Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
Bab ini menjelaskan lebih lanjut mengenai alur praktikum, pengumpulan data,
pengolahan data, kesimpulan dan saran perbaikan.
3.1

Praktikum dan Pengumpulan Data


Berikut adalah penjelasan mengenai alur praktikum, dan hasil penumpulan data
praktikum yang disajikan dalam bentuk tabel.
3.1.1 Praktikum
Flowchart Praktikum Pembuatan Sampul Binder
Praktikum pembuatan sampul binder ini dilakukan berdasarkan urutan berikut:

Gambar 3.1 Flowchart Praktikum Pembuatan Sampul Binder

Pada Praktikum pembuatan sampul binder ini, proses pertama yang dilakukan setelah
melakukan praktikum adalah merekap data yang didapatkan dari masing-masing departemen.
Departemen-departemen yang ada antara lain departemen pembentukan pola binder,
departemen pembentukan pola hiasan, departemen pemotongan pola hiasan, departemen
pemotongan pola binder, departemen penjahitan pola, departemen proses assembly,
departemen Quality Control dan departemen packaging. Selanjutnya, dilakukan perhitungan
MLT, cycle time, scrap rate, sertaperhitungan kebutuhan jumlah mesin dan MH seharusnya.
Lalu dilakukan analisa dan interpretasi data. Terakhir, dibuat kesimpulan dan saran
perbaikannya.
Alat dan Bahan

Pada praktikum pembuatan sampul


digunakan, antara lain:
Alat:
Bahan:
1. Pensil
1.
2. Spidol
2.
3. Penggaris
3.
4. Gunting
5. Lem UHU
4.
6. Jarum Besar
7. Stopwach

binder ini, terdapat beberapa alat dan bahan yang

Kain Flanel
Benang Wol
Mark dan notes
label
Kantong Plastik

Alur Proses Produksi

Gambar 3.2 Alur Proses Produksi Sampul Binder

Proses produksi sampul binder dimulai dengan membuat pola sampul pada kain flanel.
Di waktu yang bersamaan, dibuat pula berbagai pola hiasan yang akan digunakan dalam
sampul binder di Departemen Pola Hias. Kemudian pola sampul dibawa ke Departemen
Pemotongan Pola Binder dan pola hiasan dibawa ke Departemen Pemotongan Pola Hias
untuk dipotong. Selanjutnya, pola sampul yang telah dipotong dibawa ke Departemen
Pembentukan untuk di lem dan dijahit. Pola hiasan yang sudah dipotong, ditempel dan dijahit
pada pola sampulnya di Departemen Assembly. Lalu produk dibawa ke Departemen Quality
Control untuk dilakukan inspeksi terhadap cutting, assembly, dan ukuran produk dengan
toleransi sebesar 0,5 cm. Jika produk tersebut lolos inspeksi, maka diberi label lolos

inspeksi dan dibawa ke Departemen Packaging untuk dilakukan pengemasan menggunakan


kantong plastik. Terakhir, produk dibawa ke Warehouse.
Pada praktikum pembuatan sampul binder, antar departemen terdapat satu orang
sebagai material handling dan satu lagi sebagai pencatat waktu. Material handling bertugas
memindahkan hasil pekerjaan antara satu departemen ke departemen yang lain. Sedangkan
pencatat waktu bertugas untuk mencatat lamanya lamanya operator menyelesaikan tiap 1 unit
produk.
3.1.2 Rekap Data
Dalam praktikum pembuatan sampul binder ini, terjadi beberapa kali pengambilan
data pada masing-masing departemennya. Berikut rekap data hasil praktikum:
Departemen Pembuatan Pola Binder
Pencatat : Anies Puspa Nirvana
Tabel 3.1 Rekap Data Pembuatan Pola Binder

Nama
Operat
or

Produ Star
k ke
t
1
2
3
4

Astri
Kurnia

5
6
7
8
9

16:3
3
16:3
5
16:5
0
16:5
5
16:5
9
17:0
2
17:0
7
17:1
1
17:1
6

Finis
h
16:3
5
16:4
5
16:5
5
16:5
8
17:0
2
17:0
5
17:0
1
17:1
5
17:0
2

Waktu
Pengerjaa
n (detik)

Nama
Operat
or

Produ
k ke

178

648

328

206

213

5
Bilqis

217

232

252

283

9
10

Star
t

Finis
h

16:3
3
16:3
6
16:3
9
16:4
2
16:0
5
16:5
6
17:0
1
17:0
8
17:1
6
17:2
1

16:3
6
16:3
9
16:4
2
16:4
7
16:5
6
17:0
0
17:0
8
17:1
4
17:0
2
17:2
4

Waktu
Pengerjaa
n (detik)
192
210
219
315
367
270
421
361
257
219

Waktu
Finish Pengerjaan
(detik)
16:33 16:36 229
16:36 16:39 233
16:04 16:43 209
16:43 16:47 291
16:05 16:56 370
16:56 16:59 219
17:01 17:06 348
17:06 17:01 266
17:11 17:17 374
17:18 17:23 314

Nama
Produk
Start
Operator ke

Pewe

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Departemen : Pola Hiasan


Pencatat : Martyr Khaibar
Tabel 3.2 Rekap Data Pembuatan Pola Hias

Produk
Operator
ke

Reika

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Start

Finish

Waktu
Pengerjaan
(detik)

0:00:00
0:01:15
0:02:20
0:03:30
0:04:40
0:05:45
0:06:50
0:07:40
0:08:35
0:09:35
0:10:40
0:11:45
0:12:35
0:13:40
0:14:40
0:15:30
0:16:35
0:17:45
0:18:50
0:19:50
0:20:45
0:21:45
0:22:50
0:23:40
0:24:40
0:25:45
0:26:30
0:27:35
0:28:40

0:01:15
0:02:20
0:03:30
0:04:40
0:05:49
0:06:50
0:07:40
0:08:35
0:09:35
0:10:40
0:11:45
0:12:35
0:13:40
0:14:40
0:15:30
0:16:35
0:17:45
0:18:50
0:19:40
0:20:45
0:21:45
0:22:50
0:23:40
0:24:40
0:25:45
0:26:30
0:27:35
0:28:40
0:29:45

0:01:15
0:01:05
0:01:10
0:01:10
0:01:09
0:01:05
0:00:50
0:00:55
0:01:00
0:01:05
0:01:05
0:00:50
0:01:05
0:01:00
0:00:50
0:01:05
0:01:10
0:01:05
0:00:50
0:00:55
0:01:00
0:01:05
0:00:50
0:01:00
0:01:05
0:00:45
0:01:05
0:01:05
0:01:05

Produk
Operator
ke

Annisa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Start

Finish

Waktu
Pengerjaan
(detik)

0:00:00
0:01:10
0:01:50
0:02:35
0:03:45
0:04:35
0:05:10
0:05:45
0:06:25
0:07:50
0:08:40
0:09:30
0:10:35
0:11:25
0:12:30
0:13:20
0:14:05
0:14:45
0:15:35
0:16:20
0:17:10
0:17:50
0:18:40
0:19:30
0:20:15
0:21:40
0:22:40
0:23:30
0:24:25

0:01:10
0:01:50
0:02:35
0:03:45
0:04:35
0:05:10
0:05:45
0:06:29
0:07:50
0:08:40
0:09:30
0:10:35
0:11:25
0:12:30
0:13:20
0:14:05
0:14:45
0:15:35
0:16:20
0:17:10
0:17:50
0:18:40
0:19:30
0:20:15
0:21:40
0:22:40
0:23:30
0:24:25
0:25:20

0:01:10
0:00:40
0:00:45
0:01:10
0:00:50
0:00:35
0:00:35
0:00:44
0:01:25
0:00:50
0:00:50
0:01:05
0:00:50
0:01:05
0:00:50
0:00:45
0:00:40
0:00:50
0:00:45
0:00:50
0:00:40
0:00:50
0:00:50
0:00:45
0:01:25
0:01:00
0:00:50
0:00:55
0:00:55

Operator

Produk
ke

Start

Finish

Warda

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

0:00:00
0:01:00
0:01:40
0:02:20
0:03:00
0:03:40
0:04:15
0:05:00
0:05:35
0:06:50
0:07:50
0:08:30
0:09:10
0:10:00
0:10:40
0:11:30
0:12:15
0:12:55
0:13:55
0:14:40
0:15:25
0:16:05
0:16:45
0:17:25
0:18:00
0:18:40
0:19:25
0:20:00
0:20:35

0:01:00
0:01:40
0:02:20
0:03:00
0:03:40
0:04:15
0:05:00
0:05:35
0:06:50
0:07:50
0:08:30
0:09:10
0:10:00
0:10:40
0:11:30
0:12:15
0:12:55
0:13:55
0:14:40
0:15:25
0:16:05
0:16:45
0:17:25
0:18:00
0:18:40
0:19:25
0:20:00
0:20:35
0:21:15

Waktu
Pengerjaan
(detik)
0:01:00
0:00:40
0:00:40
0:00:40
0:00:40
0:00:35
0:00:45
0:00:35
0:01:15
0:01:00
0:00:40
0:00:40
0:00:50
0:00:40
0:00:50
0:00:45
0:00:40
0:01:00
0:00:45
0:00:45
0:00:40
0:00:40
0:00:40
0:00:35
0:00:40
0:00:45
0:00:35
0:00:35
0:00:40

Operator

Produk
ke

Start

Finish

Fadhila

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

0:00:00
0:01:10
0:01:50
0:02:30
0:03:25
0:04:25
0:05:20
0:06:10
0:07:00
0:07:50
0:08:40
0:09:30
0:10:25
0:11:10
0:11:50
0:12:35
0:13:15
0:14:00
0:14:40
0:15:30
0:16:20
0:17:20
0:18:20
0:19:10
0:20:00
0:21:00
0:21:50
0:22:40
0:23:40

0:01:10
0:01:50
0:02:30
0:03:25
0:04:25
0:05:20
0:06:10
0:07:00
0:07:50
0:08:40
0:09:30
0:10:25
0:11:10
0:11:50
0:12:35
0:13:15
0:14:00
0:14:40
0:15:30
0:16:20
0:17:20
0:18:20
0:19:10
0:20:00
0:21:00
0:21:50
0:22:40
0:23:40
0:24:30

Departemen: Pemotongan Pola Binder


Pencatat : Irvan Budiarjo
Tabel 3.3 Rekap Data Pemotongan Pola Binder

Waktu
Pengerjaan
(detik)
0:01:10
0:00:40
0:00:40
0:00:55
0:01:00
0:00:55
0:00:50
0:00:50
0:00:50
0:00:50
0:00:50
0:00:55
0:00:45
0:00:40
0:00:45
0:00:40
0:00:45
0:00:40
0:00:50
0:00:50
0:01:00
0:01:00
0:00:50
0:00:50
0:01:00
0:00:50
0:00:50
0:01:00
0:00:50

Nama
operator

Lina

Nama
operator

Ananda Rizka

Produk
Start
ke
1
2
3
4
5
6
7
8

0:03:00
0:17:00
0:24:00
0:30:00
0:37:00
0:41:00
0:45:00
0:51:00

Produk
Start
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0:03:00
0:08:00
0:13:00
0:18:00
0:25:00
0:31:00
0:36:00
0:44:00
0:48:00
0:53:00

Finish
0:04:41
0:19:00
0:26:13
0:32:19
0:39:41
0:41:48
0:46:36
0:53:03

Waktu
pengerjaan
(detik)
101
120
133
139
161
48
96
123

Waktu
Finish pengerjaan
(detik)
0:04:30
0:09:16
0:14:20
0:19:31
0:26:42
0:31:36
0:38:06
0:46:13
0:49:47
0:55:06

90
76
80
91
102
36
126
133
107
126

Nama
operator

Soraya

Produk
Start
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

0:03:00
0:08:00
0:13:00
0:18:00
0:24:00
0:29:00
0:33:00
0:35:00
0:42:00
0:48:00
0:53:00

Waktu
Finish pengerjaan
(detik)
0:05:17
0:10:17
0:13:38
0:19:39
0:26:08
0:30:32
0:33:39
0:36:49
0:43:09
0:49:47
0:56:02

137
137
38
99
128
92
39
109
69
107
182

Departemen : Pemotongan Pola Hias


Pencatat : Rizki Wudiandito
Tabel 3.4 Rekap Data Pemotongan Pola Hias

Nama
Dimm
y

Produ
k ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Waktu
Distribu
si (detik)
00:35
00:20
00:15
00:18
00:14
00:23
00:21
00:15
00:30
00:19
00:26
00:34
00:12
00:15
00:37
00:26
00:24
00:36
00:41
00:20
00:22
00:14
00:17
00:26
00:21
00:30
00:25
00:19
00:28
00:11
00:14
00:07
00:39
00:14
00:23
00:15
00:12
00:12
00:14

Nam
a

Produ
k ke

68
69
Rinda 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Waktu
Distribu
si (detik)
00:29
00:14
00:26
00:25
00:12
00:24
00:09
00:28
00:19
00:17
00:23
00:31
00:35
00:17
00:28
00:35
00:17
00:28
00:45
00:24
00:15
00:30
00:16
00:12
00:20
00:32
00:13
00:18
00:19
00:26
00:20
00:17
00:14
00:13
00:16
00:25
00:11
00:19
00:14

Nam
a

Produ
k ke

Faiz

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Waktu
Distribus
i (detik)
00:25
00:18
00:20
00:25
00:08
00:08
00:16
00:09
00:15
00:11
00:27
00:29
00:19
00:17
00:18
00:13
00:13
00:14
00:18
00:26
00:17
00:09
00:18
00:18
00:21
00:18
00:08
00:17
00:09
00:12
00:36
00:09
00:03
00:06
00:05
00:06
00:06
00:12
00:13

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67

00:12
00:12
00:17
00:14
00:21
00:12
00:18
00:18
00:29
00:22
00:21
00:14
00:21
00:18
00:17
00:17
00:40
00:11
00:13
00:25
00:20
00:10
00:08
00:21
00:22
00:20
00:12
00:26

38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65

Waktu
Produk
Nama
Distribusi
ke
(detik)
Aan
1
00:27
2
00:25
3
00:22
4
00:24
5
00:27
6
00:26
7
00:15
8
00:17
9
00:22
10
00:18
11
00:19
12
00:15

00:27
00:11
00:12
00:13
00:22
00:16
00:19
00:23
00:27
00:22
00:13
00:30
00:18
00:15
00:14
00:14
00:14
00:30
00:18
00:26
00:22
00:14
00:22
00:10
00:14
00:12
00:31
00:40

Nam
a

40
41
42
43
44
45
46
47

Waktu
Produk
Distribusi
ke
(detik)
23
00:18
24
00:17
25
00:21
26
00:12
27
00:20
28
00:20
29
00:29
30
00:23
31
00:17
32
00:21
33
00:29
34
00:40

00:36
00:25
00:13
00:13
00:18
00:20
00:25
00:34

13
00:27
14
00:22
15
00:34
16
00:25
17
00:46
Waktu
18 Nama 00:15
Nama
Produk
Produk
pengerjaa 19 Operato
00:26
Operator Ke
Ke
20 r
00:25
n (detik)
21
00:271
1
90
22
00:172
2
95
3
116
3
4
22
4
5
62
5
Nabilla
Audy
6
14
6
7
140
7
8
27
8
9
164
9
10
118
10

35
36
37
38
39
Waktu 40
pengerjaa
41
n (detik)42
43
83
149
86
155
146
102
109
200
290
158

00:37
00:11
00:08
00:12
00:24
Nama
00:16
Operato
00:20
r 00:14
00:32

Chua'

Waktu
Produk
pengerjaan
Ke
(detik)
1
132
2
66
3
61
4
96
5
50
6
79
7
139
8
115
9
108

Departemen : Pembentukan
Pencatat : Martian
Tabel 3.5 Rekap Data Pembentukan
Operator

Kiki

Waktu
Waktu
Waktu
Waktu
Produk
Produk
Produk
Produk
pengerjaan Operator
pengerjaan Operator
pengerjaan Operator
pengerjaan
ke
ke
ke
ke
(Detik)
(Detik)
(Detik)
(Detik)
1
575
1
537
1
479
1
452
2
509
2
528
2
423
2
228
3
406
3
490
3
409
3
366
4
350
4
484
4
255
4
384
Mike
Tyas
Ziyad
5
448
5
573
5
381
5
401
6
419
6
458
6
301
6
426
7
257
7
322
7
396
8
350
9
235

Departemen : Assembly
Pencatat : Aulia Muhammad
Tabel 3.6 Rekap Data Assembly
Departemen : Quality Qontrol
Pencatat : Resti Ditasari
Tabel 3.7 Rekap Data Quality Control

Waktu
Nama
Produk
Pengerjaan
Operator ke
(Detik)
1
46
2
46
3
45
4
40
5
25
6
63
7
101
Ferry
8
82
9
79
Arieska
10
26
11
49
12
54
13
60
14
92
15
92

Nama
Operato
r

Waktu
Produk
Pengerjaan
ke
(Detik)
16
61
17
52
18
61
19
128
20
43
21
85
Ferry
22
37
23
69
Arieska
24
74
25
54
26
74
27
109
28
64
29
93
Rata-rata waktu
65,66
pengerjaan

Tabel 3.8 Rekap Data Packaging


Departemen : Packaging
Pancatat :Ajie Setyo Pranandyanto
Waktu
Nama
Produk
Pengerjaan
Operator ke
(Detik)
1
30
2
15
3
23
4
18
Joshua
5
14
6
8
7
16
8
6

Nama
Operato
r

Joshua

Waktu
Produk
Pengerjaan
ke
(Detik)
9
5
10
18
11
6
12
4
13
5
14
4
15
5
16
4

Departemen awal : Pembuatan Pola Hias


Departemen akhir : Pemotongan Pola Hias
Pencatat : Riza Octowirawan
Tabel 3.10 Rekap Data Material Handling 2

Jumlah
Nama Ke- Produk yang
Didistribusikan
Angga 1
1

Waktu
Distribusi
(detik)
1

Ke
23

Jumlah
Produk yang
Didistribusikan
1

Waktu
Distribusi
(detik)
3

Ke
45

Jumlah
Produk yang
Didistribusikan
3

W
D
(
2

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

3
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
1

1
1
3
3
4
4
3
1
2
2
2
3
5
2
3
2
5
2
2
2
4

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

2
2
2
1
2
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2

3
2
2
2
3
2
2
3
4
3
4
4
2
3
2
4
3
2
5
1
3

46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

3
3
2
2
2
3
1
1
3
3
1
2
1
1
1
1
1
1
1

3
4
3
1
2
2
1
2
2
3
1
2
2
2
1
2
2
1
2

Departemen awal : Pemotongan Pola Hias


Departemen akhir : Departemen Assembly
Pencatat : Edwin Ardiansyah
Tabel 3.11 Rekap Data Material Handling 3

Nama
D.
Mirza

Produ
k ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Jumla
h
Produ
k
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
1
1
1
1

Wakt
u
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2

Jumla
Produ h
k ke
Produ
k
34
3
35
3
36
2
37
2
38
3
39
3
40
3
41
3
42
3
43
3
44
3
45
3
46
3
47
3
48
3
49
3
50
3
51
3
52
3

Wakt
u
3
3
2
4
3
2
3
3
2
3
3
4
3
2
3
2
2
2
2

Jumla
Produ h
k ke
Produ
k
67
3
68
3
69
3
70
3
71
3
72
3
73
3
74
3
75
3
76
3
77
3
78
3
79
3
80
3
81
3
82
3
83
3
84
3
85
3

Wakt
u
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

4
2
2
2
2
2
2
1
1
3
1
2
1
5

86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1

4
1
1
1
1
2
1
1
2
1
3
2
2

Departemen awal : Pembentukan


Departemen akhir : Assembly
Pencatat : Rino Supriadi
Tabel 3.12 Rekap Data Material Handling 5

Produk
Waktu
Jumlah
ke
distribusi
1
5
2
3
3
3
4
2
5
3
Helmy
1
6
2
7
2
8
1
9
2
10
2
Nama

Produ
k ke
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Jumlah

Waktu
distribusi
2
3
1
3
3
2
2
2
2
2

Produ
k ke
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Jumlah

Wak
distr
3
3
2
3
2
2
2
1
1

Departemen awal : Assembly


Depertemen akhir : Quality Control
Pencatat : Lia Yanti Siregar
Tabel 3.13 Rekap Data Material Handling 6

Waktu
Produk
Nama
Jumlah Distribusi
ke
(detik)
Chrisman 1
1
3,1

Produ
k ke
11

Waktu
Jumlah Distribusi
(detik)
1
2,14

Produ
k ke
21

W
Jumlah D
(d
1
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1,74
0,71
0,92
1,2
0,89
2,06
1,64
2
1,13

12
13
14
15
16
17
18
19
20

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1,92
1,26
2,24
2,19
1,58
2,51
1,54
2,02
1,61

22
23
24
25
26
27
28
29

1
1
1
1
1
1
1
1

2
1
1
1
1
2
1
2

Departemen Awal : Quality Control


Departemen Akhir : Packaging
Pencatat : Elvi
Tabel 3.14 Rekap Data Material Handling 7

Waktu
Produk
Nama
Jumlah Distribusi
ke
(detik)
1
1
2
2
1
1
3
1
1
4
1
4
5
1
2
Doni
6
1
2
7
1
2
8
1
3
9
1
3
10
1
3

Produ
k ke
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Waktu
Jumlah Distribusi
(detik)
1
2
1
2
1
2
1
3
1
2
1
2
1
2
1
2
1
3
1
3

Produ
k ke
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Departemen Awal : Packaging


Departemen akhir : Warehouse
Tabel 3.15 Rekap Data Material Handling 8

Waktu
Produk
Nama
Jumlah Distribusi
ke
(detik)
Zuhdi 1
1
3
2
1
3
3
1
2
4
1
3
5
1
6
6
1
2
7
1
2
8
1
2

Produ
k ke
10
11
12
13
14
15
16
17

Waktu
Jumlah Distribusi
(detik)
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2

Wak
Jumlah Distr
(deti
1
3
1
2
1
2
1
2
1
5
1
2
1
4
1
3
1
3

3.2

Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data hasil praktikum pembuatan sampul binder yakni
perhitungan Cycle Time (Tc), perhitungan Manufacturing Lead Time (MLT), perhitungan
scrap rate, dan perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan.
3.2.1
Perhitungan Cycle Time
Cycle Time merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu
siklus pekerjaan. Perhitungannya dilakukan dengan rumus berikut:
Tc = To + Th + Tth
Dengan: Tc = waktu siklus (menit/bk)
To = waktu perakitan (menit/bk)
Th = Handling time (menit/bk)
Tth = waktu pemasangan tools ke mesin (menit/bk)
Contoh perhitungan Tc:
Misal perhitungan waktu pada proses pembuatan pola binder, pada Tabel 3.14
diketahui bahwa To = 0,070 dan Th = 0,018. Sedangkan untuk waktu pemasangan tools
diasumsikan 0.
Maka:
Tc = To + Th + Tth
Tc = 0,070 + 0,018 + 0
Tc = 0,088 menit
Tabel 3.16 Perhitungan Cycle Time
Part

Binder

Hiasan

Proses
Pola Binder
Material Handling
Pemotongan flanel binder
Material Handling
Pembentukan
Material Handling
Assembly
Material Handling
Quality Control
Material Handling
Packaging
Material Handling
Pola Hiasan
Material Handling
Pemotongan pola hias
Material Handling
Assembly
Material Handling
Quality Control
Material Handling
Packaging
Material Handling
Tc rata-rata (Menit)

Waktu Setup
(Menit)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Waktu
Operasi
(Menit)
0,070

Waktu Material
Handling (Menit)
4,735

1,919
0,040
7,921
0,038
2,463
0,029
1,094
0,041
0,189
0,036
1,017
0,041
0,367
0,034
2,463
0,029
1,094
0,041
0,189
0,036

Tc
(Menit)

Tc Max
(Menit)

Tc Max
(Jam)

7,959

0,133

4,805
1,959
7,959
2,492
1,136
0,225
1,058
0,401
2,492
1,136
0,225

2,172

Pada perhitungan diatas, diasumsikan bahwa waktu pemasangan tools ke masin adalah
0. Waktu operasi yang digunakan adalah waktu operasi rata-rata selama proses berlangsung

untuk tiap mesin termasuk material handling. Berdasarkan perhitungan data tersebut,
dihasilkan bahwa nilai (cycle time) Tc Max adalah 7,959 menit.
3.2.2 Perhitungan Manufacturing Lead Time (MLT)
Manufacturing Lead Time (MLT) merupakan total waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu unit produk. Rumusnya yaitu:
MLT = no (Tsu + QTc + Tno)
Dengan,

MLT = Manufacturing lead time (menit)


no
= Banyaknya operasi
Tc = Waktu siklus (menit/bk)
Tsu = Waktu setup (menit)
Tno = Waktu non-operasi (menit)
Q
= Jumlah batch (bk)
Tabel 3.17 Perhitungan MLT

Variabel

Waktu
(Menit)
6
1
0

no
Jumlah batch (bk)
Tsu (Menit)
Tc
rata-rata
2,172
(Menit)
Tno (Menit)
1,094
MLT
19,598

Waktu
(Jam)
0,100
0,017
0
0,036
0,018
0,327

Perhitungan MLT tersebut menggunakan asumsi bahwa jumlah waktu setup adalah 0
sedangkan jumlah batch adalah 1. Hasil perhitungan menghasilkan nilai MLT sebesar 19,598
menit untuk 1 batch.
3.2.3

Perhitungan Scrap Rate


Scrap rate adalah presentase jumlah defect pada proses manufaktur. Nilai scrap rate
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan,
Qo = target output
Q
= output non-defect
q
= scrap rate (%)
Pada data diketahui bahwa target produksi sebesar 29 unit dan hasil akhir produksi
(tanpa defect) sebesar 13 unit, maka scrap rate-nya sebesar:

Maka, scrap rate pada pembuatan sampul binder adalah 55,17%.

4.1

Analisa Sistem Manufaktur Eksisting


Jenis sistem manufaktur yang yang diterapkan di dalam proses pembuatan sambul
binder ini adalah sistem manufaktur manual, yakni seluruh kegiatan produksinya dilakukan
oleh manusia tanpa bantuan mesin. Berdasarkan perhitungan pada bab pengolahan data,
didapatkan data MLT (Mean Lead Time), Cycle Time, dan Scrap Rate. Data-data tersebut
berguna untuk menetapkan jumlah mesin dan material handling yang seharusnya dibutuhkan
dalam proses produksi sampul binder ini. Setelah dilakukan perhitungan pada bab 3.2,
didapatkan nilai MLT sebesar 22,182 menit. MLT merupakan waktu total yang diperlukan
oleh suatu pabrik untuk menghasilkan part atau produk tertentu. MLT berbanding lurus
dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Semakin besar jumlah produk
yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, maka nilai MLT juga semakin tinggi. MLT dapat
digunakan sebagai salah satu parameter dalam mengukur tingkat produktivitas suatu industri
manufaktur.
Scrap rate merupakan jumlah defect atau produk cacat yang dihasilkan dari total
produk yang diproduksi. Di dalam praktikum pembuatan sampul binder ini, perbandingan
antara jumlah produk defect dengan total produksi adalah 13:29 (55,2%). Tingginya nilai
scrap rate, diakibatkan oleh kinerja operator yang kurang fokus dan teliti dalam pengerjaan
benda kerja. Tingginya nilai scrap rate, menunjukkan bahwa kapabilitas pekerja masih buruk
sehingga perlu dilakukan perbaikan secara kontinnyu pada proses produksinya untuk
mengurangi nilai scrap rate. Tingginya nilai scrap rate, diakibatkan oleh kinerja operator
yang kurang fokus dan teliti dalam pengerjaan benda kerja
Cycle Time atau waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan sebuah benda kerja
selama mengalami proses pengerjaan atau perakitan. Waktu ini dihitung dari dimulainya
proses pengerjaan (perakitan) satu unit hingga dimulainya benda kerja berikutnya. Dari hasil
perhitungan pada bab sebelumnya, diperoleh nilai Cycle Time sebesar 7,959 yakni pada
operasi pembentukan pola binder. Cycle Time yang tinggi menunjukkan rendahnya
produktifitas suatu sistem kerja serta rendahnya efisiensi waktu dalam proses tersebut. Hal ini
diakibatkan operator yang kurang profesional, yakni melakukan gerakan operasi kerja secara
random dan juga pembagian kerja yang kurang merata. Untuk menurunkan nilai tersebut,
dapat digunakan metode Method Time Measurement (MTM).
Setelah didapatkannya nilai MLT (Manufacturing Lead Time), Cycle Time, dan Scrap
Rate, data tersebut digunakan untuk menentukan berapa jumlah mesin dan material handling
yang seharusnya dibutuhkan oleh masing-masing departemen di dalam menjalankan prose
produksi sampul binder ini. Sehingga didapatkan jumlah mesin dan material handling yang
sesuai dengan kebutuhan proses produksi. Dengan melakukan estimasi perbaikan untuk
seluruh faktor di atas, maka dapat ditentukan pula perbaikan sistem yang lebih efektif dan
efisien. Dari hasil perhitungan dari masing-masing departemen, jumlah mesin yang
diperlukan dalam proses produksi berjumlah .... , dengan rincian sebagai berikut : departemen
Pembuatan Pola Hiasan ... , Pemotongan Pola Hiasan ... , Pembentukan Pola Binder ... ,
Pemotongan Pola Binder ... , Pembentukan ... , Assembly ... , Quality Control ... , dan
Packaging ... . Pada kondisi eksisting saat melakukan proses produksi pembuatan sampul
binder ini, jumlah mesin dari masing-masing departemen lebih dari hasil perhitungan yaitu
berjumlah masing-masing 2-4. Melihat jumlah mesin yang dipergunakan dalam kondisi
eksisting, seharusnya produktifitas yang dihasilkan akan semakin tinggi. Kemudian untuk
kebutuhan material handling yang diperlukan untuk masing-masing departemen masingmasing berjumlah 1. Kondisi eksisting penggunaan material handling dalam proses produksi

sudah sesuai dengan perhitungan yang didapatkan. maka dari itu tidak perlu dilakukan
perbaikan atau perubahan terhadap jumlah material handling.
4.2
Analisa Pengaruh MLT, Tc, A, Scrap Rate terhadap Kebutuhan Jumlah Mesin
dan MH.
Berdasarkan perhitungan pada bab pengolahan data, didapatkan data MLT (Mean
Lead Time), Cycle Time, dan Scrap Rate. Data-data tersebut digunakan dalam penetapan
jumlah mesin dan material handling yang seharusnya dibutuhkan dalam proses produksi
sampul binder ini. Berdasarkan analisa sebelumnya, MLT berbanding lurus dengan jumlah
produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Semakin besar jumlah produk yang dihasilkan
oleh suatu proses produksi, maka nilai MLT juga semakin tinggi. Selain itu, hubungan antara
cycle time dengan kebutuhan jumlah mesin adalah berbanding lurus. Itu berarti semakin tinggi
nilai cycle time, maka jumlah mesin yang dibutuhkan juga semakin besar.
Apabila MLT yang diperlukan tinggi, maka Cycle Time dari masing-masing produk
yang dihasilkan juga relatif tinggi pula. Oleh karena itu diperlukan penambahan mesin untuk
meningkatkan produktifitas proses produksi. Akan tetapi, setelah dilakukannya penambahan
jumlah mesin, Scrap Rate yang dihasilkan akan bernilai besar. Kembali lagi pada prinsip dari
zero defect, apabila dari setiap operator yang bekerja memperhatikan prinsip-prinsip kerja
yang menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) maka akan dapat meminimalkan adanya
Scrap Rate. Jika Scrap Rate yang dihasilkan rendah maka produktifitas dari proses produksi
tersebut tinggi.
Di dalam menentukan jumlah material handling yang dibutuhkan di dalam proses
produksi, data-data nilai dari cycle time, available time, dan kapasitas maksimum dari
material handling itu sendiri sangat dibutuhkan. Berdasarkan rumus yang telah dijelaskan
pada bab 3.2.4, cycle time berbanding lurus dengan jumlah material handling yang
dibutuhkan. Sedangkan untuk available time berbanding terbalik dengan jumlah material
handling yang dibutuhkan. Dapat diartikan, semakin besar waktu siklus suatu produk, maka
jumlah material handling yang dibutuhkan juga semakin banyak. Sedangkan dengan semakin
besarnya available time yang dimiliki, maka jumlah material handling yang dibutuhkan akan
semakin sedikit.
Namun, jika proses produksi hanya dengan tingkatan pembuatan sampul binder seperti
ini, penggunaan material handling dalam proses produksi dapat dikurangi karena dengan
seorang material handler bisa melakukan pekerjaan secara paralel. Sehingga biaya untuk
mempekerjakan karyawan bisa dikurangi dan dapat dimanfatkan untuk kegiatan lain yang
bersifat value added bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai