Anda di halaman 1dari 23

VALIDITAS

&

RELIABILITAS

PENDAHULUAN

Kesimpulan penelitian dapat dipercaya bila berdasarkan informasi yang dapat dipercaya

Untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya, diperlukan alat ukur yang : reliabel, valid, terstandard, ekonomis dan praktis (dapat dipercaya).

RELIABILITAS :

Arti lainnya : keterpercayaan ; keterandalan ; keajegan ; kestabilan.


Sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (bila dalam beberapa kali pengukuran diperoleh hasil yang relatif sama)

VALIDITAS :

Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Validitas dikatakan tinggi bila alat ukur dapat menjalankan fungsi ukurnya yaitu : 1. Memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut 2. Dapat memberikan gambaran perbedaan

Pernyataan valid harus diikuti dengan keterangan yang menunjuk kepada tujuan pengukuran, yaitu : 1. Valid untuk mengukur apa 2. Valid untuk mengukur pada kelompok yang mana

KOEFISIEN RELIABILITAS DAN VALIDITAS Koefisien reliabilitas mengacu pada angka r positif (+), yang didapat dari dari korelasi antara dua distribusi skor tes yang pararel, walaupun nilai r tidak selalu mengandung arti korelasional

Koefisien validitas dinyatakan oleh korelasi antara distribusi skor tes yang bersangkutan dengan distribusi skor suatu kriteria yang relevan

TIPE-TIPE VALIDITAS :

VALIDITAS ISI Sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur (isi tes harus relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan)
Validitas yang isi tesnya diuji dengan cara melihat rasional atau proffesional judgment, tidak memerlukan perhitungan statistik (hasilnya sangat subyektif)

Macam validitas isi:


a. Validitas Muka Hanya dilihat dari format penampilan tes b. Validitas Logic Sejauh mana isi test merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur Berisi item yang relevan dan perlu menjadi bagian tes secara keseluruhan

VALIDITAS KONSTRUK

Tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkapkan suatu konstrak teoritik yang hendak diukurnya Bagus untuk mengobservasi terhadap perilaku target beberapa lamanya, untuk melihat validitas bagi ada tidaknya sifat agresivitas

Cara mencapai validitas konstrak :


1.

2.

3.

4.

Studi mengenai perbedaan antar kelompok yang menurut teori harus berbeda Studi mengenai pengaruh perubahan yang terjadi dalam diri individu dan lingkungan nya terhadap hasil tes Studi mengenai korelasi antara berbagai variabel yang menurut teori mengukur aspek yang sama Studi mengenai korelasi antar item atau antar belahan tes

VALIDITAS BERDASAR KRITERIA

Dilihat dengan berdasar kriteria, dilakukan komputasi korelasi hasil tes dengan kriteria

Macam : 1. Validitas Prediktif : untuk memprediksi performans dimasa yang akan datang untuk melihat hasil, memerlukan waktu yang lama

2. Validitas Konkruen : Validitas yang layak ditegakkan apabila tes tidak digunakan sebagai suatu prediktor, penting bagi kegiatan diagnostik

PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Pengujian Validitas : Instrumen biasanya telah memenuhi validitas isi Instrumen dicobakan pada kelompok yang mempunyai karakteristik sama dengan sampel, jumlah sampel uji coba sebaiknya sekitar 30 Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item dengan skor total item

Contoh :
No P1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 8 2 4 4 3 4 4 P2 4 4 3 4 3 4 3 4 P3 3 3 4 4 3 4 3 4 P4 3 2 3 4 4 3 3 2 P5 4 3 3 3 2 2 3 3 P6 4 3 4 4 4 4 4 3 P7 3 3 3 3 3 3 4 4 P8 2 3 4 4 4 3 2 3 P9 1 2 2 4 2 3 3 3 P10 3 28 3 29 2 4 1 3 3 3 30 38 30 32 32 33

9 10

3 2

3 4

3 4

4 3

3 3

3 3

2 2

4 3

4 3

2 3

31 30

Pengujian Reliabilitas :

Pengujian secara eksternal : 1 Test retest (stability) : Test I Test II Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah reliabel 2 Membuat 2 instrumen yang ekuivalen Instrumen yang pertanyaannya beda, maksud dan tujuannya sama 3 Gabungan

Konsistensi Internal Instrumen dilakukan uji coba sekali, hasilnya dianalisis dengan teknik tertentu : a. Spearman Brown b. Kuder Richardson (KR) 20 atau (KR) 21 Bentuk jawaban dikotomis c. Analisis varians Hyot d. Alfa Cronbach Bentuk jawaban dalam skala Likert

Kuder Richardson (KR) 20 :


N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 0

0 0 1 0 1 1 1 0 1 1

0 0 0 0 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 1 1 1 1 1 1

0 0 0 1 1 1 1 0 0 0

1 0 0 0 1 1 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

Rumus KR-20 : k st2 pi qi .r1 = (k-1) st2


.k = jumlah item dalam instrumen

.p = proporsi subyek yang menjawab 1 .q = 1 p .St2 = varians total = xt2 /n (jumlah resp.)

( x)2

. xt2 = x2

Alfa Cronbach :
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 2 4 4 3 4 4 3 2

4 4 3 4 3 4 3 4 3 4

3 3 4 4 3 4 3 4 3 4

3 2 3 4 4 3 3 2 4 3

4 3 3 3 2 2 3 3 3 3

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 4 2 2

2 3 4 4 4 3 2 3 4 3

1 2 2 4 2 3 3 3 4 3

3 3 2 4 1 3 3 3 2 3

Rumus Alfa Cronbach :

k .ri = (k-1) 1-

si2
st2

.K = mean kuadrat antara subyek . si2 = mean kuadrat kesalahan

.st2 = varians total = xt2 - ( x t )2 n n2 .si2 =( JKi /n ) (JKs / n2 )


JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek

Anda mungkin juga menyukai