Anda di halaman 1dari 1

Instituional Environtment & Institutional Arrangement Analisis ekonomi kelembagaan ini intinya melihat persoalan dari aturan main

(rules of the game), baik pada level makro (institutional environment) maupun mikro (institutional arrangement) (Kherallah dan Kirsten, 2001). Pada level makro, fokus kajian ekonomi kelembagaan adalah mendesain seperangkat aturan ekonomi, sosial, politik, dan hukum yang menjadi basis kegiatan produksi, distribusi, dan pertukaran. Sedangkan pada tingkat mikro, konsentrasi ekonomi kelembagaan adalah membuat kesepakatan yang sejajar antar-pelaku ekonomi sehingga mereka bisa melakukan kerjasama maupun kompetisi. Jika pada tingkat makro peran pemerintah yang lebih banyak, pada tingkat mikro porsi pelaku ekonomi itu sendiri yang dominan. Untuk itu, mestinya pada tingkat makro peran pemerintah adalah mendesain regulasi yang memberi insentif pelaku ekonomi bergelut di sektor pertanian, atau setidaknya membuat nyaman individu yang sudah tinggal di dalamnya. Williamson mendeskripsikan institutional environment ini sebagai seperangkat struktur aturan politik, sosial, dan legal yang memapankan kegiatan produksi, pertukaran, dan distribusi. Aturan mengenai tata cara pemilihan, hak kepemilikan, dan hak-hak di dalam kontrak merupakan beberapa contoh dari kebijakan ekonomi. Sebaliknya, level analisis mikro berkutat dengan masalah tata kelola kelembagaan (institutions of governance). Singkatnya, institutional arrangement merupakan kesepakatan antara unit ekonomi untuk mengelola dan mencari jalan agar hubungan antar unit tersebut bisa berlangsung, baik lewat cara kerjasama maupun kompetisi. Sebuah kesepakatan kepemilikan merupakan institutional arrangement, karena di dalamnya mengalokasikan hak-hak kepemilikan kepada individu, kelompok, atau pemerintah. Dengan begitu, menurut Williamson, kesepakatan kelembagaan merujuk kepada cara untuk mengelola transaksi, baik melalui pasar, pasar bayangan (quasi-market), maupun model kontrak yang memakai hirarkhi. Jadi, fokusnya adalah transaksi individu dan pertanyaan berkaitan dengan bentuk organisasi (integrasi vertikal versus out-contracting) dianalisis pula. Bagi Williamson, kesepakatan kelembagaan mungkin istilah yang paling mendekati dengan istilah yang terpopuler disebut sebagai kelembagaan. Yustika, Erani Ahmad. 2007. Ekonomi Kelembagaan. http://prasetya.ub.ac.id. Universitas Brawijaya. Diakses tanggal 10 Sepetember 2013

Anda mungkin juga menyukai