Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

XII IPA 6

Arin Chandra K.
Dwika Armyanto.
M.Aziz Alfajri
M. Satrio F.
Putra A.
Widad Santoso
Halogen
Sifat-sifat unsur halogen
sifat flourin klorin bromin Iodin
Nomor atom 9 17 35 53
Titik cair(oc) -220 -101 -7 114
Titik didih (oc) -188 -35 59 184
Kerapatan (g/cm3) 1,1 1,5 3,0 5,0
Energi ionisasi 1681 1251 1140 1008
(kj/mol)
keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Potensial reduksi 2,87 1,36 1,06 0,54
standar (volt)
Jari-jari kovalen (Ǻ) 0,64 0,99 1,14 1,33
Jari-jari ion (x-)(Ǻ 1,19 1,67 1,82 2,06
Afinitas elektron -328 -349 -325 -295
(Kj/mol)
Energi ikatan x-x 155 242 193 151
(kj/mol)
Sifat oksidasi dan reduksi

• Data potensial reduksi:


F2 + 2e- →  2F-                          Eo= +2,87 Volt
Cl2 + 2e-  →  2Cl-                       Eo= +1,36 Volt
Br2 + 2e- →  2Br-                        Eo= +1,06 Volt
I2 + 2e- →  2I-                            Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah
mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan
terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah
melepas elektron ion iodida paling mudah melepas electron
sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
• Reaksi pendesakkan
Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya
ditentukan oleh potensial sel. Tetapi,
berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat
dilihat dari reaksi pendesakkan halogen.
Halogen yang terletak lebih atas dalam
golongan VII A dalam keadaan diatomik
mampu mendesak ion halogen dari
garamnya yang terletak dibawahnya.
Contoh:  
F2  + 2KCl → 2KF + Cl2
Asam-oksi halogen
• Asam halida
• Asam oksilhalida
• Asam halida (HX)
Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF),
asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan
asam iodida (HI). Kekuatan asam halida
bergantung pada kekuatan ikatan antara HX
atau kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan
antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan
asam :
HF < HCl < HBr < HI 
• Asam Oksilhalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen.
Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk
Cl,Br,I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya : 
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O  →  2HXO2
X2O5 + H2O  →  2HXO3

Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat


asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl
yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+
mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
                        HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4
(asam perklorat).
Pembentukan senyawa antar halogen
• Unsur-unsur halogen memiliki harga
elektronegativitas yang berbeda sehingga akan
terbentuk senyawa kovalen. Senyawa yang
terbentuk memiliki 4 kategori : XY, XY3, XY5, XY7 (X
adalah halogen yang lebih elektronegatif). Contoh
F2 + Cl2 → 2FCl
Cl2 + 3I2 → 2ClI3

Reaksi secara umum:


X2 + nY2 → 2XYn
Bilangan oksidasi halogen
• Kecuali flour (F), halogen dapat membentuk asam-asam yang
mengandung oksigen atau lumrahnya asam-oksi halogen. Dalam
kasus ini halogen memiliki biloks-biloks positif dan biloks positif
ini adalah hal yang tidak biasa untuk halogen yang sangat
reaktif menangkap elektron. Setiap harga biloks ini memiliki
nama khusus.
a. Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan
nama halogen lalu diakhiri dengan it. Singkatnya nama
asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya
asam hipoklorit
b. Biloks (+3) hanya diakhiri dengan –it, contohnya asam bromit
c. Biloks (+5) diberi akhiran –at, contohnya asam iodat
d. Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri –at,
contohnya asam perklorat
Biloks Oksida Asam Asam Asam Asam penamaan
Halogen Halogen Oksilhalida Oksilklorida Oksilbromida Oksiliodida

+1 X2O HXO HClO HBrO HIO Asam


hipohalit

+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam halit

+5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3 Asam


halat

+7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 Asam


perhalat
Teknik pembuatan unsur, Cl, Br, I
 Pembuatan Flourin
Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hydrogen
flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 100oc. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah
baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak
boleh mengandung air karena F2yang terbentukakan menoksidasinya.
KHF2 → K+ + HF2-
HF2 → H+ + 2F-
Katode    : 2H+ + 2e- → H2
Anode     : 2F- → F2 + 2e-

Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan gas Cl2 yang
terbentuk digunakan diafragma berupa monel ( sejenis campuran
logam).
•Pembuatan klorin
Proses downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum
dicairkan, NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur
turun dari 800oC menjadi 600oC.
Katode : Na+ 2e- → Na
Anode  : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang
tebentuk, digunakan diafragma lapisdan besi tipis.
 
Proses gibbs, yaitu elektrolisis larutan NaCl.
Katode : 2H2O + 2e- → 2OH- + H2
Anode  : 2Cl- → Cl2 + 2e-
 
Proses deacon
Reaksi  : 4HCl + O2 → 2H2O
Berlangsung pada suhu ± 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil
reaksinya teercampur ± 44% N2.
• Pembuatan bromin
Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1
liter air laut dapat diperoleh 3 kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan
gas Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br.
Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.
Cl2 + 2Br- → 2Cl- + Br2
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesusai reaksi.
Br2 + H2O → 2 H+ + Br- + BrO-
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri
dengan penambahan H+.
 
- Pembuatan iodin
2NaIO3 + 5NaHSO3 → 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
Atau :
2IO3- + 5HSO3- → 5SO42- + 3H+ + H2O +I2
Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara
sublimasi.

Anda mungkin juga menyukai