Anda di halaman 1dari 6

Sialolitiasis Definisi Sialolitiasis atau peradangan akibat adanya batu saliva merupakan keadaan patologis yang umumnya sering

terjadi pada orang dewasa, tetapi dilaporkan juga terjadi pada anak-anak. Pada beberapa kasus yang dilaporkan ditemukan prevalensi terjadinya lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Gejala klinis yang khas adalah rasa sakit yang hebat pada saat makan, memikirkan makanan, menelan dan disertai adanya pembengkakan kelenjar ludah dan sangat peka jika dipalpasi. Dukungan radiografi sangat membantu dalam menegakkan lokasi sialolit atau batu saliva. Sialolit pada foto rontgen akan terlihat berupa daerah berwarna putih ( adiopa!ue" dibandingkan daerah sekitarnya. #urang lebih $%& sialolitiasis berasal dari kelenjar submandibula, '& dari kelenjar parotis dan (& dari kelenjar sublingualis dan kelenjar minor. Salah satu penyakit sistemik yang bisa menyebabkan terbentuknya batu adalah penyakit gout, dengan batu yang terbentuk mengandung asam urat. #ebanyakan, batu pada kelenjar saliva mengandung kalsium fosfat, sedikit mengandung magnesium, amonium dan karbonat. )atu kelenjar saliva juga dapat berupa matriks organik, yang mengandung *ampuran antara karbohidrat dan asam amino. Duktus pada kelenjar submandibula lebih mudah mengalami pembentukan batu karena saliva yang terbentuk lebih bersifat alkali, memiliki konsentrasi kalsium dan fosfat yang tinggi, serta kandungan sekret yang mukoid. Disamping itu, duktus kelenjar submandibula ukurannya lebih panjang, dan aliran sekretnya tidak tergantung gravitasi. )atu pada kelenjar submandiula biasanya terjadi di dalam duktus, sedangkan batu pada kelenjar parotis lebih sering terbentuk di hilum atau di dalam parenkim. Gejala yang dirasakan pasien adalah terdapat bengkak yang hilang timbul disertai dengan rasa nyeri. Dapat teraba batu pada kelenjar yang terlibat. Sialolitiasis Definisi: Sialolitiasis merupakan pembatuan yang terjadi akibat pengendapan dari bahan-bahan organi* dan anorganik antara lain deposisi garam-garam kalsium disekitar nidus organik yang terdiri dari alterasi musin-musin saliva bersama dengan adanya deskuamasi sel-sel epitel, dekomposisi protein yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri dan mikroorganisme (infeksi akut". Gejala klinis: asa sakit yang hebat pada saat makan, memikirkan makanan, menelan dan disertai adanya pembengkakan kelenjar ludah dan sangat peka jika dipalpasi dan mereda setelah makan. Pemeriksaan: )atu dapat dideteksi dengan palpasi dan bantuan radiografi (sialography" bisa berbentuk lonjong atau bulat, kasar atau halus dengan ukuran yang bervariasi. )atu umumnya berwarna kuning muda yang jika dipotong akan kelihatan struktur yang homogeny tetapi lebih sering berlapislapis. )eberpa kasus dilaporkan dibagian sulkus, bibir bawah, palatum dan lidah.

)iasanya merupakan massa ke*il yang solid, keras, dapat digerakkan (dapat berpindah-pindah" bisa dengan atau simtom. Tata Pelaksanaannya: Pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi akutnya, batu ke*il biasanya dapat keluar bersama-sama saliva tetapi sebagian besar *ara penanganan sialotiasis dengan sialodo*otomy tetapi akhir-akhir ini penyingkiran sialolit dapat dilakukan se*ara manual (pemijatan dari kelenjar" , pada sialodo*otomy dilakukan insisi diatas batu pada dasar mulut. Semakin posterior posisi batu maka semakin sulit untuk mengangkat batu tersebut sehingga lama kelaman batu akan terdorong ke dasar mulut dan rasa sakit tmbul akibat terhentinya saliva menjadi kronis maka harus dilakukan pengangkatan kelenjar. Sialotlitiasis dapat timbul kembali (rekuren", khusunya bila fa*tor etiologynya seperti adanya penyempitan tidak ditanggulangi. Pembentukan batu duktus yang berulang akan mengarah ke bentuk kronis dan terjadi infeksi glandula, oleh karena itu pada beberapa kasus eksisi kelenjar submandibula merupakan indikasi. Ranula Definisi: anula merupakan pembengkakan dasar mulut yang berhubungan dan melibatkan glandula sublingualis, dapat juga melibatkan glandula salivari minor. +kuran ranula dapat membesar, dan apabila tidak segera diatasi akan memberikan dampak yang buruk, karena pembengkakannya dapat mengganggu fungsi bi*ara, mengunyah, menelan, dan bernafas Gejala klinis: anula tidak diikuti rasa sakit. #eluhan yang paling sering diungkapkan pasien adalah mulutnya terasa penuh dan lidah terangkat ke atas. ,pabila tidak segera diatasi akan terus mengganggu fungsi bi*ara, mengunyah, menelan, dan bernafas. anula yang berukuran besar akan menekan duktus glandula saliva dan menyebabkan aliran saliva menjadi terganggu.,kibatnya mun*ul gejala obstruksi glandula saliva seperti sakit saat makan atau sakit pada saat glandula saliva terangsang untuk mengeluarkan saliva dan akhirnya kelenjar saliva membengkak Pemeriksaan: Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dengan tujuan melihat tandatanda yang terdapat pada pasien, yaitu pemeriksaan keadaan umum men*akup pengukuran temperatur dan pengukuran tekanan darah, pemeriksaan ekstra oral men*akup pemeriksaan kelenjar limfe, pemeriksaan keadaan abnormal dengan memperhatikan konsistensi, warna, dan jenis keadaan abnormal, kemudian pemeriksaan intra oral yaitu se*ara visual melihat pembengkakan pada rongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi pada massa tersebut. Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat dilakukan palpasi pada massa. Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit pada saat dilakukan palpasi. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pendukung meliputi pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan laboratorium sangat membantu dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus mukokel, *airan diambil se*ara aspirasi dan jaringan diambil se*ara biopsi,

kemudian dievaluasi se*ara mikroskopis untuk mengetahui kelainan-kelainan jaringan yang terlibat. #emudian dapat dilakukan pemeriksaan radiografi, meliputi pemeriksaan se*ara - . (-agneti* esonan*e .maging", /0 S*an (/omputed 0omography S*an", ultrasonografi, sialografi, dan juga radiografi konfensional. Tata Pelaksanaannya: 1ksisi bedah. Pengangkatan kelenjar ludah yang terlibat juga dianjurkan (biasanya sublingual, bagaimanapunkelenjar submandibula dan minor dapat terlibat" Perawatan yang dilakukan meliputi penanggulangan faktor penyebab dan pembedahan massa. Penanggulangan faktor penyebab dimaksudkan untuk menghindarkan terjadinya rekurensi. )iasanya ranula yang etiologinya trauma akibat kebiasaan buruk atau trauma lokal atau mekanik yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan terjadinya rekurensi ranula. #arena apabila kebiasaan buruk atau hal yang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera dihilangkan, maka ranula akan dengan mudah mun*ul kembali walaupun sebelumnya sudah dilakukan perawatan pembedahan. Ranula anula adalah kista retensi pada kelenjar berikut ini (kelenjar sublingual, submandibula atau kelenjar ludah minor dasar mulut". /iri khas dari ranula adalah bentuknya yang mirip perut katak ( ana2 katak" ranula bersifat lunak, fluktuatif dan tidak sakit. ,da ( tipe anula, yaitu3 4. Simple anula sir*ums*ribe /yst 5 sublingual 6 superior dari m. milohioid (. Plungin anula5 adalah simple anula *yst yang meluas ke inferior m. -ilohyoid dan masuk ke ruangan submandibula anula sering di diagnosis banding dengan abses sublingual. 0erapi yang diberikan untuk jenis simple ranula adalah marsupialisasi, sedangkan untuk tipe pluging ranula dilakukan dengan terapi pembedahan transoral dan transservikal, fenestrasi serta penekanan pada plunging. Definisi anula adalah bentuk kista akibat obstruksi glandula saliva mayor yang terdapat pada dasar mulut. Dan akan berakibat pembengkakan di bawah lidah yang berwarna kebiru-biruan (drg. Sugito, -7". anula merupakan fenomena retensi duktus pada glandula sublingualis (yang kadang-kadang menunjukkan adanya lapisan epitel", dengan gambaran khas pada dasar mulut. -ukosa di atasnya terlihat tipis, meregang, dan hampir transparan. Pembesaran yang disebabkan oleh *airan ini kadang menyebabkan terangkatnya lidah khususnya pada anak-anak (Gordon 8. Pedersen". anula berasal dari kata latin 3 ana , yang berarti katak. Dinamakan ranula , karena anula tersebut menonjol mirip perut katak. )ila kista tersebut menjadi sangat besar pada dasar mulut, suara penderita dapat menjadi 9*roa*king: seperti suara katak (,swin ahardja". .stilah anula digunakan untuk menggambarkan mu*o*ele yang timbul pada dasar mulut. )iasanya unilateral dan menyebabkan pembengkakan biru translusens yang mirip dengan perut katak (-ervyn Shear".

Klasifikasi Ranula anula diklasifikasikan menjadi ( tipe, yaitu 3 4. anula superfi*ial atau simple ranula -erupakan kista retensi yang sesungguhnya. )esarnya terbatas pada dataran oral mus*ulus mylohyoideus (,swin ahardja". 0ampak sebagai suatu pembengkakan lunak, dapat ditekan, timbul dari dasar mulut. #ista ini dindingnya dilapisi epitel dan terjadi karena obstruksi du*tus glandula saliva ( obert P. ;anglais < /raig S. -iller". (. anula disse*ting atau plunging ranula atau ranula profunda -erupakan pseudokista , terjadinya karena ekstravasasi (kebo*oran" saliva pada jaringan, pada sepanjang otot dan lapisan fasia dasar mulut dan leher. 1kstravasasi (kebo*oran" tersebut disebabkan karena trauma yang ke*il, dimana tidak pernah diingat oleh penderita (,swin ahardja". #ista ini menerobos di bawah mus*ulus mylohyoideus dan menimbulkan pembengkakan submental . #ista jenis ini dindingnya tidak dilapisi epitel ( obert P. ;anglais < /raig S. -iller". Prevalensi anula dapat terjadi pada semua umur dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria (drg. .skandar ,tmadja". anula jarang sekali terjadi. Dalam salah satu penelitian terhadap 4=%= kista pada glandula saliva, hanya ada >( ranula yang terjadi. Perbandingan laki-laki dan perempuan dalam hal terjadinya ranula adalah 434,=. +mumnya yang sering terkena pada dekade kedua dan ketiga kehidupan, dengan rentang usia =-'4 tahun ( yan ; ?an De Graaff". Etiologi dan Patofisiologi Ranula anula telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. )anyak teori yang diajukan untuk mengetahui asalnya. 7ippo*rates dan /el*ius mengatakan bahwa kista berasal dari proses inflamasi yang sederhana. Pare mensugestikan berasal dari glandula pituitary yang menurun dari otak ke lidah. ,da juga yang mensugestikan bahwa kista tersebut berasal dari degenerasi my@omatous glandula saliva. 0eori yang terakhir mengatakan bahwa kista terjadi karena Abstruksi du*tus saliva dengan pembentukan kista atau ekstravasasi (kebo*oran" saliva pada jaringan yang disebabkan karena trauma. Abstruksi du*tus tersebut dapat disebabkan karena *al*ulus atau infeksi (,swin ahardja". Pada tahun 4BC= oediger dan rekannya dapat membuktikan bahwa terjadinya ranula oleh adanya penyumbatan du*tus glandula saliva sehingga terjadi penekanan sepanjang dinding saluran. )ila ada daerah yang lemah akan pe*ah dan terjadi lagunar (bulatan-bulatan ke*il", yang merupakan retensi saliva yang lambat laun menjadi kista ekstravasasi (kebo*oran" pada du*tus glandula sublingualis atau submandibularis, yang kadang-kadang dapat ramifikasi (per*abangan" se*ara difus ke leher (-ervyn shear". -enurut obert P. ;anglais < /raig S. -iller, anula terbentuk sebagai akibat terhalangnya du*tus saliva yang normal melalui du*tus ekskretorius mayor yang membesar atau terputus dari glandula sublingualis (du*tus )artholin" atau glandula

submandibularis(du*tus 8harton", sehingga melalui rupture ini saliva keluar menempati jarigan disekitar du*tus tersebut. 8alau terjadinya ranula yang ditulis dalam literature hingga saat ini masih simpang siur, namun diperkirakan karena 3 4. ,danya penyumbatan sebagian atau total sehingga terjadi retensi saliva sublingualis atau submandibularis (. #arena suatu trauma =. ,danya peradangan atau my@omatous degenerasi du*tus glandula sublingualis (drg. .skandar ,tmadja". Gambaran Klinis Ranula 0anda dan Gambaran #linis ranula adalah sebagai berikut 3 D ,danya benjolan simple pada dasar mulut, mendorong lidah ke atas. D +mumnya unilateral , jarang bilateral . D)enjolan berdinding tipis transparan, berwarna biru kemerah-merahan. D)enjolan tumbuh lambat, gambaran seperti perut katak. DPembengkakan selain intra oral dapat juga e@tra oral. D0idak ada rasa sakit ke*uali meradang atau infeksi. D)ila benjolan membesar dapat mengganggu bi*ara, makan maupun menelan. D)enjolan oleh karena suatu sebab dapat pe*ah sendiri, *airan keluar, mengempes kemudian timbul atau kambuh kembali. DPada simple ranula benjolan terletak superfi*ial sedangkan plunging ranula benjolan terletak lebih dalam, bisa menyebar ke dasar otot mylohyoid , daerah submandibular , ke leher bahkan ke mediastinum(drg. .skandar ,tmadja". Diagnosis Ranula ;angkah-langkah yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis ranula3 4.-elakukan anamnesa lengkap dan *ermat DSe*ara visual D )imanual palpasi intra dan e@tra oral DPunksi dan aspirasi (.-elakukan pemeriksaan penunjang

DPemeriksaan radiologis dengan kontras media, tanpa kontras media tidak berguna DPemeriksaan mikroskopis , pemeriksaan biopsi (drg. .skandar ,tmadja" Simple anula gambaran kliniknya relatif lebih khas sehingga diagnosa mudah ditegakkan. 0ampak sebagai suatu tonjolan berdinding tipis, li*in, kebiruan dan transparan. Pada palpasi terasa lunak dan fluktuasi . #ista ini terletak dibawah lidah, pada bagian depan mulut (,swin ahardja". Plunging ranula lebih sulit menegakkan diagnosanya, karena gambarannya mirip dengan banyak struktur kistik atau pembengkakan glandula yang lain pada leher. 0idak ada tes diagnostik khusus untuk membedakan lesi-lesi tersebut. -aka diagnosa plunging ranula hanya tergantung pada adanya hubungan anatomi kista dengan glandula saliva dan gambaran histopatologis dinding kista sesudah eksisi (Eui*k < ;owell, 4BCC". Gambaran histopatologis simple ranula yaitu dinding kista dilapisi epitel, sedangkan plunging ranula dinding kista tanpa dilapisi epitel (,swin ahardja".

Anda mungkin juga menyukai