Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN PERALATAN DI LABORATORIUM

Oleh: Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Percobaan Asisten : Juwita Desturia Putri Pureta : 123020106 :D : 9 (Sembilan) : 2012 : Hilda Rani Dwitama

LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012

PENGENALAN PERALATAN DI LABORATORIUM

Juwita Desturia Putri Pureta 123020106 Asisten : Hilda Rani Dwitama

Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis alat, nama, masing-masing alat, prinsip kerja. Fungsi alat yang baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan. Prinsip Percobaan : Berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, dan pengunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya. Metode Paercobaan : 1. Gelas Kimia (Beacker Glass)

Cara kerja gelas kimia adalah dengan dimasukkan larutan yang diinginkan ke dalam gelas kimia yang telah dibersihkan. 2. Labu Erlenmeyer

Cara kerja labu erlenmeyer adalah labu erlenmeyer diisi dengan analit lalu diletakkan dibawah buret, kemudian sambil digoyang-goyangkan sehingga dicapai titik equivalent yang diinginkan. 3. Gelas Ukur

Cara kerja gelas ukur adalah dimasukkan larutan ke dalam gelas ukur yang telah dibersihkan lalu ambil larutan sesuai dengan ukuran yang diperlukan. 4. Buret

Cara kerja buret adalah zat yang akan di titrasi dimasukkan ke dalam buret, kemudian buret ditempelkan pada statif. 5. Tabung Reaksi

Cara kerja tabung reaksi adalah sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan, kemudian dimasukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi, selanjutnya masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi. 6. Pipa U

Cara kerja pipa u adalah dengan dimasukkan pipa u pada dua tabung reaksi maka larutan akan bereaksi dan mengeluarkan gas. 7. Tabung Sentrifuge

Cara kerja tabung sentrifuge adalah dengan dimasukkan zat pada tabung sentrifuge lalu diletakkan di atas alat sentrifugator kemudian diamkan beberapa saat sehingga terlihat endapannya. 8. Cawan Uap

Cara kerja cawan uap adalah letakkan larutan yang akan diuapkan pada cawan uap.

9. Corong

Cara kerja corong adalah diletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut. 10. Pipa Kapiler

Cara kerja pipa kapiler adalah dimasukkan zat pada pipa kapiler yang akan ditentukan titik lelehnya. 11. Batang pengaduk

Cara kerja batang pengaduk adalah aduk larutan dengan menggunakan batang pengaduk. 12. Mortar dan Pastle

Cara kerja mortar dan pastle adalah dimasukkan bahan yang ingin dihancurkan atau dicampurkan pada mortar kemudian tumbuk menggunakan pastle.

13. Kaki Tiga

Cara kerja kaki tiga adalah dengan diletakkan kaki tiga diatas bunsen. 14. Plat Tetes

Cara kerja plat tetes adalah dimasukkan larutan ke dalam plat tetes yang akan ditentukan pH nya. 15. Botol Semprot

Cara kerja botol semprot adalah dimasukkan aquadest pada botol semprot lalu pencet sampai aquadest keluar pada proses pembersihan alat.

16. Kawat Kasa

Cara kerja kawat kasa adalah simpan kawat kasa tersebut diatas permukaan kaki tiga.

17. Labu Kjedahl

Cara kerja labu kjedahl adalah dimasukkan larutan pada labu kjedahl yang akan ditentukan kadar proteinnya. 18. Tangkrus

Cara kerja tangkrus adalah tekan bagian bawah sampai bagian atas terbuka, kemudian jepit alat yang digunakan setelah pemanasan dengan menggunakan tangkrus. 19. Termometer

Cara kerja termometer adalah dimasukkan termometer pada larutan yang akan ditentukan suhunya. 20. Termos Kalorimeter

Cara kerja termos kalorimeter adalah dimasukkan larutan dengan suhu tertentu ke

dalam termos kalorimeter, kemudian tutup rapat dan ukur kembali suhu larutan tersebut dengan menggunakan termometer. 21. Filler

Cara kerja filler adalah dimasukkan filler pada larutan yang akan disedot. 22. Botol Timbang

Cara kerja botol timbang adalah dimasukkan cairan yang akan yang akan ditimbang pada botol timbang. 23. Labu Ukur

Cara kerja labu ukur adalah dimasukkan larutan yang akan dicampurkan atau direaksikan ke dalam labu

24. Klem dan Statif

Cara kerja klem dan statif adalah pasang buret dengan ditegakkan pada statif kemudian jepit dengan klem. 25. Pipet Volumetri

Cara kerja pipet volumetri adalah tangan memegang pipet volumetri diatas meniskusnya dan tangan kiri memegang tempat larutan yang akan dipipet, masukan ujung pipet ke tempat larutan yang akan dipipet sampai dasarnya, dihisap perlahan, diangkat pipet keluar, ujungnya serbet oleh kertas saring, ujung pipet bagian bawah ditempelkan ke dinding dalam bentuk sudut 45 derajat, dikeluarkan larutan dalam pipet dengan dilepaskan jari telunjuk. Gambar 1. Metode Percobaan Pengenalan Alat di Laboratorium

Hasil Pengamatan: Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Peralatan di Laboratorium No. 1. Gambar Alat Fungsi Alat Sebagai tempat menampung zat kimia, untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian Gelas Kimia (Beacker Glass) 2. yang tinggi, sebagai media pemanasan. Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, sebagai penampung titran pada proses titrasi. Labu Erlenmeyer 3. Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat yang tinggi dalam jumlah tertentu. Gelas Ukur 4. Digunakan pada proses titrasi.

Buret

5.

Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil. Tabung Reaksi 6. Berfungsi tabung untuk dan menghubungkan sebagai media

reaksi

pemindah pada proses reaksi. Pipa U 7. Berfungsi untuk memisahkan larutan dengan endapan pada percobaan.

Tabung Sentrifuge 8. Cawan Uap 9. Berfungsi untuk menyaring campuran kimia. Corong 10. Pipa Kapiler 11. Batang Pengaduk Berfungsi untuk menentukan titik leleh zat padat. Digunakan untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia. Digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan. Mortar dan Pastle Digunakan untuk menguapkan larutan.

12.

13.

Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Kaki Tiga

14.

Berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil, sebagai tempat untuk Plat Tetes menentukan pH larutan asam-basa. Sebgai tempat untuk menyimpan atau menampung aquades agar lebih praktis Botol Semprot digunakan dalam membersihkan alatalat praktikum.

15.

16.

Digunakan

sebagai

alas

dalam

penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar. Kawat Kasa 17. Digunakan protein. untuk penentuan kadar

Labu Kjedahl 18. Digunakan untuk menjepit alat yang panas.

Tangkrus

19.

Digunakan untuk mengukur suhu.

Termometer 20. Digunakan untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Termos Kalorimeter 21. Filler 22. Berfungsi sebagai tempat utuk Digunakan untuk menyedot larutan.

menyimpan bahan yang akan ditimbang Botol Timbang terutama untuk bahan cair. 23. Digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan

mengencerkan larutan. Labu Ukur 24. Klem digunakan sebagai penjepit buret agar buret tidak bergerak. Statif

digunakan menegakkan buret. Klem dan Statif

25.

Digunakan untuk mengambil zat/ larutan dengan volume yang telah ditentukan dengan ketelitian yang lebih tinggi. Pipet Volumetri

(Sumber, Juwita Desturia, Kelompok D, Meja 9, 2012) Kesimpulan: Berdasarkan hasil percobaan bahwa peralatan yang ada di laboratorium kimia dasar memiliki fungsi serta prinsip kerja yang berbeda-beda sesuai dengan kegunaannya. Cara pemakaiannya pun berbeda-beda ada yang tahan panas ada juga yang tidak tahan panas. DAFTAR PUSTAKA

Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purba. 2012. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. www.imfran-imfranpurba. blogspot.com. Accessed: 19 Oktober 2012. Seran, Emel. 2010. Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya.www.wanibesak.wordpress.com. Accessed: 19 Oktober 2012. Sutrisno, Ella. T Dra. M.S dkk. 2012, Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Bandung: Universitas Pasundan.

Anda mungkin juga menyukai