Anda di halaman 1dari 9

WAITING FOR MY BABY

Oktober 24, 2008

Filed under: Uncategorized yossabachtiar @ 8:27 am

Pada saat blog ini ditulis, aku sudah merasa lebih baik dari beberapa hari kemarin. Tanggal 20 Oktober 2008, rencananya aku sama suami akan cek kandunganku yang baru 2 bulan ke RS H******, sebetulnya pemeriksaan reguler dilakukan pada tanggal 27 Oktober nanti, tetapi karena pada hari itu aku harus mengikuti Diklat di Bogor selama 2 minggu (pake acara nginep dan olahraga segala lagi) aku harus periksa kondisi aku, kuat ga? perlu diberi tambahan suplemen/multivitamin ga? orang-orang kantor sih nyaranin supaya aku cancel aja dari diklat, khawatir ada apa-apa sama my baby, tetapi karena baru seminggu kemarin aku tugas kantor ke Bali selama 3 hari, naik pesawat sekaligus jalan-jalan di sana tanpa ada masalah, aku pede aja untuk ikut, lagian aku pikir diklat ini penting banget buat menambah wawasan aku tentang penelitian dan pengolahan data. Maklum kerja di lembaga penelitian kalo ga tau soal ilmu penelitian kayaknya kopong banget deh. Heran pas hamil ini, aku dikasih banyak berkah yang biasanya ga didapat sama ibu-ibu hamil yang lain. Pertama, aku ga muntah/ morning sickness, aku juga ga ngidam, trus energi untuk bekerja ga kendor. Sebelum hamil, aku biasa pulang magrib (padahal jam pulang kantor adalah jam 4 sore), ketika hamilpun aku masih sanggup pulang jam segitu, apalagi kalo suami ga jemput wah bisa bablas tuh jam kerja. Lagi-lagi kalo ga diingetin sama ibu-ibu di kantor, aku bisa lupa waktu. Sampai akhirnya tanggal 20 Oktober itu tepatnya pukul 09.30 pagi, setelah nunggu dokter selama 3 jam, aku di USGGa usahlah aku beberkan semua diagnosanya ketika ngelihat layar (bikin sedih hiks) yang trus aku ingat, when he said Possibility Blighted Ovum

Blighted ovum?

Aku ikut melihat penampakan rahimku di layar, seperti ada black hole tapi ga ada isi hanya pendaran putih yang menurut dokter itu hanya kantong janinnya saja. Suamiku ikut diam, apa dia shock aku ga tau, tapi tiba-tiba aku ngerasa janin dalam tubuhku ini direnggut dengan kata-kata dokter bahwa janinnya ga ada, kemungkinan hamil anggur-lah, keguguran di dalam kandungan, bla-bla. Apalagi ketika dokter bilang kalo seminggu lagi ga ada terpaksa harus dikuret, tiba-tiba aja dadaku pengen meledak, pengen nangis saat itu. Aku tahu tiap dokter pasti dilema dalam menginformasikan ini, sayangnya dokterku itu kayaknya pendiem, jadi dia ga bisa terlalu berbasa-basi dalam menghadapi ibu hamil yang mulai stress kayak aku ini. Aku bingung, yang aku tahu selama hamil ini, aku ga mengeluh apa-apa, aku buka-buka internet (thx buat para mom yang rajin mem-post data soal blighted ovum di blog2nya), aku ga ngerasa pernah mengalami flek/ pendarahan, biasa aja, paling kadang aku suka males makanan rumah dan doyan ngemil, atau selama beberapa hari ini aku ga minum susu hamil, karena suamiku salah beli susu harusnya Anmum materna malah Anmum untuk bayi:P. Yang pasti batinku ga terima kalo aku mengalami BO. Alhasil diklat batal, aku mengundurkan diri dan seharian aku menangis di kantor. Apalagi baru beberapa hari kemarin bosku keguguran, rasanya ngenes banget. Untungnya temen-temen di kantor support aku banget, kadang cerewet sih tapi perhatian. So di kantor aku ga perlu nangis berlama-lama, tapi tiba-tiba energi kerjaku tersedot begitu aja, aku cuman bisa bengong di depan komputer, ga bisa ngapa-ngapain. Layaknya orang yang sedang mencari hikmah dalam kesulitan, aku juga melakukannya. Aku berfikir bahwa bayi ini adalah titipan Allah SWT, Dia mengirim bayi ini karena ngeliat aku dan suami dianggap sanggup menjadi orangtua yang baik, yang mampu menjaga dan membimbingnya. Mungkin di tengah jalan Allah ngeliat kalo kita berdua belum dianggap layak, dan bayi itu diambil sementara sampai kita dinyatakan siap. Karena itu, aku sempet ribut kecil sama suamiku, aku berharap dia mengevaluasi diri barengan sama aku, misalnya dalam hal beribadah, ketaatan dan ketakwaannya kepada Yang Di Atas harus ditingkatkan lagi. Tapi perubahan yang aku inginkan tampak tidak terjadi, dia juga tampak tenang dan tidak terpukul. Melihatnya aku jadi gemes dan ngomel2 terus. Tapi ternyata suamiku itu diem-diem concern dengan kondisiku, setelah diagnosa itu dia rajin buka-buka info soal BO di internet, makanya dia pede banget dan bilang kalo kemungkinan besar aku masih hamil itu tetap terbuka lebar, Toh, ada juga kasus mirip-mirip aku, setelah minggu ke 10 dan 12 janinnya baru kelihatan.

Tapi didorong oleh keguguran yang baru aja dialami bosku, aku ga bisa tenang. Aku harus nyari second opinion, siapa tahu diagnosa dokter itu salah. Berbekal rekomendasi dari bosku yang lain, tanggal 22 Oktober aku pergi ke RSIA B****, tapi karena dokter yang aku tuju itu prakteknya sore, selama menunggu, aku dan suami coba-coba peruntungan ke RS C****, tapi walhasil 5 jam menunggu dari jam 10 sampai jam 3, aku ga bisa mendapatkan informasi apa-apa, USG ga bisa, diagnosa juga ga bisa. Magrib aku kembali ke RSIS B****, ternyata ngantrinya lama bo, datang jam 6 baru ketemu dokter jam 9 lebih. Wajar sih secara dokternya dah senior, dah Prof., pasiennya banyak, dan kalo baca testimoni di internet banyak kasus BO yang akhirnya tetep bisa hamil dan melahirkan dengan bantuan dokter tersebut. Aku tahu yang namanya anak itu dari Allah, aku anggap aku sedang ikhtiar ke dokter yang secara referensinya dah diakui orang banyak. I WANT MY BABY BACK Ya begitulah, aku di USG tapi ga diperut, tapi melalui vagina. Prosentasi keakuratannya jauh lebih besar dibanding USG di perut. Dokternya sabar juga ngelayanin aku, dia ngejelasin macam-macam, tapi yang pasti kata-kata yang aku ingat :Janinnya ada dalam rahim ko Bu. Aduuuh senangnya hatiku, suamiku yang biasanya pendiem juga jadi cerewet banget nanya ini nanya itu sama dokter. Untung Dokternya sabar, tapi walaupun ada janin, bukan berarti lolos ujian begitu aja. Dokter bilang usia janinnya tidak sesuai dengan yang seharusnya, perhitungan dasarnya; aku sudah 8 minggu 6 hari, dihitung by USG kandunganku masih 7 minggu 1 hari dan dikhawatirkan janin tidak berkembang karena belum ditemukan detak jantung. Kemungkinan kedua, janinku masih 3 minggu. Untuk teori kedua aku ga begitu yakin karena sejak September pertengahan aku dah ga dapet haid lagi. Tapi yang penting, my baby is still there and still alive. Walaupun ada kemungkinan janin tidak berkembang, tiba-tiba aja aku dapet keyakinan bahwa jika aku berdoa, makan obat teratur, makan bergizi, istirahat cukup pasti bakal jadi, Insyaalloh.

ada janinnya...

Besoknya, aku kembali bekerja seperti biasa. Aku tidak sabar menunggu 2 minggu ke depan, untuk diperiksa lagi, apakah aku masih hamil atau tidak. Tapi aku yakin, bayiku masih ada di sini, di perutku ini. Doain aku ya.

BAHAYAKAH USG TRIMESTER AWAL?


dr. Ummu Aisyah

Segera dikaruniai momongan adalah dambaan bagi setiap pasangan suami-istri yang baru saja melangsungkan pernikahan, terlebih lagi bagi yang sudah lama menunggu-nunggu kehadiran sang buah hati di tengah-tengah keluarga. Bahagia sekali rasanya mendapati hasil positif pada tes urin pack yang dilakukannya tatkala terlambat haid. Kemudian tak sedikit dari mereka yang bersegera ke dokter kandungan untuk menguatkan keyakinan diri akan hasil tadi, dengan USG Kandungan. Namun tak sedikit pula yang mencukupkan diri dengan hasil tes urin pack tadi, dengan alasan salah satu diantaranya karena khawatir USG akan membahayakan janin sebagaimana halnya dengan foto rontgen. Benarkah demikian ?

Perlu diketahui sebelumnya, bahwasanya USG (Ultrasonography) merupakan sebuah alat yang sering digunakan oleh dokter untuk mendapatkan hasil gambar organ dalam tubuh manusia, dengan menggunakan pantulan ultrasound (= gelombang suara frekuensi tinggi), bukan dari sinar X pada foto rontgen. Ultrasound tadi terpantul oleh cairan tubuh, kemudian diteruskan ke jaringan dan ditangkap oleh layar monitor, sehingga memberikan gambar berwarna hitam (menandakan adanya cairan) dan berwarna putih (menandakan jaringan padat) pada USG 2 Dimensi (USG 2D). Sedangkan pada USG 3 Dimensi( USG 3D/4D) akan memberikan hasil gambar yang berbeda (lihat lampiran gambar ). Dengan metode inilah kemudian alat USG digunakan dokter untuk mendukung diagnose penyakit pada hati, ginjal, jantung, dan bagian obstetric/kandungan untuk melihat perkembangan janin maupun kelainannya.

Adapun sinar x pada foto rontgen, merupakan bentuk radiasi elektromagnetik berenergi kuat yang berefek samping dapat mengurangi pembelahan sel dan merusak materi genetik, sehingga sel-sel pada janin yang masih dalam taraf pembelahan dengan cepat dan berkembang menjadi jaringan serta organ tubuh, pada dosis tertentu, dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Sedangkan efek samping pada USG belum pernah ada laporan yang signifikan tentangnya, jadi tidak perlu khawatir bagi ibu hamil yang ingin melakukan pemeriksaan USG, karena tidaklah berbahaya bagi janin. Teknik USG bisa dilakukan secara trans-abdomen (menempelkan pemindainya di perut) ataupun trans-vagina (memasukkan alat pemindainya ke dalam vagina) pada USG Kandungan. USG trans abdomen dilakukan dalam keadaan kandung kemih terisi penuh, jadi persiapan sebelumnya adalah dengan banyak minum dan tahan kencing agar hasilnya lebih maksimal. Kemudian dokter akan memberikan jelly pada perut ibu hamil dan menempelkan alat pemindainya di atas perut. Sedangkan USG trans-vagina dilakukan dalam keadaan kandung kemih kosong, kemudian dokter akan memberikan jelly pada alat pemindai kecil yang telah dilapisi dengan kondom steril dan memasukkannya kedalam vagina. Dengan menggerakkan alat pemindai tersebut, akan terlihat gambar rahim ibu hamil pada layar monitor begitu pula dengan janinnya. Gambar Alat pemindai pada USG Trans abdomen

Gambar Alat pemindai pada USG Trans vagina

Untuk ibu hamil trimester awal, dokter akan melakukan USG Transvaginal bila USG Trans abdomen belum bisa mendeteksi adanya janin. Yang dimaksud dengan trimester awal kehamilan adalah usia kehamilan tiga bulan pertama. Manfaat USG pada masa ini adalah untuk memastikan adanya kehamilan, menilai usia kehamilan yang akurat hingga perkiraan tanggal persalinan karena seringkali ibu hamil lupa dengan HPHT nya (Hari Pertama Haid Terakhir), letak janin didalam atau di luar kandungan, janin tunggal atau kembar, perkembangan janin serta kelainan kelainannya pada awal kehamilan.

Sangat bermanfaat bukan, dan tidak ada efek samping. Biaya pemeriksaan USG 2D berkisar Rp. 50.000,- hingga Rp. 200.000,-. Sedangkan USG 3D/4D berkisar Rp. 300.000,- hingga Rp. 600.000,- jika termasuk print out gambar dan CD nya. Sebenarnya USG 2D saja sudah sangat memadai untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, kecuali dalam keadaan kelainan tertentu yang harus dilakukan pemeriksaan 3D/4D. Lampiran gambar - USG 3D/4D:

Dan berikut ini adalah gambar perkembangan janin pada trimester awal kehamilan dari USG 2D:

- usia kehamilan 4 minggu

- usia kehamilan 5 minggu

- usia kehamilan 6 minggu

- usia kehamilan 7 minggu

- usia kehamilan 8 minggu

- usia kehamilan 9 minggu

- usia kehamilan 10 minggu

- usia kehamilan 11 minggu

- usia kehamilan 12 minggu

- usia kehamilan 14 minggu

- usia kehamilan 17 minggu

- usia kehamilan 18 minggu

- usia kehamilan 19 minggu

Dan berikut ini adalah gambar USG janin kembar usia kehamilan 10 minggu

Dalam print-out hasil USG akan kita temukan beberapa istilah yang sering dipakai. Beberapa parameter tersebut diantaranya: - GS = Gestasional Sac ukuran kantong kehamilan, berupa bulatan hitam. Untuk mengukur usia kehamilan trimester (TM) I - CRL = Crown Rump Lenght Ukuran jarak dari puncak kepala ke ekor bayi Untuk mengukur usia kehamilan TM I - BPD = Biparietal Diameter Ukuran diameter tulang pelipis kiri dan kanan Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III - FL = Femur Lenght

Merupakan ukuran panjang tulang paha bayi. Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III - HC = Head Circumferensial = Lingkaran kepala Mengukur usia kehamilanTM II/III - AC = Abdominal Circumferencial ukuran lingkaran perut bayi Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III Dikombinasikan dengan BPD akan menghasilkan perkiraan berat bayi - FW = Fetal weight = Berat Bayi - F-HR=Fetal Heart Rate = Frekuensi Jantung Bayi Masih ada yang lainnya, tapi yang paling sering dipergunakan hanya itu. Demikian semoga sedikit info ini dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai