Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Acuan Pelatihan Dasar Relawan P2KP II Tahap 1 Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP-II)

I. Latar Belakang Pembelajaran sebagai proses yang terus-menerus dan tidak pernah berakhir (never ending process) merupakan salah satu prinsip dasar yang dianut di dalam kegiatan pelatihan di P2KP. Prinsip ini diaplikasikan dalam dua alur proses pembelajaran yang saling terkait dan saling menguatkan yakni Komunitas Belajar Kelurahan-KBK (Community Learning Centre) di tingkat kelurahan/pedesaan) dan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) pada level pemerintahan kota/kabupaten. Pelaksanaan kegiatan KBP pada tingkat pemerintahan kabupaten/kota dengan serangkaian kegiatan pembelajaran diharapkan akan melahirkan institusi maupun individu yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi serta aktif di dalam kegiatan penanggulanmgan kemiskinan. Sementara di level kelurahan dengan seluruh tahapan dan proses kegiatan P2KP diharapkan akan muncul/ditemukan individu-individu yang secara sadar, rela (tanpa paksaan), punya kepedulian terhadap masalah kemiskinan, memiliki komitmen serta aktif melakukan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Individu-individu inilah yang dalam konteks pelaku P2KP yang dimaksud dengan RELAWAN. Secara fungsional relawan adalah fasilitator bagi kegiatan-kegiatan pemberdayaan dan pengembangan masyarakat di lingkungannya masing-masing. Para relawan inilah yang secara terus-menerus akan mendampingi masyarakat baik selama proyek berlangsung maupun setelah proyek selesai (pasca proyek). Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki Faskel seyogyanya juga dimiliki oleh relawan walaupun dalam level yang yang lebih sederhana sebab pada hakekatnya relawanlah sebagai pelaku pelestari program yang akan melanjutkan program secara berkesinambungan. Mereka yang akan melanjutkan dan melestarikan nilai-nilai luhur (prinsip dan nilai) yang digali, dikembangkan dan dibudayakan melalui kegiatan P2KP. Agar relawan dapat mempunyai motivasi dan berperan secara optimal serta berkelanjutan, maka upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas mereka perlu terus ditingkatkan. Dan upaya ke arah itu dimungkinkan melalui serangkaian pelatihan baik dasar maupun lanjutan, coaching dan berbagai bentuk pembekalan lain sejalan dengan tahap dan siklus P2KP. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, dan dengan berpedoman kepada siklus dan waktu pelaksanaan proyek P2KP, maka perlu dilakukan kegiatan Pelatihan Dasar Bagi

Relawan. II. Tujuan Pelatihan Dasar Relawan Tujuan pelatihan dasar bagi relawan adalah agar peserta pelatihan : 1. Memiliki kesadaran kritis terhadap realitas (permasalahan kemiskinan) yang disebabkan oleh lunturnya nilai nilai kemanusiaan 2. Memahami substansi, konsep, prinsip, nilai, pendekatan dan paradigma P2KP sebagai upaya penanggulangan kemiskinan. 3. Memiliki motivasi sebagai agen pembaharu di wilayah kelurahan III. Output Pelatihan Pelatihan Dasar Relawan ini diharapkan akan menghasilkan output sebagai berikut : Tersedianya relawan yang memiliki kesadaran kritis terhadap realitas (permasalahan kemiskinan) di lingkungannya dan secara sukarela aktif berpartisipas sebagai motivator dan fasilitator penanggulangan kemiskinan IV. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan pelatihan relawan menggunakan metode Pendidikan Orang Dewasa (POD)/ Andragogy. V. Peserta, Pemandu dan Nara Sumber 5.1. Peserta Peserta Pelatihan Dasar Relawan yang sudah terdaftar di masing-masing desa/kelurahan . Jumlah peserta minimal 25 orang setiap kelurahan, tetapi disarankan bisa mengakomodasi lebih banyak peserta disesuaikan dengan tersedianya dana dan kemampuan masing-masing kelurahan. .2. Pemandu Pemandu dalam pelatihan dasar Relawan ini adalah para tim fasilitator dibantu oleh Korkot dan Tenaga Ahli dari KMW. 5.3. Nara Sumber Disesuaikan dengan kebutuhan, seperti Pejabat Kecamatan, Korkot, Tim KMW dan pihak lain yang sesuai dengan tema dan pokok bahasan pelatihan ini.

I. Materi / Pokok Bahasan Tema 1 Belajar Bersama Mitra Belajar/Perkenalan Orientasi Belajar Kontrak Belajar

Tema 2 Permasalahan Kemiskinan o Kebijakan vs Kemiskinan o Akar Masalah Kemiskinan Tema 3 Konsep P2KP P2KP dan Kemiskinan Pendekatan dan cara pandang P2KP Tema 4 Pemberdayaan Pemberdayaan Sejati Kepemimpinan Masyarakat Pengorganisasian Masyarakat Tema 5 Siklus P2KP o Rangkaian Siklus P2KP Tema 6 Peran + Fungsi Relawan Citra Diri Peran dan Fungsi Relawan Tema 7 Relawan Sebagai Agen Pembaharu o Tugas & tanggung jawab Relawan dalam penanggulangan Kemiskinan o Etika Relawan Tema 8 Dasar-dasar Fasilitasi POD Dasar- dasar Komunikasi Metoda dan Teknik Fasilitasi Tema 8 RKTL Penyusunan RKTL Tema 9 Evaluasi Pelatihan Evaluasi

VII.

Modull

Modul dikembangkan oleh KMW berdasarkan modul yang sudah ada ( Modul Relawan dari KMP ) dengan format Panduan dan Bahan Bacaan yang lebih sederhana dan mudah dicerna oleh peserta pelatihan.

VIII. Waktu dan Tempat Pelatihan Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan setelah terpilihnya relawan di kelurahan dan faskel telah mengikuti pelatihan teknik fasilitasi. Pelatihan berlangsung selama 4 hari efektif. Tempat pelaksanaan pelatihan relawan adalah di kelurahan lokasi P2KP. Penetapan

jadwal pelatihan diserahkan sepenuhnya kepada kebijakan KMW masing-masing dengan mempertimbangkan kondisi dan kesiapan masing-masing Tim Fasilitator dan masyarakat kelurahan/Desa sasaran. Jadwal pelatihan beserta TOR dikirim ke KMP sebelum pelatihan berlangsung. IX. Pelaksana Pelaksana kegiatan adalah Tim Fasilitator yang dikoordinir oleh Korkot (KMW) sebagai penanggung jawab.

IX. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KMW ( Korkot dan Tenaga Ahli ) berkewajiban melakukan monitoring kegiatan pelatihan untuk setiap kelurahan. Evaluasi proses kegiatan akan dilakukan dengan melibatkan peserta sendiri. Evaluasi lain bisa dilakukan oleh Tim Fasilitator bisa dengan menugaskan beberapa evaluator. Hal-hal yang perlu dievaluasi berkaitan dengan proses pelatihan serta substansi pelatihan. Evaluasi dilakukan dalam rangka melihat apakah pelatihan terlaksana sesuai yang tujuan pelatihan. X. Pelaporan Kegiatan Pelaporan kegiatan secara garis besar terdiri dari aspek substansi atau materi pelatihan, persiapan, proses pelaksanaan, evaluasi dan lain-lain. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan disampaikan ke Korkot (KMW) lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan kegiatan pelatihan . KMW berkewajiban untuk melaporkan seluruh kegiatan lepada KMP estela semua pelatihan relawan terlaksana. XI. Sumber Dana dan Pembiayanaan.

Pembiayan kegiatan pelatihan bersumber dari dana fix cost yang dikelola oleh Tim Faskel di kelurahan. Apabila biaya pelatihan tidak mencukupi, karena jumlah peserta cukup banyak, Tim Fasilitator bisa bermusyawarah dan memotivasi masyarakat untuk menanggung sebagian biaya ( swadaya ). Dana pelatihan di tingkat kelurahan yang sifatnya fix cost berjumlah Rp 4.000.000/ kelurahan untuk Pelatihan Relawan dan Pelatihan BKM . Mekanisme penyaluran dana kepada Tim Fasilitator diserahkan kepada KMW masing masing. XII. Penutup TOR ini merupakan acuan untuk melaksanakan kegiatan Pelatihan Dasar Relawan. Pengembangan dan penyesuaian dalam hal teknis pelaksanaan diserahkan kepada KMW dengan tetap berpedoman kepada Kerangka Acuan ini ini dan selanjutnya bisa didiskusikan dengan KMP.

Anda mungkin juga menyukai