Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


A. Rodent (Tikus)
Tikus adalah binatang yang termasuk dalam ordo Rodentia, Sub ordo
Myormorpha, famili Muridae. Famili Muridae ini merupakan famili yang
dominan dari ordo Rodentia karena mempunyai daya reproduksi yang tinggi,
pemakan segala macam makanan (Omnivorous) dan mudah beradaptasi
dengan lingkungan yang diciptakan manusia. J enis tikus yang sering
ditemukan di habitat rumah dan ladang adalah jenis Rattus dan Mus.
6
Adapun klasifikasi dari tikus adalah sebagai berikut :
1
Dunia : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Subklas : Theria
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Sub famili : Murinae
Genus : Rattus dan Mus
Species : Rattus tanezumi,
Rattus norvegicus,
Rattus exulans,
Rattus tiomanicus,
Rattus argentiventer,
Rattus niniventer,
Bandicota,
Mus musculus.

5
B. Jenis-Jenis Habitat Tikus
Berdasarkan hubungan dengan manusia penyebaran ekologi tikus
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
4
1. J enis domestik (domestic species)
Seluruh aktifitas hidup tikus di dalam rumah, tutup sela-sela dinding
dapur, almari, gudang, kantor, pasar, selokan dan lain-lain.
2. J enis peridomestik (peridomestic species)
Aktifitas hidup tikus diluar rumah dan sekitar lahan pertanian,
perkebunan, sawah, serta pekarangan rumah.
3. J enis silvalit (sylvatic spcies)
Habitat dan aktivitas hidup tikus yang jauh dari lingkungan manusia,
hutan.

C. Jenis dan Ciri-ciri Tikus
Beberapa jenis dan ciri-ciri tikus antara lain adalah sebagai berikut :
4
1. Tikus Rumah (Rattus tanezumi)
Tikus ini mempunyai panjang total ujung kepala sampai ujung ekor 220-
370 mm, ekor 101-180 mm, kaki belakang 20-39 mm, ukuran telinga 13-
23 mm sedangkan rumus mamae 2+3 =10. Warna rambut badan atas
coklat tua dan rambut badan bawah (perut) coklat tua kelabu. Tikus ini
banyak dijumpai di rumah (atap, kamar, dapur) dan gudang. Kadang-
kadang juga ditemukan pula di kebun sekitar rumah.
2. Tikus Got (Rattus norvegicus )
Tikus got ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor 300-400 mm,
panjang ekornya 170-230 mm, kaki belakang 42-47 mm, telinga 18-22
mm dan mempunyai rumus mamae 3+3 =12. Warna rambut badan atas
coklat kelabu, rambut bagian perut kelabu. Tikus ini banyak dijumpai di
seluruh air/riol/got di daerah pemukiman kota dan pasar.
3. Tikus Ladang (Rattus exulans)
Tikus ladang mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor 139-365
mm, panjang ekor 108-147 mm, kaki belakang 24-35 mm, dan ukuran
6
telinga 11-28 mm dan mempunyai rumus mamae 2+2 =8. Warna rambut
badan atas coklat kelabu, rambut bagian perut putih kelabu. J enis tikus ini
banyak terdapat di semak-semak dan kebun/ladang sayur-sayuran dan
pinggiran hutan dan kadang-kadang masuk ke rumah.
4. Tikus Sawah (Rattus argentiveter)
Panjang tikus sawah dari ujung kepala sampai ekor 270-370 mm, panjang
ekornya 130-192 mm dan panjang kaki belakang 32-39 mm, telinga 18-21
mm sedangkan rumus mamae 3+3 =12. Warna rambut badan atas coklat
muda berbintik-bintik putih, rambut bagian perut putih atau coklat pucat.
Tikus jenis ini banyak di jumpai di sawah dan padang alang-alang.
5. Tikus Wirok (Bandicota indica)
Panjang dari tikus wirok ini dari ujung kepala sampai ekor 400-580 mm,
panjang ekornya 160-315 mm, kaki belakang 47-53 mm, telinga 29-32
mm, sedangkan rumus mamae 3+3 =12. Warna rambut badan atas dan
rambut bagian perut coklat hitam, rambutnya agak jarang dan rambut di
pangkal ekor kaku seperti ijuk, jenis tikus ini banyak dijumpai di daerah
berawa, padang alang-alang dan kadang-kadang di kebun sekitar rumah.
6. Tikus Piti (Mus musculus)
Tikus ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor kurang dari 175
mm, ekor 81-108 mm, kaki belakang 12-18 mm, sedangkan telinga 8-12
mm, sedangkan rumus mamae 3+2 =10. Warna rambut badan atas dan
bawah coklat kelabu. J enis ini banyak terdapat di dalam rumah, dalam
almari, dan tempat penyimpanan lainya.

D. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Tikus
Tikus berperan sebagai tuan rumah perantara untuk beberapa jenis
penyakit yang dikenal Rodent Borne Disease. Penyakit-penyakit yang
tergolong Rodent Borne Disease antara lain :
8

1. Penyakit pes (Plague)
Penyakit pes disebabkan oleh Pasteurella pestis/Yersinia pestis yang
terdapat pada pinjal dimana pinjal tersebut berasal dari tikus yang mati.
7
Pinjal dalam hidupnya memerlukan darah sehingga memungkinkan untuk
dapat berpindah ke tubuh manusia, dan jika menggigit manusia maka
dapat tertular penyakit pes.
2. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh infeksi Leptospira pada tubuh
tikus yang berkembangbiak pada ginjal tikus dan kemudian dikeluarkan
melalui urine.
Leptospira dapat hidup untuk beberapa waktu lama pada tanah lembab,
basah atau air. Penularan kepada manusia terjadi melalui selaput lendir
atau luka di kulit.
3. Scrub typhus
Sama halnya pada pes, Scrub typus tidak hanya melibatkan tikus.
Penyakit scrub typhus disebabkan oleh Rickettsia yang hidup pada salah
satu vektor tungau (Mite) yang bernama Trombiculla akamishi atau
Trombiculla deliensis. Pada stadium dewasa hidupnya bebas di tanah
tetapi stadium larva hidup dari darah tikus.
J ika Trombiculla terkena Rickettsia maka akan berkembangbiak. Larva
yang keluar akan mencari host baru dan larva yang membawa Rickettsia
akan menghisap darah manusia karena tidak menemukan.
4. Murine typhus
Penyebab penyakit ini adalah Rickettsia mooseri, merupakan penyakit
yang dekat hubungannya dengan penyakit pes sehingga kemungkinan
infeksinya dapat terjadi secara bersamaan, karena vektor maupun hostnya
juga sama dengan penyakit pes yaitu Xenopshylla cheopis dan Rattus
tanezumi.
5. Rat Bite Fever
Termasuk jenis demam yang disebabkan oleh Spirillum minus yang
masuk melalui gigitan tikus. Penyakit demam tikus lainnya yang disebut
sebagai Haverhill fever yaitu disebabkan oleh Streptobacillus
moniliformis. Sumber infeksi berasal dari air ludah atau cairan hidung
tikus yang terinfeksi.
8
6. Salmononellosis
Penyakit infeksi pada manusia/binatang yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhimurium, dan dikenal dengan infeksi keracunan makanan.
Salmonellosis pada manusia adalah khas dengn gastroenteritis yang akut,
sakit perut, diare, pusing, muntah-muntah dan demam serta dehidrasi
terutama pada bayi. Tikus dapat menyebabkan infeksi pada manusia
melalui kotoran/urine yang mengkontaminasi makanan.
7. Lymphocytic choriomeningitis
Penyakit virus pada binatang terutama tikus yang dapat ditularkan pada
manusia. Penyakit ini sering dimulai dengan serangan seperti influenza.
Penderita dengan meningo-encephalitis menjadi mengantuk, reflek,
terganggu, paralisis dan kulit sensitif.
8. Rabies
Ditularkan melalui gigitan tikus yang terinfeksi virus rabies.

E. Kebiasaan Hidup dan Perilaku Tikus
Tikus mempunyai kebiasaan dan perilaku yang khas antara lain :
9
1. Kebiasaan makan
Tikus termasuk binatang pemakan segala makanan, dan apabila makanan
melimpah maka tikus akan memilih yang disukai. Pada umumnya tikus
makan secara teratur di tempat tertentu, namun jika ada makanan baru di
tempat tersebut tidak segera dimakannya. Selain itu tikus senang
membawa makanan ke sarangnya agar dapat dengan rasa aman
memakannya. Tikus juga menyenangi makanan seperti halnya kesukaan
manusia.
2. Kebiasaan bersarang
Tikus biasanya membuat sarang pada tempat-tempat yang berdekatan
dengan sumber makanan dan air. R.norvegicus membangun sarangnya
dari rumput, kertas bekas, tali-tali bekas, dan bahan lain yang cocok.
Tikus ini menyukai tempat-tempat yang agak basah seperti seluruh
pembuangan air, sepanjang saluran sungai kalau di luar rumah, sedang di
9
dalam rumah menyukai sela-sela dinding, lantai dan tumpukan sampah.
R.tanezumi membuat sarang dalam semak-semak, pohon-pohon, rongga
dinding dan rongga atap M.musculus membuat sarang pada tumpukan
buku atau tumpukan pakaian dalam almari.
3. Kebiasaan berpindah tempat
Kadang-kadang tikus berpindah tempat secara bersama-sama pada waktu
tertentu terutama apabila :
a. Terjadi kekurangan makan pada suatu tempat sehingga berusaha
mencari tempat lain yang banyak makanan.
b. Terjadi bencana alam misalnya gempa bumi, banjir, dan sebagainya.
4. Perubahan kebiasaan dan perilaku
Tikus dapat mengalami perubahan perilaku karena hal-hal yang bersifat
mendadak, misalnya karena ada bahaya disamping itu adanya kompetisi
hidup antara tikus itu sendiri yang terjadi karena tikus terlalu banyak.

F. Kemampuan Alat Indera dan Fisik
Rodensia termasuk binatang nokturnal, keluar sarangnya dan aktif
pada malam hari untuk mencari makan, untuk itu diperlukan suatu
kemampuan yang khusus agar bebas mencari makanan dan menyelamatkan
diri dari predator (pemangsa) pada suasana gelap. Beberapa kemampuan alat
indera dan fisik antara lain :
1

1. Kemampuan alat indera
a. Mencium
Rodensia mempunyai daya cium yang tajam, sebelum aktif/keluar
sarangnya ia akan mencium-cium dengan menggerakkan kepala kekiri
dan kekanan. Mengeluarkan jejak bau selama orientasi sekitar
sarangnya sebelum meninggalkannya. Urine dan sekresi genital yang
memberikan jejak bau yang selanjutnya akan dideteksi dan diikuti oleh
tikus lainya. Bau penting untuk rodensia karena dari bau ini dapat
membedakan antara tikus sefamili atau tikus asing. Bau juga memberi
tanda akan bahaya yang telah dialami.
10
b. Menyentuh
Rasa menyentuh sangat berkembang dikalangan rodensia komensal,
sentuhan badan dan ekor kebiasaan ekor akan tetap digunakan selama
menjelajah, kontak dengan lantai, dinding dan benda lain yang sangat
membantu dalam orientasi dan kewaspadaan binatang ini terhadap ada
atau tidaknya rintangan didepannya.
c. Mendengar
Rodensia sangat sensitif terhadap suara yang mendadak. Disamping itu
rodensia dapat mendengar suara ultra, mengirim suara ultra pun dapat.
d. Melihat
Mata tikus khusus untuk melihat pada malam hari. Tikus dapat
mendeteksi gerakan pada jarak lebih dari 10 meter dan dapat
membedakan antara pola makan benda yang sederhana dengan obyek
yang ukurannya berbeda-beda. Mampu melakukan perkiraan pada
jarak lebih 1 meter, perkiraan yang tepat ini sebagai usaha untuk
meloncat bila diperlukan.
e. Mengecap
Rasa mengecap tikus sangat baik. Tikus dan mancit dapat mendeteksi
dan menolak air minum yang mengandung phenylthiocarbamide 3
ppm, pahit.
2. Kemampuan fisik
a. Menggali
R.norvegikcus adalah binatang penggali lubang. Lubang digali untuk
tempat perlindungan dan sarangnya. Kemampuan menggali dapat
mencapai 2-3 meter tanpa kesulitan.
b. Memanjat
Rodensial komensal adalah pemanjat yang ulung. Tikus atap atau tikus
rumah yang bentuknya lebih kecil dan langsing lebih beradaptasi
untuk memanjat dibandingkan dengan tikus riol/got. Namun demikian
kedua spesies tersebut dapat memanjat kayu dan bangunan yang
11
permukaannya kasar. Tikus riol/got dapat memanjat pipa baik di dalam
maupun di luar.
c. Meloncat dan melompat
R.norvegicus dewasa dapat meloncat 77 cm lebih (vertikal). Dari
keadaan berhenti tikus dapat melompat sejauh 1,2 meter. M.musculus
meloncat arah vertikal setinggi 25 cm.
d. Menggerogoti
Tikus menggerogoti bahan bangunan/kayu, lembaran almunium
maupun campuran pasir, kapur dan semen yang mutunya rendah.
e. Berenang dan menyelam
Baik R.norvegicus, R.rattus dan M.musculus adalah perenang yang
baik. Tikus yang disebut pertama adalah perenang dan penyelam yang
ulung, perilaku yang semi akuatik, hidup di saluran air bawah tanah,
sungai dan areal lain yang basah.

G. Tanda-tanda Keberadaan Tikus
Untuk mengetahui ada tidaknya tikus pada suatu tempat dan
mencegah kemungkinan bahaya dari makanan yang tercemar oleh tikus
adalah sebagai berikut :
9
1. Droping
Adanya kotoran tikus yang ditemukan di tempat/ruangan yang diperiksa.
Tinja tikus mudah dikenal dari bentuk dan warna yang khas, tanpa
disertai bau yang mencolok, tinja tikus yang masih baru lebih terang dan
mengkilap serta lebih lembut (agak lunak), makin lama maka tinja akan
semakin keras.
2. Run ways
J alan yang biasa dilalui tikus dari waktu ke waktu disuatu tempat disebut
run ways. Tikus mempunyai kebiasaan melalui jalan yang sama, bila
melalui lubang diantara eternit rumah, maka jalan yang dilaluinya lambat
laun menjadi hitam.

12
3. Grawing
Grawing merupakan bekas gigitan yang dapat ditemukan, tikus dalam
aktivitasnya akan melakukan gigitan baik untuk makan maupun membuat
jalan misalnya lubang dinding.
4. Borrow
Borrow adalah lubang yang terdapat pada sekitar beradanya tikus seperti
dinding, lantai, perabotan dan lain-lain.
5. Bau
Tikus akan mengeluarkan bau yang disebabkan oleh tubuh tikus atau
urinenya.
6. Tikus hidup
Tikus hidup akan berkeliaran walaupun hanya sebentar.
7. Ditemukannya bangkai tikus baru maupun lama di tempat yang diamati.

H. Langkah-langkah Pengendalian Tikus
Adapun langkah-langkah pengendalian tikus antara lain :
4
1. Di dalam Rumah
a. Simpan makanan di dalam tempat yang terbuat dari bahan anti tikus
seperti gelas, kaca, plastik dan tertutup rapat.
b. Untuk rumah yang bertandon air, sebaiknya tandon tersebut tertutup
rapat dan kran yang bocor/rusak segera diperbaiki.
c. Tumpukan karung berisi bahan makan seperti beras, jagung dan lain-
lain atau berisi barang diperiksa minimal 2 bulan sekali.
d. Sampah rumah tangga terbuat dari bahan anti tikus dan tertutup rapat.
Setiap hari sampah yang ada di dalam rumah harus di buang, peletakan
tempat sampah di dalam rumah atau sekitar rumah sebaiknya 45 cm di
atas tanah.
e. Bersihkan kamar/ruangan seperti dapur, kamar tidur dan lain-lain setiap
hari, terutama menjelang tidur dari sisa-sisa makanan.
2. Di luar Rumah
a. Bersihkan saluran air dari sampah dan sisa makanan.
13
b. Tempat penampungan sampah di luar rumah seperti bak, tong
sebaiknya tertutup rapat.
c. Cabang pohon yang menempel di dinding atau di atap rumah dipotong.

I. Pasar
Pasar adalah suatu lahan pada lokasi yang ditentukan oleh Kepala
Daerah tanpa atau dengan bangunan-bangunan dalam batas-batas tertentu dan
dipergunakan para penjual dan pembeli untuk tempat berjual beli dan atau
melakukan pekerjaan jasa secara langsung dan atau tidak langsung dalam
suatu sistem pengelolaan baik oleh Pemerintah Daerah maupun oleh Pihak
Ketiga dan atau kerjasama antara keduanya.
7
Sebagaimana diketahui bahwa Pasar merupakan salah satu pendukung
kegiatan perekonomian yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Oleh
sebab itu, jika keadaan lingkungan di sekitar Pasar kotor, kumuh dan berbau
maka tidak menutup kemungkinan tikus akan hidup dan lebih mudah
menyebarkan penyakit- penyakit yang disebabkan tikus itu sendiri.

J. Sanitasi Pasar
Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara
menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan
dengan rantai perpindahan penyakit.
13
Dalam hal ini sanitasi pasar meliputi, antara lain adalah pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah dan sarana air bersih.
1. Pengelolaan sampah
Adalah suatu bidang yang berhubungan dengan pengaturan terhadap
penimbunan penyimpanan (sementara), pengumpulan, pemindahan,
pengangkutan, pemrosesan dan pembuangan sampah dengan suatu cara
yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat,
ekonomi, teknik (engeneering), perlindungan alam, keindahan dan
pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya serta mempertimbangkan
14
sikap masyarakat.
14
Cara mengatasi sampah di pasar antara lain sebagai
berikut :
a. Tempat penyimpanan sampah sebelum dibuang ke tempat
pembuangan sementara, yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1) Tersedia kotak sampah di tempat tertentu sesuai kebutuhan.
2) Harus kedap air, mudah diangkat dan terbuat dari bahan tahan
lama.
3) Pengangkutan ke TPS pada jam-jam tertentu, minimal 1 kali setiap
hari.
b. Tempat pengumpulan sampah sementara ke TPA, yang perlu di
perhatikan adalah sebagai berikut :
1) Bak sampah berada di pinggir jalan.
2) Bak sampah mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut
sampah.
2. Pembuangan air limbah
Mengingat bahwa air limbah dapat menimbulkan bau yang tidak
sedap, juga mengandung penyakit yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat serta digunakan sebagai tempat berkembangbiaknya vektor
penyakit, maka perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius.
Ada 2 pokok dalam pelaksanaan pembuangan air limbah dari
pasar, yaitu antara lain :
a. Pembuangan air limbah dari los-los khusus (tempat penjualan daging
dan ikan) dan air limbah WC harus disalurkan ke riol tertutup atau
dibuat septic tank.
b. Pembuangan air limbah dari los-los lain (air bekas membersihkan
lantai), air dari kamar mandi dan air hujan dapat disalurkan ke riol atau
di buang ke sungai.
15

3. Sarana air bersih
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No.416 tahun 1990 air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
15
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Air bersih juga tidak hanya digunakan sebagai air minum saja
tetapi dapat juga digunakan untuk keperluan aktivitas Pasar contohnya air
pada los daging dan ikan basah digunakan untuk membersihkan meja dan
mencuci daging/ikan serta untuk membersihkan alat-alat yang lain.

K. Kerangka Teori














Kepadatan Tikus
- J umlah
Tikus
Populasi Tikus Di Pasar
- J enis
- J umlah
Perilaku Pedagang
- Pola pembuangan sampah
- Pengendalian tikus
- Peracunan dan perangkap
Kondisi Sanitasi
- Bangunan fisik
- J enis dagangan
- Predator
- J enis Makanan
- J enis Minuman
Sumber : Ristiyanto (2004) dan Depkes (2002)
1


L. Kerangka Konsep
Variabel yang diteliti:

Kepadatan Tikus
- J umlah Tikus
Lokasi Pasar
- Pasar Peterongan
- Pasar Wonodri
16

Anda mungkin juga menyukai