Anda di halaman 1dari 7

ELEKTROLISIS

Oleh :
Annas Fauzy (08)
Emma Enggar S (16)
Rachmad Nur P (31)
Tusty Nadia M (38)
XI IPA 2

SMA NEGERI 1 MALANG


JL. TUGU UTARA NO.1 TELP. (0341) 366454 MALANG
WEBSITE : http://www.sman1-mlg.sch.id
E-MAIL : mitrekasatata@sman1-mlg.sch.id
Oktober 2012

Elektrolisis

A. Tujuan :
Mempelajari perubahan perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
natrium sulfat (Na2SO4) dan Kalium iodida 9 (KI).
B. Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan
Tabung U

Ukuran/Satuan
-

Jumlah
2

Elektrode Karbon

Kabel

0,5 m

Jepit Buaya

Baterai/catu daya

1,5 V

4/1

Statif/Klem

1/1

Tabung Reaksi

4/1

Pipet Tetes

Gelas Kimia

100 mL

Larutan Na2SO4

0,2 M

25 mL

Larutan KI

0,2 M

25 mL

Larutan Fenolftalein

Secukupnya

Larutan Indikator Universal

Secukupnya

Larutan Amilum/Kanji

Secukupnya

Kegiatan Satu : Elektrolisis larutan Na2SO4


Memasang alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar berikut :

Catatan :
1. Menjepit tabung U pada statif.
2. Memasukkan elektrode karbon yang sudah dialiri listrik.
3. Menambahkan 5 tetes Indikator universal ke dalam Na 2SO4 0,2 M di masing masing
elektrode.
4. Mengelektrolisis larutan sampai terlihat suatu perubahan.
5. Mencatat hasil pengamatan.
Hasil Percobaan :
Warna larutan sebelum dielektrolisis : Tidak berwarna
Sesudah dielektrolisis :
a. Perubahan pada ruang katode

: Ungu kehitaman.

b. Perubahan pada ruang anode

: Kuning

Analisis Data :

1. Pada ruang katode terjadi perubahan yang disebabkan indikator universal


mengubah warna bening menjadi ungu kehitaman karena larutan tersebut basa.
Pada ruang katode terbentuk ion OH- yang menandai larutan tersebut sebagai
larutan basa.
2. Pada ruang katode terjadi perubahan yang disebabkan indikator universal
mengubah warna bening menjadi oranye karena larutan tersebut asam. Pada
ruang katode terbentuk ion H+ yang menandai larutan tersebut sebagai larutan
asam.

Pertanyaan :
1. Dari perubahan warna indikator, apakah yang terbentuk (H+ atau OH-) pada
a. Ruang katode
b. Ruang anode
2. Bila gas yang terjadi pada katode adalah hidrogen (H2) dan pada anode adalah
oksigen (O2), tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada kedua elektrode
itu.

Jawaban :
1. Katode : 2e + 2H2O H2 + 2OHAnode : 2H2O O2 + 4H+ + 4e
a. Pada ruang katode terbentuk ion OHb. Pada ruang anode terdapat ion H+
2. Katode : 2e + 2H2O H2 + 2OHAnode : 2H2O O2 + 4H+ + 4e

Kesimpulan

Bagian II : Elektrolisis larutan KI

Cara Kerja
1. Mengelektrolisis larutan KI 0,5 M sampai terlihat perubahan pada kedua elektrode.
2. Dengan menggunakan pipet tetes, memindahkan larutan dari ruang katode ke dalam
dua tabung masing-masing kira-kira 2 ml. Kedalam tabung 1 menambahkan 2 tetes
larutan fenolftalein, ke dalam tabung 2 menambahkan 2 tetes larutan amilum/kanji.
Mencatat pengamatan. Melakukan hal yang sama terhadap larutan dar i ruang
anode.
Hasil Percobaan
Cairan dalam ruang
Anode
Katode

Perubahan selama
elektrolisis
Kuning
Tidak berwarna

Perubahan setelah

Perubahan setelah

ditambah fenolftalein
Kuning
Merah muda

ditambah amilum
Hitam
Ungu tua

Analisa Data
1. Pada ruang anode terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi kuning.
Setelah ditambahkan PP warnanya tetap. Saat ditambahkan amilum larutan berubah
warna menjadi biru kehitaman. Amilum sebagai indikator jika pada larutan di ruang
anode mengandung iodine.
2. Pada ruang katode terjadi tidak perubahan warna. Setelah ditambahkan PP
warnanya menjadi merah muda, tandanya pada larutan tersebut dihasilkan ion H+
yang menandai larutan tersebut bersifat asam. Saat ditambahkan amilum larutan
tidak berubah warna. Itu tandanya pada larutan di ruang katoda tidak terdapat iodine.

Pertanyaan :
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan.
2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah elektrolisis? Jelaskan.

3. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada

Jawab :
1. 2I- -> I2 + 2e , karena elektrode inert dan terdapat ion sisa asam halida maka halida
teroksidasi.
2. yang terbentuk adalah ion OH- karena K+ merupakan anggota dari golongan IA yang
menyebabkan H2O tereduksi.
3. Katode : 2e + 2H2O H2 + 2OHAnode : 2I- I2 + 2e
Kesimpulan
Kesimpulan apakah yang dapat ditarik setelah melakukan kedua percobaan elektrolisis di
atas?

Kesimpulan :
1.

Pada elektrolisis larutan Na2SO4 terjadi perubahan warna setelah di beri indikator
universal. Pada ruang katode terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi
ungu kehitaman karena ion Na+ (termasuk golongan IA) mereduksi H2O. Hasil dari
reduksi H20 menghasilkan H2 dan OH-. Dengan adanya OH- menandai bahwa
larutan tersebut basa. Pada ruang anoda (elektroda inert) terjadi perubahan warna
dari tidak berwarna menjadi kuning setelah diberi indikator universal. Pada ruang
anoda ion SO4- (sisa asam oksi) mengoksidasi H2O yang menyebabkan
dihasilkannya O2 dan H+. Adanya H+ menandai bahwa larutan tersebut bersifat
asam.

2.

Pada elektrolisis larutan KI dengan elektroda karbon, larutan pada anoda


tidak berubah warna dan tetap kuning. Pada ruang anoda terdapat ion sisa asam
halida yang menyebabkan halida teroksidasi. Saat ditambahkan amilum warnanya
berubah menjadi biru kehitaman karena amilum merupakan indikator ada atau

tidaknya iodine pada suatu larutan. Larutan pada katode setelah di elektrolisis tidak
terjadi perubahan warna, dan saat ditambahkan PP terjadi perubahan warna karena
larutan tersebut adalah basa. Karena adanya K+ (anggota dari golongan IA) yang
menyebabkan H2O tereduksi sehingga terdapat ion OH- yang menandai larutan
tersebut basa. Saat diuji dengan amilum tidak terjadi perubahan warna karena iodine
tidak di hasilkan pada ruang katoda.

Anda mungkin juga menyukai