Anda di halaman 1dari 132

1

ANALISIS PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN BRAND


IMAGE MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN
(Studi kasus: Pengguna Sepeda Motor Matic Honda di Kecamatan Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan)














Disusun oleh:
DIDI ZAINUDDIN
106081002399



MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431/2011M
2

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE
MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SERTA DAMPAKNYA KEPADA LOYALITAS PELANGGAN
(Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Matic Honda
Di Kecamatan Ciputat Timur Tang-Sel)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Skripsi Guna
Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Didi Zainuddin
Nim : 106081002399

Dibawah Bimbingan



Pembimbing I Pembimbing II






Dr. Yahya Hamja.MM Suhendra, S.Ag.,MM
Nip. 19490602 197803 1 001 Nip. 19711206 200312 1 001



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432/2011
3

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis tanggal 9 september tahun Dua Ribu sepuluh telah dilakukan ujian
komprehensif atas nama Didi Zainuddin NIM 106081002399 dengan judul skripsi
Analisis Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image Motor Matic
Honda Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas
Pelanggan (Studi Kasus: Pengguna Motor Matic Honda Di Kecamatan
Ciputat Timur Tangerang Selatan). Memperhatikan penampilan tersebut
selama ujian berlangsung, maka judul skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 September 2011
Tim Penguji Ujian Komprehensif




Suhendra, S.Ag.,MM Ela Patriana, MM, AAAIJ
Ketua Sekretaris



Dr. Yahya Hamja, MM
Penguji Ahli




4

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu 23 Februari tahun Dua Ribu Sebelas telah dilakukan ujian skripsi
atas nama Didi Zainuddin NIM 106081002399 dengan judul skripsi Analisis
Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image Motor Matic Honda
Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas
Pelanggan (Studi Kasus: Pengguna Motor Matic Honda Di Kecamatan
Ciputat Timur Tangerang Selatan). Memperhatikan penampilan tersebut
selama ujian berlangsung, maka judul skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Februari 2011
Tim Penguji Sidang Skripsi



Dr Yahya Hamja,MM Suhendra, S.Ag.,MM
Pembimbing I Pembimbing II



Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Leis Suzanawaty. SE., M.Si
Ketua Sekretaris



Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA
Penguji Ahli
5

DAFTAR TABEL
No Tabel Keterangan Hal
1. 3.1 Operasional Variabel Penelitian 53
2. 4.1 Batas Daerah Ciputat Tangerang Selatan 56
3.
4.2 Hasil instrument kontribusi X1, X2, X3 terhadap Y1 yang
berdampak pada Y2
61
4. 4.3 Reliabilitas 63
5. 4.4 Jenis Kelamin 64
6. 4.5 Usia Responden 64
7. 4.6 Pekerjaan Responden 65
8. 4.7 Mendapatkan informasi tentang motor matic honda 66
9. 4.8 Membeli motor matic honda karena iklan yang di media 66
10. 4.9 Teringat motor matic honda dan tertarik tuk membeli 67
11. 4.10 Adanya discon ketika membeli matic honda 67
12. 4.11 Adanya hadiah yang diberikan jika membeli matic honda 68
13. 4.12 Kemampuan karyawan tuk menarik konsumen 68
14. 4.13 Seringnya mengadakan pameran 69
15. 4.14 Motor matic honda ikut serta mensponsori acara 69
16. 4.15 Ada informasi dari mulut kemulut tentang matic honda 70
17. 4.16 Motor matic Honda menawarkan melalui telemarketing 70
18. 4.17 Matic honda membatu aktivitas saya sehari 71
19.
4.18 Motor matic Honda menawarkan jenis dan warna yang
beragam
71
20. 4.19 Motor Matic Honda dilengkapi spesifikasi yang inovatif 72
21. 4.20 Motor matic Honda berteknologi tinggi dan irit BBM 72
22. 4.21 Motor matic Honda tidak cepat panas dan tahan getaran 73
23. 4.22 Motor matic Honda dapat diperbaiki disemua bengkel 73
24. 4.23 Motor matic Honda memiliki penampilan yang sporty 74
25. 4.24 Citra yang baik dimasyarakat 74
26.
4.25 Logo dan tag line motor matic Honda yang menarik dan
mudah diingat
75
27. 4.26 Kebanggaan dalam mengendarai motor matic Honda 75
28.
4.27 Membeli motor matic Honda untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas
76
29.
4.28 Pengaruh media massa dan elektronik secara tidak
langsung
76
30. 4.29 Kepuasan dalam mengendarai motor matic Honda 77
31. 4.30 Manfaat motor matic Honda dalam memberikan kepuasan 78
32.
4.31 Pentingnya motor matic honda untuk menunjang aktivitas
hari-hari
78
33.
4.32 Motor matic Honda memiliki nilai guna yang lebih baik
dibanding dengan motor matic lainnya
79
34.
4.33 Harga motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan
kualitas yang ditawarkan
79
35. 4.34 Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan mutu 80
6

dan kualitas yang diberikan
36.
4.35 Adanya jaminan yang diberikan kepada semua produk
motor matic Honda
81
37.
4.36 Adanya garansi mesin yang diberikan untuk semua Motor
matic honda
81
38.
4.37 Adanya pengorbanan yang besar jika beralih pada
motor matic lain.
82
39.
4.38 Adanya informasi yang positif dari kerabat dekat tentang
motor matic Honda
82
40.
4.39 Murah dan mudah didapat harga suku cadang motor matic
Honda serta kualitas yang terjamin
83
41.
4.40 Adanya fasilitas service center yang banyak dan mudah
dikunjungi
84
42.
4.41 Adanya rekomendasi dari kerabat tentang kualitas benefit
motor matic Honda
84
43.
4.42 Kecendrungan menggunakan motor matic Honda
dibanding merek pesaingnya
85
44. 4.43 Koefisien Determinasi struktur I 86
45. 4.44 Koefisien anova struktur I 87
46. 4.45 Hasil uji parsial (Uji T) struktur I 89
47. 4.46 Koefisien Determinasi triming struktur I 93
48. 4.47 Koefisien anova triming struktur I 93
49. 4.48 Hasil uji parsial (Uji T) triming struktur I 94
50. 4.49 Koefisien Determinasi struktur II 96
51. 4.50 Koefisien anova struktur II 97
52. 4.51 Hasil uji parsial (Uji T) struktur II 99
53. 4.52 Koefisien Determinasi triming struktur II 103
54. 4.53 Koefisien anova triming struktur II 103
55. 4.54 Hasil uji parsial (Uji T) triming struktur II 104
56. 4.55 Koefisien korelasi 105















7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Krangka Pemikiran Penelitian. 44
Gambar 4.1 Model I Jalur Path.. 96
Gambar 4.2 Model II Jalur Path. 106








































8

ABSTRACT


Didi Zainuddin, thesis title "The Influence of Promotion, Product Quality
and brand image of Honda Motor Matic Buying Decision impacting on Customer
Loyalty. (Case Study of Users Honda Motor Matic In Ciputat)" Bachelor One (S1)
in Marketing Management Faculty of Economics And Business University of
Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aimed to determine the influence of promotion, product quality
and brand image to the buying decision and theirs impact on customer loyalty.
This research using probability sampling by convenience sampling. Data is
obtained by distributing questionnaires to 60 respondents and retrieve secondary
data from journals, books and the Internet to support this research.
This study shows that promotion, product quality and brand image
significantly influence the buying decision. from research know that the only
variable promotion and brand image that significantly influence the purchase
decision. And besides it's only buying decision variable has positive impact on
customer loyalty.

Keywords: promotion, product quality, brand image, purchase decision
and customer loyalty

























9

ABSTRAK

Didi Zainuddin, judul skripsi Pengaruh Promosi, Kualitas Produk dan
Brand Image Motor Matic Honda terhadap Keputusan Pembelian yang
berdampak pada Loyalitas Pelanggan.(Studi Kasus Pengguna Motor Matic
Honda Di Ciputat) Strata Satu (S1) Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, kualitas produk
dan brand image terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas
pelanggan. Penelitian ini menggunakan probabilitas sampling dengan convenience
sampling. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 60 responden
dan mengambil data sekunder dari jurnal, buku dan internet untuk mendukung
penelitian ini.
Penelitian ini menunjukan bahwa promosi, kualitas produk dan brand image
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.Dari penelitian ini dapat
diketahui bahwa hanya variable promosi dan brand image yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan selain itu hanya variable keputusan
pembelian yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.


Kata kunci : promosi, kualitas produk, brand image, keputusan pembelian dan
loyalitas pelanggan
























10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama : Didi Zainuddin
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kebon Jeruk Raya No 51
Rabelong Jak-Bar
Telepon : 0815 85867773
E-mail : dizi_004@yahoo.co.id
Ayah : M. Soleh
Ibu : Zainabun

Pendidikan Formal
1. SDN Ujung Jaya : 1992 - 1998
2. SMP La Tansa : 1998 - 2001
3. SMA La Tansa : 2001 - 2004
4. UIN Syarif Hidayatulla Jakarta : 2006 - 2011

Pendidikan Non Formal
1. Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking : 2002
2. Pembinaan Kuartir Pramuka : 2004
3. Pelatihan dan Pendidikan Pengajaran : 2004

Pengalaman Organisasi
1. Anggota Sub Rayon OSIS SMA : 2002 - 2003
2. Anggota OSIS SMA : 2003 - 2004

Pengalaman Kerja
1. Freelance PT. Jarum 97 : 2008
2. Freelance PT Kartika Buana Ayu : 2010 - 2011

11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama : Didi Zainuddin
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kebon Jeruk Raya No 51
Rabelong Jak-Bar
Telepon : 0815 85867773
E-mail : dizi_004@yahoo.co.id
Ayah : M. Soleh
Ibu : Zainabun

Pendidikan Formal
5. SDN Ujung Jaya : 1992 - 1998
6. SMP La Tansa : 1998 - 2001
7. SMA La Tansa : 2001 - 2004
8. UIN Syarif Hidayatulla Jakarta : 2006 - 2011

Pendidikan Non Formal
4. Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking : 2002
5. Pembinaan Kuartir Pramuka : 2004
6. Pelatihan dan Pendidikan Pengajaran : 2004

Pengalaman Organisasi
3. Anggota Sub Rayon OSIS SMA : 2002 - 2003
4. Anggota OSIS SMA : 2003 - 2004

Pengalaman Kerja
3. Freelance PT. Jarum 97 : 2008
4. Freelance PT Kartika Buana Ayu : 2010 - 2011

12

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT... i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran 9
B. Promosi 12
C. Product Quality (Kualitas Produk) 16
D. Brand Image (Citra Merek) 20
E. Keputusan Pembelian 26
F. Loyalitas Pelanggan.. 33
G. Hubungan Antar Variabel........................................................ 40
H. Penelitian Terdahulu 41
I. Kerangka Pemikiran 44
J. Hipotesis 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian 46
B. Metode Penentuan Sampel... 46
C. Metode Pengumpulan Data 47
D. Metode Analisis Data 48
E. Operasionalisasi Variabel 53

13

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 56
B. Validitas dan Reliabilitas 60
C. Pembahasan Hasil Penemuan dan Pembahasan Kuesioner 63
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kesimpulan 110
Implikasi 110
DAFTAR PUSTAKA 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN 116

































14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman serta tuntutan mobilitas yang
tinggi kendaraan merupakan suata alternatif yang baik untuk mendukung
aktivitas tersebut. Akan tetapi akhir-akhir ini di Ibu kota sering terjadi
kemacetan lalu lintas yang bisa menghambat aktivitas tersebut. Oleh karenanya
masyarakat membutuhkan solusi yang tepat untuk mengurai kemacetan
tersebut berupa mode transportasi yang mudah, murah, simpel, serta dapat
menerobos kemacetan Ibu kota dengan cepat.
Sehingga pihak ATPM melihat peluang pasar akan mode transportasi
tersebut dengan memproduksi kendaraan roda dua sebagai alternatif yang jitu
bagi masyarakat. Sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut pihak-pihak
ATPM Honda, Yamaha dan Suzuki saling berkompetisi untuk menciptakan
kendaraan dengan model dan jenis yang beragam seperti sepeda motor matic
dan manual dan berinovasi untuk menarik minat beli konsumen.
Terbukti dengan seringnya terjadinya kemacetan jalan ibu kota dan tuntutan
mobilitas yang tinggi sehingga banyak masyarakat yang berpindah dari
kendaraan mobil ke motor yang menawarkan segala kemudahan dan kecepatan
untuk mencapai tujuan tanpa harus terjebak kemacetan.
Akan tetapi akhir-akhir ini tren penggunaan jenis scutic memang tidak bisa
dilepaskan dari minat masyarakat terhadap sepeda motor jenis bebek yang
memadukan kelincahan dan kenyamanan berkendara sepeda motor bebek dan
15

kemudahan transmisi otomatik. Jalanan yang sering macet, membutuhkan
sepeda motor yang lincah bermanuver tanpa perlu sering ganti gigi persneling,
menjadi alasan lainnya.
Terlebih, konsep itu juga digemari kalangan muda khususnya para wanita
yang senang dengan bentuk sandaran kaki yang berbeda dari sepeda motor
jenis lainnya. Terbukti dengan semakin populer kendaraan roda dua ber-
transmisi otomatis dan ternyata mampu menguasai pasar sepeda motor
Indonesia pada pertengahan tahun 2010. Bahkan, pada penjualan sepeda motor
nasional pada Juni lalu, varian sepeda motor matik mampu mengakhiri
dominasi varian bebek atau underbone.
Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia
(AISI) kontribusi skutik terhadap pasar nasional telah mencapai 48,4 persen
dengan penjualan sebesar 317.617 unit pada Juni 2010. Sementara itu,
penjualan bebek hanya mencapai 300.528 unit atau 45,8 persen dan sport
37.164 unit atau 5,6 persen.
Kondisi ini membuat PT Astra Honda Motor (AHM) ikut andil berupaya
mempertahankan kepemimpinan dalam melawan pesaingnya di pasar sepeda
motor bebek (cube) yang sudah mencapai 45 persen. Kali ini, dengan
meluncurkan bebek berteknologi Continous Variable Automatic (CV-matic).
Dengan beragam jenis produk seperti: Vario, Vario Techno, Beat, Scoopy, dan
Revo AT Programmable Fuel Injection (PGM-FT) dengan penambahan sensor
O2 dan catalytic converter.
16

Dengan adanya sepeda motor bebek bertransmisi otomatik tersebut
penguasaan pasar sepeda motor bebek (cube) Honda naik sekitar 1 s/d 2 persen
di Indonesia, Pada Januari sampai Juni 2010, total penjualan sepeda motor
Honda mencapai 1.665.509 unit atau naik 43 persen dibandingkan periode
yang sama tahun lalu sebanyak 1.165454 unit Dari penjualan itu 920.007 unit
adalah bebek dan sisanya skutik 660.101 unit.
Dalam harian Rakyat Merdeka 16 Agustus 2010 BeAT masih jadi andalan
motor skutik Honda paling laris. Volume penjualannya mencapai 66.598 unit
atau tumbuh 98 persen dibandingkan penjuaian Juli tahun sebelumnya.
Sementara Honda Vario CW dan Vario Techno masing-masing terjual
sebanyak 49.751 unit dan 25.876 unit. Memasuki awal semester II-2010, PT
Astra Honda Motor (AHM) kembali mencatat pertumbuhan penjuaian sebesar
39 persen dibandingkan Juli tahun 2009 yang hanya 241.028 unit.
Peningkatan ini ditopang peluncuran model baru beberapa waktu lalu. Pada
bulan lalu model undertone alias bebek menyumbangkan angka penjualan
175.220 unit atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan periode tahun lalu.
Adapun peningkatan paling signifikan berasal dari model skuter otomatik
(scutik) yang mencapai. 155.728 unit atau meroket 147,6 persen dibandingkan
Juli 2009. Di segmen bebek, Honda Revo Series menjadi penyumbang angka
penjualan terbesar, yaitu sebanyak 95.042 unit, diikuti Honda Supra series
dengan angka penjuaian 68.582 unit.
Honda Absolute Revo DX tercatat sebagai varian motor bebek Honda
dengan pertumbuhan angka penjuaian terbesar, yaitu 72 persen diikuti Honda
17

Supra X CW yang tumbuh 63 persen. Di segmen skutik, kehadiran dua model
baru, Honda PCX dan Scoopy semakin memperkuat penetrasi Honda di
segmen motor yang sedang naik daun ini.
Penjuaian Honda PCX pada bulan lalu tercatat 447 unit. Sedangkan menurut
data timlo.net Scoopy yang baru launching pada Juli lalu disambut antusiasme
oleh konsumen terhadap produk baru Honda ini sangat menggembirakan. Dari
sejumlah stok yang tersedia Scoopy selalu habis diserbu konsumen Honda,
karena tingginya permintaan konsumen akan Scoopy dalam tiga bulan terakhir
telah menjual 3.056 unit. Sehingga menjadikan sejumlah Dealer Honda di
seluruh daerah selalu kehabisan stok dan kewalahan dalam memenuhi order.
Banyaknya peminat Scoopy lantaran konsumen tertarik dengan desainnya
yang unik dan terlihat antik. Peminat rata-rata dari kalangan usia muda antara
17-30 tahun. Menurut Timlo.net, Sabtu (25/9). Ia mengaku, dalam tiga bulan
terakhir dealer telah menjual 40-50 produk Scoopy. Akibat minimnya stok,
untuk pembelian produk matic ini konsumen terpaksa harus memesan dulu.
Sementara produk baru akan didapat pada dua hingga tiga bulan kemudian.
Hingga kini jumlah pemesan Scoopy mencapai 60 orang, akunya.
Akan tetapi untuk mencapai target tersebut peran pemasaran sangat penting
bagi sebuah perusahaan, keberhasilan keuangan sering tergantung pada
kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainya
sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa
sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba (Kotler dan Keller 2007: 4)
18

dengan kaata lain pemasaran merupakan ujung tombak bagi sebuah
perusahaan.
Untuk mendukung pelayanan yang prima saat ini Honda memiliki jaringan
penjualan (H1) 1600 show room, jaringan layanan bengkel (H2) lebih dari
3800 bengkel atau yang lebih dikenal dengan AHASS (Astra Honda
Authorized Service Station) serta 6600 outlet penjualan suku cadang (H3).
Jumlah jaringan ini merupakan Jumlah jaringan pelayanan produk otomotif di
Indonesia, jika dirata-ratakan saat ini minimal terdapat 1 bengkel AHASS
disetiap kecamatan di seluruh Indonesia.
Di tengah kondisi perekonomian yang penuh ketidak pastian pada tahun
2009 ini, Honda akan terus berkarya dibumi Indonesia untuk selalu
mempersembahkan produk-produknya yang inovatif, berkualitas serta sesuai
keinginan masyarakat.
Sebagai pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas prilaku
konsumen. Adapun prilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti: Budaya Sosial, Pribadi dan psikologis serta aspek-aspek yang
lain seperti Ekonomi, teknologi, politik dll. Dalam memahami prilaku
konsumen, prilaku merek perlu dilakukan oleh pemasar dengan cara
membangun persepsi melalui jalur merek (Brand Equity) Ekuitas merek. Yaitu
suatu perangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek,
berupa nama dan atau simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai
yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan
maupun pelanggan.
19

Bagi pelanggan ekuitas merek dapat memberikan nilai dalam memperkuat
interpretasi proses informasi, memupuk percaya diri dalam pembelian, serta
meningkatkan pencapaian kepuasan. Dan nilai ekuitas merek pagi
pemasar/perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan program pemasaran
dalam memikat konsumen baru atau merangkul konsumen lama.
Hal ini dimungkinkan karena dengan dengan merek yang telah dikenal maka
promosi yang dilakukan akan lebih efektif. (Refrinal,S.KH.MM:2008) Dan
perlu diketahui bahwa sebuah pemasaran tidak terlepas dari Marketing Mix
yaitu berupa Product, Price, Promotion, Place karena 4 komponen itulah yang
merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu
membentuk karakteristik barang dan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Sehingga dari permasalahan yang telah disampaikan diatas, penulis tertarik
untuk meneliti masalah tersebut dalam bentuk Skripsi yang Berjudul
ANALISIS PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK , DAN
BRAND IMAGE MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN
(Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Matic Merek Honda di Kecamatan
Ciputat Timur. Kota Tangerang Selatan)

B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan permasalahan yaitu
mengenai apa yang menjadi penyebab motor matic merek Honda banyak
digunakan oleh para pengguna motor matic, penulis menduga apakah hal
20

tersebut disebabkan/dipengaruhi oleh iklan, brand image (citra merek), dan
kualitas produk. Sehingga penulis merumuskan pokok permasalahan yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand
image terhadap variabel keputusan pembelian secara parsial dan variabel
mana yang paling besar ?
2. Apakah terdapat pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand
image terhadap variabel keputusan pembelian secara simultan ?
3. Apakah terdapat pengaruh variabel promosi, kualitas produk, brand image
terhadap variabel loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand
image terhadap variabel keputusan pembelian secara parsial dan variabel
mana yang paling besar.
b. Menganalisis pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand
image terhadap variabel keputusan pembelian secara simultan.
c. Menganalisis pengaruh variabel promosi, kualitas produk, brand image
terhadap variabel loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian.
2. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat
dan kegunaan sebagai berikut.
a. Bagi peneliti
21

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah
wawasan mengenai Promosi, Brand Image (Ekuitas Merek), Kualitas
Produk.
b. Bagi Produsen
Sebagai sumber Referensi dalam rangka memelihara dan melindungi
Merek serta mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk.
c. Bagi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.
Dapat dijadikan acuan atau studi literatur untuk penelitian lebih lanjut
dan dapat memberikan masukan informasi mengenai brand image (Citra
Merek), produk quality serta Promosi
d. Bagi masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai pentingnya kualitas produk,
Brand Image (Citra Merek) dan Promosi didalam membuat keputusan
untuk membeli suatu produk









22

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage dan dalam bahasa latin manus
yang berarti memimpin, menagani, mengatur, dan membimbing. George R.
Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas,
yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggiatan,
pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber lainnya.
Bernard dalam bukunya (the function of the executive, 2005:15)
menyatakan bahwa manajemen itu adalah seni dan juga sebagai ilmu. Dan
manajemen sebagai seni yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata
mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan ilmu berfungsi menerangkan
fenomena dan gejala, kejadian, keadaan dan dapat menjadi penjelas dari
dasar seni tersebut.
2. Fungsi Manajemen
Fungsi dasar manajemen yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan terdiri dari atas semua aktivitas yang terkait dengan
persiapan masa depan. Pekerjaan spesifik mencakup peramalan,

23

penetapan sasaran, formulasi strategi pengembangan kebijakan dan
penetapan tujuan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manejerial yang
menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan otoritas. Area yang
spesifik mencakup desain organisasi, spesialisasi pekerjaan, deskripsi
pekerjaan, rentang pengendalian, kesatuan komando, koordinasi, desain
pekerjaan dan analisis pekerjaan.
c. Pemberian Motivasi
Pemotivasian melibatkan usaha yang diarahkan untuk membentuk
prilaku manusia. Topik spesifik mencakup kepemimpinan, komunikasi,
kelompok kerja, modifikasi perilaku, delegasi otoritas, pengayaan
pekerjaan, kepuasan kerja, pemuas kebutuhan, pengubahan organisasi
moral karyawan dan moral manajerial
d. Pengelolaan Staf
Aktifitas pengelolaan staf dipusatkan pada manjemen staf atau SDM
termasuk administrasi gaji, dan upah, fasilitas karyawan, perekrutan
pelatihan pengembangan manajemen kebijakan disiplin dan hubungan
masyarakat
e. Pengendalian
Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang
diarahkan untuk memastikan bahwa hasil aktual konsisten dengan hasil
yang direncanakan. Area perhatian utama adalah kontrol kualitas, kontrol
perjalanan, kontrol persediaan, kontrol biaya, termasuk imbalan dan
sanksi (Fred r. Dafid,).
3. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu
dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan
harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut
adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung
antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Dalam kegiatan pemasaran ini aktivitas pertukaran merupakan hal
sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang
berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan jumlah nilai
berbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran .
Stanton (briefcase book edukasi profesional syariah, 2005:15)
mendefinisikan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
24

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
4. Definisi Manajemen Pemasaran
Menurut (Assauri 2004) manajemen pemasaran adalah merupakan
kegiatan menganaliasis, merencanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan
peluncuran produk produk pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian
produk tersebut, menetapkan harga dan mentransaksikannya dengan tujuan
agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan
organisasi perusahaan jangka penjang.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi dan Tujuannya
Menurut Craven (2004:777) promosi berarti perencanaan dan
pengambilan komunikasi dari suatu organisasi kepada konsumen dan
sasaran lainnya. Pengertian promosi yang dikemukakan oleh Kotler adalah
sebagai berikut: promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi
pemasaran yang peranan utumanya adalah untuk mengadakan komunikasi
yang sifatnya membujuk konsumen. Promosi juga merupakan suatu proses
komunikasi dan penyampaian amanah atau berita tentang barang dan jasa
dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen).
perusahaan juga harus berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon
pelanggan. Serta harus adanya persiapan oleh perusahaan dari apa yang
akan dikomunikasikan kepada pelanggan dengan baik.
25

Menurut lumpiyoadi (2008 : 120) bauran promosi mencakup aktivitas
periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, pemasaran langsung dan
publikasi.
a. Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal
yang digunakan oleh perusahaan barang dan jasa. Tujuannya adalah
untuk memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, dan
memantapkan ingatan konsumen. Menurut definisi The British Code Of
Advertising Practice (1979) dalam (Sumarwan, 2009:113) yaitu
pembayaran untuk komunikasi kepada publik dengan tujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau prilaku publik yang menjadi sasaran.
Kotler (2001) mendefinisikan iklan sebagai bentuk penyajian tidak
personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu
yang memerlukan pembayaran.
b. Penjualan perseorangan yang mempunyai peranan penting dalam
pemasaran jasa dikarnakan oleh adanya interaksi personal antara
penyedia jasa dan konsumen sangat pnting, jasa tersebut disediakan oleh
orang bukan mesin dan orang merupakan bagian dari produk jasa.
Personal selling merupakan alat promosi yang paling efektif pada tahap
pembelian selanjutnya, khususnya dalam membangun preferensi,
keyakinan dan aksi pembeli.
c. Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus barang dan jasa dari produsen sampai pada penjualan
26

akhirnya. Dan ditujukan kepada konsumen, perantara dan tenaga
penjualan. menurut (Sumarwan, 2009:114) promosi penjualan
berhubungan dengan aktivitas Point Of Sales Displey dan demonstrasi
seperti test drive, kontes dan pemberian hadiah.
d. Hubungan masyarakat dan publisitas berfungsi untuk tidak hanya
berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus
berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik. Karena dengan
adanya hubungan tersebut dapat membangun citra, mendukung aktivitas
komunikasi, mengatasi permasalahan dan isu, memperkuat positioning,
mempengaruhi publik dan mengadakan peluncuran untuk produk baru
dengan cara publikasi, acara-acara penting, hubungan investor, pameran
dan mensponsori acara. (Sumarwan, 2009:114) Hubungan masyarakat
adalah komunikasi dan hubungan perusahaan dengan beragam
masyarakat, termasuk perintah dimana perusahaan tersebut beroprasi.
Serta melakukan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan dan produk yang
dijualnya.
e. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth). Dalam hal ini peranan
orang sangat penting dalam mempromosikan barang dan jasa. Pelanggan
sangat dekat dengan penyampaian produk dan jasa tersebut. Dengan kata
lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang
berpotensial tentang pengalamannya. Sehingga informasi dari mulut
27

kemulut sangat besar pengaruh dan dampaknya bagi pemasaran
dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.
f. Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran
komunikasi dan promosi dengan cara direct mail, mail order, direct
response, direct selling, telemarketing dan digital marketing Pemasaran
langsung merupakan aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan alat
penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
2. Tahap Perkembangan Promosi
Pasar sasaran menentukan kepuasan promosi, strategi promosi dan
mencakup menentukan tujuan komunikasi, mengevaluasi hasil strategi
setiap komponen bauran
a. Tujuan Komunikasi
Komunikasi harus memutuskan respon dari audiens sasaran yang
diharapkan, respon terakhir tentu pembelian dan kepuasan tujuan
komunikasi yang dapat dipilih untuk seluruh program promosi dan untuk
komponen promosi.
b. Merancang Pesan
Merancang pesan yang baik merupakan pasar sederhana yang dapat
diterima para audiens, komunikasi pemasaran digunakan untuk promosi
dan upaya pendekatan dari setiap pesan yang melibatkan sponsor dan
nama yang pada dasarnya bersifat normatif.
c. Menaruh Saluran Komunikasi .
28

Komunikator memilih unsur promosi yang akan digunakan seluruh
komunikasi seperti : Iklan, penjualan, atau publisitas dalam saluran
komunikasi personal dan non personal. Saluran komunikasi adalah alat
melalui mana sumber komunikasi menyampaikan pesan-pesan
(messages) kepada penerima (receiver). Saluran ini dianggap sebagai
penerus/penyampai pesan yang berasal dari sumber informasi kepada
tujuan informasi.komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam
interaksi tatap muka antara beberapa pribadi disebut sebagai komunikasi
antar pribadi.
Dalam komunikasi antar pribadi, yang menjadi saluran maupun sumber
komunikasi adalah pemrakarsa komunikasi. Saluran mass media adalah semua
alat penyampai pesan-pesan yang melibatkan mekanisme untuk mencapai
audience yang luas dan tak terbatas. Surat kabar, radio, film, dan tv merupakan
alat yang memungkinkan sumber informasi menjangkau audience dalam
jumlah yang besar dan tersebar luas.
Media iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk
mengantarkan dan menyebar luaskan pesan pesan iklan. Pada prinsipnya,
jenis media iklan dalam bentuk fisik dibagi kedalam dua kategori yaitu media
iklan cetak dan media iklan elektronik.
C. Product Quality (Kualitas Produk)
Sebelum menjelaskan arti Product Quality, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan arti dari produk. Produk merupakan salah satu dari empat variabel
bauran pemasaran, di samping harga, distribusi, dan promosi yang
keberadaannya sangat penting, karena produk merupakan sesuatu atau obyek
yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Tidak akan ada harga yang dapat ditawarkan, distribusi yang
menjadi perantara, dan promosi sebagai media komunikasi tanpa adanya suatu
produk.
29

Dan dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin Qualis yang
berarti sebagaimana kenyataanya definisi kualitas secara internasional (BS EN
ISO 9000:2000) adalah tingkat yang menunjukan serangkaian karakteristik
yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu (Dale) sedangkan menurut
American Sociaty For Quality Control kualitas adalah totalitas bentuk dan
karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (Render Dan
Herizer).
Menurut Tjiptono (2001), Produk adalah sesuatu yang dihasilkan
produsen, yang bisa ditawarkan kepada konsumen sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Sedangkan Kotler (2000, p.106) memberikan definisi, product is
anything that A can be offered to a market to satisfy a want or a need.
Maksudnya, suatu produk adalah apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Perusahaan menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa.
Produk yang dihasilkan perusahaan tersebut agar laku dijual, maka harus
ditawarkan ke pasar. Di pasar produk akan diperhatikan, dibeli, dipakai atau
dikonsumsi oleh konsumen. Produk yang dibeli oleh konsumen tentu produk
yang menarik selera konsumen, terutama untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat terdiri
dari tiga komponen, yaitu barang (goods), jasa (services), dan ide (an ideas).
30

Dalam usaha menarik minat beli pelanggan potensial, maka produk harus
dibuat berkualitas, terutama dalam memenuhi harapan konsumen agar menjadi
puas dan loyal pada perusahaan. Menurut Kotler. (2000, p.30), Product
quality is the totality of features and characteristics of a product or service that
bear on its ability to satisfy stated or implied needs. Maksudnya, kualitas
produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang
berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang
dinyatakan maupun yang tersirat.
Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas,
yang ditampilkan baik melalui ciri-ciri luar (design) produk maupun inti (core)
produk itu sendiri. Adam dan Eberts menyatakan bahwa, Product quality is
the appropriateness of design specification of function and use as well the
degree specification. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan
spesifikasi rancangan yang tepat atau yang layak untuk digunakan sebaik
mungkin sesuai dengan tingkatan spesifikasinya.
Ada kalanya spesifikasi rancangan produk ditentukan oleh pelanggan, ini
berarti perusahaan tinggal memproduksi dan menawarkan hasil produksi
kepada pelanggan atau yang memesan. Menurut Kotler dan Amstrong (2007,
p.347), Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yaitu tingkatan kualitas dan
konsistensi kualitas. Dalam dimensi tingkatan kualitas, kualitas produk berarti
kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi- fungsinya.
31

Di samping dimensi tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat
berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam dimensi konsistensi
yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian bebas dari
kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan
dicapai/dijanjikan. Semua perusahaan harus berusaha keras memberikan
tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi. Misalnya, dalam tingkatan
kesesuaian, Honda, Yamaha dan produk sejenisnya dapat memberikan kualitas
sebaik Harley Davidson, meskipun tidak tampil sebaik Harley Davidson.
Honda, Yamaha dan produk sejenisnya dapat konsisten memberikan kualitas
yang dibayar dan diharapkan pelanggannya.
Menurut Garvin dalam Umar (2005:93) menguraikan dimensi untuk
kualitas produk berbentuk barang berwujud. Garvin menyatakan ada delapan
dimensi untuk menentukan kualitas pada produk, yaitu :
1. Performance atau kinerja. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakterisitik utama yang mempertimbangkan
pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Features atau fitur yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah
fungsi dasar berkaitan dengan pilihan produk dan pengembangannya.
3. Reliability atau kehandalan yaitu hal yang berkaitan dengan probabilitas
atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali
digunakan dalam periode waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula.
32

4. Confermance atau kesesuaian hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
pada keinginan pelanggan.
5. Durability atau daya tahan yaitu refleksi umur ekonomis berupa ukuran
daya tahan atau masa pakai barang.
6. Service Ability kemudahan perbaikan yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan
layanan untuk perbaikan barang.
7. Aesthetics atau keindahan merupakan karakteristik yang bersifat subjektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi
dan refleksi dari preferensi individual.
8. Fit and Finish atau sifat subjektif yang berkaitan dengan kepuasan
pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.

D. Brand Image (Citra Merek)
Sebelum menjelaskan pengertian brand image, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan arti brand (merek). Setiap produk yang dijual di pasar tentu
memiliki merek, di mana merek tersebut sebagai pembeda antara satu produk
dengan produk yang lain. Menurut Stanton merek adalah nama, istilah, simbol,
atau desain khusus atau adanya kombinasi unsur-unsur ini yang di rancang
untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari kelompok atau penjual tertentu.
(Rangkuti,2002:36).
Menurut Kotler (2000, p.443), A brand is a name, term, sign, symbol, or
design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of
33

one seller or group of sellers and to differentiate them from those of
competitor. Maksudnya, merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau
desain, atau kombinasi dari semuanya itu yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang dan jasa darinya.
Seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari
produk/barang pesaing. Setiap produk yang dijual di pasar memiliki merek,
dimana merek tersebut sebagai pembeda antara satu produk dengan produk
yang lain. Merek mengidentifikasikan penjual atau produsen. Merek
sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan
tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pelanggan. Merek-merek terbaik
memberikan jaminan atas kualitas.
Menurut Maulana (2000, p.5), Merek menjadi salah satu yang penting
dalam strategi pemasaran. Itulah sebabnya, merek harus dipilih secara hati-
hati, karena merek yang tepat dapat menambah peluang sukses produk. Merek
menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor sebagaimana yang
dijelaskan oleh Duriantoet al. (2001, p.2) berikut ini:
a. Faktor Pentingnya Merek
1) Emosi konsumen terkadang naik-turun. Merek mampu membuat janji
emosi menjadi konsisten dan stabil.
2) Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Merek yang
kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya, contoh Coca-cola, Mc
donalds dapat diterima di mana saja dan kapan saja di seluruh dunia.
34

3) Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan pelanggan.
Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksi dengan pelanggan
dan makin banyak brand association yang terbentuk dalam merek
tersebut. Jika brand association yang terbentuk memiliki kualitas dan
kuantitas yang kuat potensi ini akan meningkatkan brand image.
4) Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku pelanggan. Merek
yang kuat akan sanggup merubah perilaku pelanggan.
5) Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh
pelanggan.
Dengan adanya merek, pelanggan dapat dengan mudah membedakan
produk yang akan dibeli dengan produk lain sehubungan dengan kualitas,
kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut.
Menurut Assael (1992, p.153), Image is total perception of the obyect that is
formed by processing information from various sources over time.
Maksudnya, image adalah keseluruhan persepsi atas obyek yang diformulasi
oleh pengolahan informasi dari berbagai sumber dalam waktu yang lama.
Brand image itu sendiri dapat diartikan The set of beliefs consumers hold
about a particular brand (Kotler et al., 2000, p.770). Maksudnya, brand
image adalah sejumlah kepercayaan yang dipegang konsumen berkaitan
dengan merek. Pelanggan mungkin mengembangkan serangkaian kepercayaan
merek mengenai dimana posisi setiap merek menurut masing- masing atribut.
Kepercayaan merek membentuk citra merek atau brand image. Setiap
pelanggan memiliki kesan tertentu terhadap suatu merek. Kesan dapat timbul
setelah calon pelanggan melihat, mendengar, membaca atau merasakan sendiri
merek produk, baik melalui TV, radio, maupun media cetak.
Brand image adalah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang
digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan,
sebagaimana yang dikatakan Keller, Brand image is perceptions about brand
as reflected by the brand association held in consumen memory. Adapun yang
dimaksud dengan brand association adalah anything linked in memory to a
brand (Aaker, 1991, p.109). Maksudnya, asosiasi merek adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan ingatan seseorang mengenai merek. Asosiasi yang
terjalin pada suatu merek dapat membantu proses mengingat kembali informasi
yang berkaitan dengan produk, khususnya selama proses pembuatan keputusan
untuk membeli, sehingga adanya asosiasi tersebut akan menimbulkan perasaan
yang berbeda di benak pelanggan dibanding produk pesaing. Antara asosiasi
35

merek dengan brand image terdapat hubungan yang saling terkait. Asosiasi
yang terjalin pada suatu merek dapat membentuk brand image.
b. Asosiasi Merek
Asosiasi merek diklasifikasikan dalam tiga tingkatan kategori, yaitu
atributtes, benefit, dan brand attitudes, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut (Kotler):
1. Atributtes merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan
karakteristik pada produk dan layanan. Berdasarkan hubungannya
dengan produk dapat dibedakan menjadi atribut yang berkaitan dengan
produk dan atribut yang tidak berkaitan dengan produk. Atribut yang
berkaitan dengan produk membentuk fungsi produk atau layanan.
Sedangkan atribut yang tidak berkaitan dengan produk berhubungan
dengan pembelian atau konsumsi, seperti harga, kemasan, informasi,
penampilan produk, tipe orang yang menggunakan dan situasi
penggunaan.
2. Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut
produk atau layanan. Manfaat ini dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a)
manfaat fungsional; (b) manfaat yang dialami; dan (c) manfaat simbolis.
Pertama, manfaat fungsional merupakan keuntungan intrinsik dari
pemakaian produk dan jasa, biasanya berkaitan dengan atribut akan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Brand Attitudes berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan secara
menyeluruh terhadap suatu merek. Ini penting, karena sikap konsumen
terhadap merek yang mendasari konsumen dalam pemilihan merek untuk
keputusan pembelian yang akan diambil. Sesuai dengan konsepnya,
brand image yang positif dapat diukur melalui tanggapan konsumen
36

tentang asosiasi merek, yang meliputi favorability of brand
associations, strength of brand associations, dan uniqueness of brand
associations (Kotler,2000).
c. Pengukuran Brand Image
Pengukuran brand image tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Favorability Of Brand Associations (Keuntungan dari asosiasi merek)
Keuntungan dari asosiasi merek, konsumen percaya bahwa atribut dan
manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen, sehingga menciptakan sikap yang positif
terhadap merek. Tujuan akhir dari setiap konsumsi konsumen adalah
mendapatkan kepuasan atas kebutuhan dan keinginan yang ada. Dengan
adanya kebutuhan dan keinginan dalam diri konsumen melahirkan
harapan, apabila kinerja produk atau merek melebihi harapan, maka
konsumen akan puas, demikian juga sebaliknya apabila kinerja berada di
bawah harapan maka konsumen tidak puas.
2) Strength Of Brand Associations (Kekuatan dari Asosiasi Merek)
Kekuatan dari asosiasi merek, tergantung pada bagaimana informasi
masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut
dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari brand image.
Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti
informasi pada suatu produk atau jasa akan tercipta asosiasi yang makin
kuat pada ingatan konsumen.
3) Uniqueness Of Brand Associations (Keunikan dari Asosiasi Merek)
Merek harus unik dan menarik, sehingga dapat menimbulkan
asosiasi yang kuat di dalam pikiran pelanggan. Merek harus dapat
melahirkan keinginan pelanggan mengetahui lebih jauh dimensi merek
yang terkandung di dalamnya. Merek hendaknya mampu menciptakan
motivasi setiap pelanggan potensial untuk mulai mengkonsumsi produk.
Merek juga hendaknya mampu menciptakan prestis bagi pelanggan yang
mengkonsumsi produk dengan merek tersebut. Nama perusahaan yang
bonafit juga mampu mendukung keunikan asosiasi merek.
Akan tetapi pendapat Keller dalam Ujang Sumarwan, dkk
(2009:262) menyatakan bahwa persepsi konsumen mengenai merek
terdiri dari kesadaran merek dan brand image dan kesadaran mengenai
merek kemungkinan tidak cukup untuk menjamin suksesnya merek,
sehingga kemungkinan tidak cukup alasan konsumen untuk membeli
produk tersebut. dan kesuksesan merek sebaiknya didapat dengan
memberikan penawaran nilai lebih untuk konsumen dan perbedaan
37

penawaran dari kompetitornya, hal ini bisa dicapai dengan cara
menbangun citra merek.
E. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Setiap hari orang cenderung melakukan transaksi ekonomi dimana dalam
transaksinya terdapat keputusan untuk membeli suatu produk atau jasa. Dan
pada umumnya perusahaan melakukan riset dengan cermat tentang kepuasan
konsumen dalam membeli produk untuk mengetahui sesuatu yang dibeli oleh
konsumen dimulai dari tempat, alasan dan cara mereka membeli serta tingkat
harga yang mereka bayar. Mengkaji alasan perilaku pembelian konsumen dan
proses keputusan untuk membeli bukan hal yang mudah karena alasan tersebut
berada dalam pikiran konsumen. Proses pembelian bermula jauh sebelum
seseorang membeli suatu produk dan berlangsung lama sesudahnya. Ini
mendorong produsen atau pemasar untuk fokus pada seluruh proses pembelian
dari pada sekedar pada proses pembelian (Machfoedz).
Keputusan pembelian adalah: salah satu bentuk perilaku konsumen dalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengambil
keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui proses
dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen
menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam
melakukan pembelian. Menurut S.P Siagian, pengambilan keputusan
merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang tepat.
1. Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian
38

Konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli
atau mendapatkankan barang-barang dan jasa untuk keperluan pribadi,
konsumen itu seendiri terdiri dari kelompok yang berbeda didasarkan atas
usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat dan selera
atau preferensi.
Menurut Kotler (2001 : 183) dengan adanya pengelompokan tersebut,
individu memiliki karakteristik pembelian tertentu, tugas pemasaran adalah
memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya
rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian konsumen,
artinya pengelompokan tersebut bermanfaat bagi para pemasar dalam
merencanakan strategi pemasaran, sehingga konsumen akan merasa puas
terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi atau digunakannya.
Menurut Kotler (2005:203) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsekuen terhadap keputusan pembelian adalah :
a. Faktor Budaya
1) Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan prilaku yang paling
mendasar
2) Sub Budaya
Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup
makmur, para perusahaan sering merancang program pemasran secara
khusus untuk melayani mereka.
39

3) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian masalah yang relatif homogen dan
permanen, yang tersusun secara hirarki dan yang anggotanya
menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa.
b. Faktor Sosial.
1) Kelompok Acuan
Kelompok acuan berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan
langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang.
Sehingga dapat mempengaruhi sikap dan konsep diri seseorang, serta
menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri dan dapat
mempengaruhi pemilihan produk serta merek dari orang itu.
2) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyrakat dan para anggota keluarga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
c. Faktor Pribadi
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang
hidupnya, selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasinya
sering berhubungan dengan usia.
2) Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Produsen hendaknya mengidentifikasi kelompok-kelompok
40

berdasarkan pekerjaan yang memiliki minat diatas rata-rata akan
produk dan jasa yang dihasilkannya atau bahkan dapat melakukan
spesialisasi produk untuk sasaran yang dibidiknya berdasarkan jenis
jabatan atau pekerjaan konsumen
3) Gaya Hidup
Merupakan pola hidup seseorang yang terungkap pada aktivitas,
minat, dan opininya. Untuk mencapai keberhasilan target dapat
menggunakan teknik pengukuran gaya hidup yang dikenal dengan
psikologis. Terkini ini mencakup pengukuran dimensi-dimensi penting
antara lain : aktivitas atau kegiatan mencakup (pekerjaan, hobi,
kejadian, sosial, liburan, hiburan, keanggotaan klub, komunitas,
belanja, olah raga). Minat mencakup (keluarga, rumah, pekerjaan,
komunitas, rekreasi, pakaian, makanan, media, pencapaian). Opini
(mencakup diri sendiri isu sosial, politik, ekonomi, perusahaan,
kebudayaan). Demografis mencakup (usia, pendidikan, penghasilan,
pekerjaan, ukuran keluarga, tempat tinggal, geografi dan tahap-tahap
daur hidup).
4) Kepribadian dan Konsep Diri.
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis unik yang
mengarah secara relatif pada tanggapan yang konsisten dan abadi pada
lingkungan yang dimiliki seseorang. Sedangkan konsep diri seseorang
mencerminkan identitas orang tersebut. Sehingga agar memahami
41

perilaku konsumen, produsen sebagai pemasar utama harus
memahami hubungan antara konsep diri dan kepemilikan konsumen.
d. Faktor Psikologis
Psikologis merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi
pembelian. Faktornya yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan konsep.
1) Motivasi
Menurut Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis
yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan
bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya.
2) Persepsi
Adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang dimiliki arti
3) Pembelajaran
Merupakan suatu proses yang menjelaskan perubahan-perubahan
dalam prilaku individual yang muncul dari pengalaman. pembelajaran
terjadi melalui dorongan, rangsangan petunjuk tanggapan dan
penguatan kembali yang saling mempengaruhi.
4) Keyakinan dan Sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan
sikap. Lalu keduanya mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
42

Keyakinan (Trust) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang gambaran sesuatu keyakinan.
2. Tahap Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku
alternatif dan memilih satu diantaranya.
Menurut Kotler (2005:223) langkah-langkah keputusan pembelian
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan yang dapat dicetuskan oleh rancangan internal atau
eksternal. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang
diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan. Sehingga para pemasar dapat
mengarahkan konsumen pada produk tertentu.
b. Pencarian Informasi
Pencarian informasi dimulai ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu
produk. Kotler (2005:223) berpendapat sumber informasi konsumen
digolongkan kedalam empat kelompok:
1) Sumber pribadi : keluarga, temen, tetangga, kenalan
2) Sumber komersial : iklan, pajangan ditoko, kemasan, penyalur
3) Sumber publik : media masa, organisasi penentu peringkat
konsumen
43

4) Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian
produk.
c. Evaluasi alternatif
Yaitu proses mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilih
sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. dalam proses evaluasi
alternatif konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya.
d. Konsep Dasar dalam Memahami proses Evaluasi Konsumen.
1) konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan.
2) konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk
3) konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan
atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan menafaat
yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu
e. Keputusan pembelian
Dalam melaksanakan niat pembelian konsumen dapat membuat
suatu keputusan pembelian.: keputusan merek, pemasok, kuantitas,
waktu, metode pembayaran.
f. Prilaku Pasca Pembayaran.
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu. Dan para pemasar harus memantau kepuasan
pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk
pasca pembelian.


44

F. LOYALITAS PELANGGAN.
1. Pengertian loyalitas konsumen.
Loyalitas adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli
kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa
yang akan datang. Sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian
pada merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha
pemasaran yag berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan, agar
perusahaan mendapatkan loyalitas dan kesetiaan konsumen perlu strategi
pemasaran yang tepat dan komplek. Dan yang tidak kalah penting loyalitas
terbentuk melalui promosi yang ditawarkan dengan cara meng-
komunikasikan kebaikan produk yang akan dijualnya.
Menurut Griffin (2005:68) loyalitas dapat mengacu pada wujud dari
keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap
barang dan jasa dari suatu perusahaan yang di pilih. Griffin mengungkapkan
pula bahwa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki
pelanggan yang loyal yaitu berupa :
a. Dapat mengurangi biaya pemasaran, karena untuk menarik pelanggan
baru akan lebih banyak mengeluarkan biaya.
b. Dapat mengurangi biaya kegagalan transaksi karena ada proses
penyesuaian oleh pelanggan.
c. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen, karena pergantian
konsumen yang fluktuatif.
45

d. Dapat meningkatkan penjualan silang, sehingga akan memperbesar
pangsa pasar perusahaan.
e. Terciptanya word of mouth yang positif sehingga diasumsikan bahwa
pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang merasa puas.
Sehingga Griffin mengungkapkan bahwa dampak pelanggan yang puas dan
loyal terhadap suatu produk dan jasa akan melakukan prilaku sebagai
berikut :
1) Pelanggan yang loyal dapat mereferensikan kepada orang lain.
2) Pelanggan yang loyal dapat menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari
pesaing perusahaan.
Menurut Zulqanef (dalam harian umum Suara Merdeka) hubungan
antara atribut jasa, kepuasan menyeluruh dan loyalitas konsumen sudah
merupakan suatu pola hubungan yang hampir menjadi hukum dalam prilaku
konsumen. Pola tersebut jika disederhanakan berupa kondisi konsumen akan
mengevaluasi atribut jasa yang diberi dan konsumen pun merasa puas.
Kemudian kepuasan tersebut dapat menetukan loyalitas atau keinginan
untuk melakukan pembelian ulang

2. Tingakat Loyalitas Konsumen
Proses seorang konsumen menjadi konsumen yang loyal terhadap
perusahaan terbentuk melalui beberapa tahap. Menurut pandangan Niegell
Hill (dalam Susilawati 2007:18) tingkat loyalitas konsumen terbagi enam
tahapan yaitu :
a. Suspect
46

Meliputi semua yang diyakini akan membeli atau membutuhkan barang
atau jasa, tetapi belum memiliki informasi tentang barang atau jasa
perusahaan.
b. Prospect
Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa
tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membelinya, pada tahap ini,
walaupun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah mengetahui
keberadaan perusahaan dan barang yang ditawarkan melalui rekomendasi
pihak lain.
c. Customer
Pada tahap ini konsumen sudah melakukan hubungan transaksi dengan
perusahaan, tetapi tidak mempunyai perasaan positif terhadap
perusahaan, atau belum terlihatnya loyalitas dari customer tsb.
d. Client
Meliputi semua konsumen yang telah membeli barang atau jasa yang
dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan ini
berlangsung lama dan mereka telah memiliki hubungan kerja sama yang
baik.
e. Advocates
Pada tahap ini konsumen secara aktif mendukung perusahaan dengan
memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau membeli barang
atau jasa diperusahaan tersebut.
f. Partner
47

Kemudian pada tahap akhir barulah terjadi hubungan yang kuat dan
saling memberi keuntungan antara perusahaan dengan konsumen. Dan
Pada tahap ini konsumen berani menolak produk atau jasa dari
perusahaan lain.
Menurut Tjiptono (2005) kepuasan pelanggan merupakan salah satu
faktor penentu loyalitas pelanggan. Faktor-faktor lain yang menyebabkan
pelanggan loyal terhadap merek yaitu :
1) Nilai Merek : pelanggan menilai merek secara relatif dibanding
competitor dari tiga hal yaitu : harga, kualitas, dan citra merek
2) Karakteristik Pelanggan : berhubungan dengan perilaku dan kebiasaan
pelanggan dalam berhubungan dengan merek.
3) Switching Barrier : hambatan yang muncul ketika konsumen akan pindah
dari satu merek ke merek lain seperti biaya transaksi, biaya pencarian,
biaya operasional resiko dan psikologis.
4) Pengalaman Pelanggan : berhubungan dengan kepuasan pelanggan
setelah merasakan kinerja produk.
5) Lingkungan Kompetitif : sejauh mana kompetisi yang terjadi antara
merek dalam suatu katagori tertentu.
Menurut Parasuraman (dalam Susilawati 2007 :15) pembentukan
loyalitas konsumen dapat dilakukan melalui beberapa langkah, diantaranya :
a) Access
Melibatkan pendekatan pada setiap kontak yang terjadi pada produsen
dan konsumen.
48

b) Communication
Memberi pelanggan informasi kepada pelanggan tentang produk atau
jasa yang akan ditawarkan serta mendengar dan mencarikan solusi
keluhan atau komplain dari pelanggan.
c) Competence
Memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan pengetahuan akan bentuk
jasa yang diberikan kepada pelanggan.
d) Courtesy
Melibatkan kesopanan, respek, pertimbangan dan kontak secara
personal dengan pelanggan.
e) Credibility
Melibatkan kepercayaan, pelibatan ini mempunyai perhatian paling
bagus dari kredibilitas berupa (nama, reputasi dan krakteristik personal
perusahaan) dalam melakukan kontak secara personal. Sehingga tingkat
kesulitan dalam menjual produk dapat melibatkan interaksi dengan
pelanggan.
f) Realibility
Melibatkan konsisten kerja dalam ketergantungan yaitu dengan
melakukan pelayanan yang benar dan memberikan reward pada
karyawan.
g) Responsibility
Mengkonsentrasikan pada kesadaran atau kebiasaan pekerja untuk
membaca keinginan para pelanggan akan pelayanan.
49

h) Security
Bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan terhadap produk atau
jasa yang diberikan dari penjualan kepada para konsumen.
i) Tangible
Meliputi bukti secara fisik dalam produk atau jasa yang telah
diberikan, dalam hal ini dapat dilihat dari karyawan yang memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
j) Understanding and knowing the customer
Perusahaan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Tahapan loyalitas dapat dijelaskan sebagai keinginan konsumen untuk
berlangganan pada perusahaan terus menerus membeli dan menggunakan
produk dan jasa perusahaan berulang kali dan merekomendasikan produk
prusahaan kepada orang lain. Lovelock dan wirtz (dalam wahyuni 2009)
mengatakan bahwa pada mulanya konsumen akan mengalami :
a. Loyalitas kognitif (keyakinan)
Konsumen yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan
basis informasi yang secara memaksa menunjuk pada suatu merek atas
merek yang lainnya.
b. Loyalitas afektif (sikap)
Konsumen membangun kesukaan terhadap merek berdasarkan penggunaan
yang terkomulatif. Dan tingkat kesukaan konsumen harus lebih tinggi dari
pada merek pesaing, sehingga terdapat preferensi yang jelas pada merek
tersebut.
50

c. Loyalitas konatif (niat konsumen terhadap merek)
Loyalitas konatif merupakan suatu niat atau komitmen untuk
melaksanakan sesuatu kearah suatu tujuan tertentu. Niat mencapai fungsi
berawal dari niat sebelumnya (pra konsumsi) dan sikap pada masa pasca
konsumsi, maka loyalitas konatif merupakan suatu kondisi loyal yang
mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian.
d. Loyalitas tindakan
Pada tahap ini merupakan tahap tertinggi pada loyalitas konsumen karena
tingkat kesetiaan yang sudah kuat dan ditandai dengan motivasi yang kuat
dan tercermin dalam keinginan untuk melakukan tindakan dalam
mengatasi segala halangan yang mungkin dapat mempersulit konsumen
tersebut untuk membeli merek yang diinginkan.

G. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Hubungan antara promosi dengan minat beli Pendapat yang disampaikan
oleh Kotler (2006) bahwa aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran yang
memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk mendorong
keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Akan tetapi hal ini sesuai dengan penelitian Bekti Setiawati (2008:8) yaitu
tentang promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena promosi
berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih
produk.
Hubungan kualitas produk terhadap minat beli kualitas dapat dinyatakan
sebagai sebagai harapan dan persepsi para konsumen yang sama baiknya
51

dengan kinerja yang sesungguhnya. Kualitas produk harus sesuai dengan yang
dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Bagi calon pemakai
kualitas produk ini memang harus dikomunikasikan dengan baik karena dapat
membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Budiyono, Bernard NM (2004) menunjukkan
bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap
minat beli.
Tri Ari Prabowo (2007:12:13) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
brand image terhadap loyalitas pelanggan yang signifikan dengan tiga
dimensinya yaitu tingkat manfaat (favorability), kekuatan akan merek
(strength), dan keunikan produknya (uniqueness).

H. PENELITIAN TERDAHULU
Ainur Rofiq, Nanang, Nita Nur Faidah (2009) meneliti mengenai peranan
ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan pada industry telepon seluler, dari
penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa koefisien determinasi (R2) dan
adjusted R square berurutan sebesar 0,758 dan 0,749. Makna dari angka
tersebut menunjukan bahwa loyalitas pelanggan dijelaskan sebesar 74,9 %
sedangkan sisanya sebesar 25,1% dijelaskan oleh variabel lain. Ekuitas merek
mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena nilai F
hitung lebih besar dari pada F tabel yaitu 86,172 > 2,454.
Menurut Junusi (2009) dalam penelitiannya pada Bank Muamalat kota
Semarang, menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas jasa, maka semakin
tinggi kepuasan yang dirasakan nasabah. Semakin baik kepuasan nasabah
52

semakin tinggi loyalitas yang ditunjukan nasabah. Pada variabel kepuasan,
dimensi ekspektasi layanan pengaruhnya kecil terhadap kepuasan nasabah
karena dalam penelitian ini menilai persepsi (kesan yang akan didapat) oleh
nasabah atas pengalaman menggunakan jasa perbankan bukan pada ekspektasi
(exspektation). Jadi yang berpengaruh dalam menilai kepuasan nasabah adalah
kepuasan layanan keseluruhan, dimana keseluruhan kesan yang diterima atas
pengalaman nasabah dalam menggunakan jasa Bank Muamalat dari tahap awal
sampai proses. Sedangkan untuk variabel loyalitas dapat dijelaskan melalui
loyalitas efektif dan konatif. Kepuasan merupakan konsep kompleks dengan
komponen afektif.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian produk mie instant Sedaap (Studi Pada Mahasiswa Fak
Ekonomi Unmer Malang) oleh Herry Kurniawan Fak Ekonomi UNMER
Malang, 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk :1) mengetahui dan menganalisis pengaruh
prilaku konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikoligis
terhadap keputusan membeli produk mie instant merek sedaap. 2) untuk
mempengaruhi diantara faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi yang
berpengaruh dominan terhadap keputusan mahasiswa untuk membeli produk
mie instant merek sedaap. Dengan menggunakan regresi linier berganda dan
menggunakan sample 60 orang responden mahasiswa.
Dan didapatkan hasil sebagai berikut : dari hasil analisis didapatkan bahwa
variable faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/bersama-
53

sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan
pembelian produk mie instant merek sedaap dan variable psikologis
mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk mie
instant merek Sedaap.
Penelitian selanjutnya dari Nurhikmah (2006) didalam penelitiannya yang
berjudul Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Giant Hyper Mall Bekasi. Metode
penelitian yang digunakan adalah survey, dan responden sebanyak 100
responden yang berkunjung di Giant Hyper Mall Bekasi. Teknik penentuan
sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode random
sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan secara statistic antara antara kualitas pelayanan (X1) dengan
loyalitas konsumen (Y) dengan nilai thitung lebih kecil dari nilai ttable
(1,023<1,980) dan adanya hubungan positif yang kuat dengan koefesien
korelasi pelayanan ry1= 0,651. dalam penelitian juga menunjukan ada
pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan (X2) dengan loyalitas
konsumen(Y) dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai ttable (5,525>1,980) dan
terdapat hubungan positif yang kuat dengan koefisien ry2= 0.746. selain itu
juga ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dan
kepuasan pelanggan (X2) secara bersama dengan loyalitas konsumen (Y)
dengan nilai fhitung lebih dari fhitung (62,153>3,12). Persamaan regresi berganda Y
= 8100X1 + 0,570X2 koefisien korelasi Ry12 = 0,819, persamaan koefisien
determinasi (R Square) 0,562.
54

I. Kerangka Pemikiran
Konsumen sebagai sasaran pemasaran perusahaan memiliki posisi yang
semakin kuat dan kritis, seiring dengan banyaknya informasi tentang bisnis
ritel, maka kepuasan konsumen menjadi prioritas utama dimana tingkat
kepentingan dan harapan konsumen serta pelaksanaan atau kinerja yang
dilakukan perusahaan harus sesuai dan memadai serta harus memperhatikan
hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen.
Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas
pelayanan dapat memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk
menjalin ikatan relasi yang saling menguntungkan dalam jangka penjang
dengan perusahaan. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan
harapan. jika kinerja berada dibawah harapan, maka pelanggan akan
mengalami ketidakpuasan.
Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat senang sehingga dengan
kepuasan tersebut akan menimbulkan kelekatan emosional terhadap merek.
hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang sangat tinggi. Loyalitas pelanggan
yang tinggi dapat mengurangi biaya-biaya seperti pemasaran, iklan dll, karena
biaya untuk mempertahankan jauh lebih murah dibandingkan mendapatkan
pelanggan baru. Sehingga perusahaan harus berupaya untuk mempertahankan
brand image untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, dan juga harus
meningkatkan pelayanan yang diberikan pada pelanggan sehingga mereka
puas.
55

Kerangka Pemikiran
X
1
Y
2








Gambar. 2.1
(Sumber : Adaptasi dari model Sarwono 2007)

Dengan persamaan substrukturnya adalah :
Y1 = Py1X1X1 + Py1X2X2 + Py1X3X3 = 1
Y2 = Py2X1X1 + Py2y1Y1 + Py2X3X3 = 2

J. Hipotesis Penelitian
1. Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi, brand image,
dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial.
2. Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi, brand image,
dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara Bersama-sama
3. Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi, brand image,
dan kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan melalui keputusan
pembelian.


Promosi
X1
Keputusan Pembelian
Y1
Loyalitas
Y2
Brand Image
X2
Kualitas Produk
X3
X1Y1
X2Y1
X3Y1
X3Y2
Y2Y1
56

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Obyek penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan pada pengguna
motor metic honda di Kecamatan Ciputat Timur. kota Tangerang Selatan.
Pengumpulan data untuk memperoleh hasil pembahasan, analisis dan
kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Sample yang di ambil adalah
sejumlah 60 orang responden secara Convenience Sampling. Variable-variable
yang diteliti dalam penelitian ini adalah promosi, kualitas produk, brand
image, keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan.
B. Metode Penetuan Sampel.
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang digunakan peneliti untuk
dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan (Sugiono, 2003:72)
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna Motor Metic Honda di
Kecamatan Ciputat Timur. Kota Tangerang Selatan.
Sementara itu sample dapat diartikan sebagai bagian dari populasi. yang
akan diambil untuk penelitian ini adalah berjumlah 60 orang. Menurut
pendapat roscoe dalam Salamatun A (2005) ia menyatakan bahwa jumlah
sample lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada sebagian penelitian
dianggap sudah mewakili penelitian. Sample ditentukan dengan metode
convenience sampling yaitu metode untuk memilih anggota populasi yang
paling mudah untuk ditemui dan diminta informasinya.
57

C. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dengan melakukan
penelitian lapangan terhadap responden yang dituju dengan cara :
a. Wawancara : mengumpulkan data melalui hubungan langsung tanya
jawab dengan responden.
b. Observasi : mengumpulkan data dimana peneliti langsung mengamati
objek yang diteliti.
c. Kuesioner : menampilkan data dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan kepada responden untuk dijawab.
Akan tetapi untuk mendapatkan data primer penelitian ini, peneliti akan
menggunakan metode penyebaran kuesioner.
2. Analisis Kualitatif
Pada proses pengolahan data untuk menentukan nilai variable eksogen
(Dependent) dan variable endogen (Independent), data yang tidak dapat
diukurdengan sekala rasio internal akan digolongkan kedalam lima kata
gori yaitu dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Katagori sangat setuju dengan skor 5
b. Katagori setuju dengan skor 4
c. Katagori netral dengan skor 3
58

d. Katagori tidak setuju dengan skor 2
e. Katagori sangat tidak setuju dengan skor 1
3. Data Sekunder
Penelitian ini termasuk penelitian melalui segala bahan tertulis berupa
data (studi kepustakaan) dalam bentuk buku-buku kuliah, literature,
internet, dan sumber tertulis lainnya yang relevan dengan judul penelitian
serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti mengambil analisis jalur untuk menganalisis
data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan
hubungan antara sejumlah variable yang dapat diestimasi secara simultan.
Selain itu variable dependent pada suatu hubungan yang sudah ada, akan
menjadi Variable independent pada hubungan selanjutnya.
Identifikasi Variabel
1) Variabel endogen yaitu variable yang dipengaruhi oleh variabel eksogen
dan merupakan variable antara. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel endogen adalah keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan.
2) Variabel eksogen yaitu variabel yang diduga secara bebas berpengaruh
terhadap variabel endogen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
eksogen yaitu Promosi, kualitas produksi, dan brand image.
3) Variabel residu yaitu variabel atau faktor residual yang fungsinya
menjelaskan pengaruh variabel lain yang telah teridentifikasi oleh teori
59

tapi tidak diteliti atau variabel lain yang belum teridentifikasi oleh teori
atau muncul sebagai akibat dari kekeliruan pengukuran variabel.
1. Uji Validitas
Valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa
yang akan diukur. (Sugiono 2003:109) validitas yang diukur dalam
penelitian ini adalah validitas konstruksi yaitu krangka dari suatu konsep.
Dengan skor r = 0.3. jika kurang dari 0.3 maka pertanyaan dinyatakan
tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Reliabelitas (Keandalan) merupakan ukuran suatu kesetabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dikatakan baik jika memiliki nilai cronbachs Alpha >dari 0.60
(Bhuono,2005:72).
3. Analisis Kuantitatif
Analisis path (jalur) ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi
juga secara tidak langsung (Rutherford dalam Sarwono, 2007:1).
60

Analisis path (jalur) adalah pengembangan langsung bentuk regresi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan
(magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat
hipotikal dalam seperangkat variabel (Webley dalam Sarwono, 2007: 1).
Gason dalm buku yang sama menjelaskan bahwa analisis path (jalur)
yaitu model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan
matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang
dibandingkan oleh peneliti.
Analisis jalur (path analysis) merupakan pengembangan dari analisi
regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus
dari analisis jalur (regression is special case of path analiysis). Analisis
jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel yang
berbentuk sebab akibat.
Dan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat (Riduwan
dan Engkos A.K, 2007:3) dengan demikian dalam model hubungan antar
variabel tersebut, terdapat variabel bebas (independent variabel) atau
dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan variabel terikat (dependent
variabel) atau yang disebut variabel endogen. Melalui analisis jalur ini
akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu
variabel independent menuju variabel dependent yang terakhir.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana Promosi (X
1
),
Kualitas produk (X
2
), dan Brand Image (X
3
), terhadap Keputusan
61

pembelian (Y
1
) dan dampaknya terhadap Loyalitas (Y
2
) pengguna motor
matic honda terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas
pelanggan (studi kasus konsumen sepeda motor matic merek Honda di
Kecamatan Ciputat Timur. Kota Tangerang Selatan).
4. Uji Hipotesis
a. Uji T (Uji Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya
signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen atau terikat.
Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti
terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005:84).
c. Uji Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung
Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
maupun tidak langsung seperangkat perangkat variabel bebas (eksogen)
terhadap variabel terikat (Riduwan dan Engkos, 2008:4).
62

Hal ini diperjelas oleh Harun Al-Rasyid dalam Riduwan dan Engkos
(2008:4) bahwa pola hubungan bagaimana yang ingin kita ungkapkan,
apakah pola hubungan yang bias digunakan untuk meramalkan atau
menduga nilai sebuah variabel-respon Y atas dasar nilai tertentu
beberapa variabel-prediktor X
1
, X
2
, X
3
, X
k
, atau pola hubungan yang
mengisyaratkan besarnya pengaruh variabel penyebab X
1
, X
2
, X
3
, X
k
,
terhadap sebuah variabel akibat Y, baik pengaruh yang langsung secara
sendiri-sendiri maupun secara bersamaan.





























63

E. OPERASIONALISASI VARIABEL
Table. 3.1
Operasional Variable Penelitian




No Variabel Sub Variabel Indikator skala
1
Kualitas
produk
Garvin dalam
umar (2005)
Kinerja 1. Fungsi utama dari Produk
(motor)
Ordinal
2 Fitur 2. Pilihan produk
3. Pengembangan produk
3 Kesesuaian
4. Tingkat kesesuaian terhadap
tingkat spesifikasi yang
telah ditetapkan
berdasarkan pelanggan
4 Daya tahan 5. Mempunyai daya tahan
yang baik
5 Kemudahan
perbaikan
6. Kemudahan perbaikan
6 Keindahan 7. Penampilan

No Variabel Sub Variabel Indikator skala
1
Promosi
Lupiyoadi
(2008)
Periklanan 1. Memberikan informasi
kepada konsumen
2. Membujuk konsumen untuk
membeli
3. Mengingatkan konsumen
ordinal
2 Promosi penjualan 4. Adanya potongan harga
5. Pemberian hadiah
3 Penjualan personal 6. Adanya interaksi penjual
dan pembeli
4 Publisitas dan Hub
masyarakat
7. Pameran
8. Mensponsori acara
5 Informasi dari mulut
ke mulut
9. Pengalaman orang lain
dalam mengkonsumsi
produk
6 Pemasaran Langsung 10. Adanya informasi melalui
telemarketing
64


No Variabel Sub Variabel Indikator skala
1 Asosiasi
Merek
1. Benefi
2 Pengukuran
brand image
2. Keuntungan dari asosiasi
merek
3. Kekuatan dari asosiasi
merek
4. Keunikan dari asosiasi
merek


No Variabel Sub Variabel Indikator Skala
1
Keputusan
pembelian
Kotler (2005)
Pengenalan
masalah
Kebutuhan
1. Identifikasi kebutuhan
konsumen
Ordinal
2 Pencarian
Informasi
2. Sumber pribadi
3. Sumber komersial
3
Evaluasi
Alternatif
4. Membandingkan berbagai
pilihan
5. konsumen berusaha
memenuhi kebutuhannya
6. konsumen mencari
manfaat dari produk
4
5 Keputusan
pembelian
7. keputusan merek
8. metode pembayaran
6 Prilaku Pasca
Pembelian
9. kepuasan
10. pemakaian produk pasca
pembelian










65

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala
1
Loyalitas
pelanggan
Tjiptono (2005)
Nilai merek 1. Harga
2. Kualitas produk
3. Citra merek
Ordinal
2 Karakteristik
pelanggan
4. Prilaku dan kebiasaan
pelanggan dalam
berhubungan dengan
merek
3 Switching Barrier 5. Biaya transaksi, Biaya
pencarian dan Biaya
operasional
4 Pengalaman
pelanggan
6. Puas atas kinerja
produk

















66

BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil Kecamatan Ciputat Timur
Kecamatan Ciputat Timur merupakan salah satu dari wilayah Kota
Tangerang Selatan, Kecamatan Ciputat Timur memiliki tempat yang
strartegis. Dengan luas wilayah 1.695.5 Ha/km2. serta memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Batas daerah kecamatan Ciputat Timur
Tangerang Selatan
Batas Daerah
Utara Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Pesanggrahan (DKI Jakarta)
Selatan Kecamatan Pamulang
Barat Kecamatan Ciputat
Timur Kecamatan Cilandak (DKI Jakarta) Dan Kecamatan Limo (Depok)
Sumber: Penelitian dari Suhartono 2010
Dan dalam Kecamatan Ciputat Timur terdiri dari kelurahan-kelurahan
yaitu, Cempaka Putih, Rengas, Pondok Ranji, Rempoa, Cirende dan
Pisangan. Dengan prasarana yang disediakan oleh Pemerintahnya berupa
Rumah Sakit, Puskesmas, Kantor Polisi, Kantor Pos, Bank dan fasilitas
lainnya untuk mendukung perekonomian daerah tersebut. Luas lahan yang
digunakan di wilayah kecamatan ciputat timur yaitu : lahan sawah (10 Ha),
lahan darat/kering (510,5 Ha) lahan perkebunan (11,5 Ha), permukiman
(1132,5 Ha) dan lahan Industri (104 Ha).
67

Dengan jumlah penduduk yang homogen berjumlah 80.671 laki-laki dan
80.300 perempuan. Dengan beragamnya budaya dan agama yang dianutnya
seperti budaya Betawi, Jawa, Sunda, serta agama Islam, Kristen, Hindu,
Budhadan aliran budaya dan kepercayaan lainnya. Penduduknya pun
memiliki beragam profesi dan pekerjaan seperti Petani, Pedagang, Guru,
Dokter, Pegawai swasta, PNS, Polri/TNI serta pekerjaan lainnya. Serta
didukung dengan pendidikan masyarakat yang beragam pula seperti tamatan
SD, SMP, SMA Sederajat. Diploma, Strata dan pendidikan lainnya yang
mendukung pekerjaan masing-masing.
2. Sejarah Singkat PT Astra Honda Motor (AHM)
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor
di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal
Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra
International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan
komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock
down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe
bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada
tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi
sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda
motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan
di Indonesia.
68

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif
mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda
motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak
perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi
komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda,
knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang
khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine
Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT
Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar
sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan
sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa
anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda
Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra
International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra
Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi
Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.
Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik
ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100
Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan
terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan
fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3
69

juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor
di Indonesia yang terus meningkat.
Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor
adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini
merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda
motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian
produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah
pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor
Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer
penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS
(Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500
gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda
motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan
suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor
saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan
supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan
dampak ekonomi berantai yang luar biasa.
Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika
kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor
akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang
menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan
masyarakat Indonesia.
70

Jenis sepeda motor : Honda Supra X, Fit, Fit S, Honda Revo, Absolut
Revo, Blade, Supra X 125, 125DD, PGM-FI, Honda CS1, Tiger, Tiger
Revo, Glpro, Mega Pro dan jenis motor lainnya.
Jenis Sekuter : Honda Beat, Vario, Vario Techno, Scoopy, Revo AT

B. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Untuk mendapatkan hasil data, penulis menyebarkan kuesioner kepada
pengguna motor matic honda di daerah ciputat sebanyak 60 responden dengan
memberikan pernyataan untuk menguji tingkat validitas dan realibilitas dari
seluruh pernyataan tersebut.
a) Validitas
Valid adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang akan diukur. (Sugiono 2003:109). Validitas yang diukur dalam
penelitian ini adalah validitas konstruksi yaitu kerangka dari suatu konsep.
Dengan skor r = 0.3. jika kurang dari 0.3 maka pertanyaan dinyatakan tidak
valid.
Nilai r tabel bisa diperoleh dimana df = n-2. misalkan jika dalam
penelitian ini jumlah sampel yang digunakannya n = 30, maka besarnya df =
30 2 = 28 dengan alpha = 0.05 dan r tabel 0.3.





71

Tabel 4.2 Item-Total Statistics

Indikator
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Pro1 Memberikan informasi
0.438 0.745
Pro2 Membujuk membeli
0.709 0.741
Pro3 Mengingatkan konsumen
0.610 0.743
Pro4 Adanya potongan harga
0.536 0.743
Pro5 Pemberian hadiah
0.469 0.745
Pro6 interaksi penjual dan pembeli
0.632 0.741
Pro7 Pameran
0.553 0.743
Pro8 Mensponsori acara
0.760 0.741
Pro9 Pengalaman orang lain
0.427 0.746
Pr10 informasi telemarketing
0.709 0.741
Kp1
Fungsi utama motor
0.334 0.746
Kp2
Pilihan produk
0.423 0.745
Kp3
Pengembangan produk
0.362 0.745
Kp4
Tingkat kesesuaian
0.387 0.746
Kp5 daya tahan yang baik
0.630 0.743
Kp6 Kemudahan perbaikan
0.471 0.745
Kp7 Penampilan
0.632 0.741
Bi1 Merek menembus pagar budaya
dan pasar
0.584 0.743
Bi2 Merek berpengaruh pada
prilaku pelanggan
0.310 0.747
Bi3 Merek mmudahkan pngambilan
keputusan pembelian
0.630 0.743
Bi4 Benefi
0.433 0.745
Bi5 Keuntungan asosiasi merek
0.505 0.745
Bi6 Kekuatan asosiasi merek
0.664 0.742









72


Indikator
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Bi7 Keunikan asosiasi merek
0.760 0.741
Kb1 Identifit kebutuhan konsumen
0.735 0.740
Kb2 Sumber pribadi
0.760 0.741
Kb3 Sumber komersial
0.608 0.743
Kb4 Bandingkan brbagai pilihan
0.561 0.743
Kb5 konsumen menuhi kebutuhan
0.362 0.746
Kb6 konsumen cari manfaat
produk
0.546 0.745
Kb7 keputusan merek
0.533 0.744
Kb8 metode pembayaran
0.647 0.742
Kb9 kepuasan
0.760 0.741
Kb10 Pemakaian pasca pembelian
0.387 0.746
Lp1 Harga
0.494 0.745
Lp2 Kualitas produk
0.387 0.745
Lp3 Citra merek
0.555 0.743
Lp4 kebiasaan konsumen dalam
berhubungan dengan merek
0.561 0.743
Lp5 Biaya transaksi, pencarian dan
operasional
0.735 0.740
Lp6 Puas atas kinerja produk
0.760 0.741
Sumber : Data primer output spss 2011

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dianalisis bahwa semua butir pernyataan
valid karena r
hitung
>r (0,3).
b) Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha>0,60. Tabel reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.2
dibawah ini. Sedangkan menurut Bhuono, 2005:72 untuk uji reliabilitas
dilakukan dengan melihat nilai Cronbachs Alpha dengan kriteria sebagai
berikut
73

1. jika nilai Cronbachs Alpha > 0.60 maka instrumen tersebut dikatakan
reliabel.
2. jika nilai Cronbachs Alpha < 0.60 maka instrumen tersebut dikatakan
tidak reliabel.



Sumber: data primer SPSS 2011
Dari tabel diatas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,749 maka dapat
disimpulkan bahwa pada semua peryataan pada penelitian ini mempunyai
reabilitas yang tinggi.

C. Hasil Penemuan dan Pembahasan Kuesioner
1. Analisis Kualitatif
a. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk
mendapatkan data primer sebagai sumber penelitian. Kuesioner ini ada
dua jenis pertanyaan yaitu pertanyaan karakteristik responden dan
pertanyaan variabel eksogen dan endogen. Peneliti akan menjelaskan
hasil kuesioner yang telah dianalisis. Kuesioner yang telah dianalisis
adalah sebanyak 60 responden. Berikut ini jumlah hasil persentase pada
pertanyaan karakteristik responden.





Table 4.3 Reliability
Cronbach's Alpha N of Items
0.749 41
74

1) Jenis Kelamin
Table 4.4 Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 41 68.3 68.3 68.3
perempuan 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.4 hasil data yang didapat terlihat bahwa 41 responden
atau 68.3% adalah berjenis kelamin pria dan 19 responden atau 31.7%
adalah berjenis kelamin wanita. Ini berarti didaerah Ciputat Timur
lebih banyak pria yang menggunakan motor matic Honda dari pada
wanita. Hal ini disebabkan karena tingkat mobilitas pria dalam
menggunakan motor lebih banyak dari pada wanita.
2) Usia Responden
Tabel 4.5 Usia Responden
Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 17 22 4 6.7 6.7 6.7
23 27 39 65.0 65.0 71.7
28 32 12 20.0 20.0 91.7
33 37 3 5.0 5.0 96.7
38 42 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden pengguna motor
matic Honda yang ditemui di daerah Ciputat Timur. Responden yang
berusia 17 22 berjumlah 4 responden, responden yang berusia 23 -27
berjumlah 39 responden, responden berusia 28 32 berjumlah 12
responden, responden yang berusia 33 -37 berjumlah 3 responden,
responden 38 43 berjumlah 2 responden.
75

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa konsumen atau
pengguna motor matic Honda terbanyak adalah konsumen berusia 23
27 tahun dan 28 32 tahun sedangkan sisanya hanya sedikit yaitu
17 22 tahun, 33 37 tahun, dan responden berusia >38 yang
menggunakan motor Matic Honda. Hal ini disebabkan karena produk
yang ditawarkan lebih diminati orang remaja dan dewasa.
3) Pekerjaan Responden
Table 4.6 Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Lain-lain 1 1.7 1.7 1.7
Mahasiswa/Mahasiswi 35 58.3 58.3 60.0
Pegawai Negeri/Swasta 17 28.3 28.3 88.3
pelajar 4 6.7 6.7 95.0
wiraswasta 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

Sumber : Data primer output spss 2011
Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa responden pengguna motor
matic Honda di Ciputat Timur yang mempunyai profesi sebagai
mahasiswa /mahasiswi 35 responden, pegawai negeri /swasta 17
responden, pelajar 4 responden, wiraswasta 3 responden dan pada
lainnya sebagai pengangguran terselubung 1 responden.
Konsumen motor matic Honda di daerah Ciputat Timur lebih
banyak didominasi oleh mahasiswa dan pegawai. Hal ini dapat
dihubungkan dengan jumlah responden yang banyak mengisi berkisar
berusia 23 -27 tahun 28 32 tahun. Hal ini dapat dilihat dari banyak
type/jenis motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan selera
dan kebutuhan aktivitasnya.
76

b. Pembahasan Butir Pertanyaan
1. Promosi (X1)

Table 4.7
Mendapat informasi motor matic Honda dari iklan di media cetak dan elektronik

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 11 18.3 18.3 26.7
Setuju 37 61.7 61.7 88.3
Sangat Setuju 7 11.7 11.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.7 menunjukan bahwa responden yang mendapatkan
informasi dari media tentang motor matic Honda yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 5 responden atau 8.3 %, ragu-ragu sebanyak 11
responden atau 18.3 %, setuju sebanyak 37 responden atau 61.7 %,
sangat setuju sebanyak 7 responden atau 11.7 %
Tabel 4.8
Membeli motor matic Honda karena iklan yang ditayangkan
media cetak dan elektronik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 30.0
Setuju 32 53.3 53.3 83.3
Sangat Setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011

Dari tabel 4.8 menunjukan bahwa responden yang membeli motor
matic honda menyatakan bahwa 5 responden atau 8.3 % menyatakan
tidak setuju, 13 responden atau 21,7 % menyatakan ragu-ragu, 32
responden atau 53.3 % menyatakan setuju dan 10 responden atau 16.7
% menyatakan sangat setuju karena iklan.
77

Table 4.9
Teringat iklan motor matic Honda sehingga tertarik untuk membeli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 7 11.7 11.7 11.7
Ragu-ragu 20 33.3 33.3 45.0
Setuju 30 50.0 50.0 95.0
Sangat Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dianalisis bahwa responden yang
membeli motor matic Honda karena teringat iklannya. Dapat diketahui
bahwa 7 responden atau 11.7% menyatakan tidak setuju, 20 responden
atau 33.3% menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50%
menyatakan setuju dan 3 responden atau 5% menyatakan sangat
setuju. Dapat diambil kesimpulan bahwa media promosi yang tepat
dapat mempengaruhi keputusan pembelian.









Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dianalisis responden yang membeli
motor matic Honda karena adanya diskon. Sehingga dapat diketahui
bahwa 7 responden atau 11.7% menyatakan tidak setuju, 20 responden
atau 33.3% menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7%
menyatakan setuju, dan 5 responden atau 8.3% menyatakan sangat
Tabel 4.10
Membeli motor matic karena ada potongan harga (Diskon)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 7 11.7 11.7 11.7
Ragu-ragu 20 33.3 33.3 45.0
Setuju 28 46.7 46.7 91.7
Sangat Setuju 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
78

setuju. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa potongan harga
dapat menimbulkan keputusan pembelian.
Table 4.11
Membeli motor matic Honda karena akan mendapat hadiah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tdk Setuju 2 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 22 36.7 36.7 40.0
Setuju 33 55.0 55.0 95.0
Sngt Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi dengan adanya hadiah yang
diberikan. Sehingga dapat diketahui bahwa 2 responden atau 3.3%
menyatakan tidak setuju, 22 responden atau 36.7% menyatakan ragu-
ragu, 33 responden atau 55% menyatakan setuju dan 3 responden atau
5% menyatakan sangat setuju.
Table 4. 12
Adanya karyawan yang memilki kemampuan menarik konsumen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 5 8.3 8.3 10.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 31.7
Setuju 29 48.3 48.3 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh karyawan yang mampu
menarik konsumen. Sehingga dapat diketahui bahwa 1 responden atau
79

1.7 % menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 8.3%
menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21.7% menyatakan ragu-
ragu, 29 responden atau 48.3 % menyatakan setuju dan 12 responden
atau 20 % menyatakan sangat setuju.
s
u
m
b
e
s
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh adanya pameran yang
diadakan oleh motor matic. Sehingga dapat diketahui bahwa 4
responden atau 6.7% mengatakan tidak setuju, 22 responden atau
36.7% mengatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46% menyatakan
setuju dan 6 responden atau 10% menyatakan sangat setuju.
Table 4.14 motor matic Honda ikut mensponsori acara
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 26.7
Setuju 36 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi seringnya motor matic Honda
Table 4.13
Motor matic Honda Sering melakukan / mengadakan pameran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tdk Setuju 4 6.7 6.7 6.7
Ragu-ragu 22 36.7 36.7 43.3
Setuju 28 46.7 46.7 90.0
Sngt Setuju 6 10.0 10.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
80

mensponsori acara. Sehingga dapat diketahui bahwa 3 responden atau
5 % menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 21.7% ragu-ragu, 36
responden atau 60% menyatakan setuju dan 8 responden atau 13%
menyatakan sangat setuju.
Table 4.15
Mengetahui motor matic Honda dari informasi mulut kemulut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 18 30.0 30.0 33.3
Setuju 36 60.0 60.0 93.3
Sngt Setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi adanya informasi dari mulut
ke mulut. sehingga dapat diketahui bahwa 2 responden atau 3.3%
menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 30% menyatakan ragu, 36
responden atau 60% menyatakan setuju, dan 4 responden atau 6.7%
menyatakan sangat setuju.
Tabel 4. 16
Motor matic Honda menawarkan produknya melalui telemarketing
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 30.0
Setuju 32 53.3 53.3 83.3
Sangat Setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh telemarketing Sehingga
81

dapat diketahui bahwa 5 responden atau 8.3 % menyatakan tidak
setuju, 13 responden atau 21.7 % menyatakan ragu, dan 32 responden
atau 53.3% menyatakan setuju dan 10 responden atau 16.7%
menyatakan sangat setuju
Kualitas Produk
Table 4.17
Motor matic Honda membantu aktivitas dan pekerjaan sehari-hari
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 6 10.0 10.0 10.0
Ragu-ragu 26 43.3 43.3 53.3
Setuju 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh terbantunya aktivitas
sehari-hari dengan motor matic Honda. Sehingga dapat diketahui
bahwa 6 responden atau 10% menyatakan tidak setuju, 28 responden
atau 43.3% menyatakan ragu-ragu dan 28 responden atau 46.7%
menyatakan setuju,
Table 4.18
Menawarkan jenis dan warna yang beragam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 6 10.0 10.0 10.0
Ragu-ragu 20 33.3 33.3 43.3
Setuju 32 53.3 53.3 96.7
Sangat Setuju 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh adanya penawaran jenis
82

jenis dan warna yang beragam. Sehingga dapat diketahui bahwa 6
responden atau 10% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau
33.3% menyatakan ragu-ragu, 32 responden atau 53.3% menyatakan
setuju, 2 responden atau 3.3% menyatakan sangat setuju,
Table 4.19
Matic Honda dilengkapi dengan spesifikasi yang inovatif
(bagasi yang luas, kunci pengaman dan standar otomatis)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
Tidak Setuju 11 18.3 18.3 23.3
Ragu-ragu 19 31.7 31.7 55.0
Setuju 24 40.0 40.0 95.0
Sangat Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh spesifikasi yang inovatif.
Sehingga dapat diketahui bahwa 3 responden atau 5 % menyatakan
sangat tidak setuju, 11 responden atau 18,3 % menyatakan tidak
setuju, 19 responden atau 31.7% menyatakan ragu-ragu, 24 responden
atau 40 % menyatakan setuju dan 3 responden atau 5 % menyatakan
sangat setuju
Tabel 4.20
Motor Matic Honda berteknologi tinggi hingga lebih irit BBM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 25 41.7 41.7 41.7
Setuju 27 45.0 45.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
83

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dianalisis bahwa keputusan pembelian
konsumen dapat dipengaruhi oleh adanya teknologi yang tinggi. Sehingga
dapat diketahui bahwa 25 responden atau 41.7% menyatakan ragu-ragu, 27
responden atau 45 % menyatakan setuju, 8 responden atau 13.3% menyatakan
sangat setuju.
Table 4.21
Mesin motor matic Honda tidak cepat panas dan tahan terhadap getaran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 23 38.3 38.3 43.3
Setuju 29 48.3 48.3 91.7
Sangat Setuju 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh kualitas mesin motor
matic Honda. Sehingga dapat diketahui bahwa 3 responden atau 5%
menyatakan tidak setuju, 23 responden atau 38.3% menyatakan ragu-
ragu, 29 responden atau 49,3% menyatakan setuju, dan 5 responden
atau 8.3% menyatakan sangat setuju.
Table 4. 22
Motor matic Honda dapat diperbaiki disemua bengkel
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 14 23.3 23.3 31.7
Setuju 37 61.7 61.7 93.3
Sangat Setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
84

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh kemudahan perawatan
motor matic Honda. Sehingga dapat diketahui bahwa 5 responden atau
8.3 % menyatakan tidak setuju, 14% responden atau 23.3%
menyatakan ragu-ragu, 37 responden atau 61.7% menyatakan setuju,
dan 4 responden atau 6,7 % menyatakan sangat setuju.
Table 4.23
Motor matic Honda memiliki penampilan yang sporty
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 5 8.3 8.3 10.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 31.7
Setuju 29 48.3 48.3 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Berdasarkan tabel 4.23 dapat dianalisis bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi penampilan produk yang
sporty sehingga dapat diketahui bahwa. 1 responden atau 1.7 %
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 8.3% menyatakan
tidak setuju, 13 responden atau 21.7% menyatakan ragu-ragu, 29
responden atau 48.3% menyatakan setuju dan 12 responden atau 20
%. Menyatakan sangat setuju




85

Brand image
Tabel 4.24
Merek motor matic Honda dapat diterima dimana saja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 6.7 6.7 6.7
Ragu-ragu 24 40.0 40.0 46.7
Setuju 28 46.7 46.7 93.3
Sangat Setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.24 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar
6,7% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau sebesar 40%
menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju,
dan 4 responden atau sebesar 6,7% menyatakan sangat setuju
mengenai pernyataan bahwa merek motor matic dapat diterima dimana
saja.
Tabel 4.25
Merek motor matic honda merubah prilaku saya dalam memilih dan menggunakan
kendaraan bermotor
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu-ragu 20 33.3 33.3 35.0
Setuju 33 55.0 55.0 90.0
Sangat Setuju 6 10.0 10.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.25 dapat dilihat terdapat 1 responden atau sebesar
1,7% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau sebesar 33,3%
menyatakan ragu-ragu, 33 responden atau 55% menyatakan setuju, dan
6 responden atau sebesar 10% menyatakan sangat setuju mengenai
86

pernyataan bahwa Merek motor matic honda merubah prilaku saya
dalam memilih dan menggunakan kendaraan bermotor
Tabel 4.26
Motor matic Honda memudahkan saya untuk membeli jenis motor matic
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 23 38.3 38.3 43.3
Setuju 29 48.3 48.3 91.7
Sangat Setuju 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.26 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 23 responden atau sebesar 38,3%
menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju,
dan 5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan sangat setuju
mengenai pernyataan bahwa Motor matic Honda memudahkan saya
untuk membeli jenis motor matic.
Tabel 4.27
Motor matic honda memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 6.7 6.7 6.7
Ragu-ragu 20 33.3 33.3 40.0
Setuju 34 56.7 56.7 96.7
Sangat Setuju 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.27 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar
6,7% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau sebesar 33,3%
menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju,
dan 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan sangat setuju
87

mengenai pernyataan bahwa Motor matic honda memberikan manfaat
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya.
Tabel 4.28
Motor matic honda memiliki citra yang baik karena produk yang berkualitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 18.3 18.3 21.7
Setuju 42 70.0 70.0 91.7
Sangat Setuju 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.28 dapat dilihat terdapat 2 responden atau sebesar
3,3% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau sebesar 18,3%
menyatakan ragu-ragu, 42 responden atau 70% menyatakan setuju, dan
5 responden atau sebesar 8,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Motor matic honda memiliki citra yang baik karena
produk yang berkualitas.
Tabel 4.29
Motor matic merek Honda yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 12 20.0 20.0 23.3
Setuju 34 56.7 56.7 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.29 dapat dilihat terdapat 2 responden atau sebesar
3,3% menyatakan tidak setuju, 12 responden atau sebesar 20%
menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju,
dan 12 responden atau sebesar 20% menyatakan sangat setuju
88

mengenai pernyataan bahwa Motor matic merek Honda yang pertama
kali terlintas dalam pikiran saya.
Tabel 4.30
Motor matic honda memiliki merek motor yang unik
(Scoopy, Beat, Vario dll)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 26.7
Setuju 36 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.30 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 13 responden atau sebesar 21,7%
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan
8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa merek motor matic Honda memiliki merek motor
yang unik (scoopy, beat, vario).
Tabel 4.31
Motor matic honda merupakan kebutuhan yang sesuai bagi saya

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 11 18.3 18.3 26.7
Setuju 30 50.0 50.0 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.31 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar
8,3% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau sebesar 18,3%
menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju, dan
89

14 responden atau sebesar 23,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Motor matic honda merupakan kebutuhan yang
sesuai bagi saya.
Tabel 4.32
Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat informasi dari teman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 26.7
Setuju 36 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.32 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 13 responden atau sebesar 21,7%
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan
8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda karena
mendapat informasi dari teman.
Tabel 4.33
Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat informasi dari media cetak dan
elektronik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 15 25.0 25.0 30.0
Setuju 35 58.3 58.3 88.3
Sangat Setuju 7 11.7 11.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.33 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 15 responden atau sebesar 25% menyatakan
ragu-ragu, 35 responden atau 58,3% menyatakan setuju, dan 7
90

responden atau sebesar 11,7% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda karena
mendapat informasi dari media cetak dan elektronik.
Tabel 4.34
Motor Matic Honda adalah motor matic yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan
motor matic lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 7 11.7 11.7 11.7
Ragu-ragu 17 28.3 28.3 40.0
Setuju 29 48.3 48.3 88.3
Sangat Setuju 7 11.7 11.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.34 dapat dilihat terdapat 7 responden atau sebesar
11,7% menyatakan tidak setuju, 17 responden atau sebesar 28,3%
menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju,
dan 7 responden atau sebesar 11,7% menyatakan sangat setuju
mengenai pernyataan bahwa motor matic Honda adalah motor matic
yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan motor matic lainnya.
Tabel 4.35
Kebutuhan akan kendaraan dirasakan sangat penting untuk menunjang dalam aktivitas
sehingga saya memutuskan untuk membeli motor matic merek Honda
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 21 35.0 35.0 43.3
Setuju 31 51.7 51.7 95.0
Sangat Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.35 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar
8,3% menyatakan tidak setuju, 21 responden atau sebesar 35%
menyatakan ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menyatakan setuju,
91

dan 3 responden atau sebesar 5% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Kebutuhan akan kendaraan dirasakan sangat penting
untuk menunjang dalam aktivitas sehingga saya memutuskan untuk
membeli motor matic merek Honda.
Tabel 4.36
Manfaat yang diberikan oleh Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 27 45.0 45.0 48.3
Setuju 29 48.3 48.3 96.7
Sangat Setuju 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.36 dapat dilihat terdapat 2 responden atau sebesar
3,3% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau sebesar 45%
menyatakan ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju,
dan 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan sangat setuju
mengenai pernyataan bahwa Manfaat yang diberikan oleh Motor Matic
Honda memberikan kepuasan bagi diri saya.
Tabel 4.37
Saya membeli Motor Matic Honda karena saya suka terhadap merek Honda
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 16 26.7 26.7 31.7
Setuju 38 63.3 63.3 95.0
Sangat Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.37 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 16 responden atau sebesar 26,7%
92

menyatakan ragu-ragu, 38 responden atau 63,3% menyatakan setuju,
dan 3 responden atau sebesar 5% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda karena saya suka
terhadap merek Honda.
Tabel 4.38
Saya membeli Motor Matic Honda karena sistem pembayaranya yang mudah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 6.7 6.7 6.7
Ragu-ragu 15 25.0 25.0 31.7
Setuju 33 55.0 55.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.38 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar
6,7% menyatakan tidak setuju, 15 responden atau sebesar 25%
menyatakan ragu-ragu, 33 responden atau 55% menyatakan setuju, dan
8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya membeli Motor Matic Honda karena sistem
pembayaranya yang mudah.
Tabel 4.39
Manfaat yang diberikan Motor Matic Honda memberikan kepuasan bagi diri saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 26.7
Setuju 36 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.39 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 13 responden atau sebesar 21,7%
93

menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan
8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Manfaat yang diberikan Motor Matic Honda
memberikan kepuasan bagi diri saya.
Tabel 4.40
Saya akan selalu menggunakan Motor Matic Honda
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 6.7 6.7 6.7
Ragu-ragu 25 41.7 41.7 48.3
Setuju 28 46.7 46.7 95.0
Sangat Setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.40 dapat dilihat terdapat 4 responden atau sebesar
6,7% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau sebesar 41,7%
menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju,
dan 3 responden atau sebesar 5% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya akan selalu menggunakan Motor Matic Honda.
Tabel 4.41
Harga Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 25 41.7 41.7 50.0
Setuju 28 46.7 46.7 96.7
Sangat Setuju 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.41 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar
8,3% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau sebesar 41,7%
menyatakan ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju,
94

dan 2 responden atau sebesar 3,3% menyatakan sangat setuju
mengenai pernyataan bahwa Harga Motor matic Honda yang
ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan.
Tabel 4.42
Motor Matic merek Honda memiliki kualitas produk yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 7 11.7 11.7 11.7
Ragu-ragu 17 28.3 28.3 40.0
Setuju 30 50.0 50.0 90.0
Sangat Setuju 6 10.0 10.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.42 dapat dilihat terdapat 7 responden atau sebesar
11,7% menyatakan tidak setuju, 17 responden atau sebesar 28,3%
menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju, dan
6 responden atau sebesar 10% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Motor Matic merek Honda memiliki kualitas
produk yang baik.
Tabel 4.43
Saya memilih Motor Matic Honda karena memiliki citra merek yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 16 26.7 26.7 35.0
Setuju 32 53.3 53.3 88.3
Sangat Setuju 7 11.7 11.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.43 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar
8,3% menyatakan tidak setuju, 16 responden atau sebesar 26,7%
menyatakan ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menyatakan setuju,
95

dan 7 responden atau sebesar 11,7% menyatakan sangat setuju
mengenai pernyataan bahwa Saya memilih Motor Matic Honda
karena memiliki citra merek yang baik.
Tabel 4.44
Dalam keadaan bagaimanapun saya akan selalu menggunakan Motor Matic merek
Honda dari pada motor matic lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 15 25.0 25.0 30.0
Setuju 34 56.7 56.7 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.44 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 15 responden atau sebesar 25% menyatakan
ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju, dan 8
responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Dalam keadaan bagaimanapun saya akan selalu
menggunakan Motor Matic merek Honda dari pada motor matic
lainnya.
Tabel 4.45
Saya akan mengeluarkan banyak biaya (biaya transaksi, pencarian, dan biaya
operasional) jika berpindah ke merek lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 8.3 8.3 8.3
Ragu-ragu 11 18.3 18.3 26.7
Setuju 30 50.0 50.0 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.45 dapat dilihat terdapat 5 responden atau sebesar
8,3% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau sebesar 18,3%
96

menyatakan ragu-ragu, 30 responden atau 50% menyatakan setuju, dan
14 responden atau sebesar 23,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya akan mengeluarkan banyak biaya (biaya
transaksi, pencarian, dan biaya operasional) jika berpindah ke merek
lain.
Tabel 4.46
Saya merasa puas terhadap kinerja Motor Matic Honda
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 21.7 21.7 26.7
Setuju 36 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data primer output spss 2011
Dari tabel 4.46 dapat dilihat terdapat 3 responden atau sebesar 5%
menyatakan tidak setuju, 13 responden atau sebesar 21,7%
menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau 60% menyatakan setuju, dan
8 responden atau sebesar 13,3% menyatakan sangat setuju mengenai
pernyataan bahwa Saya merasa puas terhadap kinerja Motor Matic
Honda.







97

2. Analisis Kuantitatif
Pengujian Hipotesis
a. Menguji dan memaknai sub-struktur 1.
Untuk mengetahui analisis regresi dapat diketahui menjadi dua bagian.
Pertama, melihat pengaruh secara simultan dan kedua, melihat pengaruh
secara parsial.
1) Melihat pengaruh Promosi (X1), Brand Image (X2), dan Kualitas
Produk (X3) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y1).
Y1 = 1x1X1 + 1x2X2 + 1x3X3 +
Maka untuk melihat pengaruh promosi, brand image dan kualitas
produk secara gabungan terhadap keputusan pembelian. secara
simultan, dapat dilihat melalui hasil perhitungan dalam model
summary, khususnya angka R square dibawah ini:

Tabel 4. 47 Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .915
a
.837 .828 1.938
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi, Kualitas_produk
Sumber : Data primer output spss 2011
Besarnya angka R square (r
2
) adalah 0.837. angka tersebut
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh promosi, brand image
dan kualitas produk terhadap pembelian dengan cara menghitung
Koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100%
KD = 0.837 x 100%
KD = 83.7%
98

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh promosi,
brand image, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
secara simultan adalah 83.7 %. Sedangkan sisanya sebesar 16,3 %
(100% - 83.7%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain, variabel
keputusan pembelian yang dapat diterangkan dengan menggunakan
variabel promosi, brand image, dan kualitas produk sebesar 83.7%,
sementara pengaruh sebesar 16,3% disebabkan oleh variabel-variabel
lain di luar model ini.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau
salah, diperlukan uji hipotesis. Uji Hipotesis menggunakan angka F
sebagaimana tertera dalam variabel di bawah ini
Tabel 4.48 ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1078.519 3 359.506 95.680 .000
a
Residual 210.414 56 3.757

Total 1288.933 59

a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi, Kualitas_produk
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
Hipotesisnya sebagai berikut:
H0: Tidak ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan
kualitas produk terhadap keputusan pembelian
H1: Ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan kualitas
produk terhadap keputusan pembelian
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan
membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel. Cara
99

kedua ialah dengan membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil
penghitungan dengan taraf signifikan 0,05 (5%).
a) Menggunakan cara pertama atau membandingkan besarnya angka
F penelitian dengan F tabel.
Pertama: menghitung F penelitian
F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 95.680
Kedua: menghitung F tabel dengan ketentuan sebagai berikut.
Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan
numerator: jumlah variabel -1 atau 4-1 = 3; dan denumerator:
jumlah kasus -4 atau 60-4 = 56. Dengan ketentuan tersebut,
diperoleh angka F tabel sebesar 2,56
Ketiga: menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Keempat: mengambil keputusan:
Dari hasil perhitungan, didapatkan angka F penelitian sebesar
95.680 > F tabel sebesar 2,76 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya ada hubungan linier antara promosi, brand image, dan
kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian,
model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpulanya ialah
promosi, brand image, dan kualitas produk secara gabungan
mempengaruhi keputusan pembelian. Besarnya pengaruh ialah
83.7%. Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi
100

tersebut dihitung dengan rumus 1-r
2
atau 1-0,837 = 0,404 atau
sebesar 40.4 %
b) Menggunakan cara kedua atau membandingkan besarnya angka
taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan 0,05
Kriterianya sebagai berikut:
Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara promosi, brand image, dan kualitas produk keputusan
pembelian
2) Pengaruh Promosi (X1), Brand Image (X2), dan Kualitas Produk
(X3) secara parsial terhadap Keputusan Pembelian (Y1).
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel promosi, brand image,
dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial.
Digunakan uji t, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh
digunakan, angka Beta atau standardized coefficient di bawah ini.

Tabel 4.49
Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.643 2.167

1.220 .228
Promosi .656 .069 .714 9.483 .000
Kualitas_produk .123 .103 .090 1.189 .239
Brand_image .269 .122 .190 2.198 .032
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
101

a) Hubungan Antara Promosi (X1) Dan Keputusan Pembelian
(Y1)
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara promosi dan
keputusan pembelian, dapat dilakukan langkah-langkah analisis
sebagai berikut:
Pertama: menentukan hipotesis
H0: tidak ada hubungan linier antara promosi dan keputusan
pembelian
H1: ada hubungan linier antara promosi dan keputusan pembelian
Kedua: menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 9.483
Ketiga: menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan
sebagai berikut. Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)
dengan ketentuan: DK = n-2, atau 60-2 =58. Dari ketentuan
tersebut, diperoleh angka t tabel sebesar 2,00
Keempat: menentukan kriteria
Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kelima: membuat keputusan
Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t penelitian
sebesar 9.483 > t tabel 2,00. Oleh karena itu, H0 diterima dan H1
ditolak. Artinya ada hubungan linier antara promosi dan keputusan
102

pembelian. Besarnya pengaruh promosi terhadap keputusan
pembelian sebesar 0, 714atau 71.4 % dianggap signifikan.
Hal ini tercermin dalam angka signifikan sebesar 0,000 yang
lebih besar dari 0,05 Akan tetapi hal ini sesuai dengan penelitian
Bekti Setiawati (2008:8) yaitu tentang kualitas produk dan promosi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena promosi
berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen
dalam memilih produk.
b) Hubungan antara Kualitas Produk (X2) dan Keputusan
Pembelian (Y1)
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kualitas
produk dan keputusan pembelian kita dapat dilakukan langkah
langkah analisis sebagai berikut:
Pertama: menentukan hipotesis
H0: tidak ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan
pembelian
H1: ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan
pembelian
Kedua: menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 1,189
Ketiga: menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan
tersebut di atas sehingga diperoleh angka t tabel 2,00.
Keempat: menentukan kriteria
103

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kelima: membuat keputusan
Didasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian
sebesar 1,189 < 2,00 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,
tidak ada hubungan linier antara kualitas produk dan keputusan
pembelian. Dan hal ini tidak sesuai dengan penelitian Bekti
Setiawati (2008:8) yaitu tentang kualitas produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian karena seorang produsen harus
dapat mempertahankan kualitas produk agar produk yang
dihasilkan tetap menjadi pilihan konsumen.
c) Hubungan Antara Brand Image (X3) Dengan Keputusan
Pembelian (Y1)
Hipotesis
H0: tidak ada hubungan linier antara brand image dengan
keputusan pembelian
H1: ada hubungan linier antara brand image dengan keputusan
pembelian
Menghitung besarnya angka t penelitian:
Angka t penelitian dari hasil SPSS adalah 2,198. Menghitung t
tabel Angka t tabel adalah 2,00 Kriteria uji hipotesis sebagai
berikut:
104

Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Didasarkan hasil perhitungan diperoleh t penelitian sebesar
2,198 > 2,00 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara brand image dengan keputusan pembelian.
Besarnya pengaruh brand image dengan keputusan pembelian
adalah sebesar 0,190 atau 19%.
Persamaan struktur I menjadi
Y1 = 0.714 X1 + 0.090 X2 + 0.190 X3 + 0.404 1
Angka koefisien residu sebesar 0.404 didapat dari 1- R
2
1- 0.837 = 0.404
Hasil analisis diatas menunjukan bahwa ada koefisien jalur yang
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu kualitas produk
(X2) maka harus ada model sub-struktur yang diperbaiki melalui
metode triming untuk menguji tingkat validitas dari setiap koefisien
jalur yang telah dihitung
Table 4.50 Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .912
a
.833 .827 1.945
a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi
Sumber : Data primer output spss 2011




Table 4.51 ANOVA
b

105

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1073.204 2 536.602 141.781 .000
a

Residual 215.730 57 3.785

Total 1288.933 59

a. Predictors: (Constant), Brand_image, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011

Table 4.52 Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.280 2.108

1.556 .125
Promosi .669 .069 .728 9.756 .000
Brand_image .344 .105 .243 3.259 .002
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer output spss 2011
Dapat diketahui bahwa variabel promosi dan brand image yang
masuk dalam pengujian. Sehingga nilai R square berubah menjadi
0.833, berarti promosi dan brand image memberikan pengaruh
langsung terhadap keputusan pembelian sebesar 83.3% sisanya
sebesar 16.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model ini
seperti harga, bentuk, design dll. Dan besarnya konstribusi promosi
terhadap keputusan pembelian secara langsung 0.728 x 100% = 728%
sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor untuk mencapai
keputusan pembelian yaitu melalui promosi.
Ini sesuai dengan penelitian Bekti Setiawati (2008:8) yaitu tentang
promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena promosi
berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam
memilih produk.
106

Besarnya konstribusi brand image terhadap keputusan pembelian
secara langsung 0.243 x 100% = 24.3% sehingga dapat disimpulkan
bahwa salah satu faktor untuk mencapai keputusan pembelian yaitu
melalui brand image (Philip kotler dalam Rofiah R, 2008: 16)
konsumen menyukai adanya merek karena membantu
mengidentifikasikan perbedaan mutu dan dapat berbelanja dengan
lebih efisien.
Gambar 4.1
Model 1 jalur path triming






Persamaan struktut I setelah triming menjadi
Y1 = 0.728 X1 + 0.243 X3 + 0.409 1
Angka koefisien residu sebesar 0.409 didapat dari 1- R
2
1- 0.833 = 0.409

b. Menguji Dan Memaknai Sub-Struktur 2
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat
pengaruh secara gabungan dan kedua, melihat pengaruh secara parsial.
Pomosi X1
Brand Image X3
Kep Pembelian Y1
107

1) Melihat pengaruh Promosi (X1), Brand Image (X2), Kualitas
Produk (X3), dan Keputusan Pembelian (Y1) secara simultan
terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2).
Y2 = 2x1X1 + 2x2X2 + 2x3X3 + 2 1Y1 +
Untuk melihat pengaruh promosi, brand image, kualitas produk,
dan keputusan pembelian secara simultan, dapat dilihat dari hasil
perhitungan dalam Model summary, khususnya angka R square di
bawah ini.
Tabel 4. 53 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .852
a
.726 .706 1.756
a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian, Kualitas_produk,
Brand_image, Promosi
Sumber: Hasil Output SPSS
Besarnya angka R Square (r
2
) adalah 0,726. Angka tersebut dapat
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh promosi, brand image,
kualitas produk dan keputusan pembelian terhadap keputusan
pembelian dengan cara menghitung Koefisien Diterminasi (KD)
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100%
KD = 0,726 x 100%
KD = 72.6%
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh promosi,
brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian secara
simultan terhadap loyalitas adalah 72,6 %. Adapun sisanya sebesar
27.4 % (100%-72.6%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain
108

variabel loyalitas yang dapat diterangkan dengan menggunakan
variabel promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan
pembelian sebesar 72,6%, sedangkan pengaruh sebesar 27.4%
disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau
salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F
sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.54 ANOVA
b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 450.027 4 112.507 36.491 .000
a
Residual 169.573 55 3.083
Total 619.600 59
a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian, Kualitas_produk, Brand_image,
Promosi
b. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Hasil Output SPSS
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
H0: tidak ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas
produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan
H1: ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas produk,
dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian
dapat dilakukan dengan dua cara:
a) Membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel
F penelitian 36,491
F tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat
kebebasan(DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel -1 atau 5-
109

1 = 4; dan denumerator: jumlah kasus -4 atau 60-4= 56. Dengan
ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,53.
Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut
Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima;
Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 36,491 >
F tabel 2,53. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,
ada hubungan linier antara promosi, brand image, kualitas produk, dan
keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Dengan demikian,
model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpulannya, promosi,
brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian secara simultan
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Besarnya pengaruh ialah 72,6%.
Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung
dengan rumus 1 r
2
atau 1 0,726 atau sebesar 72,6%.
b) Membandingkan besarnya angka signifikansi (sig) penelitian
dengan taraf signifikansi sebesar 0,05
Kriterianya sebagai berikut:
Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka
H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara
promosi, brand image, kualitas produk, dan keputusan pembelian
terhadap loyalitas pelanggan.
110

2) Melihat pengaruh promosi, brand image, kualitas produk, dan
keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
Untuk melihat pengaruh promosi, brand image, kualitas produk, dan
keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial,
digunakan uji t, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan
angka Beta atau Standardized coefficient di bawah ini.

Table 4.55 Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .703 1.989 .353 .725
Promosi -.058 .101 -.091 -.575 .568
Kualitas_produk .092 .095 .098 .972 .335
Brand_image -.126 .116 -.128 -1.088 .281
Keputusan_pembelian .668 .121 .963 5.517 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Hasil Output SPSS
a) Hubungan promosi dengan loyalitas pelanggan
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara promosi dan
loyalitas pelanggan, dapat dilakukan langkah-langkah analisis berikut:
Menentukan hipotesis:
H0: tidak ada hubungan linier antara promosi dengan loyalitas
pelanggan
H1: ada hubungan linier antara promosi dengan loyalitas pelanggan
Menghitung besarnya t penelitian:
Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian -0,575
Menghitung besarnya t tabel:
111

Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan;
DK = n-2, atau 60-2 = 58. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t
tabel sebesar 2,00. Menentukan kriteria:
Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Didasarkan hasil perhitungannya diperoleh angka t penelitian sebesar -
0,575 < t tabel 2,00, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak
ada hubungan linier antara promosi dengan loyalitas pelanggan.
Besarnya pengaruh promosi dengan loyalitas pelanggan sebesar -
0,091 atau -9,1% dianggap tidak signifikan. Hal ini tercermin dalam
angka signifikansi sebesar 0,568 > 0,05.

b) Hubungan antara kualitas produk dan loyalitas pelanggan
Hipotesis:
H0: tidak ada hubungan kualitas produk dan loyalitas pelanggan
H1: ada hubungan linier antara kualitas produk dan loyalitas
pelanggan
T peneltian:
Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 0,972
T tabel: Dari hasil perhitungan dengan ketentuan taraf signifikansi
0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan; DK = n-2, atau
60-2 = 58. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t tabel sebesar
2,00.
112

Didasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
0,972 < t tabel sebesar 2,00 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak.
Artinya, tidak ada hubungan linier antara kualitas produk dan loyalitas
pelanggan. Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas
pelanggan adalah sebesar -0,128 atau -12,8% dianggap tidak
signifikan. Hal ini tercermin dari angka signifikansi penelitian 0,517 >
angka signifikansi 0,05. Akan tetapi penelitian ini berbanding terbalik
dengan penelitian Keni (2000:45-47) yaitu kualitas produk merupakan
evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh konsumen terhadap
kehandalan dan superioritas. Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan
dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menentukan
prioritas kualitas produk yang diharapkan pelanggan sehingga mampu
memuaskan pelanggan dan menimbulkan loyalitas pelanggan. Enam
dimensi kualitas produk yaitu performen, features, durability,
aesthestics,conformance and percaived quality.
c) Hubungan antara brand image dengan loyalitas pelanggan
Hipotesis:
H0: tidak ada hubungan linier antara brand image dengan loyalitas
pelanggan
H1: ada hubungan linier antara brand image dengan loyalitas
pelanggan
Angka t penelitian sebesar -1,088
113

Angka t tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat
kebebasan (DK) dengan DK = n-2, atau 60-2= 58. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 2,00. Kriteria uji hipotesis:
Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Didasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar -
1,088 < t tabel sebesar 2,00 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Artinya, tidak ada hubungan linier antara brand image dengan
loyalitas pelanggan. Besarnya pengaruh brand image dengan loyalitas
pelanggan adalah sebesar -0,128 atau sebesar -1,088 %. Hal ini
berbanding terbalik dengan penelitian Tri Ari Prabowo
(2007:12:13)yang menyatakan bahwa adanya pengaruh brand image
terhadap loyalitas pelanggan yang signifikan dengan tiga dimensinya
yaitu tingkat manfaat (favorability), kekuatan akan merek (strength),
dan keunikan produknya (uniqueness).
d) Hubungan antara keputusan pembelian dengan loyalitas pelanggan
Hipotesis:
H0: tidak ada hubungan linier antara keputusan pembelian dengan
loyalitas pelanggan
H1: ada hubungan linier antara keputusan pembelian dengan loyalitas
pelanggan
Angka t peneltian sebesar 5,517 Angka t tabel dengan ketentuan taraf
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK=
114

n-2, atau 60-2= 58. Dari ketentuan tersebut dipeoleh angka t tabel
sebesar 2,00. Kriteria uji hipotesis:
Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Didasarkan penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 5,517 >
t tabel sebesar 2,00, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara keputusan pembelian dengan loyalitas
pelanggan. Jika dilihat dari angka Beta, besarnya pengaruh keputusan
pembelian 0,121 atau sebesar 12,1% dianggap signifikan karena angka
signifikansi penelitian 0,000 < angka signifikansi 0,05. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko dan Aries Sapto
(2009) menyatakan bahwa adanya pengaruh keputusan pembelian
terhadap loyalitas pelanggan dari adanya harga, produk dan lokasi
yang diinginkan oleh pelanggan.
Y2 = 0.391 X1 + 0,098 X2 + (-0.128) X3 + 0.121 Y1 + 0.523
Angka koefisien residu sebesar 0.466 didapat dari 1- R
2
1- 0.726 = 0.523
Hasil analisis diatas menunjukan bahwa ada koefisien jalur yang
tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan yaitu kualitas produk
(X2), brand image (X3) dan keputusan pembelian (Y1) maka harus ada
model sub-struktur yang diperbaiki melalui metode triming untuk
menguji tingkat validitas dari setiap koefisien jalur yang telah dihitung


115


Table 4. 56 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .847
a
.717 .712 1.739
a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian

Table 4.57 ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 444.122 1 444.122 146.794 .000
a

Residual 175.478 58 3.025

Total 619.600 59

a. Predictors: (Constant), Keputusan_pembelian
b. Dependent Variable: Loyalitas

Table 4. 58 Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .559 1.800 .311 .757
Keputusan_pembelian .587 .048 .847 12.116 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: data primer SPSS 2011
Persamaan struktut 2 setelah triming menjadi
Y2 = 0.847 X1 + 0.531 1
Angka koefisien residu sebesar 0.531 didapat dari 1- R
2
1- 0.717 = 0.531
Dapat diketahui bahwa variable keputusan pembelian masuk dalam
pengujian. Sehingga nilai R square berubah menjadi 0.531, berarti
keputusan pembelian memberikan pengaruh langsung terhadap loyalitas
pelanggan sebesar 53.1 % sisanya sebesar 46.9% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain diluar model ini seperti citra, harga, bentuk, design
dll.
116

Gambar 4.2
Model 2 jalur path triming





3. Analisis Korelasi
Korelasi antara variabel kualitas produk, harga, pelayanan, dan kepuasan
pelanggan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Table 4. 59 Correlations
Promosi Kualitas produk Brand image Kep pembelian
Promosi Pearson Correlation 1 .559
**
.688
**
.895
**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 296 60 60 60
Kualitas produk Pearson Correlation .559
**
1 .693
**
.621
**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
Brand image Pearson Correlation .688
**
.693
**
1 .744
**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
Keputusan
pembelian
Pearson Correlation .895
**
.621
**
.744
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a. Korelasi antara kualitas promosi dengan kualitas produk
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel
produk dan harga sebesar 0,559. Untuk mentafsirkan angka tersebut
digunakan kriteria sebagai berikut:
1) 0 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
2) >0,25 0,5 : Korelasi cukup kuat
Loyalitas PelangganY2
Pomosi X1
Brand Image X3
Kep Pembelian Y1
117

3) >0,5 0,75 : Korelasi Kuat
4) > 0,75 1 : Korelasi Sangat kuat
Korelasi sebesar 0,559 mempunyai maksud hubungan antara variabel
promosi dan kualitas produk kuat dan searah (karena hasilnya positif).
Searah artinya, jika promosi tinggi maka kualitas produk juga tinggi.
Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikan sebesar
0,000 < 0,05.
b. Korelasi antara promosi dengan brand image
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara promosi dengan
brand image sebesar 0,688. Korelasi ini mempunyai maksud hubungan
antara variabel promosi dengan brand image kuat dan searah.
c. Korelasi antara promosi dengan keputusan pembelian
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara promosi dengan
keputusan pembelian sebesar 0,895. Korelasi ini mempunyai maksud
hubungan antara variabel promosi dengan keputusan pembelian sangat
kuat dan searah.
d. Korelasi antara kualitas produk dan brand image
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara kualitas produk
dan brand image sebesar 0,693. Korelasi ini mempunyai maksud
hubungan antara kualitas produk dan brand image kuat dan searah.
e. Korelasi antara kualitas produk dan keputusan pembelian
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara kualitas produk
dan keputusan pembelian sebesar 0,621. Korelasi ini mempunyai maksud
118

hubungan antara variabel kualitas produk dan keputusan pembelian kuat
dan searah.
f. Korelasi antara brand image dan keputusan pembeliaan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara brand image
dan keputusan pembeliaan sebesar 0,744. Korelasi ini mempunyai
maksud hubungan antara variabel brand image dan keputusan
pembeliaan sangat kuat dan searah.
4. Penghitungan Pengaruh
a. Pengaruh langsung
Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula berikut:
1) Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian
X1 ke Y1 = 0,728
2
= 0.53 = 53 %
2) Pengaruh variabel brand image terhadap keputusan pembelian
X3 ke Y1 = 0,243
2
= 0.06 = 6 %
3) Pengaruh variabel keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan
Y1 ke Y2 = 0,847
2
= 0.72 = 72 %

b. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh variabel promosi terhadap loyalitas melalui keputusan
pembelian
X1 ke Y1 Ke Y2 = 0.714 x 0.963 = 0.687582
Pengaruh variabel brand image terhadap loyalitas melalui kep
pembelian
X3 ke Y1 Ke Y2 = 0.190 x 0.963 = 0.18927
119

BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan bahwa pada
bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan. Dimana
hal ini merupakan jawaban dari perumusan masalah, yaitu :
1. Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis jalur, menunjukan terdapat
pengaruh secara langsung hanya variable promosi terhadap keputusan
pembelian secara parsial yaitu 72.8 % dan brand image sebesar 24.3 %.
dapat disimpulkan bahwa variabel yang pengaruhnya paling besar
terhadap keputusan pembelian adalah variabel promosi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa keputusan pembelian tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas produk.
2. Besarnya pengaruh variabel promosi, kualitas produk dan brand image
terhadap variabel keputusan pembelian secara simultan adalah 83.7 %.
3. Berdasarkan pengujian, ternyata hanya variabel keputusan pembelian
yang mempunyai pengaruh langsung terhadap variabel loyalitas
pelanggan yaitu sebesar 84.7 %.

B. Implikasi
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis data secara simultan uji F terdapat pengaruh yang
signifikan antara ketiga variabel tersebut yaitu variabel promosi, kualitas
120

produk dan brand image terhadap keputusan pembelian. Tetapi tidak
dengan hasil uji t dimana hanya dua variabel saja yang signifikan terhadap
keputusan pembelian yaitu variabel promosi dan brand image.
2. Berdasarkan hasil analisis data diatas. Pada struktur kedua analisis jalur
diketahui bahwa secara parsial (uji t) loyalitas pelanggan hanya
dipengaruhi oleh satu variabel yaitu keputusan pembelian akan tetapi tidak
dengan variabel kualitas produk, brand image dan promosi. Hal ini terlihat
dari nilai kualitas produk thitung <ttabel. sedangkan secara simultan (uji F)
terdapat pengaruh yang signifikan antara Promosi, kualitas produk brand
image, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan.
3. Maka implikasi dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa promosi menjadi
media yang ampuh untuk menarik minat beli konsumen khususnya di
daerah Ciputat dan memperkuat ingatan akan produk tersebut kepada
pelanggan agar tetap loyal terhadap merek dan produk tersebut. Dalam hal
ini PT AHM telah berhasil membangun minat beli konsumen yang baik
dan menanamkan kepercayaan produk motor matic honda khususnya
untuk tetap loyal.






121

DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A, Managing Brand Equity: Capitalizing On The Value Of A Brand
Name. The Free Press, New York.1991
Agung, Bhuono,. strategi jitu dalam memilih metode statistic penelitian dengan
SPSS, CV. Andi offset, Yogyakarta, 2005
Assauri, Sofyan, Manajemen pemasaran. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta
2004
Asseal, Hendry, Consumer Behavior And Marketing Action, Pvvs-Kent,
Publishing Company.1992
Basu, Swasta D.H dan Irwan. M.B.A,. Manajemen Pemasaran Moderen, Liberti
Yogyakarta 2000
Chaster, I Bernard. the function of the executive, 2005
Cravens, David W. Marketing Strategik Terjamahan, Edisi IV, jilid 1, PT
Erlangga, Jakarta, 2004.
Durianto, Darmadi, dkk. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan
Prilaku Merek, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001
El Janusi, Rahman. 2009. Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama,
Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Nasabah Bank Syriah (Pada Bank Muamalat Kota Semarang). Surakarta :
The 9th Annual Conference On Islamic Studies (Acis)
Ghozali, Imam. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponogoro.2005
Griffin,Jill. Customer loyalty ; menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan
pelanggan. Penerbit Erlangga, Jakarta,2005.
Hamid, Abdul. Panduan Penulisan Skripsi, Cetakan Ke 1 FEIS UIN Press,
Jakarta, 2007
Handoko. Sapto, Aries. (2009) Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Dan Loyalitas Di Toserba
Luwes Group Surakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http:// triomotor.co.id.meningkatnya penjualan motor matic
http://refrinal.blogspot.com/2008/01/sebuahpembelajaran-tentang-ekuitas.html.
122

Lupiyoadi, Rambat, Hamdani, A. Manajemen Pemasaran jasa Jakarta Salemba
empat, 2004
Rangkuti, Freddy, The Power Of Brand, Teknik Mengelola Brand Equity Dan
Strategi Pengembangan Merek, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002
Stanton, William. J. Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta 2005
Keni. pentingnya pengukuran kepuasan pelanggan bagi perusahaan Jurnal
Manajemen FE Universitas Tarumanegara. 2000
Kotler, Philip dan Keller, Kevin line, Edisi Bahasa Indonesia, Manajemen
Pemasaran, PT Indeks,2007
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, PT Indeks, kelompok Gramedia.
Jakarta, 2005
Kotler, Philip, Marketing management, the millennium ed. New jersey. Phipe
prantice Hall 2000
Kotler, Philip, & Gray, Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran PT. Indeks Klompok
Gramedia, Jakarta, 2001
Prabowo, Ari, Tri. Analisis Brand Image Handphone Nokia Terhadap Loyalitas
Pelanggan. Jurnal Logos Vol.5 No 1 Juli 2007
Riduwan, A.K Engkos, Cara menggunakan dan memaknai analisis jalur atau
path analiysis, Alfabeta. Bandung, 2007
Rofiq, Ainur., dkk. Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada
Industri Telepon Seluler, FE Universitas Brawijaya, Malang, 2009.
R. Rofiah. Analisis pengaruh brand image, kualitas dan inovasi produk terhadap
pengembangan produk (studi kasus sabun deterjen merek Attac). Skripsi
FE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008
Sarwono, Jonathan. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Andi,
Yogyakarta, 2007.
Setyawati,Bekti pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak Dwijoyo Di Penanggulan. Kec Pegandon Kab.
kendal Jurnal manajemen 2008:8)
123

Susilawati. Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi FE UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2007
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung,2003.
Sumarwan Ujang,dkk . Pemasaran Strategik. Inti Prima Promosindo . Jakarta
2009
Tjiptono, F Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Andi Offset, 2001
Tjiptono, F, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Bayu Media Publishing, Malang.
2005
Umar, Husain Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Tiga. PT.Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta,2005
Wahyuni, Urip, Dewi. pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan
surabaya barat Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fatahillah Surabaya,
2009
www.wikipedia/kualitas-produk@google.com
www.honda-astra.com / Rakyat Merdeka 16 Agustus 2010.
www.bisnis.Timlo.net Scoopy Dongkrak Penjualan Honda
Zulqanef (Dalam Harian Umum Suara Merdeka) Hubungan Antara Atribut Jasa,
Kepuasan Menyeluruh Dan Loyalitas Konsumen (www.suaramerdeka.com)










124

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN.

Dengan hormat
Mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung dari kuesioner ini, saya
Bermaksud memohon bantuan Bpk/Ibu/Saudara/I sebagai responden dalam penelitian ini
(Angket Terlampir)
Bersama ini saya memohon angket ini diisi untuk menjawab seluruh pernyataan
yang telah disediakan dengan seobjektif mungkin untuk mendukung kefalidan dari
penelitian ini .
Penelitian ini berjudul : ANALISIS PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE DAN
KUALITAS PRODUK MOTOR MATIC HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI CIPUTAT TIMUR KOTA
TANGERANG SELATAN.
Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih
Nama :
Pekerjaan :
Pendidikan Akhir :
PETUNJUK PENGISIAN
Setiap pertanyaan berikut ini terdiri atas 5 pilihan jawaban yaitu :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara paling tepat dengan cara
memberikan tanda cek list ( ) pada setiap pertanyaan.
1. Promosi (X1)
NO Pernyataan
Alternative Jawaban
SS S R TS STS
1.
Saya mendapatkan informasi tentang motor matic
Honda dari iklan yang ditayangkan di media cetak dan
elektronik.

2
Saya membeli motor matic Honda karena iklan yang
ditayangkan di media cetak dan elektronik.

3
Saya teringat iklan motor matic Honda sehingga saya
tertarik untuk membeli.

4
Saya membeli motor matic Honda karena
mendapatkan pengembalian tunai.

5
Saya membeli motor matic Honda karena akan
mendapatkan hadiah.

6
Karyawan motor matic Honda memiliki kemampuan
menarik konsumen.

7 Motor matic Honda sering melakukan / mengadakan

125

pameran.
8 Motor matic Honda ikut serta mensponsori acara

9
Saya mengetahui motor matic Honda dari informasi
mulut ke mulut (dari teman, keluarga, tetangga dll)

10
Motor matic Honda menawarkan produk melalui
telemarketing.


2. Kualitas Produk (X2)
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
SS S R TS STS
1 Motor matic Honda membantu aktivitas dan pekerjaan
saya sehari-hari.

2 Motor matic Honda menawarkan jenis dan warna
yang beragam.

3 Motor matic Honda dilengkapi dengan spesifikasi
yang inovatif (seperti: bagasi yang luas, kunci
pengaman, dan standar otomatis)

4 Motor matic Honda berteknologi tinggi sehingga lebih
irit BBM.

5 Mesin Motor matic Honda tidak cepat panas dan tahan
terhadap getaran

6 Motor Matic Honda dapat diperbaiki disemua bengkal

7 Motor Matic Honda memiliki penampilan yang sporty


3. Brand Image (X3)
No Pernyataan
Alternative Jawaban
SS S R TS STS
1 Merek motor matic Honda dapat diterima dimana saja
2 Merek motor matic honda merubah prilaku saya
dalam memilih dan menggunakan kendaraan bermotor

3 Motor matic Honda memudahkan saya untuk membeli
jenis motor matic

4 Motor matic honda memberikan manfaat sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan saya

5 Motor matic honda memiliki citra yang baikkarena
produk yang berkualitas

6 Motor matic merek Honda yang pertama kali terlintas
dalam pikiran saya

7 Motor matic honda memiliki merek motor yang unik
(Scoopy, Beat, Vario dll)




4. Keputusan Pembelian (Y1)
No Pernyataan
Alternative Jawaban
SS S R TS STS
1 Motor matic honda merupakan kebutuhan yang sesuai
bagi saya sebagai alat transportasi.

2 Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat
informasi dari teman.

126

3 Saya membeli Motor Matic Honda karena mendapat
informasi dari media cetak dan elektronik.

4 Motor Matic Honda adalah motor matic yang
berkualitas tinggi dibandingkan dengan motor matic
lainnya.

5 Kebutuhan akan kendaraan dirasakan sangat penting
untuk menunjang dalam aktivitas sehingga saya
memutuskan untuk membeli motor matic merek
Honda.

6 Manfaat yang diberikan oleh Motor Matic Honda
memberikan kepuasan bagi diri saya.

7 Saya membeli Motor Matic Honda karena saya suka
terhadap merek Honda.

8 Saya membeli Motor Matic Honda karena sistem
pembayaranya yang mudah.

9 Manfaat yang diberikan Motor Matic Honda
memberikan kepuasan bagi diri saya.

10 Saya akan selalu menggunakan Motor Matic Honda




5. Loyalitas Pelanggan

No Pernyataan
Alternative Jawaban
SS S R TS STS
1 Harga Motor matic Honda yang ditawarkan sesuai
dengan kualitas yang diberikan

2 Motor Matic merek Honda memiliki kualitas produk
yang baik.

3 Saya memilih Motor Matic Honda karena memiliki
citra merek yang baik.

4 Dalam keadaan bagaimanapun saya akan selalu
menggunakan Motor Matic merek Honda dari pada
motor matic lainnya.

5 Saya akan mengeluarkan banyak biaya (biaya
transaksi, pencarian, dan biaya operasional) jika
berpindah ke merek lain.

6 Saya merasa puas terhadap kinerja Motor Matic
Honda







127

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4
5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4
4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 1 3 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 5 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 3 3 4
5 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4
4 5 3 2 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4
4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3
4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 2 3 3
4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3
4 4 3 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4
3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2
2 4 2 3 4 2 3 2 3 4 4 3 3 4 4
3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3
4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 5 3
4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3
4 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3
3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2
3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 2 3 4 4 3
4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3
4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4
2 4 2 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4
3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 1 3 4
3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3
4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 5 3 3 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4
3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4
4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3
4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3
128

3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 2 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 3
4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3
4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2
5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4
4 5 5 3 3 4 3 5 3 5 4 4 4 5 5
4 4 4 3 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5 3 4 2 4 2 4 3 4 4
3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4
4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3
5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 5 3




































129

KP6 KP7 BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 BI7 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 5 3
4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 2 4
4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 2 4 3 2 4 5 4 5 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
3 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 5
4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5
3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4
2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4
4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3
4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4
4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3
4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4
3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2
2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 2
2 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3
4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4
3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4
3 3 3 5 3 4 5 3 2 3 2 3 4 3
3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3
4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4
3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4
4 1 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 5
4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4
4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3
4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
130

4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2
3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
2 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3
4 5 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4




































131

KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 L1 L2 L3 L4 L5 L6 Total
5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 166
4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 175
4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 174
4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 155
4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 157
3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 150
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 156
3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 152
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 158
4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 164
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 154
4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 155
4 3 5 5 3 3 4 5 4 5 5 164
4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 164
3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 151
5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 176
3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 148
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 148
4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 159
4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 148
3 3 3 4 5 4 2 4 4 4 4 142
4 3 3 4 5 3 4 4 4 2 4 136
2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 2 125
3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 117
3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 131
3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 122
3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 120
4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 113
3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 131
4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 167
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 149
4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 122
3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 120
3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 130
2 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 130
4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 129
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 122
3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 2 130
4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 149
3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 152
3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 154
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 137
4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 166
4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 185
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 161
3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 139
3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 149
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 154
132

3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 150
3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 128
3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 123
3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 124
4 4 4 5 4 4 4 2 5 5 5 170
4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 175
4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 153
3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 147
3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 149
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 134
3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 149

Anda mungkin juga menyukai