Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANALISIS KEMUNGKINAN PENERAPAN ANP DI INDONESIA

Kelompok 4:

1. Risa Bisaroh 2. Tuti Wijaya 3. Dian Perdana .F . . !. "o#i Ra$a D. %& 5. Bayu Ri'#i %anjaya 6. "uri( )ha$idiyah *. +ani ei ,ndah R.

(130915060) (130915061) (130915062) (130915063) (13091506!) (130915065) (130915066) (13091506*) (13091606-) (130915069) (1309150*0) (1309150*1)

-. .(/y Wahyu P. %. 9. aryanti

10. %he((a "o0i P.%. 11. 1andris Pria$2odo 12. Fayadita ahdia .,.

13. "ur %a/itra Fandida 1!. "ur Rah$i

(1309150*2) (1309150*3)

FAKULTAS KEPERWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012

Topik

: Kem !"ki!#! Pe!e$#p#! ANP %i I!%o!e&i# 'e$%#&#$k#! K $#!"!(# )#k p#! L#(#!#! Dok*e$

Mi!im!(# Te!#"# Dok*e$ %i I!%o!e&i# Banyak wilayah di Indonesia mengalami krisis tenaga kesehatan, Sekretaris Jendral Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan, Indonesia masih membutuhkan 13 ribu dokter. urangnya tenaga kesehatan khususnya dokter ini dapat diketahui dari banyaknya masyarakat yang mengeluh kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan karena !asilitas kesehatan seperti puskesmas sering tutup akibat ditinggal oleh dokternya berhari"hari padahal #umlah dokter dan tenaga kesehatan lainnya terbatas (Supono, $%1$). &inimnya ketersediaan tenaga kesehatan di Indonesia se'ara umum menyangkut pemerataan dan #angkauan pelayanan kesehatan khususnya di daerah terpen'il, pedalaman dan pantai. (kses layanan kesehatan terbatas karena !aktor kondisi wilayah, keterbatasan tenaga, !asilitas dan dana. )erpindahan tenaga kesehatan dari daerah terpen'il diduga terkait dengan a. b. d. ompensasi yang diterima tidak mendukung urangnya !asilitas bagi kegiatan sosial urangnya insenti! *al"*al di atas menyebabkan tenaga kesehatan 'enderung untuk beker#a di kota dan daerah berkembang. +aktor sosiodemogra!i, karakteristik organisasi, dukungan sosial rumah dan tempat ker#a, kualitas ker#a serta ketegangan dalam

'. )endidikan anak yang lebih baik

peker#aan dapat mempengaruhi ter#adinya perpindahan petugas kesehatan. ,enaga kesehatan yang berkeinginan pindah dari daerah terpen'il sebanyak 3-,./, lebih tinggi dari data sur0ey tahun $%%3 yaitu $1,-/. )erpindahan tenaga kesehatan berdampak kualitas layanan kesehatan pasien di daerah. +aktor"!aktor inilah yang menyebabkan banyak tenaga perawat di daerah yang melakukan tindakan medis diluar wewenangnya sebagai dokter. )adahal tindakan mereka tidak dipayungi oleh hukum ((li, $%%-). 2ntuk itulah, penting rasanya disusun sebuah sistem pendidikan dan undang"undang tentang (3) di Indonesia. 2ntuk membantu memperluas #angkuan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Indonesia terutama sektor kurati! dengan tetap menekankan se'tor promosi dan pre0enti!. 'e!* k L#(#!#! Ke&e+#*#! ,#!" D#p#* Di-e$ik#! Ole+ ANP )elayanan kesehatan se'ara umum dapat dibedakan dalam dua golongan, yakni 4 1. )elayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau ke'elakaan. $. )elayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lan#ut (ru#ukan). Sedangkan pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia antara dan dapat diberikan oleh seorang (3) antara lain 4 a. )romosi esehatan 2paya promosi kesehatan bertu#uan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya men#adi perilaku sehat. 2paya ini dilakukan melalui penyuluhan, baik di klinik, rumah penduduk, balai pertemuan melalui 'eramah maupun dengan menggunakan alat peraga. Seorang (3) dengan tingkat pengetahuan yang luas dapat memberikan promosi kesehatan yang tepat sesuai kondisi yang ada dalam masyarakat.

b.

esehatan Ibu dan (nak ( I() dan eluarga Beren'ana ( B) 2paya I( bertu#uan untuk menurunkan kematian dan ke#adian sakit pada

ibu dan meningkatkan dera#at kesehatan anak. Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui dan balita, dukun bersalin, dan kader kesehatan. (3) dapat membantu posyandu ditempat terpen'il dalam melakukan kegiatan tersebut. ,entu sa#a beker#a sama dengan bidan dan dokter, bila ada. '. )erbaikan 5i6i 2paya perbaikan gi6i bertu#uan meningkatkan status gi6i masyarakat melalui usaha pemantauan status gi6i kelompok masyarakat beresiko tinggi, terutama ibu hamil dan balita. Sasarannya yaitu ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan. egiatannya antara lain4 d. &emberikan penyuluhan tentang gi6i. &enimbang serta badan dan tinggi badan balita untuk memantau pertumbuhannya. &emberikan makanan tambahan ()&,) untuk balita yang kurang gi6i. )emberian 0itamin ( untuk balita esehatan 7ingkungan 2paya kesehatan lingkungan bertu#uan menanggulangi dan

menghilangkan unsur"unsur !isik berbahaya pada lingkungan sehingga !aktor lingkungan yang kurang sehat tidak men#adi !aktor resiko timbulnya penyakit di masyarakat. Sasarannya yaitu tempat"tempat umum seperti rumah makan, pasar, sumber air minum, dan tempat pembuangan limbah. )eran (3) dalam sektor pre0enti! sangat dibutuhkan dalam hal ini, mengingat kondisi geogra!is Indonesia yang beraneka ragam. &aka dibutuhkan lebih sekedar dari tenaga keperawatan biasa. e. )en'egahan dan )emberantasan )enyakit &enular ()$&) 2paya ini bertu#uan menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan memberikan proteksi bagi masyarakat agar terhindar dari penularan penyakit. Sasarannya yaitu ibu hamil, balita, anak"anak dan lingkungan pemukiman masyarakat. 2ntuk pemberantasan penyakit menular tertentu, misalnya penyakit kelamin, kelompok"kelompok tertentu masyarakat yang berperilaku resiko tinggi #uga perlu di#adikan sasaran kegiatan ini. emampuan klinik (3) dengan

berdasarkan ilmu pengetahuan yang tebaru dapat mengelola pasien dengan masalah potensial. !. )engobatan )engobatan bertu#uan memberikan pengobatan dan perawatan kepada masyarakat. )rogram ini merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang bersi!at kurati!. Seorang (3) dapat meresepkan obat"obat dasar dan meru#uk ke !asilitas kesehatan terdekat. Sehingga nantinya tidak akan ada kasus puskesmas libur atau tutup karena ditinggal dokter. emampuan kolaborasi (3) dengan penyedia layanan kesehatn lain, dapat membantu peningkatan kualitas layanan. g. 2paya esehatan Jiwa dan omunitas 7ansia 2paya kesehatan #iwa bertu#uan untuk men'apai tingkat kesehatan #iwa masyarakat se'ara optimal. )emberdayaan lansia penting dilakukan untuk menigkatkan status kesehatan mereka. emampuan ad0okasi (3) dapat membantu mempengaruhi peraturan tentang kesehatan untuk membangun strategi peningkatan kesehatan, akses penggunaan layanan kesehatan dan kebi#akan" kebi#akan publik. (*ardy, $%11) Mek#!i&me Pe!%#!##! D#l#m Pe!e$#p#! ANP D#!# Pe!%i%ik#! Diperlukan alokasi dana ()B3 untuk memberikan hibah atau bantuan bagi institusi yang diakui kredibilitasnya untuk membuka program pendidikan (3).. &isalnya dengan menggunakan Dana (lokasi husus (D( ) dan dirumuskan oleh menteri kesehatan. )endanaan layanan kesehatan dapat diperoleh dari pendapatan pa#ak, hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Inggris dan Spanyol (*ohman, $%%-). Selain itu pemerintah #uga perlu membuat agreement dengan council nasional atau internasional untuk mengeluarkan lisensi atau i#in bagi 'alon (3). Dana tersebut #uga diperlukan untuk mengadakan u#i kompetensi dan e0aluasi para (3) agar segala wewenang yang diberikan dapat dilakukan dengan tepat dan penuh tanggung #awab. Pem-#(#$#! .#&# P$#k*ik ANP &ekanisme yang mungkin dapat dilakukan adalah ketika (3) melakukan praktik institusi maka pembayaran #asa pelayanan medis dan bantuan medis bagi

#asa (3) dapat diambil dengan tanda tangan dokter atau kwitansi institusi bersangkutan(83(, $%%9). Bagi (3) yang melakukan praktik mandiri, layaknya dokter atau bidan swasta mereka dapat menerima pembayaran langsung atas #asanya. )embayaran #asa harus disesuaikan dengan le0el pendidikan dan kompetensi (3) itu sendiri. )emerintah wa#ib membuat standar pembiayaan kesehatan agar tidak ada penyalahgunaan wewenang. 3amun, untuk merealisasikan (3) di Indonesia, butuh komitmen dan ker#asama seluruh pihak. (da tiga komponen yang perlu di'apai yaitu 4 1. ebi#akan pemerintah untuk melegalkan, mengawasi dan

menge0aluasi adanya praktik (3). $. )engakuan dari berbagi tenaga pro!esi kesehatan lainnya terutama dokter. arena dominasi dokter di Indonesia 'ukup besar. 3. omitmen seluruh tenaga keperawatan baik lulusan S) , D3 dan pro!essional untuk meningktakna kompetensi diri demi kualitas diri dan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.

Re/e$e!&i (li. $%%-. Faktor Kurangnya SDM Tenaga Dokter. Diakses dari http4::kebi#akankesehatanindonesia.net:sites:de!ault:!iles:!ile:SD&:(rtikel:no..;( li;11;%-.pd! pada tanggal 19 Desember $%1$. 8anadian 3urse (sso'iation. $%%9. Advance Nursing Practice: National Framework <ttawa4 83( *ardy, Sai!. $%11. Medical Domination !n !ndonesian Nursing education System.Diakses dari http4::kesehatan.kompasiana.'om:medis:$%11:%3:$=:medi'al" domination"in"indonesian"nursing"edu'ation"system"3.%1-1.html pada tanggal 19 Desember $%1$ *ohman, Jessi'a (. $%%-. ;;;;;;;;;;;;;;. Di akses pada tanggal 19 desember $%1$ dari http4::www.ama.org:&S(:7ibraries:8omitte Do 's:I*Sprimer.s!lb.ash>

Supono, Dyah. $%1$. !ndonesia Kekurangan "# $i%u Dokter. Diakses dari www.rri.'o.id:inde>:php:detailberita:detail19311$ 19 desember $%1$

Anda mungkin juga menyukai