Anda di halaman 1dari 4

Fathoni 11/316477/FI/03634

GEOPOLITIK Sebelum membicarakan tentang geopolitik, alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dari geopolitik. Geopolitik berasal dari dua suku kata, yakni geo dan politik. Geo berarti bumi. Sedangkan politik berasal dari bahasa Yunani politeia yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara). Dalam bahasa Indonesia, politik mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu negara. Dengan kata lain, politik adalah rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, serta alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Secara umum geopolitik merupakan sebuah cara pandang serta sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Geopolitik merupakan sebuah hal yang penting dimanan mempunyai peran untuk mempertahankan negara serta pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang dimungkinkan muncul dalam proses pencapaian tujuan. Salah satu pakar yang terkenal dengan teori geopolitik adalah Karl Haushofer yang teorinya berkembang di Jernam tepat ketika Adolf Hitler sedang berkuasa. Bagian dari teori Haushofer menyebutkan bahwa geopolitik merupakan doktrin negara yang menitikberatkan pada persoalan strategi menjaga dan menguasai perbatasan. Ia juga menambahkan bahwa geopolitik adalah landasan tindakan politik dalam memperjuangkan kelangsungan hidup dan pemenuhan ruang hidup, dalam hal ini adalah wilayah kekuasaan. Untuk Indonesia sendiri, geopolitik merupakan teori yang ada kaitannya dengan wawasan nasional yang dipahami secara universal yang tak lain adalah berjiwa serta berpaham geopolitik. Indonesia adalah negara yang mempunyai dasar ideologi Pancasila menganut paham perang dan damai dalam sebuah ungkapan Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Jelas, bahwa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan serta adu kekuatan karena mengandung ekspansionisme dan persengketaan.

Jauh sebelum masa kemerdekaan, Indonesia ternyata sudah dikenal dunia sebagai sebagai Bangsa yang memiliki peradaban maritim maju. Bahkan, bangsa ini pernah mengalami masa keemasan pada awal abad ke-9 Masehi. Namun seiring berjalannya waktu, bangsa Indonesia mengalami pergeseran nilai termasuk di dalamnya pemahaman konsep maritimnya. Di era global ini bangsa Indonesia direkayasa untuk berpaling ke darat (continental oriented), dan prosesnya sudah berlangsung tiga setengah abad. Dalam perspektif geopolitik dan geostrategi, media laut menjadi sangat vital untuk menggelar kekuatan, pembangunan pangkalan militer, jalur kapal selam, dan kapal perang serta arena perebutan pengaruh kepentingan politik, pertahanan maupun ekonomi. Potensi laut yang kaya dan letak yang strategis menjadikan Indonesia sebagai pintu perdagangan dunia. Hal itu mengharuskan Indonesia memperkuat geopolitiknya melalui pertahanan maritim. Hal yang penting dalam geopolitik Indonesia adalah cara pandang bangsa agar melihat Indonesia sebagai negara maritim. Kita harus menjadikan laut sebagai prioritas, ditopang (pertahanan) udara dan darat, jika ada ekspansi kekuatan laut di sebuah negara dan pertahanan laut itu kalah, maka lawan bisa masuk ke darat dan menguasai negara. Oleh karena itu pertahanan laut harus diperkuat. Mengapa dalam konteks geopolitik yang dibicarakan adalah pertahanan maritim? Indonesia dengan sebagian besar wilayahnya merupakan lautan sudah selayaknya kembali pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit yang memiliki kekuatan system pertahanan maritim. Tidak hanya untuk kepentingan Negara, sumberdaya maritim yang sangat besar ini perlu dikelola dan diberdayagunakan sebagai aset ekonomi bangsa. Dalam era globalisasi, perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan dan potensi maritim semakin berkembang. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh perkembangan pembangunan yang dinamis yang mengakibatkan semakin terbatasnya potensi sumberdaya nasional di darat. Pengaruh lainnya adalah perkembangan teknologi maritim sendiri yang sangat pesat, sehingga memberikan kemudahan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya maritim. Aneh tetapi nyata, Indonesia yang diakui dunia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tetapi tidak memiliki strategi maritim nasional. Indonesia memiliki modal yang sangat besar, baik sumber daya alam, letak geogras yang strategis, struktur demogras penduduknya yang ideal, sumber daya kultural yang beragam dan kuat, dan sumber daya manusia yang memiliki potensi dan kreativitas yang tidak terbatas. Krisis dan tantangan telah

diubah menjadi peluang dan kesempatan. Di bidang energi, Indonesia memiliki berbagai sumber energi mulai dari minyak bumi, gas, batubara dan sumber energi yang terbarukan yang melimpah seperti geotermal dan air. Di samping itu, tersedia lahan yang luas dan subur yang bisa ditanami oleh berbagai komoditas pangan dan pertanian didukung dengan potensi kekayaan laut yang luar biasa. Penduduk Indonesia memiliki potensi tinggi di berbagai bidang, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan budaya, olahraga, serta kreativitas. Semua itu apabila dikelola dengan maksimal dapat mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa maritime yang berperadaban maju. Perkembangan zaman kian pesat, aspek globalisasi menyentuh segala bidang, sudah saatnya pertahanan maritime dijadikan sebagai strategi geopolitik bangsa untuk melindungi dan menjaga kekayaan alam negeri. Strategi pertahanan maritim dilaksanakan untuk membawa Indonesia pada kejayaan melalui penguatan pertahanan dan kemanan laut untuk menjaga kedaulatan negara serta menjaga kekayaan laut dari perampok yang terus menggerogoti laut kita. Dalam membicarakan geopolitik, wawasan nusantara akan mengikutinya. Berikut adalah kedudukan dan fungsi wawasan nusantara : a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya untuk mencapai dan mewujudka cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikia, wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. b. Wawasan nusantara dalam paradigm nasional dapat dilihat dari spesifikasiya sebagai berikut : 1. Pancasila sebagai falsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara : berkedudukan sebagai landasan ideal. 2. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan kostitusi negara; berkedudukan sebagai landasan konstitusional 3. Wawasan nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsial 4. Ketahanan nasioal sebagai kosepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional 5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar nasioal; berkedudukan sebagai ladasan operasional

Fungsi Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, serta perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.

Anda mungkin juga menyukai