Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ratu Rizki Ana Nim : 04011381320047

Kelas : A PDU 13

1. bagaimana respon tubuh pada saat berdesak-desakan secara fisiologis? Jawab: Sebagai respon terhadap kemacetan lalu-lintas (stressor), tubuh kita melakukan dua jenis perilaku penyesuaian diri (coping behavior), yaitu menghadapi (fight) atau melarikan diri (flight) dari stressor tersebut. Secara umum, tubuh akan secara otomatis melakukan mekanisme pertahanan diri ketika menghadapi stress termasuk ketika menghadapi kemacetan lalu-lintas sebagai kondisi yang menekan, yaitu: melepaskan bahan bakar, berupa gula dan lemak, untuk menyediakan energi instan, napas semakin cepatagar mampu mengambil oksigen ekstra untuk membakar gula dan lemak, tekanan darah dan detak jantung meningkat untuk menjamin aliran darah ke otot, otot menegang siap melakukan tindakan pertahanan diri, dan indera menjadi lebih peka sehingga lebih awal dengan lingkungan sekitar.

2. apa hubungan gejala tampak lemas, kelihatan binggung, dan berjalan terhuyunghuyung? Jawab: Hal tersebut merupakan tanda-tanda hipoglikemia. Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran. Apabila tidak segera ditolong dapat terjadi kerusakan otak dan akhirnya kematian.

3. Apa hubungan hasil pemeriksaan dengan kasus? Jawab: berdasarkan hasil permeriksaan, nona menderita hipoglikemia. Yang gejalanya adalah pada awalnya tubuh akan memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepaskan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung syaraf. Epinefrin kemudian merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga menimbulkan gejala-gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, gelisah, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak sehingga menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsntrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, yang dapat dialami 1 2 kali perminggu. Dari hasil survei yang pernah dilakukan di Inggris diperkirakan 2 4% kematian pada penderita diabetes tipe 1 disebabkan oleh serangan hipoglikemia. Pada penderita diabetes tipe 2, serangan hipoglikemia lebih jarang terjadi, meskipun penderita tersebut mendapat terapi insulin.

Anda mungkin juga menyukai