Anda di halaman 1dari 52

Kelompok II

Anestesia: Hilangnya sensasi nyeri yg disertai maupun


disertai kesadaran
Anestetik: Obat yg menimbulkan anestesia




Anestetik yg pertama dikenal: gas N2O (1776)
Abad ke-19: dietl eter
Sir James S.: kloroform ( dipakai, hepatotoksik)
Obat anestetik Anestetik umum Anestetik lokal
Efek analgesia (nyeri)
+ +
Efek anestesia (sadar)
+ -
TEORI KOLOID
-Pemberian zat anestetik menimbulkan penggumpalan sel
koloid anestesia yang reversible.
-Christiansen (1965) : pemberian eter & halotan
menimbulkan phambatan gerakan & aliran protoplasma
dlm amuba.

TEORI LIPID
-Hubungan antara kelarutan zat anestetik dlm lemak &
timbulnya anestesia.
-Makin larut anestetik dlm lemak makin kuat sifat
anestetiknya.
TEORI ADSORBSI & TEGANGAN PERMUKAAN
-Menghubungkan potensi zat anestetik dgn
kemampuan menurunkan tegangan permukaan.
-Pengumpulan zat anestetik pada permukaan sel
menyebabkan proses metabolisme & transmisi
neural timbul anestesi.

TEORI BIOKIMIA
-Pemberian zat anestetik invitro menghambat
pengambilan O2 di otak dgn cara menghambat
fosforilase oksidatif.
TEORI FISIKA
- Adanya hub. Potensi anestetik dgn aktivitas
termodinamik & ukuran molekul zat anestetik tsb.

TEORI NEUROFISIOLOGI
- Anestesi terjadi akibat perubahan neurotransmisi di
berbagai bagian SSP

TEORI OPIAT
- Anestetik inhalasi bekerja melalui reseptor opiat

Anestetik inhalasi mengubah ambang
rangsang neuron di bbrp bag SSP.

Di otak, anestetik inhalasi mghambat
transmisi sinaps di sistem retikularis
ascendens, korteks serebri & hipokampus.

Di medula spinalis, anestetik mengubah
respon sensoris dari kornu dorsalis.
Unitary theory of narcosis:
Anestetik inhalasi memperlihatkan cara kerja
yang sama pada struktur molekular yg
spesifik
Secara tradisional:
1. sistem tetes terbuka (open drop system)
- Utk anestetik yg menguap (paling mudah)
- cara: Zat anestetik di teteskan pd kapas kmd diletakkan di
dpn hidung ps
- Kerugian :
konsentrasi zat anestetik yg dihisap tdk diket
pemakaiannya boros krn menguap ke udara

2. tetes terbuka (semi-open drop system)
- Caranya = open drop hanya digunakan masker utk
mengurangi terbuangnya zat anestetik.
- Kerugian CO2 yg dikeluarkan terhisap kembali ( hipoksia)

3. semi tertutup/ sistem Mappleson (semi-closed system)
- Udara yg dihisap diberikan bersama O2 murni yg dpt ditentukan
kadarnya
- Keuntungannya :
Dlmnya anestetik dpt diatur
hipoksia dpt dihindari

4. tertutup (closed)
- Udara ekspirasi dialirkan mell NaOH yg dpt mengikat CO2
- Kerugian : alat mahal
- Keuntungan :
Aman (tidak ada hipoksia)
lebih mudah diatur kadarnya
hemat (udara anestetik bisa dipakai lg)

Sekarang:
1. anestetik inhalasi
+ Derivat eter kecuali halotan & nitrogen
+ Anestesi inhalasi yg sempurna :
a. Masa Induksi & masa Pemulihan singkat & nyaman
b. Peralihan stadium anestesianya cepat
c. Relaksasi ototnya sempurna
d. Berlangsung cukup aman
e. Tidak menimbulkan efek toksik / efek samping berat dlm dosis
anestetik yg lazim
2. Anestetik intravena
Obat ini meliputi:
Kel. Barbiturat (tiopental, tiomilal, metoheksital)
Propofol
Etomidat
Ketamin
Droperidol
Benzodiazepin (midazolam, diazepam, lorazepam)
Bbrp anestetik IV yg analgesik: Fentanil, sulfentanil,
alfentanil, remifentanil, meperidin & molfin

TRIAS ANESTESIA:
a. Efek hipnotik
b. Efek analgesia
c. Efek relaksasi otot
STADIUM I (analgesia):
Sejak pemberian obat tidur-hilangnya
kesadaran.
u/: pembedahan ringan
Pasien nyeri, tapi masih sadar & dpt mgikuti perintah.

STADIUM II (eksitasi):
Sejak hilangnya kesadaran- muncul pernafasan
teratur (tanda mulainya std.pembedahan).


Pasien tampak:
delirium
eksitasi dgn gerakan2 di luar kehendak
pernapasan tdk teratur
apnea & hiperpnea (kdg2)
tonus o.rangka
inkontinensia
muntah

Pada stadium ini dpt trjd kematian, maka
harus cepat dilalui.




STADIUM III (pembedahan):
Timbulnya kembali pernapasan teratur &
berlangsung pernapasan spontan hilang.
tk 1:
pernapasan teratur, spontan & seimbang,
gerakan bola mata terjadi di luar kehendak,
miosis,tonus otot rangka masih ada.
tk 2:
pernapasan teratur (frek.kecil),
bola mata tidak bergerak, pupil mata melebar,
o.rangka mulai lemas,
refleks laring hilang (dpt dlakukan intubasi)
tk 3:
Penapasan perut lebih nyata,
relakasi o.rangka sempurna,
pupil lebih lebar (blm max)
tk 4:
Pernapasan perut sempurna,
tek.darah mulai, refleks cahaya hilang.

Pembiusan jangan sampai tingkat 4 ini karna mudah masuk
dlm std IV.
STADIUM IV (depresi MO):
melemahnya pernapasan perut dibanding std
III tk 4.
Tekanan darah tidak dpt diukur, jantung berhenti berdenyut.
Disusul kematian, kelumpuhan napas tidak bisa diatasi
dengan pernapasan buatan.
TUJUAN:
-mengurangi rasa cemas menjelang pembedahan
- memperlancar induksi
- mengurangi kegawatan akibat anestesia
- mengurangi hipersalivasi, bradikardi, dan muntah yg timbul
selama/sesudah anestesi.
jAnalgesik narkotik
1. Morfin (IM)
keuntungan :
Mengurangi kecemasan & ketegangan penderita ( praoperasi)
Mengurangi rasa sakit
Menghindari takipnea pd pemberian trikloretilen
Kerugian :
Waktu pemulihan diperpanjang &
Depresi kardiovaskular

2. Lain Lain
O Meperidin
O Fentanil
O Alfaprodin
O Oksimorfon
O Anileridin



jSedatif barbiturat
Menimbulkan sedasi
Obat : Pentobarbital & Sekobarbital
Keuntungannya:
Tidak memperpanjang masa pemulihan
Kurang menimbulkan reaksi yg tdk diinginkan (mual &muntah)
Kerugiannya:
Sedikit menghambat pernapasan & sirkulasi

jSedatif non barbiturat
Etinamat
Glutetimid Digunakan pd penderita alergi barbiturat
kloralhidrat

jBenzodiazeepin
Lebih dianjurkan drpd opioid & barbiturat
Efek : menyebabkan tidur, amnesia retrograd & mengurangi
rasa cemas

jNeuroleptik
Digunakan utk mengurangi mual & muntah akibat anestetik
Gol. Fenotiazin: Klorpomazin & Prometazin
tp penggunaannya dibatasi krn ada efek hipotensi
intraoperatif & takikardi.

jAntikolinergik
Atropin : mencegah hipersekresi kel ludah &
bronkus
Skopolamin : jrg digunakan krn menunda
sadarnya pasien & memperpanjang lamanya
sedasi paska bedah

Anestetik Gas
N2O (Nitrous Oksida)
Siklopropan

Anestetik Menguap
Eter (Dietil eter)
Enfluran
Isofluran
Halotan (fluotan)
Metoksifluran
Etil klorida
Triklor etilen
Fluoreksen
Fluoroeksen



Anestetik Parenteral
Non barbiturat (etomidat)
Diazepam (Valium)
Droperidol & Fentanil
Ketamin
Barbiturat
Kerja singkat
Na tiopental
Na tiamilal
Na metoheksital

Faktor yg menentukan transfer anestetik di
jaringan:
Kelarutan zat anestetik
Kadar anestetik dlm udara yg dihirup pasien
(Tekanan Parsial Anestetik)
Ventiasi paru
Aliran darah paru
Perbedaan tek. Parsial anestetik di darah arteri
& vena
Nitrogen monoksida (N2O= gas gelak)
berwarna, bau, rasa
> berat drpd udara
terbakar
jika + zat anestetik yg mudah terbakar ledakan
Ct/: Eter & NO2
Sukar larut dlm darah
Efek Anestetik krg kuat adjuvan / pembawa anstetik inhalasi lain
Relaksasi otot krg baik + obat pelumpuh otot
Kadar 80%= sdkt depresi kontraktilitas o. Jantung predaran darah
tganggu
Pentotal + N2O b respon pernapasan thdp CO2
Anest lama: mual, muntah, lambat sadar
gejala sisa: hiperventilasi (hipoksia & alkalosis)
Efek analgesik baik
Ekskresi: paru-paru & kulit (kecil)

Siklopropan
Anestetik kuat
Gas, berbau spesifik
berwarna
Disimpan dlm bentuk cairan tek. tinggi
Mudah terbakar & meledak sistem lingkar tertutup
larut dlm darah
Kadar 1% analgesia tanpa hilang kesadaran
Relaksasi otot baik & sedikit iritasi sal. Nafas
Dapat depresi pernapasan ringan
menghambat kontraktilitas O. Jantung
Curah jantung & tek. Arteri tetap/ sdkt DOC :
syok
Menimbulkan fibrilasi atrium, bradikardia sinus,
ekstrasistol ventrikel & ritme bigemini
Atropin (IV) ekstrasistol ventrikel
Aliran darah kulit mudah perdarahan saat operasi
Tdk menimbulkan hambatan terhadap sambungan
saraf otot
Masa pemulihan : mual, muntah, delirium
Ekskresi : paru ( CO2 & Air)
Eter (Dietileter)
Cairan berwarna yg mudah menguap
Bau enak
Iritasi sal. Nafas
Mudah terbakar & meledak
Di udara terbuka teroksidasi mjd peroksida & bereaksi dgn alkohol
asetaldehid
eter yg sdh terbuka digunakan ( Ind. Msh dpakai)
Anestetik sgt kuat
Sifat analgesik kuat sekali ( 10 15 mg% analgesia tp ps msh sadar)
Kadar sedang tinggi relaksasi otot & hambatan neuromuskular (
dpt dilawan neostigmin)
Iritasi sal nafas & merangsang sekresi kel bronkus
Induksi & masa pemulihan : salivasi
std yg lbh dlm : salivasi di hambat & tjd depresi napas


Eter menekan kontraktilitas O. Jantung
in vivo dilawan O/ aktivitas simpatis
( curah jantung tetap / sedikit )
menyebabkan sensitisasi jantung thdp katekolamin
Anestesia ringan : dilatasi pemb. Darah kulit (merah)
Anestesi dalam : kulit lembek, pucat, dingin & basah
Vasokonstriksi pemb. Darah ginjal pe laju filtrasi glomerulus &
prod. Urin
Vasodilatasi pemb. Darah otak
Induksi & wkt pemulihan : mual + muntah (ef. sentral / akibat iritasi
lambung ) & aktivitas sal. Cerna dihambat
Ekskresi : paru (utama), urin, ASI, keringat, kulit (sdkt)
Sistem semi tertutup : eter + O2 / NO2 dianjurkan pd
pembedahan dgn kauterisasi (bahaya ledakan paru terbakar /
pecah kematian)
Halotan
Gol. Hidrokarbon yg berhalogen
Standar anestetik lain
Cairan berwarna, berbau enak
mdh terbakar & meledak (wlpn + O2)
Anestetik kuat, analgesia lemah
Halotan diberikan dgn alat khusus
Menghambat O. Jantung & OP pemb. Darah serta menurunkan aktivitas saraf
simpatis
Penurunan tek. Darah :
1. depresi lsg pd miokard
2. dihambatnya refleks baroreseptor thdp hipotensi
Respon simpatoadrenal tdk dihilangkan oleh halotan
Rangsang yg sesuai (PCO2 / rangsang pembedahan) akan memicu respon
simpatis
Anestesia dlm : kekuatan kontraksi O. Jantung , curah jantung, tek darah &
resistensi perifer

Kdr halotan : TD terukur henti jantung
Menyebabkan bradikardi & vasodilatasi PD di otak & O.rangka
Automatisitas miokard & aritmia jantung
Depresi napas: kdr halotan yg mnimbulkan anestesi
Mencegah spasme laring & bronkus, batuk & menghambat
salivasi
Relaksasi o.masseter baik mudah intubasi
napas buatanhati2!! (dosis halotan berlebihan)
Pgunaan berulang: nekrosis hati sentrolubuler (sifat alergi)
Gejala: anoreksi, mual, muntah, kemerahan pd kulit dgn
eosinofilia
Anestetik yg lebih aman: enfluran, isofluran, desfluran
Ekskresi: paru, urin(20%)As. Trifluoroasetat, trifluoroetanol,
bromida.
Enfluran
Anesteti eter berhalogen, mdh terbakar
Fase induksi anestesia lambat
Sekresi kel saliva & bronkus sdkt
(u/ mghindarikdr rendah + O2)
Relaksasi O.rangka > baik drpd halotan
kdr rendah: bynk mpgaruhi KV & frek nadi
Sensitisasi jantung thdp katekolamin < halotan
Enfluran 1% + N2O & O2 mtek intraokuler (Operasi mata)
Relaksasi O. Rahim pdarahan pasca partus
kdr 0,2-1,25% : analgesia & pdarahan pasca partus
Ekskresi : paru
Met : hati hasil: ion fluor
Aman u/ ps. G3 fs. Ginjal (kec: th/ isoniazid)



Efek samping enfluran:
Pasca pemulihan: hipotermia, delirium, mual/ muntah
Depresi napas (kec. ventilasi tetap/ )
Tidal volume & minute volume
Kelainan ringan fs. Hati (reversibel)
Anestesia dlm: depresi napas & depresi sirkulasi
Kdr : hipokarbia, pola EEG frek & kejang
KI:
Kelainan EEG
Riw. kejang

Isofluran
Eter berhalogen,mdh terbakar
Berbau tajam (kdr: ps tahan napas & batuk)
Medikasi praanestetik, std induksi < 10 mnt lancar & eksitasi jk bsama
N2O-O2
anestetik (IV) barbituratmpercepat induksi
Tanda kedalaman anestesi:
TD, volume & frek.napas
Denyut jantung
Relaksasi O.rangka >baik drpd enfluran & mpercepat eliminasi
pelumpoh otot
Mempertahankan curah jantung (>aman ps peny.jantung drpd halotan
& enfluran)
Menyebabkan iskemia miocardfenomena coronary steal
sensitisasi jantung thdp katekolamin



Menyebabkan depresi napas & menekan respons ventilasi thdp
hipoksia
Memicu refleks sal.napas : hipersekresi, batuk, spasme laring
(>kuat drpd enfluran)
Anestesia lama: menumpuknya mukus di sal. Napas
Bronkodilator
prangsangan SSP
Maliran darah otak & met. Otak sdkt
Sirkulasi otak responsif thdp CO2: hiperventilasi me aliran
darah, met. Otak & tek. intrakranialDOC: Bedah Saraf
Merelaksasi O. Uterus analgesik persalinan
Pekewaspadaan mental,tp mual, muntah/eksitasi post OP

Desfluran
Mudah terbakar, meledak
Sifat: absorben & korosif u/ logam
Sukar menguap vaporizer khusus
Kelarutannya rendah & induksi pemulihan cepat
5-10mnt obat dihentikan: ps mberi rangsangan verbal
Dpakai: bedah singkat/ bedah rawat jalan
Sifat iritafif: batuk, sesak napas,spasme laring
(induksi, dganti anestetik intravena)

Sevofluran
Anestetik inhalasi baru
Induksi & pemulihan cepat
Tidak stabil secara kimiawi
Bila terpajan absorben CO2 zat nefrotoksik
Met: hati ion fluor (merusak ginjal)
Fluroksen
Eter berhalogen; mudah terbakar, meledak
Efek analgesia baik, tp relaksasi otot sgt < baik

Xenon
1951; jarang dpakai sulit didpat & mahal
Gas anestetik ideal u/ kond.kritis ES minimal (
pgaruh KV, napas, dll)
Sgt larut dlm darah & jaringan induksi &
ms.pemulihan cepat
Biasa diberi bsma O2 30%


Eter & siklopropan dpakai di negara maju, tp msh di
negara berkembang & daerah terpencil.

Metoksifluran dipakai sgt toksik

Etilklorida dipakai u/ A.umum waktu induksi &
pemulihannya sgt singkat.
Etil klorida bnyk digunakan u/ A.lokal : menyemprotkan
ke kulit sampai beku

Trikloretilen dgunakan lagi.

Tujuan :
+Induksi anestesia
+Induksi & pemeliharaan anestesia pd tindakan
bedah singkat
+Menambah efek hipnosis pada anestesia/
anestesia lokal
+Menimbulkan sedasipada tindak medik
Anestesia intravena ideal:
+ cepat menghasilkan hipnosis
+ Mempunyai efek analgesia
+ Menimbulkan amnesia pasca-anestesia
+ Dampak buruknya mudah dihilangkan o/
antagonismenya
+ Cepat dieliminasi o/ tubuh
+ /sdkit mendepresi fs. Respirasi & KV
+ Pengaruh farmakokinetik bergantung disfungsi
organ

Barbiturat
Kuat sebagai anestetik tp tidak aman sangat kuat
menekan spp
Bersifat GABA-mimetikmerangsang kanal klorida
Barbiturat kerja yg singkat
:tiopental,metaheksital,dan tiamilial
Agar pemulihan lamadosis lebih dari 1 gram


Benzodiazepin
Untuk Tindakan yg perlu anelgesia
endoskopi,kateteresasi,kardioversi, radiodiagnostik
Sbg medikasi preanestetikneurolepanalgesia
Mengatasi konvulsi oleh anestesi lokal dalam
anestetik regional
Cth:diazepam,lorazepam,dan midozalam

Opioid
>sering digunakan dibanding morfinanalgesia
anestesia yg >kuat dgn depresi napas > ringan
th/:pembedahan jantung,pasien dgn cadangan
sirkulasinya terbatas
Alfantenil dan sulfantenil potensinya > daripada
potensi fentenil dgn lama kerja yg > singkat
Cth:fentanil,sulfentanil,alfentenil,dan remifantenil

Kombinasi fentanil-droperidol
Utk Anelgesia dan anestesia neuroleptik
Pada Anestesia neuroleptik digunakan bersama
N2O
Utk tindakan:bronkoskopi, sistoskopi,katerisasi
jantung, dan penggantian pembalut luka bakar
Baik untuk lansia, sakit berat atau pasien debil
Es. droperidol:perangsangan etrapiramidal dan gerak
otot yg spontan dgn atropin
boleh pd penderita parkinson


Ketamin
berwarna,stabil pd suhu kamar
Relatif aman
Sifat analgesik kuat(sistem somatik >kuat sistem
viseral), anestetik & kataleptik dgn kerja singkat
Terjadi anestesia disosiatif& emergence
phenomenon(kelainan psikis berupa disorientasi,ilusi
senseris,ilusi perseptif&mimpi buruk diezepam)
Anestetik IV yg merangsang kardiovaskular
bermanfaat pd pasien hipotensi dan asma



Etomidat
Sedatif kerja sgt singkat nonbarbiturat
Untuk induksi anestesia
Efek gerakan otot spontan 60% pd pasien diatasi
dgn narkotik(preanestetik)
berefek analgesik tetapi dpt digunakan anestesia dgn
teknik anestesia berimbang
Efek minimal pd sis.kardiovaskular dan pernapasan


Propofol
Induksi anestesia secepat tiofental
Pemulihan lebih cepat (day surgery)
Kombinasi dengan opiat,N2O, anestetik lain
menimbulkan aritmia atau iskemia otot jantung,ttp
terjadi sensitisasi jantung terhadap katekolamin.
Baik pasien dgn gangguan met.hati

1. Keadaan penderita
2. Sifat anestetik umum
3. Jenis operasi & peralatan
4. Jenis obat yg tersedia

Mudah didapat & murah
Cepat melampaui std. II
Tdk mnimbulkan ES thdp alat vital
Tdk mudah terbakar
Stabil & cpt dieliminasi
Sifat analgesik cukup baik
Relaksasi otot baik
Kesadaran cepat kembali
menggunakan beberapa anestetik sekaligus untuk memperoleh :
Induksi yg cepat & nyaman
Stadium pembedahan yg memuaskan & aman
Pemulihan yg cepat & nyaman dgn amnesia yg memadai

Digunakan:
Barbiturat kerja sgt singkat
Analgesik opioid
Penghambat neuromuskular (pankuronium IV + inhalasi N2O)
Pd cara ini barbiturat & Analgesik me+ efek hipnotik & analgesik dr N2O

Teknik ini membutuhkan pengalaman, sebab pilihan analgesik, dosis, frek.
Pemberian berbeda utk tiap individu

Depresi KV dpt dikurangi bila teknik ini dilakukan secara hati2. ventilasi spontan
hrs dievaluasi selama operasi & pascabedah.



Analgesia neuroleptik merupakan praktek penggunaan
analgesik opioid & droperidol utk mengubah tingkat
kesadaran.

Teknik ini bermanfaat utk tind. Diagnostik & Terapeutik
yg dilakukan dlm A.Lokal.

Bila + N2O maka kesadaran hilang & diperoleh relaksasi
otot anastesia neuroleptik
Manfaat: operasi yg memerlukan kerjasama pasiennya sebab
kesadarannya akan segera pulih bila aliran N2O dihentikan.



Thank you

Anda mungkin juga menyukai