Oleh:
Irwan Prasetyo NIM 082011101078
SMF/LAB. BEDAH RSD DR. SOEBANDI JEMBER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013
Clubfoot sering disebut juga CTEV (Congeintal Talipes Equino Varus) adalah deformitas yang meliputi fleksi dari
pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of Surgery, Schwartz).
Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes (foot), menunjukkan suatu kelainan pada kaki (foot) yang menyebabkan penderitanya berjalan pada ankle-nya. Sedang equinovarus berasal dari kata equino (berkuda) dan varus
DEFINISI
ANATOMI
Insiden 1-2 kasus dalam 1000 kelahiran hidup akibat kelainan genetika berupa 35% terjadi pada kembar monozigot dan hanya 3% pada kembar dizigot Laki-laki dan perempuan adalah 2:1 Bilateral didapatkan pada 30-50% kasus, dalam kasus unilateral sisi kanan lebih sering terlibat.
(Chairuddin, 2003)
EPIDEMIOLOGI
1. Typical Clubfoot
a. Positional Clubfoot b. c. Delayed clubfoot Recurrent clubfoot d. Alternatively treated typical clubfoot typical treated
2. Atypical Clubfoot
(Stahel, 2008)
KLASIFIKASI
(Stahel, 2008)
ETIOLOGI
PATOLOGI
Deformitas biasanya terlihat nyata pada waktu lahir, kaki terputar dan terbelit sehingga tapak kaki menghadap posteromedial.
Pergelangan kaki ( ankle ) dalam posisi equinus Telapak kaki inversi dan forefoot dalam keadaan adduksi dan supinasi Kadang terdapat kelengkungan yang besar ( cavus ) dan talus menonjol keluar pada permukaan dorsolateral kaki Tumit biasanya kecil dan tinggi, terlihat kurus
MANIFESTASI
1. Anamnesis
2. Fisik a. Adduksi dan supinasi kaki depan pada sendi mid dorsal b. Subluksasi sendi talonavikulare c. Equinus kaki belakang pada sendi ankle d. Varus kaki belakang pada sendi subtalar e. Deviasi medial seluruh kaki terhadap lutut f. Inversi tumit 3. Penunjang
a. b. c. d.
e.
Angiografi
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
a. b.
c.
d.
Postural clubfoot
Metatarsus adductus/varus
1. Non-Operatif
a. b.
2. Operatif
a. b.
Insisi Koreksi jaringan lunak : otot dengan tendon dan kapsul dengan ligamen dengan Tenotomy metode
c.
d.
Follow up
PENATALAKSANAAN
Asalkan terapi dimulai sejak lahir, deformitas sebagian besar selalu dapat diperbaiki (50%) dapat tangani
secara non-operatif.
PROGNOSIS
1. Identitas Pasien
Nama Umur Alamat Status Agama Suku No RM Tgl MRS Tgl pemeriksaan : By. Tri Bintang Pamungkas : 7 bulan : Krajan RT. 01/RW. 05 Pakusari Jember : Belum Menikah : Islam : Jawa : 41.77.50 : 09-01-2013 : 11-01-2013
LAPORAN KASUS
2. Anamnesa
Keluhan Utama : Kedua kaki bengkok RPS : Ibu pasien mengeluhkan kedua kaki anaknya bengkok sejak sejak lahir. Ibu pasien mengira kaki anaknya akan sembuh dengan sendirinya sehingga tidak pernah dibawa ke dokter. Anaknya tidak rewel, berat badan normal. RPD : RPO : RPK : -
Kesadaran
: komposmentis
LAPORAN KASUS
b. Vital Sign
Tensi Nadi RR : - mmHg : 40 x/menit : 32 x/menit
Suhu
c. Pemeriksaan Khusus
: 36,5 0 C
1) Kulit : cyanosis (-), ikterik (-), anemis (-) 2) Kepala Mata Hidung Mulut Leher : ikterik (-), anemis (-) : sekret (-), darah (-), deformity (-) : dbn : pembesaran KGB (-) Telinga : sekret (-), darah (-)
LAPORAN KASUS
3) Thoraks
Cor Pulmo : S1S2 tunggal : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/: Flat : BU(+) normal : Timpani : Soepel : Akral hangat di keempat ekstrimitas : Tidak ada oedem di keempat ekstrimitas Auskultasi Perkusi Palpasi 5) Ekstrimitas
4) Abdomen: Inspeksi
LAPORAN KASUS
1. Non-operatif
a. Gips Ponseti
Tahap Persiapan, manipulasi dan pengegipan dan penentuan letak caput dan talus
PENATALAKSANAAN
1. Menenangkan anak
2. Asisten melakukan stabilisasi kaki dan manipulator melakukan koreksi 3. Lakukan palpasi maleoli dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang jari kaki dan metatarsal 4. Gerakkan tangan kanan ke arah depan pergelangan kaki untuk dapat meraba caput talus
PENATALAKSANAAN
1. Non-operatif
a. Gips Ponseti
Manipulasi, koreksi (perbaiki) cavus, dan langkahlangkah pemasangan gips
PENATALAKSANAAN
normal
4. Sebelum di pasang gips, kaki dimanipulasi dengan tumit tidak disentuh agar calcaneus bisa abduksi bersama kaki 5. Memasang padding tipis untuk memudahkan molding. Posisikan kaki dengan memegang jari dan berikan tekanan balik pada caput talus 6. Pasang gips mulai bawah lutut sampai paha atas mulai dengan
1. Non-operatif
a. Gips Ponseti
Molding gips dan potong gips
PENATALAKSANAAN
b. Bracing
Aturan pemakaian Brecing
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
2. Operatif
a. Insisi b. Koreksi jaringan lunak : otot dengan tendon dan kapsul dengan ligamen c. Koreksi jaringan keras d. Follow up : pin untuk fiksator dilepas setelah 3-6 minggu. Setelah itu diperlukan perban dengan brace selama 6-12 bulan
PENATALAKSANAAN
Tenotomi
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN