Kelompok VIII :
Risma Rismayanti Ika Mustika Tuti
Digestive System
Organ GI
Kelenjar saliva
Sekresi mukus ke dalam mulut Fungsi membasahi & melumas partikel makanan sebelum di telan Disekresi 3 kelenjar eksokrin a. Parotis b. Submandibularis c. Sublingualis
Fungsi saliva
Memudahkan proses menelan Membasahi mulut, membantu proses bicara Melarutkan molekul yang merangsang reseptor kecap
Fungsi saliva
Anti bakteri Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
C. Lambung
C. LAMBUNG / GASTER
Kantung muskuler terletak antara esofagus & usus Bagian korpus & fundus ( berdinding tipis) Sekresi mukus, asam HCL, proenzim pepsinogen, faktor instrinsik ( castle)
C. Lambung
Bagian bawah lambung : antrum mempunyai otot lebih tebal Sekresi hormon gastrin
HCl lambung
Memecah partikel makanan Membentuk larutan molekul yang disebut KIMUS Tidak mampu memecah protein & lemak Memusnahkan bakteri yang masuk lambung ( tidak efektif 100%)
Fungsi lambung
Menyimpan , melarutkan & mencerna parsial makanan yang masuk lambung. Meneruskan makanan ke usus untuk di absorbsi secara maksimal Produksi enzim pepsin : memecah ikatan peptida
D. Usus Halus
Usus Halus
Diameter 4 cm Mulai dari lambung sampai usus besar Panjang 275 cm 3 segmen : duodenum, jejenum, ileum Mempunyai banyak lipatan/ vili
Usus halus
vili
Sistem Pencernaan
Hati
Fungsi Hati
Sekresi empedu Sekresi sel epitel saluran empedu
Kelenjar eksokrin GI
Kelenjar Saliva Hati Pankreas
HATI
HATI
SEL HATI
Kandung empedu
Kandung empedu
Kelenjar empedu
Liur Pankreas
1500 cc / hari bikarbonat, elektrolit: Na,K,Cl,enzim Pengaturan sekresi melalui pengendalian hormon
Empedu
Air 97%, garam empedu 0,7%, pigmen empedu ( 0,2%), kolesterol, garam anorganik, as. Lemak, lesitin, fosatase alkalis Fungsi memudahkan pencernaan & absorbsi lemak Aktikan lipase
USUS besar
USUS BESAR
Fungsi Usus besar Menyerap air & elektrolit Menyimpan bahan feses saat deekasi
Gangguan usus
Konstipasi Megakolon Diare
Usus besar
ANUS
SIROSIS HEPATIS
HIPERBILIRUBINEMIA
Hiperbilirubinemia (ikterus neonatus) adalah akibat proses hemolsis pada bayi baru lahir, yang ditandai oleh kadar bilirubin serum dan gejala ikterus ringan.
Penyebab Hiperbilirubinemia
Inkompatibilitas gol darah Infeksi intrauteri Infeksi (bakteri gram negatif) Perdarahan tertutup Sindrom distres pernafasan Anemia heinz body Hiperbilirubinemia neonatus yang sepintas
Lanjutan
Morfologi sel darah merah yang abnormal Defisiensi enzim sel darah merah Ikterus fisiologi Pemberian ASI Diabetes maternal Sindrom Crigler Najjar Sindrom Gilbert Herpes simpleks
Lanjutan
Stenosis Pilorik Hipotiroidisme Hepatitis giant cell neonatus Atreksia saluran empedu Galaktosemia Kista koleduktus
Hemolitik
Obat Obatan
Keadaan tertentu
Fungsi hati
Obstruktif
Heme (besi)
Bilirubin tidak terkonjugasi (indirek) Terikat dengan albumin Ke sel hati Bil. Direk Beban berlrbihan di hati
Menumpuk di dalam darah Dpt disekresikan ke urine getah empedu Merembes ke jar ekstra vaskuler Ke jar lemak
Hiperbilirubinemia
Tanda dan Gejala : Ikterus Komplikasi : Kernikterus, paralisis serebral, epilepsi atau retradasi mental, disablilitas perseptual motorik dan gangguan dalam belajar
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan kadar Bilirubin serum Riwayat pasien yang detail
Penanganan
Fototerapi Transfusi Pemberian albumin Pemberian fenolbrabital (jarang dilakukan)
Pertimbangan khusus
1. Kaji dan catat gejala ikterus serta perhatikan kapan gejala tersebut dimulai 2. Tentramkan kehawatiran orang tua
Bagi bayi yang menjalani fototerapi : 1. Catat berapa lama lampu bilirubin yang digunakan 2. Lepaskan semua pakaian bayi 3. Pertahankan suhu tubuh bayi 4. Biasanya kadar bilirubin serum dalam waktu 1 12 jam akan mengalami penurunan
Untuk transfusi tukar : 1. Persiapkan alat penghangat bayi 2. Cek gol darah 3. Siapkan peralatan resusitasi, intubasi dan oksigen. 4. Ukur asupan haluaran cairan 5. Pertahankan asupan oral