56
29
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklm0123456789
abcbcdefghijklmno012345
67
ABCDEFGHIJKL012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmn012345678
9
ABCDEFGHIJ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklm0123456789
ABCDEFGHIJKL01234567
89
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
30
abcdefghijkl0123456789
ABCDEFGHIJ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
31
MK MENGGAMBAR ARSITEKTUR
SEMESTER I / 3 SKS
TUJUAN
Tugas Penulisan
Melatih mahasiswa untuk membuat huruf dan angka standar yang baku, yaitu:
Kesesuaian antara karakter jenis pensil dengan dimensi huruf dan angka
Penulisan garis pensil dengan satu tarikan garis yang tidak diulang,
Keteraturan dan kekonstanan bentuk dan jarak antar huruf dan angka
FORMAT KERTAS
Kertas Padalarang/ concorde/ tidak licin, diatas 90 gr, ukuran 42 cm x 30 cm dengan garis
tepi 1 cm dan kop standar yang telah ditentukan.
JADWAL
Pemberian dan pejelasan dimulai pada minggu ke-2 dan dikumpulkan pada minggu ke-3
kepada Dosen/ Asisten sebelum dimulai perkuliahan.
TUGAS
Mahasiswa diminta membuat:
1. Susunan berurut huruf alpabetikal dari A sampai Z dan angka 1 sampai 0 dalam dimensi
antara 3 mm sampai dengan 20 mm pada suatu susunan baris horizontal. Tiap baris
mempunyai huruf yang sama, tetapi berbeda pada baris berikutnya. Dimensi huruf tiap
baris tidak perlu berurut, seperti 3 mm, 5 mm, 7 mm dan seterusnya. Mahasiswa
diperkenankan mengatur jarak antar baris, disesuaikan dengan ukuran masing-masing
huruf & angka, serta komposisi terhadap bidang gambar.
2. Membuat contoh-contoh penulisan huruf dan angka pada gambar arsitektur, misalnya:
denah lantai dasar, tampak depan, potongan A-A, dan sebagainya.
BUKU PANDUAN:
Ching, Frank, Grafik Arsitektur, diterjemahkan oleh Paulus Hanoto Adjie, Erlangga, Jakarta, 4
Halse, Albert O, Architectural Rendering, MCGraw-Hill, Inc, NY, 1972
Selamat bekerja
32
33
34
BAHAN
Beberapa jenis bahan didalam arsitektur seperti:
Bahan di lantai/ dasar : kondisi tanah, air, jalan, lantai, karpet, batuan
Bahan untuk dinding : batu bata, dinding batu-batuan, dinding marmer
Bahan untuk atap
: genteng, sirap
35
36
RENDERING BAHAN
Rendering bahan dengan teknik pensil untuk mendapatkan perbedaan nada (tone) sehingga
memperkuat kesan tiga dimensi dengan membuat teknik arsir/ hitam-putih, tebal-tipis, teranggelap, dangkal-dalam pada bahan tersebut.
Beberapa jenis rendering pada bahan
37
38
39
40
ELEMEN-ELEMEN PELENGKAP
Gambar-gambar arsitektur seringkali membutuhkan gambar/elemen pelengkap lain sehingga
informasi yang diberikan terasa lebih lengkap. Ketrampilan membuat gambar elemen
pelengkap kadang-kadang terlupakan padahal merupakan bagian yang cukup penting dalam
penyajian presentasi arsitektur. Elemen pelengkap tersebut seperti: semak, pohon, orang
atau mobil tidak hanya sekedar pemanis gambar, tetapi dapat mengungkapkan skala,
suasana ruang, aktifitas, bahkan dapat mendefinisikan fungsi ruang yang ingin
dikomunikasikan dan diinformasikan.
Pohon merupakan simbol grafis yang paling sering dipakai dalam presentasi arsitektur. Dari
tampak, bentuk/ struktur daun dan batang serta kelengkapan lainnya, pohon dan vegetasi lain
dapat menginformasikan suasana yang ingin dicapai perancang.
Keberadaan pohon dan vegetasi lain dapat dinformasikan dengan penyajian informasiarsitektural (bukan membuat lukisan pohon). Demikian pula dengan gambar orang atau mobil/
kendaraan dan elemen pelengkap lain yang lazim digunakan dalam gambar-gambar
arsitektur. Hal yang perlu diperhatikan adalah elemen pelengkap akan sangat berguna bagi
pengungkapan skala dan proporsi utama yang ingin disampaikan.
Hal yang perlu diperhatikan:
Teknik menggambar arsitektur bukan melukis
Perhatikan komposisi gambar pilihan obyek terhadap bidang gambar serta kreatifitas
pemilihan obyek
Skala dan proporsi elemen pelengkap
Gunakan bayangan untuk mempertegas kesan kedalaman, tekstur dan pola sehingga
gambar lebih hidup.
41
Sebuah gambar arsitektur akan menjadi lengkap dan sempurna jika memuat pula elemenelemen pelengkapnya.
Elemen-elemen pelengkap tersebut terdiri dari:
1. Tanaman
2. Manusia
3. Kendaraan
42
TANAMAN
MENGGAMBAR TANAMAN & BEBERAPA JENIS TANAMAN DAN PENUTUP
TANAH
Penutup Tanah
Sebagai dasar gunakan marker, sebagai penutup gunakan pensil warna untuk membuat
detail-detailnya.
43
Semak
Semak yang ditunjukkan disini merupakan semak pada umumnya, tidak dimaksudkan untuk
meyajikan jenis taman tertentu..
Dasar yang diaplikasikan di sini, 1. Marker leaf green, 2. Marker Teal Blue dan 3. Maarker
yellow green. Bintiki semak sebagai teksturnya. Pensil warna digunakan sebagai
akhiran untul kilauan, bayangan dan kontrasnya.
44
45
46
47
Gunakan Marker Yellow Green yang diaplikasikan pada sisi pepohonan yang diterangi
matahari . Goresannya diarahkan ke arah luar dari pusat pepohonannya. Marker Olive
(lebih gelap) digoreskan lebih tipis pada sisi setiap pohon yang ternaungi.
Gunakan Marker Yellow Green yang diaplikasikan pada sisi pepohonan yang diterangi
matahari . Marker Olive (lebih gelap) digoreskan lebih tipis pada sisi setiap pohon yang
ternaungi. Gunakan Marker Cool Grey 90% untuk membintiki sejumlah daerah kumpulan
daun yang lebih gelap.
48
1. Tarikan goresan dengan marker teal blue (lihat inset) Pohon Cemara
2. Tarikan goresan dengan marker cool grey 70% pada Pohon Pinis
Buat naungan dengan marker cool grey, bintiki pada 1) dan gunakan marker olive green)
pada sisi bawah kumpulan daun 2)
Pohon Palma
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur
49
Gunakan Marker Yellow Green yang diaplikasikan pada tajuk pohon dan marker Olive Green
diaplikasikan dengan ujungnya yang dijentikkan ke arah luar dari tengah-tengah tajuknya
pada sisi naungannya. Marker Kraft Brown untuk warna batangnya dan French Grey 70%
untuk menngelapkan bayangan pada batangnya.
50