Anda di halaman 1dari 12

MASALAH ABORSI DAN KB DALAM PANDANGAN ISLAM

ABORSI
A. Latar Belakang Tentang Aborsi

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar. ( Q.S. Al Israa: )
Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahaan, terutama para pelajar
dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat
hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya mass
media yang menawarkan kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan
generasi muda terseret dalam jurang kehancuran.
Pacaran sudah menjadi aktivitas yang lumrah, bahkan sebagian orang tua mlinder dan merasa
malu jika anaknya tidak mempunyai pacar, karena menurut pandangan mereka orang yang
tidak pacaran, adalah orang yang tidak bisa bergaul dan masa depannya suram,serta susah
mencari jodoh. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya melakukan hubungan seks di luar
pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan pengguran kandungan dengan paksa.
Data statistis BKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) menunjukkan bahwa
sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahun di Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar
negeri khususnya di Amerika data-datanya telah dikumpulkan oleh dua badan utama,
yaitu Federal Centers Ior Disease Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI) yang
menunjukkan hampir 2 juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Jumlah ini jauh lebih banyak dari
jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu.
Begitu juga lebih banyak dari kematian akibat kecelakaan, maupun akibat
penyakit . ( Ab!rsi."!m )
Dengan demikian, aborsi secara umum merupakan perbuatan keji, tidak berperikemanusiaan
dan bertentangan hukum dan ajaran agama.
B. Pengertian
Aborsi menurut pengertian medis adalah mengeluarkan hasil konsepsi atau pembuahan,
sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibunya.
Sedang menurut bahasa Arab disebut dengan al#Ijhadh yang berasal dari kata ' ajhadha #
yajhidhu yang berarti wanita yang melahirkan anaknya secara paksa dalam keadaan belum
sempurna penciptaannya. Atau juga bisa berarti bayi yang lahir karena dipaksa atau bayi
yang lahir dengan sendirinya. Aborsi di dalam istilah Iikih juga sering disebut dengan
is$h!th ( menggugurkan ) atau il$aa ( melempar ) atau tharhu ( membuang ) ( al
%isbah al %unir , hlm : &' )
Aborsi tidak terbatas pada satu bentuk, tetapi aborsi mempunyai banyak macam dan bentuk,
sehingga untuk menghukuminya tidak bisa disamakan dan dipukul rata. Diantara pembagiaan
Aborsi adalah sebagai berikut :
Dalam (amus )ahasa Ind!nesia disebutkan bahwa makna Aborsi adalah pengguguran.
Aborsi ini dibagi menjadi dua :
Pertama : Aborsi Kriminalitas adalah aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena suatu
alasan dan bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
Ke!a : Aborsi Legal, yaitu Aborsi yang dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak yang
berwenang.
Menurut medis Aborsi dibagi menjadi dua juga :
1. Aborsi spontan ( Ab!rtus S*!ntaneus ), yaitu aborsi secara secara tidak sengaja dan
berlangsung alami tanpa ada kehendak dari pihak-pihak tertentu. Masyarakat mengenalnya
dengan istilah keguguran.
2. Aborsi buatan ( Ab!rsi +r!,!"atus ), yaitu aborsi yang dilakukan secara sengaja dengan
tujuan tertentu. Aborsi Provocatus ini dibagi menjadi dua :
a. Jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan, maka disebut
dengan Ab!rtus +r!-!"atus .hera*euti"um
b. Jika dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlak,
maka disebut Ab!rtus +r!-!"atus /riminalis
Yang dimaksud dengan Aborsi dalam pembahasan ini adalah : menggugurkan secara paksa
janin yang belum sempurna penciptaannya atas permintaan atau kerelaan ibu yang
mengandungnya .
". Panangan Islam Ter#aa$ N%a&a' (anin an Pemb!n!#an
Sebelum menjelaskan secara mendetail tentan hukum Aborsi, lebih dahulu perlu dijelaskan
tentang pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa, janin dan pembunuhan, yaitu sebagai
berikut :
Pertama: Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh dihinakan baik dengan
merubah ciptaan tersebut, maupun mengranginya dengan cara memotong sebagiananggota
tubuhnya, maupun dengan cara memperjual belikannya, maupun dengan cara
menghilangkannya sama sekali yaitu dengan membunuhnya, sebagaiman Iirman Allah swt : .
~ ' ~ ~
'Dan sesungguhnya (ami telah memuliakan umat manusia ( Qs. al#Isra:&0)
Ke!a: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.
- - ' ~ -~ = . ~ -' ` ~, ~ ' , - - ~ - . ~ -' . -- ~ _= - = ~ . = ' ~
-~ = - ' ~ -'
)arang sia*a yang membunuh se!rang manusia, maka seakan#akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barang sia*a yang memelihara keselamatan nyawa se!rang
manusia, maka se!lah#!lah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia
semuanya.1 (Qs. Al Maidah:32)
Ketiga: Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang masih dalam
kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana Iirman Allah swt :
-- - = = + - + - - , ~ - = ~ '
Dan janganlah kamu membunuh anak#anakmu karena takut melarat. (amilah yang
memberi re2eki ke*ada mereka dan ke*adamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah d!sa yang besar.1 (Qs al Isra : 31)
Keem$at : Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak Allah swt, sebagaimana
Iirman Allah swt
= - _~ ~ ~ ., = ' _ - - ~ ` -
Selanjutnya (ami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak (ami selama umur
kandungan. (emudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.1 (QS al ajj :
)
Kelima : Larangan membunuh jiwa tanpa hak, sebagaimana Iirman Allah swt :

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan alasan
yang benar ( Qs al Isra : 33 )
D. H!k!m Aborsi Dalam Islam
Di dalam teks-teks al Quran dan adist tidak didapati secara khusus hukum aborsi, tetapi
yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa hak, sebagaimana Iirman Allah
swt :
~ - = = ~ = ' - = + - ~ = + = ' ~ ~ ~ ~ ~ . - ~
Dan barang sia*a yang membunuh se!rang mukmin dengan sengaja, maka balasannya
adalah neraka 3ahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka ke*adanya dan
melaknatnya serta menyediakan baginya ad2ab yang besar( Qs An 4isa : 5 )
Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud bahwasanya osulullah saw
bersabda :
. ~ - = ~ . ~ ~ = ~ - = ~ . ~ = = ~ - ~ - - ' ~ ' = ~ - ~ '
~ - ~ ' ~ = = ' , ~ ' ~ - - - = ~
' Sesungguhnya sese!rang dari kamu dikum*ulkan *en"i*taannya di dalam *erut ibunya
selama em*at *uluh hari. Setelah gena* em*at *uluh hari kedua, terbentuklah segumlah
darah beku. (etika gena* em*at *uluh hari ketiga , berubahlah menjadi segum*al daging.
(emudian Allah mengutus malaikat untuk meniu*kan r!h, serta memerintahkan untuk
menulis em*at *erkara, yaitu *enentuan ri2ki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik
yang "elaka, mau*un yang bahagia. ( )ukhari dan %uslim )
Maka, untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini bisa dibagi menjadi dua bagian
sebagai berikut :
). Mengg!g!rkan (anin Sebel!m Peni!$an Ro#
Dalam hal ini, para ulama berselisih tentang hukumnya dan terbagi menjadi tiga pendapat :
Pena$at Pertama :
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari ulama
membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. ( 6asyiat Al Qalyubi : 7895 )
Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madhab anaIi, SyaIiI, dan ambali. Tetapi
kebolehan ini disyaratkan adanya ijin dari kedua orang tuanya,( Syareh :athul Qadir :
'7;59 )
Mereka berdalil dengan hadist Ibnu Masud di atas yang menunjukkan bahwa sebelum empat
bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati,
sehingga boleh digugurkan.
Pena$at ke!a :
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika sampai pada waktu
peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram.
Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak boleh
menggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian .
Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madhab anaIi dan Imam omli salah seorang
ulama dari madhab SyaIiI . ( 6asyiyah Ibnu Abidin : <7958, 4ihayatul %uhtaj : &7;8< )
Pena$at ketiga :
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. Dalilnya bahwa air mani
sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum wanita sehingga siap
menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan . Pendapat ini
dianut oleh Ahmad Dardir , Imam Ghoali dan Ibnu Jaui ( Syareh (abir : '7 '<&, Ihya
=lumuddin : '79, Insh!- : 1386)
Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat bulan) , telah dianggap benda
mati, maka tidak perlu dimandikan, dikaIani ataupun disholati. Sehingga bisa dikatakan
bahwa menggugurkan kandungan dalam Iase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya
dianggap merusak sesuatu yang bermanIaat.
Ketiga pendapat ulama di atas tentunya dalam batas-batas tertentu, yaitu jika di dalamnya ada
kemaslahatan, atau dalam istilah medis adalah salah satu bentuk Ab!rtus +r!-!"atus
.hera*euti"um, yaitu jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan.
Dan bukan dalam katagori Ab!rtus +r!-!"atus /riminalis, yaitu yang dilakukan karena
alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku, sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas.
). Mengg!g!rkan (anin Setela# Peni!$an Ro#
Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh
hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur empat bulan dalam perut
ibu, Ketentuan ini berdasarkan hadist Ibnu Masud di atas. Janin yang sudah ditiupkan roh
dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia telah menjadi seorang manusia, sehingga
haram untuk dibunuh. ukum ini berlaku jika pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada
sebab yang darurat.
Namun jika disana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akan
membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat:
Pena$at Pertama :
Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap haram,
walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yang
mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh Mayoritas Ulama.
Dalilnya adalah Iirman Allah swt :

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar. ( Q.S. Al Israa: )
Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, sedang keberadaan
janin merupakan sesuatu yang pasti dan yakin, maka sesuai dengan kaidah Iiqhiyah :
)ahwa sesuatu yang yakin tidak b!leh dihilanngkan dengan sesuatu yang masih ragu., yaitu
tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya yang merupakan sesuatu yang pasti ,
hanya karena kawatir dengan kematian ibunya yang merupakan sesuatu yang masih
diragukan. ( 6asyiyah Ibnu Abidin : 87<0' ).
Selain itu, mereka memberikan permitsalan bahwa jika sebuah perahu akan tenggelam,
sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian penumpangnya
dilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan.
Pena$at Ke!a :
Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal itu
merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. Karena menjaga
kehidupan ibu lebih diutamakan dari pada menjaga kehidupan janin, karena kehidupan ibu
lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dan
keberadaannya terakhir.( %ausuah :i$hiyah : '79& )
Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu kedokteran,
walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu Alam.
Dari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama sepakat bahwa Ab!rtus
+r!-!"atus /riminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkan kandungan setelah
ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syarI hukumnya adalah haram dan termasuk
katagori membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt.
Adapun aborsi yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah Ab!rtus +r!-!"atus
.hera*euti"um, yaitu aborsi yang bertujuan untuk penyelamatan jiwa, khususnya janin yang
belum ditiupkan roh di dalamnya.
KB
A. Latar Belakang KB
Walaupun banyak anak harus diikuti dengan kemampuan ekonomi, namun hal itu tidak boleh
dijadikan alasan kekhawatiran. Allah menyatakan menjamin sekiranya mereka miskin dan
tidak mampu menikah, maka Allah akan memberikan reeki kepada mereka.
6endaklah !rang yang mam*u memberi na-kah menurut kemam*uannya. Dan !rang yang
disem*itkan re2kinya hendaklah memberi na-kah dari harta yang diberikan Allah
ke*adanya. Allah tidak memikulkan beban ke*ada sese!rang melainkan sekedar a*a yang
Allah berikan ke*adanya. Allah kelak akan memberikan kela*angan sesudah kesem*itan1
(Q.S. Ath#.halaa$ ><9? : &)
Dan kawinkanlah !rang#!rang yang sendirian (j!mbl!) di antara kamu, dan !rang#!rang
yang layak (nikah) dari hamba#hamba sahayamu yang lelaki dan hamba#hamba sahayamu
yang *erem*uan. 3ika mereka miskin Allah akan memam*ukan mereka dengan kurnia#4ya1
(Q.S. An#4uur >';? : ')
Oleh karena itu dalam proses selanjutnya pun ketika orang yang telah menikah itu memiliki
keturunan, maka tidak perlu khawatir akan tidak memperoleh reeki. Allah lah yang akan
memberi reeki kepada anak tersebut dan tidak boleh membunuh anak karena tidak kuat
menanggung beban ekonomi :
@.dan janganlah kamu membunuh anak#anak kamu karena takut kemiskinan, (ami akan
memberi re2eki ke*ada mu@1 (Q.S. Al#Anaam ><? : 898)
Dan janganlah kamu membunuh anak#anakmu karena takut kemiskinan. (amilah yang
akan memberi re2ki ke*ada mereka dan juga ke*adamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu d!sa yang besar @1 (Q.S. Al#Israa >8&? : 8)
B. Pengertian
Keluarga Berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan yang
kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut
dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang
disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.
". Panangan Al*+!r,an Tentang Kel!arga Beren-ana
Dalam al-Quran banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan
dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :
Surat An-Nisa ayat 9:
~-~~ - - +-= = - -~ += ~ - -
Dan hendaklah takut *ada Allah !rang#!rang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak#anak yang lemah. %ereka khawatir terhada* kesejahteraan mereka. Aleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa ke*ada Allah dan hendaklah mereka mengu"a*kan
*erkataan yang benar1.
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB
diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-AhkaI: 1, al-AnIal:
3, dan at-Thalaq: 7.
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan
dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak,
memperhitungkan biaya hidup rumah tangga.
D. Panangan al*Haits Tentang Kel!arga Beren-ana
Dalam adits Nabi diriwayatkan:
(-= ~) = -~ ' ~ -= --' = ~ =-
sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berke"uku*an
dari *ada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan !rang banyak.1
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah
tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi
orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.
.. H!k!m Kel!arga Beren-ana
a. Men!r!t al*+!r,an an Haits
Sebenarnya dalam al-Quran dan adits tidak ada nas yang shoreh yang melarang
atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaidah hukum Islam, yaitu:
+~- _= .-~ _= .~- _ --` _ .-
Tetapi dalam al-Quran ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya
mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut:
Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. al ini sesuai dengan Iirman
Allah:
: --) + _ -~-' 19 (
3anganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan1.
Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini sesuai
dengan hadits Nabi:
' ~
(e-akiran atau kemiskinan itu mendekati keku-uran1.
Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak
terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi:
- -
3angan bahayakan dan jangan lu*a membahayakan !rang lain.
b. Men!r!t Panangan /lama,
1) Ulama yang memperbolehkan
Diantara ulama yang membolehkan adalah Imam al-Ghaali, Syaikh al-ariri, Syaikh
Syalthut, Ulama yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti
progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari
kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan
keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin
mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-
Muminun ayat: 12, 13, 14.
2) Ulama yang melarang
Selain ulama yang memperbolehkan ada para ulama yang melarang diantaranya ialah
ProI. Dr. Madkour, Abu Ala al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan
itu termasuk membunuh keturunan seperti Iirman Allah:
-- - - ~ ~ ~'
Dan janganlah kamu membunuh anak#anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan
memberi ri2k$i ke*adamu dan ke*ada mereka1.
0. Ma-am*ma-am Alat Kontrase$si
Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal diantaranya
ialah:
Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk
mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.
Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu
menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadi dan
memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melalui canalis
servikalis.
Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit
lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama dengan
suntik.
AKD (Alat Kontrasepsi Dalam ahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load
terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya
daya sperma untuk membuahi sel telur wanita.
Sterelisasi (Vasektomi tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran
pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang
sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada
wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini
akan menjadi mandul selamanya.
Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diaIragma, tablet vagmat, dan tiisu yang
dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersiIat tradisional
seperti jamuan, urut dsb.
G. "ara KB %ang Di$erbole#kan an 1ang Dilarang ole# Islam
1) Cara yang diperbolehkan
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara antara lain,
menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diaIragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini
diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan
kepada al yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
( ~~ ) ++- . . .~ ~+= _= .-
(ami dahulu di2aman 4abi SAB melakukan a2l, teta*i beliau tidak melarangnya.
2) Cara yang dilarang
Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara, yaitu dengan cara
merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini
antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. al ini tidak diperbolehkan karena hal ini
menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan.
DA0TAR P/STAKA
As-syaukani, LuthIi. 1998. +!litik, 6am dan Isu#isu :i$ih (!ntem*!rer. Bandung: Pustaka
idayah
Chuamah, Dr. ., T. Yangro dkk. (ed). 2002. +r!blematika 6ukum Islam (!ntem*!rer.
Jakarta: Pustaka Firdaus
Ebrahim , Abul Fadl Mohsin. 1997. Ab!rsi, (!ntrase*si dan %engatasi (emandulan. Bandung:
Mian
asan, M. Ali. 1997. %asail :i$hiyah. Jakarta: PT aja GraIindo Persada
Kamal, Drs. MusthaIa. 2002. :i$ih Islam. Yogyakarta : Citra Karsa Mandiri
Syauman, D. Abbas. 2004. 6ukum Ab!rsi Dalam Islam. Jakarta : Cendekia
Umran, ProI. Abdurrahman. 1997. Islam dan (). Jakarta: PT Lentera Basritama
Zuhdi, ProI. Drs. . MasjIuk 1997. %asail :i$hiyah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung
http:keluargaberencanadalamislam.blogspot.com200912pandangan-hukum-islam-tentang-
keluarga.html
MASALAH ABORSI DAN KB
M.N/R/T PANDANGAN ISLAM
KELOMPOK 9
Karlina Zainal
Kurnia Ade ianti
Muhammad Ade Putra
Murni Susilo Yekti
Yudistiro Adi Nugroho
PROGRAM ST/DI ILM/ K.P.RA2ATAN
0AK/LTAS ILM/ K.P.RA2ATAN
/NI3.RSITAS M/HAMMADI1AH (AKARTA
45)6

Anda mungkin juga menyukai