Anda di halaman 1dari 9

Nama NIM Rombel

: Ari Setiani : 4311411018 : 1 (satu)

Jawaban PR Geokimia dan Bahan Galian

Bab 1 1. Spektra galaksi maha besar nebula menunjukkan pergeseran garis ke arah akhir garis spektum merah. Pergeseran merah sebanding dengan jaraknya. Geseran merah dianggap sebagai efek dopler. Pergeseran nebula dengan kecepatan yang diperkirakan sebanding dengan jaraknya menunjukkan gambaran dari pengembangan alam semesta. 2. Cara menghitung umur alam semesta yaitu dari sisa keradioaktifan uranium saat sekarang, lalu dibandingkan dengan waktu setengah umurnya. Sehingga diperoleh umur awal uranium yang sama dengan umur bumi terbentuk. Atau dengan cara lain yaitu dengan menggunakan isotop-isotop timbale (204Pb,
206 208 204

Pb,
204

Pb)

Pb = tidak

radioaktif, jadi jumlahnya sekarang sama seperti saat terbentuknya. Maka jika sekarang jumlanya total Pb dapat dihitung, kemudian dikurangi jumlah
206

Pb ketemulah jumlah

Pb dan

208

Pb . Sedangkan

206

Pb dan

208

Pb adalah hasil sisa peluruhan dari Uranium

dan Th. Kemudian dapat memprediksi umur bumi. Umur bumi = 6 x 109 diperoleh dari sisa keradioaktifan uranium saat sekarang, lalu dibandingkan dengan waktu setengah umurnya. Ketemulah umur awal uranium yang sama dengan umur bumi terbentuk. 3. a. Meteor besi adalah meteor yang tidak mengandung uranium tetapi mengandung sejumlah kecil timbal dengan kadar 204Pb serta beberapa material alam. b. Meteor Stony adalah meteor yang mengandung sejumlah uranium yang terukur, dan adanya timbal menunjukkan efek penambahan yang kontinyu dari timbal radioaktif dalam perbandingan meteor besi.
1
206

Pb/204Pb dan

207

Pb/204Pb yang lebih tinggi daripada timbal dari

4. Meteor besi tidak mengandung unsur radioaktif buktinya adalah berdasakan analisis data secara matematik memberikan umur meteor 4,6 x 109 tahun yang diperkuat oleh penentuan umur rubidium-stronsium pada meteor stoney. Waktu yang diukur adalah sejak keduameteor tersebut dibedakan, dan ini dapat disamakan secara nalar dengan waktu pembentukan planet dalam sistem matahari . 5. Beberapa gagasan tentang system matahari adalah : a. Pendapat kuno : 1. Adanya kekuatan dari luar oleh filosof Perancis Buffon (1749). Yang mengusulkan bahwa planet adalah robekan badan matahari yang ditabrak oleh bintang lain. 2. Spekulasi Kant (1755), mengusulkan bahwa sistem matahari berasal dari kumpulan matahari. Sistem matahari berasal dari kumpulan matahari. Daerah yang kerapatan tinggi menjadi planet. b. Pendapat setelah pendapat kuno : 1. Laplace (1796), asal mula system matahari adalah adanya rotasi lemah dari matahari, karena adanya kontraksi yang disertai dengan kenaikan kecepatan rotasi, menyebabkan menjauhkan diri dari pusat oleh adanya gaya sentrifugal. 2. Clerk Maxwell seorang ahli fisika (60 tahun setelah gagasan Laplace), tidak setuju dengan gagasan Laplace, dengan alasan : a) Konsentrasi momentum angular berada di planet-planet dan bukan di matahari. b) Mekanisme lingkaran-lingkaran gas yang batal yang mungkin telah mengental menjadi planet-planet. 3. Kebangkitan teori Buffon : a) Hipotesis Chamberlain-Moulton : planet- planet adalah kumpulan partikelpartikel padat yang kecil (planetesemal). b) Hipotesis Jeans-Jeffreys : planet-planet dibentuk oleh kondensasi masa gas yang pijar. 4. Pendapat beberapa tahun terakhir : a) Von Weizsaker : awalnya dari sebuah matahari yang berotasi secara cepat, kemudian membentuk selimut yang konsentrasinya lebih besar, karena adanya
2

kontraksi (gerakan yang bergejolak), maka akan terlepas membentuk planetplanet yang temperaturnya menjadi seperkuadrad jarak terhadap pusat rotasi. b) Adanya bintang kembar (bintang A dan bintang B) : salah satu bintang tersebut meledak (supernova) maka partikel parsialnya membentuk planetplanet dan dalam pengaruh bintang yang tidak meledak.

Bab 2 1. Hukum-hukum fisika dapat digunakan untuk mengetahui sifat-sifat bumi karena pengetahuan tentang komposisi dan lapisan bumi tidak dapat dipecahkan secara observasi langsung karena pengeboran yang paling dalam adalah 10 Km dan itu masih kedalaman dangkal untuk analisa komposisi sehingga diperlukan fisika untuk mengetahui sifat-sifat bumi seperti perlakuannya terhadap gravitasi, gelombang transmisi, konduktor panas dan fenomena yang lain seperti halnya. Percepatan dan tetapan gravitasi dapat menentukan kerapatan bumi. a. Dengan menghitung momen kelembaman, dapat menentukan tetapan presisi(tekanan udara) waktu siang dan malam kemudian dapat mengetahui distribusi kerapatan di dalam bumi. b. Data-data sismologi dapat menentukan konstanta elastisitas material di dalam bumi yang kemudian dapat menunjukkan adanya diskontinyuitas dalam bumi. c. Data aliran (hantaran) panas menunjukkan adanya kelimpahan unsure-unsur radioaktif yang ada di kulit bumi dan mantel. 2. Getaran gempa bumi menimbulkan 2 tipe gelombang yang saling tegak lurus, dengan kecepatan yg tidak sama. a) gelombang primer (P), analog dengan gelombang bunyi di udara. Merambat dengan cepat, tercatat di seismograf. b) gelombang sekunder (S), analog dengan gelombang cahaya. Merambat lebih lambat. Vibrasinya tegak lurus thd gel P. Terdeteksi di seismograf dengan waktu yg berbeda. Kecepatan gelombang merupakan fungsi dari kedalamnya. 3. Interpretasi data yang digunakan untuk mengetahui struktur internal bumi adalah interpretasi data gempa bumi yang menghasilkan suatu devisi tiga lipatan utama
3

bumi menjadi crust(kulit),mantle (mantel) dan core(inti), dari data-data geofisika, kelimpahan relatif unsur-unsur dan komposisi meteorit. 4. Struktur internal dari bumi : Kulit (crust) = dari permukaan saampai keadaan tidak bersambung

pertam (mohorovicic discontinuity) Mantel (mantle) = dari dasar kulit ke keadaan tidak bersambung (wiechert-

gutenberg discontinuity) Inti (core) bumi 5. Empat kelompok Kristal adalah 1. Olivin dan amphibol................................................................Amphibol 2. Olivin + Al miskin piroksin + plagioklas.....................Plagioklas pirolit 3. Olivin + Al kaya piroksin + spinel...................................Piroksin pirolit 4. Olivin + Al miskin piroksin + granet.................................Granet pirolit 6. Terjadinya medan magnet bumi : a. Suatu perubahan fisik, disebabkan oleh kenaikan densitas tubuhnya pada kontraksi (regangan) material pada kulit menjadi lebih kecil volumenya pada tekanan yang besar b. Suatu perubahan komposisi kimia karena naiknya densitas badan yang disebabkan beberapa substansi bagian dalamnya lebih berat. 7. Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismometer. Efek yang ditimbulkan oleh adanya gelombang seismik dari gangguan alami (seperti: pergerakan lempeng (tektonik), bergeraknya patahan, aktivitas gunung api (vulkanik, dsb) adalah apa yang kita kenal sebagai fenomena gempa bumi. = dari (wiechert-gutenberg discontinuity) sampai ke pusat

Bab 3 1. Manfaat hukum termodinamika dalam geokimia : a. memberi pendekatan pada masalah : stabilitas, kesetimbangan, perubahan kimia. b. memprediksi pada masa lalu (dengan ekstrapolasi) c. dapat mengetahui suatu perubahan geologis yg tdk dapat dilakukan di laboratorium. 2. Hukum termodinamika I diterapkan untuk memprediksi keadaan reaksi tertentu yang terjadi, bahkan kita dapat meniru secara eksperimen. Penerapan

termodinamika I dalam pemecahan praktis suatu masalah telah digunakan untuk mempelajari stabilitas jadeite (NaAlSi2O6). 3. Pembuatan mineral jadeite di laboratorium susah dilakukan karena menganggap keadaan stabilitas jadeite berasal pada faktor kinetik melibatkan energi aktivasi dan tingkat reaksi. Berdasarkan hasil pengujian termodinamika Kracek dan para pembantunya didapatkan hasil bahwa jadeite lebih stabil pada tekanan dan temperatur biasa, sehingga stabilitasnya tidak dikondisikan oleh tekanan tinggi. 4. Peridotit batuan intrusi ultrabasa adalah satu. Terutama terdiri dari olivin dan piroksen. Konten Olivine dapat berkontribusi sebesar 40% sampai 90%, piroksen adalah orthopyroxene atau clinopyroxene. Kadang-kadang dengan hornblende ringan dan biotit atau kromit. Berwarna hijau gelap, dengan struktur granular, struktur pelek reaksi yang mengandung struktur, spons struktur meteorit besi. Menurut jenis dan isi dari piroksen, dapat dibagi lagi menjadi orthopyroxene (terutama terdiri dari olivin dan komposisi piroksen), clinopyroxene murni batu (terutama terdiri dari olivin dan komposisi clinopyroxene), dua-hui (clinopyroxene Stone dan orthopyroxene baik konten hampir sama). Pada suhu, tekanan tertentu, dengan efek hidrotermal terjadi perubahan, misalnya dengan hidrasi menjadi serpentine setelah olivin dan brucite, silisifikasi menjadi serpentine setelah olivin, peran karbonasi forsterit menjadi serpentin dan magnesium. Berkaitan dengan mineral kromium, nikel, kobalt, platina, asbes, talk dan sejenisnya. Murni,
5

transparan, tidak retak, dengan peridot hijau zaitun sebagai batu permata. Deposito batu permata Peridot dengan nilai ekonomi tinggi. 5. Perbedaan antara kristal dan gelas adalah dalam bentuk kristal atom tersusun dalam jaringan periodic secara simetris, sedangkan dalam gelas derajad orientasinya dan periodisitasnya sangat lebih rendah. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atomatomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Walaupun terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. 6. Sifat geometri muka kristal ditentukan oleh struktur internalnya, penyusunan atom atau molekulnya. 7. Penemuan difraksi sinar-X terhadap kristal menunjukkan bahwa dalam tingkatan Kristal ada keteraturan, sistematika penyusunan atom. Penyusunan atom secara besar-besaran menentukan sifat fisika dan kimia senyawa kristal dan menjadi suatu ciri-ciri fundamental.

Kurva Kalibrasi Pb
0.25 0.2 absorbansi 0.15 0.1 0.05 0 0 -0.05 2 4 6 8 10 konsentrasi Pb Series1 Linear (Series1) y = 0.028x - 0.001 R = 0.9983

Kurva Kalibrasi Pb
0.25 0.2 absorbansi 0.15 0.1 0.05 0 0 -0.05 2 4 6 8 10 konsentrasi Pb Series1 Linear (Series1) y = 0.028x - 0.001 R = 0.9983

Anda mungkin juga menyukai