Anda di halaman 1dari 72

Surat Berharga

BAB VIII

SURAT-SURAT BERHARGA
Tujuan Instruksional Umum Pada akhir pokok bahasan ini mahasiswa atau pembaca dapat memahami apa Surat Berharga dan Surat yang mempunyai harga. Tujuan Instruksi Kuhusus Pada akhir pokok bahasan bab ini mahasiswa ataau pembaca mampu: 1. menjelaskan pengertian Surat Berharga dan Surat Yang mempunyai Harga. 2. menjelaskan ungsi Surat Berharga. !. menjelaskan syarat"syarat umum yang harus dpenuhi suatu surat beharga. #. menjelaskan bentuk $bentuk Surat Berharga. %. menjelaskan mekanisme penerbitan surat" surat berharga.
Hukum Bisnis Indonesia
112

A. Pengertian dan Fungsi Surat Berharga Penggunaan surat berharga dalam praktek dan kaitannya dengan kegiatan perbankan& antara lain: a.dari aspek lalu lintas bisnis& penggunaan surat berharga lebih praktis& aman dan lancar sistem pembayaran' b.dari aspek usaha perbankan& maka kegiatan pembelian& penjualan& penyimpanan (custodion)& memberikan jaminan surat berharga dan warkat"warkat perbankan& merupakan produk bisnis perbankan dewasa ini& hal ini berkaitan dengan usaha menghimpun dana& baik untuk kepentingan masyarakat mau"pun untuk kepentingan pembangunan. *alam Pasal 1 angka 1+ ,, -o.1+ tahun 1../ tentang Perubahan ,, -0.1 tahun 1..2 tentang Perbankan& di2inisi surat berharga berbeda dengan la3imnya pengertian 4 Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
Hukum Bisnis Indonesia
113

H5-. Purwosutjipto: Surat berharga adalah surat bukti tuntutan utang& pembawa hak dan mudah dijualbelikan. 6bdulkadir 5uhammad& surat berharga adalah suatu surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksana"an pemenuhan suatu prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang. 7S8. 9ansil& menggunakan istilah surat berharga dengan Surat Perniagaan, Surat perniagaan adalah surat"surat berharga yang dapat diperdagangkan dalam dunia perniaga"an& guna untuk memudahkan pemakaian uang yang akan diterima dari pihak ketiga dan untuk mempermudah penagihan piutang dari pihak ketiga. H. Boerhanoeddin Soetan Batoeah& Surat berharga adalah suatu alat bukti dari suatu tagihan atas orang yang menanda"tangani surat itu& tagihan mana dipindahtangankan dengan penyerahan surat itu dan akan dilunasi sesudah surat itu diunjukkan. *ari beberapa pengertian surat berharga di atas& secara ringkas dapat disimpulkan surat berharga mempunyai beberapa 2ungsi yaitu:
Hukum Bisnis Indonesia
114

a.Sebagai surat bukti hak tagih (surat legitimasi)& artinya pemegang (holder) surat berharga berhak atas jumlah uang tertentu yang ter"cantum dalam surat berharga itu. b.6lat memindahkan hak tagih& artinya pemegang dapat mengalihkan surat berharga kepada orang lain& baik dengan alasan jual beli mau"pun alasan lain yang sah menurut hukum peralihan surat berharga. c. Alat pembayaran& artinya untuk kemudahan alat pembayaran& aman& praktis& lancar& dan mudah dalam lalu lintas bisnis. d. Pembawa hak (legitimasi formal)& artinya siapa saja pembawa surat berharga itu adalah berhak untuk menguangkan& tanpa dibuktikan lebih dahulu keabsahan perikatan dasar& maupun tanpa bukti itikad baik pemegangnya artinya hak atas surat berharga itu& kecuali dapat dibuktikan sebaliknya. ungsi surat berharga sangat erat kaitannya dengan klausula yang terdapat dalam surat berharga. *alam hukum surat berharga dikenal beberapa macam klausula yaitu:
Hukum Bisnis Indonesia
115

a. 6tas 8unjuk (aan toonder, to bearer) b. 6tas Pengganti (aan order, to order) c. 6tas nama (aan naam) ,ntuk surat berharga yang berklausula :atas tunjuk"& pengalihannya cukup dengan menyerahkan surat itu saja& dari tangan ke tangan& seperti menyerahkan uang& sedangkan surat berharga yang berklausula :atas pengganti" peralihannya dengan 4 Endosemen dan penyerahan surat sebagaimana diatur dalam pasal ;1! ayat ! 9,H Perdata). 9emudian dalam Pasal 11+ ayat 1 9,H*& khusus surat wesel ditentukan bahwa Setiap surat wesel& juga yang tidak dengan tegas berbunyi atas penggantin& dapat diperalihkan dengan jalan andosmen. <ebih lanjut Pasal 1+ ayar 2 menentukan bilamana dalam surat wesel menempatkan kata"kata :tidak atas penganti atau ketentuan sejenis:& maka surat wesel ini hanya dapat diperalihkan dalam bentuk dan dengan akibat"akibat dari sessi biasa. 9alau Surat berharga atas nama peralihan lebih sulit& karena harus dengan balik nama terlebih dahulu dan membuat akta autentik atau akte dibawah tangan.

Hukum Bisnis Indonesia

116

,ntuk memenuhi 2ungsi tersebut surat tersebut harus memenuhi beberapa syarat umum surat berharga& yaitu: a.-ama Surat Berharga seperti : =esel& 7ek& dll. b.>umlah tertentu. c. Perintah tak bersyarat d.-ama orang yang harus membayar e.Penetapan hari bayar 2. 8anggal dan tempat penerbitan g.8anda tanda tangan Penerbit B. Bentuk-Bentuk Surat Berharga. 1. Surat Sanggup a. Pengertian *alam bahasa Belanda surat sanggup disebut rderbriefje, !illet a order dalam bahasa (Prancis)& dan Promissory dalam ?nggris& Surat Aksep"Sanggup (?ndonesia). Pengertian surat sanggup dapat disimpulkan dari ketentuan pasal 11# 9,H*& bahwa surat sanggup adalah sebagai surat yang memuat kata sanggup@ promesse aan order& yang ditanda tangani pada tanggal dan tempat tertentu& dengan mana penandatangan
Hukum Bisnis Indonesia
117

menyanggupi tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang@ pengganti pada tanggal dan tempat tertentu. *kl. Surat sanggup adalah surat tanda sanggup atau setuju membayar sejumlah uang kepada pemegang atau penggantinya pada hari tertentu. *engan diterbitkan Surat Sanggup oleh penerbit& maka si penerbit harus bertanggungjawab dan menjamin bahwa surat sanggung tersebut dapat diuangkan dan sah menurut hukum. Sah menurut hukum maksudnya bahwa surat sanggup memenuhi persyarat 2ormal sebagaimana akan dijelaskan pada penjelasan berikut. b. Syarat Formal Surat Sanggup 5enurut pasal 11# 9,H* suatu surat sanggup harus berisikan a.9ata"kata 4Surat Promes atau Surat SanggupA dan klausula 4 kepada orderA yang dimuat di dalam teksnya dan diistilahkan dalam bahasa yang dipakai surat' b.9esanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu' c. Penetapan hari bayar'
Hukum Bisnis Indonesia
118

d.Penetapan tempat pembayaran dilakukan' e.-ama pihak atau pihak lain yang ditunjuk oleh surat tersebut untuk mendapat pembayaran' 2. 8anggal dan tempat surat sanggup itu ditandatangani' g.8anda tangan orang yang mengerluarkan atau yang menerbitkan. c. Pengaturan Pengaturan surat sanggup diunjukan pada pengaturan surat wesel& namun tidak semua ketentuan surat wesel berlaku pada surat sanggup& kedua surat tersebut berbeda. Surat wesel merupakan surat perintah untuk membayarA& sedangkan surat sanggup esanggupan atau janji untuk membayar!. 9etentuan surat wesel yang dapat diberlakukan pada surat sanggup adalah mengenai: a. Bndosemen (Pasal 11+"11.)& b. Hari gugur (Pasal 1!2"1!;)& c. Pembayaran (Pasal 1!1"1#1)& d. Hak regres dalam hal non pembayaran (Pasal 1#2"1#.& 1%1"1%!)& e. Pembayaran pada perantaraan (Pasal 1%#& 1%/"1;2)&
Hukum Bisnis Indonesia
119

2. 8urunan"turunan wesel (Pasa 1;; dan 1;1)& g.Surat =esel yang hilang (Pasal 1;1a)& k h.9adaluarsa (Pasal 1;/)& i. *an lain sebagainya sebagaimana diatur dalam pasal . 5engenai proses penerbitan 9,H* tidak mengatur secara rinci mengenai hal ini& namun dalam praktek penerbitan surat sanggup selalu dilatabelakangi oleh perikatan dasar& ". Surat #esel a. Pengertian Surat wesel dalam bahasa Belanda 4#isselA& #echsel (>erman)& $etre de %hange (Prancis)& !ill of E&chang"'raft (?nggris) *alam 9,H* tidak disebutkan secara tegas apa pengertian wesel& hanya saja dari ketentuan Pasal 1++ 9,H* dapat disimpulkan pengertian 4Surat =esel adalah surat berharga yang memuat kata 4=eselA di dalam surat wesel dan ditandatangani di suatu tempat& dalam mana penerbit ((rekker) memberikan perintah tak bersyarat kepada tersangkut (betrokene) untuk membayar
Hukum Bisnis Indonesia
120

sejumlah uang pada hari bayar ()ervaldag) kepada orang yang ditunjuk oleh penerbit yang disebut penerima (nemer* atau peng" gantinya di suatu tempat tertentu. *ari pengertian diatas& dalam penerbitan wesel terlibat beberapa pihak& yaitu: a.Penerbit (trekker)& b.8ersangkut (Betrokkene)& c. Penerima (nemer)& d.Pemegang (holder)& e.6ndosan (Andossant) Penerbit adalah orang yang bertanggungjawab dan menjamin bahwa wesel yang diterbitkan ada dananya. 0leh karena kewajiban penerbit adalah menyediakan dana pada bank tersangkut. ,ntuk itu terlebih dahulu adanya hubungan hukum antara bank dengan penerbit& biasanya si penerbit menyimpan uang pada bank tersebut dengan membuka rekening giro. Setelah itu baru si calon penerbit berhak menerbitkan surat wesel.

Hukum Bisnis Indonesia

121

Perjanji an
Penerbit Pemegan Perjanjian g Pemega ng berikut

Pencairan Hub.Hukum Simp"pinj


Tersangkut Bank

b. Syarat Formal Surat #esel 5enurut pasal 1++ 9,H* setiap surat wesel memuat syarat"syarat 2ormil sebagai berikut: a. -ama surat wesel yang dimuat dalam teksnya sendiri' b. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu' c. -ama orang yang harus membayar (8ertarik)
Hukum Bisnis Indonesia
122

d. Penetapan hari bayar' e. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan' 2. -ama orang yang kepadanya atau kepada orang lain' g. 8anggal dan tempat surat wesel ditarik (diterbitkan)' h. 8anda tangan orang yang mengeluarkan (yang menerbitkan) 6pabila surat wesel tidak memenuhi ketentuan di atas& maka surat wesel tersebut tidak dapat diperlakukan sebagai surat wesel menurut ,,& kecuali dalam hal:(Pasal 1+1 9,H*) a. 8idak ditetapkan hari bayar& dianggap harus dibayar pada hari diperlihatkan' b. >ika tidak ada penetapan khusus& maka tepat yang ditulis di samping nama tersangkut di anggap sebagai tempat pembayar"an dan tempat dimana tersangkut berdomisili' c. >ika tidak menerangkan tempat diterbitkan& dianggap ditanda"tangani di tempat yang tertulis disamping nama penerbit. c. Bentuk Surat #esel *alam Praktek terdapat banyak ragam bentuk Surat =esel seperti : 1. Bentuk Surat =esel Biasa& 2. Bentuk Surat =esel Bank dalam -egeri& dan !. Bentuk Surat =esel Bank <uar -egeri.

Hukum Bisnis Indonesia

123

Berdasarkan Penetapan Hari Bayar: =esel atas Penglihat"an& =esel Sesudah Penglihatan& =esel Sesudah Penaggalan& dan =esel Penanggalan. *isamping itu Surat =esel ada berbentuk ,mum dan 9husus: Bentuk umum terdiri dari : =esel atas nama&.=esel 6tas Pengganti& =esel 8idak 9epada Pengganti& sedangkan bentuk khusus adalah: 1. =esel 6tas Pengganti Penerbit (Ps.1+2 ayat 1 9,H*) 2. =esel atas Penerbit Sendiri (Ps.1+2 ayat 2 9,H*) !. =esel Perhitungan 0rang 9etiga (Ps.1+2 ayat ! 9,H*) #. =esel ?ncasso (Ps.1+2a ayat 1 9,H*) %. =esel Berdomisili (Ps.1++ ayat %) ;. =esel *omisili *alam Blangko (Ps. 12; ayat 2 9,H* )

d. Akseptasi Surat #esel 6kseptasi berasal dari kata bahasa Perancis 4AccepA artinya menyanggupi dan bahasa Belanda ditulis 4AcceptatieA& dalam bahasa ?nggris 4AcceptanceA yang berarti pernyataan sanggup untuk membayar. >adi akseptasi adalah suatu pernyataan dari seorang tersangkut atau tertarik bahwa ia menyetujui untuk membayar atas surat wesel pada hari pembayaran (vervaldag*. 6kseptasi harus dilakukan dengan cara menuliskannya dalam surat wesel dengan kata4
Hukum Bisnis Indonesia
124

S6-CC,PA atauA &5B-YB8,>,?A atau kata lain yang sama maksudnya dan disertai tanda tangan si tertarik atau tersangkut (betrokkene*.6kseptasi dapat ditawarkan setiap saat oleh pemegangnya dalam tenggang waktu sampai pada hari bayarnya tidak ada kewajiban meminta akseptasi. 8enggang waktu permintaan akseptasi berdasarkan Pasal 12+ 9,H* 4 sebelum hari gugurA dan berdasarkan Pasal 122 ayat 1 9,H* 48enggang waktu 1 tahun dari tanggal penarikan wesel. Si penarik dapat memperpanjang atau memperpendek tenggang waktu satu tahun& sedang endosan dapat memperpendek tenggang waktu. (Pasal 122 ayat 2 9,H*). Setiap akseptasi harus dilakukan dengan tanpa syarat& tetapi si tertarik diberi hak untuk membatasi sampai jumlah tertentu dari uang yang disebutkan di dalam surat wesel. (Ps. 12% ayat 1 9,H*)

e. A$al %alam Surat #esel 6Dal adalah suatu lembaga jaminan dalam hukum wesel& dengan mana pihak ketiga mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran surat wesel pada hari bayar. (Ps. 12.& 1!+& dan 1!1 9,H*). 6Dal harus dituliskan pada surat wesel yang dijamin atau pada kertas sambungan ()erlengstuk"allonge) dengan menyebut"kan kata" kata untuk aDal atau kata"kata lain : 4,ntuk menjaminAdan harus disertai dengan pemberian tanda tangan oleh si pemberi aDal. (Ps. 1!+ ayat 1
Hukum Bisnis Indonesia
125

dan 2 9,H*). 6kibat hukum pemberi aDal terikat sama seperti yang diberi aDal (avalirde)& artinya jika aDalis yang tidak membayar surat wesel itu pada hari bayar& aDalis yang akan membayarnya. 6pabila 6Dalis telah membayar& maka ia memperoleh hak yang menurut hukum wesel bisa dilaksanakan kepada aDalirde itu akseptan& 6Dalis berhak atas dana penerbitan wesel tersebut. &. 'ak (egres %alam Surat #esel Hak Eegres adalah hak yang diberikan oleh ,ndang"undang kepada pemegang surat wesel& baik karena terjadi non akseptasi maupun non pembayaran. Hak Eegres ialah hak untuk menagih kepada debitur wesel yang berwajib dengan regres berhubung karena tersangkut tidak mau mengakseptasi atau membayar pada hari bayar. Para debitur wajib regres adalah semua orang yang berkewajiban menjamin pem"bayaran surat wesel tersebut& yang tanda tangannya terdapat pada surat wesel tersebut (seperti penerbit& endosan& aDalis) ,ntuk melaksanakan hak regres harus dilakukan 4PE08BSA kepada tersangkut terlebih dahulu. 5enurut Ps.1#! ayat 1 9,H*: 8indakan protes harus dibuktikan dengan akta autentik yang disebut 4PE08BS -0-" 69SBP86S? atau -0-"PB5B6Y6E6-A. 6da dua macam protes& yaitu: 1. Protes tentik

Hukum Bisnis Indonesia

126

Yaitu dibuat oleh -otaris atau >uru Sita dan disertai dua orang Saksi. ?si akta protes ini adalah : a).8urunan lengkap kata demi kata dari surat wesel ....dst. b).9eterangan tentang penolakan' c).9eterangan tentang alasan penolakan' d).8egoran atau surat peringkatan bagi si tertarik' e).9eterangan atau pernyataan bahwa oleh karena penolakan tsb& maka -otaris atau >uru sita secara resmi telah melakukan protes. 2. Protes Sederhana Protes ini tidak harus dibuat dalam bentuk akta tersendiri dan tidak bersi2at resmi. Protes sederhana ini dapat dilakukan dengan syarat" syarat: 1. Pemegang surat wesel tidak ingin mengajukan protes otentik' 2. Pihak yang diprotes itu bersedia memberikan bantuannya' !. 8idak ada pernyataan tegas penerbit bahwa protes yang dilakukan itu harus dengan akta otentik. Protes sederhana dapat dibuat atau dilakukan dengan cara menempatkan pernyataan pada surat wesel bahwa akseptasi atau pembayaran itu ditolak& dan ditanggapi serta ditanda tangani oleh pihak yang berwajib. *alam pelaksanaannya& diperkenan regres tanpa protes& sebagai"mana ditentukan dalam Ps. 1#% ayat 1 9,H* : Penerbit atau pemberi aval
Hukum Bisnis Indonesia
127

dengan membubuhkan dan menandatangani di dalam surat wesel suatu klausula +tanpa biaya, atau tanpa protes, atau klausula lain yang sama maksudnya, dapat membebaskan pemegang dari kewajiban membuat protes non akseptasi atau non pembayaran untuk melaksanakan hak regresnya. 6kibat hukumnya adalah pemegang dapat secara langsung melakukan hak regresnya& akan tetapi ia perlu melakukan 4-08? ?96S?A terbih dahulu dalam tenggang waktu yang ditentukan ,ndang"undang. Yang dapat dituntut dengan Hak Eegres& menurut ketentuan pasal 11# ayat 1 9,H* adalah: a. >umlah nominal dari wesel ditambah bunga jika diperjanjikan' b. Bunga sebesar ;F setahun dihitung dari hari pembayaran& bunga dihitung dari uang pokok setelah ditambah bunga yang diperjanjikan' c. Biaya protes& biaya pemberitahuan dan biaya lain.

). Surat *ek a. Pengertian ?stilah cek berasal dari bahasa Prancis 4%he-ueA yang kemudian istilah ini diikuti oleh Belanda dan ?nggris.
Hukum Bisnis Indonesia
128

ketentuan pasal 11/ 9,H* bahwa& 7ek adalah surat yang membuat kata cek yang diterbitkan pada tanggal dan tempat tertentu& dengan mana perintah tanpa syarat kepada bankir untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang atau pembawa di tempat tertentu. *ari de2inisi tersebut terdapat beberapa pihak yang yang terlibat dalam penerbitan surat cek& yaitu: Penerbit ((rekker, drawer) yaitu orang menerbitkan surat cek& 8ersangkut (!etrokkene, 'rawee) yaitu bankir yang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu& Pemegang (.emer, holder) yaitu orang yang diberi hak untuk memperoleh pembayaran& yang namanya tercantum dalam surat& Pembawa ((oonder, bearer)& cek orang yang ditunjuk untuk menerima pembayaran tanpa menyebutkan namanya dalam surat cek dan Pengganti (order) yaitu orang yang menggantikan kedudukan pemegang surat cek dengan jalan endosmen. b. Tanggungjawab dan Kewajiban Penerbit 5enurut ketentuan Pasal 1/. bahwa Penerbit menjamin akan pembayaran dan setiap kalausula& dimana ia meniadakan kewajiban ini dianggap tidak ada& dengan kata lain bahwa si Penerbit ada dana pada si tersangkut& oleh karena itu sebelum si penerbit menerbit surat ia harus menyimpan dana yang cukup pada tersangkut.

Hukum Bisnis Indonesia

129

<ebih pasal 1.+a menekankan bahwa : Penerbit& atau orang untuk tanggungan siapa diterbitkan cek diwajibkan mengusahakan supaya dana yang diperlukan untuk pembayaran pada hari penawaran ada pada si tersangkut& bahkan bilaman cek ditentukan dapat dibayar pada orang ketiga& dengan tidak mengurangi kewajiban di penerbit sesuai dengan Pasal 1/. 9,H*. 9alau pada saat akan diuang surat cek tersebut tidak ada dana& maka surat cek titu dapat dikata surat cek kosong& pembayaran dengan menggunakan cek pada dasarnya adalah pembayaran tunai. c. Syarat-syarat &ormal surat cek 5enurut Pasal 11/ 9,H* setiap surat cek harus memuat syarat"syarat 2ormil sebagai berikut: 1).-ama surat cek yang dimuat dalam teksnya sendiri' 2).Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu' !).-ama orang yang harus membayar (8ertarik) #).Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan' %).8anggal dan tempat surat cek diterbitkan' ;).8anda tangan orang yang menerbitkan 6pabila surat cek tersebut tidak memenuhi ketentuan di atas& maka surat wesel tersebut tidak dapat diperlakukan sebagai surat wesel menurut ,,& kecuali dalam hal: a. Surat cek yang tidak menetapkan tempat bayar secara khusus& maka tempat tertulis di
Hukum Bisnis Indonesia
130

samping nama tersangkut (bankir) dianggap sebagai tempat pembayaran. >ika di samping nama tersangkut itu terdapat lebih dari satu tempat yang disebutkan surat cek itu harus dibayar di tempat yang tersebut pertama. b. *alam hal tidak ada penunjuk tersebut& surat cek harus dibayar di tempat kantor pusat tersangkut (bankir) c. 8iap"tiap surat cek yang menerangkan tempat diterbitkan& dianggap ditandatangani di tempat yang tertulis di samping sama penerbit. d. Bentuk-bentuk surat cek Seperti halnya pada surat wesel& surat cek juga ada bentuk"bentuk khusus. Bentuk"bentu tersebut adalah: (6bulkadir 5& 1..!:1#!) 1. Surat cek atas pengganti penerbit Bentuk surat cek ini diatur dalam pasal 1/! ayat 1 9,H*& yang menyatakan bahwa surat cek dapat diterbiytkan atas pengganti penerbit /aan de order van de trekker). 9ekhususan bentuk ini adalah nama penegang pertama (penerima) tidak disebutkan sehingga penerbit sama dengan pemegang pertama. Surat cek bentuk ini berklausula atas pengganti& jika diperalihkan dengan endosmen& 2. Surat cek atas penerbit sendiri

Hukum Bisnis Indonesia

131

bahwa surat cek dapat ditarik kepada penarik sendiri (op de trekker zelf). 9ekhususan bentuk ini ialah penerbit sama dengan tersangkut. !. Surat cek untuk perhitungan orang ketiga 5enurut pasa' 1/2 ayat 2 9,H* bahwa surat cek dapat diterbit"kan atas perhitungan orang ketiga& tetapi jika dari surat cek itu atau dari surat adDisnya tidak ternyata untuk perhitungan siapa surat itu diterbitkan& maka penerbit dianggap telah menerbitkan surat cek atas perhitungan dirinya sendiri. #. Surat cek incasso >ika di dalam surat cek tersebut penarik telah memuat kata"kata harga untuk incasso atau dalam pemberian kuasa atau kata lain"nya yang berarti memberi perintah untuk menangih semata"mata penerima boleh melaksanakan segala hak yang timbul dari surat cek tersebut& tetapi bisa mengendosmen"kannya kepada orang lain& kecuali dengan cara memberi kuasa. %. Surat cek berdomisili Bentuk surat cek ini diatur dalam pasal 1/% 9,H*& yang me"nyebutkan bahwa tiap"tiap cek bisa dinyatakan dapat dibayarkan ditempat tinggal orang ketiga& baik di tempat tertarik berdomisili maupun di tempat lain.

Hukum Bisnis Indonesia

132

e. +ndosmen pada surat cek Bndosmen adalah lembaga pemindahan hak milik atas tagihan pada surat berharga yang berklausula atas pengganti (aan order). Surat cek dapat diterbitkan atas pengganti& pemindahannya kepada pemegang berikutnya harus dilakukan dengan endosmen. Bndosmen pada surat cek atas pengganti pada dasarnya adalah sama dengan endosmen pada surat wesel& yang membedakannya adalah karena si2at surat cek sebagai alat pembayaran tunai& sehingga ada ketentuan endosmen pada surat wesel yang berlainan dengan surat cek. 5enurut pasal 1.1 9,H*& setiap surat yang dinyatakan harus dibayar kepada orang yang disebutkan namanya dengan atau tanpa klausula kepada pengganti dapat dipindahkan kepada orang lain dengan jalan endosmen. &. Pena,aran dan pembayaran surat cek Surat cek adalah alat pembayaran tunai. 5enurut pasal 2+% 9,H*& setiap cek yang diperlihatkan untuk pembayarannya sebelum hari yang disebut sebagai hasil tanggal diterbitkan& surat cek itu harus dibayar pada hari dipelihatkan. *alam praktek surat cek semacam ini disebut surat cek 4Bertanggal mundur /post0dated che-ue). 5enurut pasal 2+; 9,H* surat cek yang diterbitkan harus dibayar di ?ndonesia& harus diperlihatkan untuk pembayaran dalam
Hukum Bisnis Indonesia
133

tenggang waktu 1+ hari (mulai hari tanggal penerbitan). 6kan tetapi ada juga cek beredar lebih dari 1+ hari (cek mundur)& hal ini disebabkan : 1. 9epentingan penyediaan dana& dimana kemungkinan pada 1+ hari dana belum cukup' 2. ,ntuk menyakinkan penerimaan' !. 8elah disepakati oleh para pihak. g. *ek kosong 7ek kosong adalah cek yang diajukan kepada bank& namun dana nasabah yang menerbitkan tidak cukup atau tidak ada untuk membayar surat cek tersebut. Saat ini mengenai cek kosong diatur bersamaan dengan Bilyet Ciro kosong yaitu S9 Eireksi Bank ?ndonesia -o.2/@122@9BP@*?E@1..; tentang 7ek@Bilyet Ciro 9osong dan SBB? -o.2/@1!1@,PC tanggal % >anuari 1..;. 5enurut ketentuan Pasal 1 hurp (i) S9 B? -o.2/@122@1..;& 7ek kosong adalah 7ek yang ditolak dalam tenggang waktu adanya kewjiban penyediaan dana oleh penarik karena dananya tidak cukup. Sebenar ,, tentang 7ek 9osong telah diterbitkan pada tahun 1.;#& yaitu ,, -o.11 tahun 1.;#& namun& ,, tersebut dicabut kembali& karena sanksi yang dikenakan kepada pelaku cek kosong terlalu berat& sehingga pelaku bisnis
Hukum Bisnis Indonesia
134

takut menggunakan alat bayar cek& sehingga ,, 7ek kosong tersebut dianggap menghambat perkembangan bisnis. 9alau kita cermati& ada beberapa masalah yang menyebabkan sehingga terbitnya surat cek kosong& yaitu (6 5uhammad& 1..!:1%1) 1. 9elemahan Pasal 1/+ 9,H* yang berhubungan dengan penerbitan surat cek dan penyediaan dana pada bankir. 2. 6danya rahasia bank sperti yang diatur dalam Pasal #+ ,, -o1 tahun 1..2 jo ,, -o.1+ tahun 1../. !. 6da unsur spekulasi dari pemilik rekening giro& yaitu penerbit surat cek. #. 6dministrasi bank yang kurang waspada& karena tidak menjalankan prinsip kehati"hatian ,ntuk mengatasi permasalahan cek kosng ini ada beberapa usaha yang dapat dilakukan& yaitu: 1. Bersi2at Preventif Yaitu berupa penyempurnaan pasal"pasal dalam 9,H* dan peningkatan e2ekti2itas administrasi bank serta pengawasan yang rapih' 2. Bersi2at 1efresif Yaitu penyelesaian cek kosong secara damai menurut peraturan yang berlaku dan kesepakatan pihak"pihak dan penyelesaian lewat pengadilan secara perdata. g. -ra$eller *he.ue
Hukum Bisnis Indonesia
135

8raDeller chaGue adalah salah satu peralatan bank untuk melayani nasabah dalam perjalanan& guna membiayai perjalanan& ongkos penginapan& perbelanjaan dan sebagainya. 7ek perjalanan ini sebagai penganti uang tunai yang lebih aman dibandingkan dengan uang tunai. 7ek perjalanan dapat diterbitkan atas unjuk& dapat pula atas pengganti& dan dapat pula tidak atas pengganti. >ika diterbitkan atas tunjuk& setiap orang dapat menguangkan dengan menunjukan dan penyerahkan surat cek tersebut.

/. Surat Promes untuk Pemba,a. 0Promesse aan -oonder1 ?stilah promes berasal dari bahasa Perancis 4PromesseA& artinya sanggup atau janji membayar sejumlah uang. Si2at dari surat promes atas tunjuk adalah atas tunjuk /aan toonder) artinya siapa saja yang memegang surat itu dan setiap saat memperlihat"kannya kepada yang bertandatangan& ia akan memperoleh pembayaran. >adi promes atas tunjuk adalah suatu surat yang ditanggali dimana penandatangannya sendiri berjanji akan membayar sejumlah uang yang ditentukan didalamnya kepada tertunjuk& pada waktu diperlihatkan pada suatu waktu tertentu. >adi isi surat promes atas tunjuk berupa ketentuan sebagai berikut:
Hukum Bisnis Indonesia
136

1. Surat yang mengandung tanda tangan dari orang yang menerbitkannya. 2. Suatu janji untuk membayar sejumlah uang. !. Penanggalan (Pasal 22.e 9,H*) Prome atas tunjuk dapat diterbitkan atas penglihatan /op zicht, at sight, on demand) dan dapat pula atas sesudah penglihatan (after sight, nazicht). Promes atas tunjuk yang diterbitkan atas penglihatan tidak memuat sutau tanggal pembayaran tertentu dan mirip dengan uang kertas bank (bank bilyet) artinya berlaku sebagai alat pembayaran seperti uang kertas bank. Promes atas tunjuk yang diterbitkan sesudah penglihatan memuat suatu tanggal pembayaran tertentu. Hal ini mirip dengan bilyet giro& karena tanggal pembayaran tertentu itu merupakan tanggal e2ekti2 untuk penawarannya dan juga sama dengan surat sanggup.

2. Bilyet 3iro a. Pengertian Bilyet giro adalah jenis surat berharga yang tidak mendapat pengaturan dalam 9,H*& karena
Hukum Bisnis Indonesia
137

Bilyet Ciro adalah surat berharga yang tumbuh dalam praktek karena kebutuhan dalam lalu lintas pem"bayaran secara giral. Bilyet giro diatur dalam SBB? -o.#@;1+@ ,PPB@PBB& tanggal 2# >anuari 1.12 jo S9 *irektur B? -o.2/@!2@9BP@*?E& tanggal # >uli 1..% Bilyet giro berasal dari kata 4!ilyetA yaitu bahasa Belanda yang artinya 4suratA dan kata giro berarti simpanan pada bank yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan pemindahbukuan. >adi yang dimaksud dengan bilyet giro adalah surat pemindahan sejumlah dana& pemindahan mana ber2ungsi sebagai pembayaran. *alam Pasal 1 hurup d S9 B? -o.2/@!2@9BP@*?E@1..% dengan tegas& Bilyet Ciro diartikan adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya. b. Syarat-syarat Formil Bilyet 3iro. Sama halnya dengan surat berharga lain& surat berharga Bilyet giro harus memenuhi persyaratan 2ormil. 5enurut Pasal 2 S9B? -o.2/@!2@9BP@*?E@1..% ada beberapa syarat 2ormil yang harus dipenuhi dalam penerbitan surat bilyet giro& yaitu: 1. -ama bilyet giro dan nomor bilyet giro yang bersangkutan' 2. -ama tertarik'
Hukum Bisnis Indonesia
138

!. Perintah yang jelas tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rekening penarik' #. -ama dan nomor rekening pemegang' %. -ama bank penerima' ;. >umlah dana yang dipindahbukuan baik dalam angka maupun dalam huru2 selengkap" lengkapnya' 1. 8empat dan tanggal penarikan' /. 8anda tangan& nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap@ stempel sesuai dengan persyaratan pembukuan rekening' .. *alam bilyet giro dapat dicamtumkan tanggal e2ekti2 dengan ketentuan harus dalam tenggang waktu penawaran. Syarat"syarat 2ormal di atas merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi& apabila Bilyet Ciro tersebut yang tidak memenuhi syarat 2ormal tersebut& maka tidak berlaku sebagai bilyet giro. *an apabila syarat no.. tidak dipenuhi& maka tanggal penarikan Bilyet Ciro berlaku sebagai tanggal e2ekti2. c. Kewajiban dan Tanggungjawab Penerbit 9ewajiban pokok penerbit Bilyet Ciro adalah menyediakan dana pada bank tersangkut. *ana yang tersedia harus cukup dalam rekeningnya pada tertarik sejak tanggal e2ekti2 sampai dengan tanggal mulainya daluwarsa (Pasal %). 0leh karena itu& dalam penerbitan Bilyet giro terlebih dahulu adanya hubungan hukum antara Penerbit@Penarik dengan Pihak Bank. Hubungan
Hukum Bisnis Indonesia
139

hukum ini berbentuk perjanjian penyimpanan dana penerbit pada bank dengan membuka rekening giro& sedangkan antara penerbit dengan pemegang didahulu terjadinya perikatan dasar& misalnya perjanjian jual beli atau sewa"menyewa& dan lain"lain. ,ntuk itu dalam perbitan Bilyet Ciro Penerbit harus bertanggungjawab terhadap pemegang bahwa Bilyet Ciro yang ia terbitkan dapat dipindahbukukan pada tanggal e2ekti2. Selain itu Penerbit juga wajib membuat catatan" catatan mengenai keadaan keuangan dalam rekeningnya sehingga dapat diketahui kemampuan untuk memenuhi kewajiban sehubungan dengan penarik bilyet giro. d. -enggang ,aktu pena,aran Bilyet 3iro 8enggang waktu penawaran bilyet giro adalah 1+ hari yaitu terhitung sejak tanggal penerbitan (Pasal ; ayat 1. 8enggang waktu tersebut adalah antara tanggal penerbitan dan tanggal e2ekti2& penerbit diberikan kesempatan untuk mengusaha"kan dana guna membayar dengan pemindahbukuan& makin lambat tanggal e2ekti2 ditentukan makin lambat tanggal e2ekti2 ditentukan& maka makin banyak waktu bagi penerbit untuk mengusahakan dana. Bilyet giro yang ditawarkan kepada bank sebelum tanggal e2ekti2 atau sebelum tanggal penarikan harus ditolak oleh bank& tanpa memperhatikan tersedia atau tidaknya dana dalam rekening penarik. Sedangkan Bilyet Ciro yang diterima oleh bank
Hukum Bisnis Indonesia
140

setelah tanggal berakhirnya tenggang waktu penawaran dapat dilaksanakan perintahnya sepanjang dananya tersedia dan tidak dibatalkan oleh penarik. (Pasal ; ayat 2 dan !) e. Penolakan dan Pembatalan Bilyet Giro Surat Bilyet Ciro dapat saja dilakukan penolakan oleh pihak bank. 5enurut SBB? -o.2/@!2@,PC tanggal # >uli 1..%: 1. Bank penerima wajib menolak Bilyet Ciro dalam hal: a. 8idak berlaku sebagai Bilyet Ciro bila tidak memenuhi syarat 2ormal (sebagaimana dimaksud dalam pasal ! ayat 1)' b. *itawarkan kepada bank sebelum tanggal penarikan atau sebelum tanggal e2ekti2 (Pasal ; ayat 2)' c. 8anggal e2ekti2 dicamtumkan tidak dalam tenggang waktu penawaran (Pasal 2 ayat 2)' d. 8erdapat perubahan tetapi tidak tidak ditandatangani oleh penarik di tempat kosong yang terdekat dengan perubahan (Pasal .)' e. 8elah daluwarsa. 2. Saldo rekening penarik tidak cukup g. *itawarkan kepada tertarik setelah penawaran dan telah diterima surat pembatalan Bilyet Ciro oleh bank yang bersangkutan dari penarik (Pasal 1 ayat 2). Bilyet Ciro yang ditolak bank penerima dikembalikan kepada pemegang dengan Surat eterangan Penolakan dalam rangka ! masing"
Hukum Bisnis Indonesia
141

masing untuk pemegang& penarik dan arsip bank yang bersangkutan. 9apan suatu Bilyet Ciro dapat dibatalkan. 5enurut Pasal 1 ayat 1& bahwa Penarik tidak boleh membatalkan Bilyet Ciro selama dalam tenggang waktu penawaran 1+ hari (sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal ; ayat 1). Pembatalan hanya dapat dilakukan setelah tanggal berakhirnya tenggang waktu penawaran dengan surat pembatalan& yang ditujukan kepada tertarik dengan menyebutkan: 1. -omor Bilyet Ciro' 2. 8anggal penarikan' !. >umlah dana yang dipindahhbukukan.

&. Bilyet 3iro osong Sama halnya dengan cek kosong& Bilyet Ciro 9osong sering terjadi dalam lalu lintas pembayaran. Bilyet Ciro 9osong adalah bilyet giro yang diajukan kepada bank& namun dananya pada bank tidak mencukupi untuk membayar atau memenuhi amanat pada bilyet giro yang bersangkutan atau Bilyet Ciro yang ditolak dalam tenggang waktu adanya kewajiban penyediaan dana oleh penarik karena dananya tidak cukup (Pasal hurup i S9B? -o.2/@122@9BP@*?E@1..;). 5enurut SBB? -o.2/@1!1@,PC@1.;;& penatausahaan Bilyet Ciro 9osong adalah:

Hukum Bisnis Indonesia

142

1. Penolakan pembayaran terhadap tiap"tiap Bilyet Ciro kosong oleh bank& baik karena dananya tidak cukup maupun karan alasan lain& harus disertai dengan Surat 9eterangan penolakan (S9P). 2. S9P harus memuat nama& alamat& -omor rekening dan -P=P nasabah penarik Bilyet Ciro yang bersangkutan. 6pabila nasabah termaksud suatu a& 7H& P8& 9operasi& Yayasan& Perkumpulan& maka disamping nama perusahaan yang bersangkutan dicantumkan pula nama penarik. #. Bank harus memberikan: (Pasal ; ayat 1) a. Surat Peringatan ? (SP"?)& untuk penolakan Bilyet Ciro 9osong Pertama' b. Surat Peringatan ?? (SP"??) untuk penolakan Bilyet Ciro 9osong 9edua' c. Surat Pemberitahuan Penutupan Eekening (SPPE) untuk nasabah : (Pasal 1) 5enarik Bilyet Ciro 9osong ! lembar atau lebih dalam jangka waktu ; bulan' 5enarik Bilyet Ciro 9osong 1 lembar dengan nominal 1.+++.+++.+++&++ (satu miliyar rupiah) -amanya tercantum dalam da2tar hitam yang masih berlaku. d. Setiap bank yang mengirim SP"?& SP"??& SP"??? atau SPPE kepada nasabah& satu tembusan disampaikan kepada Bank ?ndonesia Bagian <alu <intas Pembayaran Ciral bangi bank"bank di >akarta& atau 9antor Bank ?ndonesia setempat bagi bank"bank di luar jakarta.
Hukum Bisnis Indonesia
143

e. Permohonan pembatalan atas penolakan Bilyet Ciro dengan alasan kosong diajukan oleh bank secara tertulis kepada Bank ?ndonesia setempat dengan melampirkan bukti"bukti tertulis yang mendukung adanya kesalahan adminsitrasi bank. 2. Permohonan tersebut di atas harus diajukan paling lambat 1 bulan sejak tanggal penolaka& pelampauan tertahap batas waktu tersebut diselesaikan secara kasus per kasus. Bagi penerbit yang menerbitkan Bilyet Ciro kosong akan mendapat sanksi adminsitrasi berupa pencantuman nama nasabah ke dalam *a2tar Hitam Penarikan Bilyet Ciro 9osong& serta nasabah tersebut wajib mengembalikan sisa blanko Bilyet Ciro yang belum digunakan. -ama nasabah yang tercantum dalam da2tar hitam penarik bilyet giro kosong akan hapus dengan sendirinya setelah masa berlakuknya da2tar hitam tersebut berakhir& dan kemudian dapat diterima kembali sebagai nasabah bank. 6kan tetapi apabila si penerbit Bilyet Ciro kosong ada indikasi dan patut diduga setelah proses penyelidikan ternyata ada unsur penipuan dapat dijatuhkan sanksi pidana sebagaimana yang diatur dalam 9itab ,ndang",ndang Hukum Pidana. 4. Serti&ikat %eposito a. Pengertian
Hukum Bisnis Indonesia
144

Serti2ikat *eposito diatur dalam S9 *ireksi B? -o.21@#/@ 9BP@*?E& dan SBB? -o.21@21@,PC& tanggal 21 0ktober 1.//. 5enurut ketentuan Pasal 1 hurup c& S9 *ireksi B? -o.21@#/@ 9BP@*?E & Serti2ikat *eposito adalah Surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang merupakan surat pengakuan hutang dari bank dan <9BB yang dapat diperjual belikan dalam pasar uang. Serti2ikat *eposito tidak sama dengan 'eposito berjangka& *eposito berjangka bukan merupakan surat berharga& tetapi surat yang mempunyai harga yang tidak dapat diperjuabelikan atau tidak dapat digunakan sebagai alat bayar. Serti2ikat *eposito hanya dapat diterbitkan dalam rupiah dengan nilai nimonal sekurang"kurangnya Ep.1.+++.+++&" (satu juta rupiah)& dengan jangka waktu sekurang"kurangnya !+ hari dan selama"lamanya 2# bulan. Semenjak dikeluarkannya Surat 9eputusan tersebut di atas penerbitan Serti2ikat *eposito tidak perlu minta persetujuan bank ?ndonesia& seperti diatur dalam ketentuan lama& yaitu: S9 B? -o.11@##@9BP@*?E dan SBB? -o.11@2@,P,5& tanggal 22 0ktober 1./#. *engan demikian setiap bank dan 9<BB yang telah memenuhi syarat dapat dengan mudah menerbitkan serti2ikat deposito sesuai dengan persyaratan yang ditentukan Bank ?ndonesia. b. Persyaratan Penerbitan Serti&ikat %eposito
Hukum Bisnis Indonesia
145

Berdasarkan SBB? -o.21@21@,PC& tanggal 21 0ktober 1.//& persyaratan yang harus dipenuhi dalam penerbitan Sertipikat *eposito adalah: 1. Pada halaman depan sekurang"kurangnya dicantumkan: a. 9ata"kata 4SBE8? ?968 *BP0S?80A dan 4*6P68 *?PBE*6C6-C96-A dalam ukuran besar sehingga mudah terlihat. b. -omor seri dan nomor urut. c. -ama dan tempat kedudukan penerbit. d. -ilai nominal dalam rupiah. e. 8anggal dan tempat penerbitan rupiah. 2. 8ingkat bunga atau diskonto. g. Pernyataan bahwa penerbit mengikat diri untuk membayar sejumlah uang tertentu dalam rupiah pada tanggal dan tempat tertentu. h. 8anda tangan direksi atau pejabat yang berwenang dari penerbit. i. 8anda tangan pejabat dari kantor cabang di tempat serti2ikat deposito diterbitkan. 2. Pada halaman belakang dicantumkan klausula yang sekurang"kurangnya menyatakan bahwa: a. Penerbit menjamin serti2ikat deposito dengan seluruh harta dan piutangnya. b. Serti2ikat deposito dapat diperjualbelikan dan dapat dipindah"tangankan dengan cara penyerahan. c. Pelunasan dilakukan pada tanggal jatuh waktu atau sesudahnya dengan
Hukum Bisnis Indonesia
146

menyerahkan kembali warkat serti2ikat deposito yang bersangkutan oleh pembayar. Selain persyaratan di atas bahan baku yaitu kertas yang dipergunakan sebagai bahan blanko serti2ikat deposito sekurang"kurangnya sama dengan mutu kertas untuk mencetak blanko cek yaitu sesuai dengan yang ditentukan untuk +the $ondon %learing bank2s Paper Specification -o.1 (.; gsm). 9emudian dalam men"cetak blanko serti2ikat deposito dimaksudkan hendaknya di" perhatikan unsur"unsur pengamanannya& sehingga perlu dicipta"kan ciri"ciri pengaman& misalnya bentuk tulisan& gambar dasar& tanda air dan garis guiloche.

5. Serti&ikat Bank 6ndonesia 0SB61 SB? telah dikenal di ?ndonesia sejak tahun 1.1+& tetapi kemudian dihapus kembali pada tahun 1.11. Sejalan dengan per"ubahan di dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter maka diperkenalkan kembali SB? tahun 1./# dan Surat berharga Pasar ,ang 1./%. Saat ini ketentuan SB? di atur dalam: 1. 9eputusan Presiden E? -o.% tahun 1./# tentang penerbitan SB?.

Hukum Bisnis Indonesia

147

2. S9B? -o.21@%2@9BP@*?E dan SBB? -o.21@!+@,PC masing"masing tanggal 21 0ktober 1.// perihal Penerbitan dan Per" dagangan Serti2ikat Bank ?ndonesia. !. SBB? -o.22@1%@,PC tanggal 1; September 1./. perihal <elang SB? dan Surat Berharga Pasar ,ang. SB? ber2ungsi sebagai piranti 0perasi Pasar terbuka (0P8) dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan moneter oleh B? sebagai Bank Sentral& dan piranti pasar uang yaitu piranti dalam rangka pengelolaan likuiditas jangka pendek baik oleh bank maupun oleh masyarakat lainnya. Penerbitan SB? dilakukan secara lelang yang terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. <elang tetap mingguan yang dilakukan setiap hari rabu atau hari kerja berikutnya. >angka waktu SB? yang ditawarkan melalui lelang tetap mingguan berkisar dari 1 bulan sampai dengan 12 bulan yang dinyatakan dalam hari dengan penyelesaian pada hari kerja berikut atau 2 hari kerja berikutnya. 2. <elang harian yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pengendalian moneter dan dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. >angka waktu SB? ini berkisar 1 hari sampai 12 bulan dengan penyelesaian pada hari kerja yang sama. Bukti pemilikan SB? bagi pembeli dapat berupa: nota debet SB? 1 hari& warkat SB? yang diterbitkan secara 2isik& Bilyet *epot simpanan
Hukum Bisnis Indonesia
148

(B*S) apabila warkat SB? disimpan di 9hasanah Bagian P,5& Bank ?ndonesia. *emi untuk keamanan. pada umumnya para pemilik@pembeli SB? dianjurkan untuk mengguna"kan B*S. *ominasi SB? terdiri dari pecahan Ep.2% juta& Ep.%+ juta& Ep.1++ juta& Ep.2++ juta& Ep.%++ juta& Ep.1 miliyar& Ep.% miliyar dan Ep.1+ miliyar.

7. Surat Berharga

omersial

a. Pengertian Surat berharga komersial atau dikenal dengan istilah %ommercial Paper disingkat +%P, merupakan salah satu bentuk surat berharga yang relati2 baru berkembang di ?ndonesia. Surat berharga komersial ini hampir sama dengan Surat Sanggup& oleh karena itu pengaturannya berlandaskan 9itab ,ndang"undang Hukum *agang (9,H*)& khusus mengenai ketentuan Surat Sanggup& ketentuan hak pemegang& ketentuan 6ndosmen& dan cara penulisan nominal. Hal ini secara tegas disebutkan dalam S9 *ireksi B? -o.2/@%2@9BP@*?E dan SBB? -o.2/@#.@,PC& tanggal 11 6gustus 1..% tentang Persyaratan Penerbitan dan Perdagangan Surat Berharga 9omersial (%ommercial Paper"%P) melalui Bank ,mum di ?ndonesia. 5enurut 4Pasal 1 S9B? tersebut& Surat Berharga 9omersial adalah::Surat Sanggup tanpa jaminan spesifik
Hukum Bisnis Indonesia
149

yang diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dan diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek, berjangka waktu pendek dan diperdagangakan dengan sistem diskontoA. *ari ketentuan diatas& Surat berharga komersial adalah se"jenis surat sanggup yang diatur dalam 9,H* yang diterbitkan oleh Perusahaan bukan bank. Bank dan perusahaan e2ek hanya sebagai sarana jual beli Surat Berharga 9omersial& namun demikian tidak semua perusahaan bukan bank dapat menerbitkan Surat Berharga 9omersial kecuali telah memenuhi persyaratan yang ditentukan B?& umpanya kelayakan perusahaan calon penerbit. b. Pihak-pihak yang -erlibat %alam Penerbitan Surat Berharga omersial dan peranannya *alam penerbitan Surat Berharga 9omersial ada beberapa pihak terlibat& yang sebagian besar adalah pihak bank& masing"masing bank tersebut memilik peran dan kewajiban yang berbeda& yaitu: 3. Pengatur Penerbitan /Aranger* 6dalah Bank atau Perusahaan B2ek yang berdasarkan perjanjian ertulis dengan calon penerbit Surat Berharga 9omersial mengatur rencana penerbitan Surat Berharga 9omersial Bank sebagai Pengatur Penerbitan mempunyai kewajiban yaitu: 1).5enyiapkan dan menyebarluaskan memorandum informasi yang objekti2 tentang calon penerbit:
Hukum Bisnis Indonesia
150

- <aporan keuangan Perusahaan Penerbit - 6nggaran *asar Perusahaan Penerbit - 8anggung jawab hukum dari semua pihak yang terlibat dalam transaksi Surat Berharga 9omersial - Peringkat Surat Berharga 9omersial 2).Penyebaran in2ormasi media cetak !).<aporan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan *ana ,rusan Pasar ,ang dan Ciralisasi Bank ?ndonesia : - " ormulir laporan kegiatan dalam rangka penerbitan SB9. - Setiap program penerbitan Surat Berharga 9omersial. - Selambat"lambatnya akhir bulan penerbitan. #).9egiatan lain dalam rangka pengaturan penerbitan: a.memberikan data keuangan calon penerbit yang ada baik di bank ybs.& termasuk kolektibilitas pinjaman& kepada lembaga peringkat e2ek yang akan melakukan peringkatan sepanjang ada surat kuasa dari calon penerbit b.5eminta in2ormasi antar bank dalam rangka penerbitan Surat Berharga 9omersial. ". Agen Penerbit 06ssuing Agent1 6dalah bank atau Perusahaan B2ek yang berdasarkan perjanjian tertulis dengan calon penerbit 7P melakukan pengabsahan 7P. Sebelum 6gen Penerbit melakukan
Hukum Bisnis Indonesia
151

pengesahan& maka 6gen Penerbit berkewajiban melakukan penelitian atas kebenaran prosedur pe"nerbitan 7P& baik dari segi administrasi maupun yuridis& misalnya : kebenaran dan keaslian tanda tangan penerbit 7P& keaslian kertas 7P& memperhatikan pemenuan ,, dan ketentuan yang berlaku dll. ). Agen Pembayar 0Paying Agent1 6dalah Bank yang berdasarkan perjanjian tertulis dengan calon penerbit melakukan pembayaran sejak 7P tersebut jatuh waktu. Se" menjak 7P tersebut sah terbit& 6gen Pembayar mempunyai kewajib"an melakukan pembayaran setiap 7P yang diujukan oleh pemegang. /. Pedagang +&ek 0%ealer1 6dalah Bank atau Perusahaan B2ek yang ditunjuk oleh calon penerbit untuk mengusahakan penjualan dan atau pembelian 7P baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabahnya. 2. Pemodal 06n$estor1 6dalah Perorangan atau badan Hukum *omestik maupun asing yang membeli 7P. 4. Perigkat 0(ating1 6dalah 9ode yang dibakukan untuk menunjukan kualitas dari suatu 7P yang penetapanya dilakukan oleh lembaga peme"ringkat e2ek di

Hukum Bisnis Indonesia

152

dalam negeri yang mendapatkan i3in dari Bapepam. 9ualitas inDesment (investment grade) adalah peringkat yang diberikan oleh lembaga peringkat e2ek saai adalah P8.Pemeringkat B2ek ?ndonesia (PB ?-*0)& 7P yang didukung oleh tingkat kesanggupan membayar kembali minimal secara memadai. 8ingkat kesanggupan tersebut dimulai dari urutan yaitu: 1. 5B56*6? : (P6#) 2. 5B5,6Sk6: (P6!) !. 9,68 : (P62) #. P6<?-C 8?-CC? : (P61) *alam penerbitan Surat Berharga 9omersial banyak pihak terkait& setiap pihak memilik peranan dan tanggungjawab masing"masing& sehingga boleh dikatakan penerbitan Surat Berharga 9omersial lebih rumit atau lebih komplek bila dibandingkan dengan penerbitan surat berharga lain. 5ekanisme mulai rencana penerbit hingga penjualan terdapat syarat"syarat yang sangat ketat sekali& untuk lebi jelaskan perhatikan bagan mekanisme penerbitan Surat Berharga 9omersial.

Hukum Bisnis Indonesia

153

c. Syarat Formal *P
Hukum Bisnis Indonesia
154

6da beberapa syarat yang harus dipenuhi Surat Berharga 9omersial& yaitu: !. P"#" $"%"&"' &UK" T()*"'TU& + 1. 9lausula sanggup dan kata :surat sanggup: 2. >anji tanpa syarat untuk membayar !. Penetapan hari bayar #. Penetapan tempat pembayaran %. Pihak penerima@pembayar atau pengganti ;. 8empat dan tanggal penerbitan 1. 8anda tangan penerbit /. 9ata"kata :Surat Berharga 9omersial: .. 9lausula :dapat diperdagangkan: 1+. Pengatur penerbit :8anpa protes dan tanpa biaya:. 11. -ama bank@perusahaan e2ek sebagai agen penerbit. 12. -ama dan alamat bank sebagai agen@pembayar. 1!. -omor seri 7P. 1#. 9eterangan mengenai cara penguangan 7P

,!. P"#" $"%"&"' B(%"K"'G+


Hukum Bisnis Indonesia
155

1. Bndosmen blanko dengan klausula tanpa hak regres 2. 7ara perhitungan nilai tunai. -!. .yarat lain+ 1. >angka waktu paling lama 21+ hari 2. Penerbit perusahaan bukan bank !. 8elah memperoleh peringkat Syarat"syarat yang ditetapkan tersebut dapat terlihat pada ujud Surat Berharga 9omersial& apabila ada syarat yang tidak terpenuhi& maka dapat saja surat berharga komersial tersebut catat bentuk. 0leh karena itu setiap penerbitan Surat Berharga 9omersial sangat ketat sekali& karena kalau tidak resikonya tinggi. ,ntuk memperjelas lihat contoh surat berharga komersial pada lampiran. d. Persyaratan dan e,ajibanBank Berdasarkan Pasal S9 B? -o.2/@#.@,PC& tanggal 11 6gustus 1..%. Bahwa persyaratan dan kewajiban bank adalah: 1. Bank yang bertindak sebagai pengatur penerbit& agen penerbit& agen pembayar& pemegang e2ek atau pemodal dalam kegiatan perdagangan 7P adalah bank yang dalam 12 bulan terakhir tingkat kesehatannya dan pemodalannya tergolong sehat. 2. Bank hanya diperbolehkan bertindak sebagi pengatur penerbit"an& agen penerbit& agen pembayar& pedagang e2ek atau pe"modal terhadap 7P yang termasuk dalam kualitas
Hukum Bisnis Indonesia
156

inDestasi sebagaimana ditetapkan oleh lembaga pemeringkat e2ek. !. 9egiatan usaha bank sebagai pengatur penerbitkan. 6gen penerbit& agen pembayar atau pemegang e2ek tidak memerlu"kan ijin dari Bank ?ndonesia. Selain itu Bank yang bertindak sebagai pengatur penerbit wajib menyiapkan dan menyebarluaskan memorandum in2ormasi yang obyekti2 mengenai calon penerbit& sekurang" kurangnya me"muat: (Pasal 1) a. <aporan keuangan tahunan buku terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik yang telah terda2tar di Bapepam dengan kuali2ikasi wajar tanpa syarat. b. <aporan keuangan kuartalan terbaru. c. 6nggaran dasar perusahaan penerbit. d. 8anggungjawab hukum dari semua pihak yang terlibat dalam transaksi 7P. e. Peringkat 7P. Penyebarluasan in2ormasi tersebut harus dilakukan dengan media cetak dan demikian juga kegiatan bank sebagai penerbit wajib dilaporkan oleh bank yang besangkutan kepada bank ?ndonesia. Sedangkan kewajiban 6gen Penerbit adalah melakukan penelitian atas kebenaran prosedur penerbitan 7P baik dari segi administrati2 maupun yuridis.(Pasal /)

e. Penguangan *P
Hukum Bisnis Indonesia
157

Berdasarkan S9 *ireksi B? -o.2/@%2@9BP@*?E& tanggal 11 6gustus 1..% ada dua cara penguangan 7P yaitu: 1. 7P yang jatuh waktu dapat ditagihkan sejumlah nilai nominal pada agen pembayar selambat" lambatnya dalam waktu ; (enam) bulan sejak saat jatuh waktu. a. 2.Setelah jangka waktu tersebut& 7P hanya dapat ditagih langsung kepada penerbit. 9adang kala dalam penulisan surat berharga antara jumlah tulisan nomimal dengan hurup berbeda& mengenai hal ini menurut S9B? tersebut adalah sebagai berikut: 2. 1.7P yang jumlah uangnya terdapat perbedaan antara yang ditulis dalam hurup dan dalam angka& yang berlaku adalah jumlah dalam hurup selengkap"lengkapnya. !. 2.*alam jumlah uang tertulis ditulis berulang" ulang dan dapat selish& maka yang berlaku adalah jumlah yang terkecil. #. !.Setiap perubahan amanat yang telah tertulis dalam 7P harus di"tandatangani oleh penerbit di tempat kosong yang terdekat dengan perubahan dan ditandatangani serta oleh pengatur penerbit dengan mencantumkan tanggal perubahan tersebut. &. 8arangan Bagi Bank4 Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa bank tidak diper"bolehkan menerbitkan Surat berharga komersial& selain itu ada beberapa larangan lain
Hukum Bisnis Indonesia
158

yang harus diiuti oleh pihak bank dalam penerbitan 7P& yaitu: 1. ,ntuk bertindak sebagai pengatur penerbitan& agen penerbit& agen pembayar atau pemodal atas penerbitan 7P dari : a. Perusahaan yang merupakan anggota group bank ybs. b. Perusahaan yang pada saat merencanakan penerbitan 7P mempunyai pinjaman yang digolongkan diragukan dan macet. 2. 5enjamin penerbitan 7P !. 5emperhitungkan pembelian 7P sebagai : angsuran atau pe"lunasan kredit: baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah diberikannya kepada penerbit 7P g. Sanksi Bank yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam S9 B? -o. 2/@%2.9BP@*?E tanggal11 6gustus 1..% dikenakan 4Sanksi Administrasi/. Sanksi administrasi tersebut . diatur dalam pasal %2 ,, -o.1+ tahun 1../. (1) 4'engan tidak mengurangi ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, pasal 57, dan Pasal 58 !ank 9ndonesia dapat menetapkan sanksi administrasi kepada bank yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam :: ini atau

Hukum Bisnis Indonesia

159

Pimpinan !9 dapat mencabut izin usaha bank yang besangkutan. Sanksi administrati2 sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 antara lain adalah: a. *enda Penyampaian teguran"teguran tertulis. b. 8eguran tertulis c. Penurunan tingkat kesehatan bank. d. <arangan turut serta dalam kegiatan kliring. e. Pembekuan kegiatan usaha baik untuk beberapa cabang tertentu maupun untuk bank secara keseluruhan. 2. Pemberhentian pengurus bank dan selanjutnya menunjuka dan mengangkat pengganti sementara sampai Eapat ,mum Pemegang Saham atau rapat anggota 9operasi menggangkat pengganti yang tetap dengan persetujuan Bank ?ndonesia. g. Pencantuman anggota pengurus& pegawai bank& pemegang saham dalam da2tar orang tercela di bidang perbankan. *isamping surat"surat berharga yang dijadi alat bayar dalam transaksi bisnis di atas& ada juga beberapa surat yang ber2ungsi sebagai alat bayar& namun surat"surat tersebut bukanlah surat berharga murni& karena surat"surat tersebut tidak dapat ber2ungsi penuh seperti surat berharga: Surat 7ek& =esel& Surat Sanggup& Bilyet Ciro. Bentuk alat bayar tersebut adalah 9artu 9redit& 6njungan 8unai mandiri (685).

Hukum Bisnis Indonesia

160

. Kartu Kredit Hingga saat ini belum ada kesepakatan tentang de2inisi dari kartu kredit dikalangan ahli& oleh karena itu& pengertian kartu kredit diambil dari hal"hal yang umum. 0.P. Simorangkir& kartu kredit adalah uang tunai atau cek. Bncyclopedia o2 Banking law& credit card diartikan sebagai berikut: :(he term credit card is ageneric once to describe a plastic card enabling the holder to when it is issued ti obtain cash stow over for present perpool they are two main catagories of credit card, which involve night and obligations between the parties concern;. 5unir uady& 9artu kredit merupakan suatu kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik& dengan dibubuhi identitas dari pemegang dan penerbitnya& yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisukan untuk menamdatangani tanda pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli ditempat" tempat tertentu& seperti toko& hotel& restoren& penjualan tiket pengangkutan& dll.... (1..;:21;" 211). *ari beberapa pengertian kartu kredit di atas& pada dasarnya kartu kredit adalah kartu kepercayaan atau sebagai alat yang terbuat dari
Hukum Bisnis Indonesia
161

bahan kertas atau plastik tebal yang mempunyai ciri"ciri tertentu yang berbentuk empat persegi panjang& diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau bank& yang mempunyai 2ungsi"2unsi atau kegunaan dan kepercayaan dalam pelaksanaan transaksi sebagai pengganti uang tunai atau cek. *alam hal ini ada pertanyaan yang sangat mendasar& yaitu mengapa alat tersebut disebut kartu kreditI *ikatakan alat tersebut kartu kredit karena dengan kartu itu seseorang dapat melakukan transaksi tanpa harus membayar saat itu juga dengan uang tunai atau cek& tetapi cukup hanya dengan memperlihatkan kartu kredit itu saja dan menandatangani bukti pembelian& sedangkan pembayarannya dilaksanakan melalui pihak yang menerbitkan kartu kredit setelah ada tagihan dari pedaganga. *engan demikian ada pembayaran yang ditunda dan terhadap penundaan itu yang telah dibuat. Pada umumnya anggapan masyarakat ?ndonesia saat ini& bahwa setiap katu yang disebut di atas dikeluarkan oleh sebuah perusahaan adalah kartu kredit& sehingga bagi orang yang belum mengerti akan beranggapan bahwa kartu itu dapat digunakan untuktransaksi dengan sistem kredit. Pada hal kenyataannya kartu yang diterbitkan oleh perusahaan atau bank tidak semua dapat memenuhi unsur kredit& sehingga dalam penggunaannya juga berbeda. 9artu yang tidak mempunyai unsur"unsur kredit itu disebut :*harge *ard: atau :kartu pembayaran:& yang saat banyak diterbitkan oleh
Hukum Bisnis Indonesia
162

berbagai bank. ungsi kartu pembayaran sama dengan kartu kredit yait sebagai alat pembayaran sementara pengganti uang tunai atau cek dapat dibayar kemudian. Perbedaan kedua kartu ini terletak pada saat pembayaran setelah ada tagihan dari bank atau perusahaan. 9alau orang berbelanja dengan kartu kredit& maka semua pembayaran atas nama transaksi yang pernah dilakukan oleh card holder dapat dicicil dan sisanya dikenakan bunga& sedangkan orang yang menggunakan kartu pembayaran dilakukan secara kontan kepada pihak yang mengeluarkan kartu pembayaran sebanyak jumlah tagihan& tidak dapat dicicil dan tidak dikenakan bunga. Sejarah asal usul timbulnya kartu kredit setelah Perang *unia ke"??& pada saat itu perdagangan antar pulan berkembang dengan pesatn terutama di negara"negara Bropa dan 6merika. Sejalan dengan perkembangan perdagangan& berkembang pula dunia perbankan& karena perbankan merupakan sarana yang utama dalam menyediakan 2asilitas modal. ,ntuk memperlancar arus perdagangan& selain uang tunai digunakan sebagai alat pembayaran dipergunakan pula alat pembayaran lain yaitu Surat 7ek& karena dirasakan lebih praktis dan aman. Penggunaan alat pembayaran dalam bentuk cek berkembang dengan pesat& sehingga timbullah bermacam"macam manipulasi atau spekulasi termasuk cek kosong. 9arena kekhawatiran dikalangan pedagang di 6merika
Hukum Bisnis Indonesia
163

dan Bropa dan juga keenganan untuk mempergunakan uang tunai dan cek& timbullah gagasan dari kalangan pengusaha bank yaitu Bank o2 6merica 0Derseas& menciptakan suatu alat pembayaran yang dirasakan lebih praktis yaitu America %ard atau dapat disebut juga sebagai credit card. 8ernyata penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayar"an mendapat sambutan yang luas& baik oleh kalangan pedagang maupun konsumen. Sehingga tidak heran seorang pedagangan yang boan2it memiliki bermacam" macam kartu kredit untuk kepentingan yang berlain"lainan. Bahkan ada tempat"tempat tertentu yang hanya menerima pembayaran dengan kartu kredit& karena demi kepraktisan dan keamanan. Bank o2 6merica tidak saja mengeluarkan kartu kredit tetapi juga mengeluarkan alat pembayaran lain yaitu (raveler<s %ek& melainkan dalam kenyataan 8raDeler 7ek murang sekali peminatnya dibandingkan kartu kredit. 9artu kredit tidak saja berkembang di 6merika& tetapi juga di ?nggris dan negara"negara Bropa lainnya yaitu yang diterbitkan oleh Euroche-e dan %harge&. *i ?ndonesia kartu kredit mendapat pasaran yang luas disamping pembayaran menggunakan cek. Perusahaan pertama yang menerbitkan kartu kredit dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 5-*7& meskipun perusahaan"perusahaan atau bank"bank asing membuka cabang di ?ndonesia& seperti america
Hukum Bisnis Indonesia
164

BJpress& P8. *iners ?ndonesia 7lub& 6mericard oleh Bank o2 6merica. *alam penerbitan dan penggunaan kartu kredit ada beberapa pihak yang terkait secara langsung& seperti: 1. Pemegang kartu (%ardholder) 2. Pengusaha& pedagang ( =erchant* !. Bank atau pihak yang mengeluarkan kartu kredit (%ard Essuer) 1. Pemegang artu %ardholder atau card member diartikan Pemegang kartu yang namanya tercetak dikartu dan yang berhak menggunakan kartu pada 5erchant@pedagang. 7ard holder adalah orang yang memegang kartu kredit secara sah. 9artu kredit tidak dapat dipindahtangankan dan harus ditandatangani oleh pemegang kartu kredit tersebut& disinilah letak perbedaan secara prinsip dengan surat berharga lain& yang dapat dipindahkan sesuai dengan klausula yang terkandung dalam surat tersebut. Seorang yang memperoleh kartu kredit disebut pemegang kartu kredit& tetapi bukan pemilik kartu kredit. 9euntungan"keuntungan yang diperoleh pemegang jartu kredit& antara lain: 1. 9eamanan' 2. Praktis' !. Prestise' #. Penggunaan internasional' %. 9artu kredit dapat dipakai untuk menarik uang tunai'
Hukum Bisnis Indonesia
165

;. 5endapatkan asuransi perjalanan' 1. Pembayaran yang 2leJibel' /. Pembayatan P?- (Personal indentification number) ". 9erchant Penggunaan istilah merchant diberikan kepada tempat"tempat dimana kartu kredit dapat digunakan& seperti hotel& restoran& tempat hiburan& dan lain"lain. 5enurut ?man Prayogo dan *joko Prakoso& merchant adalah pihak"pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit dari pemegangnya. 8empat"tempat yang menerima kartu kredit sebagai alat memberikan tanda atau menempelkan logo dari kartu kredit yang diterima. 8idak semua tempat dapat menjadi merchant dari kartu kredit. ,ntuk dapat menjadi 5erchant bagi salah satu kartu kredit& ada dua cara yang dapat ditempuh: Permohonan dari pengusaha kepada pihak bank agar ditunjuk sebagai merchant' Penawaran atau permintaan dari pihak bank kepada pengusaha yang bersangkutan& agar tempatnya bersedia menjadi merchant. ,ntuk memperlancar para 5erchant dalam melayani transaksi dengan kredit& maka pihak bank memberikan penjelas"an"penjelasan kepada merchant tentang mekanisme pelayanan transaksinya. *isamping itu kepada merchant diberikan alat"alat yang dapat mendukung transaksi& yaitu:
Hukum Bisnis Indonesia
166

1. Alat printer untuk mencetak huru"hurup timbul yang ada pada kartu kredit pada lembaran bukti transaksi' 2. Sale draft& yaitu 2ormulir yang disediakan bank sebagai sarana merchant mencatat transaksi& dan sebagai bukti pendukung pada saat menangih kepada bank' !. 'aftar hitam (black list atau %ancellation !iletin& atau sering disebut car recovery buletin) yang memuat nomor karti kredit yang sudah dibatalkan dan tidak berlaku lagi. *a2tar ini selalu diperbaharuhi setip 1 hati' #. $ogo atau labang kartu kredit yang diterima untuk ditempel di meja kasir atau pintu. Seperti halnya cardholder& terhadap setiap merchantpun ditentukan pula batas atau biasanya disebut :>loor $imit0. 5aksud 2loor limit adalah batas jumlah harga pembelian yang bisa dilayani langsung tanpa memintah persetujuan dari pihak bank. ). *ard 6ssuer Bank yang mengeluarkan kartu kredit meripakan pihak yang harus dmedahului membayar kepada merchant& atas semua biaya akibat penggunaan kartu kredit oleh para pemmegang kartu.selath jatuh tempo& pihak bank baru menangih kepada pemegang kartu dengan mengirimkan tagihan penggunaan kartu kredit atau !illing Statement. *alam mekanisme transaksi pembelian barang atau jasa maupun
Hukum Bisnis Indonesia
167

pengambilan uang tunai& dengan menggunakan kartu kredit dikenal suatu bagian yang ada pada bank& yaitu bagian torisasi. ?stilah otorisasi itusendiri berarti mekanisme pemberian persetujuan bank untuk setiap transaksi kartu yang nilai melampaui floor limit yang ditetapkan bank kepada mercahant. Bagian otorisasi ini merupakan alat kontrol dari mekanisme transaksi yang menentukan disetujui atau tidak semua transaksi. 5engingat bagian otorisasi harus melayani permintaan otorisasi dari semua transaksi di dalam maupun diluar negeri& maka bagian otorisasi harus bekerja 2# jam secara terus menerus. Pada dasarnya ada tiga hubungan hukum yang terjadi dalam kegiatan pemakaian kartu kredit& yaitu pertama antara Bank@Perusahaan dengan Pemegang 9artu& kedua antara Bank@Perusahaan dengan 5erchant& yang ketiga adalah per"janjian antara Pemegang kartu dengan 5erchent. *engan demikian para pihak terikat dengan perjanjian yang mereka buat tersebut. 1. Bentuk 2ormal dan .yarat Penerbitan Kartu Kredit. a. Bentuk 2ormal Secara umum surat berharga harus memenuhi syarat 2ormal. 9alau dalam Pasal 1++ 9,H* adalah syarat"syarat agar suatu surat
Hukum Bisnis Indonesia
168

dinamakan wesel& pasal 11/ 9,H* memuat pula persyaratan tentang surat cek. Pada hakekatnya bentuk 2ormal yang tersebut di dalam Pasal 11/ 9,H* juga terdapat dalam kartu kredit. 5eskipun bentuk 2ormal kartu kredit perusahaan yang satu dengan yang lain kadang"kadang terdapat sedikit perbedaan& namun perbedaan yang ada tersebut adalah tidak prinsip. Berikut di bawah ini adalah sebuah contoh dri skema kartu kredit yang la3im:

NAMA BANK1 C A!"! A CA#$2 %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% TAN$A TAN&AN N'M'# C#($)T CA#$5 NAMA P(M(&AN&3 *AT!+ T(MP'6

9eterangan: 1. yaitu keterangan tentang badan hukum (perusahaan@bank yang mengeluarkan kartu kredit.
Hukum Bisnis Indonesia
169

2. 9eterangan yang berbunyi card atau dalam istilah ?ndonesia"nya kartu. !. 9eterangan tentang nama pemegang@indentitas pemegang. #. Petunjuk mengenai tanda tangan. %. 9eterangan tentang nomor urut kartu kredit. ;. 9eterangan tentang jatuh tempo atau lamanya berlaku kartu kredit.

3. .yarat Penerbitan 6da dua syarat yang harus ditempuh dalam penerbitan kartu kredit& yaitu: a!. .yarat4syarat Umum Yaitu syarat yang umu ditetapkan oleh perusahaan@bank dalam mengeluarkan kartu kredit& yang terdiri dari: 1. 5engisi surat permohonan. Surat permohonan diisi berdasarkan 2ormulir yang diediakan oleh bank@ perusahaan& dimana kartu kredit dikeluarkan. 6dapun isinya adalah sebagai berikut: Pas photo dari pemohon' ?dentitas dari pemohon: nama lengkap 6lamat rumah 6lamat untuk penagihan 9ewarganegaraan >ika mempunyai perusahaan& maka dicantum"kan nama perusahaan&
Hukum Bisnis Indonesia
170

bidang usahanya& pangkatnya& alamat perusahaan. Pendapatan sebulan& Bila menjadi nasaah bank maka tulis nama dan alamat bank& jenis rekeningnya. Bila sudah mempunyai kartu kredit yang lain& maka tulis nama kartu kredit& nama bank yang mengeluarkan. 9emudian ditanda tangani pemohon dan dibubuhi materei Ep&;.+++&" 2. 5engisi 2ormulir perjanjian. !. 5embayar uang muka #. 5enunjukan bukti rekening di bank atau mempunyai simpanan deposito di bank. b. .yarat khusus yaitu syarat yang dipunyai oleh bank tertentu& mislnya Bank o2 america memberikan peraturan bahwa calon pemohon setidak" tidaknya mempunyai rekening di bank ,SK 2%+ dan angka pendapatan tiap bulan ,SK1.+++&". 9emudian B76 menentukan bahwa harus mempunyai rekening di bank yang cukup kurang lebih Ep.2%+.+++&" dan tidak memberi"kan batasan tentang pendapatan seseorang. Selain syarat"syarat di atas& ada penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu sejarah kejujuran seseorang dalam melunasi utang"utangnya termasuk penganalisaan tentang
Hukum Bisnis Indonesia
171

pengeluaran belanda dari si pemohon itu. 6tau dengan kata lain bank mencari pertimbangan umum untuk adanya kepercayaan adalah %7 o2 credit: 1. %aracter yaitu watak dari orang yang akan diberi kartu kredit& kejujuran& kesungguhan dalam memenuhi janji dan keinginan untuk memenuhi janji. 2. %apasity adalah ukuran kecakapan managerial. !. %ollateral adalah jaminan dari pemegang bila tidak mau membayar& maka dapat menjual barang"barang yang menjadi angunan. #. %apital yaitu ukuran tentang sumber"sumber modal yang dimiliki. %. %ondition of economic yaitu kondisi ekonomi pada saat minta menjadi anggota& dalam keadaan stabil atau tidak. Setelah semua syarat terpenuhi dan menurt penilaian bank@perusahaan calon pemohon dianggap cukup menjadi anggota dan selanjutnya menerima kartu kredit& maka oleh bank ditentukan: - -omor urut dari kartu kredit' - 8anggal jatuh temponya dari kartu kredit kalau B76 biasanya berlaku 1 tahun' - Batas pembelian per transaksi untuk tokoh" tokoh& umum dan juga batas untuk hotel& restoran. 9emudian setelah pemegang menerima kartu kredit dengan lengkap& maka pemegang
Hukum Bisnis Indonesia
172

menerima juga tanda terima yang ber2ungsi sebagai kuitansi. 5. macam4&acam Kartu Kredit. Bila dilihat dari bentuknya maka kartu kredit terdapat dalam beberapa macam& antara lain: a. 6merican eJpress card. b. 6merica 7ard (Hisa). c. 5*5*7. d. *iners 7lub ?nternational 7ard. e. B76 7ard. 2. 5aster 7harge atau 5aste 7ard. *ari keenam macam kartu kredit di atas dibagi ke dalam dua macam yaitu 6merica BJpress bank (9artu kredit ?nternasional) dan Bank 7entral 6sia (9artu kredit lokal): 1. 6merican BJpress bank dengan 6meJ 7ard dan Cold 7ard. 2. Bank 7entral 6sia dengan B76 dan 5aster 7ard@7harge. 6meJ 7ard adalah suatu kartu kredit biasa& sedangkan Cold 7ard adalah kartu kredit luar biasa. Yang dimaksud dengan kartu kredit biasa adalah jumlah pengeluaran dalam pem"belanjaan sebesar dana ,SK1+++ (dalam 2++ dollar mata uang setempat sisanya dalam american eJpress 8raDelerLs 7heGue& menurut persediaan kas dan ketentuan setempat)& brosur 6meJ 7ard. Sedangkan yang dimaksud dengan kartu kredit luar biasa adalah jumlah pengeluaran dananya di atas seribu dollah amerika (1+.+++&"dollar ,S maJimum). ,ntuk B76 7ard termasuk kartu
Hukum Bisnis Indonesia
173

kredit biasa& karena hanya berlaku dalam negeri ?ndonesia saja dan jumlah pengeluarannya dibatasi setinggi"tingginya %+F dari jumlah dana yang tersedia. 5aster 7harge termasuk luar biasa& karena selain dipergunakan di luar negeri juga jumlah pengeluar"an dibatasi sebesar nilai maksimum yang telah ditentukan dalam perjanjian. Pertanyaan+ 1. >elaskan apa pengertian Surat Berharga dan Surat Yang mempunyai HargaI 2. >elaskan ungsi Surat BerhargaI !. >elaskan syarat"syarat umum yang harus dipenuhi suatu surat berhargaI #. >elaskan apa yang dimaksud dengan perintah 8anpa syaratI %. >elaskan bentuk"bentuk Surat Berharga yang berkembang dalam praktek bisnis saat ini I ;. >elaskan mekanisme penerbitan surat"surat berhargaI Kasus+ 1. Pada tanggal 1 5aret 2+++ 8uan Eobet mengadakan perjanjian jual beli dengan 8uan 6min 1++ buah 8H 2. inc bermerek 688. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan Surat berharga 9omersial bernilai Ep.%++ juta.
Hukum Bisnis Indonesia
174

9emudian Surat Berharga 9omersial tersebut digunakan oleh 8uan Eobet untuk membayar Hutang pada 8uan 9amil Pada waktu akan diuangkan oleh 8uan 9amil& pihak bank melakukan non"pembayaran& karena 7P tersebut tidak memenuhi syarat 2ormal. Pertanyaan+ a. >elaskan& upaya hukum apa yang harus dilakukan 8uan 9amil agar ia dapat pembayaran I b. >elaskan Siapa yang bertanggungjawab dalam kasus di atas I 2. *alam kegiatan bisnis modern& pembayaran transaksi bisnis menggunakan Surat Berharga (.egotiable 9nstrument" %ommercial Paper)& karena dianggap lebih aman dan praktis. Pertanyaan+ a. >elaskan kapan suatu Surat Berharga dianggap sah menurut hukum dapat dipergunakan I b. >elaskan bagaimana Pertanggungjawaban Hukum Penerbit Surat Berharga terhadap pihak Pemegang & apabila Surat Berharga tersebut non akseptasi atau non0 Pembayaran oleh bankI c. >elaskan hubungan hukum yang terjadi antara Pihak"Pihak dalam Penerbitan Surat Berharga 9omersial@7PI

Hukum Bisnis Indonesia

175

!. 8uan 6hmad membayar hutang kepada 8uan Eobert sebesar Ep.%+.+++.+++&"(lima puluh juta rupiah) dengan cek yang berklausula atas pengganti. 9emudian cek tersebut hilang dan ditemukan oleh 8uan 9amil. 8uan 9amil langsung mencairkan cek tersebut pada Bank (8ersangkut)& karena sudah tanggal jatuh tempo& maka Pihak Bank membayar cek tersebut. Berselang beberapa hari kemudian 8uan Eobert datang memberitahukan bahwa cek atas nama dia hilang dan minta pada bank untuk memblokir& namun pihak Bank menjelaskan bahwa cek tersebut telah dibayarkan pada 8uan 9amil. Pertanyaan: >elaskan siapa yang bertanggungjawab dalam kasus di atasI *an upaya hukum apa yang dapat dilakukan 8uan EobertI #. 8uan 6hmad membayar hutang kepada 8uan Eobert sebesar Ep.%+.+++.+++&"(lima puluh juta rupiah) dengan cek yang berklausula atas pengganti. 9emudian cek tersebut hilang dan ditemukan oleh 8uan 9amil. 8uan 9amil langsung mencairkan cek tersebut pada Bank (8ersangkut)& karena sudah tanggal jatuh tempo& maka Pihak Bank membayar cek tersebut. Berselang beberapa hari kemudian 8uan Eobert datang memberitahukan bahwa cek atas nama dia hilang dan minta pada bank untuk memblokir&
176

Hukum Bisnis Indonesia

namun pihak Bank menjelaskan bahwa cek tersebut telah dibayarkan pada 8uan 9amil. Pertanyaan: >elaskan siapa yang bertanggungjawab dalam kasus di atasI *an upaya hukum apa yang dapat dilakukan 8uan EobertI 3. Pada tanggal 1 0ktober 2++2 8uan 9amil mengadakan perjanjian jual beli dengan 8uan 6hmad 1 buah rumah yang beralamat >l. >enderal ahmad Yani -o. 1++. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan Surat 7ek atas pembawa yang bernilai Ep.2++ juta. 9emudian Surat 7ek tersebut digunakan oleh 8uan 6hmad untuk membayar Hutang pada 8uan 9omar. Pada waktu akan diuangkan oleh 8uan 9omar& pihak bank melakukan non" pembayaran& karena 7ek tersebut cacat bentuk. Pertanyaan+ a. >elaskan dan berian contoh apa yang dimaksud dengan cacat bentukI b. >elaskan& upaya hukum apa yang harus dilakukan 8uan 9omar agar ia dapat pembayaran I c. >elaskan Siapa yang bertanggungjawab dalam kasus di atas I ;. 8uan 6mir setuju pembayaran hutang 8uan Badu dengan surat sanggup dengan jumlah Ep.!+.+++.+++&"(tiga puluh juta rupiah). >atuh waktu surat sanggup tersebut pada tanggal !+
Hukum Bisnis Indonesia
177

September 2++1. Pada waktu 8uan 6mir akan mencairkan surat sanggup tersebut ditolak oleh pihak bank& dengan alasan lewat waktu selama !+ hari. Pertanyaan: ,paya apa yang dapat dilakukan 8uan amir agar ia tetap dapat mendapat pembayaranI 1. 8uan 6min menerbitkan surat promes atas unjuk untuk membayar piutang 8uan Bidin sejumlah Ep.%+.+++.+++&" (lima puluh juta rupiah). Pada waktu menulis surat promes tersebut tuan 6min tanpa sadar antara nilai nominal angka dengan hurup berbeda yaitu niliai angka tertulis lima puluh juta& tetapi dalam tulisan hurup tertulis lima juta rupiah. Pertanyaan: Bagaimana kedudukan surat promes atas unjuk tersebutI >elaskanI 8uan 6hmad membayar hutang kepada 8uan Eobert sebesar Ep.%+.+++.+++&"(lima puluh juta rupiah) dengan wesel yang berklausula atas pengganti. 9emudian wesel tersebut hilang dan ditemukan oleh 8uan 9amil. 8uan 9amil langsung mencairkan wesel tersebut pada Bank (8ersangkut)& karena sudah tanggal jatuh tempo& maka Pihak Bank membayar wesel tersebut. Berselang beberapa hari kemudian 8uan Eobert datang memberitahukan bahwa wesel atas nama dia hilang dan minta pada bank untuk memblokir&
178

/.

Hukum Bisnis Indonesia

namun pihak Bank menjelaskan bahwa wesel tersebut telah dibayarkan pada 8uan 9amil. Pertanyaan: >elaskan siapa yang bertanggungjawab dalam kasus di atasI *an upaya hukum apa yang dapat dilakukan 8uan EobertI .. 8uan 6gus sentosa mengadakan perjanjian jua beli 8H 2. ?nch dengan 8uan Saiman. *alam perjanjian tersebut disepakati& harga 8H Ep.1.+++.+++&"& dibayar dengan Surat =esel dengan jatuh tempo tanggal 1 -opember 2++1. pada waktu wesel akan diaungkan ditolak bank& karena tidak memenuhi syarat 2ormal. Pertanyaan+ jelaskan upaya hukum apa yang dapat dilakukan 8uan Saiman agar dapat pembayaran atas surat wesel yang ia milikiI 1+. Pada tanggal !+ September 2++1& disepakati perjanjian jual beli mesin tenun antara 8uan Eobert dengan 8uan >e2ry. Harga disepakati sebesar Ep.%+.+++.+++&" (<ima puluh juta rupiah) dibayar dengan surat wesel atas unjuk. Pada satu ketika 8uan >e2ri dirampok dan semua dokumen dan uang diambil oleh perampok dan saat itu juta beberapa surat berharga telah jatuh tempo dan dicairkan oleh perampok pada bank tersebut. Pertanyaan+ apakah pihak bank dapat diminta pertanggungjawaban hukum& karena telah
Hukum Bisnis Indonesia
179

membayarkan surat wesel atas pembawa atau unjuk atas nama 8uan je2ry kepada pembawa yang tidak berhakI 11. Pada tanggal 1 6gustus 2+++ Surat 7ek 8uan Badu dicuri orang. 0rang yang mencuri surat cek tersebut langsung mencairkannya di Bank Y& Bank Y menerima dan membayar surat cek tersebut. Setelah pencairan surat cek tersebut 8uan badu baru melapor bahwa surat cek tanggal 1 6gustus 2+++ telah dicuri orang. Pertanyaan + >elaskan siapa yang bertanggungjawab dalam kasus di atasI *an bagaimana penyelesaian yang terbaikI 12. *alam perjanjian pimjam meminjam uang sebesar Ep.11.+++.+++&" (8uju belas juta rupiah) antara 8uan 9adir dengan 8uan *edi disepakati dibayar dengan surat cek. Pada waktu jatu tempo& Surat cek dialikan kepada 8uan Bidin. Pada waktu 8uan Bidin akan menguangkan surat cek tersebut ditolak oleh tersangkut& dengan alasan tanda tangan penerbit meragukan. Pertanyaan+ 8indakan apa yang harus dilakukan 8uan *edi agar dia dapat pembayaranI 1!. 8uan 9arel pedagang elektronik di kota Palembang& dalam melakukan transaksi dia selalu menerbitkan surat cek kepada mitra dagang. Pada suatu ketika 8uan karel menerbit
Hukum Bisnis Indonesia
180

cek untuk8uan 6min (Ep.1+.+++.+++&")& 6man (Ep.1%.+++.+++&")& 5aman (Ep.2+.+++.+++&")& dan ?mam (Ep.2%.+++.+++&")& ternyata ke" #(empat) surat cek tersebut ditolak tersangkut dengan alasan dana tidak cukup. Pertanyaan: 6pakah dalam kasus di atas telah terjadi penerbitkan cek kosongI *an apa sanksi yang harus dikenakan terhadap 8uan karelI 1#. 8uan 6min memberikan jaminan atau aDal terhadap surat cek yang diterbitkan oleh 8uan Sentosa. Pada suatu ketiga surat yang diterbitkan 8uan senotsa di bayarkan kepada 8uan Burhan. 8ernyata surat cek yang diterbitkan 8uan Sentosa tidak ada uang samasekali& sehingg pada waktu 8uan Burhan akan menguangkan surat tersebut ditolak bank. Pertanyaan: jelaskan apakah 8uan Burhan dapat langsung menggugat tuan Sentosa atau 8uan 6minI 1%.8uan 9amil& 9omar& Husien& dan Hanan mengadakan permain judi di rumah 8uan 9amil. *alam permainan judi tersebut 8uan kamil& 9omar& dan Husien mengalami kekalahan& 8uan 9amil dan 9omar membayuar dengan surat cek& sedangkan 8uan Huein membayar dengan cek. Pertanyaan: >elaskan bagaimana kedudukan hukum surat cek tersebutI
Hukum Bisnis Indonesia
181

1; 8uan 6mran menerbitkan bilyet giro untuk membayar hutang kepada 8uan 8au2ik. -amun& berselang beberapa hari kemudian 8uan 6mran menyadari bahwa dana yang tersedia pada rekeningnya di bank tersangkut tidak cukup dan kemudian dia langsung membatalkan surat bilyet giro tersebut tanpa pemberitahuan kepada 8auan tau2ik. 8epat jatuh tempo 8uan 8au2ik datang ke bank untuk memindahkan dana tersebut& namun Bilyet giro tersebut ditolak& karena telah dibatalkan oleh penerbit. Pertanyaan: >elaskan apakah tindakan tuan 6mran dapat dibenarkanI *an upaya apa yang dapat dilakukan 8uan tau2ikI 11. Pada tanggal 1 -opember 1... 8uan Eobert membayar hutang kepada 8uan 6min sebesar Ep.1+.+++.+++&" (sepuluh juta rupiah)dengan menggunakan Bilyet Ciro (tanggal penerbitan Bilyet Ciro 1 -opember 1...). 9emudian pada tanggal 2 *esember 1... 8uan 6min datang ke Bank M untuk memindahbukukan ke rekeningnya& tetapi pihak menolak& karena dana Bilyet Ciro tersebut tidak cukup. Pertanyaan+ a. 6pakah dalam kasus di atas telah terjadi Bilyet Ciro 9osongI >elaskanI

Hukum Bisnis Indonesia

182

b. >elaskan aktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya Bilyet 9osongI 1/.8uan 9airul mengadakan perjanjian jual beli kopi sebanyak 1+ ton dengan 8uan Sunu dengan nilai Ep.1++.+++.+++&"(seratus juta rupiah). Pembayaran disepakati dengan menggunakan Bilyet Ciro. Pada waktu menulis atau mengisi Bilyet Ciro terjadi kesalahan yang tidak disadari oleh 8uan 9airul yaitu tertulis dengan hurup sebesar sepuluh juta bukan seratus juta. 0leh karena itu pada waktu akan dipindahbukukan pihak bank menolak& karena ragu terhadap nilai nominal bilyet giro tersebut. Pertanyaan: 8indakan apa yang harus dilakukan oleh 8uan Sunu dalam kasus di atasI

Hukum Bisnis Indonesia

183

Anda mungkin juga menyukai