Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS ABSES DIABETIKUM

CAHYA DWI LESTARI 1102009059

A. IDENTITAS
Nama Umur Jenis Kelamin Agama Status perkawinan Pekerjaan Pendidikan Alamat Masuk Rumah Sakit : Ny. R : 53 tahun : Perempuan : Islam : Menikah : Ibu Rumah Tangga : SD (tidak lulus) : Ujung Semi : 7 April 2013

B. PEMERIKSAAN
B.1 ANAMNESIS (Autoanamnesis) B.1.1 Keluhan Utama : Luka pada kaki kanan B.1.2 Keluhan Tambahan : Kaki membengkak dan memerah disertai demam

B.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke IGD RSUD Arjawinangun dengan keluhan luka pada kaki kanan 2 hari yang lalu karena tertusuk paku yang ada di sandal jepitnya. Pasien mengeluhkan nyeri disekitar luka dan pasien juga mengeluh bengkak disekitar luka tersebut. Keluhan juga disertai adanya demam. Sejak enam bulan yang lalu pasien berobat ke puskesmas dan dinyatakan kencing manis dengan gula darah 300 g/dl. Pasien juga mengaku sering haus dan tiap malamnya bisa dua kali terbangun untuk buang air kecil 3 kali. Terkadang pasien juga merasakan kesemutan pada kedua kakinya, yang dirasakan hilang timbul. Pasien mengaku adanya penurunan berat badan. Penglihatan pada mata kirinya kabur dan seperti ada debu yang bertebaran. BAB normal, mual (-), muntah (-), gatal di seluruh tubuh (-), gatal di daerah kelamin (-), perut mengeras (-), kaku rahang (-), kejang (-). Pasien belum pernah disuntik anti tetanus.

CONT.
Pasien merupakan penderita kencing manis sejak 6 bulan yang lalu, teratur minum obat glibenklamid 1xsehari dan rajin cek gula darah, namun pasien mengaku jarang berolahraga. Pola makannya sehari dua kali dengan 1 porsi tiap makannya. Pasien juga mengatakan, anaknya yang terakhir (ke-4) saat lahir berat badannya mencapai 4000 gram. Riwayat hipertensi ada. Riwayat sesak nafas tidak ada, namun pasien mengatakan jika bertengkar dengan suami maka jantungnya berdebar-debar kencang dan merasa lemas. Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat batuk darah tidak ada. Riwayat mendapat pengobatan paru-paru tidak ada.

B.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit diabetes melitus sejak 6 bulan yang lalu Riwayat hipertensi ada Riwayat stroke tidak ada. B.1.5 Riwayat penyakit keluarga : Riwayat hipertensi tidak ada. Riwayat stroke tidak ada. Riwayat diabetes tidak ada. B.1.6 Riwayat Pemakaian obat : Pasien mengaku teratur minum obat glibenklamid 1xsehari. B.1.7 Riwayat Alergi : Pasien mengaku belum pernah mengalami alergi karena obat

B.2 PEMERIKSAAN FISIK B.2.1 Keadaan Umum : Kesadaran Tampak sakit Berat Badan Tinggi Badan B.2.2 Tanda Vital : TD Nadi Respirasi Suhu

: Compos Mentis : sedang : 60 kg : 156 cm

: 130/80 mm/Hg : 88 x/menit (kuat, cukup, regular) : 24 x/menit : 360 C

B.2.3 Organ Tubuh : B.2.3.1 Kepala Bentuk : Normal,simetris Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera ikterik -/-, penurunan visus OS Wajah : Normal Telinga : bentuk normal,simetris,sekret -/Hidung : Sekret -/-, septum tidak deviasi, pernafasan cuping hidung -/Mulut : T1-T1, tidak hiperemis, lidah tidak kotor B.2.3.2 Leher Leher : Pembesaran KGB (-) , tidak ada massa, JVP normal Trakea tidak deviasi

B.2.3.3 Thorak
Pulmo: I: Hemitorak kanan dan kiri simetris dalam keadaan statis dan dinamis,tidak terlihat massa kelainan kulit, ataupun pelebaran pembuluh darah. P: Fremitus vokal dan taktil kanan dan kiri simetris P: Sonor pada kedua hemitorak A: VBS kanan = kiri, Ronkhi -/-, wheezing -/Cor : I : Iktus kordis tidak terlihat P : Iktus kordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistra P : Batas kanan jantung : ICS IV linea Parasternal dextra Batas kiri jantung : ICS V linea midclavicula sinistra Batas atas jantung : ICS III linea Parasternalis sinistra A: Bunyi jantung I - II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

B.2.3.4 Abdomen I : Tampak cembung dan lembut, striae (-),venektasi (-) A: Bising usus (+) normal P : Timpani P : Nyeri tekan (-), shifting dullnes (-) Hepar dan lien tidak teraba membesar

B.2.3.5 Ekstremitas - Superior tidak edema - Inferior edema +/B.2.3.6 Status lokalis a/r pedis dextra pus (+), hiperemis (+), edema (+)

B.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Kadar Gula Darah

7-413 GDS GDP 475

8-413 505

9-4- 10-4- 11-4- 12-4- 13-4- 14-4- 15-4- 16-413 527 13 551 13 391 13 374 311 13 13 305 13 299 13 195

7 APRIL 2013
LAB WBC GRANUL LYM % GRANUL% RBC HGB HCT PLT RESULT 13,9 11,7 11,0 84,1 427 11,4 35,8 500

12 APRIL 2013
LAB
WBC GRANUL LYM % GRANUL% RBC HGB HCT PLT

RESULT
11,0 7,6 23,8 69,1 3,77 10,0 31,6 405

Kimia Klinik Fungsi Hati (12 April 2013)


Protein Total Albumin Globulin 6,62 2,95 3,67

SGOT
SGPT

23
14

C. RESUME
Seorang wanita umur 53 tahun dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak 2 hari SMRS, nyeri (+), bengkak (+), demam (+). Sejak 6 bulan SMRS pasien dinyatakan menderita kencing manis dengan gula darah 300 mg/dl. Pasien mengaku sering BAK dan sering haus, kesemutan (+), penurunan berat badan (+), penglihatan mata kiri sudah kabur. Pasien teratur minum obat glibenklamid 1xsehari dan rajin cek gula darah, namun pasien mengaku jarang berolahraga. Pasien juga mengatakan, anaknya yang terakhir (ke-4) saat lahir berat badannya mencapai 4000 gram. Riwayat hipertensi ada. Pada pemeriksaan fisik ditemukan abses a/r digitalis II pedis dextra pus (+), hiperemis (+), edema (+) melebar ke dorsum pedis kanan. Lain-lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium hari I GDS 475 mg/dl, hari ke10 GDS 195 mg/dl. Albumin 2,95 globulin 3,67, trombositopenia.

D. DIAGNOSIS KERJA
Diabetes Mellitus tipe II + Abses diabetikum a/r pedis dextra

E. DIAGNOSIS BANDING
Selulitis ec DM tipe II Ulkus Diabetikum ec DM tipe II Diabetic Foot Infections

F. TERAPI
Non Farmakologis : Diit rendah gula Kebutuhan kalori basal 1500 kkal/hari Farmakologis RL 20 gtt/mnt Ciprofloxacin 2x200 mg inj. Metronidazol 3x500 mg inj. Omeprazol 2x1 amp inj. Metformin 2x500 mg Glucodex 1x80 gr

G. PROGNOSIS:
Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad bonam Quo ad sanationam: dubia ad bonam

FOLLOW UP
Tanggal 8-4-2013 Subjektif & Objektif Assesment & Planning S: nyeri pada kaki kanan (+), BAB & BAK A: Abses a/r pedis dextra ec DM tipe II Normal P: O: CM; TD 130/80 mmHg; N 84x/i; RR 22x/i; Non Farmakologis : Diit rendah gula T 36,50C, NT (-) Bu (+) Farmakologis GDS : 505 RL 20 gtt/mnt Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), Ciprofloxacin 2x200 mg inj. hiperemis (+), abses (+) Metronidazol 3x500 mg inj. Omeprazol 2x1 amp inj. Metformin 2x500 mg 9-4-2013 Glucodex 1x80 gr S: nyeri pada kaki kanan (+), BAB & BAK A: Abses a/r pedis dextra ec DM tipe II Normal P: O: CM; TD 130/80 mmHg; N 88x/i; RR 22x/i; Non Farmakologis : Diit rendah gula, T 36,40C, NT (-) dan BU(+) kompres rivanol GDS : 527 Farmakologis

Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), RL 20 gtt/mnt


hiperemis (+), abses (+), teraba hangat (+) Ciprofloxacin 2x200 mg inj. Metronidazol 3x500 mg inj. Omeprazol 2x1 amp inj. Metformin 2x500 mg Glucodex 1x80 gr

Tanggal 11-4-2013

Subjektif & Objektif S: nyeri pada kaki kanan (-), BAB & BAK Normal Th/ lanjut O: CM; TD 130/80 mmHg; N 88x/i; RR 24x/i; T 360C, NTE (-) dan BU(+) GDS : 391 Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), abses (+)

Assesment & Planning

12-4-2013

S: nyeri pada kaki kanan (-), BAB & BAK Normal Th/ lanjut O: CM; TD 130/70 mmHg; N 84x/i; RR 24x/i; T 36,50C, NTE (-) dan BU(+) GDS : 374 Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), abses (+)

13-4-2013

S : nyeri pada kaki kanan (-), BAB & BAK Normal O : CM, TD = 140 / 80 mmHg, N = 80 x/mnt, RR = 20x/mnt, t = 36,40C GD2PP : 311 Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), abses (+)

Th/ lanjut

14-4-2013

S : luka mengempis, nyeri pada kaki kanan (-), gatal di leher BAB & BAK Normal O : CM, TD = 140 / 80 mmHg, N = 78 x/mnt, RR = 24x/mnt, t = 36,40C GDS : 305 Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), abses (+), nekrotik sedikit (+)

Th/ lanjut

15-4-2013

S : luka mengempis, nyeri pada kaki kanan (-), gatal di leher BAB & BAK Normal O : CM, TD = 120 / 80 mmHg, N = 80 x/mnt, RR = 22x/mnt, t = 36,50C GDS : 299 Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+),

Th/ lanjut

16-4-2013

abses (+),nekrotik sedikit (+) S : luka mengempis, nyeri pada kaki kanan (), gatal di leher BAB & BAK Normal
O : CM TD = 130 / 80 mmHg, N = 88 x/mnt, RR = 20x/mnt, t = 35,70C GDS : 195 Status lokalis : a/r pedis dextra pus (+), abses (+),nekrotik sedikit (+)

Th/ lanjut

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufiensi fungsi insulin. Insufiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO,1999).

KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS


Diabetes Melitus Tipe I

Diabetes Melitus Tipe II Diabetes Melitus Tipe Lain Diabetes Gestasional

Perbedaan DM tipe I dan DM tipe II


DM Tipe 1 Mulai Muncul Umumnya masa anak anak dan remaja, walaupun ada juga pada dewasa <40 tahun Keadaan klinis saat diagnosis Berat Kadar insulin darah Rendah, tidak ada Ringan Cukup tinggi, normal DM Tipe 2 Pada usia tua, umumnya >40 tahun

Berat badan

Biasanya kurus

Gemuk atau normal


Diet, olahraga, hipoglikemik oral

Pengelolaan yang disarankan Terapi insulin, diet, olahraga

PATOFISIOLOGIS

GEJALA DAN TANDA


GEJALA AKUT I. Pada permulaan gejala yang ditunjukkan pasien berupa trias DM polifagia polidipsi poliuria GEJALA KRONIK Kesemutan. Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum. Rasa tebal di kulit. Kram. Capai. Mudah mengantuk. Mata kabur, biasanya sering ganti kacamata. Gatal di sekitar kemaluan terutama wanita. Gigi mudah goyah dan mudah lepas kemampuan seksual menurun, bahkan impotensi. Para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg. Disfungsi ereksi pada pria.

II. Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala: Polidipsi Poliuria Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat (turun 5 10 kg dalam waktu 2 4 minggu). Mudah lelah. Bila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh koma yang disebut dengan koma diabetik.

KRITERIA DIAGNOSTIK DM (Konsesus PERKENI 2002)


Dinyatakan DM apabila terdapat : Kadar GDS (plasma vena) > 200 mg/dl, plus gejala klasik: poliuria, polidipsia dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya atau Kadar GDP (plasma vena) > 126 mg/dl, atau Kadar GDP2PP > 200 mg/dl atau beban glukosa 75 gram pada TTGO.

SKRINING KELOMPOK YANG BERESIKO


Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok tersebut dibawah ini (Committee Report ADA-2006):
Riwayat kehamilan dengan bayi lahir BB >4000 g atau abortus yang berulang. usia dewasa tua (45 tahun)

Dislipidemia

Obesitas BB (kg) 110 % BB ideal atau IMT .> 25 (kg/m2) Riwayat DM TD >140/90 mm/Hg

KOMPLIKASI
KRONIK AKUT
HIPOGLIKEMIA HIPERGLIKEMIA MIKROANGIOPATI Retinopati diabetik Nefropati diabetik Penyakit arteri koroner MAKROANGIOPATI Kaki diabetik Tuberkulosis paru

Teori Didiagnosis DM tipe II bila pasien: Secara klinis terdapat gejala DM, seperti poliuria, polidipsi, polifagi, kesemutan, gatal Dikonfirmasi dengan pemeriksaan Pada Ny.R:

Kasus

Pasien memiliki riwayat DM sejak 5 tahun, namun terkadang pasien dapat mengontrol makanan yang dimakan

DAFTAR gula MASALAH darah sewaktu (GDS) 200 MRS dengan abses diabetikum a/r mg/dl. Atau hasil gula darah puasa pedis dextra Diabetes Mellitus tipe II 126 mg/dl Nilai GDS hari 1 475 mg/dl HbA1c 7% Abses Diabetikum Didiagnosis abses DM pada pedis bila Luka pada kaki kanan dikarenakan pasien: tertusuk paku, awalnya hanya di jari Retinopati Diabetikum Komplikasi akut Diabetes mellitus kedua kaki kanan, namun semakin
berupa infeksim (luka yang tidak sembuh-sembuh) Didiagnosis Retinopati Diabetik bila PENGKAJIAN pasien: Kesulitan membaca Penglihatan kaburr Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata Melihat lingkaran-lingkaran cahaya Melihat bintik gelap dan cahaya kelap-kelip lama melebar ke punggung kaki, membengkak, memerah, dan ada nanahnya. Pada Ny. R : Penglihatan kabur Penglihatan tiba-tiba menurun pada mata kiri Melihat suatu obyek seperti ada debu yang mengelilingi obyek tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Purnamasari, D. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Aru W.S., Bambang S., Idrus A., Marcellus S.K., Siti S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima. Jakarta: Interna Publishing. 2009 Hal:1880-4. Rani, A., Soegondo, S., Nasir, A.U.Z., Wijaya, I.P., Nafrialdi, Mansjoer, A. Diabetes Mellitus. Paduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. hal: 7 Singgih, B., Jim, E., Pandelaki, K. Pola Komplikasi Kronik Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUP Manado.Cermin Dunia Kedokteran no. 140. 2003 Soegondo, S. Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitu Tipe 2.Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit . Dalam Aru W.S., Bambang S., Idrus A., Marcellus S.K., Siti S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima. Jakarta: Interna Publishing. 2009. Hal:1884-91. Soewondo, P. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. hal: 45-61

Anda mungkin juga menyukai