Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

Tentang : Sistem Pendidikan di Negara Jepang

ADE HERMAWITA 1304115171

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Macam-macam pendidikan di sebuah Negara pada makalah ini penulis memutuskan untuk menulis sitem pendidikan di Negara Jepang. Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan makalah ini ssehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan sebaik-baiknya. Karena masih sedikit pengetahuan yang di miliki oleh penulis maka penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penulisannya ditemukan kesalahan, dan penulis juga mengharapkan kepada pembaca atas kritik dan saran sebagai motivasi perbaikan kedepannnya. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan dipergunakan sebaik-baiknya.

Pekanbaru 29 Maret 2014

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci kesuksesan, dengan pendidikan kualitas hidup rakyat dalam suatu Negara akan dapat di lihat. Pendidikan adalah salah satu elemen yang sangat penting untuk mencetak generasi yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan sesuatu kebanggan untuk negaranya Untuk mengukur Negara itu maju, berkembang atau terbelakang dapat ditinjau dari pendidikan rakyatnya. Pendidikan ini merupakan kajian yang sangat penting untuk setiap Negara karena dari proses pendidikan inilah diharapkan dapat mengahasilkan sumberdaya manusia yang baik dan berkualitas. Pendidikan di Jepang mencakup pendidikan formal di sekolah, pendidikan moral di rumah, dan pendidikan masyarakat (pendidikan seumur hidup). Sehingga kualitas pendidikan di jepang sangat diakui oleh semua Negara. Karena memang kualitas pendidikan yang ada dinegara tersebut sangat kompeten.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem pendidikan di Negara Jepang? 2. Apakah kelebihan yang Negara Jepang miliki dalam system pendidikannya?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui sistem pendidikan yang ada di Jepang 2. Untuk menambah wawasan tentang Negara Jepang

BAB II PEMBAHASAN

Negara Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta skuat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika. Mengapa jepang dapat sehebat itu? Tentu menjadi tanda Tanya untuk kita? Maka jawabannya ada pada system pendidikan yang dianut oleh mereka. Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, setidaknya ada dua pemahaman di Jepang yang digunakan untuk merubah tatanan pendidikan sebagai salah satu pembentuk karakter bangsa, karena dalam konteks ini karakter bangsa bisa dibentuk bukan hanya melalui pendidikan saja, tetapi salah satunya adalah pendidikan itu. Pertama, adalah pemahaman radikal yang meyakini bahwa perubahan pendidikan hanya bisa dilakukan dengan cara perombakan secara simultan. Kedua adalah pemahaman konservatif yang meyakini bahwa perubahan pendidikan hanya bisa dilakukan dengan ikut serta dalam sistem yang ada sekarang. Membahas tentang pendidikan Jepang adalah dengan melihat perkembangan paska PDII Setelah PDII, Jepang melakukan pembangunan pendidikan yang intensif. Saat arus pembangunan pendidikan yang begitu derasnya, disayangkan saat itu Jepang berada dalam rezim yang konservatif, sehingga rezim menentang keras terhadap perubahan-perubahan yang diusung dalam pendidikan. Saat itu juga kemudian mulai timbul banyak orang yang meragukan jika melalui perombakan pendidikan ini akan mampu mengubah masyarakat. Akan tetapi justru sebaliknya, penolakan rezim kemudian dilawan dengan gigih oleh persatuan guru di Jepang (Nikkyoso). Perubahan yang diusung adalah pendidikan Jepang yang egalitarian (persamaan derajat dan kognitif). Yang dimaksud adalah dalam pendidikan Jepang mengabaikan perbedaan latar belakang, semua dianggap sama dan tidak diskrimninasi antara keluarga kaya dengan miskin, dalam memuji murid yang (dianggap) pandai dengan yang (dianggap) bodoh. Semuanya adalah sama. Dalam hal biaya pendidikan, praktis tidak ada perbedaan biaya yang dikeluarkan oleh setiap murid dalam jenjang yang sama, meskipun yang satu berada dalam sekolah yang ada teknologi TV, LCD, komputer dan yang satu hanya menggunakan papan tulis biasa. Akan tetapi

Jepang sudah menetapkan infrastruktur minimal yang harus ada pada setiap sekolah dan Jepang sudah memenuhi hal tersebut. Sesudah siswa-siswa tamat dari bangku sekolah, mereka masuk ke dalam lembagalembaga masyarakat dan mendesakkan ide egalitarian itu sehingga terpaksalah lembaga-lembaga tersebut menuruti desakan-desakan yang diusung. Boleh jadi Jepang adalah negara yang paling egaliter setelah PDII. Untuk lebih memberikan gambaran mengenai pendidikan Jepang, maka berikut ini adalah hal-hal yang nampak khas dan menonjol dalam pendidikan Jepang selain nilai egalitarian tersebut : 1. Perhatian pada pendidikan datang dari berbagai pihak Dari pihak pemerintahan, elit politis hingga masyarakatnya sama-sama meyakini bahwa pendidikan adalah sangat penting dalam melatih tenaga terampil dan ahlii, untuk membentuk elit politik selanjutnya dan mengejarkan kebudayaan bagi seluruh rakyat Jepang. Para orang tua sangat yakin menitipkan anak-anaknya ke pendidikan jepang dan respon terhadap pendidikan anak-anaknya sangat menakjubkan 2. Sekolah di Jepang tidak Mahal Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan tentang pendidikan salah satunya adalah mereka memberikan subsidi kepada orang-orang tidak mampu untuk makan siang disekolah dan kegiatan-kegiatan belajar lainnya. Perlu diketahui bahwa 46,5% biaya total pendidikan di Jepang adalah dari pemerintah 3. Di Jepang tidak ada diskriminasi terhadap sekolah Selain yang telah dijelaskan di atas tentang pembiayaan yang sama, jepang juga mendorong orang-orang terpencil untuk dapat menikmati pendidikan yang sama dengan yang lain, yakni dengan memberikan subsidi transportasi. Begitu pula untuk gurugurunya. Guru yang cakap dan mau bekerja ditempat yang jauh (merantau) juga akan diberikan tunjangan. 4. Kurikulum di Jepang amat berat Karena pendanaan pemerintah dalam pendidikan cukup besar, maka peran pemerintah dalam menentukan kebijakan pendidikan juga besar. Pemerintah pusat merencanakan kurikulum secara rinci dan terstruktur dan memeriksa buku-buku pelajaran yang dijual untuk menjamin isi buku sesuai dengan standar, baik isi maupun alur kurikulumnya. Dari segi variasi materi lebih banyak dan kedalaman materi juga lebih (Menteri Pendidikan, 1971: 56-63). Agar kurikulum tersebut tercapai, maka tiap sekolah memberikan pelajaran sekurang-kurangnya 240 hari dalam setahun, sedangkan jika

dibandingkan dengan Amerika hanya 180 hari saja dalam setahun. Sebagai tambahan, Jepang setelah PDII menyediakan setengah jam lebih banyak untuk pelajarannya di kelas dibanding sebelum PDII 5. Guru terjamin tidak akan kehilangan jabatan Jabatan guru di Jepang merupakan jabtatan terhormat. Guru mendapat status sosial dan gaji yang layak, dan kebanyakan mereka ingin menjadi guru seumur hidup. Persatuan guru yang anggotanya mencakup tiga perempat dari jumlah total guru di Jepang selalu memperjuangakan hak-hak dan nasib guru di Jepang jika terjadi ketidakadilan. Adanya Persatuan Guru Jepang sangat memberikan pengaruh dalam dinamika nasional Jepang, sudah dibilang perannya bisa disandingkan/disejarajarkan dengan elit politis yang ada di setiap negara. Jika ada pemerintahan/rezim yang berpikir tradisional/konservatif, maka mereka menentang tegas dan menyatakan bahwa sistem pendidikan mampu mengembangkan tokoh-tokoh besar serta kemampuan berpikir yang kritis yakni dengan egalitarian. Dan bisa jadi mereka menggalang dukungan dari semua pihak untuk menggulingkan rezim berkuasa jika perlu. 6. Guru di Jepang penuh dedikasi Disekolah ada semacam mekanisme sehingga guru-guru berkerja dengan sebaikbaiknya. Misalnya seperti adanya pertemuan setiap pagi sebelum pengajaran, pertemuan staff sepekan sekali, pertemuan penelitian dua pekan sekali, pertemuan seminar tiap bulan sekali. Disamping itu pada tingkat yang sama, jika mereka menghadapi soal-soal mereka selesaikan dengan pembahasan secara bersama-sama, pengaruh timbal balik antar guru ini akan memberikan pengaruh yang baik dan setiap guru akan merasa wajib untuk mengikuti mekanisme yang ada secara sadar dengan sendirinya. Untuk komunikasi dengan orang tua murid, maka setidaknya guru mengunjungi orang tua murid sekali dalam setahun, dengan kujungan ini guru akan mengetahui keadaan siswanya di rumah. Dari sini akan menjadi dasar tindakan guru saat mengajar murid-muridnya. Selain itu, sebulan sekali orang tuanya diminta datang ke sekolah untuk melihat perkembangan anaknya, dan tiga bulan sekali ada kesempatan untuk membicarakan kemajuan anaknya dengan guru. Mereka diberi nomor telpon guru dan diminta untuk melakukan panggilan jikga ada kesulitan tertentu. Dengan ini maka respect orang tua akan sangat terbangun. 7. Guru Jepang merasa wajib memberi pendidikan orang seutuhnya Selain mengacu pada perkembangan kognitif, pendidikan sekolah di Jepang ialah untuk membentukan anak untuk memiliki hati yang bersih dan lapang, jasmani yang kuat lagi sehat, merangsang bersedia untuk menderita apa saja dalam segala usahanya, menyadarkan kepada siswanya untuk saling melengkapi dengan teman-teman sekelasnya.

Pendidikan orang seutuhnya itu tampak jelas pada pendidikan tingkat dasar, disitu guru bekerja keras untuk menciptakan tata tertib dan mengajak siswa-siswanya belajar dalam kelas. Jika ada orang tua yang mengantarkan anaknya, maka saat memasuki wilayah sekolah orang tua tidak boleh membawakan tas atau barang lain dari anaknya, guru akan menyuruh agar anaknya membawa sendiri barang-barangnya kemudian diletakkan secara rapi ditempat-tempat yang telah disediakan. Hal ini mengajarkan betapa pentingnya kemandirian. Disamping itu mereka merasa wajib untuk memberikan pendidikan moral, tiga hal yang ditonjolkan adalah : egalitarianisme, individualisme dan partisipasi. Selain itu juga diajarkan nilai-nilai konvesional seperti persahabatan, keramah-tamahan, kerjasama dan disiplin. 8. Guru di Jepang bersifat adil Suasana berjuang yang dialami guru Jepang dan di mana mereka bekerja membuat mereka secara ideologis menjadi lebih masak. Pertikain terus menerus antara Pemerintah Pusat dan Perserikatan Guru menunjukkan adanya aksi dari golongan guru. Sejak dahulu pemerintah memandang pendidikan sebagai alat untuk menemukan bakat dan mengembangkannya, sebab itu menganjurkan pada guru untuk menemukan bakat siswa dan memberi pelajaran menurut bakat dan kelompok. Tetapi perserikatan guru menentang pengelompokan menurut bakat, alasannya hal itu akan merusak keserasian kelas dan rasa persatuan yang telah terpupuk diantara anak-anak yang sebaya. Kata yang kerap dipakai oleh Perserikatan Guru dalam oposisinya itu ialah kata diskriminasi. Pada pendapat mereka pengelompokan menurut bakat akan menghasilkan anak-anak yang termasuk golongan rendah dan golongan minoritas dan akan hanya cocok buat pekerjaan rendah selam-lamanya. Guru-guru peka sekali terhadap soal itu dan hal itu berpengaruh pada tindakan mereka. Dalam ruang kelas mereka berusaha keras agar tiap siswa ikut secara aktif, punya sikap yang positif terhadap pekerjaan di sekolah. Tidak banyak guru yang menunjukkan sikap sayang yang berlebih-berlebihan kepada siswanya yang terpandai, sebaliknya mereka juga tidak mencela siswa yang lemah. Mereka berbuat apa yang dapat mereka lakukan untuk membimbing siswa menyelesaikan kurikulum dalam waktu yang sudah ditetapkan. Itulah gambaran tentang sistem pendidikan yang diterapkan di Jepang sebagai salah satu komponen untuk membangun karakter Jepang yang sekarang ini. Nilai-nilai kemandirian, harga diri, persamaan derajat, kedisiplinan, dll telah ditanamkan sejak dini. Dan tugas mulia ini menjadi kesadaran kolektif, tidak hanya untuk para guru pengajar di bangku sekolah, tetapi dari pihak masyarakat luas dan pemerintah sangat respect akan tugas mulia ini. Terakhir adalah, dimanakah dan seberapa besar posisi pendidikan Jepang dalam mebangun karakter bangsa Jepang yang sekarang ini ? Dalam bukunya William K. Cumming yang berjudul Edication and Equality in Japan halaman 4 menyebutkan bahwa Mula-mula ada revolusi politik yang dicetuskan oleh golongan elite berpolitik, kemudian dilakukan perubahan-perubahan sosial yang menuju egalitarianisme dan pendidikan dikerahkan untuk

menunjang pembaharuan itu. Sehingga untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan mengakar, diperlukan studi lanjutan mengenai dinamika politik yang terjadi dalam sejarah Jepang.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Negara Jepang yang merupakan Negara maju merupakan hasil dari system pendidikan yang diterapkan sangat baik sehingga dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang baik dan kompeten sehingga dapat mengoptimalkan sumberdaya yang ada di negarannya, berbeda jauh dengan Negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://ardianumam.web.ugm.ac.id/?p=237 http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang

https://www.google.com/search?q=apakah+jepang+negara+maju%3F&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&

NN. 2010. Sistem Pendidikan Jepang. Melalui : http://yardapoteker.wordpress.com/2010/03/15/sistem-pendidikan-jepang/ [2010/03/15]

Syarwi, Pangi. 2011. Comperative Sistem Pendidikan Jepang Dengan Indonesia. Melalui : http://pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=58:comperativesistem-pendidikan-jepang-dengan-indonesia&catid=8:makalah&Itemid=103 [2011/03/21]

Anda mungkin juga menyukai