PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN (BINA MARGA 87) Di Susun Oleh : DAN

AASHTO 86
AHMAD NURUL HUDA NRP : 3108038708 EKA RIZKY MAHARDHIKA NRP : 3108038713

LATAR BELAKANG
1
Jalan Nasional

2 Beban Lalu Lintas

3 Alternatif beberapa metode

RUMUSAN MASALAH

BAGAIMANA MERENCANAKAN LAPIS PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN (BINA MARGA 87) DAN AASHTO 86

BATASAN MASALAH
Merencanakan lapis perkerasan lentur dengan menggunakan metode AK (BM 87) dan AASHTO 86 Perhitungan RAB Mengkaji hasil perencanaan lapis perkerasan kedua metode tersebut Jenis perkerasan yang dipilih

www.themegallery.com

Company Name

LOKASI TUGAS AKHIR

BAGAN ALUR METODOLOGI

START PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA

PENGKAJIAN DAN PEMILIHAN HASIL PERENCANAAN

FINIS

UMUR RENCANA

n=3

n = 10

2010

2013

I = Fariatif

2023

ANALISA PERENCANAAN
1. Menentukan LHR awal umur rencana 2. Menentukan LHR akhir umur rencana 3. Perhitungan angka Ekivalen (E) 4. Menentukan koefisien distribusi (C) 5. Menentukan faktor regional (FR) 6. Menghitung lintas ekivalen akhir (LEA) 7. Menghitung lintas ekivalen tengah (LET) 8. Menghitung lintas ekivalen rencana(LER)

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

Dari hasil analisa didapat : CBR desain 6 % dari penarikan garis pada gambar nomogram korelasi, didapat DDT = 5 DDT = 5 dari Nomogram II dengan LER = 3886 didapat ITP = 10,35 Rumus ITP perlu = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 Ditentukan : D1 = 10 cm, D2 = 25 cm 10,35 = (0,40 x10)+( 0,14 x 25 )+(0,13 x D3) 0,13D3 = 10,35 (4 + 3,5) D3 =10,35 7,5 = 21,9 cm 22cm

Arah Babat

0,13

Dari hasil analisa didapat : CBR desain 6 % dari penarikan garis pada gambar nomogram korelasi, didapat DDT = 5 DDT = 5 dari Nomogram II dengan LER = 3275 didapat ITP = 10,19 Rumus ITP perlu = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 Ditentukan : D1 = 10 cm, D2 = 25 cm 10,19 = (0,40 x 10) + (0,14 x 25) + (0,13 x D3) 0,13D3 = 10,19 (4 + 3,5) D3 = 10 ,19 7 , 5
0 ,13 = 20 , 69 cm = 21 cm

Arah Lamon gan

GAMBAR LAPIS PERKERASAN ANALISA KOMPONEN (BINA MARGA 87)

D1 =10 cm Surface ( laston ) a1 D2 = 25 cm Bt pecah Kelas A a2 a3
SubGrade CBR = 6 %

D3 = 22 cm Sirtu Kelas B ( SubBase )

Arah Babat
D1 =10 cm Surface ( laston ) a1 D2 = 25 cm Bt. pecah Kelas A a2 a3 SubGrade CBR = 6 % D3 = 21 cm Sirtu Kelas A ( SubBase )

Arah Lamongan

ANALISA PERENCANAAN
2. Menghitung LEP (2013) 1. Perhitungan Lalin2013

3. Perhitungan komulatif ESA

METODE AASHTO86
6. Modulus resilien (Mr)

4. Faktor lingkungan 5. Koefisien kekuatan relatif

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

Menghitung Tebal Lapisan D Arah Babat SN = ( a1 x D1 ) + ( a2 + D2 x m2 ) + ( a3 x D3 x m3 ) a1 = 0,38 ITP1 = 3,31 a2 = 0,145 ITP2 = 3,93 a3 = 0, 133 ITP3 = 5,57 m2 = 1,10 D1 m3 = 1,00 D2 SN = 3,31+ 3,93 + 5,57 = 12,81 maka : SN = ( a1 x D1 ) + ( a2 x D2 x m2 ) + ( a3 x D3 x m3 ) 12,81 = (0,38 x 10,5) +(0,145x 32 x 1,1) +(0,133 x D3 x1,0) 12,81 = 3,99 +5,10+ 0,133 D3 D3 = 12,81 9,09 = 27 ,97 cm = 28cm
0,133

= 10,5 = 32

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

Menghitung Tebal Lapisan D Arah Lamongan SN = ( a1 x D1 ) + ( a2 + D2 x m2 ) + ( a3 x D3 x m3 ) a1 = 0,38 ITP1 = 3,22 a2 = 0,145 ITP2 = 3,82 a3 = 0, 133 ITP3 = 5,43 m2 = 1,10 D1 m3 = 1,00 D2 SN = 3,22+ 3,82 + 5,43 = 12,47 maka : SN = ( a1 x D1 ) + ( a2 x D2 x m2 ) + ( a3 x D3 x m3 ) 12,47 = (0,38 x 10,5) +(0,145x 30 x 1,1) +(0,133 x D3 x1,0) 12,47 = 3,99 + 4,785 + 0,133 D3 D3 = 12,47 8,78 = 27 ,78 cm = 28cm
0,133

= 10,5 = 30

GAMBAR LAPIS PERKERASAN AASHTO 86

a1 a2 a3

a1 a2 a3

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

NO A I II JENIS PEKERJAAN Bina Marga '87 Pekerjaan Lapisan Pondasi Pekerjaan Pengaspalan Jumlah PPN 10% Total AASHTO '86 Pekerjaan Lapisan Pondasi Pekerjaan Pengaspalan Jumlah PPN10% Total JUMLAH HARGA (Rp) 4.942.724.625,00 4.361.679.000,00 9.304.403.625,00 930.440.362,50 10.234.843.990,00

B I II

6.231.732.750,00 4.560.265.350,00 10.791.998.100,00 1079199810 11.871.197.910,00

KESIMPULAN

Metode AASHTO 86 lebih boros dalam anggaran Biaya Metode Analisa Komponen lebih ekonomis

Metode Analisa Komponen (Bina Marga 87) lebih cocok diterapkan di wilayah Indonesia

TERIMA KASIH