:
:
:
TASWIYAH AL-MANHAJ
(KEPUTUSAN IJTIMA ULAMA
MUI II TH 2006)
1. Perbedaan pendapat dikalangan Ulama
merupakan hal yang wajar sebagai
konsekuensi pranata ijtihad.
2. Perbedaan tersebut tidak boleh diartikan
sebagai kebebasan tanpa batas (bila
hudud wa bila dlawabith)
( (
((:
:
CATATAN
Fokus kajian tiga metode di atas adalah nashnash al-Quran dan hadits. Titik tekan metode
bayani pada teksnya, titik tekan talili pada illat
hukumnya, sedangkan titik tekan istishlahi pada
ruh/jiwa hukumnya
Penggunaan tiga metode di atas mesti secara
urut; tidak menggunakan metode talili selama
masih dapat ditempuh metode bayani, begitu
juga tidak menggunakan metode istishlahi
selama dapat ditempuh dengan metode talili
Kaedah Bayani
(kajian Teks)
Lafadz
Sisi sighat
Amm
Khash
Musytarak
Dhohir
Nash
Mufassar
Muhkam
Khofi
Musykil
Mujmal
Mutasyabih
Kaedah Bayani
(kajian Teks)
Mana
Mana al-Ibarat
Mana al-isyarat
Mana al-dalalat
Mana al-iqtidlo
As-syafiiyyah
Mafhum muwafaqah
Mafhum mukhalafah
Pemakaian Mana
Haqiqi
Majazi
Kaedah Talili
Tujuan Pengkajian Illat
Illat at-Tasyri
meneliti illat, apakah hukum tetap berlaku
seperti semula atau seharusnya berubah
Illat al-Qiyas
meneliti illat dengan maksud, apakah hukum
yang telah ditetapkan oleh suatu nash atas
dasar illat tertentu dapat diberlakukan pada
persoalan lain yang memiliki illat serupa
Macam-macam Illat
Ditetapkan dengan dalil Al-Quran atau
hadits
Ditetapkan berdasarkan ijma ulama
Dengan istinbath (penelitian) ditempuh
melalui:
Metode as-sabr wa at-taqsim
Pembuktian dan relevansi illat dengan hukum
Kaedah Istishlahi
(Penelurusan Jiwa Hukum)
Inti Metode Istishlahi :
menetapkan hukum dengan rayu berdasarkan pertimbangan
maslahat
Kategori Maslahat:
Dloruriy (essensi)
Hajiy (primer)
Tahsiniy (komplementer)
Persyaratan
Kemaslahatan hakiki
Menyangkut kepentingan orang banyak
Tidak boleh secara tegas bertentangan dengan al-Quran dan
hadits shohih / mutawatir
KHULASOH
Apakah semua masalah hukum aktual bisa
diselesaikan dengan metode-metode ijtihad
ushul fiqh ?