KAS
Apa itu Kas?
Kas adalah sebuah aktiva keuangan biasa disebut juga sebuah instrumen keuangan. Sebuah instrumen keuangan adalah didefinisikan sebagai segala sesuatu kontrak yang memberikan peningkatan terhadap aktiva keuangan dari satu entitas dan sebuah kewajiban keuangan atau bunga ekuitas daru entitas lainnya.
Melaporkan Kas
Walaupun melaporkan kas adalah relatif terus-menerus, beberapa ada yang menjadi perhatian, seperti : 1. Ekuivalen Kas 2. Kas yang Dibatasi 3. Overdraft Bank
Ekuivalen Kas
Kas ekuivalen adalah jangka pendek, investasi likuid tinggi yang keduanya adalah siap diubah untuk mengetahui jumlah kas, dan begitu dekat dengan nilai wajar yang mereka perlihatkan risiko ketidaksignifikanan dari perubahan tarif bunga. kesimpulannya, hanya investasi dengan nilai wajar asli dari tiga bulan atau kurang yang memenuhi syarat definisi ini.
ini dalam bagian kewajiban lancar, menambahkan mereka kepada laporan sebagai utang usaha. Jika bersifat material, perusahaan harus mengungkapkan item ini secara terpisah, baik dalam laporan posisi keuangan atau catatan.
PIUTANG USAHA
Piutang termasuk aktiva keuangan mereka juga termasuk kedalam instrumen keuangan. Piutang adalah klaim yang didapat dari pelanggan dan yang lainnya untuk uang, barang, atau jasa. Untuk tujuan pelaporan keuangan, perusahaan mengklasifikasikan piutang sebagai lancar (jangka pendek) atau tak lancar (jangka panjang). Perusahaan berharap untuk mengumpulkan piutang lancar kurang dari satu tahun atau selama siklus operasi lancar, yang mana yang lebih panjang. Mereka mengklasifikasikan semua piutang lainnya sebagai tak lancar. Pelanggan biasanya berhutang pada sebuah perusahaan dalam bentuk barang atau jasa. Perusahaan mungkin mengsubklasifikasikan ini sebagai piutang dagang. Piutang usaha adalah permintaan lisan dari pembeli untuk membayar penjualan barang dan jasa. Piutang wesel adalah permintaan tertulis untuk mebayar sejumlah uang pada waktu spesifik di masa depan. Transaksi lain termasuk kedalam piutang non-dagang.
Perusahaan menawarkan diskon kas untuk merangsang pembayaran cepat. Diskon kas biasanya diperlihatkan dalam ketentuan seperti 2/10, n/30 (2 persen jika dibayar dalam waktu kurang dari 10 hari, jumlah kotor sampai dalam 30 hari) atau 2/10, E.O.M., net 30, E.O.M. (2 persen jika dibayar dalam waktu yang mana saja sebelum hari kesepuluh dari bulan berjalan, dengan pembayaran penuh diterima dengan hari ketigapuluh dari bulan berjalan). Jika menggunakan metode kotor, sebuah perusahaan melaporkan diskon penjualan sebagai sebuah pengurangan dari penjualan dalam laporan laba rugi. Jika menggunakan metode bersih, sebuah perusahaan mempertimbangkan Denda Diskon Keuangan sebagai sebuah item pendapatan dan beban lainnya.
b. Metode Pencadangan untuk Akun Tak Tertagih Metode pencadangan dalam akuntansi untuk piutang tak tertagih mengandung estimasi akun tak tertagih pada saat akhir periode. Ini menyediakan hasil yang lebih baik pada laporan laba rugi. Nilan pencapaian kas adalah jumlah bersih yang perusahaan harapkan untuk diterima dalam bentuk kas. Metode ini mengurangi piutang dalam laporan posisi keuangan dengan jumlah yang diestimasika menjadi piutang tak tertagih. IFRS mensyaratkan metode pencadangan untuk tujuan pelaporan keuangan ketika piutang tak tertagih bersifat material dalam jumlahnya.
PIUTANG WESEL
Sebuah piutang wesel didukung oleh catatan permohonan formal, sebuah tulisan permohonan untuk membayar sejumlah uang pada saat tanggal spesifik di masa depan. Seperti sebuah wesel adalah instrumen negosiasi yang menunjukan tanda pembuat dalam menunjuk pembayar yang mungkin melegalkan dan siap menjual atau mentransfer wesel kepada yang lainnya.
sebagai tarif bunga implisit. Perusahaan mencatat wesel pada nila sekarang dan diskon amortisasi untuk pendapatan bunga diatas nilai wesel.
Pada titik apa sebuah piutang harus tidak lebih lama lagi untuk dimasukan sebagai aktiva dari sebuah perusahaan ? Situasi pertama terjadi ketika piutang tidak lama mempunyai suatu nilai, saat itulah perjanjian untuk arus kas dari piutang tidak dapat ada lagi. Sebagai hasilnya, piutang tidak diakui lagi. Situasi kedua biasanya terjadi jika piutang ditransfer kepada perusahaan lain, dengan demikian terjadi transfer risiko dan ganjaran dari kepemilikan untuk perusahaan lain.