KIMIA TANAH
INDIKATOR:
Mendeskripsikan dan menjelaskan tentang sifat-sifat tanah Menjelaskan tentang keberadaan air dan udara dalam tanah Mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai senyawa-senyawa organik dan anorganik dalam tanah Mendeskripsikan dan menjelaskan tentang mekanisme pertukaran kation dalam tanah Menjelaskan mengenai sifat asam-basa pada tanah Menjelaskan dan mendeskripsikan mengenai hara makro dan mikro pada tanah.
TANAH??????
Ad 1. Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis) Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Ad 2. Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi) Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. Ad 3. Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi) Selain ketiga definisi diatas, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu tanah sebagai berikut: "Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman obatobatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.
GEOSFER
Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manuasia mendapatkan makanan, mineral-meneral dan bahan bakar sebagai sumber daya alam. Dua fenomena pencemaran atmosfer, yaitu CO2 yang berlebih dan hujan asam memiliki potensi yang menyebabkan perubahan besar pada geosfer. Kelebihan CO2 dapat menyebabkan pemanasan global yang selanjutnya dapat merubah pola curah hujan secara siqnifikan dan merubah daerah produktif di bumi menjadi daerah gurun. Nilai pH yang rendah yang menjadi ciri hujan asam dapat menyebabkan perubahan yang sangat drastis dalam daya larut serta kecepatan oksidasi-reduksi mineral Erosi yang disebabkan oleh aliran permukaan (run off) pada tanah dapat menyebabkan pencucian atas tanah secara berlebih pada tanah setiap tahunnya.
LANJUTAN.
Bagi kebanyakan produksi makanan, tanah merupakan reseptor dari sejumlah besar bahan pencemar, seperti bahan-bahan partikel dari cerobong asap pabrik. Beberapa bahan seperti pupuk kimia, dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan air dan tanah, karenanya tanah merupakan komponen utama dalam siklus bahan kimia di lingkungan. Beberapa jenis tanah mempunyai kemampuan mengasimilasi dan menetralisir bahan pencemar. Berbagai proses biokimia dan kimia dalam tanah dapat mengurangi bahaya-bahaya dari bahan pencemar, seperti : proses oksidasi-reduksi, reaksi asam-basa, presipitasi, adsorpsi dan degradasi biokimia.
SIFAT-SIFAT TANAH
Faraksi padat dari jenis tanah produktif terdiri dari 5% bahan organik dan 95% bahan anorganik, sedangkan tanah lain seperti tanah lain dapat mengandung bahan organik sampai 95% dan 5% bahan anorganik Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sebagai berikut: O - A - E - B - C - R Keterangan: 1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). 2. Horison A adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap. 3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang. 4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya. 5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi. 6. R adalah bahan induk tanah.
Air yang berasal dari dalam tanah dan bergerak ke atas melalui struktur tanaman yang membawa zat-zat makanan bersama-sama bahan lainnya, air ini kemudian menguap ke atamosfer melalui daun-daun tanaman (transpirasi) Kekuatan ikatan air dalam tanah berbeda. Air yang terdapat dalam rongga-rongga yang lebih besar atau pori-pori di dalam struktur tanah lebih mudah terlepas. Air yang diikat dalam pori-pori yang lebih kecil atau di antara unit lapisan-lapisan dari partikel-partikel lempung diikat lebih kuat. Ion logam terlarut memberikan efek toksik terhadap beberapa tanaman pada konsentrasi tinggi. Oksidasi logam menjadi oksida-oksida tidak dapat larut menyebabkan deposit Fe2O3 dan MnO2 yang dapat menyumbat saluran air Sebanyak 25% volume tanah disusun oleh pori-pori yang diisi penuh udara atmosfer pada ketinggian sama dengan permukaan air laut mengandung 20,95% O2 dan 0,0314% gas CO2 (% volume). Karena proses penguraian bahan orgnik dalam tanah sehingga kadar oksigen di dalam tanah lebih sedikit (sekitar 15%) dibanding udara atmosfer. Sedangkan
Sakarida
Tanah mengandung bahan-bahan anorganik seperti nitrogen, fosfor dan kalium dan lain-lain Nitrogen yang paling mudah tersedia untuk tanaman adalah sebagai ion nitrat. Bila dalam tanah nitrogen terdapat dalam bentuk amonium, maka bakteri nitrifikasi melakukan fungsi yang essensial di dalam merubah senyawa ini menjadi ion nitrat. Fosfor dalam tanah harus dalam bentuk anorganik sebelum diserap oleh tanaman biasanya dalam bentuk ion ortofosfat dalam pH yang mendekati netral. Dalam tanah yang bersifat relatif asam, ion ortofosfat diendapkan atau diadsorpsi oleh ion-ion Al(III) dan Fe(III). Sementara dalam tanah yang bersifat basa ortofosfat dapat bereaksi dengan kalsium karbonat membentuk senyawa hidroksil yang tidak larut.
Pada umumnya reaksi ini menyebabkan fosfor yang digunakan sebagai pupuk tercuci dari tanah, sehingga terjadi pencemaran dan penggandaan pupuk fosfat. Kalium dalam tanah diperlukan dalam jumlah relatif besar untuk tanaman. Kalium mengaktifkan beberapa jenis enzim yang memegang peranan penting dalam
Salah satu fungsi kimia yang penting dari tanah adalah pertukaran dari kation. Kemampuan suatu sedimen atau tanah untuk menukar kation dinyatakan sebagai kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah jumlah miliequivalen dari kationkation monovalent yang dapat ditukar per 100 g tanah kering. Nilai tersebut harus diukur pada kondisi konstan karena akan bervariasi pada pH berbeda Mineral-mineral tanah liat dapat menukar kation karena adanya muatan negatif pada permukaan mineral tersebut, dihasilkan dari substitusi suatu atom dengan biloks rendah kepada biloks yang lebih tinggi, misal magnesium kepada aluminium. Bahan-bahan organik dapat menukar kation karena adanya gugus karboksilat dan gugus fungsional lainnya. Tanah yang subur mempunyai kapasitas tukar kation berkisar antara 300-400 meq/100 g, dan untuk tanah yang lebih banyak mengandung bahan organik (gambut) berkisar antara 10-30 meq/100 g.
Peristiwa pertukaran kation dalam tanah merupakan mekanisme dimana logam-logam mikro esensial menjadi tersedia bagi tanaman. Ketika ion-ion logam hara terserap oleh akar tanaman, ion hidrogen bertukar dengan ion-ion logam. Proses dengan adanya pelepasan dari kalsium, magnesium dan ion-ion logam lainnya dari tanah oleh air yang mengandung asam karbonat akan menyebabkan tanah menjadi asam
Oksidasi dari pyrit dalam tanah menyebabkan pembentukan asam sulfat tanah (cat clay) Telah banyak ditemui lapisan dari asam sulfat tanah dengan pH mencapai 3,0. Untuk mengetahui telah terjadi pembentukan asam sulfat tanah dapat dilakukan tes dengan pereaksi hidrogen peroksida 30 %, kemudian pHnya di ukur jika dibawah 3,0 menunjukkan adanya pembentukan asam sulfat tanah
Kebanyakan tanaman dapat tumbuh dengan baik pada pH hampir netral. Bila tanah menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan optimum tanaman, dapat dilakukan dengan menambahkan asam karbonat ke dalam tanah
Dalam suatu lahan dengan curah hujan rendah, tanah akan cenderung sangat basa karena terdapat garamgaram seperti natrium karbonat. Tanah yang bersifat basa ini dapat dihilangkan dengan jalan menambahkan aluminium atau besi sulfat, yang melepaskan asam pada proses hidrolisis Untuk menghilangkan sifat basa dari tanah dapat juga dilakukan dengan menambahkan belerang. Belerang yang ditambahkan ke dalam tanah dioksidasi oleh bakteri sebagai mediator reaksi pembentukan asam sulfat
Proses penurunan/penghilangan sifat kebasaan tanah dengan tambahan belerang di atas lebih ekonomis
Hara tanaman dapat digolongkan menjadi hara makro dan hara mikro. Yang termasuk hara makro adalah unsur-unsur yang terdapat dalam konsentrasi tinggi di dalam bahan tanaman atau cairan di dalam tanaman Yang termasuk unsur hara mikro adalah unsur-unsur yang hanya penting pada konsentrasi yang sangat rendah dan umumnya dibutuhkan untuk kerja dari enzim-enzim esensial (fotosintesis) Unsur-unsur yang dikenal sebagai hara makro esensial untuk tanaman adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan belerang. Unsur karbon, hidrogen dan oksigen diperoleh dari atmosfer dan air, nitrogen melalui kerja bakteri pengikat nitrogen, dan jika kurang diperoleh dari pemupukan. Unsur-unsur yang tergolong dalam unsur hara mikro esensial yaitu : boron, klor, tembaga, besi, mangan, molibdenum, natrium, vanadium dan seng. Unsur-unsur mikro hanya diperlukan tanaman pada konsentrasi rendah,