Anda di halaman 1dari 55

SIKLUS PENDAPATAN

Chapter

12
Sistem Informasi Akuntansi Institut Pertanian Bogor Eindye Taufiq
Chapter 1-1

Siklus Pendapatan
Kebanyakan organisasi menggantungkan diri mereka kepada pendapatan untuk dapat tetap bertahan hidup. Sebagian organisasi yang berorientasi kepada pendapatan ini memperoleh pendapatan melalui penjualan produk, lainnya menghasilkan pendapatan melalui penyediaan jasa, dan adapula organisasi yang menghasilkan pendapatan melalui penjualan dan penyediaan jasa.

Chapter 1-2

Siklus Pendapatan
Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pemerolehan pendapatan (revenue) ini membentuk siklus pendapatan (revenue cycle). Siklus pendapatan adalah salah satu di antara siklus-siklus penting yang berorientasi kepada transaksi yang berantar-muka dengan, dan menyediakan masukan-masukan penting bagi sistem buku besar umum dan pelaporan keuangan.

Chapter 1-3

Fungsi siklus pendapatan



Chapter 1-4

Memasukan pesanan penjualan Merakit barang pesanan Mengirimkan barang pesanan Menerima dan menyetor pembayaran tunai Membukukan transaksi ke buku besar umum Memeriksa kredit Mendapatkan pesanan dari pelanggan Menagih pelanggan Menangani piutang Menyiapkan laporan dan keluaran-keluaran lain yang dibutuhkan

Fungsi Manajemen Pemasaran


Daur Pendapatan, sesungguhnya dihasilkan pada bagian pemasaran. Fungsi manajemen pemasaran adalah bertanggungjawab atas efisiensi dan efektifias perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pemasaran yang meliputi : 1. Perumusan kebijakan penetapan harga 2. Berperan dalan penenuan kebijakan yang spesifik

Chapter 1-5

Fungsi Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran sendiri, membawahi beberapa divisi yang tentu saja memiliki beberapa tugas dan fungsi yang berbeda, yaitu : 1. Divisi Penjualan 2. Divisi Iklan dan Promosi 3. Divisi Perencanaan Produk 4. Divisi Layanan Pelanggan 5. Divisi Penelitian Pemasaran

Chapter 1-6

Informasi Bagi Pemasaran Informasi yang dibutuhkan jajaran pemasaran, sebagian besar dipasok oleh sistem informasi akuntansi. Namun demikian, kegiatan pemasaran yang efektif tidak hanya bersandar pada informasi yang didasarkan pada keuangan saja.

Chapter 1-7

Sumber dan Masukan


Sumber Data yang digunakan dalam siklus pendapatan utamanya didasarkan atas masukan-masukan dari pelanggan. Pelanggan memprakarsai transaksi penjualan dan penerimaan kas. Untuk penjualan produk ada sumber-sumber lain meliputi wiraniaga, referensi dan catatan kredit pelanggan, catatan persediaan, gudang barang jadi, pemasok (dan/atau fungsi produksi perusahaan), bagian pengiriman, serta perusahaan jasa kurir. Dalam beberapa keadaan, lembaga keuangan atau bank dapat juga merupakan sumber data.
Chapter 1-8

Formulir-Formulir Masukan
Sistem manual. Dokumen sumber siklus pendapatan yang biasa dijumpai pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan pemrosesan manual dan melakukan penjualan produk meliputi :

Chapter 1-9

Pesanan pelanggan Daftar pengemasan barang Tanda Terima Pesanan Penjualan Bill of Laing Taguhan

Pemberitahuan pesanan Pemberitahuaan pengiriman Pesanan Tunda Daftar Pengambilan Barang Slip Setoran Memo Kredit

Formulir-Formulir Masukan
Sistem berdasarkan komputer. Semua dokumen cetakan yang telah disebutkan terkadang digunakan dalam sistem yang menggunakan komputer. Tetapi, dalam beberapa keadaan, dokumen-dokumen tersebut mungkin dibuat secara otomatis pada saat entri data melalui terminal atau mikro komputer. Beberapa dari dokumen sumber mungkin juga dirancang untuk mempercepat entri data ke sistem komputer dengan sangat sedikit kesalahan saja.

Chapter 1-10

Formulir-Formulir Masukan
Sistem berdasarkan komputer. Surat pesanan pelanggan merupakan satu contoh formulir yang mudah digunakan (user friendly form). Layar pra format dapat digunakan untuk memasukan data mengenai pesanan penjualan, retur penjualan, serta transaksi penerimaan kas. Layar seperti ini, seperti formulir-formulir entri sederhana, dapat dirancang untuk menangani transaki-transaksi secara individual atau setumpukan transaksi.

Chapter 1-11

Formulir-Formulir Masukan
Kode. Kode sangat penting untuk mengidentifikasi aspek-aspek kunci dari transaksi penjualan dan penerimaan kas. Kode dapat diterapkan kepada pelanggan, wilayah penjualan, wiraniaga, serta jenis produk pada saat mencatat transaksi penjualan. Bila kode-kode ini digunakan, berbagai analisis penjualan dapat disajikan kepada manajer. Dua analisis demikian akan memperlihatkan : 1. Jumlah penjualan dalam setiap penjualan 2. Jumlah penjualan berbagai produk oleh setiap wiraniaga
Chapter 1-12

Database Pada Siklus Pendapatan


Arsip-arsip induk, transaksi, riwayat, dan acuan berikut merupakan contoh database siklus pendapatan bagi perusahaan yang melakukan penjualan produk (bukan jasa). Sudah barang tentu, jumlah dan isi arsip tadi berbeda untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain, bergantung kepada faktor-faktor seperti tipe pelanggan dan pasar, ragam laporan manajerial yang dikehendaki, tingkat penggunaan komputer, serta struktur database.

Chapter 1-13

Database Pada Siklus Pendapatan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Arsip Induk Pelanggan Arsip Induk Piutang Arsip Induk Persediaan Barang Dagangan (Barang Jadi) Arsip Pesanan Penjualan Terbuka Arsip Transaksi Faktur Penjualan Terbuka Arsip Transaksi Penerimaan Kas Arsip Transaksi Lain Arsip Acuan Pengiriman Dan Data Harga Arsip Riwayat Penjualan

Chapter 1-14

Arus Dan Pemrosesan Data


Dalam siklus pendapatan arus data dan langkah pemrosesan data dapat dibagi ke dalam tiga sub kelompok utama : 1. Pemrosesan transaksi penjualan 2. Pemrosesan transaksi penerimaan kas 3. Penyelenggaraan buku besar piutang Sub kelompok langkah-langkah pemrosesan ini, bersama dengan dokumen dan laporan terkait. Masing-masing sub kelompok pemrosesan dapat dipotret secara lebih rinci, dengan menunjukkan data transaksi spesifik serta proses-proses yang mengubah data-data ini menjadi keluaran dengan bantuan database.

Chapter 1-15

Arus Dan Pemrosesan Data


Risiko pelanggan yang risiko kreditnya tinggi Pengiriman tidak tercatat atau tidak Kehilangan pendapatan pencatatan Akibat

Penjualan kredit dilakukan kepada Kerugian karena piutang tak tertagih

tertagih

terlalu tinggi atau terlalu rendah pos


piutang di neraca

Chapter 1-16

Arus Dan Pemrosesan Data


Risiko Akibat pelanggan dan

Kesalahan dalam membuat faktur Alienasi

penjualan (misalnya jumlah yang kemungkinan kehilangan penjualan dikirim ditulis lebih besar atau harga di masa yang akan datang (bila

per unit ditulis lebih rendah)

kuantitas terlalu tinggi), kehilangan


pendapatan (jika harga per unit terlalu rendah)

Salah kirim kepada pelanggan atau Kehilangan pendapatan dan alienasi pesanan tunda tidak terpenuhi
Chapter 1-17

pelanggan

Arus Dan Pemrosesan Data


Risiko Akibat

Pembukuan penjualan yang salah ke Saldo tidak benar pada catatan

catatan piutang atau pembukuan ke piutang dan rekening buku besar


periode akunting yang keliru umum

Retur dan kelonggaran penjualan Kehilangan


memo kredit untuk retur fiktif digelapkan

pendapatan

bersih,

yang berlebih, dengan membuat pembayaran dari pelanggan tertentu Pencurian atau penggelapan barang Kehilangan pendapatan; pencatatan jadi di gudang atau di pangkalan persediaan ternyata terlalu tinggi
Chapter 1-18

pengiriman

Pengendalian Umum
1. Unit organisasi yang mempunyai fungsi pengamanan (custodai), misalnya, gudang, bagian pengiriman, kasir dipisahkan dari unit yang menyimpan catatan (bagian penagihan, bagian piutang, bagian pengendalian sediaan, bagian pemrosesan data) 2. Pengendalian dokumen 3. Pengendalian akuntabilitas aset 4. Pengendalian praktek manajemen 5. Pengendalian operasi data pusat 6. Pengendalian otorisasi 7. Pengendalian akses
Chapter 1-19

Pengendalian Aplikasi - Input


1. Mempersiapkan penomoran yang dirancang dengan baik mengenai penjualan, pengiriman dan penerimaan kas, dan masing-masing telah disetujui oleh orang yang berwenang. 2. Pengesahan data yang tersedia untuk dijual (order/pesanan) dan data disiapkan dan dimasukkan untuk diproses. Di dalam sistem berbasis-komputer, pengesahan harus dilakukan oleh bantuan seorang programmer untuk mengedit. Kapan data dimasukkan ke dalam media komputer yang dapat dibaca, verifikasi juga harus dilakukan.

Chapter 1-20

Pengendalian Aplikasi - Input


3. Koreksi kesalahan yang terdeteksi selama proses memasukkan data dan sebelum data ditempatkan/diposkan kepada arsip pelanggan dan arsip persediaan. 4. Pengendalian total batch pengitungan berkenaan dengan data kunci faktur penjualan (atau nota pengiriman) dan saran-saran pengiriman. Pengendalian total batch pengitungan harus dibandingkan dengan pengitungan total selama memeposting ke buku besar piutang dagang dan selama masing-masing proses berjalan. Dalam kasus penerima kas, total dalam saran kiriman juga dibandingkan dengan total slip deposito.

Chapter 1-21

Pengendalian Aplikasi - Proses


1. Barang-barang pesanan bergerak dari gudang barang jadi dan pengiriman barang-barang tersebut hanya atas dasar otorisasi tertulis seperti stok salinan permintaan. 2. Faktur Pelanggan hanya atas pemberitahuan departemen pengirman terhadap jumlah yang akan dikirimkan. 3. Pengeluaran memo kredit untuk pengembalian penjualan hanya ketika bukti (yaitu, laporan penerimaan) telah diterima dan barang-barang benar-benar telah dikembalikan.

Chapter 1-22

Pengendalian Aplikasi - Proses


4. Verifikasi semua perhitungan dalam faktur penjualan sebelum pemberitahuan dan posting ke akun pelanggan. Juga, membandingkan faktur penjualan dengan nota pengiriman dan pesanan terbuka, dalam rangka memastikan bahwa jumlah pesanan sesuai dengan pengiriman pesanan dan back-ordered. 5. Verifikasi bahwa total jumlah digeposting ke rekening piutang dagang dari batch transaksi persetujuan dengan total batch penghitungan, laluposting ke buku besar yang sesuai.

Chapter 1-23

Pengendalian Aplikasi - Proses


6. Simpan semua penerimaan kas dan dengan penundaannya, dengan begitu dapat menghilangkan kemungkinan penerima kas yang sudah digunakan untuk upah karyawan atau untuk pengisian kembali dana kas kecil 7. Koreksi kesalahan yang dibuat selama proses, biasanya dengan membalikkan posting yang salah ke rekening dan data benar. Jejak audit mengenai rekening yang dikoreksi harus menunjukkan kesalahan yang asli, pembalikan, dan koreksinya.

Chapter 1-24

Pengendalian Aplikasi - Output


1. Siapkan laporan bulanan, yang harus diposkan untuk semua pelanggan kredit, terutama jika sisanya dikerjakan. 2. Tembusan arsip dari semua dokumen berhubungan dengan penjualan dan transaksi penerima kas dengan penomoran, dengan urutan angka-angka pada setiap file yang sedang dicek untuk melihat jika ada selisih. Jika transaksi tidaklah didukung oleh dokumen yang sudah diprintout, kasus yang sering terjadi adalah kasus dalam sistem berbasis-komputer online, transaksi yang sudah disetujui atas transaksi. 3. Siapkan daftar transaksi yang sudah dicetak dan jumlah akun dalam suatu basis periode dalam rangka menyediakan jejak audit dan suatu basis untuk tinjauan ulang.
Chapter 1-25

Penggunaan Teknologi
Peningkatan efisiensi dengan penggunaan teknologi yang lebih maju dapat dilakukan dengan menggunakan : 1. Sistem Online Dengan menggunakan sistem online, dapa dapat langsung dimasukkan dan ditarik setiap saat, sehingga master file selalu up date (mutakhir) 2. E-mail Dengan menggunakan email, pesanan pelanggan akan diterima lebih cepat, dan kesanggupan untuk memenuhi pesanan dapat dilakukan dengan cepat pula

Chapter 1-26

Penggunaan Teknologi
3. EDI System Dengan menggunakan EDI System, pesanan pelanggan dapat dierima dengan cepat dan lebih akurat sehingga bebas kesalahan karena setiap kesalahan akan langsung dapat diketahui karena menggunakan format yang sudah baku di layar monitor

Chapter 1-27

Pengolahan Order Penjualan Dengan Sistem Distribusi


Pada sistem distribusi, setiap CPU lokal memiliki kemampuan untuk memproses data penjualan guna kepentingan lokal, namun tetap berkewajiban untuk mentrasmisikan data penjualan yang diperlukan oleh manajemen pusat (korporat) . Apabila dalam daur penjualan terdapat hal-hal yang menjadi kewenangan pusat, maka CPU lokal harus mentrasmisikan data-data yang diperlukan pusat untuk segera ditindaklanjuti oleh pusat

Chapter 1-28

Sistem Point of Sales


Sistem Point of Sales merupakan sistem yang paling banyak diterapkan di bisnis pengencer, seperti swalayan, resoran siap saji. beberapa konfigurasi yang dapat digunakan dalam sistem POS adalah : 1. POS dengan kemampuan pencatatan lokal 2. POS terpusat 3. POS yang bersifat remote on-line dan interaktif

Chapter 1-29

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN (Decision Support System)

Chapter

12
Sistem Informasi Akuntansi Institut Pertanian Bogor Eindye Taufiq
Chapter 1-30

Sistem Pendukung Keputusan


Sistem pada umumnya adalah sistem berikut semua perangkatnya yang bertujuan untuk memasok informasi yang akan dijadikan bahan bagi pengmbil keputusan yang bersifat rutin, terstruktur, dan mudah diantisipasi. Sistem informasi ini sangat efektif dan efisien dalam menyajikan data yang bersifat rinci dan berjumlah besar.

Chapter 1-31

Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah aplikasi dari peranti-peranti pengmbilan keputusan, bukan piranti itu sendiri. Pokok pikiran yang mendasari DSS adalah menyediakan piranti-piranti yang efektif guna mendukung proses pengambilan keputusan yang tidak terstruktur dan semiterstruktur

Chapter 1-32

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)


Akuntan sangat berkepntingan dengan pengembangan dan pemeliharaan DSS karena : 1. Akuntan perlu mengetahui proses dan model pengambilan keputusan 2. Akuntan perlu mengetahui input dan output pengambilan keputusan 3. Akuntan perlu mengevaluasi manfaat dari penerapan sistem tersebut

Chapter 1-33

Jenjang SIM
Sistem informasi manajemen, dengan semua subsisemnya pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok sesuai dengan jenjang manajemen yang memerlukan informasi. Tiga kelompok tersebut adalah : 1. Transaction Processing System (TPS) TPS adalah sistem pengolahan data semua transaksi dan berfungsi unuk mendukung kegiatan operasional. Tujuan TPS adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil usaha dari waktu ke waktu yang dihasilkan oleh TPS, misalnya adalah laporan-laporan periodik, laporan distribusi penjualan, laporan usia piutang, posisi kas harian
Chapter 1-34

Jenjang SIM
2. Operation Support System (OSS) OSS adalah suatu sistem pengolahan data yang bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Sasaranya adalah untuk membanu penyelesaian tugas-tugas yang bersifat terstruktur serta permasalahan jangka pendek. Contohnya keputusan jadwal produksi, atau persetujuan kredit OSS modern dengan basis komputer memiliki aribut yang bersifat : (1) interaktif, (2) time shared ataupun real time, (3) dedicated, (4) model based. 3. Decision Support Sysem
Chapter 1-35

Jenjang SIM
OSS modern dengan basis komputer memiliki aribut yang bersifat (1) interaktif, OSS yang menggunakan terminal-terminal yang dapat digunakan untuk berhubungan secara interaktif dengan sistem. Sistem biasanya online sehingga dapat mengolah data secara online dan memungkinkan akses ke data yang bersangkutan. Contoh : laporan hunian kamar hotel 2) time shared ataupun real time, OSS yang bisa digunakan oleh beberapa pengguna sekaligus. OSS ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan suatu operasi, memproses data, memberikan tanggapan, dll
Chapter 1-36

Jenjang SIM
(3) real time OSS yang bisa memberikan tanggapan dalam waktu yang sangat cepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem yang populer menggunakan model ini adalah sistem reservasi pesawat terbang (3) dedicated, OSS yang dikembangkan untuk keperluan satu atau beberapa pengguna yang bersifat khusus, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Contoh : OSS reservasi penerbangan yang hanya digunakan untuk petugas pelayanan pemesanan tiket.
Chapter 1-37

Jenjang SIM
(5) model based. sistem yang didukung oleh program-program yang didasarkan pada model-model pengambilan keputusan. Model-model keputusan tersebut diteapkan secara otomatis oleh sisem untuk mengendalikan proses operasi. Contohnya adalah sistem pengendalian persediaan yang dapat mengeluarkan atau mencetak dokumen order pembelian secara otomatis bilamana jumlah persediaan dibawah reorder point

Chapter 1-38

Pengambilan Keputusan Manajemen


Para manajer bertanggungjawab atau target-target atau sasaran-sasaran yang diterapkan manajemen puncak. Sifat target ditentukan oleh jenjang posisi manajer itu sendiri, apakah bersifat strategis, taktis ataukah teknis. Dimensi yang dapat dijadikan dasar klasifikasi manajemen : 1. Aktivitas manajerial (keputusan masalah produk baru, jadwal produksi, evaluasi kinerja) 2. Struktur persoalan (persetujuan permohonan kredit pelanggan, menetapkan harga produk, promosi dan ekspansi)
Chapter 1-39

Pengambilan Keputusan Manajemen


3. Sumber daya perusahaan (keputusan untuk merekrut karyawan baru, pembelian bahan baku, keputusan pembelian mesin atau peralatan, keputusan mengenai jasa asuransi kredit, dll) 3. Fungsi Operasional (keputusan akuntansi : pencatatan, keputusan penetapan komposisi produksi, pelatihan karyawan, finance terkait investasi)

Chapter 1-40

Pengambilan Keputusan Manajemen


Selain berdasarkan dimensi, klasifikasi keputusan juga dapat dilakukan berdasarkan tingkat persoalan yang ada, yaitu : 1. Persoalan yang terstrukur suatu persoalan dikatakan terstruktur apabila persoalan tersebut didasarkan pada logika yang jelas, sehingga pengambil keputusan bisa melihat jelas keterkaitan antara satu faktor kunci dengan faktor kunci lainnya yang tercakup dalam persoalan tersebut 2. Persoalan yang tidak terstruktur yaitu persoalan yang sulit didefinisikan dan hubungan antara satu faktor kunci dengan faktor kunci lainnya sulit dipahami
Chapter 1-41

Proses Pengambilan Keputusan Manajemen


Proses pengambilan keputusan pada dasarnya mengikuti langkah-langkah logika yang sama, langkah itu adalah : 1. Mendefinisikan persoalan 2. Menentukan berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan 3. Mengevaluasi sistem alternatif 4. Memilih alternaif yang terbaik unuk dijadikan keputusan 5. Melaksanakan keputusan 6. Mengevalusi hasil keputusan

Chapter 1-42

Manfaat DSS
Manfaat dari penggunaan DSS adalah meningkakan efektifitas pengambilan keputusan manajemen, karena DSS memberikan informasi yang lebih fleksibel dibandingkan dengan laporan-laporan akunansi yang bersifat periodik dan terstruktur

Chapter 1-43

Contoh Model DSS


Contoh model yang digunakan oleh DSS antara lain : 1. Corporate Model Model yang merumuskan berbagai hubungan keuangan dan fisik yang terdapat dalam suatu perusahaan. Model ini cakupannya lebih luas dan bisa menjangkau data-data yang akan datang. Model ini digunakan oleh manajer untuk memprediksi situasi di masa akan datang

Chapter 1-44

Contoh Model DSS


2. Portfolio Model Model yang merumuskan rencana-rencana perusahaan ke dalam bahasa keuangan. Model ini disebut juga model anggaran. Model ini pada umumnya memiliki input yang sama dengan input SIA, menggunakan struktur internal yang banyak didasarkan pada hubungan akuntansi & menghasilkan output yang sama

Chapter 1-45

Contoh Model DSS


3. Model Perencanaan Keuangan Adalah model yang memberikan gambaran berbagai aspek ekonomis yang terkait dengan unit-unit bisnis dalam perusahaan. Model ini memberikan masukan kepada manajemen mengenai kinerja masing-masing unit bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dan memperbandingkan anara satu dengan yang lainnya

Chapter 1-46

Contoh Model DSS


4. Model Expert System Adalah suau model khusus yang berbasis arificial intelligence yang inti kerjanya adalah meniru perilaku pakar dalam menangani tugas tertentu. Model ini merupakan model yang knowledge based, yaitu bahwa pengembangannya dilaksanakan dengan menghimpun berbagai pengetahuan yang dimiliki oleh pakar untuk menyelesaikan permasalahan

Chapter 1-47

Jenjang Sisem pendukung


Jenjang tingkat layanan sistem : 1. Pengumpulan data 2. Pengumpulan dan analisa data 3. Pengumpulan data, analisa data dan model keputusa 4. pemilihan alternatif yang terbaik 5. Penggunaan model keputusan lengkap DSS merupakan sistem pada jenjang pertama, kedua, ketiga. Sedangkan jenjang keempat dan kelima hanya diberikan oleh OSS

Chapter 1-48

Piranti Pembuat Model


Agar proses pengembangan model keputusan itu efektif, DSS harus memiliki piranti pengembangan model tailor-made dan pengelola semua model dalam suatu basis model. tiga jenis piranti yang dapat dipergunakan adalah : 1. Model building block 2. Model based management system 3. Model Language

Chapter 1-49

Piranti Pembuat Model


1. Model building block yaitu bagian atau blok model yang merupakan blok-blok dari suau bangunan model keseluruhan yang harus ersedia untuk diguanakan dalam model-model keputusan 2. Model base management System yaitu sistem yang biasanya digunakan sebagai pendamping DBMS dalam bentuk perangkat lunak yang beroperasi dibawah kendali operating system. Fungsinya antara lain : Menghubungkan antara satu model dengan model lainnya Sebagai mekanisme untuk memodifikasi model-model yang ada Sebagai alat untuk melaksanakan dan memanipulasi Chapter model 1-50

Piranti Pembuat Model


3. Model Language Yaitu bahasa modeling yang digunakan untuk menghubungkan berbagai model yang tailor-made yang membentuk blok-blok bangunan ke dalam suatu model yang lebih besar. Pada mulanya bahasa yang digunakan semacam BASIC, COBOL dan FORTRAN

Chapter 1-51

Manipulasi dan Analisa Data


Agar efektif, suatu DSS harus memiliki kemampuan memanipulasi dan analisa data dengan teknik-teknik sebagai berikut : 1. Simulasi Proyeksi yaitu teknik memproyeksikan nilai dan kriteria dari berbagai faktor kunci dalam suatu periode dimasa yang akan datang, berdasarkan nilai data yang ada pada saat ini dengan memperhatikan tingkat perubahan yang akan diperkirakan terjadi

Chapter 1-52

Manipulasi dan Analisa Data


2. Analisa Senivitas Adalah teknik untuk memperhitungkan apa saja yang akan terjadi pada faktor-faktor kunci tertentu jika kondisi dan situasi berubah

3. Analisa Pencapaian Target Analisa untuk mengetahui sampai berapa jauh faktorfaktor kunci harus mencapai sasarannya berdasarkan target keseluruhan perusahaan yang telah ditetapkan

Chapter 1-53

Penarikan Informasi
DSS yang efektif harus memiliki sistem penarikan informasi yang mudah dilakukan oleh penggunanya. Pendekatan yang mudah digunakan (user friendly) untuk menarik informasi yang banyak dipergunakan adalah :

1. Pendektan dengan bahasa perintah (Command Languange Approach) pada dasarnya pendekatan ini dilakukan apabila pengguna berkomunikasi dengan menggunakan perinahperintah biasa. Perintah itu pada umumnya merupakan kata-kata sederhana yang dapat membuat komputer melaksanakan aktivitas sesuai kata-kata perintah tersebut
Chapter 1-54

Penarikan Informasi
2. Pendekatan dengan menggunakan menu (Menu Approach) Pendekaan ini dilakukan dengan menampilkan menu pilihanpilihan informasi yang dapat ditarik oleh pengguna. Menu tersebut ditampilkan di layar monitor. Untuk menggunakan menu, pengguna tinggal menunjuk dengan kursor, mengklik atau memasukkan nomor menu yang dipilihnya

Chapter 1-55

Anda mungkin juga menyukai