Pentingnya Knowledge Transaction Dan Knowledge Creation Dalam Sebuah Organisasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

ESSAY Peranan Knowledge Management Transaction dan Creation dalam Kehidupan Berorganisasi Oleh: Bella Bretta Putri Rudy

09111003033

Teknologi informasi yang paling banyak digunakan dan populer akhir-akhir ini adalah Collaborative Computing, dan Knowledge management. Collaborative computing memungkinkan orang, individu, dan organisasi untuk bekerja bersama-sama dengan yang lainnya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Knowledge management sebenarnya bukan hal yang baru bagi sebuah organisasi/perusahaan namun dalam pengaplikasiannya masih belum maksimal karena masih banyak manusia yang memiliki sifat sulit berbagi. Knowledge management merupakan sebuah asset dari sebuah organisasi yang harus disimpan baik-baik agar dapat berguna sepanjang masa sehingga perlunya pengelolaan atas pengetahuan tersebut. Tanpa kita sadari, dalam kehidupan sehari-hati pun kita telah menerapkan proses knowledge management. Bayangkan jika pengetahuan berharga seseorang hanya dimiliki oleh satu orang tersebut. Kemudian orang tersebut terkena serangan jantung sehingga harus merenggut nyawanya. Maka pengetahuan yang dia punya akan sia-sia dan tidak akan ada yang mengembangkannya. Disinilah pentingnya knowledge management transaction and creation. Yang terlibat didalamnya bukan hanya manusia tetapi juga media-media baik itu media cetak maupun media elektronik berbasis teknologi. Seperti yang kita ketahui teknologi dapat membantu meringankan pekerjaan manusia begitu juga dalam hal mengelola pengetahuan teknologi sangatlah berperan penting dalam membantu mendistribusikan pengetahuan keseluruh bagian di dunia ini mengingat era digital yang semakin meluas dewasa ini. Knowledge management bagaikan jembatan yang akan menghubungkan antara pengetahuan yang ada di dalam pikiran manusia (tacit) dengan pengetahuan yang sudah ada dalam sejarah perkembangan kehidupan manusia atau yang sudah

tertuliskan baik itu dalam buku, artikel, majalah, maupun blog atau website. Dalam sebuah organisasi, penerapan knowledge management tentunya akan sangat berguna dalam proses pencapaian tujuan. Caranya sangat mudah yaitu dengan mendokumentasikan knowledge kemudian membagi knowledge ke seluruh bagian yang berkepetingan sehingga kedepannya organisasi tersebut dapat mengurangi kesalahan yang pernah terjadi dan meningkatkan kinerja anggotanya serta memungkinkan organisasi tersebut akan tetap bertahan di era knowledge. Penerapan knowledge transaction yang terjadi dalam sebuah organisasi terdiri dari 4 fase: people to people, people to media, media to media, dan media to people. Transaksi people to people sering kita jumpai dalam kehidupan berorganisasi misalnya ketika sedang mengadakan musyawarah besar, rapat pra kegiatan, atau bahkan pertemuanpertemuan kecil / sharing tentang kemajuan organisasi. Pada transaksi ini akan ada proses capture yaitu ketika mendapatkan informasi baru yang dapat diolah menjadi knowledge dan transfer yaitu ketika kita memberikan informasi/knowledge yang kita punya pada orang lain. Kemudian setelah dilakukannya transaksi sharing maka hasil dari tukar pendapat tersebut didokumentasikan dalam sebuah blog organisasi yang dapat diakses oleh seluruh anggota organisasi. Proses ini lebih akrab dikenal dengan istilah capturing. Disini terjadi transformasi pengetahuan dari tacit (people) ke eksplisit (media) sehingga melibatkan teknologi berbasis komputer untuk dapat mendistribusikannya. Proses knowledge transaction tidak berhenti dibatas capturing saja. Blog adalah website yang juga menyediakan fasilitas semacam forum sehingga memungkinkan adanya transaksi tukar pikiran antara media to media. Misalnya ketika seseorang melihat artikel dalam blog tersebut kemudian mempunyai pendapat lain dan dia mempunyai teori yang menguatkan argumennya, kemudian dia mempostingkan pendapatnya dalam kolom komentar maka disinilah terjadi proses transaksi KM media to media. Dalam ilmu knowledge management, proses ini dikenal dengan converting. Artikel yang di posting dalam blog tersebut tentunya akan menjadi pengetahuan baru bagi mereka yang juga membaca postingan tersebut sehingga terjadi lagi proses transformasi dari eksplisit (media) ke tacit (people). Proses inilah yang disebut accessing. 4 fase yang berbeda dari transformasi pengetahuan akan membangun sebuah spiral pengetahuan tanpa awal atau akhir sehingga prosesnya akan berkesinambungan dan dinamis.

Begitu juga dengan knowledge creation, prosesnya akan saling berkesinambungan. Pengetahuan yang kita punya akan mempengaruhi presepsi kita terhadap pengetahuan orang lain yang ada di dalam suatu organisasi tertentu. Lalu kita akan menafsirkan pengetahuan tersebut atas dasar presepsi yang kita ada dipikiran kita. Setelah itu kita akan mulai memahami hingga akhirnya kita dapat membenarkan pengetahuan yang orang lain share kepada kita. Alangkah baiknya dalam membagi pengetahuan harusnya didasari dengan teori yang kuat agar mudah diterima oleh orang lain sehingga proses knowledge transaction pun akan berjalan dengan baik. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa knowledge management transaction dan creation nyata peranannya dalam kehidupan berorganisasi dimana proses tersebut akan terus berputar dan berkesinambungan layaknya life-cycle yang tak akan tau mana awal dan mana akhirnya. Namun kebenarannya, jika transaksi tersebut berjalan dengan baik maka akan tercapainya sebuah organisasi yang smart dan berkompeten sepanjang masa karena knowledge yang mereka miliki terus dipelihara dan dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai