Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN ke-2.

Bab 2. Beberapa pendekatan untuk menganalisis permasalahan dalam pemasaran Oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA.

1. Pendekatan Komoditi (commodity approach)


Pendekatan komoditi meliputi karakteristik dari produk (komplemen, substitusi, lux, inferior, superior, ...), situasi penawaran dan permintaan di dalam negeri dan internasional, tingkah laku konsumen dalam hubungannya dengan produk yang spesifik dan harga di berbagai level. Pendekatan ini sering digunakan untuk mempelajari permintaan pasar, trend harga, dll.

2. Pendekatan Kelembagaan (institutional approach)


Pendekatan ini merupakan metode untuk menganalisis berbagai lembaga atau organisasi yang terlibat dalam struktur di lembaga tersebut dalam proses pemasaran. Memindahkan barang dari produsen ke konsumen butuh perantara: pedagang, processor, distributor, etc. Pedagang perantara bisa betindak sebagai: propietor (pemilik), partnership (mitra).

Pedagang perantara (khusus komoditi pangan) dapat diklasifkasikan :


1. Contract buyers (penebas) 2. Grain millers (pasca panen) 3. Wholesalers (pembeli beras dari penggilingan)
Ada dua macam pedagang perantara yang hanya menjual
1. Commission agent 2. Broker jasa untuk membantu jalannya transaksi :

Kelembagaan lain yang ada dalam pemasaran hasil pertanian adalah :

1. Processors dan manufactures 2. Fasilitative organizations 3. Trade associations

SALURAN PEMASARAN IKAN DAN FAKTOR PRODUKSI YANG MENJEBAK NELAYAN/ PEMBUDIDAYA IKAN DALAM KEMISKINAN

EKOSISTEM LAUT DAN SDI

NELAYAN

IKAN

PP-1

PP-2

PP-n

FAKTOR P RODUKSI: - ALAT TANGKAP - BAHAN BAKAR - MESIN - DLL.

KONSUMEN AKHIR - LOKAL - NASIONAL - LUAR NEGERI

PP-n

PP-2

PP-1

PRODUSEN FAKTOR PRODUKSI

Keterangan: - PP = Pedagang Perantara


6

NELAYAN

PP-1

PP-2

PP-n

Keterangan: - PP = Pedagang Perantara

KONSUMEN AKHIR - LOKAL - NASIONAL - LUAR NEGERI

CONTOH SALURAN PEMASARAN IKAN LAUT


1
NELAYAN

Wholesale

Cold storage

Processor

Retailer

Konsumen lokal Konsumen luar negeri Konsumen luar negeri

3 4 5

Cold storage

Wholesale Wholesale

Cold storage Processor

Konsumen luar negeri

Example:

Marketing channels, functions and retailing process at GOF Market, Surabaya

Marketing channels
Wholesalers

Retailers from some outside regions come to GOF market


1

Consumers in their regions Consumers in GOF Market

come from outside region to GOF Market 3

Retailers have kiosk in GOF market

Marketing functions and


retailing process in GOF market Retail unsold
Risk bearing Dead fish Buying - financing

re-cost
- Storage - Feeding - Growing
-Standardization

Pricing Stocking Display

Bagging

Personal selling

Figure 4.1 Marketing channel, functions and retailing processes of ornamental fish at GOF Market, East Java
(Source: Abidin, et al 2011 and adapted from Bennett, 2010)

WHOLESALER from other region come to


GOF Market in every Wednesday and Saturday

RETAILERS from other regions

1. RETAILER has kiosk inside GOF Market, 2. CONSUMER

GOF MARKET

RETAILERS from other regions

CONSUMERS in each region KIOSK (2X3M)

CONSUMERS in each region


9

FIGURE 1. ORNAMENTAL FISH MARKETING AT GOF MARKET, EAST JAVA, INDONESIA

(Source; Ugwumba and Okoh, 2010)

MARKETING CHANNELS OF MARINE PRAWNS IN RATNAGIRI, INDIA

G. C. SHIVALKAR, V. G. NAIK, J.M. TALATHI AND D.B. MALVE Ag. Update, February-May 2008, Vol. 3 (1&2) :91-97

3. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional merupakan metode untuk mempelajari sistem pemasaran dengan mengklasifikasikan proses pemasaran berdasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan fungsinya. Kegunaan pendekatan ini : - mengidentifikasi masingmasing pelaku pasar dan fungsi yang dilakukannya. - untuk mengetahui biaya pemasaran - menjelaskan perbedaan biaya pemasaran - membantu memperbaiki penampilan proses pemasaran

PERTEMUAN ke-3.
Lanjutan Bab 2. Beberapa pendekatan untuk menganalisis permasalahan dalam pemasaran
Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

4. Pendekatan Efisiensi Pemasaran


Pendekatan EP ini bertujuan untuk mengukur penampilan pasar (market performance) 3 sumber ketidakefisienan : 1) Panjangnya saluran pemasaran 2) Tingginya biaya pemasaran 3) Kegagalan pasar Secara umum efisiensi pemasaran (EP) dapat diukur berdasarkan rasio antara input dan output. Input meliputi (tenaga kerja, mesin, energi, dll): tercermin pada total cost of marketing
Output meliputi (waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan): tercermin pada total revenue (TR/ nilai penjualan)

Dua macam pengukuran efisiensi


1. Operational efficiency : untuk mengukur suatu fasilitas/sarana yang digunakan dalam melaksanakan sistem pemasaran 2. Pricing efficiency : didasarkan pada asumsi pasar kompetitif yang efisien harga yang terjadi mencerminkan biaya yang dikeluarkan, Contoh : efisiensi biaya penyimpanan dapat diukur melalui apakah jumlah antara harga pembelian dan biaya gudang lebih kecil dari pada harga jual. Buying price + Storage price < Selling price ?

Crawford, I.M., 1997, Agricultural and Food Marketing Management, Rome: FAO, available (taken from) http://www.fao.org/

CONTOH MENGHITUNG MARKETING EFFICIENCY

(Source; Ugwumba and Okoh, 2010)

MARKETING COST
Marketing costs include:
labor, transport, packaging, containers, rent, utilities (water and energy), advertising, selling expenses, depreciation allowances and interest charges.

Crawford, I.M., 1997, Agricultural and Food Marketing Management, Rome: FAO, available (taken from) http://www.fao.org/

Marketing costs vary from commodity to commodity and product to product. There are several factors that individually or collectively account for these differences. These include:

1. the more waste the greater the proportion of customers' expenditure which goes on marketing costs 2. the more perishable the product the greater the marketing costs 3. the more processing of the commodity the greater the marketing costs 4. the greater the amount of produce handling and transportation the greater the marketing costs.

CALCULATING MARKET MARGIN

Source: Crawford, I.M., 1997, Agricultural and Food Marketing Management, Rome: FAO, available (taken from) http://www.fao.org/

Penjelasan:
Farmer selling price
Wholesale selling price

$0.50/kg
Share to the Farmer $0.50 $1.17

$0.90/kg

Average Retail price

$1.17/kg

Wholesale margin $0.90-$0.50 $1.17

Retail margin $1.17-$0.90 $1.17

Total margin 0.572 or 57%

TRANSACTION COST
Biaya-biaya di luar aktifitas utama (biaya tidak resmi)
Aktifitas utama Usaha Penangkap an ikan Production cost
Upah Naker Pembelian Es, .. Pembelian: Umpan Pembelian: BBM Depreciation of kapal dan alat tangkap

Marketing cost

Transaction cost
Retribusi, Biaya negosiasi, Rokok, Biaya Keamanan, tax, komisi,

Usaha pengolaha n ikan


Usaha pemasaran ikan

Upah Naker Pembelian bhn baku, .. Biaya listrik Depreciation of alat2 pengolahan Sewa lahan/tempat pengolahan
-

Biaya transportasi Biaya listrik Upah Naker Biaya kulakan ikan Biaya gudang Biaya packing Dll

Biaya Keamanan, Rokok, .. Biaya pembuatan surat2 kontrak/perjanjian bisnis dg clients (bisa di notaris, lembaga export/import, )

5. Pendekatan SCP
Pendekatan ini pertama diperkenalkan oleh J.S. Bain 1964 yang didasarkan pada tiga hal yang berkaitan: - structure (struktur pasar), - conduct (perilaku pasar), dan - performance (penampilan pasar). Struktur pasar akan mempengaruhi tingkah laku pasar, selanjutnya tingkah laku perusahaan/pelaku pasar di pasar akan mempengaruhi penampilan pasar.

Pendekatan SCP banyak dikritisi oleh beberapa ahli seperti Scherer (1990), kalau terlalu bersifat deterministik untuk memahami fungsi ketidaksempurnaan pasar. Suatu kondisi yang sering terjadi di Negara sedang berkembang seperti Indonesia. Model SCP dinamik, Model diasumsikan mempunyai hubungan interdepensi atau simultan di antara struktur pasar, perilaku pasar dan penampilan pasar.
Struktur pasar dan tingkah laku pasar akan mempengaruhi penampilan pasar.

Begitu pula sebaliknya penampilan pasar akan mempengaruhi struktur dan tingkah laku pasar dalam jangka panjang.

Model Dinamik yang diturunkan dari pendekatan Structure Conduct Performance

Struktur Pasar

Perilaku Pasar

Penampilan Pasar

Table 1. Quick Reference to Basic Market Structures Market Structure Seller Entry Barriers No Seller Number Buyer Entry Barriers No Buyer Number

Perfect Competition

Many

Many

Monopolistic competition
Oligopoly

No

Many

No

Many

Yes

Few

No

Many

Oligopsony Monopoly
Monopsony

No Yes
No

Many One
Many

Yes No
Yes

Few Many
One

6. Pendekatan Manajemen
Pendekatan manajemen pemasaran adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program yang membantu mereka dalam memuaskan konsumen dan menciptakan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai