Anda di halaman 1dari 50

BAHAN AJAR MATA KULIAH

MENGGAMBAR
ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

PENGANTAR PELAKSANAAN PERKULIAHAN


MK MENGGAMBAR ARSITEKTUR
SEMESTER I / 3 SKS

sumber: Report Minimum cost Housing Group


School of Architecture, Mc Gill University, Canada

KILASAN
Pemahaman tentang ketrampilan dasar teknik pengungkapan gagasan arsitektur secara
grafis/visual, dengan pemanfaatan berbagai alat dan media.
Latihan menggambar, ketrampilan komunikasi grafis; perspektif untuk arsitek; perekaman
bagian bangunan nyata lewat pengukuran dan pencatatan; denah, tampak potongan dan
tampak bangunan dan luar bangunan; perspektif interior dan eksterior, unsur-unsur
horizontal dan vertikal, bidang terbuka dan tertutup; detail arsitektural.

METODA
Tatap muka, Tugas, Studi Lapangan, Diskusi, Studio, Simulasi, Asistensi

JADWAL
JADWAL KULIAH

: 3 SKS

: 3 X 50 menit

TATA TERTIB :
1. Mahasiswa wajib mengikuti minimal 75% dari acara kuliah dan 75% acara studio.
2. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas dan wajib asistensi pada jadwal asistensi.
3. Mahasiswa wajib melaksanakan asistensi kepada asisten. Penilaian merupakan suatu
proses yang akan dilakukan pada setiap kali asistensi sesuai dengan materi asistensi
tiap pertemuan. Jumlah asistensi untuk masing-masing tugas disesuaikan dengan
jumlah pertemuan asistensi.
4. Produk tugas-tugas kecil yang dikumpulkan pada waktu yang ditentukan, harus
dilengkapi dengan catatan asisten.

SANKSI :
1. Dikenakan pengurangan nilai angka 5 pada nilai Tugas setiap kekurangan jumlah asistensi yang ditentukan.
2. Tugas tidak dinilai jika tidak pernah asistensi.
3. Dikenakan pengurangan nilai angka 5 pada nilai Tugas setiap 30 menit keterlambatan
pengumpulan, dengan batas akhir pengumpulan 90 menit setelah waktu yang
ditentukan. Tugas tidak akan dinilai jika melebihi waktu tersebut.
4. Nilai Mata Kuliah akan digugurkan jika melakukan tindakan kriminal akademik, misal:
digambarkan orang lain, memalsu tanda tangan asisten.
5. Sanksi Akademis yang lain mengacu pada Peraturan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan serta Peraturan Universitas Mercu Buana.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Demikian Tata Tertib dan Sanksi dalam Pelaksanaan MK Menggambar Arsitektur ini dibuat
untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

sumber: Report Minimum cost Housing Group


School of Architecture, Mc Gill University, Canada
Cover: Pelabuhan Fairfield, Craven Country, Carolina Utara
Sumber; Walker, Theodore D., Sketsa Perspektif, terjemahan, Erlangga, 2000, hal. 80

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

MATERI PENGAJARAN
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah Menggambar Arsitektur memberikan metode atau tata cara dalam perancangan
arsitektur. Tata cara menvisualisasi obyek rancangan dengan aturan-aturan komposisi,
perspektif dan teknik rendering. Menggambar Arsitektur dalam semester I adalah sebagai
landasan terhadap matakuliah perancangan yang diselenggarakan mulai dari semester II
hingga semester akhir berupa tugas akhir.

KERTAS
Jenis kertas yang sering digunakan dalam bidang arsitektur adalah:
Kertas kalkir
Kertas roti (untuk sketsa)
Kertas putih (misalnya kertas Padalarang/ concorde/ tidak licin, diatas 90 gr)

JENIS KERTAS DAN UKURAN


Dalam bidang arsitektur telah dikenal beberapa ukuran kertas gambar , sehingga terdapat
keseragaman ukuran. Ukuran standar kertas yang berlaku internasional adalah sbb:
Jenis
Ukuran (mm)
A0
841 X 1189
A1
594 X 841
A2
420 X 594
A3
297 X 420
A4
210 X 297
A5
148 X 210
A6
105 X 148
A7
74 X 105
A8
52 X 74
A9
37 X 52
A10
26 X 37
Gambar ukuran kertas

Sumber: Mauro, 1980

Pemilihan jenis kertas sesuai dengan ukurannya berdasarkan:


Memudahkan dalam memperkecil atau memperlebar kertas sesuai dengan kebutuhannya,
karena setiap kertas adalah dua kali ukuran sebelumnya, A0=2xA1, A1=2xA2, dst
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Mudah disimpan di studio gambar


Mudah dibawa sewaktu survey/ tugas di Lapangan.

CARA MELIPAT KERTAS


Gambar ukuran A mudah dilipat menjadi seukuran A4:

Cara melipat sederhana (sumber: Neufert, 1996)

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Apabila kertas hendak disimpan dalam arsip, maka hendaknya disusun sedemikian rupa
sehingga pelobangan tersebut hanya menembus pada satu jalur yang sama. Metode
melipatnya adalah sbb:

Cara melipat kertas untuk arsip dan penjilidan (sumber: Neufert, 1996)

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

FORMAT KERTAS
Format kertas terdiri dari ukuran kertas, tata letak dan keterangan gambar.
Setiap lembar kertas sebaiknya diberi garis tepi, kolom keterangan dan kolom judul.
Garis tepi: di bagian kiri kertas dengan lebar 2 cm untuk keperluan penjilidan atau
pelobangan kertas, sedang tepi yang lain disesuaikan (misalnya 1 cm).
Kolom keterangan: catatan-catatan penting no, tanggal perbaikan gambar, paraf arsitek.
Kolom judul: judul pekerjaan, nama proyek, nama gambar, skala, tanggal disain,
perencana/perancang/arsitek, drafter.
Gambar kunci/ key plan untuk suatu kawasan/ proyek yang besar, menunjukkan
kesinambungan pada gambar tersebut.
Petunjuk arah/ orientasi: biasanya dicantumkan arah Utara.
Contoh format kertas (Neufert, 1996: 3)

Kolom judul vertikal (sumber: Neufert, 1996)

Kolom vertikal & kolom horizontal

Kolom judul horizontal (sumber: Neufert, 1996)

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

FORMAT KERTAS UNTUK TUGAS


Kertas Padalarang/ concorde/ atau kertas lain dimana kertas tersebut tidak licin, tidak tipis,
diatas 90 gr dan sesuai dengan media yang diterapkan pada kertas tersebut.
Ukuran kertas yang digunakan untuk menggambar 42 cm x 30 cm. Garis tepi 1 cm
mengelilingi tepi kertas kecuali jika akan diberi pelobangan/ di bendel, maka pada satu sisi
kiri disediakan ruang untuk bendel (=2 cm), dengan kop standar lebar 3 cm dan kolom
keterangan gambar seperti gambar dibawah ini:

2.5

1,5

1,5

1,5

1,5

2,5

6
1,5

30 cm

25 cm

1.5

6
2.5
3

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR

SEMESTER I 2003/2004
TUGAS
2
KE- A R S I R

MAHASISWA

NIM

SIAPASAYA

01200334

TGL
PEMASUKAN

NAMA DOSEN

IR. ANDJAR WIDAJANTI, MT


NAMA ASISTEN MAHASISWA

SIANU & SIAPALAGI

23 09 2003

NILAI

97

42 cm
1

16 cm

4 cm

4 cm

4 cm

4 cm

4 cm

4 cm

misalnya: CENTURY GOTHIC 20

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
CENTURY GOTHIC 18

TUGAS KE-

SEMESTER I 2003/2004

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

SKALA
Skala diperoleh dengan membandingkan sesuatu. Sebuah bangunan dikatakan mempunyai
skala jika bangunan tersebut dibandingkan dengan unsur-unsur berukuran manusiawi (yang
mudah dikenal atau yang sering dipakai manusia ada di dekatnya).

Perbandingan antara manusia, kendaraan, pohon dan rumah tinggal memberi skala manusiawi (sumber:
Report Minimum cost Housing Group, School of Architecture, Mc Gill University, Canada)

SKALA MANUSIAWI DALAM ARSITEKTUR


Ukuran-ukuran yang digunakan didasarkan pada ukuran tubuh manusia dan disesuaikan
dengan kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari, sehingga menghasilkan suatu dasar alamiah
bagi seluruh unit pengukuran (Neufert,1996: 1).

Aturan proporsi (sumber: Neufert, 1996)

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

10

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

SKALA DAN PETUNJUK ARAH


Skala dan petunjuk arah utara harus digambarkan dalam semua gambar rencana (Reid,
2001)

Skala tertulis
Sistem pengukuran dengan menggunakan skala perbandingan sederhana untuk
menunjukkan hubungan skalanya, misalnya: 1:10, 1:50, 1:100, 1:200, 1:500, dan seterusnya.

Skala dalam bentuk grafik


Hal yang baik dari skala dalam bentuk grafik ialah bahwa skala ini mempertahankan
hubungan skala yang sebenarnya dengan gambar saat gambar tersebut diperkecil atau
diperbesar.

Skala tertulis

dan

Skala grafik (sumber: Reid, 2001)

Petunjuk Arah
Petunjuk arah biasanya diletakkan dekat dengan petunjuk skala.
Petunjuk arah utara harus:
1. Sederhana, tidak mengganggu, tetapi mudah dilihat
2. Mempunyai bentuk yang menunjukkan arah dengan tegas
3. Menunjukkan ke arah atas jika memungkinkan, dan jangan menghadap ke arah bawah.

Petunjuk arah utara ( sumber: Reid, 2001)

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

11

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

TUGAS I: SKETSA AWAL (WAKTU 60 MENIT)


Mahasiswa diminta membuat sketsa di lapangan melalui gambar perspektif: bangunan
sederhana dengan memperhatikan tekstur bahan yang digunakan dan adanya bayangan
yang mengenai bangunan tersebut.
Contoh:

Karya Budhi Mulya, NIM 0120311-002

Komentar Dosen terhadap gambar:


Untuk sketsa awal, kemampuan mahasiswa dalam membuat gambar perspektif sangat baik.
Kekurangan gambar:
- proporsi ukuran antara gambar dan bidang/ kertas gambar tidak dipertimbangkan
- tidak ada penekanan (point of interest) pada gambar (misalnya dengan munculnya
bangunan lain akan mengganggu penekanan bangunan utamanya, begitu juga pada
bangunan utamanya, penekanan pada entrance kurang maksimal)

PRINSIP DAN TATA CARA MENGGAMBAR


Untuk mencapai pada suatu keindahan hasil gambar, seseorang harus mempelajari prinsip
dan tata cara menggambar yang dilakukan dengan serangkaian tahapan rendering dan tak
mengenal putus.
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

12

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Prinsip dan tata cara menggambar harus memperhatikan:


2. Komposisi : kesatuan, tekanan, keseimbangan
3. Proporsi
4. Sudut pandang
5. Kesan 3 dimensi
6. Elemen-elemen penunjang: orang, pohon, kendaraan
Berikut contoh gambar arsitektur.
Perhatikan mulai dari komposisi (terdapat keseimbangan antara bangunan dan ruang luar),
proporsi (antara besar orang, bangunan dan elemen ruang luar lainnya), pengambilan sudut
pandang yang menarik dari pintu masuk, adanya kesan tiga dimensi dengan adanya
bayangan, gelap terang oleh sinar matahari serta dilengkapi dengan elemen penunjang
(orang, tanaman).

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

13

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

1. KOMPOSISI
Bagian-bagian dari gambar arsitektur yang terdiri dari bangunan dan elemen-elemen
penunjang harus disatukan dan diatur dengan baik. Bangunan sebagai perhatian utama,
lansekap sebagai komplemen, dan langit-langit dan pohon atau bangunan lain digambar
secukupnya, sehingga adanya keseimbangan komposisi antara elemen utama, elemen
background dan elemen foreground.

Titik pusat perhatian (point of interest) dari sebuah gambar adalah elemen utama. Misalnya
pintu masuk ke dalam bangunan atau tempat berenang, atau apapun, berilah penekanan
pada point of interest tersebut: garis-garis pengarah, pemberian detail yang lebih cermat pada
bagian tersebut, atau tone yang lebih kontras akan memberikan aksen.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

14

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

2. PROPORSI
- Proporsi yang baik antara ukuran besar gambar dan besar kertas.
- Proporsi yang baik antara ukuran besar orang dan besar bangunan, ukuran halaman dan
adanya unsur pohon di depan maupun di samping bangunan.

Proporsi juga menjelaskan ukuran dengan membandingkan besar orang dengan besar
bangunan

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

15

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

3. SUDUT PANDANG
Arsitek harus pandai memilih sudut pandang yang paling menarik dari obyek ciptaannya
melalui gambar perspektif.

A. Lebih baik, memperlihatkan bagian utama (pintu masuk) dari ekterior


B. Tidak baik, memperlihatkan bagian samping (pintu garasi) dari ekterior

Ketiga bangunan diatas memiliki komposisi yang baik, meskipun pengambilan sudut
pandang berbeda ketinggian (horizonnya).
Perbedaan ini tentu disesuaikan dengan maksud dari arsitek; misalnya untuk menunjukkan
keindahan halaman rumah, atau bagian-bagian lain yang menarik.
4. KESAN TIGA DIMENSI
Untuk menghilangkan kesan datar suatu gambar, perlu kesan tiga dimensi pada suatu
gambar arsitektur, yaitu dengan:
- Kontras
- Naung dan bayangan

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

16

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Naung dan bayangan yang dibentuk oleh sinar matahari dari berbagai arah

Contoh rendering pada bidang dan lantai oleh bayangan

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

17

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

5. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
Untuk menimbulkan kesan akan keadaan yang sebenarnya dan sebagai pembanding/
skala dalam gambar arsitektur perlu elemen-elemen penunjang:
- Manusia
- Pohon
- Kendaran

Contoh orang dengan beberapa gerak

Contoh kendaraan jenis sepeda

Contoh perbandingan antara tanaman penutup tanah/rumput, perdu dan pohon

Contoh kendaraan jenis mobil


Berikut contoh gambar eksterior pada suatu kawasan yang memperhatikan prinsip dan tata
cara menggambar arsitektur seperti tersebut diatas.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

18

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

19

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

HURUF & ANGKA


Huruf dan angka penting untuk memberikan keterangan pada penyajian gambar-gambar
arsitektur, sehingga mempunyai keahlian membuat huruf dan angka diperlukan untuk
melengkapi pekerjaannya.
Terdapat beberapa bentuk huruf dan angka, namun sebelumnya kita perlu berlatih bisa di
kuasai.
Yang perlu diperhatikan dalam komposisi diatas gambar adalah:
1. Bentuk dan jenis setiap huruf
Jenis huruf dan angka yang digunakan sebaiknya tetap, artinya satu tipe huruf dipakaii
dalam satu gambar yang sama, dan bentuk huruf yang dipakai sebaiknya konstan.
Misalnya jika di satu tempat dipakai huruf A yang standart, maka di tempat lain juga
dipakai bentuk yang saman tidak berubah menjadi lebih kurus atau lebih gemuk dari huruf
A semula, lihati ilustrasi berikut:

KURUS
STANDAR
GEMUK

ABCDEF12345
ABCDEF12345
ABCDEF12345

Huruf konstan adalah huruf yang dibuat dengan tekanan dan ketajaman pensil yang sama,
dan dengan tarikan garis langsung yang tidak diulang
2. Jarak antara huruf/ angka dalam membentuk kata
Jarak antara huruf bukan dengan memberikan ukuran jarak yang sama, tetapi jarak
antara huruf dibuat dengan mempertimbangkan besaran luas area antara huruf sehingga
terlihat harmonis, lihati ilustrasi berikut:

SPACING
SP A CING

Jarak antara S dan P tidak sama dengan P dan A, tetapi bentuk kata harmonis

II
II
II
Jarak antara S dan P sama dengan P dan A, tetapi bentuk kata tidak harmonis

LETTER SPACING
LETTER SPACING

baik
jelek,

terlalu

renggang

3. Alat bantu horizontal


Diperlukan agar dimensi huruf sama dan tatanan huruf/ angka yang rapi. Garis bantu
sebaiknya dibuat tipis, sehingga tidak perlu dihapus.
Lihatlah contoh tulisan tangan di lembar berikut ini:

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

20

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

21

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

22

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Contoh-contoh huruf dan angka yang terdapat di dalam komputer

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

23

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

24

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Contoh huruf dan angka (kecil besar) dan terapannya pada kata:
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

TAMPAK DEPAN
skala 1:100

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

POTONGAN A-A
skala 1:100

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ELEVATION
scala 1:200
DENAH LANTAI 1
skala 1:100

KANTOR PUSAT
pipa pvc 3
PERSPEKTIF
sketsa suasana
EKSTERIOR

elevasi lantai 0.00a

INTERIOR
keramik poles 30x30
cm
OKTOGONAL
utara

GROUND PLAN
genteng plentong
berglazur
TAMPAK DEPAN
skala 1: 200

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

DETAIL FASADE
skala 1:50

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

SITE PLAN
scala 1:200

INTERIOR
30x30 cm
OKTOGONAL
utara
GROUND PLAN
genteng plentong
dan seterusnya ..... cari kata-kata
yang terpakai di gambar

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

25

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA


arsitektur

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

26

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA


ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRS234567
8
abcdefghijklmnopqrst0123456789

ABCDEFGHIJKLM0123456
7
abcdefghijklmnop012345
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRST012345
abcdefghijklmnopqrstuvwx0123456789

ABCDEFGHIJKLMO01234
abcdefghijklmnopq01234567
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

27

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

ABCDEFGHIJ01234
abcdefghijkl0123456
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRST01234
5
abcdefghijklmnopqrstuvwx01234567
89

ABCDEFGHIJKLMO01234
abcdefghijklmnopq012345
67

ABCDEFGHIJ01234
abcdefghijkl012345
6
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

28

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTO123456
789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz01234567
89

ABCDEFGHIJKLMO01234
5
abcdefghijklmnop0123456
7

ABCDEFGHIJ01234
56

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

29

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789

abcdefghijklm0123456789
abcbcdefghijklmno012345
67
ABCDEFGHIJKL012345678
9
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789

abcdefghijklmn012345678
9
ABCDEFGHIJ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ012345678
9

abcdefghijklm0123456789
ABCDEFGHIJKL01234567
89
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

30

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

abcdefghijkl0123456789
ABCDEFGHIJ0123456789
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

31

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

MK MENGGAMBAR ARSITEKTUR
SEMESTER I / 3 SKS

TUGAS II : HURUF & ANGKA


Tugas Minggu ke-2: 5% Nilai Akhir

TUJUAN
Tugas Penulisan
Melatih mahasiswa untuk membuat huruf dan angka standar yang baku, yaitu:
Kesesuaian antara karakter jenis pensil dengan dimensi huruf dan angka
Penulisan garis pensil dengan satu tarikan garis yang tidak diulang,
Keteraturan dan kekonstanan bentuk dan jarak antar huruf dan angka

FORMAT KERTAS
Kertas Padalarang/ concorde/ tidak licin, diatas 90 gr, ukuran 42 cm x 30 cm dengan garis
tepi 1 cm dan kop standar yang telah ditentukan.

JADWAL
Pemberian dan pejelasan dimulai pada minggu ke-2 dan dikumpulkan pada minggu ke-3
kepada Dosen/ Asisten sebelum dimulai perkuliahan.

TUGAS
Mahasiswa diminta membuat:
1. Susunan berurut huruf alpabetikal dari A sampai Z dan angka 1 sampai 0 dalam dimensi
antara 3 mm sampai dengan 20 mm pada suatu susunan baris horizontal. Tiap baris
mempunyai huruf yang sama, tetapi berbeda pada baris berikutnya. Dimensi huruf tiap
baris tidak perlu berurut, seperti 3 mm, 5 mm, 7 mm dan seterusnya. Mahasiswa
diperkenankan mengatur jarak antar baris, disesuaikan dengan ukuran masing-masing
huruf & angka, serta komposisi terhadap bidang gambar.
2. Membuat contoh-contoh penulisan huruf dan angka pada gambar arsitektur, misalnya:
denah lantai dasar, tampak depan, potongan A-A, dan sebagainya.

BUKU PANDUAN:
Ching, Frank, Grafik Arsitektur, diterjemahkan oleh Paulus Hanoto Adjie, Erlangga, Jakarta, 4
Halse, Albert O, Architectural Rendering, MCGraw-Hill, Inc, NY, 1972

Selamat bekerja

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

32

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

CONTOH HASIL KARYA MAHASISWA

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

33

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

34

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

BAHAN
Beberapa jenis bahan didalam arsitektur seperti:
Bahan di lantai/ dasar : kondisi tanah, air, jalan, lantai, karpet, batuan
Bahan untuk dinding : batu bata, dinding batu-batuan, dinding marmer
Bahan untuk atap
: genteng, sirap

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

35

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

LAMBANG & TEKSTUR BAHAN


Lambang beberapa jenis bahan tersebut digambar sesuai dengan ekspresi dari kondisi
sesungguhnya. Secara grafis, ekspresi tersebut menampilkan kondisi permukaan sekaligus
pola materialnya.
Dalam penggambaran tekstur bahan tersebut intensitasnya harus sama, ketebalan garisnya
harus konsisten. Hindari tekstur yang bervariasi dalam gambar yang sama.
Misalnya karpet dapat terwakili dengan tarikan garis yang berbeda dengan rumput.
Jenis-jenis lambang bahan:

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

36

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

RENDERING BAHAN
Rendering bahan dengan teknik pensil untuk mendapatkan perbedaan nada (tone) sehingga
memperkuat kesan tiga dimensi dengan membuat teknik arsir/ hitam-putih, tebal-tipis, teranggelap, dangkal-dalam pada bahan tersebut.
Beberapa jenis rendering pada bahan

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

37

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Contoh bahan bangunan dan penggunaannya pada bangunan:

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

38

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Contoh bahan bangunan dan penggunaannya pada bangunan:

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

39

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Contoh bahan bangunan dan penggunaannya pada bangunan:

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

40

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

ELEMEN-ELEMEN PELENGKAP
Gambar-gambar arsitektur seringkali membutuhkan gambar/elemen pelengkap lain sehingga
informasi yang diberikan terasa lebih lengkap. Ketrampilan membuat gambar elemen
pelengkap kadang-kadang terlupakan padahal merupakan bagian yang cukup penting dalam
penyajian presentasi arsitektur. Elemen pelengkap tersebut seperti: semak, pohon, orang
atau mobil tidak hanya sekedar pemanis gambar, tetapi dapat mengungkapkan skala,
suasana ruang, aktifitas, bahkan dapat mendefinisikan fungsi ruang yang ingin
dikomunikasikan dan diinformasikan.
Pohon merupakan simbol grafis yang paling sering dipakai dalam presentasi arsitektur. Dari
tampak, bentuk/ struktur daun dan batang serta kelengkapan lainnya, pohon dan vegetasi lain
dapat menginformasikan suasana yang ingin dicapai perancang.
Keberadaan pohon dan vegetasi lain dapat dinformasikan dengan penyajian informasiarsitektural (bukan membuat lukisan pohon). Demikian pula dengan gambar orang atau mobil/
kendaraan dan elemen pelengkap lain yang lazim digunakan dalam gambar-gambar
arsitektur. Hal yang perlu diperhatikan adalah elemen pelengkap akan sangat berguna bagi
pengungkapan skala dan proporsi utama yang ingin disampaikan.
Hal yang perlu diperhatikan:
Teknik menggambar arsitektur bukan melukis
Perhatikan komposisi gambar pilihan obyek terhadap bidang gambar serta kreatifitas
pemilihan obyek
Skala dan proporsi elemen pelengkap
Gunakan bayangan untuk mempertegas kesan kedalaman, tekstur dan pola sehingga
gambar lebih hidup.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

41

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Sebuah gambar arsitektur akan menjadi lengkap dan sempurna jika memuat pula elemenelemen pelengkapnya.
Elemen-elemen pelengkap tersebut terdiri dari:
1. Tanaman
2. Manusia
3. Kendaraan

Gambar arsitektur berikut ini memuat ketiga elemen pelengkap


Dengan adanya ketiga elemen tersebut, imajinasi suasana dari pada gambar akan terlihat.
Lebih jauh lagi gambar akan menimbulkan kesan akan keadaan yang sebenarnya. Selain hal
tersebut elemen-elemen pelengkap bermanfaat pula sebagai faktor pembanding atau skala
antara abyek / gambar bangunan itu sendiri dengan lingkungan di sekitarnya.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

42

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

TANAMAN
MENGGAMBAR TANAMAN & BEBERAPA JENIS TANAMAN DAN PENUTUP
TANAH
Penutup Tanah
Sebagai dasar gunakan marker, sebagai penutup gunakan pensil warna untuk membuat
detail-detailnya.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

43

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Semak
Semak yang ditunjukkan disini merupakan semak pada umumnya, tidak dimaksudkan untuk
meyajikan jenis taman tertentu..
Dasar yang diaplikasikan di sini, 1. Marker leaf green, 2. Marker Teal Blue dan 3. Maarker
yellow green. Bintiki semak sebagai teksturnya. Pensil warna digunakan sebagai
akhiran untul kilauan, bayangan dan kontrasnya.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

44

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Semak Tak Berdaun luruh


Semak berdaun jarum dan pinus , dua semak tak berdaun luruh digambarkan dalam langkahlangkah berikut.
Aplikasikan dasar marker S Teal Blue yang dijentikkan dalam sederetan pola mirip kipas. .
Gunakan pensil warna gelap dan pensil putih yang dijentikkan ke atas untuk
mempertahankan sifat jarumnya dan terang matahari,.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

45

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Air yang Bergerak

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

46

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

1. Gambar dengan marker

2. Gunakan pensil putih untuk menggambar bentuk air

Pohon Berdaun luruh

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

47

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Gunakan Marker Yellow Green yang diaplikasikan pada sisi pepohonan yang diterangi
matahari . Goresannya diarahkan ke arah luar dari pusat pepohonannya. Marker Olive
(lebih gelap) digoreskan lebih tipis pada sisi setiap pohon yang ternaungi.

Gunakan Marker Yellow Green yang diaplikasikan pada sisi pepohonan yang diterangi
matahari . Marker Olive (lebih gelap) digoreskan lebih tipis pada sisi setiap pohon yang
ternaungi. Gunakan Marker Cool Grey 90% untuk membintiki sejumlah daerah kumpulan
daun yang lebih gelap.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

48

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Pohon Tak Berdaun luruh

1. Tarikan goresan dengan marker teal blue (lihat inset) Pohon Cemara
2. Tarikan goresan dengan marker cool grey 70% pada Pohon Pinis

Buat naungan dengan marker cool grey, bintiki pada 1) dan gunakan marker olive green)
pada sisi bawah kumpulan daun 2)

Pohon Palma
Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

49

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS WARMADEWA

Gunakan Marker Yellow Green yang diaplikasikan pada tajuk pohon dan marker Olive Green
diaplikasikan dengan ujungnya yang dijentikkan ke arah luar dari tengah-tengah tajuknya
pada sisi naungannya. Marker Kraft Brown untuk warna batangnya dan French Grey 70%
untuk menngelapkan bayangan pada batangnya.

Bahan Ajar Menggambar Arsitektur

50

Anda mungkin juga menyukai